EKONOMI
Lebih dari Satu Juta Kendaraan Telah Terdaftar di MyPertamina
Jakarta, FNN - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mengklaim lebih dari satu juta unit kendaraan telah mendaftar dalam Program Subsidi Tepat melalui platform MyPertamina. \"Hingga akhir Agustus ini sudah lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat. Dari seluruh kendaraan tersebut sedikit ada pergeseran, dimana persentase jenis kendaraan Pertalite hampir 70 persen dan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih dari 30 persen,\" kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting di Jakarta, Rabu. Pengguna ertalite yang mendaftar, lanjutnya, masih didominasi pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang antara pengguna pribadi dan kendaraan umum. Program Subsidi Tepat saat ini bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Irto menjelaskan Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi, sehingga penyalurannya bisa lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Saat ini Pertamina fokus pada pendaftaran dan sosialisasi, memastikan kesiapan sistem, serta operasional di lapangan, sambil terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi. Untuk meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina terus menambah titik booth pendaftaran langsung. Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan ponsel, pendaftaran daring juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui laman subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina. Ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran luring yang tersebar di seluruh Indonesia. Lokasi pendaftaran bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat. \"Selain mendorong masyarakat mendaftar, kami juga memastikan proses verifikasi berjalan dengan maksimal, sehingga prosesnya bisa tepat waktu,” terang Irto. Lebih lanjut ia terus mengingatkan masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraan mereka. Pihaknya saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi kode QR di beberapa titik. Ke depan, program Subsidi Tepat itu akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah. \"Ini adalah langkah pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka,\" ujar Irto. (Sof/ANTARA)
LaNyalla Imbau Desa Budidaya Ternak dan Pertanian untuk Perkuat Ekonomi
Surabaya, FNN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak desa-desa di Tanah Air untuk memperkuat ketahanan ekonomi. Caranya, dengan memaksimalkan budidaya peternakan dan pertanian. Menurut LaNyalla, upaya yang dilakukan Karang Taruna Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, bisa ditiru. Untuk menjaga menghadapi ketahanan pangan, Karang Taruna Desa Pejaten membudidayakan Ikan Nila dengan Sistem Bioflok. “Langkah ini patut menjadi contoh dan sangat potensi untuk diterapkan di desa-desa lain. Karena banyak desa yang memiliki potensi SDA yang memadai dan cukup,” katanya saat disela-sela Kunjungan Kerja ke Surabaya, Rabu (31/8/2022). Menurut Senator asal Jawa Timur itu, pemasaran ikan Nila sangat potensial. Sebab, banyak diminati bahkan masih kekurangan pasokan. Sayangnya belum banyak desa yang mau membudidaya ikan Nila. “Untuk itu, saya mengajak para Kades untuk menggerakan pelaku usaha, petani dan peternak untuk membudidayakan berbagai ikan air tawar seperti ikan nila, lele, belut atau ikan boncel. Atau membudidayakan jenis-jenis sayuran,” ujarnya. LaNyalla menambahkan, jika serius membudidayakan salah satu jenis ikan air tawar atau sayuran perekonomian, kesejahteraan masyarakat akan jauh lebih baik. “Hanya saja, perlu sedikit kerja keras, kemauan dan niat untuk maju dan mengubah nasib. Sehingga tidak akan bergantung lagi pada program bantuan sosial,” katanya. (Ida/LC)
Sri Mulyani: Subsidi BBM Dapat Capai Rp698 Triliun Akhir 2022
