ALL CATEGORY

B20 Dorong Perluasan Akses Digital Bagi UMKM dan Pengusaha Perempuan

Jakarta, FNN - Chair of B20 Women in Business Action Council Ira Noviarti mendorong perluasan akses kepada pengembangan kemampuan digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pengusaha perempuan. “Diperlukan solusi dan pemecahan masalah yang cepat untuk meningkatkan inklusi dan ketahanan UMKM perempuan dalam ekonomi global. Ini termasuk kebutuhan mendesak terhadap akses kepada pengembangan kemampuan digital, pengetahuan, dan kebijakan yang dapat mendukung mereka,” katanya dalam G20 Side Event yang dipantau di Jakarta, Jumat. Di samping itu, UMKM dan pelaku usaha perempuan juga perlu didorong untuk mengakses sumber daya seperti investasi, keuangan, infrastruktur, dan dukungan teknis dengan penghapusan hambatan hukum.Ia menyebutkan bahwa apabila pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global dapat bertambah hingga 3 sampai 6 persen per tahun.“Lebih lanjut pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki dapat menambah PDB hingga 28 triliun dolar AS pada 2025,” katanya.Meskipun demikian, usaha dan UMKM yang dipimpin perempuan terus menghadapi berbagai tantangan sebagaimana ditunjukkan oleh data bahwa perusahaan atau bisnis yang didirikan khusus oleh wanita hanya mampu mengumpulkan dana ventura sebesar 1 miliar dolar AS pada 2010 dan 6 miliar dolar AS pada 2019.Jumlah modal ventura yang dikumpulkan pelaku usaha perempuan jauh dari jumlah yang dikumpulkan pelaku usaha laki-laki yakni 31 miliar dolar AS pada 2010 dan meningkat menjadi 195 miliar dolar AS pada 2019.“Akses permodalan yang buruk ini diperparah selama pandemi. Menyadari potensi dan tantangan ini secara signifikan, diperlukan pemecahan dan solusi yang cepat,” ucapnya. (mth/Antara)

Geruduk Kedubes India: Hentikan Islamofobia dan Boikot Produk India

Jakarta, FNN - Massa aksi gabungan Front Persaudaraan Islam atau FPI, PA 212 atau Persaudaraan Alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) menggelar aksi unjuk rasa di depan kedutaan besar India, Jalan Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan. Aksi menggeruduk kantor perwakilan negara tersebut digelar seusai shalat Jumat, 17 Juni 2022. Aksi tersebut dilakukan  sebagai bentuk protes terhadap politisi India, Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad Sollollohu \'Alaihi Wasallam. Sejumlah ulama dan pimpinan organisasi Islam tersebut menyampaikan orasi lewat pengeras suara dari mobil komando, termasuk menantu Habib Rizieq Shyhab, Hanif Alatas. Mereka menyerukan supaya dihentikan Islamofobia atau kebencian terhadap Islam di India dan juga di berbagai negara lainnya. Dalam orasinya, pria yang akrab disapa Habib Hanif itu  mengecam politisi India Nupur Sharma yang telah menghina Nabi Muhammad.  Berdasarkan pantauan FNN kedatangan massa pria dan wanita pengunjuk rasa menyebabkan sekitar Kedubes India menyemut dengan berbagai ragam warna-warni pakaian yang digunakan. Selain itu, jalan di sekitarnya juga macet. Tidak ada aksi kekerasan dalam kegiatan tersebut karena pengunjuk rasa mengusung aksi damai.  Ada lima tuntutan pengunjuk rasa yang dibacakan di depan massa. Pertama,  mengutuk dan mengecam keras sikap Islamofobia yang ditunjukkan rezim berkuasa di India. Menuntut rezim berkuasa negara itu supaya menghentikan tindakan diskriminatif terhadap umat Muslim di negara tersebut dan menegakkan hukum terhadap pelaku penghinaan kepada Rasulullah Sollollohu  \'Alaihi Wasallam. Kedua, meminta PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya konsisten sesuai resolusi anti Islamofobia dengan bersikap tegas terhadap rezim India yang terus-menerus melakukan pelanggaran HAM (Hak Azasi Manusia) dan diskriminatif terhadap Muslim India, serta tidak berhenti menunjukkan sikap kebencian yang tidak bisa dibenarkan terhadap Islam. Ketiga, meminta Mahkamah Pidana Internasional agar serius sesuai standar hukum internasional mengusut dan kemudian mengadili rezim Narendra Modi atas genosida  dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan aktor negara India terhadap kaum muslimin di negara tersebut. Keempat, meminta pemerintah Indonesia supaya bersikap lebih tegas lagi dengan mengusir Duta Besar India dari Indonesia serta menghentikan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negara tersebut. Kelima,  mengajak umat Muslim, khususnya di Indonesia agar terus bahu-membahu membantu umat Islam India dengan cara memboikot produk-produk India. (M.Anwar Ibrahim/FNN).

