Kongres ke IX IKATSI Bandung, dI Tengah Tantangan Global

Oleh Syafril Sofyan - Alumni STTT

IKATAN Ahli Tekstil Indonesia (IKATSI) akan menyelenggarakan Kongres ke IX pada tanggal 18 – 19 Maret 2023 di hotel Asrilia Kota Bandung. IKATSI merupakan organisasi profesi yang anggotanya terdiri dari lulusan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) yang dulunya bernama Insitut Teknologi Tekstil (ITT) dengan beberapa Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknologi Tekstil seperti  UPN Veteran Jakarta, UNIS Tanggerang, UII Yogyakarta, UNBAR, AITB.

STTT-ITT merupakan Perguruan Tinggi Negeri satu-satunya yang dimiliki Departemen Perindustrian RI adalah  Perguruan Tinggi Tekstil tertua. Pada tahun lalu merayakan 100 tahun (seabad) keberadaan Perguruan Tinggi Tekstil di Indonesia. Kini telah melahirkan tenaga ahli sebagai cikal bakal keberadaan Industri Tekstil & Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. Alumni nya lebih dari 10.000 orang yang tersebar ke seantero penjuru industri Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Vietnam, Banglades dll. 

Para lulusan tersebut  berprofesi sebagai  industriawan, peneliti, bankir, dan pendidik yang mendirikan dan pengajar di beberapa perguruan tinggi swasta jurusan tekstil yang juga telah melahirkan ribuan tenaga ahli pertekstilan.

IKATSI sebagai wadah SDM profesi ahli tekstil, pada Kongres ke IX di Bandung di samping membahas perubahan AD & ART, Organisasi & Kode Etik serta menyusun Program Kerja & Rekomendasi juga melakukan pemilihan Ketua Umum sekaligus sebagai Formatur untuk periode Kepengurusan IKATSI 2023 - 2027.

Calon kuat untuk Ketua Umum IKATSI adalah Ir. H. M. Shobirin F. Hamid., A.T., S.E., M.M, alumnus STTT-ITT Bandung, yang pencalonannya di dukung oleh DPW IKATSI Jabar, Jateng, Jatim dan Jakarta. Serta mendapat dukungan selain alumnus STTT juga didukung para alumni Perguruan Tinggi Swasta, UPN, UII, UNBAR, UNIS dan AITB

Pengalaman Shobirin di bidang industri tekstil selama 15 tahun berkecimpung pada Industri TPT di berbagai perusahaan seperti tahun 2016 - 2019 PT JP Synthetics Fiber Industry, Bandung Corporate Business Head 2015 PT Surya Alam Jaya, Jakarta Operational Advisor (Pemasaran & Produksi) 2015 PT Tri Berkat Anugerah, Bandung Direktur Eksekutif 2013 - 2015 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Operasional 2009- 2013 PT Industri Sandang Nusantara (Persero), Bekasi Direktur Komersial 1995 - 2009 PT Indorama Synthetics, Tbk , Bandung Manager Pemasaran (Spun Yarn Business Division) 1994 - 1995 PT Pan Indonesia Bank, Tbk Bandung Account Executive (Treasury Division)

Selain itu Shobirin juga lulusan Lemhanas Angkatan VI dan pada tahun 2020 - 2025 Koordinator Jawa Barat dan Banten Area (Alumni TapLaiSan LemHanNas RI - Angkatan VI / 2020) - Ikatan Alumni Lemhanas RI. Saat ini sebagai Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen 2021 FEB Universitas Pasundan Bandung, Dosen Luar Biasa Prodi Manajemen dan Dosen Universitas Sangga Buana-YPKP Bandung serta sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar IKA ITT-STTT.

Tantangan ke depan bagi para ahli tekstil Indonesia sangat besar, untuk itu IKATSI harus berkontribusi  dengan keahlian pofesional yang dimiliki baik untuk kepentingan masyarakat tekstil, maupun bangsa dan negara. Menurut Ir. Shobirin “sepenuhnya siap menakhodai IKATSI  untuk menjadi rujukan utama serta sebagai counterpart baik Legislatif maupun pemerintah yang independen dalam merumuskan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan industri tekstil nasional yang berdaulat dan mandiri”. 

“Sebenarnya kebutuhan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang dikenal dengan kata sandang, sangat utama bagi kehidupan manusia. Selama ini dikenal kata sandang, pangan dan papan. Dari bayi lahir dikenakan kain bedong, ketika meninggal dikenakan kain kafan. Artinya pendidikan dan indutri tekstil tidak akan pernah mati, akan hidup sepanjang masa kecuali manusia kembali ke jaman batu bertelanjang," lanjut Shobirin. 

“Jika pangan ada Kementerian Pertanian, Papan/Perumahan ada Kementerian PUPR, kenapa tidak untuk ke depan sandang juga akan ada. Potensi pasar 270 juta rakyat Indonesia butuh sandang, pangsa pasar ekspor tekstil dunia juga sangat besar, walaupun sekarang mendapat tantangan global dari beberapa negara seperti, China dan Vietnam. Indonesia pernah jaya tahun 80 -90 an di bidangTPT melalui kekuatan SDM ahli dan handal harus pula dapat dibangkitkan kembali” tutup Shobirin antusias. (*)

576

Related Post