ALL CATEGORY
Pesawat TNI AU yang Bawa WNI dari Afganistan Tiba di Jakarta
Jakarta, FNN - Pesawat TNI AU yang membawa Warga Negara Indonesia dari Afganistan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 03.09 WIB. "Alhamdulillah pada dini hari ini, WNI dari Afganistan telah berhasil kita evakuasi dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu dini hahar. Kedatangan WNI dari Afganistan itu disambut langsung Menlu Retno Marsudi didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Retno memaparkan, pemerintah membawa pulang 26 WNI termasuk staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Afghanistan. Kemudian lima orang warga negara Filipina dan dua orang warga Afghanistan yang merupakan suami dari WNI dan staf lokal KBRI. "Selain WNI, dalam misi evakuasi ini ikut juga lima warga negara Filipina yang memang pemerintahnya meminta bantuan untuk ikut diangkut dalam misi evakuasi Indonesia," ucap Menlu Retno. Bantuan membawa warga negara asing dalam misi evakuasi, lanjut dia, bukan pertama dilakukan dan merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan. Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan evakuasi WNI dari Kabul ke Jakarta tersebut tidak ringan karena banyak permasalahan dan dinamika di lapangan yang dihadapi. "Namun semua bisa dilaksanakan dengan baik berkat kerja sama antar kementerian dan lembaga sehingga operasi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar," tutur Retno. Seluruh WNI yang dievakuasi dan anggota tim evakuasi langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri. (sws)
Waspadai Dialektika Politik
By M Rizal Fadillah DALAM Rapat Paripurna MPR 16 Agustus 2021 Ketua MPR Bambang Soesatyo mengantarkan dengan menyinggung rencana Amandemen UUD 1945 mengenai Pokok Pokok Haluan Negara (PPHN). Agenda ini kemudiannya menimbulkan pro dan kontra. Sebenarnya partai politik pun belum ada kesepakatan. Dua hal yang perlu mendapat perhatian dari rencana amandemen PPHN. Pertama, bagaimana PPHN, sebagai nomenklatur lain dari GBHN, relevan dengan status Presiden yang bukan Mandataris MPR? Kedua, apakah amandemen satu pasal ini tidak membuka ruang bagi amandemen pasal lain seperti perpanjangan masa jabatan Presiden? Meski sepertinya Presiden Jokowi menolak perpanjangan tiga periode, akan tetapi suara yang mendorong dari pendukung ternyata tidak dicegah, bahkan dibiarkan. Pembentukan Jokpro 2024 pimpinan Qadari adalah sebuah contoh. Terkesan perpanjangan tiga periode adalah isu politik yang sengaja dilempar dan diramaikan. Dialektika politik sedang dimainkan dengan merujuk pada filsafat politik Friedrich Hegel, bapak materialisme yang pelanjutnya adalah Karl Marx. Hegel berprinsip "semua yang real bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat real". Hegel mengenalkan hukum dialektika dalam trilogi tesis, anti tesis dan sintesis. Menurutnya tidak ada suatu kebenaran absolut karena berlaku hukum dialektika. Yang absolut adalah semangat revolusionernya yakni perubahan tesis oleh anti tesis untuk menjadi sintesis. Masa jabatan Jokowi sesuai UUD 1945 yang selesai pada tahun 2024 merupakan tesis, sementara amandemen perpanjangan menjadi tiga periode hingga tahun 2029 adalah anti tesis. Lalu apa sintesisnya ? Inilah sebenarnya yang ditargetkan dari dialektika politik itu. Sintesisnya adalah perpanjangan 3 tahun hingga 2027 tanpa amandemen ! Pandemi akan menjadi alasan "rasional yang real dan realita yang rasional". Anggota MPR akan mudah menyetujui. Pandemi juga menolong anggota DPR dan DPD bahkan DPRD untuk mendapat anugerah perpanjangan tiga tahun. Bentuk hukumnya dapat Ketetapan MPR atau Perppu yang kemudian menjadi Undang-Undang. Mudah untuk digugat uji materiel, tapi MK pun mudah untuk diatur. Inilah bahaya ketatanegaraan di depan mata kita. Presiden dan Wakil Rakyat yang sedang berbicara tentang kepentingan dirinya sendiri. Sementara rakyat dibiarkan secara permanen merenungi nasibnya sendiri. Pandemi covid 19 menjadi alasan politik untuk berbuat semaunya. Merampok uang negara, memaksa rakyat, melarang unjuk rasa, menangkap dan menghukum, termasuk memperpanjang masa jabatan. Semuanya atas nama pandemi yang maha kuasa. Amandemen UUD 1945 soal PPHN adalah kotak Pandora untuk memulai malapetaka di ruang "semua yang real bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat real". Dialektika politik Hegel tesis, anti tesis dan sintesis ini harus diwaspadai. *) Pemerhati Politik dan Kebangsaan Bandung, 22 Agustus 2021
Wali Kota Padang Nilai Rendang Masakan Pemersatu
