Magma dan Bara Revolusi akan Meletus
Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih
"Alam telah memutuskan bahwa apa yang tidak sanggup di membela diri, tak akan dibela" (Ralp Waldo Emerson).
Saat ini Indonesia telah menjadi milik kaum elit, para borjuis - kapitalis Oligarki, bebas mengatur dan mengendalikan negara dengan suka cita menjadi ambtenaar.
Kelola negara asal-asalan telah memancing amarah kejengkelan rakyat, akibat rezim mengatur negara dengan ugal ugalan.
Presiden menciptakan ketidakpastian, kebusukan kekuasaan tidak bisa dihindarkan lagi. Keadaan makin tidak terkontrol, mau sekuat apapun, arus deras kehendak perubahan rakyat akan makin kokoh, untuk melakukan perlawanan.
Keangkuhan dan kesombongan terus muncul di saat rejim seharusnya bersama rakyat bergandeng tangan menghadapi kondisi ekonomi dan politik negara yang makin runyam dan gelap.
Kebuntuan komunikasi antara rakyat dan rezim akan menimbulkan percikan api ketidak puasan dan kekecewaan makin membesar arahnya bisa menjadi bara magma lahir gerakan rakyat, menjelma menjadi people power atau Revolusi.
Keadaan bergerak menuju titik terendah, kemarahan dan penderitaan rakyat makin meluas. Respon kekuasaan makin pongah seperti kesurupan, melesat jauh dr rasional dan akal sehat dengan balik memukul rakyat dengan ancaman bagi siapapun mengganggu kenyamanan hidup mereka.
Kekuasaan terlalu pengecut menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan menangkap, merangket dan kalau perlu membunuh siapapun yang akan menghalangi kekuasaan. Maka ketetapan menuju takdir perubahan akan menjadi milik rakyat.
Rakyat terus menimbun rasa amarah, kesadaran mulai muncul suara rakyat. Ini waktunya rezim harus turun atau diturunkan dengan gerakan people power atau revolusi. Bersamaan kemurkaan rakyat akan membentuk gelombang tsunami, tiba saatnya akan menjadi gelombang dahsyat penggulingan rezim.
Revolusi memang tidak bisa dipercepat dan tidak bisa ditunda, kalau lahar magma gunung amarah rakyat sudah waktunya meletus pasti akan pecah gunung tersebut, lahar akan menyambar dan menerjang kemana mana.
Amarah rakyat akan meletus dan terbakar dan menerjang penguasa gelombang revolusi bersamaan dengan lahirnya pemimpin revolusi.
Adalah hak rakyat untuk mengubah atau menghentikan pemerintahan tirani, dan mengganti dengan pemerintahan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan.
"Kehidupan adalah suatu pertempuran panjang, kita harus berjuang dalam setiap langkahnya .." (Athur Schopenhuer) ...***