NASA Siapkan Dua Misi untuk Pahami Kondisi Iklim Venus
Jakarta, FNN - NASA menyiapkan dua misi mereka, DAVINCI+ dan VERITAS untuk memahami bagaimana kondisi iklim Planet Venus dapat berubah seperti "neraka" padahal memiliki banyak kesamaan karakteristik seperti Bumi.
“Kami menghidupkan kembali program sains planet kami dengan eksplorasi intens dunia yang belum pernah dikunjungi NASA selama lebih dari 30 tahun,” kata Administrator Asosiasi untuk Sains NASA Thomas Zurbuchen dalam keterangan pers dikutip dari situs NASA, Kamis (3/6).
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional milik Amerika Serikat itu memilih misi Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gases, Chemistry, and Imaging (DAVINCI+), yang akan mengukur komposisi atmosfer Planet Venus untuk memahami bagaimana itu terbentuk dan berevolusi, serta menentukan apakah planet tersebut pernah memiliki laut.
Selain itu, mereka juga akan menjalankan misi Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography dan Spectroscopy (VERITAS), yang akan memetakan permukaan Venus untuk menentukan sejarah geologi planet dan memahami kenapa itu terbentuk sangat berbeda dengan Bumi.
NASA memberikan sekitar 500 juta dolar untuk pengembangan setiap misi tersebut. Masing-masing diharapkan dapat diluncurkan dalam jangka waktu 2028-2030.
Zurbuchen mengatakan mereka menggunakan teknologi mutakhir yang telah dikembangkan dan disempurnakan NASA selama bertahun-tahun dalam misi dan program teknologi untuk memahami bagaimana planet yang mirip Bumi tersebut kini menjadi "rumah kaca".
Misi tersebut bukan hanya memahami evolusi planet dan kelayakhuniannya di Tata Surya, tetapi lebih dari batasan itu hingga ke ekstrasurya, arena penelitian yang menarik dan baru muncul untuk NASA.
Ilmuwan Program Discovery NASA Tom Wagner mengatakan mengejutkan bagaimana sedikit sekali mengetahui tentang Venus, tetapi hasil kombinasi dari misi tersebut akan memberitahu tentang planet tersebut dari mulai awan di langitnya hingga gunung-gungung api di permukaan hingga ke inti planet tersebut.
"Itu akan seperti kita menemukan kembali planet tersebut," ujar Wagner. (ant)