Marciano Apresiasi Lahirnya Atlet Muda di Cabang Menembak PON Papua

Jayapura, FNN - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengapresiasi pembinaan yang dilakukan cabang olahraga menembak sehingga dalam PON Papua ini bisa lahir para juara yang berusia relatif muda.

“Ini hasil talent scouting bagus yang dilakukan Perbakin dan mereka atlet-atlet yang jangka waktunya masih panjang,” kata Marciano seusai mengalungkan medali kepada tiga atlet muda Audrey Zahr (Jawa Barat), Diaz Kusumawardani (Jawa Timur), dan Gisella Lasut (Sulawesi Utara) di Lapangan Menembak Indoor Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa.

Audrey Zahr (Jawa Barat) adalah peraih medali emas untuk nomor 10 m Air Rifle putri, sedangkan Diaz Kusumawardani (Jawa Timur) dan Gisella Lasut (Sulawesi Utara) masing-masing meraih perak dan perunggu.

Audrey Zahra adalah petembak nasional yang sudah bertanding di tingkat Asia maupun dunia, meskipun usianya masih sangat belia, yakni 17 tahun.

Salah satu prestasi dari gadis kelahiran 10 November 2004 ini, adalah meraih medali perunggu pada kejuaraan dunia menembak di New Delhi India, pada 16-24 Maret 2021.

Medali perunggu itu diraihnya pada kelas 50 meter untuk nomor 3 position women team bersama dengan Vidya Rafika dan Monica Daryanti.

Marciano mengaku bangga dengan hadirnya para juara yang berusia relatif muda itu dan ia yakin jika regenerasi dan pembinaan terus sinambung, olahraga menembak di Indonesia akan semakin berkembang.

“Yang membanggakan saya, atlet-atlet pemenangnya usianya masih sangat muda,” katanya.

Dengan hadirnya atlet-atlet muda berprestasi, Ketua Umum KONI Pusat yakin masa depan menembak Indonesia cerah.

“Kita optimis menembak akan menjadi salah satu cabang olahraga andalan kita,” pungkas mantan Kepala BIN itu. (mth)

333

Related Post