Jakarta, FNN – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahwa subsidi dan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mencapai lebih dari Rp698 triliun sampai akhir 2022.Jumlah tersebut melampaui kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 senilai Rp502,4 triliun yang disebabkan oleh tren kenaikan harga minyak dunia, pelemahan kurs rupiah, dan konsumsi Pertalite dan Solar yang besar.“Jumlah subsidi dan kompensasi ini diperkirakan akan habis dan bahkan terlampaui mencapai di atas Rp698 triliun hingga akhir tahun. Ini akan menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa.Adapun kuota subsidi dan kompensasi BBM senilai Rp502,4 triliun telah meningkat tiga kali lipat dari kuota awal 2022 karena harga keekonomian BBM dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah semakin besar,Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki ketepatan sasaran subsidi energi sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan yang memang membutuhkan bantuan.Saat ini rumah tangga miskin dan tidak mampu hanya menikmati 5 persen dari subsidi Solar dan 20 persen subsidi Pertalite yang akan meningkatkan kesenjangan makin tinggi antar masyarakat.“Upaya perbaikan ketepatan sasaran subsidi energi akan dilakukan secara hati-hati, bertahap, dan mempertimbangkan kondisi pemulihan ekonomi secara nasional dan dampaknya terhadap seluruh masyarakat,” katanya.Upaya tersebut dilakukan secara simultan melalui proses kalibrasi untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan, menjaga proses pemulihan ekonomi, dan melakukan langkah-langkah konsolidasi penyehatan APBN. (mth/Antara)
Sri Mulyani: El Nino Picu Turunnya Target Pertumbuhan Pertanian 2023
Jakarta, FNN – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ketidakpastian musim seperti terjadinya El Nino mendorong target pertumbuhan sektor pertanian tahun depan turun ke level 3,7 persen.Pertumbuhan sektor pertanian tahun depan sendiri sebelumnya telah ditargetkan sebesar 4 - 4,2 persen dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2023.“Kalau pertanian ini karena dua tahun ini sangat exceptional dari sisi musim,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.Sri Mulyani menjelaskan musim sangat sering mengalami perubahan secara tiba-tiba sepanjang dua tahun terakhir, bahkan selama pandemi COVID-19 sehingga memberi pengaruh terhadap sektor pertanian, termasuk tanaman pangan yaitu beras.Sementara untuk tahun depan ia menuturkan sudah mulai muncul perkiraan musimnya yakni adanya El Nino sehingga menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah untuk waspada.Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.“El Nino menjadi salah satu faktor yang perlu kita pertimbangkan. Kita juga perlu melihat dari sisi siklus kenaikan produktivitas dari pertanian,” ujar Sri Mulyani.Menurutnya, pemerintah harus waspada terhadap faktor musim mengingat Brasil dan Kanada telah mengalami kekeringan dan gagal panen pada tahun ini akibat hal tersebut.“Ini mereka sudah mulai terkena siklus seperti itu pada akhir 2021 dan pertengahan 2022. Pertanyaannya apakah Indonesia akan terkena pada 2023?,” kata Sri Mulyani.Meski demikian ia memastikan saat ini pemerintah terus melakukan berbagai langkah untuk menopang ketersediaan pangan termasuk melalui program ketahanan pangan.“Tentu harusnya semoga bisa betul-betul dapat menghindarkan risiko dari uncontrollable seperti weather (cuaca),” kata Sri Mulyani. (mth/Antara)
OJK Menjalankan Fungsi Edukasi Dengan Meningkatan Kompetensi Wartawan
Jakarta, FNN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalankan tugas dan fungsi edukasi dengan menggelar Journalist Class guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi wartawan media massa khususnya mengenai sektor jasa keuangan.“Kami mendukung pembentukan jurnalis yang berkualitas karena ini merupakan kebutuhan mendasar bagi negara dengan sistem demokrasi di mana pilar keempat demokrasi adalah media,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya pada Launching Journalist Class dan Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Capacity Building antara OJK dan Forum Pemred di Kantor OJK, Jakarta, Selasa.Dalam situasi krisis, lanjut Mahendra, pilar keempat yakni media paling menentukan, sehingga jurnalis memegang peranan penting. Menggandeng Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred), OJK berharap kegiatan Journalist Class tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi insan jurnalis dan dapat memperkuat kerja sama antara OJK dengan jurnalis kedepannya.“OJK berharap dengan penyelenggaraan Journalist Class ini wartawan dapat memahami tugas pokok dan fungsi OJK di bidang pengaturan, pengawasan, perlindungan konsumen, memahami perkembangan perekonomian global dan Indonesia secara umum, serta menjadi duta informasi sektor jasa keuangan,” ujarnya.Mahendra juga menegaskan bahwa Journalist Class akan terus disempurnakan oleh OJK sesuai masukan dan saran dari wartawan dan narasumber yang dilibatkan.Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad menyambut baik dan mengapresiasi komitmen OJK dalam meningkatkan kualitas jurnalis karena sejalan dengan komitmen Forum Pemred dalam mewujudkan jurnalis yang berkualitas dengan membentuk struktur Ketua III di Forum Pemred yang khusus membidangi jurnalis berkualitas.“Jurnalis kami haruskan untuk berkomitmen dan berpedoman pada Undang- Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik agar konten yang dihasilkan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan, karena akan meresahkan apabila berita yang dikonsumsi masyarakat merupakan berita yang tidak benar,” tambah Arifin. (Sof/ANTARA)
B20 Indonesia Gandeng Perusahaan Kerjasama dengan Pendidikan Vokasi
Jakarta, FNN - B20 Future of Work & Education Task Force (FOWE TF), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggandeng enam perusahaan untuk menandatangani dokumen perjanjian kerja sama (MoU) serentak dengan puluhan institusi pendidikan vokasi.Chair of B20 FOWE TF, Hamdhani Dzulkarnaen Salim menyatakan, kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pendidikan vokasi dan program magang di industri dan dunia usaha dengan konsep link & match.\"Melalui kerja sama ini, FOWE TF ingin membantu meningkatkan kualitas talenta muda dalam negeri melalui program magang dan penguatan pendidikan vokasi sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri saat ini maupun di masa depan,\" ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.Menurut dia kemitraan dengan enam korporasi ini merupakan komitmen konkrit dari B20 FOWE TF yang merumuskan tiga rekomendasi kebijakan mencakup tiga prioritas utama yang meliputi penciptaan lapangan kerja, pendidikan yang berkualitas untuk masa depan dan keragaman dan inklusi.Sementara itu keenam perusahaan yang melakukan kerjasama tersebut yakni PT Astra Agro Lestari Tbk; PT Astra Daihatsu Motor; PT Astra International Tbk; PT Astra Otoparts Tbk; PT Bina Karya Prima dan PT United Tractors Tbk.Dalam penandatanganan yang dilakukan pada Senin (29/8) lalu, enam korporasi tersebut menjalin MoU dengan 30 institusi pendidikan baik SMK maupun kampus dari berbagai kota di Indonesia.Sementara itu Hamdani menambahkan pendidikan vokasi, secara tujuan sangat bagus karena memang membekali lulusannya dengan keterampilan. Artinya, pendidikan vokasi sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan industri atau link & match.Persoalannya, dunia industri belum bisa merasakan manfaat maksimal dari lulusan vokasi karena keterampilan atau skill yang dimilikinya belum sesuai dengan kebutuhan industri.Hal itu, tambahnya, bisa karena kurikulum yang ketinggalan zaman, peralatan bengkel atau lab yang minim, kualifikasi pengajar yang tidak kompeten dan banyak hal.\"Untuk itu, kemitraan ini merupakan penyegaran dan revitalisasi dari pendidikan vokasi melalui program magang, pelatihan, bantuan alat dan revisi kurikulum agar mencapai kesinambungan dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan,” ujar Hamdhani.Chair of B20 Indonesia, Shinta Kamdani menambahkan komitmen dan implementasi dari MoU ini akan memberikan manfaat bagi dunia usaha dunia industri serta menghasilkan SDM vokasi yang mampu meningkatkan daya saing industri. \"Ini memperlihatkan pendidikan vokasi sangat erat dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional,\" ujarnya.Sementara itu, Chair Empoyment Working Group G20 Indonesia yang juga Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengatakan sangat mengapresiasi inisiatif link & match yang dimotori Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia serta B20 FOWE TF dengan menggandeng 6 (enam) korporasi besar yang menghasilkan 30 MoU tersebut.\"Penandatanganan MoU ini akan mengakselerasi peningkatan kualitas SDM Indonesia. Presidensi B20-G20 Indonesia harus dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi indonesia dengan mendidik dan menghasilkan talenta muda berkualitas unggul. Kemajuan suatu negara-bangsa itu dari SDM-nya dan itu jadi aset terpenting kerangka kesejahteraan bangsa,” katanya. (Sof/ANTARA)
Akhir 2022, Subsidi BBM dapat Mencapai Rp698 Triliun