Kerajaan Samudera Pasai dan "Kerajaan" Tarumanagara

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  BANYAK kerajaan yang tampil tanpa bukti. Misalnya Tarumanagara yang katanya kerajaan abad IV M. Prof Dr RM Ng Purbo Tjaroko mengklaim legalitas histori Tarumanagara dibuktikan dengan prasasti Kebon Kopi II dan Prasasti Tugu. Di Tugu Priuk tak ada prasasti. Prasasti yang dia maksud di Batu Tumbu, Priuk. Pada baris ke-3 Kebon Kopi berbunyi: Srimatah Purnawarmanah Tarun-a-naga. Mestinya letterlijk diartikan Baginda Purnawarman Naga Taruna. Naga Taruna julukan raja. Kedua prasasti dari medio XIII M, Purnawarman raja Khmer yang tewas dalam Cyam Çoda, serangan Siam di abad itu. Dia bukan orang Bekasi seperti klaim Pak Purbo. Selanjutnya Pak Purbo menerjemahkan Batu Tumbu, kata dia Batu Tumbu berkisah tentang penggalian parit dari sungai Chandrabagha hingga sungai Gomati. Kemudian, kata  Pak Purbo, Purnawarman pesta dengan sembelih 1000 (se-céng) ekor kerbau. Chandrabagha kutipan dari Batu Tumbu. Artinya sinar bulan purnama yang jatuh ke taman. Purnawarman terluka dalam perang lalu direbahkan di taman. Gomati di Cakung bukan sungai tapi genangan air. Gomati bahasa Swahili yang artinya gadis jelita. Mungkin genangan air ini indah.  Lagi pula di Bekasi di abad IV M apa ada populasi kerbau mencapai 1000 ekor?  Pak Purbo, Pak Purbo. Time line kelahiran Samudra Pasai, yang didirikan oleh Merah Silu atau Malikus Saleh, sangat jelas. Dan itu tertera dalam koin logam: 1250. Indikator power system adalah ekonomi. Tak ada power system sebelum peredaran uang. Harus jelas juga apa bisnis kerajaan yang diklaim berhadlir somewhere di Andunisi (nama sebelum Indonesia). Peredaran alat tukar di zona-zona ekonomi yang berpusat di labuhan niaga. Ada sekitar 22 zona econ dari Banda Aceh hingga Bandaneira. Banda artinya zona econ. Kata lain banjar dan rang pada  Semarang dan Amurang. Sulit membayangkan kerajaan yang berlokasi di pinggir sungai bisa tutup APBN pengeluarannya. Kerajaan pinggir sungai itu bukan mayor power system. Kalau minor power system masuk di akal. Makanya tak ada jejak. Membiayai pasukan reguler tidak murah. Bikin istana dan perawatannya pun tak murah. Mana mau abdi istana diupah dengan jeruk purut. Pasai itu zona ekonomi. Arus alat tukar sudah sejak VII M masuk Lamuri, Aceh. Bukti di meseum Banda Aceh dan Fadli  Zon Library. Tidak semua zona ekonomi menjelma jadi kerajaan. Misal Semarang yang membiayai pembangunan candi Borobudur, expedisi Mataram era Sultan Agung ke Jakarta, dan perang Diponegoro. Narasi sejarah itu logika, kalau tak logis bukan sejarah.  (RSaidi)

Manuver Politik Cerdik Surya Paloh

Oleh  M. Rizal Fadillah Pemerhati Politik dan Kebangsaan  AKHIRNYA diumumkan tiga nama yang akan \"digodok\" Ketum Nasdem untuk kelak satu nama Capres 2024. Ketiganya adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo. Waktu untuk \"merenung\" Surya Paloh konon hingga akhir tahun.Tapi bahasanya tunggu hari baik, bulan baik.  Manuver cerdik dimainkan mantan politisi Partai Golkar ini. Meski nama-nama itu berdasar pengajuan dari DPW-DPW dalam Rakernas di Jakarta Convention Center (JCC) namun arah sudah jelas. Ketika ajuan DPW-DPW adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, dan Andika Perkasa, maka saat diumumkan oleh Surya Paloh ternyata tiga nama itu adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan terakhir Ganjar Pranowo. Anies adalah pilihan sejak awal Nasdem dengan alasan rasional elektabilitas tinggi dan dukungan muslim. Andika adalah Panglima TNI sebagai \"back up\" penting kepemimpinan bangsa yang masih \"nyambung\" dengan Megawati dan Ganjar Pranowo merupakan \"titipan\" serta kepanjangan tangan kepentingan politik Jokowi.  Ketika nantinya pilihan akhir Anies Baswedan yang ditetapkan Capres oleh Partai Nasdem, maka Andika dapat dinegoisasi untuk Cawapres. Tentu masuk dari pintu partai-partai lain yang menjadi koalisi Partai Nasdem. Ganjar Pranowo hanya untuk menjaga \"hubungan baik\" dengan Jokowi saja. Kelak dibuang.  PKS sulit keluar selain mendukung Anies Baswedan. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terpaksa setuju untuk mendukung Anies Baswedan pula. Dan hanya akan mencoba melakukan tawar menawar untuk posisi Cawapres yang akan beradu kuat dengan kandidat Partai Demokrat jika Partai ini masuk dalam Koalisi pimpinan Partai Nasdem.  JK yang menyatakan bahwa bukan Partai besar sebagai penentu dari konfigurasi kepemimpinan politik tetapi Partai menengah, sebenarnya menjadi figur penting yang ikut menentukan konstelasi politik 2024 tersebut. JK dan Surya Paloh memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya bahu membahu untuk menjadi \"king maker\" dalam proses politik menuju 2024.  Manuver politik cerdik Surya Paloh tentu sangat menguntungkan Partai Nasdem. Lawan politik agak kerepotan menghadapinya. Pasangan Prabowo-Puan yang mungkin diusung Gerindra PDIP akan cukup berat. Begitu juga Ganjar-Erick dengan Erick yang hanya bermodal PKB sebagai \"anggota Banser\". Jangan lupa Cak Imin Ketum PKB juga berminat dan sedang bermain. Oligarki khususnya taipan kelak akan lebih mengikuti selera pasar.   Itu semua berkisah pada bandelnya MK untuk tetap menolak sejuta gugatan Presidential Threshold 20 %. Jika PT 0 % tentu konstelasi akan berubah. Begitu juga jika ternyata Jokowi tidak mampu bertahan hingga tahun 2024. Mundur  sebelum itu. Ada kalkulasi baru dan figur-figur lain yang akan ikut meramaikan.  Apapun itu, manuver politik Surya Paloh hingga saat ini dapat dinilai cukup cerdik khususnya dalam upaya untuk menggerakkan roda \"restorasi\" yang selalu diteriakannya. Asal saja Surya Paloh tidak terjebak pada apa yang ia sendiri mengkritiknya bahwa  sistem politik saat ini bersifat kapitalistik dan liberalistik. Adakah Partai Nasdem mampu mendobrak ? Atau masih merupakan bagian bahkan, lebih parahnya, justru menjadi lokomotif dari sistem politik kapitalistik dan liberalistik tersebut  ?  Kita masih menunggu perkembangan berikut.  Bandung, 18 Juni 2022

