Anies Sebagai Pemimpin Otentik
Hanya kemampuan menderita yang bisa menjadikan seseorang memiliki kekuatan. Begitupun kehadiran seorang pemimpin, menjadi pilihan untuk bisa menyusuri jalan penderitaan. Tak ada kebahagiaan bagi seorang pemimpin, kecuali rakyat yang lebih dulu merasakannya. Tak ada penderitaan bagi rakyat, selain pemimpin yang mengambil tanggungjawabnya.
Oleh Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI
DENGAN kepemimpinan bergaya teknokrasi, Ada beberapa poin penting yang membuat Anies menjadi pemimpin berkarakter yang dibutuhkan zaman. Selain memiliki integritas dan berkarakter humanis, Anies mampu berinteraksi dengan kompleksitas dinamika kehidupan rakyat. Tak hanya kerja keras dan kerja cerdas guna memulung prestasi dan penghargaan, Anies juga terbiasa dan intim dengan pelbagai problematika kebangsaan seperti tuntutan demokrasi, gejolak dan krisis ekonomi akibat pandemi, penegakan hukum dan perspektif perilaku politik kekuasaan. Cara Anies yang elegan membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang visioner sekaligus mampu menghadapi tantangan modernitas. Termasuk gaya hidup postmo, kehadiran buzzer dan influencer dalam politik sebagai sisi gelap kemajuaan teknologi informasi serta pluralitas mainset dan persepsi politik rakyat.
Namun dari semua gejala kehidupan sosial itu, ada yang krusial terkait nilai, tradisi dan orientasi terhadap faktor kepemimpinan dan proses perjalanan kebangsaan. Tak sekedar geliat pembangunan, rakyat juga butuh ruang ekspresi, kreasi dan aktualisasi diri. Kebebasan, persamaan hak dan pengakuan eksistensi tak serta-merta bisa diabaikan betapapun narasi kemakmuran dan keadilan memenuhi pikiran rakyat. Ada transisi dari keadaan terbatas dan tak mencukupi dengan kemudahan dan berlimpahnya fasilitas. Pembangunan tak harus melulu dengan fisik yang megah dan mewah serta mampu memenuhi kebutuhan.
Dampak pembangunan juga harus bisa menjadi bermakna, bernilai dan terpenting bermanfaat jika rakyat bisa merasakannya di semua lapisan. Selain akses dari kue pembangunan yang merata dan menyeluruh, rakyat juga sangat membutuhkan sentuhan spiritual lebih dari sekedar meteriil. Tetap menjadi manusia religius di tengah pesat dan gemerlapnya hedonisme hidup. Pembangunan manusia seutuhnya, yang mengakomodasi kebutuhan lahiriah dan batiniah rakyat Indonesia. Anies tahu betul paradigma dan prinsip-prinsip itu, sehinggga perjalanan kepemimpinannnya tak pernah lepas dari panduan dan semangat yang demikian.
Berikut beberapa catatan profil Anies yang mengokohkannya sebagai pemimpin yang relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini dan mendatang.
1. Anies memiliki rekam jejak yang baik dan membanggakan bukan hanya dalam karir dan politik semata. Anies juga lahir, tumbuh dan berkembang dari lingkungan yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Kehidupannya sangat lekat dengan dunia pendidikan. Menyelami karir sebagai pendidik dan pengajar dalam tradisi pengabdian yang menjadi warisan keluarga. Semangat Anies terasa mendesak dan faktual di butuhkan bangsa saat ini. Kehadiran Anies seakan memang sudah menjadi kehendak sejarah dan takdir bagi Indonesia.
2. Anies merupakan figur pemimpin yang kuat dalam konsep dan praksis. Menyandang profesi intelektual dan akademisi, Anies juga presisi dalam ranah birokrasi. Kemampuannya meracik kota Jakarta yang megah dan artistik tanpa meninggalkan sisi-sisi kemanusiaannya. Memaparkan sentuhan teknologi yang beriringan dengan keberadaban serta menghadirkan keharmonisan dan keselarasan kota dengan warganya. Itulah yang menjadi salah satu dari beragam dan potensi keunggulan Anies. Kompetensi diri yang mumpuni itu, membuat Anies layak memimpin NKRI.
3. Behavior politik yang mengusung keilmuan dan kesolehan sosial menjadi faktor penting dan utama ketika Anies menjejaki panggung kekuasaan. Betapa negara ini sangat membutuhkan keteladanan pemimpin, Anies secara alami menjawab kebutuhan rakyat yang sedang dirundung krisis kepemimpinan. Tidak hanya sekedar cerdas, santun dan berwibawa, Anies juga menjadi pemimpin yang amanah dan memberi inspirasi kepada siapapun tentang bagaimana arti peran kebaikan yang bisa memberi sebesar-besarnya manfaat kepada kehidupan rakyat, negara dan bangsa.
Bagaimanapun resiko seorang pemimpin itu, tak pernah lepas dari pro dan kontra. Disebut pemimpin karena ada pengikut dan pendukungnya, adapula yang membenci dan bahkan memusuhinya. Anies telah melewati proses dan membuktikannya, hanya kesanggupan melewati jalan terjal dan kesulitan yang penuh penderitaan, maka akan lahir pemimpin sejati. Kebijaksanaan menyerap isu, intrik dan fitnah serta pelbagai upaya menjegal Anies sebagai calon presiden, menjadi signifikan membuat Anis sebagai pemimpin simpatik yang mendapat dukungan rakyat.
Menebar kebaikan untuk kepentingan rakyat dan welas asih terhadap kejahatan yang menerpanya. Menegaskan Anies memimpin dengan hati. Membuat Anies menjadi pemimpin yang otentik yang memiliki visi dan komitmen serta ketulusan mewaqafkan dirinya demi kebesaran dan kemajuan Indonesia.
*) Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan.
Bekasi Kota Patriot, 13 Desember 2022/19 Jumadil Awal 1444 H.