ALL CATEGORY
Dikhawatirkan Akan Bertingkah Menjadi Anak-anak, Prabowo Ditinggalkan Pendukung di Purwokerto
Purwokerto | FNN - Kekhawatiran masyarakat akan adanya pemimpin kekanak-kanakan makin meluas, seiring dengan makin massifnya penolakan terhadap capres Prabowo - Gibran. Jika sebelumnya kekhawatiran itu terjadi pada masyarakat perkotaan, kini masyarakat di daerah pun mulai sadar, bahwa kelak akan ada capres yang berkarakter anak-anak. Ramai-ramai masyarakat luas mulai meninggalkannya, termasuk di Kota Satria, Purwokerto. Hal ini disampaikan oleh Shinta dan Ella warga Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah saat berbincang dengan wartawan FNN, Jumat (04/01/2024). Dua anak milenial itu menilai Prabowo terlalu tua untuk menjadi presiden Republik Indonesia. \"Orang yang sudah tua, pikirannya akan kembali ke anak kecil,\" katanya. Sedangkan Gibran terlalu muda untuk menjadi presiden, apalagi dengan proses yang dipaksakan. \"Kematangan seorang pemimpin mutlak diperlukan. Dari beberapa kali debat capres dan cawapres, publik tahu siapa yang tidak dewasa,\" terangnya. Jadi, kata Shinta mereka akan menjadi pasangan anak-anak memimpin bangsa ini, hal mana akan membahayakan bangsa Indonesia sendiri. Shinta dan Ella menyarankan Prabowo maupun Gibran bisa menahan diri nafsu berkuasa, sebab masih banyak putra bangsa yang lebih mumpuni dan diterima masyarakat. \"Seharusnya kesadaran atau tahu diri, muncul dari mereka,\" kata lulusan perguruan tinggi di Purwokerto tersebut. Senada dengan Shinta dan Ella, Slamet Riyadi pemuda Purwokerto yang sering nongkrong di depan Masjid Raya menyayangkan Prabowo mengambil cawapres Gibran. \"Saya heran, kenapa Pak Prabowo memilih Gibran,\" kata Slamet yang sejak awal mendukung Prabowo namun tahun ini memilih Anies Baswedan. \"Saya dulu jagoin Prabowo, tetapi tahun ini pilih Anies. Saya kecewa dulu dia merapat ke Jokowi,\" paparnya dengan bahasa ngapak yang khas. Oleh karena itu, kini Slamet memutuskan untuk mendukung pasangan Anies - Cak Imin. Di samping kecewa pada Prabowo, dukungan ke Anies disebabkan oleh banyaknya warga Purwokerto yang mendukung pasangan ini. Slamet menyebut beberapa tokoh Purwokerto mendukung AMIN, seperti Haji Tohirin Sokaraja (pengusaha getuk goreng), Pak Turyo Kasepuhan Alun alun dan Banser PKB di wilayah Purwokerto. Perihal mengapa rakyat harus menolak Prabowo, Koordinator Kajian Merah Putih Sutoyo Abadi menyebut bahwa Prabowo telah terperangkap kekuasaan oligarki yang membahayakan negara. Ia tidak kokoh pada pendiriannya untuk menyelamatkan negara, dan terkesan hanya mencari aman bersekutu dengan penguasa untuk meraih kekuasaan. Sikap oportunis Prabowo, kata Sutoyo terbaca dari sikap politiknya dengan pengorbanan umat Islam (khususnya para pendukungnya pada pemilihan presiden 2019). \"Umat penyumbang suara terbanyak ini ditinggalkan begitu saja. Sungguh menyakitkan. Aneh sekarang mereka kembali mengais -ngais suara umat Islam,\" paparnya. Kengerian sudah terbaca di depan mata, bahwa jika Prabowo berkuasa kata Sutoyo, perlawanan rakyat akan membesar. Apalagi jika akan meneruskan pola kepemimpinan Jokowi. \"Sangat mungkin berpotensi lahirnya people power atau revolusi,\" pungkasnya. (abd).
Apa yang Kau Cari Jokowi?
Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan DALAM film Asrul Sani \"Apa Jang Kau Tjari, Palupi ?\" produksi tahun 1969 diceritakan bahwa Palupi tidak tahan hidup apa adanya dengan Haidar suaminya, pengarang idealis. Berkat teman Haidar bernama Chalil jadilah Palupi artis film. Akibat terayu Sugito, Palupi lepas dari Haidar dan jatuh ke pelukan Sugito, seorang pengusaha kaya. Palupi menikmati kesenangan duniawi. Kecewa atas nasib Palupi, Chalil hanya bisa bertanya \"Apa jang kau tjari, Palupi ?\". Haidar masih sempat menilai mantan istrinya yang hanya mencari kesenangan sekarang. Gumamnya \"ia begitu gelisah seolah-olah ingin berlomba-lomba dengan bayang-bayangnya sendiri\". Palupi berucap \"Aduh, gelap betul disini\". Chalil berujar \" Yah, di dalam dunia angan-angan, yang terang bisa kelihatan gelap\". Membuat rumah yang tidak pernah ada, bagai dalam mimpi buruk. Sebuah kesenangan dalam kegelisahan. Jokowi yang tidak bisa hidup apa adanya seusai berkuasa memang gelisah dan ingin tetap berada di ruang kesenangan panjang. Ia lepas dari Megawati dan mencoba hidup bersama Prabowo. Memasuki ruang angan-angan yang sebenarnya gelap. Ketika tiga periode tidak berhasil didapat, ia menjual Gibran dengan tukaran harga diri. Ketidakpedulian atas penilaian orang banyak. Pantas jika kolega bertanya \"apa yang kau cari, Jokowi ?\". Sugito mengobrol dengan Cholil tentang kehidupan di ruang pesta. Menurut Sugito tamu-tamunya ada tiga model, yaitu : Pertama, \"sesama pengusaha\" yang selalu \"senyum profesional\" memuji-muji sambil mencari kesempatan untuk \"menggorok leher saya\". Kedua, \" pembesar pemerintahan dan orang politik\". Mereka \"kembang semusim\" disayang-sayang dan dipuji-puji selama masih berkuasa. Ongkosnya mahal. Ketiga, para \"benalu\" yang selalu berkantor di kantong saku. Mungkin para punakawan, petugas bayaran yang tingkat kesetiaannya tergantung sisipan isi kantong. Istana adalah ruang pesta yang berkilau cahaya. Tetapi diisi oleh orang-orang yang gelap mata dan gelap hati. Pemburu fatamorgana kekuasaan palsu. Berkeliling para benalu yang memuji bertalu-talu. Politisi bermulut bau dan pengusaha penggorok berkumpul disitu. Jokowi di masa akhir jabatan super sibuk menggalang dukungan untuk sang anak. Dikira itu bisa memperpanjang umur kekuasaan. Panjang angan-angan adalah ciri dari hati gelap. Ciri lain adalah perut yang terlalu kenyang, bergaul dengan orang zalim, serta banyak dosa tanpa penyesalan. Demikian sahabat Ibnu Mas\'ud menyatakan. Para petani yang berteriak \"wuuuu.. \" saat Jokowi pidato membual tentang hubungan kelangkaan pupuk dengan perang Rusia Ukraina dan kaburnya peserta mobilisasi baik kepala desa atau petani adalah pertanda bahwa rakyat sudah muak padanya. Banyak omong yang bukan hanya tak bermutu tetapi juga tipu-tipu. Bekerja untuk kesejahteraan diri, famili dan kroni membuat Jokowi nir prestasi. Melakukan pelemahan KPK, membumbungkan harga pangan dan BBM, swasembada hutang, serta membenturkan aparat dengan rakyat dalam konflik agraria. Menurut Majalah Time prestasi Jokowi adalah memundurkan demokrasi, memaksakan IKN dan menyuburkan politik dinasti. Palupi adalah perempuan yang merasa diri cantik dan mampu menarik laki-laki tetapi selalu gelisah akan usia yang semakin tua. Ia menyuap petugas agar memalsukan KTP, usia diubah dari 32 menjadi 26. Akhir cerita, Palupi pulang duduk di atas mobil sampah dan berhenti di rumah pesta bersama dengan para pemabuk. Ia tidak bisa keluar karena pagar terkunci. Adakah akhir cerita dari kekuasaan Jokowi seperti dalam film \"Apa Jang Kau Tjari, Palupi ?\" Entahlah, yang jelas usia kekuasaan semakin pendek, penuh dengan palsu-palsu, duduk di atas mobil sampah, serta berpesta dalam penjara yang berpagar terkunci. Palupi pernah berseru \"Aduh, gelap betul disini\". Itulah kematian dan kehidupan di alam kubur nanti. Penjara bagi orang-orang rakus, khianat dan zalim. Lalu, \" Apa yang kau cari, Jokowi?\"