Padang, FNN - Wali Kota Padang Hendri Septa menilai rendang merupakan masakan pemersatu karena disukai banyak pihak tidak hanya di Sumbar namun juga provinsi lain bahkan hingga ke luar negeri. "Rendang tak hanya sekadar makanan, namun juga berperan dalam menciptakan persatuan dan kesatuan," kata dia di Padang, Sabtu usai mengikuti Festival Memasak Rendang Sedunia yang dilangsungkan di Mako Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang. Ia menilai rendang harus diapresiasi sebagai hasil masakan tradisi yang ada di Sumatera Barat yang harus diwarisi dan dikembangkan. "Karena rendang kita bisa bersatu, seperti dalam festival memasak rendang sedunia kali ini. Pesertanya mencapai tiga ribu lebih partisipan. Tidak saja di Tanah Air namun juga yang tengah berada di berbagai negara di dunia. Kegiatan ini telah mempersatukan kita satu sama lainnya," katanya. Lebih lanjut ia berharap, agar eksistensi rendang terus mendunia sebagai salah satu makanan yang dapat menggerakkan ekonomi. "Saat ini ekonomi bangsa telah diporak-porandakan oleh pandemi COVOD-19. Semoga momentum festival memasak rendang sedunia ini dapat memicu kebangkitan ekonomi kita, terutama dalam hal ekspor rendang ke berbagai negara di dunia," katanya. Ia menambahkan saat ini pihaknya tengah membangun Sentra Rendang Kota Padang yang berlokasi di kawasan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah "Banyak manfaat dengan hadirnya Sentra Rendang tersebut salah satunya sebagai sentra pendidikan dan pelatihan cara memasak rendang di samping memasarkan rendang ke pembeli atau wisatawan yang datang ke Kota Padang. Sehingga akan menjadi 'tourism attraction' atau ikon baru di sektor pariwisata dan perdagangan di Sumbar dan Kota Padang khusunya," katanya. Sementara itu dalam sambutannya yang secara virtual, Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengungkapkan harapnnya agar rendang dapat diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia. Tidak hanya itu, ia juga ingin rendang mendapatkan tempat di hati dan dicintai masyarakat dunia. Menurutnya dengan memasak rendang serentak secara virtual kali ini diharapkan dapat menunjukkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia. Begitu pun meyakinkan dunia bahwa rendang layak dicintai. “Melalui memasak rendang bersama ini, kita tunjukkan kepada dunia akan kekayaan kuliner Indonesia. Kita yakinkan kepada dunia bahwa rendang layak dicintai dan diakui oleh UNESCO dan dunia,” kata Iriana. Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut baik dan mengapresiasi atas inisiasi Lantamal II Padang yang menyelenggarakan kegiatan memasak rendang serentak di seluruh dunia tersebut. “Ini merupakan momentum penting yang perlu kita catat, karena pertama kali dilaksanakan yang mengangkat warisan budaya dari Sumatera Barat dengan melibatkan masyarakat dunia,” kata Mahyeldi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh jajaran Lantamal II Padang yang didukung sejumlah pihak termasuk Ibu Negara Iriana Joko Widodo. (mth)
TransJakarta Raih Penghargaan Utama di IDX Channel
Jakarta, FNN - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) meraih penghargaan utama pada ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) yang mengusung tema "Accelerating Economic Recovery in Pandemic". Dalam acara yang digelar secara virtual pada Kamis (19/8) malam lalu, BUMD DKI Jakarta pada sektor transportasi tersebut memenangkan penghargaan utama untuk kategori Produk dan Model Bisnis melalui "TIJE Apps" sebagai platform bisnis dan layanan pelanggan terintegrasi. "Semua tentunya tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terus memberi dukungan pada setiap inovasi yang dilakukan TransJakarta hingga saat ini, termasuk dengan TIJE Apps yang telah dinikmati masyarakat sejak akhir 2020 lalu," kata Direktur Utama PT TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo di Jakarta, Sabtu. Aplikasi TIJE merupakan platform bisnis dan layanan untuk pelanggan secara digital sebagai salah satu solusi terbaik di tengah pandemi yang membuat segala aktivitas menjadi sangat terbatas. Harapannya, Tije Apps dapat memudahkan masyarakat ketika menggunakan layanan TransJakarta baik dalam melakukan pembayaran, pemesanan tiket hingga melihat posisi serta waktu kedatangan bus secara terkini, sehingga semua pembayaran menjadi "touchless" dan "cashless" yang diharapkan bisa meminimalisasi penyebaran virus corona. Menurut Jhony, penghargaan ini tentu menjadi motivasi bagi PT Transportasi Jakarta untuk terus bertransformasi dari berbagai sisi agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jutaan pelanggannya. Jhony menjelaskan TIJE Apps merupakan salah satu inovasi dan bentuk transformasi yang terus digalakkan oleh perusahaan. Ke depannya, TransJakarta