M. Kace Tidak Hadir Tiga Kali Dalam Persidangan Napoleon Bonaparte

Jakarta, FNN --- Pada hari Kamis, 16 Juni 2022 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kembali digelar  sidang dugaan tindak pidana kekerasan terhadap M.Kace, atas terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte.  Agendanya adalah pemeriksaan saksi- saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU). Namun pada sidang tersebut, M. Kace sebagai saksi korban kembali tidak hadir untuk ketiga kalinya. Dengan alasan sedang proses banding di Pengadilan Tinggi Bandung, Jawa Barat. Menurut Juju Purwantoro selaku pengacara Napoleon Bonaparte, dalam persidangan terungkap bahwa para saksi  tidak “mendengar sendiri, melihat sendiri dan mengalami sendiri” (pasal 1, butir 26 KUHAP), atas peristiwa penganiayaan oleh Napoleon Bonaparte kepada M. Kace. \"Pada dasarnya walaupun kesaksian \'Testimonium de auditu\' (saksi yang mendapat keterangan /diperoleh dari orang lain) tapi setidaknya dapat menjadi alat bukti petunjuk,\" ujar Jujur Purwantoro. M. Kace juga sudah divonis 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Ciamis, atas perkara penistaan agama.  Dalam persidangan di PN Jaksel, hakim ketua Djuyamto  mengingatkan, Jaksa penuntut umum wajib menghadirkan saksi di dalam persidangan berikutnya.  Pada sidang tersebut, JPU menghadirkan dua saksi yang juga sebagai anggota Polri, yakni Bripda Asep Sigit dan Bripka Wandoyo.  Mendengar ketidakhadiran Kace untuk kali ketiga sebagai saksi korban, Napoleon selaku terdakwa bereaksi.  Terdakwa memohon pada majelis hakim untuk meniadakan atau menggugurkan keterangan yang telah disampaikan Kace pada sidang sebelumnya. \"Mengingat sudah ketiga kali saudara Kace tidak hadir, saya sebagai terdakwa mohon kepada majelis hakim untuk meniadakan keterangan saksi Kace sebagai pelapor, karena dia tidak merasa sidang ini penting,\" tegas Napoleon. Menurut JPU, M. Kace tidak dalam kondisi sakit. Dengan demikian, artinya Kece dalam kondisi sehat.  Menurut KUHAP, \"hakim dapat memerintahkan JPU untuk menghadirkan  saksi Kece secara paksa, sesuai pasal 159 ayat (2) KUHAP.\" Persidangan tetap berlangsung dengan agenda pemeriksaan saksi- saksi dari aparat rutan Bareskrim yaitu Bripka Wandoyo dan Bripka Asep Sigit. Fakta persidangan mengungkap bahwa para saksi  tidak “mendengar sendiri, melihat sendiri dan mengalami sendiri” (pasal 1, butir 26 KUHAP), atas peristiwa penganiayaan oleh Napoleon Bonaparte kepada M. Kace. Pada dasarnya walaupun kesaksian \'Testimonium de auditu\' (saksi yang mendapat keterangan /diperoleh dari orang lain) tapi setidaknya dapat menjadi alat bukti petunjuk. Saksi tersebut juga menerangkan, bahwa mendengar langsung dari Kece bahwa dia tidak mengetahui secara pasti siapa saja yang telah melakukan penganiayaan terhadapnya.  Dalam surat dakwaannya, JPU mendakwa Napoleon Bonaparte melanggar pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP, subsider-nya, pasal 170 ayat (1), atau pasal 351 ayat (1) juncto pasal 55 ayat (1) KUHP dan lasal 351 ayat (1) KUHP. (TG)

Presiden Sebut Penyebaran PMK Cepat Meskipun Sudah Terapkan "Lockdown"

