ALL CATEGORY

Rusia Akan Tangguhkan Sementara Pasokan Gas Jalur Pipa Turkish Stream

Jakarta, FNN - Perusahaan gas Rusia Gazprom pada Sabtu (18/6) mengumumkan bahwa pihaknya akan menghentikan pengiriman gas via dua jalur pipa gas Turkish Stream mulai 21 Juni hingga 28 Juni mendatang karena pemeliharaan tahunan yang telah dijadwalkan.Penangguhan tersebut telah disepakati sebelumnya oleh semua pihak yang berkepentingan, kata Gazprom dalam sebuah pernyataan.Jalur pipa gas Turkish Stream, yang melalui dasar laut di Laut Hitam, terdiri dari dua jalur, yaitu satu jalur untuk memasok gas ke konsumen Turki dan jalur lainnya untuk mengirimkan energi ke negara-negara di Eropa selatan dan tenggara.Jalur pipa tersebut mulai beroperasi pada Januari 2020 dengan total kapasitas mencapai 31,5 miliar meter kubik per tahun.Sebelumnya pada pekan ini, Gazprom mengatakan pihaknya akan mengurangi secara signifikan pengiriman gas ke Eropa via jalur pipa gas Nord Stream 1 menjadi tidak lebih dari 67 juta meter kubik per hari.Gazprom menyebut hal ini karena kegagalan Siemens, produsen mesin turbin gas, untuk menyediakan layanan perbaikan secara tepat waktu. (Sof/ANTARA)

Menhub Operasikan Stasiun Matraman untuk Tingkatkan Layanan KRL

Jakarta, FNN - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki, menghadiri  pengoperasian Stasiun Matraman Jakarta, Minggu. .“Kami ingin angkutan massal menjadi angkutan prioritas bagi masyarakat. Saat ini kereta api sudah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi,” kata Menhub Budi Karya.Ia mengatakan Stasiun Matraman berada di posisi yang strategis, diantara dua stasiun KRL tersibuk yaitu Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai. Kehadirannya diharapkan dapat mereduksi kepadatan volume penumpang KRL dan menunjang kelancaran mobilitas masyarakat yang akan naik turun KRL di daerah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara, dan Manggarai.Menhub juga mengungkapkan akan terus meningkatkan pelayanan angkutan massal KRL Jabodetabek, antara lain melalui Double-Double Track (DDT), mempersingkat headway (waktu tunggu kedatangan antar kereta) menjadi tiga menit, dan merevitalisasi stasiun.“Saat ini pengguna kereta listrik Jabodetabek sudah 1,2 juta penumpang per hari. Ke depan akan terus kita tingkatkan hingga 2 juta penumpang per hari. Insya Allah dalam 2-3 tahun ini bisa kita lakukan,” ujar Menhub.Lebih lanjut Menhub mengatakan kehadiran infrastruktur transportasi turut mendukung kemajuan di sektor lain seperti pariwisata dan UKM. Untuk itu, telah dialokasikan 30 persen dari area komersial untuk UMKM.“Kami telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersama PT KAI untuk pengalokasian area komersil di stasiun untuk UMKM,” katanya.Pada kesempatan yang sama MenkopUKM Teten Masduki mengapresiasi dukungan Menhub pada UMKM.  “Kebijakan afirmasi ini akan disambut gembira oleh para pelaku UMKM,” katanya.Pembangunan Stasiun Matraman merupakan bagian dari Mega Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai - Cikarang. Stasiun itu mulai dibangun tahun 2016 oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dengan anggaran Rp34 miliar, yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).Stasiun Matraman memiliki dua jalur KA dengan satu buah peron sepanjang 250 meter dan lebar 5 meter. Bangunan Stasiun Matraman terdiri dari 2 lantai dengan luas bangunan 3.010 meter persegi dan dilengkapi escalator, lift, tangga manual, serta area parkir seluas 2.625 meter persegi.Stasiun Matraman ditargetkan dapat melayani penumpang KRL hingga 10 ribu penumpang per hari. Pada masa percobaan stasiun ini telah melayani naik-turun penumpang sebanyak 1.200 penumpang per hari.Nantinya stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte Bus Transjakarta yang melayani tiga koridor yaitu Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Senen. (Sof/ANTARA)