Waspada, Anies Dalam Bahaya, Jangan Sepelekan Sikap Berlebihan Pendukungnya
Jakarta, FNN – Sejak kemarin, di media sosial beredar video tentang calon presiden nomor 1 Anies Baswedan yang dipeluk oleh seorang pria dan ditarik hingga hampir jatuh tersungkur. Video tersebut diikuti oleh video lain, yakni seorang pria yang ditegur dengan keras oleh salah satu pengawal Anies. Pria tersebut mengenakan kaos bergambar wajah Anies dan bertopi putih bertuliskan kalimat tauhid. Dalam video yang diunggah di akun tiktok @katarokai tersebut, dituliskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Memang, Kamis (4/1) kemarin Anies mengunjungi pesantren di Cipasung Singaparna, Tasikmalaya. Di Cipasung Anies menerima deklarasi dukungan dari para kyai dan ulama se-Tasikmalaya. Berkaitan dengan video di atas, belum ada keterangan resmi dari tim AMIN mengenai apa sesungguhnya yang terjadi. Tetapi, dari video tadi terkesan bahwa pria yang menarik Anies itu adalah salah satu pendukungnya. Ini dilihat atribut yang dia pakai. Namun, tetap saja situasi itu harus membuat tim AMIN waspada. Peristiwa tersebut bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, ketika tiba di lokasi acara Desak Anis di Pontianak (26/12/23), Anies juga disambut massa yang berdesakan. Dari sebuah video yang beredar, tampak seorang pria yang juga mengenakan topi warna putih mengenakan baju putih bertuliskan Anies, menempeleng Anies dan membuat Anies sedikit menunduk. Pihak panitia menyebutkan bahwa pria tersebut merupakan pendukung Anies dan dia tidak punya maksud jahat. Dia ingin menyalami Anies, namun karena massa sangat berdesakan maka tangannya terdorong hingga terkesan menempeleng. “Tentu tim Anies tidak boleh paranoid dan kemudian secara drastis mengurangi interaksi dengan para pendukungnya, karena jelas itu bakal merugikan Anies sebagai kandidat, karena dia tidak bisa membuat engagement atau membuat ikatan dengan para pendukungnya dan bisa membuat pendukung kecewa. “Namun, kewaspadaan harus ditingkatkan. Bagaimanapun juga, sudah menjadi rahasia umum bahwa sejak awal ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Anies menjadi presiden. Jangankan menjadi presiden, menjadi calon presiden saja tidak boleh,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal You Tube Hersubeno Point edisi Jumat (5/1).ida
"Desak Anies" Komunikasi Genuine Tanpa Sekat
Oleh: Ady Amar | Kolumnis Saya tidak pernah memandang mereka yang terlibat dalam dialog kritis sebagai musuh. Mereka adalah sahabat, orang-orang yang peduli dengan Indonesia--Anies Baswedan. Anies Baswedan menjadikan politik dalam alam demokrasi tidak kaku sebagaimana yang dikesankan selama ini. Tidak seperti di tangan rezim yang menuju otoritarian, demokrasi seperti tak dapat ruang gerak sebebasnya. Sekat-sekat dibuat. Suara boleh disampaikan sampai tahap tertentu yang dimungkinkan. Jika lewat dari kesepakatan yang dibuat \"diam-diam\", dibuat sekenanya, sanksi akan dijatuhkan. Mudah dicarikan delik, meski absurd. Tapi di tangan calon presiden (capres) Anies Baswedan--berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, yang maju dalam Pilpres 2024--demokrasi menjadi sesuatu yang tanpa sekat. Tidak lagi dibuat berjarak. Demokrasi menjadi asyik-riang gembira. Setidaknya Anies menunjukkan itu dalam komunikasi yang dibangunnya, yang mampu menyasar seluruh elemen masyarakat. \"Desak Anies\", namanya. Itulah bentuk komunikasi Anies dengan semua elemen masyarakat. Anies seperti tengah mengajarkan sebuah pelajaran politik. Semua elemen disasarnya. Anies jemput bola mendatangi berbagai elemen masyarakat. Mulai mahasiswa, aktivis pemuda dan buruh, bahkan petani, nelayan, itu dimediasi dalam dialog Desak Anies. Dialog dengan tak dibatasi topik tertentu. Tidak pula untuk kalangan tertentu. Bahkan hatters pun boleh datang bertanya dan menyerangnya dengan pertanyaan tajam sekalipun. Ada ungkapan menarik dari Anies, yang sejatinya bisa memotret tentangnya, \"Saya tidak pernah memandang mereka yang terlibat dalam dialog kritis sebagai musuh. Mereka adalah sahabat, orang-orang yang peduli dengan Indonesia\". Anies menghadirkan berpolitik santun dengan komunikasi cair memikat. Didesak dengan pertanyaan tajam sekalipun, tak ada yang tak dijawabnya. Dijawab tetap dengan standar seorang Anies, yang serius tapi santai dalam menjawab. Terkadang muncul keriangan gelak tawa. Meski si penanya mendesak dengan pertanyaan nakal menjebak, dan sikap atraktif ngeselin, Anies meladeni dengan kesabaran tingkat tinggi. Pilihan komunikasi \"nekat\" ala Anies ini tidak terlepas dari kemampuannya dalam berkomunikasi yang di atas rata-rata. Penguasaan hampir semua materi yang ditanya didesak-kan, seperti tak ada yang tak dijawabnya. Dan penguasaan emosi seorang Anies yang seperti tak ada batas kesabarannya. Ya, tak ada pertanyaan tajam sekalipun yang tak dijawabnya. Anies tampak menguasai seluruh persoalan yang membelit negeri ini. Mendengar pertanyaan mahasiswa dan aktivis, pertanyaan yang seperti diniatkan memancing, berharap Anies tak mampu menjawab. Atau setidaknya menjawab sekenanya, jika mungkin--ini yang paling diharapkan--Anies menjawab dengan lepas kontrol, jebol pertahanan penguasaan emosinya. Desak Anies dicobakan pertama kali di Jakarta, Agustus 2023, lalu berlanjut ke banyak kota/kabupaten lainnya. Terakhir Desak Anies, Episode 11, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (03 Januari). Seperti biasanya Anies meladeni setiap pertanyaan, meski pertanyaan menjebak dengan jawaban berkelas yang itu di luar yang kita bayangkan. Anies seakan menegaskan, bahwa ia datang sebagai capres dengan membawa solusi. Jika nantinya terpilih diamanahi memimpin negeri ini, ia tahu prioritas mana saja yang perlu disegerakan untuk dieksekusi. Desak Anies bisa disebut komunikasi genuine, yang pertama kali ada, bahkan belum pernah ada sebelumnya di manca negara sekalipun. Belum ada calon pemimpin yang berkontestasi di tingkat apa saja melakukan gaya komunikasi semacam Desak Anies, di mana yang hadir dari kelompok beragam. Pantas jika komunikasi Desak Anies ini mulai disorot media asing. Adalah Channel News Asia (CSA), sebuah portal media yang bermarkas di Singapura, menyorot Desak Anies dengan apresiatif. Menurutnya, ini strategi Anies dalam menggaet suara pemilih muda. Disebutnya, Desak Anies ini satu cara Anies meyakinkan kaum muda, bahwa ia calon pemimpin yang bersedia membuka pintu dialog dengan siapa saja. Sekaligus menegaskan, ia bukanlah pemimpin yang anti kritik. Komunikasi yang tidak berjarak dalam Desak Anies, itu sepertinya sulit bisa dilakukan oleh capres lainnya. Desak Anies dibuat seolah hanya untuk Anies seorang, yang dengan kemampuan komunikasi memukau, bekal pengetahuan memadai, pemahaman akan persoalan carut marut yang dihadapi negeri ini, dan cara mengatasinya. Makin didesak makin terlihat kapasitasnya: Anies itu bagai air sumur yang tak habis airnya ditimba. Subhanallah**
