EKONOMI

Anthony Budiawan: Pemerintah Membodohi Rakyat Soal Klaim Bayar Utang

Jakarta, FNN - Banyak sekali informasi mengenai ekonomi Indonesia dari pemerintah yang sangat membingungkan masyarakat, dari satu waktu ke lain waktu itu perubahannya cepat, dan tidak memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Soal klaim bayar utang pemerintah terkesan menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi. Demikian perbincangan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Jumat (29/7/22) di Jakarta. Pemerintah memang mencoba memberi penjelasan dengan berbagai alasan. Tetapi, alasannya malah memperkeruh situasi, tidak masuk akal, sehingga terkesan bodoh, atau membodohi publik? Anthony Budiawan menyampaikan beban utang pemerintah saat ini terutama bunganya sudah semakin besar, lalu kemampuan negara dalam mendapatkan pendapatan rasio pajak menurun sehingga beban bunga itu sudah sangat berat. Artinya sekarang ini masyarakat sudah dibebani pemerintah dengan menaikkan pajak.  “Berarti sekarang ini semua utang-utangnya itu tidak gratis untuk masyarakat dan semuanya masyarakat yang menanggung,” tuturnya. Kekhawatiran masyarakat ternyata terbukti. Di tengah ekonomi yang masih sulit, tahun ini, pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Kalau keuangan negara itu kuat tentu PPN tidak akan dinaikkan, karena menaikkan PPN akan memiliki konsekuensi terhadap daya beli. Pemerintah selalu bisa membayar utangnya dengan menarik utang baru, mencetak uang, bahkan menaikkan pajak.  Anthony juga mengatakan saat ini kita sedang mendapatkan durian beruntung, harga komunitas yang naik sehingga APBN juga naik dan surplus belanjanya juga ditahan. Namun waspada apabila harga komunitas ini  mengalami penurunan pada akhir tahun ini atau tahun depan, tentu ini dapat memicu krisis APBN lagi. Pemerintah juga selalu mengatakan utang porsi asing sudah rendah dibandingkan pada tahun 2019, hal itu karena sudah membuat pinjaman- pinjaman dari dalam negeri.  “Ini juga sebenarnya termasuk komunikasi yang membodohi publik,” ungkap Anthony. Menurutnya utang dalam porsi asing itu menurun drastis misalnya dari 40% menjadi 20%, karena utang tahun 2020 dan 2021 diberdayakan 80-90% dari Bank Indonesia. Jadi tentu saja yang dimiliki oleh asing berkurang drastis, tetapi jumlahnya tidak terlalu berkurang kecuali di dalam lima bulan terakhir sampai Mei terakhir ini turun drastis. (Lia)

Wapres Paparkan Upaya Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Jakarta, FNN - Wakil Presiden (Wapres) Ma\'ruf Amin mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit, salah satunya dengan pencabutan larangan ekspor semua jenis produk minyak sawit atau minyak goreng.Hal itu disampaikan Wapres Ma\'ruf Amin saat menerima Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo) di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kamis (28/7), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat pagi.\"Pemerintah tentu tidak menutup mata. Jadi memang ini hal-hal yang harus kita ambil kebijakan, yang kemudian juga harus kita ambil langkah-langkah perbaikan,” tutur Wapres Ma\'ruf Amin.Wapres menyampaikan beberapa upaya konkret lain yang telah diambil pemerintah dalam meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS)  sawit dan menurunkan harga minyak goreng, antara lain dari kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan yakni menghapus sementara pungutan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) beserta produk turunannya.“Menetapkan kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) yang baru. Perusahaan wajib mendistribusikan minyak goreng, baru mendapatkan perhitungan hak ekspor dan percepatan penyaluran ekspor untuk komoditas CPO dan turunannya,” kata Wapres.Sementara di sisi hilir, Wapres menjelaskan telah dilakukan diskusi pada Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juli 2022 tentang wacana pembentukan pabrik CPO mini berbasis koperasi.Dengan demikian, ke depan diharapkan dapat meningkatkan harga TBS dan para petani tidak hanya bergantung pada pabrik besar saja.“Telah dibahas mengenai hilirisasi sawit dengan salah satu pasal usulan pembentukan pabrik CPO mini dan pabrik red palm oil atau minyak makan merah yang berbasis koperasi. Harapannya akan dapat menjadi solusi bagi petani untuk meningkatkan harga dan volume penjualan TBS, hal ini masih dalam pembahasan,” urai Wapres.“Memang beberapa kali juga Presiden minta supaya ada pabrik-pabrik mini sehingga tidak tergantung semuanya kepada pabrik-pabrik besar,” imbuhnya.Wapres pun mengimbau kepada jajaran Apkasindo untuk terus mengawal implementasi kebijakan di lapangan dan berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas SDM petani sawit.“Saya berharap petani sawit rakyat ini akan bisa tumbuh dengan baik,“ ujar Wapres. Adapun Ketua Umum Apkasindo Gulat ME Manurung melaporkan kebijakan pencabutan pungutan ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah memberikan dampak positif dan dirasakan langsung oleh petani. (mth/Antara)