Tidak Ada Wacana Legalisasi Ganja di Indonesia

Bandung, FNN - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose kembali menegaskan tidak ada wacana membahas legalisasi ganja untuk kebutuhan medis atau rekreasi di Indonesia meskipun beberapa negara mulai melegalkan tanaman candu tersebut.“Tidak ada sampai saat ini pembahasan untuk legalisasi ganja. Di tempat lain ada, tetapi di Indonesia tidak ada,” kata Petrus Golose pada sela-sela acara peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2022 di Badung, Bali, Minggu.Ia menyampaikan meskipun beberapa negara mulai melegalkan ganja, dari segi jumlah masih lebih banyak negara yang menetapkan tanaman candu itu ilegal.Ia mencontohkan kebijakan legalisasi ganja di Amerika Serikat pun tidak merata, hanya di negara-negara bagian, bukan secara terpusat atau di tingkat federal.Sementara itu, di Asia Tenggara, hanya Thailand yang telah melegalkan budidaya dan penggunaan ganja untuk kepentingan medis/pengobatan.“Akan tetapi, itu biar di negara lain. Saya tetap konsisten untuk tidak (membahas wacana) melegalisasi ganja,” kata Petrus Golose di sela turnamen tenis meja internasional yang merupakan rangkaian HANI 2022 di Bali.KratomKemudian, terkait tanaman kratom yang sempat menarik perhatian publik karena dianggap punya efek candu, Golose menyampaikan pihaknya masih mendalami itu.“Kratom masih dalam proses, kami melihat bagaimana sampai sekarang itu masih menunggu. Ada aturan-aturan yang harus kami laksanakan. Akan tetapi, kami dari BNN mengusulkan itu jadi salah satu bahan dalam perubahan Undang-Undang (Narkotika, red.),” kata Kepala BNN.BNN tahun lalu menyampaikan rencananya mengusulkan, agar kratom (Mitragyna speciosa) masuk dalam narkotika golongan I sehingga tanaman itu tidak dapat digunakan untuk pengobatan.Rencana itu kemudian menuai polemik karena beberapa kelompok masyarakat menggunakan kratom sebagai bahan obat-obatan tradisional/herbal.Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, pada bulan ini, menyampaikan tanaman kratom punya potensi jadi pendorong perekonomian masyarakat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia menambahkan kratom saat ini menjadi salah satu tanaman asli Kapuas Hulu yang masih dibudidaya oleh beberapa masyarakat.Akan tetapi, BNN meyakini kratom memiliki efek samping yang lebih kuat daripada morfin, zat yang saat ini masuk narkotika golongan II di Indonesia. (Sof/ANTARA)

Pegawai Kemenhan Harus Peka Kebijakan Strategis

Jakarta, FNN - Pengamat  manajemen pertahanan Universitas Pertahanan Victorio Litaay menyatakan setiap pegawai Kementerian Pertahanan harus memiliki kepekaan terhadap kebijakan strategis yang berhubungan dengan tata kelola dan penyelenggaraan pertahanan negara.Victorio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), diperlukan aparatur yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan mendukung pembangunan serta cita-cita bangsa.“Para aparatur negara harus mampu menjawab tantangan besar di berbagai bidang kehidupan, baik pada skala global, nasional, maupun lokal,” ucapnya.Untuk itu, menurut dia, diperlukan birokrat-birokrat pemerintahan yang dinamis, adaptif, visioner, bertanggung jawab, dan berorientasi pada pelayanan publik.Ia menambahkan tantangan dan tugas yang dihadapi Kemenhan akan beragam, terlebih dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis di tataran global, regional, dan nasional yang makin kompleks serta dinamis.Oleh karena itu, pegawai Kemenhan harus terus berupaya mengembangkan kompetensi serta inovasi baru untuk menunjang optimalisasi tugas.Victorio melihat tenaga profesional di Indonesia yang bisa mengisi posisi-posisi tersebut, sangat mumpuni dari segi jumlah maupun kualitas.Adapun SDM profesional tersebut bisa didatangkan dari TNI maupun sipil yang berkompeten dan memiliki latar belakang sesuai kebutuhan serta beban kerja.Kendati demikian, posisi jabatan hendaknya tidak didominasi dari institusi dan kecabangan tertentu di TNI maupun sipil.\"Kebutuhan akan pemenuhan posisi jabatan dalam struktur organisasi di Kementerian Pertahanan dapat berasal dari berbagai institusi dan kecabangan TNI ataupun dari sipil yang berkompeten. Pasalnya, hal ini terkait pula dengan kompetensi dan inovasi pada peningkatan prestasi kerja serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara melalui Kemenhan,\" demikian Victorio. (Sof/ANTARA)

PKS Akan Merekomendasikan Koalisi Setelah Rapimnas

Jakarta, FNN - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri menyatakan pihaknya mungkin akan menghasilkan rekomendasi koalisi partai untuk menghadapi Pemilu 2024 setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Senin (20/6).“Besok sama lusa coba nanti kita lihat. Kalau final, saya sih melihat belum ada. Tapi mungkin akan ada rekomendasi partai koalisinya. Final siapa calon presidennya, belum,” kata Salim kepada wartawan setelah menghadiri acara Mengenang Almarhumah Ani Yudhoyono di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu.Terkait dengan kemungkinan untuk membangun koalisi dengan Partai Gerindra dan PKB, ia mengatakan bahwa pihak PKS masih melakukan komunikasi awal dan belum ada hasil yang final.Oleh karena itu, tutur Salim Segaf, seluruh kader partai harus bersabar. “Jadi, masih komunikasi awal, ya. Belum ada sesuatu yang final. Kita perlu bersabar,” kata Salim.Dalam kesempatan yang sama, Salim juga mengungkapkan harapannya agar munculnya poros baru dalam catur perpolitikan nasional.“Sampai nanti, mudah-mudahan akan ada poros, ya. Kalau kita lihat, kemungkinan ada tiga calon ya, tiga calon presiden. Mudah-mudahan itu terwujud,” ucapnya.Lebih lanjut, ia juga membahas mengenai kemungkinan untuk membangun koalisi dengan Partai Gerindra.Bagi PKS, meskipun sebelumnya telah menjalin koalisi dengan Partai Gerindra berulang kali dan belum memenangkan pemilihan umum, tidak ada kata kapok atau jera dalam menjalin koalisi.“Sama siapa pun bisa. Kalau politik itu tak ada kapoknya selama kepentingan bisa ketemu,” kata Salim. (Sof/ANTARA)