Jakarta, FNN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahwa subsidi dan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mencapai lebih dari Rp698 triliun sampai akhir 2022.Jumlah tersebut melampaui kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 senilai Rp502,4 triliun yang disebabkan oleh tren kenaikan harga minyak dunia, pelemahan kurs rupiah, dan konsumsi Pertalite dan Solar yang besar.“Jumlah subsidi dan kompensasi ini diperkirakan akan habis dan bahkan terlampaui mencapai di atas Rp698 triliun hingga akhir tahun. Ini akan menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa.Adapun kuota subsidi dan kompensasi BBM senilai Rp502,4 triliun telah meningkat tiga kali lipat dari kuota awal 2022 karena harga keekonomian BBM dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah semakin besar,Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki ketepatan sasaran subsidi energi sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan yang memang membutuhkan bantuan.Saat ini rumah tangga miskin dan tidak mampu hanya menikmati 5 persen dari subsidi Solar dan 20 persen subsidi Pertalite yang akan meningkatkan kesenjangan makin tinggi antar masyarakat.“Upaya perbaikan ketepatan sasaran subsidi energi akan dilakukan secara hati-hati, bertahap, dan mempertimbangkan kondisi pemulihan ekonomi secara nasional dan dampaknya terhadap seluruh masyarakat,” katanya.Upaya tersebut dilakukan secara simultan melalui proses kalibrasi untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan, menjaga proses pemulihan ekonomi, dan melakukan langkah-langkah konsolidasi penyehatan APBN. (Ida/ANTARA)
Di Tengah Sentimen The Fed dan Rencana BBM Naik, Rupiah Menguat Tipis
Jakarta, FNN - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat, di tengah sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang agresif dan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.Rupiah pagi ini menguat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.891 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.898 per dolar AS.\"Hari ini sendiri rupiah tidak terlalu banyak bergerak dibanding kemarin, karena memang terdampak oleh sentimen statement The Fed yang lebih hawkish,\" kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.Pelaku pasar mencerna pesan dari Ketua The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga akan memakan waktu, dan memerlukan penggunaan alat dari bank sentral secara paksa.Pembuat kebijakan juga menyatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga kemungkinan akan perlu untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter seperti saat ini untuk beberapa waktu.Dalam mengikuti pesan dari Powell, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester juga mengatakan bahwa dia akan mendasarkan keputusannya pada apakah akan mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin ketiga beruntun pada bulan depan pada inflasi AS, bukan laporan tenaga kerja.\"Selain itu, pasar juga masih menunggu mengenai kepastian kenaikan harga BBM,\" ujar Rully.Dari wacana yang beredar, kenaikan harga BBM akan dilakukan pada awal September mendatang.Pemerintah sendiri baru saja mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar Rp24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantalan sosial atas rencana pengalihan subsidi BBM.Masyarakat akan mendapatkan bantuan sosial, dalam rangka meningkatkan daya beli, terlebih untuk merespons tendensi kenaikan harga dari pengaruh global dalam beberapa waktu terakhir.Dari total bantuan sosial Rp25,17 triliun itu, masyarakat akan diberikan tiga jenis bantuan berupa bantalan sosial yaitu pertama, Bantuan Langsung Tunai untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak 4 kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.Kedua, bantuan subisidi upah kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, sebesar Rp600 ribu yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.Lalu ketiga, juga akan dilakukan pembayaran oleh pemerintah daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu DAU dan DBH sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek dan bahkan nelayan dan tambahan perlindungan sosial.Rully memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.865 per dolar AS hingga Rp14.915 per dolar AS. Pada Senin (29/8) rupiah ditutup melemah 81 poin atau 0,55 persen ke posisi Rp14.898 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.817 per dolar AS. (Ida/ANTARA)
