ALL CATEGORY
UIN Datokarama Minta Mahasiswa Selesikan Studi Tepat Waktu
Palu, FNN - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, meminta mahasiswa perguruan tinggi tersebut menyelesaikan studi sarjana strata 1 tepat waktu, yaitu delapan semester atau empat tahun.\"Apalagi kepada mahasiswa yang telah selesai melaksanakan KKN, agar segera menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai mata kuliah, proposal skripsi dan skripsi, agar bisa selesai tepat waktu,\" kata Rektor UIN Datokarama Palu Sagaf S. Pettalongi di Palu, Senin, saat menyampaikan sambutan dalam penarikan mahasiswa KKN.UIN Datokarama Palu sebelumnya menurunkan 1.131 mahasiswa dari empat fakultas untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama sebulan.Saat ini 1.131 mahasiswa tersebut telah ditarik kembali ke kampus oleh panitia penyelenggara KKN, agar segera menyelesaikan studi sarjana strata 1 tepat waktu.Ia mengemukakan KKN salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti mahasiswa, sebelum meraih gelar sarjana.\"KKN menjadi satu syarat untuk meraih gelar sarjana yang wajib diikuti oleh mahasiswa,\" katanya.Ia berharap, mahasiswa yang telah mengikuti KKN mendapat nilai yang baik dari pembimbing masing-masing, sehingga menopang pencapaian nilai untuk mengikuti ujian proposal dan skripsi, serta menunjang IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).\"Karena itu, bagi mahasiswa yang nilai mata kuliahnya perlu diperbaiki, agar segera memperbaiki dan mempersiapkan proposal dan skripsi,\" katanya.Ketua Panitia KKN Angkatan IX Gelombang I UIN Datokarama Palu Ismail Pangeran mengemukakan KKN angkatan tersebut, merupakan KKN kedua yang diturunkan oleh UIN Palu pada 2021, setelah sebelumnya menurunkan 259 peserta KKN pada April.Oleh karena bertepatan dengan pandemi COVID-19, kata dia, Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) menerapkan konsep pelaksanaan KKN dari rumah.\"KKN Dari Rumah (KKN DR) yaitu mahasiswa dituntut bagaimana membuat program pengabdian terhadap masyarakat, yang berkaitan dengan memberikan edukasi dan perlindungan terhadap masyarakat dari bahaya COVID-19,\" ujar dia.Mereka harus membuat program terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah penularan COVID-19.\"KKN dengan konsep tersebut, mahasiswa tidak terlalu dituntut untuk membuat program fisik. Tetapi lebih pada pemberdayaan yang mengarah pada pencegahan COVID-19,\" katanya.Ia mengemukakan mahasiswa juga dituntut untuk berkontribusi dalam merawat kerukunan umat beragama di lokasi/wilayah KKN. (mth)
Presiden Somalia Pecat Perdana Menteri
Mogadishu, FNN - Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed pada Senin mengatakan telah memecat perdana menteri, meningkatkan konflik destabilitasi di negara Tanduk Afrika tersebut.Presiden, yang memecat Perdana Menteri Mohammed Hussein Roble atas konfrontasi sebelumnya, lewat pernyataan yang mengatakan bahwa dirinya akan bertindak seraya menunggu penyelidikan atas tuduhan bahwa perdana menteri telah curang memperoleh lahan.Juru bicara pemerintah tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.Konflik antara Mohamed dan Roble memunculkan ketegangan selama berbulan-bulan. Para pengamat berpendapat bahwa konflik keduanya berisiko mengalihkan perhatian pemerintah dari perjuangannya melawan pemberontakan terkait al Qaeda, al Shabaab.Pemecatan Roble terjadi sehari setelah Mohamed dan Roble menuduh pihak lain menunda pemilihan parlemen.Mohamed juga mengaku bahwa dirinya dipecat dari kantor komandan angkatan laut, Jenderal Abdihamid Mohamed Dirir, sementara penyelidikan serupa sedang dilakukan.Dirir atau juru bicaranya tidak langsung dapat dihubungi untuk dimintai komentar. (mth)
BRIN Imbau Masyarakat Tidak Percaya Hoaks dan Ramalan tentang Gempa