Sri Mulyani: Inflasi AS Tinggi Tanda Pelemahan Ekonomi Pasti Terjadi

Jakarta, FNN - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) menandakan bahwa pelemahan ekonomi global pasti terjadi seiring berbagai negara akan melakukan respons kebijakan.“Kalau seandainya kenaikan suku bunga dan likuiditas (tidak) cukup kencang, maka pelemahan ekonomi global pasti terjadi,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Puncak Dies Natalis 7 PKN STAN di Jakarta, Jumat.Sri Mulyani menjelaskan berbagai negara akan mengeluarkan langkah-langkah seperti mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga sebagai respons kebijakan terhadap inflasi tinggi di AS.Langkah mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga tersebut pun akan menyebabkan arus modal keluar sehingga pelemahan ekonomi global pasti terjadi.AS sendiri mengalami inflasi mencapai 9,1 persen yang merupakan tertinggi sepanjang 40 tahun terakhir akibat adanya krisis pangan dan energi. Krisis pangan dan energi terjadi seiring adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang merupakan produsen terbesar di dunia dari dua komoditas itu.Terlebih lagi, AS juga resmi masuk ke jurang resesi setelah dua kuartal berturut-turut ekonominya terkontraksi yaitu minus 1,6 persen (yoy) pada kuartal I dan 0,9 persen (yoy) pada kuartal II-2022.Sri Mulyani menegaskan resesi AS pasti akan mempengaruhi Indonesia mengingat negara itu merupakan negara tujuan ekspor.“Jadi kalau mereka melemah maka permintaan terhadap ekspor turun dan harga komoditas juga turun,” tegas Menkeu Sri Mulyani. (mth/Antara)

Naik 28,95 Persen, Waskita Cetak Laba Rp294 Miliar pada Semester I

Jakarta, FNN - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencetak laba bersih Rp294 miliar pada semester I-2022 atau tumbuh 28,95 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp155 miliar.“Hal tersebut tercapai karena keberhasilan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita,” kata Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.Pendapatan usaha pada semester I-2022 turut naik mencapai Rp6,09 triliun atau tumbuh 29,29 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp4,71 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti.“Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara yang lebih besar turut mendukung pertumbuhan pendapatan usaha perseroan,” ujarnya.Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp657 miliar atau tumbuh 29,36 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama di 2021 yang sebesar Rp508 miliar. Selain itu, sebagai dampak positif dari Master Restructuring Agreement (MRA), perseroan berhasil menurunkan beban keuangan hingga 3,07 persen menjadi Rp1,97 triliun.Lebih lanjut Novianto menyampaikan bahwa aksi korporasi perseroan melalui strategic partnership dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui mekanisme share swap telah selesai.Perseroan mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 4,5 persen dan dilanjutkan dengan pengambilalihan 55 persen saham PT Waskita Toll Road (WTR) pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (CCT) oleh SMI.“Dengan adanya aksi korporasi tersebut, total liabilitas perseroan yang sebelumnya tercatat sebesar Rp88,14 triliun pada akhir 2021, berhasil turun hingga 12,40 persen menjadi Rp77,21 triliun pada semester I-2022,” ungkap dia.Kemudian total ekuitas perseroan pada semester I-2022 sebesar Rp19,94 triliun, serta total aset tercatat sebesar Rp97,14 triliun.Pada semester II-2022, perseroan akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek- proyek eksisting perseroan.Perseroan juga optimistis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas tiga ruas tol perseroan lainnya melalui strategic partnership, dimana aksi korporasi akan memberikan dampak penurunan utang perseroan melalui dekonsolidasian utang, sehingga beban keuangan perseroan juga akan menurun secara signifikan.“Diharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional, perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan kedepannya,” kata Novianto. (mth/Antara)