Kita Bicara Politik Tanpa Oligarki Itu Fakta!

  KEMARIN sebagian besar dari Anda pasti menonton wawancara wartawan senior FNN dengan akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung mengenai PKS di kanal Hersubeno Point, Jum’at (17/6/2022). Judulnya itu “Waspada, Jangan Sampai itu PKS Masuk Angin, Kemasukan Roh Oligarki”, begitu. Bagaimana informasi yang sebenarnya, dalam kanal Hersubeno Point, Sabtu (18/6/2022), Hersubeno Arief mewawancarai Sekjen PKS Habib Abubakar al-Habsyi. Berikut petikannya. Sekarang kita ajak ngobrol dengan Sekjen PKS Habib Abubakar al-Habsyi Assalamualaikum. Walaikumsalam wa rahmatullah mitra FNN yang saya cintai, salam hormat. Salam sehat sama bahagia. Kita bukan ngomongin kangen-kangenan ya, tapi mau jelasin itu bagaimana ceritanya media ini menyimpulkan bahwa PKS sudah lelah jadi oposisi, dan kemudian memang rupanya setelah saya baca-baca kutipannya ada statement dari Sekjen PKS bahwa ingin pada 2024 tidak masuk dalam pemerintahan coba jelasin dulu? Oke kasih pengantar dulu Mas Hersu (Hersubeno Arief). Terus terang yah, kemarin saya melihat podcast-nya Hersubeno Arief. Bagi saya apalagi dekat dengan Bung Gerung bahwa statement saya soal PKS menjadi lelah karena dari oposisi itu saya dengar. Karenanya saya merasa perlu memberikan semacam klarifikasi, penjelasan atas ungkapan itu. Ya tabayyun, makanya saya langsung kontak Mas Hersu kok gak diangkat-angkat. Ini ada apa nggak diangkat. Ternyata sibuk. Jadi saya kontak untuk minta ada semacam cover-bothside dalam pemberitaan yang ada. Mas Hersu jangan terlalu tegang-tegang bahas begini. Santai sajalah mukanya, agar rileks sedikit. Saya akan kasih pantun dulu sebagai pengantar supaya jangan terlalu tegang ngurus republik ini. Demokrasi itu harus kita buat santai, tidak menegangkan, tidak melanjutkan, pikir membahagiakan. “Pagi ke pasar mau beli bakmi, asik gitu dong, ah ya jangan dimakan bersama nasi, agar tidak salah pahami mungkin saya perlu klarifikasi”. Cakep begitu, dong. Berapa kali saya sampaikan, iya kami tidak mau lagi jadi oposisi. Itu berapa kali saya ngomong kayak gitu. Ini bukan berarti merendahkan makna oposisi. Bukan bareng saya tidak mau, tidak begitu berarti saya mau di pemerintahan, itu artinya saya harus menang, begitu dong terjemahannya. Kalau saya bilang PKS mau di oposisi, itu berarti saya siap kalah di pemilu mendatang, gitu dong. Iya kan? Kan nggak mungkin saya mau menyemangati anggota PKS bahwa tahun depan kita akan oposisi lagi ada apa cerita besok begitu ya. Inikan seperti menyatakan bahwa kita mau kalah pada pemilu itu. Kira-kira begitu. Jadi bukan dimaksud di sini kami lelah dalam menjalankan oposisi di periode ini, tidak seperti itu Bos. Tidak seperti itu mas Hersu. Jadi salah besar perikatan PKS itu Partai Kurang Sabar. Tapi saya senang dikatakan gitu. Artinya itu cinta sahabat-sahabat saya yang cinta kita, cinta kita. Jadi, dikatakan Partai Kesayangan Saya ke tempat Partai Kesayangan Semua. Yang saya maksud lelah menjadi oposisi itu adalah kita membicarakan Pemilu mendatang, kami harus membangun koalisi yang kuat, sehingga bisa menang dalam Pilpres nanti. Nggak boleh kalah lagi, kita udah biasa, udah pernah dua periode di luar. Waktu udah di dalam, udah biasa, udah 2 periode ada di luar lagi. Sekarang ayo dong kita harus menang, kita ada di dalam gitu. Sehingga kami tidak berada di oposisi. Sekali lagi konteksnya tersebut adalah memberikan semangat buat anggota PKS itu. Di PKS juga saya juga sering menggunakan ungkapan bahasa saya begini. Kader PKS tidak boleh sakit menjelang pemilu, itu saya ungkapkan begitu, enggak boleh ada yang sakit mesti sehat semua, ngeri gak bahasanya! Ini apa di mana kader tidak boleh kena flu, nggak boleh kena Omicrom, nggak boleh kena Covid. Sehat semua dalam 108 hari sekarang saya enggak boleh demam. Beg,itu kira-kira kalau bahasa-bahasa Mas Hersu tuntas jin memberi semangat. Jadi ini dimaknai bahwa kader menjaga fix kesehatan, harus warming, aku