ALL CATEGORY
Rocky Gerung: Ade Armando Itu Korban Big Data
Jakarta, FNN - Kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando pada saat demo mahasiswa 11 April 2022 di depan Gedung MPR/DPR terus diusut pihak yang berwenang hingga saat ini. Kepolisian telah menangkap 2 orang pelaku dan 4 lainnya masih kabur. Pengamat Politik, Rocky Gerung menyayangkan atas kejadian kekerasan terhadap Ade Armando. Rocky menilai kejadian kekerasan tersebut justru menutup tujuan yang sesungguhnya dari aksi demo mahasiswa 11 April 2022 di depan Gedung MPR/DPR. \"Kita tidak menghendaki itu terjadi, demokrasi melarang itu dan mahasiswa tahu prinsip itu,\" kata pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 12 April 2022. Ia yakin bahwa aksi kekerasan semacam itu bukan dilakukan oleh mahasiswa, karena menurutnya mahasiswa sudah memiliki sikap yang matang. \"Siapa yang melakukan kekerasan itu yang jadi pertanyaan, yang diperlihatkan justru mahasiswa yang menyelamatkan Ade,\" ujar Rocky Gerung . Rocky menilai, Ade Armando tidak bisa mengantisipasi kejadian tersebut. Kehadiran Ade saat demo mahasiswa 11 April 2022 di depan Gedung MPR/DPR dinilai Rocky tidak dilihat kapasitasnya dari sisi akademis sebagai seorang dosen. Melainkan seperti yang dicitrakan di publik Ade adalah seorang influencer/buzzer. \"Yang mendasari kenapa Ade mengalami kekerasan karena ia dikenal sebagai buzzer, seandainya dia tidak dikenal sebagai buzzer pasti orang akan mengajak Ade berdebat sesuai kapasitasnya sebagai akademisi\" ucap Rocky Gerung . Menurut Rocky, istilah buzzer saat ini sudah dianggap sebagai penjilat atau pengabdi istana yang berupaya memanipulasi data dan fakta. “Dan ini adalah pelajaran bagi mereka yang mengandalkan big data dan seolah-olah menganggap bahwa big data itu jadi alat untuk bertahan pada kekuasaan,” katanya. Rocky melihat Ade Armando menjadi korban big data. “Sekarang Ade Armando menjadi korban dari big data. Saya sebagai teman Ade Armando menganggap bahwa tetap harus diperiksa secara hukum dan rajutan kebangsaan kita harus betul-betul kita rapikan ulang,” tegasnya. Rocky mencatat ada dua hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan pembugilan Ade Armando. “Sekali lagi, dua hal yang musti kita tekankan bahwa Ade Armando adalah korban dari elemen dendam yang beroperasi dan sosial teks kita yang justru diproduksi dari istana. Karena istana tidak bisa menghentikan isu itu lebih awal, isu big data ini dari awal,” tegasnya. Rocky menyarankan Ade Armando agar lebih bijak dalam bertutur. Rocky menyesalkan pengakuan Ade Armando yang seolah-olah peristiwa yang menimpa dirinya dilakukan oleh orang-orang yang hendak memecahbelah bangsa. “Ya itu pentingnya bahwa narasi musti diatur. Saya membaca berita di koran tentang kronologi dan tiba-tiba di ujungnya ada semacam kalimat dari Ade yang mengatakan bahwa kami harus mempertahankan. Kira-kira begitu nuansanya,” paparnya. “Kami harus memperhatikan mempertahankan bangsa ini dari para pembelah pengacau. Nggak perlu ditambahin itu karena justru itu memancing api baru kan. Jadi seolah-olah peristiwa Ade Armando itu dilakukan oleh orang-orang hendak memecah belah bangsa ini. Ngapain?,” tanya Rocky. Menurut Rocky justru orang-orang Ade Armando dan Cokro TV yang mau memecah belah bangsa. “Jadi mahasiswa musti kita tempatkan sebaik-baiknya supaya peristiwa Ade Armando ini dibaca secara lengkap dengan segala macam variabel dalam sejarah politik Indonesia, terutama sejak Pemilu 2019. Kita musti hubungkan ke situ terus,” pesannya. Rocky ingin mengucapkan hal semacam tuntutan etis bagi sistem hukum kita untuk betul-betul jangan sekali-kali bermain dengan ketidakadilan. Sebab masyarakat kita adalah masyarakat yang antropologinya itu