Tanggapan Para Pedagang Mengenai Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Jakarta, FNN - Tanggapan dari Pedagang di Pasar Tradisional Kampung Ambon dan Sunan Giri mengenai harga kebutuhan pokok yang naik dalam kesempatan terakhir, Senin (29/8/22). Usia yang tak muda lagi, Pak Slamet bekerja sebagai pedagang bahan pokok sembako di Pasar Kampung Ambon sejak 1996. Waktu ke waktu membuatnya menjadi gusar terhadap harga yang melonjak naik. \"Cenderung naik, satu bulan ke belakang, khususnya telur,\" ucap Slamet dengan nada rintih. Daya jual yang tinggi hanya meraup keuntungan yang kecil. Namun, Pak Slamet dan para pedagang di sekitar tak punya kendali atas harga tersebut. Kemudian, Mendag Zulkifli Hasan (25/08/22) berjanji akan menargetkan harga telur ayam turun dalam 2 minggu. Desas-desus harga telur naik karena tidak seimbangnya jumlah pasokan dan permintaan. \"Sejauh ini, konsumen nggak terlalu kecewa sama mahalnya, karena namanya juga bahan pokok, kebutuhan, jadi kayak lumrah gitu,\" timpal Sumilah istri dari Slamet. Keluhan dari yang lain terdapat pada Siti, pemilik Warteg di sekitar Pasar Tradisional Kampung Ambon. Ia mengaku harga bahan pokok sangat tinggi. Hanya beberapa konsumen saja yang dapat mewajarkan untuk makan dengan lauk yang dihidangkan. Kemungkinan naiknya BBM juga tidak memengaruhi bahan pokok makanan naik. Dilihat dari pernyataan Wawan salah satu pemilik agen kios bahan pokok. \"Akhir-akhir ini kalau naik (harga telur) 3x sebulan. Tapi, saya agen. Jadi, sepertinya yang paling tinggi akan mendapat untung (banyak) ya dari warung-warung,\" tegas Wawan. \"Yang tadinya bisa Rp28.000, Rp29.000, Rp30.000, bahkan Rp32.000 perkilo,\" tambahnya. Menelisik pernyataan tersebut, pendapatan Wawan sebagai agen tetap. Namun, warung-warung lain yang bukan agen masih bisa dapat keuntungan tinggi. Tapi, hal itu tidak dikeluhkan oleh Wawan. Karena harga mie instan yang juga lebih dulu naik, membuatnya gusar. \"Mie instan perdusnya bisa naik Rp10.000. Karena penjualan yang paling berpengaruh pada kios ini mie instan, bukan telur,\" penjelasan dari Wawan. Dari banyaknya orang yang berlalu lalang di Pasar Tradisional Kampung Ambon dan Sunan Giri, mengharapkan pemerintah, khususnya Kemendag untuk terus kerja nyata, bukan kalimat penenang untuk masyarakat. Karena sejatinya harga bahan pokok sangat berdampak pada perekonomian kelas bawah, dalam hal ini pedagang di pasar. (Ind)
Rupiah Awal Pekan Melemah Tertekan Pesan "Hawkish" The Fed
Jakarta, FNN – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah tertekan pesan hawkish (pengetatan moneter) dari pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).Rupiah ditutup melemah 81 poin atau 0,55 persen ke posisi Rp14.898 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.817 per dolar AS.\"Dolar AS menguat dipicu oleh pesan yang cenderung hawkish dari para pejabat Fed serta kekhawatiran akan ketegangan geopolitik,\" kata analis Monex Investindo Futures, Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin.Pelaku pasar mencerna pesan dari Ketua Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga akan memakan waktu dan memerlukan penggunaan alat dari bank sentral secara paksa.Pembuat kebijakan juga menyatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga kemungkinan akan perlu untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter seperti saat ini untuk beberapa waktu.Dalam mengikuti pesan dari Powell, Presiden bank Fed Cleveland Loretta Mester juga mengatakan bahwa dia akan mendasarkan keputusannya pada apakah akan mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin ketiga beruntun pada bulan depan pada inflasi AS, bukan laporan tenaga kerja.Sentimen lain yang mendukung penguatan dolar AS adalah memburuknya ketegangan geopolitik antara AS dengan Tiongkok.Militer Tiongkok mengatakan pada Minggu (28/8) bahwa mereka memantau pergerakan kapal angkatan laut AS yang berlayar melalui Selat Taiwan dan mempertahankan kewaspadaan tinggi serta siap untuk mengalahkan segala provokasi.Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.856 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.848 per dolar AS hingga Rp14.906 per dolar AS.Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.887 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.814 per dolar AS. (mth/Antara)