segar, makan yang bergizi, olahraga, minum suplemen, dan lain sebagainya agar badan kita tidak sakit menjelang Pemilu 608 hari lagi. Begitulah kira-kira Nah, sebagai titik-titik sebelum lanjut, Mas Hersu saya kasih senyum saya, supaya gak tegang acara nih. “Pedas legit sambal terasi, gua tadi sekilo udang, ih PKS konsisten jadi oposisi, ada demokrasi menjadi seimbang”. Oke sekarang ini pertanyaan tadi menyebutkan bahwa pada 2024 tidak mau lagi jadi oposisi, dengan sistem yang sekarang ini dengan PT 20% itu harus berkoalisi? Tapi ada soal berarti kalau tanpa itu sama sekali tidak bisa mengusung kenapa kok sampai sekarang rencana pengajuan judicial review 0% itu belum diajukan juga ke Mahkamah Konstitusi?  Sudah, tunggu waktunya saja bos, masa kita hubungi cepet-cepet. Santai saja, beberapa orang yang gagal itu dalam antrian. Sebentar lagi kita punya cara kerja sendiri untuk mendeskripsikan MK. Tunggu waktunya. Sedih, pokoknya 0% yang Mas Hersu dan kawan-kawan katakan, kita punya angka tersendiri untuk supaya tidak berbeda dengan apa yang sedekakal dengan timbal balik begitu, jangan cepet-cepet. Anda kesan-kesan nggak ada masalah, tapi kita punya timeline yang sudah direncana. Tidak kesusu gitu ya? Iya. Kalau Jokowi bilan, kok orang kesusu. Oke ini saya pegang ya ini viewer kita juga pegang bahwa PKS pasti maju 0%, kenapa? PT 20% karena ini penting kalau dengan tanpa ini kan seperti biasa kita akan lihat hanya terbatas Capresnya seperti yang terjadi kan luar biasa sekarang ini. Oke saya ceritakan dulu ya rencana kerja kita deh supaya lebih enak saya ihat dianggap kita cuma ngomong doang. Omdo nggak ini partai mesin bukan main nih siap Tarung. Tadi soal judicial review kemarin di video yang ada seolah-olah PKS menurut Hersu Cs ini sudah terpengaruh oligarki, bukan seolah-olah cenderung agak mencucuk sedikit ya, tapi saya sih santai saja. Saya biasa kalau Hersu yang bicara itu menggambarkan bahwa lu baik-baik, lu hati-hati. Orang lihat lu. Kira-kira begitulah bahasa alus nya, belum ajukan syiar. Jadi kita belum Judicial Review. Begini asupan, heboh memang, ada semangat ya itu di kawan-kawan PKS ini untuk PR Prejest Resouces, termasuk ada wacana untuk mengadukan, PR satu wacana. Ini disampaikan oleh presiden partai. MK itu ada delapan perkara, sudah delapan perkara yang diajukan untuk muncul. Materi terakhir pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Permohonan Pengujian. Pada saat itu beberapa yang menyarankan agar ditunggu dulu. Ini putusan kita masuk di wilayah sudah pada gagal. Karena sebelumnya sudah empat belas kali di MK memutus yang ini belum tertutup, belum ada terkait pasal tersebut, enggak ada yang boleh. Tapi kan beda-beda yang mereka dianggap tidak punya Legal Standing kalau PKS dan partai peserta pemilu yang bisa mengkalkulasi. Kita tunggu saja. Makanya kita lihat entar makanya kita harus begitu. Kita masuk nanti saja. Kita podcast yang kenceng lagi, kita siap. Artinya Pasal soal Presidential Threshold ini sudah 22 kali telah diajukan ke MK maka disarankan PKS untuk lebih berhati-hati dalam soal ini kita juga punya strategi jangan cara yang sama. Legal Standing kita juga harus kuat. Jadi saat ini tim melakukan kajian dan telah dikumpulkan para pakar-pakar kita, telah duduk, lalu siap dan tinggal menunggu hasil presiden yang sedang berjalan di MK. Jadi jangan khawatir lah ya. “Sungai dibuat jadi Bendungan membuat kita tidak berenang, PT memang menjadi sandungan untuk demokrasi yang lebih matang”. Oke sekarang kita ngomong soal Pilpres. Apakah PKS sekarang sudah mulai memikirkan itu untuk mempermudah siapa yang akan dipilih, ajukan, dan sebagainya. Nanti kalau PT 0% beres PKS sendirian mengajukan meskipun secara kalkulasi politik tentu enggak kuat tersendiri yang harus tetap koalisi bukan basisnya 20%, tetapi basisnya harus bekerjasama. Iya. Jadi kalau kita lihat PKS ini mengikuti detik-detik perkembangan setelah KPU memutuskan 14 Februari. Dia dipersiapan untuk jadwal Pemilu