Jakarta, FNN - Profesor Riset Bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan hoaks dan ramalan gempa\"Jangan lagi terpengaruh dengan isu hoaks tentang ancaman gempa, tsunami dan gunung api, kita sampai saat ini belum bisa prediksi, jadi kalau ada prediksi siapa pun yang bilang, sudah bisa dipastikan itu hoaks,\" kata Danny dalam Webinar Professor Talk dengan tema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia di Jakarta, Senin.Danny menuturkan di seluruh dunia, belum ada satu pun metode yang bisa memprediksi kapan waktu tepat terjadinya suatu gempa.\"Kalau di masyarakat ada beredar ramalan tentang ada gempa besar tahun barulah dua hari lagilah seminggu lagi lah, itu bisa kami pastikan itu hoaks,\" ujarnya.Menurut Danny, yang bisa dilakukan untuk mitigasi gempa adalah mempelajari lokasi sumber gempa atau jalur sesar, besar magnitudo gempanya, dan risiko efeknya.\"Dari data ini, itu yang bisa kita mitigasi kita minimalisir kerusakannya tanpa harus tahu kapan akan terjadi gempa,\" tuturnya.Danny menuturkan perlu mempelajari dan memetakan sumber gempa atau sesar aktifnya dengan sebaik-baiknya.Oleh karenanya, penelitian gempa dan gunung api di Indonesia masih sedikit maka perlu ada satu riset yang masif, sistematis, terintegrasi, dan komprehensif dalam program skala nasional.Sementara untuk mitigasi tsunami, peta tsunami harus dipetakan dengan sebaik-baiknya mulai dengan skala nasional, skala regional sampai skala detail.\"Setelah kita punya peta tsunami yang baik, baru kita bisa mitigasi dengan tepat juga,\" tuturnya.Danny mengatakan perlu dan penting membuat zona bahaya tsunami dengan sebaik-baiknya dan sedapat mungkin menghindari zona tersebut.\"Kalau tidak bisa (menghindari) maka setiap orang bertanggung jawab untuk paham cara dan juga tahu jalur evakuasinya,\" ujarnya.Selain membuat peta tsunami, tindakan mitigasi tsunami lain yakni merencanakan tata ruang yang aman tsunami, membuat jalur evakuasi dan rencana darurat, melakukan pendidikan dan latihan masyarakat, serta dibantu dengan sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS)\"TEWS jangan dijadikan tumpuan karena ini sebetulnya alat bantu saja bukan satu-satunya tindakan mitigasi bencana,\" kata Danny.Danny menuturkan ke depan TEWS yang ada harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan konsep yang lebih terbaru.\"Tapi yang lebih penting dalam mitigasi bencana adalah jangan abaikan riset dan pendidikan, dan tindakan mitigasi yang lebih menyeluruh jangan hanya fokus ke TEWS,\" ujarnya. (mth)
PSSI Siap Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong
Malang, FNN - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) siap memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong karena dinilai memberi dampak positif terhadap skuad Garuda, kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Malang, Jawa Timur, Senin.PSSI, menurut Yunus, melihat kinerja pelatih asal Korea Selatan itu secara obyektif dan mengakui Shin Tae-yong memberikan pengaruh positif terhadap Timnas Indonesia.\"Bisa saja (perpanjang kontrak). Kita melihat keberhasilan dia mengutak-atik Timnas ini, ada pengaruh positif yang luar biasa yang dilakukannya di tubuh Timnas kita,\" kata Yunus.Yunus menjelaskan, PSSI mengapresiasi yang sudah dilakukan pelatih yang memiliki kontrak hingga 2023 itu dengan bukti performa Indonesia yang terus menunjukkan perkembangan sangat baik.Menurut Yunus, pelatih asal Korea Selatan itu memiliki pengaruh positif yang luar biasa terhadap Evan Dimas dan kawan-kawan yang terlihat dari kemajuan yang dicapai dalam kualifikasi pra Piala Dunia hingga masuknya Indonesia pada final Piala AFF 2020.\"Progress itu sangat terasa bagaimana Timnas Indonesia bisa mengalahkan Malaysia, menahan Vietnam, dan menang atas Singapura. Tentu kami berharap performa bagus itu bisa diteruskan saat menghadapi Thailand nanti,\" kata dia.Dia mengharapkan, dalam pertandingan final Piala AFF antara Indonesia dan Thailand, skuad Garuda telah lebih siap terlebih karena mampu mengalahkan tuan rumah Singapura pada laga terakhir sebelum melenggang ke partai final.Menurut Yunus, berdasarkan hasil komunikasi dengan Shin, pasukan Merah Putih dalam kondisi sehat dan siap menghadapi laga final leg pertama yang akan dilangsungkan pada 29 Desember 2021.\"Para pemain dalam keadaan sehat, bugar dan stabil. Secara umum mereka sudah siap untuk laga pertama final Piala AFF melawan Thailand,\" kata Yunus.Final AFF 2020 antara Indonesia melawan Thailand akan digelar dalam 2 leg. Leg pertama pada 29 Desember 2021, sedangkan leg kedua digelar pada 1 Januari 2022. (mth)
