Soal Pengkhianatan Gatot Nurmantyo Pernah Bilang Begini Pada Jokowi
Jakarta, FNN - Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan lembaga yang memiliki sikap tegas dan jelas dalam menyikapi perpolitikan tanah air. Karena begitu dilantik salah satu yang paling penting adalah dia disumpah untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
"Jadi apa yang dikatakan Pak Kunto (Pangdam Siliwangi) di media, hal itu merupakan cara pandang institusi TNI.
Saya pikir itu adalah mewakili cara pandang yang ada," kata Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo periode 2015-2020 di kantor sekretariat KAMI, Minggu, 7 Mei 2023.
Gatot menegaskan bahwa jika TNI disuruh melanggar hukum oleh atasannya, maka dia bisa menolaknya, karena kalau dia mematuhi perintah atasannya yang salah, dia berarti melanggar sumpahnya.
Gatot juga mengingatkan bahwa jika ada indikasi negara akan diganti dasar negaranya, maka tentara boleh memberontak.
Hal- hal seperti ini kata Gatot pernah ia sampaikan kepada Presiden Jokowi saat dia jadi Panglima TNI. "Saya pernah mengatakan ini kepada Pak Jokowi, bapak saya sebagai Panglima TNI saya tidak mau berkhianat kepada bapak. Tetapi bapak tahu bahwa TNI tidak akan berontak kecuali ideologi akan diganti," kata Gatot.
Menanggapi pertanyaan wartawan mengapa tidak menjalin komunikasi intensif dengan para calon presiden (capres), Gatot menegaskan bahwa pihaknya harus bersikap netral. "Kalau itu dilakukan ikuti mengumumkan nama capres, kemudian ikut rapat segala macam apalagi dengan pemerintah, lalu apa bedanya dengan mereka?, tegasnya.
KAMI kata Gatot akan terus berjuang untuk menyelamatkan bangsa ini agar kelak generasi muda kita, pemuda-pemudi kita, tidak terampas haknya dan mendapatkan keadilan.
Sampai saat ini, kata Gatot, pihaknya fokus pada perjuangan KAMI untuk menyelamatkan Indonesia ini. "Nanti apabila sudah ada keputusan KAMI harus mendiskusikan apakah calon yang diusung dan partai yang mengusung bisa sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam maklumat KAMI yang 8 ini," ungkapnya.
Sementara mengenai kriteria capres dukungan KAMI, kata Gatot, pihaknya tak bisa mengatakan ada atau tidaknya capres. KAMI adalah gerakan moral yang tidak terlibat dalam kompetisi para capres
Yang jelas, KAMI akan mendukung capres yang berpihak pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Naun, hal itu menjadi hak penilaian oleh rakyat dalam memilih capres usungan partai.
Sementara Presidium KAMI lainnya Din Syamsuddin menegaskan bahwa saat ini telah terjadi penjualan aset aset negara secara masif. "Sumber daya alam dikuasai asing, rakyat kita hanya jadi kuli," pungkasnya. (Sws)