Tak Mau Kalah Dengan AMIN, Pasangan Ganjar-Mahfud Juga Bakal Sering Live TikTok
Jakarta, FNN – Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menginformasikan bahwa jagoannya akan sering melakukan siaran langsung di TikTok, seakan tak mau kalah dengan pasangan AMIN yang sudah terlebih dahulu melakukannya. Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Satya Hergandi, mengakui bahwa live TikTok yang dilakukan pasangan AMIN mendapat sambutan besar dari pengguna media sosial. Ganjar dan Mahfud, lanjutnya, juga akan mulai mengikuti tren tersebut. \"Pak Ganjar, Pak Mahfud, dan Mas Alam, itu sudah mulai aktif [di TikTok], bahkan Mas Alam sudah lebih dulu ya. Tapi beberapa waktu mulai dari tahun baru terus kemudian dua hari yang lalu mulai ada diskusi antara Pak Ganjar dan Pak Sandi, biasanya memang malam [live TikTok],\" ungkap Satya di Jakarta Pusat, Jumat (5/1). Dia mengajak masyarakat untuk mengikuti akun TikTok Ganjar dan Mahfud yang ke depan akan lebih sering melakukan siaran langsung di TikTok dan Instagram. \"Jadi memang malam [live-nya], seusai urusan kampanye dan lain sebagainya, sekarang menyempatkan diri untuk menyapa masyarakat melalui platform-platform itu,\" ujarnya. TPN meyakini bahwa pemilih mudan pemilih muda seperti generasi milenial, Gen Z, dan Gen Y harus didekati dengan kampanye yang lebih ringan.(ida)
Hendri Satrio: Mustahil Pipres Satu Putaran
Jakarta, FNN – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor utut 02 Prabowo – Gibran berambisi untuk bisa menang Pilpres satu putaran. Menanggapi hal tersebut, Hendri Satrio, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina dan founder Kedai Kopi, sebuah lembaga yang ikut melakukan survei dalam Pilpres kali ini, menyatakan bahwa mustahil Pilpres satu putaran.. “Per hari ini, saya harus mengatakan mustahil satu putaran. Walaupun memang ini sering sekali saya ungkapkan, saya (sampai saat kita bicara ini) masih gagal menemukan alasan buat Pak Jokowi dan pasangan 02 Prabowo - Gibran untuk tidak memaksakan satu putaran,” kata Hendri dalam diskusi bersama Abraham Samad di kanal You Tube Abraham Samad Speak Up edisi Kamis (4/1). Menurut Hendri, buat Jokowi, kemenangan satu putaran ini garansi buat dia untuk melanjutkan kekuasaannya. Dia ingin sekali cepat-cepat mendapatkan hasil itu. Demikian juga Prabowo -Gibran. Padahal, sampai saat ini belum ada alasan bagi Jokowi untuk memaksakan bahwa jagoannya akan menang di satu putaran. Kalau alasannya karena kalau MK, bukankah MK sudah dibuat kocar kacir. Jokowi juga sudah mendapat penghargaan alumni terburuk, anaknya disebut belimbing sayur, dan segala macam. Itu kan tekanan buat dia. Harusnya tidak ada alasan buat dia untuk memaksakan Pilpres harus satu putaran. Sekarang sudah masuk bulan Januari yang artinya sebentar lagi Bansos dan BLT akan digelontorkan secara masif. Biasanya dia akan bilang bahwa Bansos dari Jokowi. “Dengan fenomena ini, artinya rakyat Indonesia, pasangan nomor 01 maupun pasangan nomor 03, harus bersiap untuk menghalangi supaya tidak satu putaran. Karena, kalau satu