PSI Mampu Menyulap Pembohong Jadi Pribadi Rendah Hati

Oleh Ady Amar - Kolumnis

PRABOWO Subianto disebutnya sebagai politisi pembohong. Berbohong tidak cuma sekali, tapi berkali-kali. Karenanya, ia dapat piagam penghargaan dan bonus piala, sebagai politisi pembohong. Awal Januari 2019 penghargaan itu diberikan.

Adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang menghadiahi penghargaan tidak mengenakkan itu. Piagam Penghargaan sebagai Juara Pembohong, itu ditandatangani oleh Ketua Umum Grace Natalie--saat ini sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, dan Sekjen Raja Juli Antoni--saat ini sebagai Deputi Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Meski diniatkan sekadar olok-olok, piagam penghargaan itu dibingkai selayaknya. Agaknya diharapkan agar bisa jadi kenangan sepanjang masa. Olok-olok berupa penghargaan itu agar telak mengena, perlu selekas  mungkin dikirimkan via jasa ojek online. Dikirim ke alamat Kantor Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

PSI menyebut diri sebagai partai anak-anak muda, itu seperti berpolitik dengan niradab. Tak pernah sebelumnya ada rival partai politik mengolok ketua umum partai lainnya, semacam yang diperagakan PSI. Ulah tak dewasa diperagakan PSI dengan culas dan norak, itu di saat suasana menjelang Pilpres 2019.

Memangnya bohong seorang Prabowo itu pada hal apa, kok sampai mendapatkan piagam penghargaan segala. Banyak kebohongan dilakukan Prabowo saat kampanye, itu kata Grace Natalie, yang saat itu sebagai Ketua Umum PSI. Tidak satu dua kali.

Maka, disebutnya beberapa kebohongan yang dilakukan Prabowo. Di antaranya, tuduhan bahwa lima tahun terakhir, kurang lebih 50 persen rakyat Indonesia tambah miskin. Tapi faktanya, berdasarkan data BPS menunjukkan bahwa jumlah orang miskin pada Maret 2018 adalah 25,95 juta jiwa, atau 9,82 persen. Data ini justru menunjukkan jumlah terendah sepanjang negeri ini merdeka. 

Dikilik pula kebohongan Prabowo lainnya, yang mengatakan 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan, bahkan sangat sulit. Faktanya, 52 juta orang, atau 22 persen penduduk Indonesia masuk golongan kelas menengah. Tidak hanya itu, Prabowo juga disebut melontarkan tuduhan palsu ketika menyebut, bahwa Indeks ketimpangan ekonomi Indonesia 0,454. Padahal faktanya, per Maret 2018 gini ratio Indonesia berada pada angka 0,389.

Puncak kebohongan dari semuanya, yang sampai Prabowo perlu diberikan Piagam Penghargaan sebagai Pembohong, adalah saat mengatakan bahwa satu selang alat cuci darah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) pernah dipakai untuk 40 orang. Hal itu dibantah RSCM. Karenanya, menurut PSI, Prabowo sangat pantas mendapat penghargaan itu.

Suasana penyebutan Prabowo "pembohong" dan munculnya piagam penghargaan yang diberikan PSI, itu dalam suasana Pilpres 2019 dimana Prabowo berhadap-hadapan dengan incumbent. Jokowi. Takdir PSI memilih "menetek" pada Jokowi, maka pantas jika lakunya saat itu menyerang Prabowo.

Tapi tidak saat ini, saat Pilpres 2024, dimana Prabowo sepertinya jadi pihak yang di-endorse Jokowi sebagai penggantinya, maka PSI menyesuaikan pilihan politiknya, yang sepertinya akan mendukung Prabowo Subianto. Meski dukungan PSI itu belum resmi diberikan.

Tapi aura dukungan PSI sudah mulai terasa, itu saat Prabowo melangkah mengunjungi markas PSI. Prabowo disambut dengan puja-puji, utamanya oleh lagi-lagi Grace Natalie. Sikap Grace Natalie, dan itu sikap PSI saat ini terhadap Prabowo berubah 180 derajat dibanding sikap menjelang Pilpres 2019.

Prabowo saat ini disebutnya sebagai pribadi rendah hati, dan merupakan tokoh yang menghargai pihak politik mana pun, terlepas besar atau tidaknya sebuah partai politik.

Tambahnya, "Kalau di tempat lain, kami yang diminta untuk ke sana, kalau perlu sambil merangkak. Kalau di sini, Pak Prabowo yang berkenan hadir mendatangi kami di kantor PSI," ujar Grace.

Tidak ada yang bisa memastikan, apakah dukungan PSI itu benar-benar sampai pilpres nanti, tentu itu akan disesuaikan dengan cawe-cawe Jokowi apakah akan tetap dukung Prabowo. Atau, justru karena peristiwa politik tertentu Jokowi mesti balik kandang bersama PDIP, dan karenanya pilihannya pun akan jatuh pada Ganjar Pranowo.

Dinamika dan juga pandangan politik dari Presiden Jokowi yang sering berubah dengan begitu cepatnya, itu akan juga diikuti sikap politik PSI. Tidak mustahil PSI akan ikut menyesuaikan, seolah mengikuti takdirnya senantiasa membersamai Jokowi.

Menyulap Prabowo dari yang sebelumnya disebut sebagai "pembohong", dan seiring dinamika politik yang berkembang, memunculkan sikap puja-puji PSI pada Prabowo sebagai pribadi rendah hati. Dalam politik semua bisa berubah, bahkan berubah ekstrem sekalipun, dan itu seperti hal biasa.

Pujian PSI pada Prabowo yang menyenangkan hati, itu belum pasti tidak akan berubah. Semua ditentukan oleh Jokowi, dan PSI akan berperan seperti anak bebek yang wek-wek-wek mengikuti ke mana sang induk melangkah.**

564

Related Post