mengingat dengan baik sesuatu yang sifatnya diskriminatif. “Apalagi kalau kemudian timbul wacana ini pasti Kadrun yang lakukan. Jadi kata Kadrun itu aja sudah berbahaya. Itu bikin lebih ramai lagi karena satu upaya untuk memojokkan orang lain. Padahal ini adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh kekuasaan. Kepala negara memang yang musti dimintai pertanggungjawaban karena dari awal kepala negara Pak Presiden menunda terus isu tiga periode ini sehingga tinggal dua hari sebelum demo baru orang dapat semacam kepastian,” pungkasnya. Seperti diketahui Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya telah menangkap dua tersangka pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando. Sementara empat tersangka lainnya masih buron. \"Dua tersangka baru saja berhasil diamankan di Jonggol dan di Jakarta Selatan,\" kata Ade dalam jumpa pers di Polda Metro, Selasa (12/4). Ade mengatakan dua tersangka itu masih dalam pemeriksaan intensif. Dua tersangka yang ditangkap yakni Muhammad Bagja dan Komar.Ia pun meminta empat tersangka lain segera menyerahkan diri. Mereka yang masih buron antara lain Dia Ulhaq, Ade Purnama, Abdul Latif, dan Abdul Manaf.\"Yang empat lain kami imbau dan kami rilis sengaja untuk segera menyerahkan diri,\" ujarnya. (ida, sws)
Sensititivitas vs Literasi Beragama
Jika selama ini Ade Armando dengan terang-terangan melakukan penghinaan kepada agama dan pemeluk agama kenapa masih saja berkeliaran, bahkan mengaku dilindungi? Oleh: Imam Shamsi Ali, Putra Kajang di Paman Sam SEBUAH peristiwa menjadi viral dari acara demontrasi mahasiswa se-Indonesia di Jakarta kemarin. Pemukulan atau kekerasan terjadi kepada seorang aktivis media sosial, Ade Armando, yang didahului dengan cekcok mulut dengan beberapa pihak, termasuk dengan emak-emak yang hadir. Saya memakai kata “salah satu” karena peristiwa yang ‘terkecam’ ini sudah sering kita saksikan. Beberapa kali demonstrasi ada-ada saja yang menjadi korban, bahkan nyawa pun hilang begitu mudah dan murah. Hanya saja kali ini dibuat berbeda. Berita-berita media, termasuk media mainstream nampak tidak terlalu peduli dengan ‘substansi’ tuntutan mahasiswa. Hampir semuanya mengarah kepada kekerasan yang menimpa Ade Armando. Saya kemudian menjadi terheran-heran, bahkan kebingungan. Selama ini ketika terjadi kekerasan, baik kepada rakyat biasa, mahasiswa, bahkan kepada polisi itu sendiri, rasanya biasa-biasa saja. Tapi Ade Armando kok heboh sedunia? Siapa dan apa kelebihan, dan sebenarnya apa yang sedang diperankan Ade Armando? Sekali lagi saya tegaskan, jika saya menentang kekerasan apapun. Siapapun dan apapun yang dilakukan oleh seseorang, termasuk Ade Armando, harusnya direspon melalui kanal hukum dan aturan maupun etika akhlak yang ada. Dalam sebuah tatanan masyarakat yang memiliki pemerintahan sah, warga tidak diperbolehkan main hakim sendiri. Dan, karenanya saya menyerukan agar pelaku maupun ‘otak pelaku’ harus segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya. Namun, pada saat yang sama saya juga ingatkan hendaknya setiap peristiwa menjadikan kita mampu melakukan introspeksi dan perenungan. Sebenarnya kenapa sebuah peristiwa itu terjadi? Apa penyebab dan motivasinya? Di saat itulah harusnya kita bisa menemukan bahwa pada alam semesta ini ada hukum ‘sebab akibat’. Adanya reaksi karena disebabkan oleh aksi yang mendahului. Jika kita mengikuti sepak terjang Ade Armando dalam beberapa tahun terakhir pastinya memang banyak yang terhentak sensitifitasnya. Dari opini yang jelas menentang “dasar-dasar keyakinan dan praktek agama” hingga ke kata-kata merendahkan dan menghina pemeluk agama tertentu. Dan lebih mengherankan lagi agama itu adalah agama yang diakui sebagai agamanya sendiri. Dari Syariah