berarti O. Alhamdulillah, perpanjangan 3 periode. Pokoknya semangat, semangat kerja aja dulu deh kita kita positive thinking dulu kita. Sebagai Sekjen di partai ini urusannya kerja sesuai dengan aturan mengikuti prosedur. Siapkan semua jadwal-jadwal dan simbol-simbol, terus sampai pileg-pilpres, dan sebagainya, itu urusan kami. Adapun nanti yang berkembang lain, ada lagi skenario yang lain, menyiapkan agenda. Adapun kalau ditanya bagaimana PKS? Ya iyalah kita ikuti semua perkembangan. Kenapa milad kita kemarin mengadakan sebuah suasana yang membuka kepada seluruh peluang calon untuk berbicara di Medan PKS? Mas Hersu gak datang soalnya! Nggak diundang gimana mau dateng kan gak boleh kalau ketemu kematian kita tanpa diundang datang, tapi kalau pesta enggak boleh dong. Jadi kalau nggak diundang, artinya Mas Hersu harus melacak ada apa di PKS. Begitu dong, jadi dikejar. Kita undang tuh Mas, semua datang tuh ya tokoh-tokoh semua, bicara Muhaimin (Iskandar) ada yang pakai typing, ada Sandi (Sandiaga Uno), ada Anies Baswedan. Ada konflik-lah. Beberapa dari situ pertemuan Perjodohan dibuka dan berkain bersambut. Muhaimin melanjutkan di jalur tengah dimainin, nggak perlu di langitan, di langitan kita nggak penting. Sekarang ombak kita buat saja dulu biar berputar, bergerak arah ke mana nih jalur tengah. Cocok dengan statement Jusuf Kalla kemarin di acara NasDem saya ikuti. Dan benar Jusuf Kalla, ini lagi ditentukan oleh partai tengah, sudah kita siapkan calon-calon, udah di depan meja kita. Tinggal kapan kira mau mengambil alih, kita putuskan itu saja.   Iya kan ini berkaitan dengan statement yang menyatakan bahwa tidak mau lagi di luar pemerintah, harus masuk dalam pemerintahan. Bagaimana strateginya untuk menjadikan itu? Strategi mencari calon yang pasti menang itukan sekarang ada KIB, silakan saja KIB bergerak, kita senang ada KIB. Kita juga PKS mulai membuat dengan PKB. Sebentar lagi kita ajak, tunggu aja sewaktu-waktu di pekan depan, pekan depan lagi, apa yang akan terjadi biar ombak gelombang ini berjalan. Jangan sampai ombak ini sepi, siapa yang akan memimpin nggak penting. Siapa dulu tapi penjajakan terus berjalan kemistri. Dari titik temu nanti pada waktu dijodoh ketemu, selesai itu barang pada waktunya. Cuma kita enggak model last minute. Detilnya Bos capek kita harus jelas siapa Presiden, Siapa Wakil, supaya jelas. Pemenang itu bisa kelihatan nanti auranya tuh. Kelihatan udah banyak para hamba-hamba Allah berdatangan. Juga kelihatan ini ciri-ciri khas. Oke, apakah dengan begitu berhenti terus PKS tidak akan lagi mengulang koalisi pada pilpres 2014 2019 yang terbukti kemudian kalah, karena tadi menyatakan tidak mau kalah lagi, maunya jadi pemenang? Ya kita buktikan aja nanti, kita lihat ini berhari-hari keputusan. Oke ini itu yang saya inginkan dan ini juga berkaitan dengan Koalisi kemarin mengapa kemudian yang pertama dipilih itu bersama dengan PKB apakah karena memang menghindari KIB atau ada strategi lain?   Begini ini strategis bukan untuk diceritakan tapi karena Hersu yang ngomong lebih baik kita blak-blakan aja. Kita diajak KIB dari awal, tapi kita tidak mau terikat. PKS itu partai kecil Bos partai kecil. Kita bisa bermain saja dulu. Kita tidak mau terikat si A si B si C si D, tapi kepada mereka, kita buka pintu. Dari jalur kita ada ketok pintunya, kita tahu betul perkembangannya. Ketika dari nilai pada waktu milad itu saya katakan hati-hati, jangan salah ya. Para pimpinan di depan ini bisa jadi dilamar PKS itu. Iya, senyum Anies juga wah hari itu bukan main ya tahu sendiri PKS kalau sama Anies kayak gimana. Oke jadi ini pekan depan jadi itu tradisinya bahwa akan ada kepastian bergabung dengan partai semut merah ini kualifisi semut merah ini ya. Ya betul-betul. Oke nah kan begini walaupun ada stigma antara kalau PKB bisa bekerjasama PKS sebuah fakta yang menarik tetapi orang tetap saja melihat itu  Islam ke Islam ditekan dan selama ini apakah PKS memang mencoba tidak mencoba keluar dari