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo menyebutkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sangat cepat meskipun sudah diterapkan \"lockdown\" atau penutupan pada daerah dengan zona merah.\"Sebetulnya sudah di-\'lockdown\', kabupaten-kabupaten, provinsi-provinsi, tapi memang berkembangnya \'kayak\' COVID, cepat, entah lewat media apapun ya, yang jelas cepat,\" kata Presiden Jokowi seusai Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat.Presiden menilai bahwa penyebaran PMK sangat cepat, layaknya COVID-19, yang sebelumnya juga diterapkan karantina wilayah (lockdown).Ia menyebutkan bahwa PMK sudah menjangkiti hewan ternak di 18 provinsi dan 190 kabupaten/kota.Di sisi lain, Kementerian Pertanian sudah mengimpor 800 ribu dosis vaksin PMK dari Prancis pada Jumat dini hari dan langsung didistribusikan ke berbagai daerah.\"Vaksin 800 ribu (dosis) sudah datang. Ini juga yang harus cepat segera, seperti COVID gitu segera suntikkan cepat supaya bisa melindungi sapi-sapi yang lain,\" kata Presiden.Distribusi vaksin akan dilakukan pada wilayah wabah PMK yang sudah dipetakan sebelumnya.Penyuntikan vaksin akan diprioritaskan untuk hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning.Selain itu, vaksin PMK juga diprioritaskan pada hewan ternak yang berada di wilayah sumber pembibitan, serta bagi ternak yang berada di wilayah sentra peternakan sapi perah.Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan penyebaran wabah PMK sangat cepat dengan penularan virus melalui udara atau airborne.Karena itu, Mentan meminta semua petugas yang ada di lapangan betul-betul bisa mengendalikan keberadaan manusia dan juga keluar masuknya hewan ternak.\"Wabah ini percepatannya luar biasa. Oleh karena itu upaya extraordinary lebih kuat, menjadi bagian-bagian dari jawaban yang ada. Semoga ini bisa membuat kita semua yakin, bahwa wabah PMK secara maksimal bisa kita selesaikan dengan baik,\" katanya. (mth/Antara) 

Presiden Bebek Lumpuh

Pemimpin boneka politik, selalu bermain watak, seperti pelawak bisa ketawa, sekalipun situasinya sedang gawat. Ini biasa terjadi. Inilah yang oleh Goffman disebut dengan dramaturgi. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih SAAT Joko Widodo bertarung pada Pilpres 2019, Amien Rais sudah menyebut Jokowi bakal menjadi “Presiden Bebek Lumpuh”. Begitu pula Ketum Prodem Iwan Sumule bahwa Jokowi seperti bebek lumpuh (saat berbincang mengenai aksi dari mahasiswa yang salah satu tuntutannya adalah menolak perpanjangan masa jabatan presiden). Ucapannya tak diikuti dan didengar lagi oleh rakyatnya. Rizal Ramli bilang, Jokowi Lame Duck (bebek lumpuh) omongannya sudah tidak dianggap/tidak berwibawa, perintahnya tidak dilaksanakan. Kenapa masih 2 tahun, Jokowi sudah jadi lame duck. Hal itu disampaikan ekonom senior Rizal Ramli saat mengomentari kebijakan Jokowi untuk melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Persoalan Freeport juga menjadi sorotan, Jokowi tak bisa berbuat lain kepada Freeport, kecuali berkompromi dengan kemauan Freeport. Bisa dikatakan di hadapan Freeport, Pemerintah RI menjadi laksana bebek lumpuh. Rocky Gerung mengatakan, istilah lame duck ini ia simpulkan setelah melihat beberapa survei yang menyebut bahwa legitimasi Presiden Jokowi sudah di bawah 50 persen. “Yang bilang lame duck itu saya berdasarkan hasil analisis survei  yang menyebut bahwa legitimasi Presiden Jokowi di bawah 50 persen,” ujarnya. Tudingan Presiden seperti bebek lumpuh akhirnya terdengar oleh Jokowi juga. Disampaikan Presiden dalam sesi wawancara di Istana Merdeka, Jakarta, yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa 29 Juli 2021. “Ya, itu kan sudah sejak lama, ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer,  ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter. Kemudian ada juga yang ngomong saya ini \'bebek lumpuh\' dan baru-baru ini, saya ini bapak bipang, dan terakhir ada yang menyampaikan the king of lip service,” ujar Jokowi Kepercayaan merupakan hal yang paling utama harus dimiliki sebagai orang yang berasal dari Solo semestinya paham dalam filosofi Jawa. Bahwa setiap mereka yang akan menjadi pemimpin, wajib hukumnya untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat, bukan sebaliknya. Solusi mengatasi tudingan sebagai Bebek Lumpuh, ada pada diri Presiden Jokowi sendiri. Stop jadi jongos ekonomi dan politik Oligarki. Jangan terus mengucapkan beda antara ucapan dan realitasnya. Solitudinem faciunt pacem appellant (mereka menciptakan kehancuran dan menyebutnya perdamaian). Hentikan cara dan pola hidupnya hanya bisa melakukan tebar pesona dan pencitraan saja. Menempel pada dirinya bukan hanya stigma sebagai bebek lumpuh tetapi juga sebagai pemimpin boneka, yang seringkali diasosiasikan dalam pemimpin yang ucapan, peran, dan sikapnya dikendalikan orang lain. Saat manggung, dikendalikan peran panggungnya oleh sutradara. Pemimpin boneka politik, selalu bermain watak, seperti pelawak bisa ketawa, sekalipun situasinya sedang gawat. Ini biasa terjadi. Inilah yang oleh Goffman disebut dengan dramaturgi. Pageblug makin parah akibat: The wrong man in the wrong place with the wrong idea and idealism (Orang yang salah di tempat yang salah dengan ide dan cita-cita yang salah). (*)

