BKSDA Bengkulu Melepasliarkan Ribuan Burung Hasil Sitaan
Pesawaran, FNN - Petugas Seksi Konservasi Wilayah III (SKW) Lampung BKSDA Bengkulu melepasliarkan ribuan jenis burung hasil sitaan di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman (Tahura WAR), Pesawaran, Selasa.
Ribuan burung berbagai jenis seperti cucak daun lebar, cucak daun kecil, cucak sayap biru, dan burung madu leher merah ini merupakan hasil tangkapan yang diamankan tim gabungan bersama kepolisian dan LSM/NGO Flight Protecting Indonesia Bird.
Kasi SKW III BKSDA Bengkulu Hifzon Zawahiri menyebutkan dari sebanyak 3.726 ekor burung, 36 ekor di antaranya burung yang dilindungi yang disita saat hendak dibawa ke Pulau Jawa, pada Senin (21/6) di Jalan Tol Trans Sumatera, Lampung.
"Yang kami lepasliarkan ini merupakan jenis burung yang tidak dilindungi. Untuk jenis yang dilindungi akan menjalani rehabilitasi," katanya.
Menurut dia, sebanyak 36 ekor burung yang menjalani rehabilitasi sekaligus dijadikan sebagai barang bukti proses hukum oleh aparat kepolisian.
"Jenis burung yang direhabilitasi adalah beo, jalak kebo, trucukan, prenjak, dan cucak ijo," ujarnya.
Direktur Komunikasi Flight Protecting Indonesia's Bird Nabila Fatma menyatakan pihaknya mengapresiasi Polda Lampung, BKSDA Bengkulu, dan Balai Karantina Lampung atas kerja kerasnya dalam upaya menggagalkan penyelundupan ribuan burung tersebut.
Menurut di, perburuan dan penyelundupan burung Sumatera ini seakan tidak ada habis-habisnya untuk memenuhi permintaan pasar pasar burung di Pulau Jawa, hal ini harus dihentikan.
"Perburuan yang marak mengancam populasi dan ekosistem burung di Sumatera, mengingat burung memiliki fungsi ekologi bagi ekosistem, seperti menyebarkan benih tanaman dan penyeimbang rantai makanan," ujarnya.
Nabila menambahkan, dalam tiga tahun terakhir penyelundupan 165 ribu ekor burung Sumatera menuju Jawa berhasil digagalkan petugas. Sebagian besar terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
"Burung-burung ini sebagian berasal dari luar Lampung, seperti Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Bangka Belitung. Lampung adalah tempat transit sebelum burung diselundupkan ke Jawa," katanya. (mth)