Transformasi Digital Indonesia Tarik Minat Industri Global
Jakarta, FNN - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan kebijakan pemerintah soal transisi energi berkelanjutan dan transformasi digital mendapat perhatian dan minat industri global.
"Hari ini, kami baru saja melakukan pertemuan berkaitan dengan Country Strategy Dialogue, mendiskusikan yang berkaitan dengan energi berkelanjutan untuk mendukung industri dan transformasi digital," kata Menkominfo di World Economic Forum di Davos, Swiss, dikutip dari siaran pers, Kamis.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Rabu (25/5) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, dikatakan Johnny, mitra bisnis yang sudah lama mengenal Indonesia sangat berminat untuk mengambil bagian dalam kebijakan dan rencana besar Pemerintah melakukan transisi energi menuju ke energi yang berkelanjutan dan transformasi digital.
"Saya kira pertemuan di World Economic Forum ini banyak manfaatnya dalam rangka mempromosikan Indonesia sebagai negara yang sangat ramah untuk investasi," kata Johnny.
Potensi kerja sama dengan mitra perusahaan global diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memiliki valuasi di atas rata-rata.
"Pertumbuhan ekonomi kita cukup tinggi, pada kuartal pertama mencapai 5,01 persen, tentu ini yang menarik minat investasi. Juga dukungan-dukungan dalam rangka untuk pembiayaan infrastruktur khususnya pembiayaan hijau," kata Johnny.
Johnny menyebutkan setidaknya ada dua perusahaan global yang menunjukkan minat kuat untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu Schneider dan Ericsson. Perusahaan yang disebutkan terakhir itu berminat dalam pengembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia.
Valuasi ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksikan senilai 315 miliar dolar Amerika Serikat pada 2030 juga menjadi pertimbangan bagi para investor, menurut Johnny.
Diskusi dengan mitra perusahaan global juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menkominfo Johnny didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif selama di WEF Davos, Swiss. (mth/Antara)