Berdansalah Kamerad
Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Merah Putih
SENI sebagai hasil kreativitas manusia merupakan potret hiruk pikuk kehidupan. Semua tidak langsung diangkat dalam karya seni, kadang diolah dulu melalui kesadaran seniman bahwa karya seni merupakan sesuatu yang bersifat inventif dan imajinatif.
Maka berbagai persoalan kehidupan sebenarnya yang akan disampaikan seorang seniman tidak akan pernah sama dengan apa yang dilihat dan dirasakan manusia lain pada umumnya karena telah dibatasi jarak, yaitu jarak estetik, tanpa mengurangi esensi dan makna itu fakta sejarah.
Ketika sang sutradara mengilustasikan kegelisahan DN Aidit melalui kepulan asap rokok. Ilustasi tersebut terlalu istimewa untuk diperdebatkan karena dunia seni memang dihalalkan adanya imajinasi.
Cobalah bayangkan seandainya bentuk kegelisahan tersebut diilustrasikan dengan menghisap madat (istilah untuk candu atau opium yang telah di masak dan telah siap di isap), pastilah Letkol Untung spontan akan mengucapkan kalimat pedas pada DN Aidit , "Sampeyan ini pimpinan PKI atau penyanyi Reggae.
Lalu sambil terhuyung, mata merah dan tangan menunjuk letkol Untung, DN Aidit pun menjawab, _" Bangsat kali kau kamerad menyamakan aku dengan Bob Marley (ini perjuangan hidup atau mati)".
Dalam rentang waktu arwah Aidit bersuka ria film yang sering diprotesnya , ahirnya mendapatkan momentumnya. Tiba tiba muncul gerombolan penguasa yang berbau dan aliran komunis.
Bahkan di sinyalir mendapatkan amunisi pembelaan penguasa yang sudah miring ke aliran kiri setelah bersahabat dan merasa senasib dan sepenanggungan dengan Cina, pemain atraktif seperti orang baik memberikan dupa magis berupa pundi pundi untuk berhura hura sebelum mati .
"Bangsat kau kamerad", skenario sedang jalan, jangan kau buka skenario ini dan sutradara sedang bekerja. Ini bukan hanya membalikkan film G 30 S PKI sesuai skenario kita tetapi lebih dari itu penguasa sudah bersama kita.
Mengampuni kita memberi ganti rugi , tiba saatnya dan tidak lama bersama saudara tua , pemilik kekuatan dan senjata. Didepan kita semua sudah lapuk dan segera runtuh. Saya akan lahir kembali dari kuburku.
Indonesia akan kita kuasai, komunis atau PKI akan berjaya untuk selamanya. -"Bangsat kali mau kamerad"_ kalau kalau buka semuanya dan kita harus kalah kembali seperti seperti tahun 1965.
Film G 30 S PKI akan berganti rona dan cerita kita sebagai pahlawan , saatnya tiba Kamerad, kau boleh bersuka ria di hari kemerdekaan atau saat saat kita bunuh para jendral dengan ritual bunuh kembali yang masih akan melawan kita.
Di HUT Kemerdekaan RI sudah kita coba bukan upacara sakral untuk mengenang para pahlawan. Muncul dansa ria persis seperti menjelang meletusnya G 30 S PKI , masih beruntung tidak disertai dengan lagu PKI / komunis, itu kita tahan sesaat.
Semua lelap dan kesurupan . Bahaya sudah datang ketika penguasa sudah bersekutu dan bersenyawa dengan skenario Iblis komunis, bahkan berebut sebagai pahlawan PKI dari kejahatan dan kebiadabannya.*****