Mungkinkah Perlawanan Rakyat Bersama Habib Rizieq Dilenyapkan?
by Asyari Usman
Medan FNN - Sabtu (05/12). Sampai hari ini, tidak satu pun kekuatan sosial-politik atau simbol perlawanan rakyat yang “diterge” oleh penguasa kecuali Habib Rizieq Syihab (HRS). Yang lain-lainnya dibiarkan saja bagai angin lalu.
Suara NU diabaikan. Begitu juga suara Muhammadiyah. Atau ormas-ormas lainnya. Semua dianggap tidak penting oleh para penguasa.
Bahkan, penguasa kelihatan yakin kekuatan OPM di Papua pun tidak dianggap mengganggu. Lihat saja bagaimana Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi deklarasi kemerdekaan Papua oleh Benny Wenda. Mahfud bilang itu “deklarasi Twitter”. Ini menandakan penguasa tidak takut pada OPM.
Lain halnya dengan HRS. Tampak sekali para penguasa merasa tak nyaman. Mereka sepertinya sangat paham bahwa kekuatan Habib bisa mencelakakan para penguasa bejat.
Mungkin para penguasa itu membayangkan kekuatan HRS sekarang ini menjadi ‘uncalculable’ alias ‘tak bisa dihitung’. Sekaligus ‘unpredictable’ alias ‘tak bisa diramalkan’.
Dalam arti, kekuatan Habib semakin susah dipetakan setelah Beliau “diasingkan” di Arab Saudi selama tiga tahun. Ada efek positif untuk Habib dari pengasingan itu. Blessings in disguise.
Kini para penguasa berusaha keras agar Habib bisa dipidanakan. Semua cara dilakukan. Dan semuanya menjadi tertawaan publik.
Misalnya, apa saja aspek yang terkait dengan karumunan di Petamburan dikejar tuntas. Termasuk pihak yang menyediakan tenda untuk acara pernikahan putri Habib, belum lama ini. Amazing! Dahsyat sekali.
Mengapa penguasa begitu fokus dan detail mengejar Habib? Tentu karena mereka sangat ingin membungkam Imam Besar (IB) itu. Mengapa harus dibungkam? Karena banyak orang yang semakin gerah dengan kehadiran pengkritik lantang ini.
Siapa-siapa saja yang gerah? Banyak sekali. Khususnya orang-orang yang selama ini bebas melakukan apa saja untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Yang selama ini bisa korupsi besar. Yang bisa seenaknya menjarah kekayaan rakyat. Yang selama ini menerima upeti dari para oligarkhi cukong yang membuat negara ini berantakan.
Mereka itu adalah para penguasa, terutama penguasa yang punya pasukan dan mantan-mantan petinggi berbintang, yang selama ini menggendutkan rekening bank mereka. Yang memanfaatkan dan dimanfaatkan oleh para cukong bangsat.
Orang-orang inilah yang gerah terhadap kekuatan perlawanan Habib. Itulah sebabnya mereka akan terus mencari-cari kesalahan IB.
Mereka akan terus memburu habis HRS. Sampai tidak ada lagi perlawanan yang tersisa. Itulah target penguasa.
Tapi, mungkinkah perlawanan rakyat dilenyapkan tanpa sisa? Sangat tidak mungkin. Bahkan, selagi pengejaran dengan cara-cara kotor dan zalim terhadap Habib tak dihentikan, perlawanan itu tampaknya akan semakin besar.[]
(Penulis wartawan senior FNN.co.id)