Catatan untuk Panglima Tertinggi TNI/Polri Ir.Joko Widodo Presiden RI.

Oleh Dr.Rahman Sabon Nama - Ketua Umum Partai Daulat Kerajaan Nusantara PDKN

BAHWA Papua dahulu adalah bekas wilayah  kedaulatan  Kerajaan Nusantara  Kesultanan Tidore dan Ternate. Maka Indonesia tanpa Papua bukan Indinesia lagi karena Papua juga menjadi tempat bersejarah Bouven Digoel tahun (1926 - 1943)  dijadikan Belanda sebagai  konsentrasi tempat pembuangan /menampung para pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia seperti Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Syahrir.

Dulu orang Papua begitu periang dan terbuka bersahabat dengan sesama, bersahabat dengan alamnya dan menghamba pada Tuhannya Allah Yang Kuasa. Dan tanah eks swapraja milik kesultanan/kerajaan Nusantara itu bagi orang Papua adalah Mama/Ibu, tidak dirusak atau dikotori.

Sudah begitu banyak putra daerah anak asli Papua menjadi pejabat di daerahnya, namun sayang kebiasaan mereka hanya keluyuran di luar p Papua  untuk berfota-foya. Sementara masyarakatnya begitu marjinal dan hanya menjadi penonton. Dengan badan  gelap dan berambut keriting  semakin membuat perbedaan/jurang pemisah dengan warga pendatang berkulit putih bermata sipit dan berambut lurus.

Keberadaan Papua saat ini tidak terlepas dengan sejarah kesultanan dan kerajaan Nusantara, maka pendekatan pembangunan  harus dibangun dengan hati  atas dasar itu, maka 30 April 2014  atas rekomendasi saya, Presiden Joko Widodo  membentuk Staf Khusus Presiden Percepatan Pembangunan Papua, tetapi lembaga ini kurang berhasil karena salah menempatkan orang. 

Padahal pendekatan pembangunan  yang kita rancang lewat staf khusus presiden untuk penanganan Papua dengan model  seperti pernah dilakukan oleh Gubernur Papua yang sangat berhasil yang kebetulan bukan orang asli Papua yaitu Akub Zainal mantan Pangdam XVII Cendrawasih (1970-1973) Gubernur ke 5 Papua, namun dipecat oleh Presiden Soeharto lantaran membawa rombongan sepak bola Persipura ke seberang Papua Nugini.

Dia membangun Papua dengan mengutamakan pendekatan tiga karakter kekuatan orang Papua yaitu: fisik, suara dan budaya . Di era kepemimpinan Akub Zainal muncul Persipura dengan Timo Kapisa dan Yohanis Aur. Sedang di cabang atlet anak-anak Merauke mengharumkan nama Indonesia yaitu Frans Mahuse pelempar lembing terkenal,Julyus Uwe pemegang rekor Asia untuk Dasa Lomba  dan peringkat Olimpiade ada Beny Maniani dan Frans Bonsapua dan untuk musik terkenal Black Brother dan masih banyak lagi. Intinya anak Papua harus diorangkan/diwongkan.

Tetapi Papua kini menjadi tempat tujuan dari mereka yang ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari gula-gula Papua dengan alasan Investasi. Simak saja jumlah penerbangan yang selalu dipenuhi dengan TKA dan imigran asal China Tiongkok  baik resmi mauoun ilegal.

Juga kapal putih/kapal Pelni yang saban minggu memuntahkan mereka yang menyerbu Papua dalam jumlah ribuan orang .

Ironis dengan kehidupan Mama-mama Papua masih berjualan sirih pinang di emperan toko- toko milik Baba baba China. Sedangkan keuntungan trilyunan dolar dari tambang emas dan tembaga yang dikeruk  dari perut bumi tanah Papua tidak dinikmati anak-anak asli Papua.

KKB lahir karena ketidakadilan Jakarta dalam tata kelola pembangunan di Papua  sehingga prajurit TNI menjadi tumbal . KKB didukung intelijen dan tentara bayaran asing yang ingin menguasai sumber daya alam di Papua ,maka pendekatan keamanan yang harus segera dilakukan Panglima Tertinggi TNI/POLRI  Joko Widodo harus segera menarik TNI dari membantu Polisi dengan memperkuat Base militer TNI , serahkan pada  Brimob,Densus/Polisi Khusus atau  pemerintah dan DPR segera membuat keputusan politik sesuai UU TNI No.34/2004 agar prajurit TNI tidak terus terusan menjadi korban kebiadaban KKB.

Jakarta, 24 April 2023.

632

Related Post