DPRD Kalsel Harap Sektor Pariwisata Berkontribusi Terhadap PAD
Banjarmasin, FNN - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan mengharapkan sektor pariwisata dapat berkontribusi lebih terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),Sekretaris Komisi II HM Iqbal Yudianoor di Banjarmasin, Senin, mengatakan kontribusi tersebut wajar mengingat provinsi ini terdiri atas 13 kabupaten/kota yang memiliki objek wisata cukup potensial, termasuk di \"Bumi Saraba Kawa\" Tabalong.\"Objek wisata kita bukan cuma panorama alam, tetapi juga religi yang berpotensi internasional,\" ujarnya.Ia mengatakan saat ini objek wisata alam Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Pasar Terapung Banjarmasi merupakan primadona objek wisata Kalsel yang sudah mendunia.Selain itu, kegiatan haulan Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Haji Ijai yang akrab dengan sebutan Guru Sakumpul di Martapura (40 kilometer dari Banjarmasin), ibukota Kabupaten Banjar, mempunyai jemaah yang pernah mencapai belasan ribu orang.Para jemaah haul Guru Sakumpul itu bukan hanya penduduk setempat dan warga masyarakat Kalsel, tapi juga berasal dari luar provinsi, bahkan ada pula asal mancanegara.Selanjutnya, terdapat makam Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kulampayan di Kulampayan (sekitar 22 kilometer dari Martapura) yang terkenal dengan karyanya Kitab Sabilal Muhtadin (sebuah rujukan ilmu fikih bagi kaum Muslim) hingga ke negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.Begitu pula, makam Syakh Muhammad Nafis bin Idris yang terletak di Desa Bintaro (215 kilometer utara Banjarmasin) Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).Almarhum Syekh Muhammad Nafis terkenal dengan karyanya \"Darun Nafis\" - sebuah ilmu tasawuf yang banyak dipelajari oleh warga negeri Jiran.Senada dengan Iqbal, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi kepariwisataan, Dewi Damayanti Said mengapresiasi potensi sektor pariwisata di wilayah ini. \"Oleh sebab itu, pada kesempatan Kunker dalam daerah provinsi setempat kali ini, kami memantau Bumi Saraba Kawa Tabalong,\" ujarnya sebelum bertolak ke \"Kota Minyak\" Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut. (mth)
Dirjen HAM: UU Ciptaker Penting untuk Tangani Masalah Kelapa Sawit
Jakarta, FNN - Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM (Dirjen HAM Kemenkumham) Mualimin Abdi mengingatkan pentingnya Undang-Undang Cipta Kerja dalam menangani masalah bisnis kelapa sawit yang seringkali terkendala akibat regulasi yang tumpang-tindih.\"Pada konsentrasi tumpang-tindih regulasi, sebenarnya dengan Undang-Undang Cipta Kerja bisa kita jembatani agar tidak terjadi lagi,\" kata Mualimin ketika menyampaikan paparan dalam seminar bertajuk \"Mengungkap Dampak Bisnis Industri Kelapa Sawit\" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Setjen DPR RI Channel, dipantau dari Jakarta, Senin.Regulasi yang tumpang-tindih mengakibatkan ketidakpastian hukum bagi para pihak yang terlibat. Dalam hal ini, adalah pelaku bisnis dan masyarakat adat, maupun masyarakat hukum adat yang berada di kawasan kelapa sawit.\"Seringkali orang konflik karena satu lahan hamparan yang cukup luas, itu pemiliknya bisa berbagai macam. Celakanya, semua pemiliknya punya sertifikat,\" tutur dia.Lebih lanjut, ketidakpastian hukum acapkali menjadi penyebab terjadinya konflik agraria antara masyarakat hukum adat dengan pemilik perusahaan yang melakukan aktivitas korporasi, seperti perluasan lahan kebun kelapa sawit.