itu tidak ada, saya Muslim tapi tidak percaya Syariah, azan itu panggilan biasa, Al-Quran itu bisa dibaca dengan cara Minang, Sunda, Jawa, dan lain-lain. Dari sholat lima waktu tidak diperintahkan dalam Al-Quran, hingga usulan menghapuskan Haji dan Umrah karena hanya memiskinkan Umat. Bahkan dengan kasar menuduh orang Islam dungu karena banyak mikirin selangkangan. Semua itu dan banyak lagi yang lain menjadi bagian dari “insensitifitas” Ade Armando dalam menyampaikan opini-opini yang diakuinya itu sebagai opini keagamaan. Sebenarnya tidak saja tidak sensitif kepada agama dan Umat ini. Tetapi, sekaligus menggambarkan “illiterasi” (kejahilan/kebodohan) Ade Armando dalam memahami agama. Sekaligus kejahilan dan kebodohannya dalam mengkomunikasikan ide-ide nyelenah binti tersesat dan menyesatkan itu. Padahal ditenggarai sebagai ahli komunikasi. Hal yang ingin saya tekankan kali ini adalah mengingatkan pentingnya semua pihak untuk menumbuh suburkan dua hal. Satu, Urgensi menumbuhkan “religious sensitivity”. Yaitu membangun rasa sensitif dan kepedulian rasa (sense) terhadap agama dan rasa beragama orang lain. Dua, lebih dari sekedar sensitif, seseorang yang berakal itu akan berusaha membangun religious literacy (literasi beragama). Yaitu berusaha memahami agama dan rasa beragama orang lain. Dalam bahasa Al-Qur’an inilah yang disebut dengan “lita’arafu” atau mengenal dan memahami (Surah 49:13). Hal penting lainnya yang diingatkan oleh peristiwa semacam ini adalah urgensi penegakan hukum secara serius dan merata. Jika selama ini Ade Armando dengan terang-terangan melakukan penghinaan kepada agama dan pemeluk agama kenapa masih saja berkeliaran, bahkan mengaku dilindungi? Itulah yang saya maksud dan sebut pernyataan baru-baru ini, bahwa ketika sense of justice hilang pastinya akan menimbulkan keresahan publik. Ketika rasa keadilan hilang, maka akan timbul keresahan (ketidak amanan) di tengah masyarakat. Pada akhirnya apa yang menimpa Ade Armando juga menunjukkan bahwa kita tidak selalu hidup dalam dunia maya. Ada masanya akan menjadi dunia nyata. Dunia nyata itulah yang dirasakan oleh Ade Armando setelah sekian lama terbuai oleh pelukan dunia mayanya. Tapi ingat, setelah dunia nyata saat ini akan ada dunia nyata yang pasti lagi. Dunia di mana segalanya akan hadir kembali dan dipertanggung tawabkan. Masalahnya yakinkah Ade Armando dengan itu? Allahu a’lam! NYC Subway, 12 April 2022. (*)
Ade Armando Ancam Akan Lebih Gila, Rocky Gerung: Dampak Presiden Tak Punya Konsep Bernegara
Jakarta, FNN - Pernyataan Ade Armando usai dipukul dan ditelanjangi massa menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, Ade Armando memberikan pernyataan menantang dengan berujar jika ia akan semakin gila usai dikeroyok pada saat berada di tengah demo mahasiswa di Gedung DPR RI, 11 April 2022. “Tadi dia bilang dengan suara tidak gentar sedikitpun: jangan kalian pikir saya akan takut dan diam. saya justru akan semakin gila setelah ini,\" tulis Grace menirukan apa yang diucapkan Ade Armando. Insiden pemukulan terhadap Ade Armando yang dinilai mencederai ketertiban mahasiswa pada saat melakukan demo disebut-sebut merupakan akibat dari sikap Jokowi. \"Ini semua terjadi karena Presiden tidak paham konsep bernegara,\" kata pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 12 April 2022. Menurut Rocky, jika Jokowi paham dengan konsep benegara, kondisi politik dan ekonomi di Indonesia tidak akan seperti saat ini ketika barang-barang kebutuhan pokok mahal, roda politik berjalan hanya untuk meraih kekuasaan. \"Kalau beliau paham dari awal, dia mestinya sudah larang dan bahkan kasih contoh dengan memecat menteri-menteri yang ingin menampar muka Presiden,\" ujar Rocky Gerung. Namun, hal tersebut