putaran, per hari ini saya katakan mustahil. Beberapa hasil survei juga mengatakan mustahil,” ujar Hendri. Menurut Hendri, kalau memang betul-betul rakyat Indonesia mendukung Prabowo - Gibran atas nama Jokowi yang tingkat kepuasannya di atas 70%, harusnya 70% itu cepat. Tetapi, per hari ini, kita pakai data Kompas-lah, tidak perlu Kedai Kopi, hasil survei menunjukkan baha angka 40% saja sulit. Ini artinya, lanjut Hendri, rakyat Indonesia sudah punya daya kritis untuk menahan supaya tidak bisa Pilpres satu putaran, supaya tidak bisa menang mudah, dan membiarkan demokrasi saja. Fenomena ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak semudah itu menerima Prabowo - Gibran sebagai penerus Jokowi. Mereka menyadari bahwa Prabowo bukan Jokowi dan Gibran bukan Jokowi. Walaupun ketika Pilpres 2014 ada jingle “Salam dua jari, jangan lupa pilih Jokowi” sekarang juga masih ada, tapi agak berubah sedikit, “Salam Dua Jari, Awas ada anak Jokowi”.(ida)
Dari Awal, Rencana Jokowi Mengundang Investor IKN Sudah Gagal
Jakarta, FNN - Pada akhir Desember 2023 lalu, dalam konferensi pers, Otorita IKN memaparkan 10 perusahaan swasta dalam negeri yang menanamkan modal di IKN, dengan nilai investasi sekitar Rp 40 triliun. Sepuluh Perusahaan tersebut adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas Group, Pulau Intan, Djarum Group, Wings Group, Adaro Group, Barito Pasific, Mulia Group, dan Group Astra. Mereka akan membangun perkantoran, mal, dan hotel di sana. Jumlah tersebut kemudian bertambah lagi menjadi 12 setelah Alfa Group dan Kawan Lama Group masuk. Namun, dalam daftar terbaru itu tak lagi terlihat nama Group Djarum dan Wings Group, yang kemudian ramai diberitakan bahwa kedua perusahaan tersebut telah hengkang. Sementara itu, rencanya tahun ini para investor tersebut akan melakukan groundbreaking untuk mewujudkan IKN sebagai kota hijau dan cerdas. Pertanyaannya, mengapa groundbreaking dilakukan belakangan, setelah diketahui bahwa tidak ada investor asing yang masuk. Kalau proyek-proyek IKN memang prospektif, pasti para taipan Indonesia sudah berlomba-lomba masuk lebih dulu. “Ya, ini kayak memancing ikan besar, ikan kecil dijadikan umpan, kira-kira begitu. Buat mancing investor dunia gede-gedean, yang lebih kompetitif, ditaruh dulu di situ 12 investor swasta dalam negeri, padahal ini teri semua,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Jumat (5/1). Ini berarti, lanjut Rocky, dari awal memang tidak ada keinginan dari 12 investor ini untuk masuk di IKN karena mereka juga menunggu sinyal dari luar negeri. Yang luar negeri saja tidak masuk, itu artinya bon-bon yang dipakai sebagai dasar perjanjian itu absurd semua. “Jadi, keterangan itu sudah menunjukkan bahwa dari awal rencana Jokowi untuk mengundang investor swasta sudah batal. Karena itu, kemudian dia pakai sekian persen dari APBN,” kata Rocky. Peristiwa itulah yang mungkin membuat Djarum Group basa-basi untuk ikut di situ, tetapi kedalaman perjanjian tunggu dulu. Untuk sementara, CSR saja yang dilakukan, sedangkan CSR bukan investasi. Masalahnya, kenapa CSR jatuh ke IKN? Bukankah CSR itu mestinya diberikan kepada lingkungan di mana perusahaan itu beroperasi. Kalau perusahaannya berada di Jawa kemudian CSR jatuh ke IKN, kacau juga. “Jadi, poin-poin itu yang menunjukkan bahwa (IKN) ini proyek yang sedang ambruk,” tegas Rocky.(ida)
Djarum Group dan Wings Group Diisukan Hengkang dari IKN, Apakah Ini Petanda bahwa Investor Mulai Ragu-ragu Akan Keberlanjutan IKN?
