FIA Motorsport Games 2022, Tiga Pebalap Mewakili Indonesia

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama para pebalap yang mewakili Indonesia dalam gelaran FIA Motorsport Games 2022 di Jakarta, Kamis (20/10/2022). (Sumber: ANTARA)

Jakarta, FNN - Tiga pebalap dipastikan menjadi wakil Indonesia dalam laga debut di ajang FIA Motorsport Games 2022 yang bergulir di Sirkuit Paul Ricard, Marseille, Prancis, 26–30 Oktober.

Mereka adalah Aditya Wibowo yang turun di disiplin Karting Sprint Junior, Kaenan Reza Siri yang turun di Karting Sprint Senior, dan Presley Martono berlaga di Digital Motorsport/Esports.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jumat, mengatakan para pebalap Indonesia akan bersaing dengan peserta dari 72 negara lainnya dalam ajang yang melombakan 16 disiplin balap tersebut.

FIA Motorsport Games kali pertama bergulir di ACI Vallelunga Circuit, Campagnano di Roma, Italia pada 2019. Ketika itu, 166 pebalap dari 49 organisasi anggota FIA bersaing. Tim Rusia menjadi juara umum dengan satu medali emas, dan tiga medali perunggu.

"Pada saat itu Indonesia belum mengirimkan wakilnya. Kemudian pada 2020 dan 2021, FIA Motorsport Games tidak bisa diselenggarakan karena pandemi COVID-19. Pada tahun kedua penyelenggaraan FIA Motorsport Games, Indonesia akhirnya bisa turut berkontribusi," kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo.

Bamsoet mengungkapkan selain mengirimkan pebalap ke berbagai kejuaraan bergengsi dunia, komitmen IMI dalam memajukan Digital Motorsport juga terlihat melalui perjanjian kerja sama operasional dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (LPDUK Kemenpora) pada Januari 2020.

Kerja sama tersebut terjalin dalam hal pengelolaan Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI). "Kehadiran ADMI sangat berguna sebagai tempat latihan para pebalap riil maupun pebalap digital motorsport. Selain juga sebagai tempat menggelar event digital motorsport berskala lokal hingga internasional," ujar Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut .

"Pada sisi lain, kehadiran IMI dalam manajemen bisa mendongkrak nilai ekonomis ADMI, sehingga menghasilkan pemasukan bagi negara melalui pendapatan negara bukan pajak," pungkas Bamsoet. (Sof/ANTARA)

257

Related Post