Bursa Capres Partai Nasdem Anies Menang Mutlak

Jakarta, FNN – Seperti sudah bisa diduga, akhirnya nama Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta ini menjadi nama yang paling banyak diusulkan oleh DPW atau Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasdem. Wartawan senior FNN Hersubeno Arief mengulasnya di kanal Hersubeno Point, Jum’at (17/6/2022). Saat ini Partai NasDem sedang menyelenggarakan Rakernas, dan salah satu yang menjadi agenda utama dan banyak ditunggu-tunggu serta jadi sorotan media adalah siapa yang akan dipilih atau diusulkan DPW ini untuk diusung pada Pilpres 2024 nanti. Dan, seperti kita ketahui, DPW ini diminta untuk mengajukan lima nama yang boleh berasal dari internal maupun dari eksternal. Nama-nama inilah nantinya setelah dikerucutkan menjadi tiga nama akan diserahkan pada Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Kemudian resmikan menjadi calon presiden yang akan diusung oleh Munas dan didiskusikan dengan mitra koalisi. Karena sampai sejauh ini memang di peraturan perundang-undangan, yakni presidential trheshold 20%, NasDem tidak bisa mengajukan calon presiden dan wakil presiden sendiri. “Karena NasDem saat ini hanya memiliki 59 kursi di DPR RI. Jadi masih jauh dari persyaratan, yakni 115 kursi,” kata Hersubeno. Dari nama-nama yang diusulkan itu, nama Anies Baswedan diusulkan oleh mayoritas DPW Partai Nasdem, yakni sebanyak 32 DPW ini 32 DPW ini kalau menghitung berdasarkan nama Anies, baik apakah itu ada di urutan pertama atau di urutan kedua atau ketiga misalnya begitu. Karena memang disebutkan tadi boleh memilih nama tetapi kalau yang berada di urutan nomor satu yakni Anies Baswedan disebut pertama kali oleh DPW NasDem itu terdiri dari 21 DPW ini menunjukkan betapa Anies ini mendapat dukungan yang sangat luas dari DPW di DPW di seluruh Indonesia. Nama Anies misalnya disebut dalam nomor satu itu oleh Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Maluku Utara. Sementara nama gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo itu disebut pertama kali oleh 5 DPW, yakni DPW Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Di luar itu ada sejumlah nama-nama lain yang muncul ini yakni Prananda Surya Paloh. Putra Surya Paloh itu disebut oleh dua DPW, yakni Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Kemudian DPW Sulawesi Tengah menyebut nama salah satu petinggi Nasdem yang sekarang menjadi wakil ketua MPR Lestari Murdiyat. Kemudian ada juga Siswono Yudohusodo oleh DPW Sumatera Utara. Tuan Guru Bajang NTB. Ada Andika Perkasa dari DIY. Ahmad Ali dari DPW Sulawesi Selatan. Sementara nama Surya Paloh sendiri ternyata juga masih disebut yakni oleh DPW Kalimantan Tengah. Apakah dengan disebutnya nama Anies sebagai calon kandidat yang paling banyak ke dikendaki oleh pengurus DPW ini otomatis Anies Baswedan itu akan menjadi kandidat dari Partai NasDem. Aturan lainnya tidak seperti itu, karena seperti dikatakan oleh Sekjen Partai NasDem yang sekarang menjadi Steering Committe dari Rakernas itu nama-nama ini nanti akan dipilih secara definitif itu setelah sampai kepada Ketua Umum. Oleh ketua umum dipilih secara definitif dan kemudian didiskusikan dengan Mitra koalisinya itu, kata Johnny G Plate. Tetapi kalau kita sejak awal mengikuti dinamika yang berkembang di Partai NasDem munculnya nama Anies Baswedan yang mendominasi pencapresan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Karena nama-namanya memang sejak awal sudah disebut-sebut oleh sejumlah DPW. Selain itu Anies ini kalau di Partai NasDem boleh dibilang masuk dalam darah biru karena dia termasuk orang yang katakan punya andil dalam pendirian Partai NasDem meskipun itu bukan sebagai partai politik Anies ini tercatat menjadi salah satu deklarator pada waktu NasDem sebagai ormas. Tetapi ketika NasDem kemudian berubah menjadi partai politik Anies tidak bergabung di NasDem. Kendati begitu kedekatan dia dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan para pengurus lainnya masih ada. “Saya kira ini jaringan alumni HMI atau KAHMI ini sangat sangat kuat karena itu tidak mengejutkan kalau kemudian nama Anies yang muncul. Tapi yang jadi pertanyaan itu apakah nama Anies ini nanti tetap akan menjadi salah satu nama yang diusulkan untuk menjadi capres yang didiskusikan dengan mitra-mitra Koalisi?” tanya Hersubeno. “Saya kira ini yang menarik untuk kita bahas, tapi saya kira hampir dapat dipastikan Anies ini akan menjadi salah satu nama diantara tiga nama sebelumnya kan disebut-sebut namanya yang menonjol itu adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa,” lanjutnya. Apakah dengan dengan munculnya nama Anies sebagai figur yang paling dikehendaki pengurus DPW sebagai calon presiden ini bisa menghidupkan kartu Anies kembali. Nah dengan siapa Nasdem ini akan berkoalisi? Kalau lihat situasi yang seperti sekarang, apalagi kemarin kelihatan komposisi pasca reshuffle peluang yang paling mungkin itu adalah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat. Dengan dimunculkan namanya Anies oleh NasDem setidak-tidaknya muncul nama Anies yang bisa mendapatkan tiket pencapresan. Walaupun sebenarnya kita tahu bahwa sekarang ini kelihatannya dengan berbagai cara dan strategi Jokowi maupun kepentingan politik yang ada di belakang Jokowi yang sering disebut oligarki ini berusaha keras untuk membendung Anies jangan sampai mendapat tiket dalam pencapresan. Kita melihat dan menunggu, ini sudah jelas nama Anies diusung paling banyak oleh pengurus DPW. Apakah kemudian Surya Paloh juga punya pandangan dan kalkulasi politik yang sama dengan para pengurus? Namun, kemarin dia sudah memberikan sinyal ketika menyampaikan pidato, bahkan dia menyatakan bahwa dia telah akan independen dalam mengajukan sebagai capres tidak mau didikte oleh lembaga-lembaga survei dan dia juga tidak ingin terjadi monopoli itu dalam pencapresan. (mth/sws)