tidak dilaksanakan dengan Jokowi tetap mempertahankan menteri pada saat ini meskipun sebelumnya sudah berencana akan melakukan reshuffle. Janji yang disampaikan Jokowi disebut sudah tidak lagi dipercaya rakyat. Ketika Jokowi berujar jika ia tahu dalang di balik permainan harga kebutuhan pokok tetapi tidak diusut tuntas, berusahan melakukan amandemen UUD 1945 yang diduga untuk memperlancar tujuannya tiga periode, dan masih banyak hal lainnya yang membuat masyarakat tidak percaya ucapan orang nomor satu di Indonesia itu. \"Jadi janji Presiden yang mesti bolak-balik sampai sekarang enggak percaya kalau Presiden meminta menghentikan isu tiga periode. Namun, relawan daerah tetap beroperasi dan menganggap enggak ada soal pak Jokowi enggak perlu, tapi mereka perlu mengingatkan DPR untuk tiga periode karena ini aspirasi rakyat,\" ucap Rocky Gerung. \"Diam-diam Presiden juga menyokong gerakan itu dengan dalil demokrasi,\" tutur Rocky Gerung lagi. Menurut Rocky, Ade Armando datang ke situ dengan pikiran bahwa dia sependapat dengan mahasiswa, yaitu menolak 3 periode. “Tetapi, yang tidak dianalisis adalah bahwa kapasitas Ade Armando tidak lagi dilihat dengan kacamata yang akademis bahwa Ade adalah seorang dosen. Yang dicitrakan di publik Ade adalah influencer, Ade adalah buzer. Jadi itu sebetulnya dasarnya kenapa terjadi kekerasan,” katanya. Keadaan akan berbeda jika Ade Armando bukan buzzer, bukan influencer maka orang akan anggap oke. “Akan tetapi bagi publik yang mengalami semacam sebut saja demagogi selama ini, istilah buzer dan istilah influencer itu dianggap sebagai penjilat pengabdi istana yang berupaya untuk memanipulasi data dan fakta. Itu intinya,” tegasnya. Rocky mengingatkan publik untuk bisa membaca kenapa selama kepemimpinan Presiden Jokowi terus menerus buzer dan influencer ini berlangsung. “Itu point saya yang pertama. Yang kedua tentu orang juga mendefinisikan Ade sebagai Islamofobia, bukan Adenya tetapi kelompok Ade. Itu yang musti kita baca sebagai psikologi social,” tegasnya. Masyarakat harus sadar bahwa persoalan ini tak hanya bisa dilihat bahwa Ade Armando sebagai belaka. “Kita nggak mungkin selesaikan soal ini kalau sekadar menganggap Ade adalah korban. Iya, Ade adalah korban, tapi di belakang itu ada teks psikososial yang mengendap pada masyarakat kita. Itu menunjukkan bahwa dari awal FNN kita terus katakan ini masyarakat terbelah dan potensi dendam bisa meledak kapan saja,” paparnya. Akibat dari itu kata Rocky, orang akhirnya masuk pada semacam dilema. “Beberapa teman juga menganggap memang Ade demokratis, tetapi kelakuan dia itu menunjukkan arogansi. Saya katakan pada teman-teman itu, ya itu satu sikap yang musti kita waspadai. Jangan sampai itu kemudian jadi pembenaran terhadap kekerasan. Nggak bisa itu,” tegasnya. Bahwa Ade mengambil posisi pembela Jokowi, menurut Rocky itu oke saja. Tetapi tidak boleh itu diaktifkan untuk menunjukkan kekerasan. “Karena Ade bagian dari rezim. Jadi nggak bisa dipersonalisasi sekadar sebagai tokoh kekerasan. Rezim ini sendiri rezim kekerasan, terutama pada tingkat narasi,” paparnya. “Jadi sekali lagi, kita musti duga dengan keras bahwa di belakang peristiwa Ade Armando, ada sosial teks yang betul-betul tidak bisa lagi dipahami oleh masyarakat luas sehingga mereka langgar sosial teks itu. Sosial teksnya adalah apapun di dalam keadaan apapun Anda boleh maki-maki caci kritik, tapi jangan sampai telunjuk Anda menyentuh hidung lawan bicara Anda,” paparnya. (ida, sws)
Inggris: Respons Siap jika Rusia Menggunakan Senjata Kimia di Ukraina