stigma itu bahwa ada stigma walaupun sebenarnya harus Stigma tidak tepat ya bahwa kalau Islam itu berarti politik aliran kalau nasionalis dan aliran itu sama-sama politik aliran kan sebenarnya tapi stigma Islam selalu seperti itu? Iya jadi kalau kita ya orang nyebut edrntitas, aliran, polarisasi udahlah jangan kau tanggapi baik-baik lampu semangat ngomongin itu mana ada nggak ada kualisi identitas sampai kapanpun pasti ada itu orang Jawa bukan identitas. Jawa otang Jawa itu ujung-ujungnya selalu ini kita kumat juga its oke nggak papa tapi kita meminimise pesan itu. Sekarang nih PKS posisi dikatakan diujung kanan kita lihat aja sekarang tidak perlu dengan adat fakta yang membuktikan bagaimana PKS bisa lebih bisa bermain dengan banyak pihak kita siap dengan nasional religius. satu titik rahmatan lil\'alamin kita bertemu dengan kalimat itu sama tersebut titik temu rahmatan lil\'alamin itu nanti kita kita partai nasionalis bersama nih kan udah beegabung bos kira-kira bagaimana ini? Kalau enggak para penyanyi-penyanyi tertarik lihat kita nih para artis woh tertarik ibarat tapi perlu waktu begitu kira-kira. Kok jadi pinter banget saya. Pak Hersu terlebih Ustad daripada ustad-ustad. Oke mari kita saya ingin bertanya lebih tahu tentang apa sih sebenarnya dipikirkan oleh PKS ini tentang bangsa, di tengah situasi orang sebenarnya sekarang sudah mulai putus harapan, ketika oligarki luar biasa mendominasi politik dan sehingga suara-suara rakyat ini sebenarnya cuma diperlukan untuk stempel setiap lima kali seriap lima tahun datang. Itu sebagai Pilpres Pemilu datang apa sebenarnya ingin dilakukan oleh PKS? Ada satu hal budaya psikologis yang terjadi di Republik itu soal pencapresan pencalegan Pilkada. Budaya ini menjadi sebuah hal yang sulit dihilangkan. Tapi bisa sebenarnya tinggal kemampuan pemimpin yang akan datang yang mampu mengendalikan pola kerjanya sistem yang kita harus kita rubah kalau sistem masih seperti ini saya yakin sudah untuk kita berbicara tanpa oligarki. Anda pun sebagai caleg tidak bisa anda harus jadi oligarki sendiri pada saat itu kepada anggota-anggota anda, anda enggak bisa memanggil mereka kalau tanpa sesuatu yang bisa buat mereka tersenyum dan mereka bisa berkata itulah fakta, inilah Indonesia, inilah pileg kita ente pikir bisa kosong-kosong andai jadi caleg enggak ada ya cukup kapasitas, kapabilitas, intelektual apa sebagainya kalau sementara yang ditenteng enggak kelihatan, enggak berbentuk orang juga bikin siapa dia. Inilah fakta dan ini yang mesti dirubah cara merubahnya itu perlu ada kerjasama itu oleh sistem yang diubah sistem pemilunya, undang-undang pemilu nya, bagaimana pencalegan dan pencapresan, Pilkada semua itu terkait dan itu dibutuhkan pemikiran-pemikiran inilah yang kita bekerja besar gitu kira-kira. Dari mana PKS mau mulai melakukan perubahan itu? Ya kita mulai dari kita sendiri kita mulai dari kita apa yang bisa kita lakukan tapi saya katakan saat ini boleh dikatakan namanya oligarki politik uang saat ini masih belum bisa dirubah total ini fakta lapangan jangan ngomong soal idealis deh ngak ada itu. Bagaimana caranya? Ya kita harus memulai kita sudah mendidik rakyat memilih orang tuh kalau ada sesuatu ifu problemnya enggak ada cerita kosong-kosong begitu-begitu juga Pilpres kita bilang tanpa mahar tanpa apa ini fakta. Jadi kita jadi kayak para munafikin antara yanf djkatakan dikerjakan tuh berbeda  ini perlu kebersamaan perlu pemimpin-pemimpin menjadi contoh itu harapan kedepan. Kalau saya lihat polanha masih demikian jangan-jangan periode yang akan datang masih jauh berbeda masih kelihatan putarannya ini tak sekarang udah kebaca siapa dukung siapa-siapa dukung yang kuat dukung siapa yang punya kekuatan pendukung siapa kecepatan masing-masing tafsirnya jalan-jalan lain ini tafsirnya. Itu tafsirnya NU kalau jalur lain itu bahkan  tafsir PKS. Coba politik ini enggak bisa di lugas lugas dan juga kadang-kadang mahwar azzarifa apa yang dibaca dibalik itu semua. (*)

