Kemenkominfo Segera Bangun Tower BTS di Pulau Tunda Serang

Serang, FNN- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera membangun tower Base Transceiver Station atau BTS untuk menuju merdeka dari blank spot (sinyal komunikasi) di Desa Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

Perwakilan Direktorat Penataan Sumber Daya Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kemenkominfo RI Hilman Fikrianto, usai rapat persiapan pembangunan tower BTS di Ruang Rapat Pendopo Bupati, Rabu, mengatakan, pembangunan tower BTS merupakan Program Percepatan Transformasi Digital atau PTD yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2020.

“Program PTD arahan Pak Jokowi, ditindaklanjuti oleh Pak Menteri Kominfo untuk melakukan merdeka blank spot. Ini dari hasil kajian 12.048 desa dari total 12.518 desa yang dikaji se-Indonesia yang memang blank spot sinyal,” katanya.

Dalam rapat bersama Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa itu, turut hadir Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Anas Dwi Satya Prasadya, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan perwakilan dari pihak provider Smartfren.

Hilman mengungkapkan, ada sebanyak 3.435 desa di antaranya di daerah non 3T, yakni Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal, salah satunya Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

“Ini memang arahan dari Pak Presiden dan akhirnya Kemenkominfo bentuknya adalah membangun akses internet dengan menggunakan jaringan teknologi 4G. Jadi untuk di Provinsi Banten satu-satunya hanya di Pulau Tunda,” kata Hilman.

Menurutnya, dipilihnya Pulau Tunda berdasarkan hasil dari kajian pada tahun 2019 lalu yang memang Kementerian Kominfo juga melakukan monitoring secara berkala dan bertahap setiap triwulannya.

“Itu salah satunya di tahun 2019 menemukan 12.048 desa yang memang blank spot sinyal 4G, kalau di Banten hanya di Pulau Tunda yang non 3T,” katanya pula.

Hilman menambahkan, Kementerian Kominfo menargetkan tahun 2022 mendatang sudah rampung menaikkan desa dari blank spot dengan total 12.048 desa yang terpasang tower BTS.

“Sedangkan untuk 3.435 desa dibebankan kepada operator seluler sebagai kewajiban regulasi juga,” katanya lagi.

“Pembangunan tower BTS selalu melihat akses komersialnya, dengan adanya penugasan dari Kominfo juga harus mau untuk memberi bantuan dari sisi kebijakan. Semoga nantinya yang akan dibangun operator akan terus ada melayani masyarakat dari sisi informasi,” kata Hilman.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, dalam rapat tersebut berpesan kepada pihak provider Smartfren selain membangun tower BTS, juga berikut dengan fasilitas listrik yakni genset, mengingat Pulau Tunda merupakan daerah tidak adanya akses saluran listrik.

“Kalau genset yang ada sekarang untuk kepentingan masyarakat setempat, itu pun kemampuannya sehari hanya 4 jam lebih,” ujarnya lagi.

Karena itu, Pandji menyarankan kepada pihak provider Smartfren agar menyiapkan akses saluran listriknya yakni genset tersendiri.

“Itu agar tidak putus suplainya,” kata dia.

Pada sisi lain, menurutnya, jika dalam pelaksanaannya untuk lahan atau lainnya, agar segera dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Kalau ditemukan kendala di lapangan silakan koordinasi, kalau soal lahan tidak terlalu jadi persoalan pasti disiapkan oleh pihak lurah,” kata Pandji.

Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan bahwa hari ini dilaksanakan rapat koordinasi terkait dukungan Pemkab Serang dalam pembangunan tower BTS di Pulau Tunda.

"Diskominfosatik dan Kabag Pemum Setda Kabupaten Serang akan membantu dalam melakukan koordinasi dengan Camat Tirtayasa dan Kades Margasara dalam hal lahan untuk lokasi pembangunannya, serta melakukan koordinasi terkait hal yang menjadi kendala di lapangan," ujar Anas.

"Tentunya Pemkab Serang akan mendukung penuh upaya Kemenkominfo yang bekerja sama dengan provider dalam mendirikan tower BTS yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mempercepat arus informasi dan komunikasi ke luar pulau," ujar Anas pula. (sws)

236

Related Post