Jakarta, FNN - Semua opsi untuk menanggapi penggunaan senjata kimia oleh Rusia di Ukraina tersedia, kata Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey pada Selasa.Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Senin mengatakan negaranya sedang berkoordinasi dengan para mitra untuk memverifikasi perincian laporan bahwa pasukan Rusia kemungkinan telah menggunakan bahan kimia dalam serangan di Mariupol.Ribuan orang diyakini tewas selama kota pelabuhan itu dikepung hampir tujuh pekan.\"Ada beberapa hal di luar nalar dan penggunaan senjata kimia akan mendatangkan konsekuensi dan semua opsi untuk dijadikan respons sudah siap,\" kata Heappey kepada Sky News.Ia menambahkan bahwa intelijen pertahanan Inggris sejauh ini belum dapat memverifikasi laporan tersebut.Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin mengatakan bahwa Rusia bisa menggunakan senjata kimia dan meminta negara Barat agar menjatuhkan sanksi tegas terhadap Moskow yang akan mencegah pembicaraan soal penggunaan senjata seperti itu.\"Jika ada penggunaan senjata kimia, itu menjadi satu momen yang sangat penting bagi perdana menteri kami dan kepala negara lainnya di seluruh dunia untuk mempertimbangkan bagaimana kami akan merespons itu,\" kata Heappey kepada BBC.\"Presiden (Rusia Vladimir) Putin harus paham bahwa penggunaan senjata kimia sama sekali tidak dapat diterima dan ia seharusnya tidak beranggapan bahwa Barat hanya berpangku tangan seandainya senjata itu digunakan.\" (Sof/ANTARA/Reuters)
KBRI Tunis Jajaki Kerja Sama Kajian Islam Indonesia, Pancasila
Jakarta, FNN - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tunis akan menjalin kerjasama kajian tentang Islam Indonesia dan Pancasila dengan Baitul Hikmah, sebuah lembaga kajian ternama di Tunisia.\"Islam ala Indonesia dan Pancasila mulai menarik perhatian para pemikir di Tunisia,\" kata Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi melalui keterangan pers dari KBRI Tunis, Selasa.Para pemikir di Tunisia, kata dia, mengapresiasi praktik yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dari nilai-nilai Islam dan Pancasila sebagai falsafah yang menjadikan Indonesia kokoh di tengah kebhinnekaan dan infiltrasi ideologi transnasional.Dia mengatakan inisiatif kerja sama tersebut muncul dari para pemikir di Tunisia yang mulai mengkaji perkembangan Islam ala Indonesia yang dinilai mampu melahirkan keberagamaan yang toleran dan moderat, serta berpartisipasi dalam melahirkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.\"Saya sendiri dari awal mempunyai visi dan misi untuk mengenalkan Islam Indonesia dan Pancasila di Tunisia dan kawasan Timur-Tengah. Tetapi, rupanya para pemikir Tunisia mempunyai keinginan dan minat yang sama. Ini dapat disebut \'gayung bersambut\', karena kita bisa berperan lebih pada tataran global,\" ujar Zuhairi.Para pemikir Tunisia mulai tertarik dengan Indonesia setelah mengenal pemikiran para cendekiawan Muslim Indonesia, seperti Nurcholish Madjid, Buya Hamka, Abdurrahman Wahid dan lain-lain, kata dia.\"KBRI Tunis sudah menerjemahkan karya Buya Hamka dan Nurcholish Madjid ke dalam bahasa Arab. Selanjutnya kami akan menerjemahkan buku Bung Karno, Buya Syafii Maarif, Gus Dur, dan lain-lain, sehingga pemikiran keislaman ala Indonesia mulai dikenal luas,\" ujar Dubes RI yang juga dikenal sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama itu.Dalam upaya mengenal lebih dalam pengamalan nilai-nilai Islam dan Pancasila di Indonesia, para pemikir tersebut memandang Pancasila sebagai kekuatan yang dimiliki Indonesia, kata dia.Oleh karena itu, Zuhairi menilai perlu ada ada kajian yang mendalam tentang Pancasila, baik sebagai bahan kajian maupun upaya mengambil pelajaran dari Pancasila dalam rangka membangun negara yang berdaulat, adil, dan makmur. (Sof/ANTARA)
Bupati Bogor Usul ke Kemendag untuk Menggelar Operasi Pasar
