Bupati Kudus: Kalau Taat Prokes Tak Perlu Takut Varian COVID-19 India
Kudus, FNN - Bupati Kudus, Jawa Tengah Hartopo meminta masyarakat setempat tidak perlu takut dengan ditemukannya virus varian baru COVID-19 dari India di daerah itu sepanjang tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Penularan virus tetap sama seperti varian virus corona sebelumnya. Upaya menghindarinya juga tetap sama dengan mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," ujarnya menanggapi adanya temuan varian virus India di Kudus, Minggu.
Ia meminta masyarakat ketika tidak memiliki kepentingan mendesak, sebaiknya tidak perlu keluar rumah demi mencegah penularan virus corona.
Hartopo mengaku kesadaran masyarakat Kudus menerapkan protokol kesehatan sudah baik, karena masyarakat yang beraktivitas di luar rumah selalu memakai masker. Fasilitas tempat cuci tangan juga mudah dijumpai serta banyak kelompok masyarakat ikut peduli memberikan edukasi agar selalu bermasker dan menjaga jarak.
Ia berharap masyarakat yang paham dengan protokol kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada warga di sekitarnya yang dinilai belum begitu paham, termasuk cara penularan virusnya agar masyarakat mengerti tentang pencegahan penyebaran virus corona tersebut.
Informasi adanya virus varian baru di Kudus, katanya, baru penyampaian dan belum mendapatkan surat resmi, sehingga nama-nama pasien COVID-19 yang diambil sampel genome-nya juga belum mengetahui.
Dari 34 sampel genome pasien COVID-19, 28 sampel diantaranya dinyatakan terpapar virus varian India atau Delta.
Sementara itu, hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara daring bersama Pangdam IV/Diponegoro, Gubernur Jateng dan unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus di Command Center Dinas Kominfo Kudus, Sabtu (13/6) malam, Kemenkes meminta Pemkab Kudus memperketat pengawasan terhadap penerapan prokes di masyarakat.
"Melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pemkab Kudus diminta mempersiapkan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatannya, termasuk tempat isolasi terpusat juga disiapkan," ungkap Hartopo. (mth)