Tamsil Linrung, Makassar dan Gravitasi Perubahan

Oleh Yusuf Blegur | Mantan Presidium GMNI 

Bukan sekadar momentum, acara Jalan Gembira bersama capres-cawapres Anies-Gus Imin di Makassar telah memunculkan gravitasi politik. Mainstreamnya adalah arus perubahan semakin sulit dibendung.

Alhamdulillah, penulis berkesempatan hadir dan bisa  menjumpai pasangan capres-cawapres Anies-Gus Imin pada acara Jalan Gembira di Makassar. Satu kesimpulan yang didapat, pelaksananya luar biasa, kegiatannya juga luar biasa, hasilnya lebih luar biasa lagi. 

Namanya Tamsil Linrung, pribadi yang humanis namun lekat dengan watak pergerakan. Kegiatan di Makassar pada tanggal 24 September 2023 yang bertajuk Jalan Gembira bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Menjadi pembuktian yang tak terbantahkan tentang figur Tamsil Linrung, Kota Makassar dan gravitasi perubahan. Figurnya menasional karena aktifitas politik dengan jam terbang tinggi. Tempatnya sebuah kota yang masyarakatnya lekat dengan tradisi menjunjung tinggi prinsip-prinsip harga diri dan keberanian namun memiliki kekuatan empati. Acaranya begitu fantastis, kehadiran capres-cawapres perubahan dan yang paling istimewa diikuti  jutaan massa rakyat. Tamsil Linrung yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Posko Pilihan Rakyat (PPR)  dan BroNies (Relawan Bro Anies) secara masif telah berkontribusi nyata bagi penenangan pasangan capres-cawapres Anies-Gus Imin khususnya dan gerakan perubahan Indonesia pada umumnya.

Kegiatan dengan  sentuhan multi event yang diinisiasi seorang Tamsil Linrung itu, seperti membuka mata hati dan kesadaran publik seluruh Nusantara. Bahwasanya masih ada komunikasi, interaksi dan konsolidasi antara pemimpin dan arus bawah, khususnya yang dipertemukan dalam spirit perubahan dan upaya perbaikan kehidupan rakyat, negara dan bangsa Indonesia. Begitu besarnya daya magnit pasangan Anies-Gus Imin, sehingga rakyat tumpah ruah di pelbagai sudut jalan di Kota Makassar mengikuti kegiatan Jalan Gembira yang menjadi kegiatan sosial politik dan sosial ekonomi itu. Dampak ekonomi terasa, pelaku  UMKM yang biasanya tidak diperbolehkan, saat itu dapat berdagang di area kegiatan. Rakyat peserta yang terdiri dari pelbagai lapisan sosial, penuh keceriaan dan kegembiraan, meskipun harus menyemut dan berhimpit sepanjang jalan.

Tamsil Linrung sebagai pemrakarsa kegiatan, bukan hanya sukses acara, lebih dari itu ia juga telah memulai gravitasi politik nasional yang mengusung cita-cita perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

Ada beberapa yang menarik dan layak disebut fenomenal dari pelaksanaan silaturahim Anies dan Gus Imin dengan warga Makassar. Bshksn ada juga peserta dari beberapa wilayah baik dari Sulawesi Selatan maupun kota lainnya di Indonesia. Catatan penting mengemuka dan bisa menjadi triger dari konstelasi dan konfigurasi politik nasional yang memengaruhi dinamika pilpres 2024. Program acara yang dibalut dengan kegiatan jalan santai dan dalam suasana riang gembira, memunculkan perspektif antara lain sbb:

1. Kesuksesan acara yang melebihi ekspektasi itu, menorehkan kepiawaian dan prestasi seorang Tamsil Lirung melakukan kegiatan "hight politic" skala nasional. Lebih sering tampil dibelakang layar, pria multi talent itu bukan cuma menggetarkan Makassar, lebih dari itu ia memberi "warning" kepada siapapun dan kelompok manapun yang anti perubahan. Tamsil seperti melempar sinyal sekaligus  menegaskan, dari Makassar  arus perubahan kian tak terbendung. Wajar, Tamsil Linrung yang politisi dan aktifis pergerakan ini mampu mengundang warga Makassar, terlebih dengan 150 ribu suara kontituennya hanya dari dapil DPDnya di Kabupaten Pangkep. Praktisi pendidikan yang juga seorang saudagar besar ini terkenal sangat terbuka, hangat dan begitu dermawan kepada siapapun, sehingga tak diragukan ia bisa menghadirkan partisan dan supporting sistem yang lebih luas lagi dari khalayak umum. Bersama kekuatan simpul massa, para relawan, organisasi dan partai politik koalisi perubahan untuk persatuan, Tamsil Linrung telah melakukan kerja-kerja politik yang riil dan berpengaruh besar bagi pemenangan pilpres pada pasangan capres-cawapres Anies-Gus Imin. 

2. Euforia dan antusiasme rakyat semakin bertumbuh menjadi gerakan partisipatif dan kolaboratif dilihat dari acara Jalan Gembira di Makassar yang viral dan menghebohkan itu. Ada gejala rasa ingin dan tekad yang kuat dari rakyat ikut bergabung melakukan perubahan, tentunya selain kerinduan pada pemimpin yang diharapkan mampu membawa kemakmuran dan keadilan untuk rakyat. 

3. "Booming" kegiatan di Makassar tak ubahnya tsunami politik bagi rezim kekuasaan status quo. Indikatornya dapat dilihat publikasi dan resonansi kegiatan Makassar berusaha dibendung oleh para buzzer dan influencer berbayar APBN baik melalui media mainstream maupun media sosial. Namun apa daya, seperti pepatah lama, bau busuk dari rezim kekuasaan korup dan tiran tak akan bisa ditutup-tutupi. Begitupun sebaliknya, harum semerbak angin perubahan terus mengalir dan berhembus tak bisa dicegah.

Laksana unsur Angin, tanah, air dan api perubahan tak dapat dihentikan oleh siapapun, betapapun  kuat dan hebatnya berkuasa. Alam seperti meneruskan perintah Tuhan untuk menghadirkan perubahan. Dari Makassar Sul-Sel, dari tempat para pelaut dan saudagar negeri maritim, dan dari Indonesia bagian timur, napas pembebasan terus berhembus menghidupi asa perubahan. 

Demikian penulis berusaha memindahkan suasana batin dari kegelisahan dan kerinduan rakyat Makassar,  menyambut pemimpin perubahan dan bersama semua gerakan kritis dan  kesadaran perlawanan, semoga dapat mewujudkan Indonesia yang beradab, sejahtera dan berkeadilan. 

In syaa Allah bersama Tamsil Linrung dan kolega, dari dan dengan geliat Kota Makassar, seluruh rakyat Indonesia siap menyongsong gravitasi perubahan. 

Perubahan adalah kesadaran. 

Perubahan adalah pemahaman. 

Perubahan adalah kemauan.

Perubahan adalah keharusan. (*)

261

Related Post