Jakarta, FNN - Bupati Bogor, Ade Yasin mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI agar menggelar operasi pasar khusus bagi pedagang demi menstabilkan harga-harga pangan.\"Saya kira perlu diadakan gebrakan termasuk operasi pasar. Operasi pasarnya jangan langsung ke masyarakat tetapi ke pedagang, jadi pedagang bisa menjual lebih murah, sehingga akan terjangkau oleh seluruh masyarakat,\" ungkapnya usai mendampingi rombongan Komisi VI DPR RI dan Kemendag inspeksi kesediaan pangan di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.Menurutnya, operasi pasar untuk pedagang akan tepat sasaran. Karena, jika langsung disebar ke masyarakat, ia khawatir pedagang justru akan mengalami penurunan omzet karena ada saingan dengan harga yang lebih murah.“Kami ingin bagaimana caranya, operasi pasar itu langsung ke pedagang untuk menstabilkan harga supaya semuanya tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.Ade Yasin mengaku sudah berkomunikasi dengan Kemendag terkait usulannya, karena selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran diprediksi harga-harga pangan seperti daging sapi, daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya mengalami peningkatan.\"Saya harap kenaikan ini tidak berlanjut hingga jelang Lebaran nanti, keinginan kami dengan masyarakat sama yaitu harga kebutuhan pokok kembali stabil,” kata Ade Yasin. Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Oke Nurwan menyebutkan, di tengah gejolak pangan dunia, pemerintah tetap memastikan ketersediaan barang pokok terutama dalam rangka menghadapi Lebaran.“Makanya kami turun karena ini ada gejolak dunia, beberapa komoditi memang perlu penyesuaian dan tidak bisa kita hindari. Gejolak dunia tidak hanya dari harga saja, tapi termasuk transportasi, biaya logistik juga meningkat tajam sehingga memang beberapa komoditi yang tergantung dari impor harus ada penyesuaian,” terang Oke.Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal mengungkapkan, hasil inspeksi tersebut didapati harga komoditi yang masih tinggi, seperti minyak goreng curah yang harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HTE).“Kami minta tolong dipikirkan bersama, baik dari segi kebijakan Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional. Untuk pengawasan di lapangan kami minta tolong Bareskrim Polri melalui Satgas pangannya. Harapan kita masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang sulit, barangnya langka ataupun ketinggian,” kata Hekal. (Sof/ANTARA)
Distribusi yang Lamban Menjadi Penyebab Minyak Goreng Curah Masih Mahal
Jakarta, FNN - Badan Pangan Nasional menyatakan, distribusi minyak goreng curah yang lamban menyebabkan harganya di pasaran kini masih di atas harga eceran tertinggi (HTE), yakni Rp14 ribu per liter atau Rp15,5 ribu per kilogram.\"Karena barangnya (minyak goreng curah) ada. Registrasi produsen juga sudah. Tinggal didorong secepatnya masuk ke pasar dan harganya itu Rp14 ribu per liter,\" ungkap Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi usai inspeksi ketersediaan bahan pangan bersama Komisi VI DPR RI di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.Sadar dengan distribusi yang masih lamban, maka menurutnya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng akan dicarikan secepatnya dengan cara diberikan sekaligus di muka.Sejatinya penyaluran BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu per bulan selama tiga bulan dimulai April ini. Namun, kebijakan yang terakhir diambil yakni langsung diberikan sekaligus tiga bulan atau Rp300 ribu dalam satu waktu.\"Ini untuk membantu masyarakat sebanyak 20,6 juta orang plus 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena disadari minyak goreng curah barangnya belum cepat masuk,\" kata Arief.Selain percepatan distribusi minyak goreng, Arief juga mendorong percepatan pasokan daging jelang Idul Fitri. Selain untuk mencukupi kebutuhan, sekaligus menstabilkan harga, agar tidak melonjak drastis.