\"Masyarakat adat selalu termarginalkan (terpinggirkan, red.) apabila ada konflik-konflik yang terkait dengan aktivitas korporasi itu,\" ucap dia.Oleh karena itu, salah satu solusi yang Pemerintah cetuskan untuk menanggulangi permasalahan regulasi yang tumpang-tindih adalah Undang-Undang Cipta Kerja. Melalui undang-undang tersebut, Pemerintah berharap dapat merampingkan regulasi, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan bisnis berskala besar seperti kelapa sawit.\"Namun demikian, Mahkamah Konstitusi memutuskan itu (Undang-Undang Cipta Kerja, red.) inkonstitusional bersyarat,\" ujar Dirjen HAM ini.Selain permasalahan terkait regulasi yang tumpang-tindih, perbedaan tafsir terhadap norma-norma di dalam regulasi juga menjadi permasalahan yang sering Mualimin dan pihaknya temukan di lapangan.\"Ini seringkali menjadi permasalahan di dalam aktivitas bisnis kelapa sawit. Memang kelapa sawit itu produk primadona yang memerlukan lahan yang cukup luas, jadi seringkali bertabrakan dengan berbagai hal, utamanya masyarakat adat atau masyarakat hukum adat,\" tutur Mualimin. (mth)
Peneliti BRIN: Jangan Bangun Infrastruktur di Jalur Sesar Aktif
Jakarta, FNN - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merekomendasikan untuk menghindari melakukan pembangunan infrastruktur penting di jalur sesar aktif untuk meminimalkan risiko bencana gempa baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan material.\"Kalau jalur sesar aktif sedapat mungkin dihindari karena selain goncangan, efek pergerakannya juga sangat merusak seperti yang terjadi di gempa Palu pada 2018 ini,\" kata peneliti di Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN Danny Hilman Natawidjaja dalam Webinar Professor Talk dengan tema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia di Jakarta, Senin.Profesor Riset bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan di BRIN itu menuturkan yang harus dimitigasi dari gempa adalah bahaya goncangan gempa, bahaya pergerakan sesar, serta bahaya ikutan gempa seperti likuifaksi, gerakan tanah dan tsunami.Untuk mitigasi goncangan gempa, konstruksi bangunan harus mematuhi SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung, dan peta bahaya gempa Indonesia.Danny menuturkan rumah dan infrastruktur harus dibangun sesuai dengan kode bangunan tahan gempanya.Menurut Danny, untuk menerapkan mitigasi bahaya pergerakan sesar perlu peta sesar yang cukup detail yakni 1:10.000 atau lebih besar dengan data parameter seismiknya.\"Kita harus kenal jalur sesar aktifnya di wilayah masing-masing, harus dipetakan sebaik-baiknya, kemudian sedapat mungkin hindari,\" tuturnya.Setelah itu, perlu dibangun zona sempadan sesar di mana seharusnya tidak ada pembangunan infrastruktur di sana termasuk rumah sakit dan sekolah.\"Biasanya kalau kita sudah petakan dengan akurat kemudian kita bikin buffer dari sesar aktif seperti yang dilakukan di California,\" ujarnya.Lebar zona sempadan sesar di California di Amerika Serikat sebesar 60-200 meter dari zona sesar, sedangkan di New Zealand minimal 20 meter dari zona sesar terluar.Selain itu, Danny mengatakan penelitian gempa dan gunung api di Indonesia masih sedikit maka perlu ada satu riset yang masif, sistematis, terintegrasi, dan komprehensif dalam program skala nasional. (mth)
Pemkab Garut Canangkan Gerakan Makan Telur untuk Atasi "Stunting"
Garut, FNN - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mencanangkan program Gerakan Makan Telur setiap hari bagi ibu hamil, menyusui, dan anak untuk mengatasi masalah stunting atau gagal tumbuh pada anak untuk menghasilkan generasi yang lebih unggul dan hebat.\"Ini bisa menjadi program unggulan untuk menyiapkan generasi kita, sehingga menjadi generasi yang unggul, generasi yang bisa membawa kemajuan Kabupaten Garut, kita persiapkan anak-anak kita sehat,\" kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat deklarasi program Gerakan Makan Telur (Germatel) di Kabupaten Garut, Senin.Deklarasi Germatel bertemakan \"Sebutir Telur Setiap Hari Bagi Ibu Hamil dan Balita Sebagai Gerakan Percepatan Penurunan Stunting di Garut\" itu dihadiri oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Garut, organisasi perempuan, Tim PKK Garut, dan jajaran dinas.Helmi mengatakan Germatel merupakan gerakan bagus, namun dalam penerapannya harus dilakukan dengan baik seperti cara memasaknya menggunakan air higienis agar tidak muncul masalah atau penyakit.Jika dimasak dengan air yang tidak bagus, kata Helmi, maka akan mempengaruhi pada kualitas telur yang akhirnya mengurangi gizi pada telur.