Dampak Investasi Semester I/2022 Mencapai Rp919 Triliun

Jakarta, FNN - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto menyebut dampak realisasi investasi sepanjang Semester I/2022 mencapai Rp919,14 triliun.Angka tersebut keluar dari kajian yang dilakukan FEB UI melalui simulasi dengan metodologi yang mengolah data capaian realisasi investasi Semester I/2022 yang mencapai Rp584,6 triliun.\"Secara total, dampak terhadap perekonomian itu Rp919 triliun di mana dampak inisialnya sebesar Rp584 triliun (realisasi investasi) dan sisanya bagaimana investasi itu bisa menggerakkan ekonomi,\" katanya dalam webinar \"Dampak Realisasi Investasi Semester I 2022 terhadap Perekonomian Nasional dan Daerah\" yang dipantau di Jakarta, Jumat.Secara rinci, dari total Rp584,6 triliun realisasi investasi sepanjang semester I/2022, ada Rp214,84 triliun dampak langsung dalam rangka mendukung investasi yang masuk.Selain itu, ada dampak tidak langsung sebesar Rp119,69 triliun sehingga secara total dampak realisasi investasi mencapai Rp919,14 triliun terhadap perekonomian.Selain dampak ekonomi, dalam kajian tersebut juga dihasilkan dampak nilai tambah atas realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2022 itu yang mencapai Rp514,71 triliun.Ada pula dampak terhadap pendapatan rumah tangga sebesar Rp187,78 triliun dan dampak terhadap penyerapan tenaga kerjaa yang mencapai 3,8 juta orang.\"Dari sisi tenaga kerja, kelihatannya yang tercatat di BKPM lebih kecil dari yang seharusnya. Kalau menurut hitungan kami, angkanya seharusnya bisa sampai 2 jutaan (penciptaan lapangan kerja) dalam satu semester,\" katanya.Realisasi investasi pada Semester I 2022 mencapai Rp584,6 triliun, atau mencapai 48,7 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun. Capaian tersebut juga tercatat tumbuh 32 persen dibandingkan capaian semester I 2021 dengan penciptaan lapangan kerja sebanyak 639.547 orang.Dalam catatan Teguh, pemerintah daerah perlu menciptakan ekosistem yang mendukung untuk bisa mendorong realisasi investasi yang dibutuhkan untuk bisa meningkatkan perekonomian di wilayahnya.Ia mencontohkan wilayah Jawa Tengah yang realisasi investasinya hanya berada di urutan ke sembilan tetapi menempati urutan kedua dalam penyerapan tenaga kerja.\"Investasi di Jawa Tengah ini labor intensive (padat karya). Ini jadi PR untuk kita dan pemda, bahwa investasi itu tidak hanya besarnya tapi sektornya bagaimana, apakah labor intensive atau capital intensive (padat modal), kalau ingin investasi bisa menggerakkan lapangan pekerjaan yang banyak,\" katanya. (Ida/ANTARA)

PLN Cetak Laba Bersih Rp17,4 Triliun pada Semester I-2022

Jakarta, FNN - PT PLN (Persero) mencetak laba bersih sebesar Rp17,4 triliun sepanjang semester pertama tahun ini meski di tengah ketidakpastian ekonomi global.Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan laba bersih itu naik 162,4 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat sebesar Rp6,6 triliun.\"(Kenaikan laba bersih) ini merupakan buah manis dari berbagai strategi dan langkah transformasi yang telah kami jalankan,\" kata Darmawan.Informasi keuangan tersebut berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PLN Semester I-2022 (unaudited) yang telah diterbitkan pada 26 Juli 2022.Pada semester I-2022, PLN mencatat kenaikan volume penjualan listrik sebesar 133,87 terawatt jam (TWh). Angka penjualan itu meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya 125,49 TWh.Darmawan menjelaskan kenaikan penjualan tenaga listrik ditopang oleh pertumbuhan yang signifikan pada pelanggan industri dengan penambahan volume penjualan listrik 5,4 TWh atau 14,3 persen hingga akhir Juni 2022.\"Kenaikan penjualan listrik yang signifikan dari golongan industri ini menandakan perekonomian yang mulai pulih di tengah pandemi,\" katanya.Darmawan mengungkapkan PLN membukukan penjualan tenaga listrik senilai Rp150,6 triliun, meningkat 7,2 persen atau bertambah Rp10,1 triliun berkat penjualan listrik yang mengalami kenaikan.Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kinerja penjualan listrik merupakan representasi dari keberhasilan program-program yang dilakukan oleh perseroan, antara lain akuisisi captive power, peningkatan renewable energy certificate (REC), konversi kompor elpiji ke kompor induksi, electrifying marine, dan electrifying agriculture yang mendorong penambahan pelanggan sebanyak 1,4 juta hingga Juni 2022.\"Saat ini, PLN melayani hingga 83,9 juta pelanggan,\" kata Darmawan.Di sisi lain, EBITDA berhasil dipertahankan positif sebesar Rp55,4 triliun dan EBITDA margin 26,2 persen di tengah penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing utama yang mempengaruhi operasional perusahaan.\"Tentu saja pencapaian ini tak lepas dari kerja keras para insan PLN, dukungan pemerintah dan stakeholder serta seluruh pelanggan. Kami terus berdedikasi memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia,\" kata Darmawan. (mth/Antara)