\"Di Pasar Cibinong ini harga daging sapi Rp130-140 ribu per kilogram. Yang harus dikerjakan cepat yaitu masuknya daging kerbau untuk memberi pilihan ke masyarakat karena harganya bisa di bawah Rp100 ribu,\" ujarnya. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal, di tempat yang sama mendapati harga minyak goreng curah jauh lebih mahal dari HET. Harga minyak goreng curah di Pasar Cibinong masih di angka Rp22 ribu per kilogram, hanya terdapat selisih Rp2 ribu dari minyak goreng kemasan yang harganya Rp24 ribu per kilogram.\"Harga minyak goreng curah masih belum mencapai Rp14 ribu (per liter atau Rp15.500 per kilogram) sebagaimana seperti yang diharapkan,\" kata Hekal.Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengungkapkan, kenaikan harga pada sejumlah komoditas, tidak lepas dari pengaruh global.Selain minyak goreng dan daging, ada pun harga kedelai hingga telur ayam yang cenderung meningkat belakangan ini. Untuk kedelai, kata dia, dipengaruhi tingginya biaya logistik mengingat harus diimpor oleh pengrajin tempe dan tahu.\"Jadi pemerintah menyiapkan subsidi untuk harga. Yakni Rp1.000 rupiah. Jadi harga perlu disesuaikan tapi kami berikan subsidi untuk meringankan beban UMKM perajin tahu tempe yang mencapai 155 ribu UMKM,\" kata Oke.Sementara kenaikan harga telur menurutnya cenderung dipengaruhi oleh melonjaknya harga pakan ayam.\"Kami juga bantu peternak dengan 50 ribu ton pakan ayam. Saat ini, telur ayam Rp24 ribu per kilogram tapi biaya produksinya Rp21 ribu. Nanti ke depan kita akan berikan bantun subsidinya juga,\" tuturnya. (Sof/ANTARA)
Kekerasan Bisa Membuka Pintu Masuk Paham Radikal dan Terorisme
Jakarta, FNN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan apabila kekerasan dan kebencian dianggap wajar maka sangat berbahaya bagi bangsa karena bisa memperlebar pintu masuk paham radikal dan terorisme.\"BNPT mengecam segala bentuk aksi kekerasan yang merugikan masyarakat sipil baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk apa pun,\" kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT menanggapi kekerasan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa mahasiswa pada Senin (11/4). Diketahui Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dipukuli hingga babak belur oleh sekelompok pengunjuk rasa yang bukan mahasiswa di depan Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan.Sepatutnya, ujar dia, sebagai anak bangsa, maka semua pihak harus saling bergandengan tangan dan memperlakukan sesama dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, BNPT menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi dari sebagian pengunjuk rasa saat jutaan umat Muslim Indonesia sedang menjalankan ibadah Suci Ramadhan.BNPT mengecam segala bentuk aksi kekerasan yang merugikan masyarakat sipil, baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk apa pun, tegas dia.Kekerasan bukanlah jati diri bangsa Indonesia sehingga dikhawatirkan apabila kekerasan dan kebencian dianggap wajar karena berbahaya bagi negeri ini, jelas dia.\"Bulan Suci Ramadhan seharusnya dijadikan waktu yang tepat untuk memperkuat keimanan sekaligus memperkuat persatuan kita sebagai anak bangsa,\" kata dia. (Sof/ANTARA)
Kobar Makassar Mendesak Pembebasan Pengunjuk Rasa yang Diamankan Polisi