Jakarta, FNN – Hari-hari belakangan ini, santer diberitakan bahwa Djarum Group dan Wings Group hengkang dari Konsorsium Nusantara pembangunan kawasan Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Pasalnya, dua perusahaan multinasional tersebut tidak lagi tercatat dalam daftar perusahaan swasta dalam negeri yang menanamkan modal di IKN. Menjawab kekisruhan tersebut, Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan, menyatakan bahwa sejak awal pihaknya memang tidak masuk konsorsium pembangunan fisik. Tetapi, mereka tetap terlibat di IKN dengan mengembangkan dan membangun Botanical Garden, seperti dikutip dari Tempo, Kamis (4/1). Sedangkan Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia, Sheila Kansil, menyampaikan bahwa Wings Group tetap ikut serta dalam Konsorsium Nusantara IKN. Namun, partisipasi Wings Group hanya untuk proyek bersifat non-komersial. “Saya kira, semua perjanjian bisnis selalu ada first, second, dan layer-layer berikutnya. Yang ngomong sekarang baru corporate secretary-nya. Itu artinya, ada upaya untuk memberitahu lebih awal bahwa tidak ada kasuk-kusuk itu. Itu artinya, memang ada kasak-kusuk untuk hengkang kan?” ujar Rocky dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (5/1). Jadi, lanjut Rocky, mungkin memang ada deal, tetapi tidak jelas dealnya apa. Apakah masuk IKN sebagai daftar investor dalam tingkat MOU, letter of intens, atau memang sudah ada pembagian yang sudah dinotariatkan. Semua itu masih dalam tanda tanya publik. “Tetapi, yang bukan tanda tanya publik adalah Jokowi kesulitan untuk mencari investor asing sehingga malaklah investor dalam negeri. Itu sebenarnya dipalak,” ujar Rocky. “Jadi, tetap ini pola politikal ekonomi yang kita mesti duga ada kesulitan di rezim ini untuk memperlihatkan keseriusan penanganan atau pembangunan IKN pasti macet. Kalau dari awal sudah mulus, tidak mungkin ada isu bahwa Djarum Grup atau Wings Group hengkang,” kata Rocky. Hal ini juga berarti bahwa sebetulnya ada masalah dalam konsorsium yang mungkin pembagian investasi atau beban investasinya belum sempurna. Tetapi, itu pun menandakan bahwa tidak ada kejelasan tentang modal siapa yang akan ditanamkan di IKN. Sementara itu, kata Rocky, Presiden Jokowi masih mondar-mandir untuk mencari pengaruh luar negeri. Bukannya sibuk terlibat dalam upaya memberantas human trafficking atau sibuk meningkatkan kapasitas supaya diplomasi, yang dilakukan Jokowi malah diplomasi untuk menjual IKN untuk menjual negeri. “Nah, ini sebetulnya yang kita mau terangkan bahwa di dalam kekalutan Jokowi, tentu investor juga sudah mulai ragu-ragu jalan atau tidak. Akibatnya, timbullah sensasi-sensasi kecil yang mungkin nanti dalam satu minggu ini menjadi laporan utama sebuah majalah berita, misalnya, bahwa memang sudah hengkang,” ujar Rocky.(ida)
Ulama Berhati Sejuk, Pemaaf Bukan Pendendam dan Penebar Permusuhan
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Merah Putih Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) menjadi Ibrah, melegenda khususnya di hati Umat Islam bahkan bagi bangsa Indonesia. Ulama besar yang memancar kearifan sebagai ulama besar. Sekilas kisah kemarahan dan kebencian Presiden Soekarno menyerang \"HAMKA\", karena pandangan politik yang berbeda , pada tahun 1964, sampai tega memenjarakan \"HAMKA\", tanpa proses pengadilan. Bersama Mohammad Yamin mengunakan media cetak asuhah Pramoedya Ananta Toer melakukan pembunuhan karakter Buya Hamka. Tidak sedikitpun Hamka bersedih hati , dan tak bergeser dalam menegakkan amar ma\'ruf nahi mungkar, tanpa dendam sekalipun terus diserang oleh penguasa. Berbeda dengan saat ini dari sebagian yang mengaku sebagai ulama, adanya tekanan bahkan ada kerjasama dengan penguasa bukan teguh menebarkan amar ma\'ruf nahi mungkar, justru menebar pertikaian sesama ulama dan tersirat memancarkan kebencian yang dipertontonkan di media dengan rasa bangsa dan merasa paling benar. Selama 2 tahun 4 bulan lamanya Hamka dipenjara, tanpa ia bersedih, mendendam kebencian dan tanpa mengutuk Soekarno. Bahkan dari terali besi itu Hamka punya waktu untuk menyelesaikan 30 Juz Tafsir Alqur\'an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar... Dengan kebesaran sebagai ulama besar, setelah Buya Hamka keluar dari penjara ketiga tokoh Soekarno, Muhammad Yamin Pramoedya, semua meminta maaf dan Buya Hamka memaafkannya tanpa tersisa rasa dendam dan kebencian. Astuti, anak perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati Ulama Besar ini. Selain Hamka mengajarkan agama, juga menjadi saksi atas pernikahan anak Pramoedya. Detik detik terakhir Mohammad Yamin akan meninggal dunia ucapan kalimat-kalimat tauhid dituntun oleh Hamka. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas bertuliskan pendek : “Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi Imam Shalat Jenazahku...” Di depan jenazah Soekarno, Hamka kembali memaafkan Soekarno. Ketika Hamka sedang berdoa yang lembut dan tulus saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden pertama Indonesia. Sekilas cerita ini semestinya Ibrah sebagian ulama saat ini, yang terus bertengkar hanya karena beda pilihan dalam pilpres 2024 ini. Jangankan kesan sebagai ulama yang sejuk, menjadi panutan dan pendamai umat , sangat menyedihkan saling bertengkar dan terkesan hanya karena berebut urusan dunia. **
Petani Rembang Senang, Ganjar Akan Gratiskan Anak SMK
Rembang | FNN - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan safari politik ke Kabupaten Rembang, Jawa Tengah hari ini, Kamis (04/01/2024). Di Rembang, dengan gaya santainya Ganjar menemui kalangan petani dan nelayan. Mereka melakukan tanya jawab dengan sangat interaktif dan bersahabat. Petani Rembang merasa senang lantaran Ganjar datang memberikan harapan masalah-masalah pertanian. Selain soal kepastian ketersediaan pupuk, bibit, obat-obatan hingga stabilnya harga, Ganjar juga menjamin anak-anak mereka bisa sekolah dengan program satu keluarga miskin satu sarjana dan SMK gratis lulus langsung kerja khusus warga miskin. Agenda pertemuan dengan petani Rembang dilakukan di Desa Sulang, Kecamatan Sulang, Kamis (4/1/2024). Pertemuan yang dihadiri sekitar 500 warga petani itu berlangsung di sebuah perkebunan. Pantauan media di lokasi, Ganjar dan rombongan tiba di lokasi pukul 13.00 WIB menggunakan mobil Innova berpelat nomor B 1573 DOE. Gubernur Jawa Tengah non-aktif itu mengenakan caping pemberian salah satu warga yang hadir di lokasi. Caping itu berwarna cokelat muda, bertulis \'Petani Sulang\' pada bagian atasnya. Saat tiba di lokasi, peserta yang didominasi oleh kalangan emak-emak itu pun menyambutnya dengan antusias. Ada di antaranya yang meneriaki \'Pak Ganjar Presiden\'. Usai menyapa para petani, Ganjar kemudian duduk bersama warga membahas seputar pertanian. Perama-tama Ganjar menanyakan kenapa orang tidak tertarik menjadi petani. Para petani ada yang menjawab takut hitam, kotor dan hasilnya kecil. Ganjar lalu mulai membuka diskusi dengan para petani. Secara spesifik, problematika pupuk bersubsidi dan harga produk hasil pertanian yang cenderung murah. \"Saya tadi di Blora juga persoalannya pupuk. (Di sini) Saya lihat keluhannya juga sama soal pupuk. Saya kemarin keliling Indonesia, sama-sama kekurangan pupuk bersubsidi, leres nggih? (benar ya),\" ujar Ganjar saat berdialog bareng para petani. Di hadapan ratusan petani di Desa Sulang Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Ganjar menyampaikan dua program unggulannya terkait pendidikan. Pertama soal program satu keluarga miskin satu sarjana, kedua adalah SMK Gratis Langsung Kerja khusus untuk keluarga miskin. \"Pokoknya pak Ganjar harus jadi presiden. Kalau jadi kan kami tenang, urusan anak sekolah sudah tidak perlu dipusingkan,\" ucap Nafi (40), salah satu warga. Nafi mengatakan, sekolah menjadi problem serius bagi masyarakat kecil khususnya petani. Banyak anak petani yang tak bisa sekolah karena kesulitan ekonomi. Saat hendak bergeser melanjutkan safari politiknya di Rembang, Ganjar diberikan minuman khas Sulang, yakni legen. Minuman tradisional yang tersebut dari nira pohon bogor. Sementara itu, informasi yang diterima wartawan kunjungan Capres Ganjar Pranowo di Rembang, selain menemui para petani juga menemui warga nelayan di Kecamatan Kragan. Setelah itu dijadwalkan sowan ke sesepuh Pondok Pesantren Al-Anwar di Kecamatan Sarang. (Sat).