KAMI Netral dalam Pilpres 2024?

Oleh Daniel Mohammad Rosyid - Rosyid College of Arts

DALAM kesempatan Halal Bi Halal pada Minggu siang kemarin (07/04/2023) di Menteng  Jakarta, Pak Gatot Nurmantyo selaku Presidium KAMI mengatakan belum saatnya mendukung Bacapres tertentu. Saat ini belum ada Capres versi KPU. Status Anies Rasyid Baswedan saat ini, termasuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto masih Bacapres. Bahkan Bacawapres masih sangat belum jelas. Apakah ketiganya akan jadi Capres hanya Tuhan yang tahu. Ketidakpastian masih sangat tinggi termasuk apakah Pemilu 2024 akan terlaksana. KAMI memutuskan untuk menunggu saat yg tepat untuk memberi dukungan pada pasangan Capres-Cawapres tertentu. 

Tentu sikap KAMI ini mengecewakan terutama pendukung ARB yang konon mewakili agenda perubahan seperti yang diusung KAMI. Orang mungkin juga membaca bahwa KAMI memilih Golput dalam Pilpres 2024. Platform perjuangan KAMI jelas bahwa situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini makin menjauh dari cita2 Proklamasi 17 Agustus 1945. Harus ada koreksi atas praktek dan model kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan menurut Din Syamsuddin, anggota Presidium KAMI lainnya, sudah sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara. Jadi KAMI akan mendukung Capres yang paling mendukung misi KAMI. 

Perlu disadari bahwa Pemilu sejak Reformasi telah dilaksanakan sesuai dengan UUD 2002 yang sangat liberal. MPR tidak lagi penjelmaan kedaulatan rakyat, tapi digusur oleh elite partai2 politik yang menggantungkan logistik partai pada para taipan pemilik  modal. Presiden terpilih hanya petugas partai, bukan mandataris MPR pelaksana GBHN sebagai amanat rakyar. Presiden terpilih mewakili kepentingan elite parpol dan para taipan tersebut. Undang-undang seperti Omnibus Law Cipta Kerja dibuat tidak untuk kepentingan publik pemilih, tapi untuk kaum oligarch tersebut. KPK praktis lumpuh, sehingga korupsi makin menjadi-jadi, kesenjangan sosial ekonomi melebar dengan Rasio Ginie 0.4, kemiskinan bertahan 10-11% penduduk, dan kerusakan lingkungan makin parah. Publik pemilih makin menjadi jongos ekonomi dan politik. Masa depan pemuda terancam oleh kelumpuhan lembaga-lembaga negara, kerusakan lingkungan dan hutang yang menggunung.

Oleh Pangdam Siliwangi, Mayjen Kunto Arief Wibowo, situasi jagad politik nasional sudah memasuki tahapan yang berbahaya. Jika para elite politik terus memaksakan agenda-agenda politik jangka pendek mereka untuk tetap berkuasa, TNI akan mengambil langkah-langkah pre-emptive yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Mayjen Kunto berharap dibangun komunikasi politik yang lebih sehat dan beretika. Perlu diingat bahwa etika politik memiliki standard tertinggi melampaui standard etika dokter dan insinyur. 

Berpolitik sesungguhnya adalah berjuang untuk memasukkan nilai2 utama sebagai yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD45 ke dalam seluruh sendi2 kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan sekedar soal meraih kekuasaan dan sumber-sumber daya ekonomi. Jika pembangunan adalah proses memperluas kemerdekaan, maka politik KAMI adalah perjuangan untuk mempertahankan dan memperluas kemerdekaan itu. Kita tunggu Capres mana yang memiliki rekam jejak, kompetensi, serta integritas untuk melakukannya.

Surabaya, 8 Mei 2023.

591

Related Post