Jakarta, FNN - Koalisi Bantuan Hukum Rakyat (Kobar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan mendesak pihak kepolisian membebaskan para pengunjuk rasa yang diamankan pihak kepolisian saat unjuk rasa pada Senin, 11 April 2022.\"Kami menilai tidak jelas adanya dugaan tindak pidana dilakukan para peserta aksi yang ditangkap. Mereka hanya menyuarakan pendapat dengan cara berdemonstrasi, sehingga penangkapan terhadap peserta aksi merupakan pelanggaran HAM,\" ujar Juru Bicara Kobar Makassar Muhammad Heidir kepada wartawan, Selasa.Selain itu, pelaksanaan tes urine tanpa dugaan tindak pidana disertai barang bukti narkotika, kata Direktur LBH Makassar ini, ada dugaan upaya kriminalisasi dan melegitimasi penangkapan serta penahanan tanpa dasar, seperti pola dilakukan pada aksi demonstrasi sebelumnya.Bahkan, informasi yang dihimpun tercatat 32 orang yang ditangkap, belum diketahui kabarnya. Dua di antaranya pelajar dan tiga perempuan. Begitu pula ada dugaan penghalang-halangan akses bantuan hukum kepada mereka oleh pihak berwajib.Hal tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan bertentangan dengan UUD 1945, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, UU Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Hak Sipil Politik, serta Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHP) .\"Kami mendesak Kapolda Sulsel dan jajarannya membuka akses bantuan hukum kepada mereka, karena ditangkap tanpa alasan jelas. Kami juga meminta seluruh peserta aksi yang ditahan di kantor Satuan Brimob Polda Sulsel di bebaskan segera,\" ucapnya menegaskan.Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS menyebutkan bahwa pihaknya mengamankan 64 orang, sembilan diantaranya terindikasi positif mengkonsumsi narkoba, dan tiga orang membawa senjata tajam, busur dan anak panah.\"Lainnya, sudah dipulangkan karena tidak cukup bukti melakukan tindak pidana. Tapi sebelum dipulangkan, Pak Kapolrestabes tadi menasehati mereka agar fokus kuliah, tidak menyia-nyiakan harapan orang tua, jangan ikut-ikutan,\" katanya.Namun demikian, Lando mengatakan penyampaian aspirasi itu dijamin konstitusi dan undang-undang, tetapi tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan tidak merugikan kepentingan umum.Seluruh peserta aksi yang diamankan, kata Lando, membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, serta wajib lapor. Selain itu, aparat juga melakukan cek silang tempat kuliah mereka yang diamankan untuk memastikan kebenaran sebagai mahasiswa.\"Kita selalu berusaha memanusiakan manusia agar selalu menjadi lebih baik, harapan polisi kiranya yang diamankan bisa berubah dan menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang,\" katanya menambahkan. (Sof/ANTARA)
Polri Diminta untuk Menangkap Penganiaya Ade Armando
Jakarta, FNN - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Polri segera menangkap pelaku penganiaya pegiat sosial media Ade Armando, yang terjadi saat aksi demonstarsi mahasiswa di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4).Dia juga meminta agar Polisi fokus dalam mencari siapa yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. “Dikabarkan bahwa yang melakukan tindakan kekerasan bukan mahasiswa, ada oknum lain. Saya harap mereka ini segera ditangkap dan ditindak tegas,” kata Sahroni di Jakarta, Senin.Dia berharap jangan sampai kasus kekerasan tersebut menjadi bahan provokasi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Karena itu Sahroni memastikan bahwa dirinya sebagai pimpinan Komisi III DPR akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas.Menurut dia, apapun alasannya, tindak kekerasan tidak bisa dibiarkan apalagi terjadi di saat aksi demonstrasi yang menyuarakan aspirasinya.“Saya juga kadang kurang sependapat dengan pernyataan Ade Armando yang ‘ngeri-ngeri sedap’. Tapi menurut saya, narasi harus dibalas narasi, tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan,” katanya.Dia juga meminta semua pihak tidak terprovokasi atas kejadian penganiayaan yang dialami Ade Armando tersebut. (Sof/ANTARA)