Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta
PANCASILA bukan hanya sejalan dengan ajaran Islam, melainkan justru sebagai esensi nilai-nilai ajaran Islam.
Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan prinsip musyawarah, serta keadilan adalah intisari ajaran Islam. (Syaikh Prof. Dr. Ahmad Thayyib)
Khalifah, imam, malik, dan ulil amri adalah kata-kata kunci kepemimpinan dalam Al-Quran. Tugas pemimpin ialah menjaga keamanan, kedamaian, keselamatan, dan mencegah kerusakan.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi sosok yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Aku tahu apa yang kamu tidak tahu." (QS 2:30)
Dialah yang menjadikan kamu penguasa di bumi, dan Dia meninggikan sebagian kamu atas yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 6:165)
Kepemimpinan dan kekuasaan adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan ke hadirat Tuhan
Hai Daud, Kami jadikan kamu penguasa di muka bumi, maka berilah keputusan perkara di antara manusia dengan adil, dan jangan ikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena melupakan hari perhitungan. (QS 38:26)
Pemimpin niscaya menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak dipengaruhi nafsu keduniaan
Ingatlah, ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa perintah dan larangan, lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "Dan saya mohon juga dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku tidak mengenai orang yang zalim." (QS 2:124)
Kami jadikan mereka pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka untuk mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (QS 21:73)
Kami jadikan di antara mereka pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar, dan mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS 32:24)
Memilih pemimpin yang mentaati Allah swt dan Rasul-Nya
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan ulil amri (pemegang urusan) di antara kamu. Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya. (QS 4:59)
Fenomena Kekuasaan
Katakanlah: "Ya Allah, Pemilik kekuasaan, Kauberi kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Kaucabut kekuasaan dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau memberi kemuliaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau memberi kehinaan kepada siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu segala yang baik. Sungguh, Engkau berkuasa atas segalanya.” (QS 3:26)
Karakter Bangsa
Bagi manusia ada malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya dengan perintah Allah. Sungguh, Allah akan tidak mengubah keadaan suatu bangsa sebelum mereka mengubah dirinya sendiri. Jika Allah hendak menjatuhkan hukuman kepada sesuatu bangsa, tak ada yang dapat menolaknya, juga tak ada yang dapat melindungi selain Dia. (QS 13:11)
Itulah, karena Allah tak pernah mengubah nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada suatu bangsa jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS 8:53)
Kerasulan Nabi Muhammad saw sebagai rahmat, pembawa kabar gembira, dan peringatan, serta menjadi saksi
Kami utus engkau, semata-mata sebagai rahmat bagi alam semesta. (QS 21:107)
Tidaklah Kami mengutus engkau kecuali sebagai Utusan bagi seluruh umat manusia, membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, tetapi kebanyakan orang tidak mengerti. (QS 34:28)
Kami mengutus engkau sebagai saksi dan membawa kabar gembira, serta peringatan. (QS 48:8)
Allah swt mengutus Nabi Muhammad saw untuk menyempurnakan akhlak
Innama buitstu li utammima makarimal akhlak — Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (Nabi Muhammad saw)
Akhlak Nabi Muhammad saw adalah Al-Quran
Engkau sungguh mempunyai akhlak yang agung. (QS 68:4)
Nabi Muhammad saw teladan semesta
Sungguh, dalam diri Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik; bagi siapa yang mengharapkan Allah dan hari kiamat, dan yang banyak mengingat Allah. (QS 33:21)
Karakter pemimpin: shidiq — amanah — tabligh — fathanah
Mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, itulah orang-orang yang tulus hati pencinta kebenaran, dan para saksi dalam pandangan Tuhan, mereka akan mendapat pahala dan cahaya, tetapi mereka yang tak beriman dan mendustakan ayat-ayat Kami,- mereka itulah penghuni neraka. (QS 57:19)
Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang layak menerimanya. Apabila kamu mengadili di antara manusia, hendaklah dengan adil. Allah mengajar kamu dengan sebaik-baiknya, karena Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS 4:58)
Hai Rasul, sampaikanlah ajaran yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak kamu lakukan, engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah akan melindungi engkau dari orang yang akan berbuat jahat. Allah tidak akan memberi petunjuk kepada golongan orang kafir. (QS 5:67)
Pengalaman eksistensial Nabi Muhammad saw yang mesti dijalani para pemimpin negeri.
Wahai orang yang berselimut
Bangunlah untuk shalat di malam hari, kecuali sedikit saja
Separuhnya atau kurangi dari itu sedikit
Atau lebihkan, dan bacalah Al-Quran perlahan dan berirama
Akan Kami turunkan kapadamu perkataan yang berat
Sungguh, bangun malam sangat kuat mengisi jiwa, lebih berkesan mengucapkan pujian
Di siang hari engkau disibukkan dengan tugas-tugas yang bersambungan
Ingatlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan tekun.
(QS Al-Muzamil/73:1-8)
Hai orang yang berselimut
Bangun dan berilah peringatan
Agungkanlah Tuhanmu
Jagalah kebersihan pakaianmu
Dan tinggalkanlah segala yang keji
Dalam memberi janganlah mengharapkan yang lebih banyak untuk dirimu
Demi Tuhanmu, sabarlah!
(QS Al-Mudatsir/74:1-7)
Demi cahaya pagi yang gemilang
Dan demi malam bila sedang hening
Tuhanmu tidak meninggalkan kau, dan tidak membencimu
Sungguh, yang kemudian akan lebih baik bagimu daripada yang sekarang
Dan Tuhanmu kelak memberimu apa yang menyenangkan kau
Bukankah Dia mendapati kau sebagai yatim, lalu Ia melindungi
Dan Dia mendapati kau tak tahu jalan, lalu Ia memberi bimbingan
Dan Dia mendapati kau dalam kekurangan, lalu Ia memberi kecukupan
Karenanya, janganlah kau berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim
Orang yang meminta, janganlah kau bentak
Dan nikmat Tuhanmu, hendaklah kausiarkan.
(QS Adh-dhuha/93:1-11)
Bukankah telah Kami lapangkan dadamu?
Dan Kami singkirkan bebanmu dari engkau
Yang telah memberatkan punggungmu?
Dan Kami angkat namamu?
Maka, sungguh, bersama setiap kesulitan aka nada kemudahan
Sungguh, bersama setiap kesulitan aka nada kemudahan
Karenanya, jika engkau telah selesai dari tugasmu, tetaplah bekerja keras
Dan kepada Tuhanmu tujukanlah perhatianmu.
(QS Al-Insyirah/94:1-8)