Pertarungan Anies, Ganjar, Prabowo pada Pemilu 2024
Oleh Laksma Purn Ir. Fitri Hadi S, MAP - Analis Kebijakan Publik
Minggu, 13 Agustus 2024 partai partai peserta Pemilu 2024, pemilik kursi di DPR RI terbagi habis sudah dalam koalisi koalisi pengusung calon presiden. Dimulai dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan terdiri dari 3 partai yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat dengan calon presiden Anies Rasyid Baswedan, kemudian koalisi PDIP dengan PPP dengan calon presiden Ganjar Pranowo, dan terakhir Koalisi Besar terdiri dari partai Gerindra, Golkar, PAN dan PKB dengan calon presiden Prabowo Subianto. Koalisi pendungkung Prabowo adalah koalisi yang paling gemuk diantara ketiga calon presiden yang diusung.
Capres Prabowo tampaknya orang yang paling optimis untuk memenangkan pemilu tahun 2024 ini. Dengan dukungan 4 partai belum termasuk partai non parlemen beliau mengatakan “Alhamdulillah, sekarang kita sudah ada bayangan, saya tambah optimis, tambah semangat, bukan tidak mungkin kalau the best and the brigtest kita bisa atasi kesulitan kesulitan”, ucapnya (16/08/2023).
Optimis Prabowo ini kemungkinan bukan karena dukungan 4 partai itu saja, tapi juga dukungan Jokowi yang auranya sudah pindah ke Prabowo sehingga Prabowo tampak lebih Jokowi dibanding Jokowi sendiri. Prabowo tampak benar benar memanfaatkan vigur Jokowi diantaranya dengan memasang foto Jokowi bersama dirinya pada sejumlah baliho di beberapa daerah. Tidak cukup itu saja, Prabowo tampak ingin benar benar menjadi perwujudan Jokowi dengan memuji program ekonomi Jokowi yang disebutnya Jokowinomics berupa Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Keluarga Harapan dan BLT. Prabowo juga berkeinginan mewujudkan mobil nasional, seperti kita ketahui bahwa ESEMKA berhasil terwujud dan melaju kencang dan gagah diarena pameran, tapi tidak tampak dijalan raya. Dari pernyataan pernyataan Prabowo, ide besanya adalah menjokowikan Prabowo dan kelihatanya beliau berhasil.
Capres Ganjar mungkin yang paling ketar ketir karena untuk menjadi sintesa Jokowi tidaklah mudah, dia harus bersaing dengan sang Jendral Prn Prabowo Subianto. Pernyataan Jokowi tentang capres atau pemimpin yang memikirkan rakyatnya kelihatan dari wajahnya dan rambutnya putih, kelihatanya memang tertuju pada Ganjar yang berambut putih dengan kerutan di wajahnya. Ganjar dan Jokowi memang sama sama petugas partai PDIP yang 2 kali memenangkan pemilu yaitu tahun 2014 dan 2019, namun itu semua tidak lepas dari kehadiran Jokowi dikubu PDIP.
Sekarang Jokowi ada di mana? Di Ganjar atau di Prabowo? Mereka harus bertarung merebut restu dan dukungan Jokowi agar massa pendukung Jokowi bisa berada di pihaknya.
Anies Rasyid Baswedan, inilah kuda hitamnya. Anies sama sekali tidak didukung PDIP partai berlambang banteng tapi Anies posisi berada di ujung tanduk entah banteng, kerbau, kambing atau rusa. Posisinya walau telah resmi diusung oleh 3 partai dalam sebuah koalisi yaitu KPP atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan, namun berhasilkah Anies maju jadi capres masih sering jadi tanda tanya.
Mulai dipersoalkan masalah E Formula dan berpotensi ditersangkakan sampai gonjang ganjingnya JIS atau Jakarta Internasional Stadion. Konon kabarnya, siapa calon pendampinnya sebagai calon presiden sudah ada dalam genggamannya, tapi urung diumumkan segera karena khawatir kena tanduk pula. Persolanannya adalah agar tidak terlalu banyak yang dibuat di ujung tanduk.
Anies memang telah menjelma menjadi hantu karena keberaniannya menutup alexis dan menghentikan proyek-proyek pulau reklamasi yang jelas amat merugikan pemodalnya. Meskipun demikian, Anies menjadi demikian popular dan dukungan terhadapnya semakin menguat. Anies Rasyid Baswedan menjadi kuda hitam yang bertarung menghadapi kuatnya para sintesa Jokowi.
Prabowo hendaknya jangan terlalu berbesar hati, karena kenyataannya pada Pemilu 2014 Prabowo didukung oleh begitu banyak partai tapi gagal memenangkannya melawan Jokowi. Lalu Pemilu 2019 Prabowo didukung oleh GNPF Ulama, lagi-lagi gagal memenangkan pemilu tersebut. Kini Pemilu 2024, apakah Prabowo akan Hat Trick atau kalah 3 kali berturut turut? Bila itu terjadi mungkin rekor ini akan sulit dipecahkan oleh siapapun.
Lain pula dengan Ganjar, niat PDIP melakukan Hat Trick , atau 3 kali berturut turut memenangkan Pemilu tampaknya cukup sulit karena kini Jokowi tidak ada di samping mereka. Menjual nama besar trah Soekarno rasanya tidak cukup, apalagi calon presidenya bukan Puan Maharani, tapi Ganjar Pranowo yang sama sekali tidak punya garis sedarah dengan Soekarno.
Akankah si kuda hitam Anies Rasyid Baswedan melenggang menjadi Presiden RI pada pemilu tahun 2024? Atau berhasil dijatuhkan dari ujung tanduk sehingga gagal menjadi calon presiden?
Mari kita menjadi saksi.
Jumat, 18 Agustus 2023.