Edan! Kopral AD Pergi Tugas Sekolah, Istri Diselingkuhi Komandan
Jakarta, FNN - Cinta terlarang terjadi di sebuah pasukan TNI Angkatan Darat. Salah seorang perwira jatuh cinta pada istri anak buahnya. Perselingkuhan pun terjadi. Hubungan asmara haram itu diungkap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Melalui buku biografinya ‘Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto’, mantan Danjen Kopassus itu blak-blakan menuliskan secara khusus dalam Bab XII tentang Contoh-Contoh Pemimpin yang Tidak benar.
”Suatu saat di pasukan tertentu, saya tidak sebut namanya karena tidak enak, ada seorang perwira naksir istri seorang anak buahnya yang berpangkat kopral,” kata Prabowo, Sabtu (20/11/2021).
Untuk memuluskan cinta itu, sang kopral pun dikirim tugas pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba). Alhasil, oknum perwira itu leluasa menjalin cinta dengan istri sang kopral. Hal itu terjadi berbulan-bulan. Perwira yang merasa punya kuasa bahkan mengajak istri dari anak buahnya itu berjalan-jalan menggunakan mobil dinas. Ini tentu tak lazim dan melanggar aturan.
Hubungan perselingkuhan ini pun tersebar ke mana-mana. Sampai suatu saat sang atasan mendapatkan laporan dan akhirnya menjatuhkan sanksi.
Dilansir dari Sindonews, Prabowo menegaskan, tindakan oknum perwira itu sebagai kepemimpinan yang keliru. Perwira tersebut menggunakan wewenang yang ada padanya untuk mengirimkan anak buah sekolah, sehingga memudahkan dia berselingkuh.
Menurut mantan Pangkostrad tersebut, tindakan perwira itu jelas meruntuhkan wibawa dan leadership dirinya. Tindakan itu jelas tidak patut ditiru. Selain perselingkuhan, Prabowo juga mencontohkan kepemimpinan militer lainnya yang tidak benar, yakni tentang komandan pasukan yang mau enak sendiri.
Suatu ketika terjadi kontak tembak dengan musuh. Komandan pasukan yang memimpin grup itu lantas memanggil wakilnya. Ironisnya, wakil komandan itu diminta mengambil alih pasukan dan memimpin serbuan di sebuah bukit. Dalam pandangan Prabowo, sikap komandan itu sama sekali tak mencerminkan kepemimpinan militer yang baik.
Semestinya, komandan berada di tengah-tengah anak buah, termasuk dalam pertempuran. Bukan tanpa alasan dia menceritakan kisah-kisah tersebut. Menurut abituren Akademi Militer 1974 ini ingin agar generasi muda tidak salah jalan.
"Saudara-saudara, terutama mereka yang ingin menjadi pemimpin lapangan yang baik, saya ceritakan ini bukan untuk menjelekkan orang. Saya menceritakan ini untuk memberitahu kepada Saudara-Saudara sekalian agar menghindari dan tidak melakukan hal-hal seperti ini,” tutur Prabowo. (sws).