Ustaz Bachtiar Nasir Terpilih Jadi Ketua Umum JATTI

Jakarta, FNN --Ustaz Bachtiar Nasir terpilih sebagai Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) periode 2022-2025. UBN, demikian sapaan karibnya, terpilih secara musyawarah mufakat pada sidang pleno Musyawarah Nasional  ke- 1 JATTI di Hotel Grand Cempaka, Jakarta,  Sabtu (18/6/2022) malam. Berdasarkan pandangan peserta perwakilan wilayah maupun alumni beberapa negara meminta UBN memimpin JATTI. Pada musyawarah pemilihan, tidak ada calon lain yang diusulkan peserta selain nama UBN. Mereka menilai UBN memiliki kapasitas dari sisi ketokohan, keulamaan, tidak berpartai dan memiliki jaringan nasional maupun internasional. \"Kami sependapat, kami setuju mengusung KH Bachtiar Nasir untuk menjadi Ketua Umum JATTI,\" ujar Ustaz Ahmad Nasrau, peserta dari Papua Barat. Sementara itu, UBN mengatakan terpilih menjadi Ketua Umum JATTI merupakan bagian dari takdir Allah. Ia mengaku tak kuasa menolak hasil musyawarah para peserta yang memilih dirinya. \"Ini amanah berat dan separuh musibah buat saya. Semua berjalan secara syura dan saya tidak boleh mangkir dari amanah ini,\" kata UBN saat menyampaikan sambutan setelah proses musyawarah pemilihan. UBN menilai kedepan kerja JATTI semakin berat. Salah satu target yang ingin dicapai pada periode kepemimpinan UBN adalah ekspansi kepengurusan wilayah di seluruh Indonesia. “Kita insyaallah bisa penetrasi untuk ketua-ketua wilayah. Ini menurut saya paling berat. Perlu silaturahmi dengan organisasi-organisasi alumni,” ujar UBN yang merupakan alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Untuk diketahui, Munas ke-1 JATTI yang diikuti peserta dari berbagai utusan wilayah ini juga menetapkan KH Muhyiddin Junaidi sebagai Ketua Dewan Pembina JATTI periode 2022-2025. Sebelum pelaksanaan Munas, JATTI menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan dihadiri sejumlah tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Murzani. (TG)

POST-THRUTH : Era Kebohongan

Oleh M. Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan Kebangsaan BEREDAR di medsos video ceramah Burhanuddin Muhtadi Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia tahun 2019 yang menguraikan tentang era kebohongan saat ini atau yang dikenal dengan post-truth. Era pasca kebenaran yang digambarkan bahwa kebenaran emosional (emotional truth) lebih dominan ketimbang kebenaran obyektif (obyective truth). Kebohongan yang memang sengaja dibuat.  Ceramah yang nampaknya dimaksudkan untuk memproteksi Jokowi dari serangan kebohongan  itu ternyata digunakan oleh pendukung Jokowi untuk memainkan jurus kebohongan agar memperoleh kemenangan. Jokowi pun menjadi Presiden dengan segala dinamika atau kontroversinya. Prabowo pesaing politiknya terpaksa harus bertekuk lutut dan rela menjadi pembantu.  Muhtadi membandingkan dengan kemenangan Pemilu Meksiko, Brazil dan Amerika Serikat. Donald Trump sukses memainkan strategi kebohongan. Termasuk kebohongan dalam bentuk menakut-nakuti mulai ancaman China hingga terorisme dan radikalisme Islam. Semburan fitnah adalah bagian dari warna post-truth.  Waktu itu tudingan diarahkan kepada lawan politik Jokowi. Saat kubu Islam menjadi sasaran. Pengamat intelijen Dr Susaningtiyas Kertopati menyatakan di Indonesia post-truth berkelindan dengan sentimen agama dan etnis yang berekses pada kekerasan dan mengancam stabilitas keamanan.  Setelah Jokowi berkuasa, maka karakter era post-thruth bergerak dinamis. Kebohongan demi kebohongan pun dilakukan baik dengan ungkapan atau janji-janji palsu maupun membuat hantu-hantu yang mengancam.  Tiga kebohongan besar yang sengaja dihembuskan untuk memperkokoh kekuasaan yaitu : Pertama, di tengah hutang luar negeri tahun 2016 sebesar 4.232 trilyun, Jokowi masih percaya diri menyampaikan dalam  pidato sosialisasi tax amnesty  di Makasar bahwa di kantongnya tersimpan data atas dana luar negeri sebesar 11.000 trilyun rupiah. Kondisi keuangan yang sangat aman.  Kedua, pandemi covid 19 digunakan sebagai hantu untuk membangun otoritarianisme, menghambat kebebasan publik, serta memunculkan kebijakan untuk mengeruk bebas dana APBN tanpa pertanggungjawaban. Pandemi mengisi ruang narasi era post-thruth.  Ketiga, umat Islam dituduh dekat dengan terorisme, radikalisme  dan intoleransi. Hantu yang berbahaya. Antisipasi berupa moderasi beragama dicanangkan dan diprogram dimana mana termasuk di Kementrian Pendidikan dan Kementrian Agama. Moderasi beragama adalah teror psikologis kepada umat Islam atas modus ancaman hantu-hantu itu.  Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan serangan kebohongan itu datangnya dari masyarakat terhadap pemegang kekuasaan. Akan tetapi faktanya dan sangat terasa kebohongan di era post-truth itu dominan dilakukan oleh penguasa kepada masyarakat atau komunitas umat.  Ceramah Muhtadi sesungguhnya menjadi boomerang atau mungkin memang pas untuk mengeksplanasi karakter kekuasaan di era post-truth saat ini yaitu : Rezim tukang bohong.  Bandung, 19 Juni 2022