Egy dan Witan Bertahan di Eropa

Jakarta, FNN - Sempat dirumorkan akan membela Persija musim ini, ternyata dua pemain  andalan Tim Nasional Indonesia Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman tetap akan merumput di Liga Eropa. Witan usai menyumbang dua gol dari tujuh gol ke gawang Nepal dan membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 langsung terbang dari Kuwait menuju Polandia. \"Witan sudah di pesawat dan menuju Eropa, 100% lanjut disana dia langsung gabung TC tim sore ini,\" ungkap Dusan Bogdanovic, Agen Witan dan Egy, kepada FNN, Jumat, 17 Juni 2022. Witan akan kembali memperkuat Klub Lichia Gdansk setelah sempat dipinjamkan ke klub Slovakia FK Senica. Sementara Egy yang juga telah putus kontrak dengan FK Senica juga akan segera menyusul ke Eropa dalam beberapa hari mendatang. Tapi klub mana yang akan dibela Egy, yang terpaksa absen di Kualifikasi Piala Asia karena cedera, baru akan diputuskan besok, Sabtu (18/6). \"Egy putuskan masih ingin lanjut di luar negeri saat ini. Ada dua pilihan di negara mana. Besok baru kita tentukan,\" jelas Dusan.  Sementara soal klub Polandia Wisla Krakow yang disebut bakal dibela Egy, Dusan menyebutnya hanya rumor semata.  Dusan yang asal Serbia sendiri adalah agen yang sejauh ini sudah mengantarkan tiga pemain Indonesia untuk bermain di luar negeri. Egy, Witan dan Pratama Arhan yang bermain di Liga Jepang bersama Klub Tokyo Verdy. Bersama dua pemain nasional lainnya Marcelino Ferdinan (yang mencetak gol ketujuh ke gawang Nepal) dan bek tangguh Rizky Ridho Ramadhani mereka adalah pemain-pemain yang tergabung dalam agency milik Dusan,  Level Up Asia. \"Akhir tahun nanti akan ada satu lagi pemain yang akan bermain ke Eropa,\" kata Dusan yang sama sekali tidak tergiur meski diiming-imingi bayaran besar dari klub-klub liga Indonesia. Baginya yang terpenting adalah karir dan masa depan yang terbaik bagi pemainnya. Dan bermain di Liga Eropa adalah pilihan terbaik. Dari pihak Persija sendiri sangat mendukung pilihan Egy.  \"Alhamdulillah. Kalau bisa berkiprah di luar, paling baik itu.  Doa dan full usaha agar berhasil,\" tulis sosok yang tidak bisa dilepaskan dari perjalanan jatuh bangunnya sepakbola Indonesia kepada FNN.                                                     Dan Dusan membalasnya dengan mendoakan Persija di bawah pelatih asal Jerman Thomas Doll akan berjaya musim ini. (Rahmi Aries Nova)

Rocky Gerung: Jika Tidak Nol Persen, Sebaiknya Anies Tolak Dukungan Nasdem Jadi Capres