Harga Emas Melonjak 31,20 Dolar Pasca-Laporan PDB AS Mengecewakan

Chicago, FNN - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena investor bereaksi terhadap laporan produk domestik (PDB) Amerika serikat yang mengecewakan serta didukung pula oleh dolar AS yang lebih lemah.Kontrak harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange menyelesaikan sesi terakhirnya dengan melonjak 31,20 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi menetap di 1.750,30 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sesi di 1.755 dolar AS.Sementara itu kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember meningkat tajam 31,70 dolar AS atau 1,82 persen, menjadi ditutup pada 1.769,20 dolar AS per ounce.Harga emas berjangka untuk Agustus terdongkrak 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Rabu (27/7/2022), setelah melemah 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.717,70 dolar AS pada Selasa (26/7/2022), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Senin (25/7/2022).Laporan yang dirilis pada Kamis (28/7/2022) menunjukkan bahwa PDB AS turun 0,9 persen pada kecepatan tahunan di kuartal kedua, menyusul penurunan 1,6 persen pada kuartal pertama dan lebih buruk dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0,3 persen.Ekonomi AS telah berkontraksi untuk kuartal kedua berturut-turut dan mencapai aturan praktis yang diterima secara luas untuk resesi, yang mendukung harga emas.Ekonomi AS sedang menuju resesi dan selama Wall Street percaya The Fed akan memberikan laju pengetatan yang lebih lambat, harga emas akan mulai melihat aliran safe-haven lagi.\"Risiko terbesar emas adalah ekonomi tetap kuat dan The Fed mungkin perlu lebih agresif dengan kenaikan suku bunga,\" kata Ed Moya, Analis di platform perdagangan daring OANDA.Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (28/7/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS dalam pekan yang berakhir 23 Juli turun 5.000 menjadi 256.000 dari 261.000 pada minggu sebelumnya.Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 1,268 dolar AS atau 6,82 persen, menjadi ditutup pada 19,868 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 40 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 876,80 dolar AS per ounce. (mth/Antara)

Indonesia-China Perkuat Ikatan Ekonomi Lewat Optimalisasi RCEP

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perjanjian Inisiatif Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan kesempatan untuk memperkuat ikatan ekonomi antara Indonesia dengan China.“Semua negara anggota RCEP perlu saling bantu memastikan bahwa perjanjian tersebut dapat berperan besar dalam memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan antar negara peserta, termasuk antara Indonesia dan China,” katanya saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam 2022 High-level Forum for RCEP Economic and Trade Cooperation seperti yang dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.Menko Airlangga menuturkan bahwa RCEP pertama kali diperkenalkan oleh Indonesia pada 2011 saat menjadi Ketua ASEAN. Saat itu, Indonesia berhasil meyakinkan negara-negara Anggota ASEAN untuk mengembangkan kemitraan ekonomi regional komprehensif yang selanjutnya diberi nama RCEP.“Hal ini dibentuk berdasarkan kesadaran bersama bahwa kerja sama yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi. Pasalnya, di masa seperti ini kita membutuhkan tindakan yang luar biasa,” ujarnya.RCEP, ucapnya, memiliki signifikansi lebih besar daripada sebelumnya dan dunia memandangnya sebagai yang menawarkan tindakan nyata guna menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi global yang bebas, adil, dan tidak diskriminatif.Selain juga untuk mempromosikan penguatan rantai pasok regional serta mempercepat pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi digital. Semua hal tersebut sangat penting dalam pemulihan ekonomi global dan ketahanan ekonomi di masa depan.“Saya berharap penerapan RCEP akan menarik lebih banyak investor dari China untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya pada industri baru dan ekonomi digital,” ungkap Airlangga.Adapun tahun ini menandai peringatan 72 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah bimbingan strategis kedua Kepala Negara, hubungan Indonesia dan China telah berkembang menjadi model kerja sama yang saling menguntungkan antar negara di kawasan dan juga bagi negara-negara berkembang.Airlangga menyampaikan Indonesia menghargai kolaborasi erat yang berkelanjutan dengan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan China Chamber of International Commerce (CCOIC) dalam mempromosikan peningkatan kerja sama dengan komunitas bisnis di berbagai kota dan provinsi utama di China untuk membangun masa depan pasca pandemi. Hal tersebut juga dilakukan melalui pembukaan lapangan kerja yang lebih besar karena didorong semakin banyaknya bisnis dan investasi.“Kami juga menantikan kerja sama lebih kuat dengan Kota Qingdao dan Provinsi Shandong, serta komunitas bisnisnya, sejalan dengan pengembangan bisnis mereka di Indonesia dan di wilayah RCEP,” kata dia. (mth/Antara)