Syekh Siti Jenar (?)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Di Lemah Abang, Karawang, Jawa Barat terdapat dua makam.  Yang utara disebut berdasar data revelata Darugem, artinya orang yang pindah agama. Aliasnya Bentong atau bin (en)Tong. Almarhum putera bapak Tong.. Sulit diketahui nama almarhum. Di sebelah selatan Syekh Kura bukan Quro. Kura bahasa Betawi yang artinya belakang  Nama aslinya Hasanudin asal Champa dan wafat 1418,  Syekh kemungkinan sudah masuk Karawang pada XIII M. Kalau dari laut posisi makam Syekh Kura memang di belakang Syekh Darugem.A Artinya ketika Syekh Kura dimakam, makam Syekh Darugem sudah ada. Darugem pindah agama dari dan ke? Sebelum menjawab, kita telusurii situs pedepokan dengan kolam di Kampung Iri\'an (bukan Irian) di desa Bambu Jenar, kecamatan Teluk Pucung, kabupaten Bekasi.  Tempat ini masih dirawat. Lokasinya ada tengah perumahan real estate. Bangunannya sangat tua dan mungkin di antara abad VII/VIII M. Syekh Kura berpesan ingin dimakamkan dekat Darugem. Tidakkah Darugem yang mengajar di Kampung Iri\'an? Iri\'an artinya menerbitkab rasa iri.  Bekasi artinya tempat suci. Sama dengan Besakih di Bali dan Pesakih di Cengkareng .  Ke mana kata suci merujuk? Bisa ke bangunan monotheis Batu Jaya di Karawang. Situs ini oleh Bujangga Manik dalam Lalampahan XIV M disebut Ramanea, atau  makam Darugem di Lemah Abang, bisa juga dua-duanya.  Terkait dengan Batu Jaya sebagai situs monotheisme, sangat mungkin sebelum Islam VII/VIII M paham monotheisme sudah banyak penganutnya di  Karawang dan Bekasi.  Keyakinan monotheistic  ini disebut agama Saba. Ben Tong yang Saba itu pada VII/VIII M berpindah ke Islam. Penduduk Karawang Bekasi menyebutnya Darugem atau Ben Tong, tapi orang luar menyebut nama desanya, yakni Desa  ustadz Ben Tong Bambu Jenar. Syekh Siti (tanah) Jenar kah? Sangat mungkin, karena Siti artinya tanah. (RSaidi)

Dukung Perkembangan Batik Pesisir Selatan, LaNyalla: Bisa Bantu Pulihkan Ekonomi

Padang, FNN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendorong perkembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, termasuk perkembangan batik khas daerah. Menurut LaNyalla, IKM yang berkembang akan turut membantu pemulihan ekonomi yang sempat terganggu pandemi Covid-19. “Saya mendorong sepenuhnya aktivitas ekonomi batik tanah liek produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pesisir Selatan. Usaha ini harus lebih dikembangkan secara optimal, hingga dikenal di seluruh tanah air. Sehingga dampaknya akan sangat bagus untuk pemulihan ekonomi,” kata LaNyalla, yang sedang kunjungan kerja di Padang, Sabtu (18/6/2022). Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, potensi pasar batik Indonesia sangat besar. “Masyarakat peminat berbagai jenis batik sangat banyak. Hal ini merupakan potensi pasar yang besar dan tentunya sangat menjanjikan,” katanya. Agar pengembangan batik lokal lebih maksimal, LaNyalla mendorong supaya pemerintah daerah lebih berperan aktif dalam pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pesisir Selatan. Satu hal yang menurut LaNyalla harus diperhatikan adalah pemasarannya. “Setiap daerah memiliki kain yang khas. Untuk itu, pemasaran kain batik tanah Liek sangat terbuka di setiap daerah lain, asalkan dilakukan dengan lebih gencar agar diketahui keberadaannya,” kata Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu. Rombongan Ketua DPD RI itu disambut Senator Sumatera Barat Leonardy Harmainy dan Alirman Sori, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Maifrizon. (mth/*)