Hasil dari Rakernas Nasdem sebanyak 32 dari 34 DPW mengusulkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies, yakni, Papua Barat dan Kalimantan Timur. Tetapi aneh, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, suara terbanyak belum tentu masuk daftar tiga rekomendasi capres Partai NasDem. \"Belum tentu (masuk daftar capres rekomendasi), karena pada dasarnya pembobotan yang dicalonkan itu sama, siapa pun itu,\" ujar Surya di Jakarta Convention Center, Jakarta. “Itu sinyal buruk dalam upaya kita untuk menghasilkan pemimpin yang berintegritas di dalam partai sendiri,” kata pengamat politik Rocky Gerung dalam wawancara dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube, Rocky Gerung Official, Jumat, 17 Juni 2022. Petikannya: Saya yakin sebagian besar dari Anda sudah menyimak soal nama-nama yang muncul dalam Rakernas Nasdem karena viewer kita mengikuti terus perkembangan politik. Iya, akhirnya Nasdem memberi kepastian tentang ketidakpastian. Kenapa Anda sebut kepastian yang tidak pasti? Karena orang menduga dengan kuat di dalam Nasdem terjadi semacam perbedaan pendapat yang tajam, karena nama yang muncul di situ pasti dari awal sudah kita duga, Anies dan Ganjar. Dan memang Pak Surya Paloh dari awal memberi sinyal bahwa Anies sebetulnya lebih familiar dengan Nasdem karena Anies ikut mendirikan Nasdem yang formal. Ya, sebetulnya kita mau lihat apa sebetulnya akibat dari reshuffle kemarin. Ya, nggak ada akibatnya sebetulnya. Hanya orang menginginkan semacam kepastian bahwa kalaupun reshuffle itu enggak bermutu, minimal Nasdem mengeluarkan keputusan yang bermutu, walaupun itu baru tanggal 17. Tapi, justru karena masih tanggal 17 keriwehan sudah terjadi  di ruang sidang dan ataupun tokoh-tokoh Nasdem langsung berbeda pendapat itu. Itu sangat terlihat bahwa ada faksi Ganjar yang mungkin didesain dari awal oleh orang luar Nasdem. Kita selalu membaca bahwa partai itu ada dua layer, layer yang diatur oleh DPP dan layer yang diatur oleh para pembisik, para pengatur dari luar sana yang biasanya punya kapital uang maupun kapital koneksi. Jadi, nama Anies akhirnya diucapkan secara mayoritas di Nasdem. Tetapi, harusnya, kalau kita pakai nama partai politik, begitu nama Anies disebutkan, maka Anies harusnya bergembira karena disebutkan namanya. Minimal itu. Tetapi, justru karena disebutkan, maka muncul keragu-raguan dari Nasdem sendiri, bahwa ya itu belum tentu. Ya, buat apa kalau begitu sistem bertahap dari bawah?   Kita tahu bahwa partai itu, lokasi awal dari pantai adalah DPC, DPW. Memang ada semacam aturan macam-macam partai bahwa nanti hak ketua umum.  Iya, tapi itu tidak boleh bertentangan dengan hak dari dasar karena partai dasarnya adalah cabang-cabangnya. Jadi, itu sebetulnya problem kita. Tapi ya sudah, kita paham bahwa memang ada permainan luar biasa dari faktor luar untuk memastikan bahwa Anies tidak boleh ada di dalam radar. Jadi, itu sebetulnya sinyal pertama. Kendati memang dari awal Anies juga mengerti bahwa dia diombang-ambingkan oleh ketidakpastian karena dia tidak punya partai. Bahkan kalau dia punya partai, dia masih tidak pasti juga karena partai itu dua persen bukan milik partai, tapi milik si penyewa partai yang punya modal untuk meloloskan seseorang dengan membeli tiket 20%. Jadi, kita balik lagi pada problem awal bahwa oligarki tetap berkuasa dan partai itu sebetulnya adalah cabang dari oligarki saja. Jadi, mudah sekali kita rumuskan itu. Itu juga akan berlaku di partai-partai yang lain, karena kebetulan Nasdem jadi kelinci percobaan pertama. Kita mau tahu budaya kelinci percobaan. Kita menghitung bagaimana determinasi dari Surya Paloh itu. Kalau betul kuat, maka harusnya secara optimistis beliau mengerti dan harus mengatakan bahwa oke ada mayoritas dan sangat mungkin kita akan perhatikan suara mayoritas. Itu lebih mungkin diucapkan daripada bilang belum tentu, walaupun dipilih dari bawah nama Anies, tapi dia belum tentu kita calonkan. Itu sudah sinyal buruk dalam upaya kita untuk menghasilkan pemimpin yang berintegritas di dalam partai sendiri. Ya, memang orang jadi agak bingung, makanya wajar kalau Anda menyebutkan ini sebuah kepastian tapi ketidakpastian. Karena kok aneh kalau nama yang teratas tapi belum tentu yang dicalonkan. Tapi okelah, mungkin itu bagian dari tarik ulur dalam proses politik yang kita pahami bersama-sama. Tetapi satu fenomena yang menarik juga rupanya ada perubahan yang cukup menarik pada diri Ganjar karena sebelum ini berlangsung, sebelum namanya muncul dan rupanya dia sudah tahu juga pasti namanya muncul, tapi dia menyatakan bahwa saya itu kader PDIP. Ini apa yang terjadi dengan Ganjar? Bukan yang terjadi bukan pada Ganjar, tapi pada PDIP. Ia berhasil dilobi. Tapi Ganjar akhirnya disuruh untuk sudah balik lagi ke PDIP, gua