Inflasi Diperkirakan Mencapai 4,5 Persen pada 2022

Jakarta, FNN - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memproyeksi laju inflasi pada 2022 mencapai 3,5 persen sampai 4,5 persen secara tahunan atau lebih tinggi dari asumsi APBN 2022 sebesar tiga persen.Ia mengatakan inflasi melampaui asumsi APBN 2022 karena kenaikan harga komoditas global terutama energi dan pangan.\"Laju inflasi 2022 diperkirakan 3,5 persen sampai 4,5 persen, ini memang lebih tinggi dari proyeksi awal APBN 2022. Kenaikan (harga komoditas global) ini tentu berpotensi meningkatkan harga komoditas dalam negeri,\" katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTa secara daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.Pemerintah akan terus mewaspadai perkembangan harga terkini dan menstabilkan harga pangan agar tidak langsung berdampak kepada masyarakat atau konsumen.Di tengah ketidakpastian global, instrumen APBN juga tetap digunakan sebagai bantalan untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.\"APBN berperan sebagai shock absorber, kita ingin menjaga daya beli masyarakat dan sekaligus memastikan momentum pemulihan ekonomi terus terjaga. Dalam konteks ini untuk menjaga daya beli tercermin dari angka inflasi yang relatif terjaga dibandingkan banyak negara lain,\" tegasnya.Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Juni 2022 mencapai 0,61 persen atau secara tahun kalender sebesar 3,19 persen.Adapun secara tahunan inflasi pada Juni 2022 mencapai 4,35 persen atau lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55 persen. Inflasi ini sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Juni 2017. (Sof/ANTARA)

Jumlah Wajib Pajak Meningkat Signifikan Sejak Reformasi

Jakarta, FNN - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan jumlah wajib pajak meningkat signifikan sejak pertama kali dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 hingga saat ini.\"Kalau kita lihat, sejak pertama kali dilakukan reformasi perpajakan, jumlah wajib pajak pada 1983 masih sekitar 163 ribu, sementara sekarang berada di kisaran 42,51 juta,\" ungkap Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.Saat itu, Yon menuturkan sistem perpajakan Indonesia diubah dari sistem asesmen menjadi Undang-Undang (UU) Perpajakan, yang terjadi dalam rentang waktu 1991 hingga 2000. Kemudian setelah dilaksanakan reformasi birokrasi, Kemenkeu melakukan reformasi perpajakan jilid I selama 2002 hingga 2008.Berikutnya reformasi perpajakan jilid II pada 2009-20014 dan transformasi kelembagaan pada 2014-2016. Selanjutnya pada 2016-2019 dilakukan reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan, pada 2017 terdapat program reformasi perpajakan, serta Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan (PSAP) dan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau core tax pada 2018-2024.Kendati begitu, dirinya menyayangkan bahwa secara umum tren rasio perpajakan alias tax ratio Indonesia menurun signifikan sejak tahun 2011, sehingga dapat diartikan rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) masih belum optimal.Namun tren penurunan itu dinilai masih cukup dinamis bila memperhitungkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sumber daya alam yang sangat sensitif terhadap perubahan harga komoditas.Oleh karena itu, Yon menegaskan optimalisasi pajak masih menjadi tujuan utama kebijakan fiskal. Dengan demikian, perbaikan pajak yang dilakukan pemerintah ke depannya meliputi sisi kebijakan dan administrasi.\"Jadi dari dua sisi ini, kami melihat bahwa tax ratio kita masih cukup tertantang. Kemudian di satu sisi kami tentu melihat ada pilihan kebijakan yang kami ambil dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi,\" katanya.Namun di sisi lain, lanjut dia, Kemenkeu juga akan tetap memperhatikan penerimaan pajak yang berkelanjutan di tengah kenaikan pemasukan pajak di tahun 2021, yang kemungkinan berlanjut ke tahun 2022 dengan kenaikan signifikan. (Sof/ANTARA)