\"Ini merupakan sebuah gerakan, kita harus sama-sama, ada motor penggeraknya ada lokomotifnya,\" kata Helmi.Ia mengimbau semua tim dalam Germatel bisa melaksnakan tugasnya dengan baik, dan memanfaatkan perkembangan teknologi seperti media sosial agar banyak masyarakat yang terlibat.\"Kita berharap ini juga menggunakan teknologi, menggunakan IT, aktif di medsos dan sebagainya, agar ini semua masyarakat terlibat,\" katanya.Ia menyampaikan penanganan kasus gagal tumbuh pada anak merupakan sebuah gerakan kemanusiaan yang sangat mulia dalam menurunkan kasus tersebut di Garut.Selain itu, lanjut dia, semua tim di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa bisa bergerak bersama sehingga pelaksanaan Germatel berjalan sesuai harapan bersama.\"Harus dibuat tim-tim yang handal, baik tim di kabupaten, tim di kecamatan ataupun tim di desa, untuk melaksanakan sekaligus monitoring dan evaluasi,\" kata Helmi.Germatel tersebut merupakan impelementasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Loka Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Pangandaran selama delapan pekan di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.Salah seorang tim peneliti dari Loka Litbangkes Pangandaran, Mara Ipa menyampaikan, hasil penelitian dari makan satu butir setiap hari selama delapan pekan menunjukkan peningkatan rata-rata tinggi badan sebesar 4,42 sentimeter terhadap 100 anak bawah dua tahun yang dipilih secara acak di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota.Ia menyampaikan konsumsi makan telur sudah banyak dilakukan di negara luar dan terbukti sebagai upaya yang cukup efektif untuk mencegah kasus gagal tumbuh pada anak.\"Memang terealisasi dan itu sudah terbukti hasil penelitian di negara luar sudah banyak dilakukan dan terbukti memang sebagai upaya yang cukup efektif untuk mencegah stunting\" katanya. (mth)
Polrestabes Medan Gagalkan Peredaran 13 Kilogram Narkoba Asal Malaysia
Medan, FNN - Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara, menggagalkan peredaran 13 kilogram narkotika jenis sabu-sabu dan 10 ribu butir pil ekstasi asal negeri jiran, Malaysia. Dalam pengungkapan kasus tersebut, petugas polisi turut menangkap empat orang tersangka, masing-masing berinisial SAS, PS (27) S (48) dan KA (42) yang merupakan warga Kota Tanjung Balai. \"Sebanyak 13 kilogram sabu dan 10 ribu butir ekstasi ini rencananya akan diedarkan di Kota Medan,\" kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat ekspose kasus di Mapolrestabes Medan, Senin. Riko menjelaskan pengungkapan kasus peredaran narkoba ini berawal dari penangkapan tersangka SAS beserta barang bukti 9 gram sabu-sabu pada 23 Desember 2021, di salah satu hotel di Kota Medan. \"Tersangka SAS ini sudah lama menjadi incaran polisi terkait kasus narkoba,\" ucapnya. Hasil pemeriksaan terhadap tersangka SAS, diketahui informasi bahwa adanya barang narkotika yang tiba dari Malaysia di Kota Tanjung Balai. Selanjutnya petugas melakukan pengintaian di daerah Tanjung Balai dan berhasil menangkap tersangka PS beserta barang bukti 13 kilogram sabu-sabu dan 10 ribu butir pil ekstasi. \"Barang bukti narkotika ini dibungkus pos pengiriman barang dari Malaysia. Ini sedang kita selidiki lebih lanjut,\" ujar Riko. Dari hasil interogasi terhadap tersangka PS, narkotika tersebut diperoleh dari dua orang kurir yang menjemput narkotika tersebut di tengah laut. \"Tersangka PS merupakan adik ipar dari tersangka SAS. Tersangka PS mengambil narkotika itu atas perintah SAS,\" katanya. Petugas kembali melakukan pengembangan dan berhasil menangkap tersangka S dan KA di Tanjung Balai. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Subs 112 Ayat (2) jo 132 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (mth)