beresin PDIP. Kira-kira begitu kata si bos besar. Jadi, begitu sebetulnya cara kita melihat. Tapi di belakang ini ada persaingan politik identitas sebetulnya, karena PDIP tetap menganggap bahwa Ganjar itu tetap dibesarkan oleh partai untuk memelihara identitas partai. Sementara kalau Anies masuk ke PDIP itu agak tidak mix dengan baik kimianya. Karena orang anggap masa Kadrun masuk ke kandang Banteng. Jujur begitu tuh. Karena itu masih ada sampai sekarang, sinyal-sinyal semacam itu. Apalagi sponsor di belakang Anies maupun Ganjar juga kita tahu berbeda. Anies disponsori oleh semacam keinginan untuk melihat perubahan dan menganggap bahwa ada peluang sebetulnya muslim politik itu mengartikulasikan pandangan kepemimpinannya melalui Anies. Bagaimana pun sinyal itu kuat. Itu sebabnya PDIP juga balik mulai memikirkan buat kalau sinyal itu kuat, itu berarti ada peluang nasionalisme akan dikalahkan oleh religiusitas. Kira-kira begitu. Jadi, kalau bilang nasionalis religius Anies pasti ditafsirkan oleh PDIP sebagai bagian dari religius, bukan yang nasionalis. Ganjar tetap nasionalis. Dan pikiran itu yang kemudian mungkin diolah oleh oligarki, oligarki plus lah kira-kira, untuk memastikan bahwa sebaiknya Ganjar kembali ke PDIP dan akan disponsori habis-habisan. Saya menduga begitu. Dan think tank think tank di belakang PDIP kan kita tahu apa saja isi pikirannya. Demikian juga think tank-nya Anies. Dan terlihat bahwa kalau kalkulasi-kalkulasi yang kita buat itu akhirnya Indonesia tidak bisa melakukan yang berkali-kali kita sebut sebagai cost cutting loyal piece, bahwa partai nasionalis harusnya juga melihat figur yang walaupun datang dari tradisi religius tapi figurnya bersih. Kan begitu. Jadi, bukan berbasis pada politik identitas yang et all cost. Demikian juga Ganjar. Kalau dicalonkan oleh PDIP yang memang karena Ganjar nasionalis, tetapi kita tahu Ganjar gagal untuk menghasilkan keadilan, bahkan pada masyarakat Wadas. Jadi, poin-poin rill itu akhirnya dibatalkan oleh sentimen-sentimen yang sudah berurat akar dalam partai masing-masing, seolah-olah identitas partai itu tidak memperhatikan soal di luar masalah persaingan ideologi. Ada soal yang lebih riil di situ, soal lingkungan, soal kesetaraan, segala macam. Jadi, yang kita mau bicarakan sebetulnya adalah bahwa keinginan kita untuk menghasilkan kemajemukan dalam politik akhirnya kelihatannya tidak akan terwujud karena orang balik pada Ganjar siapa memang. Kan Ganjar kita yang pilih. Anies siapa? Ya Anies kan bagian dari perkadrunan. Jadi masih begitu. Tapi sudah, kita mungkin lihat nanti kalau Pak Surya Paloh juga gagal untuk mengatasi itu, maka artinya seluruh partai sudah dikuasai oligarki. Gampangnya begitu. Artinya akan ada satu paket lagi yang akan dibuat oleh pemerintah sebagai pendamping Ganjar supaya seolah-olah demokratis, tapi bukan Anies. Sehingga oke ada dua pasangan atau bahkan tiga pasangan. Yang satu sengaja untuk diumpankan, yang lain sengaja untuk dilemahkan, sehingga sebetulnya secara riil hanya ada satu calon yang sudah dsepakati. Dan itu terkait dengan kuota 20 persen yang enggak mau dibahas di MK. Jadi, sekali lagi pandangan kita adalah politik Indonesia sebetulnya tetap masuk di dalam sinyal monolitik. Jadi, ditentukan searah dan demi arah yang sudah dipastikan oleh mereka yang menguasai partai melalui kekuatan modal dan kekuatan lobi. Ini saya menangkap nadanya sangat pesimistis dari Anda, karena kelihatannya pakemnya sudah jelas dan begitu kuatnya mereka ini mencengkram sistem politik kita sehingga meskipun banyak suara-suara kritis bermunculan, banyak sekali manuver-manuver politik untuk menggagalkan gerakan-gerakan para oligarki ini, tapi tetap saja mereka jauh lebih dalam mencengkeramkan kuku-kukunya di kekuasaan kita. Iya, dan pada akhirnya praktik bisnis lebih diunggulkan daripada praktik demokrasi. Tapi kita tahu di ujung sana nanti akan ada gerakan sosial yang akan menuntut keadilan kenapa elektabilitas yang juga kita kaitkan dengan etikabilitas dan intelektualitas yang sebetulnya ada pada Anies, minimal relatif terhadap yang lain, itu harus batal. Itu yang sering saya sebut potensi untuk people power. Demikian sebaliknya. Pada Ganjar, kalau elektabilitasnya tinggi dan PDIP tolak, maka akan ada people power dari dari pengikut Ganjar. Begitu kan jalan pikirannya. Jadi, dua soal itu yang akan meledak nanti kalau tidak ada semacam kesepakatan baru bahwa politik itu enggak boleh sekadar diasuh oleh identitas partai, tapi musti ada semacam basis yang lebih luas untuk mengevaluasi apakah seorang mau jadi pemimpin bangsa, boleh jadi pemimpin bangsa, dan potensi untuk menggerakkan bangsa. Kalau begini bangsa akan terpecah lagi, karena pengkubuan itu itu akhirnya dipastikan akan berlangsung terus.(ida, sws)