mempersiapkan inovasi lainnya yang memberi kemudahan masyarakat dalam hal transportasi, salah satunya dengan menerapkan sistem pengenalan wajah (face regocnition) sebagai akses masuk ke dalam "gate" halte. Inovasi ini dilakukan selain untuk memudahkan masyarakat, juga sebagai bukti akan konsistensi TransJakarta dalam memberikan pelayanan terbaik dan berupaya untuk mengikuti perkembangan zaman, serta teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, tidak terkecuali di sektor transportasi. "Semoga apresiasi ini menjadi dorongan bagi TransJakarta untuk terus berkembang dan beradaptasi untuk pemanfaatan teknologi di segala lini termasuk dalam bisnis dan layanan publik secara beriringan. Diharapkan bisa menjadi daya saing perusahaan dan meningkatkan kontribusi maksimal bagi masyarakat dan juga bangsa," kata Jhony. Sebagai tambahan, TIJE Apps merupakan platform digital yang diluncurkan pada Oktober 2020 dengan menghadirkan fitur awal yakni transfer tiket, digital QR Ticketing, smart assistance, estimasi kedatangan bus secara terkini. Kemudian, pengembangan aplikasi terus dilakukan dengan kembali meluncurkan 6 fitur tambahan yang tidak kalah canggih serta ramah kesehatan, yakni homepage dengan tampilan yang lebih simple dan menarik, Tjari bus, Tjari Rute, Informasi rute, Informasi Halte dan Loyalti-je. Proses pembayaran juga semakin dimudahkan dengan pembayaran digital menggunakan E-wallet dari LinkAja dan AstraPay. (mth)
Pengusaha Aceh Tampung Produk Lokal Hasil Karya Pelajar SMK
Banda Aceh, FNN - Salah seorang pengusaha Aceh Nahrawi Noerdin bersedia menampung produk-produk lokal hasil karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh, untuk kemudian ditempatkan di outlet usaha miliknya. “Kita siap menampung semua produk SMK seluruh Aceh, nanti akan kita lakukan MoU untuk jenis makanan dan minuman seluruh Aceh kita tampung," kata Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Sabtu. Direktur Pasya Jaya Groub ini mengaku sudah lama memiliki perhatian khusus pada pengembangan produk-produk lokal, terutama produk yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah vokasi di Aceh. "Semua produk makanan dan minuman yang dihasilkan oleh setiap SMK di Aceh ini nantinya akan kita tempatkan di outlet Café D`Energi (usaha miliknya)," ujarnya. Nahrawi mengatakan, dirinya akan melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk lokal tersebut, bahkan bersedia memberikan subsidi supaya harganya terjangkau jika nantinya banyak yang menilai bahwa harga produk lokal lebih mahal dari luar. “Kita akan buat dua jenis makanan khususnya organik dan non organik. Jika pun nanti ada yang bilang harga organik mahal maka kita bisa subsidi sehingga terjangkau,” katanya. Langkah ini perlu dilakukan supaya masyarakat teredukasi terhadap makanan organik, bahkan dirinya siap mensosialisasikan proses penanaman hingga tahap produksi terhadap produk organik melalui media visual. “Di situ kemudian kita akan tampilkan proses penanaman, proses panen, kita buat slide di TV sehingga paham masyarakat bahwa ini adalah organik,” ujar pria yang akrab disapa Toke Awie itu. Awie mengungkapkan, apa yang dilakukannya tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap produk-produk lokal yang selama ini sering terkendala pada pemasaran, padahal produk tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah saing dengan produk luar. “Tentunya kita harus punya gagasan, kita harus memasarkan produk lokal dengan itikad baik, pasti dengan sendirinya masyarakat akan sadar, sehingga produk luar itu tidak akan masuk lagi,” demikian kata Awie. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas ketertarikan D`Energy pada produk milik SMK di Aceh. Diharapkan agar hal seperti ini harus terus berlanjut sehingga kreativitas dan produktivitas pelajar SMK bernilai serta laku di pasaran. Begitupun kepada para Cabang Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri meminta untuk terus mempromosikan hasil karya anak didik sekolah vokasi, karena dengan publikasi publik dapat mengetahui bahwa anak-anak didik di SMK memiliki produk yang bagus, sehingga menarik masyarakat untuk membelinya. “Ini contoh D`energy yang sudah mau membeli produk dari SMK, ini tentunya luar biasa. Kita berharap akan muncul nanti pengusaha lainnya,” kata Alhudri. Alhudri menegaskan, Dinas Pendidikan Aceh akan terus mensupport sekolah vokasi di Aceh peserta didik di sekolah memiliki karya kreatifitas yang bernilai sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, dan dapat bersaing di dunia industri. "Kalaupun nantinya tidak berkerja di perusahaan, mereka bisa membuka home industri karena sudah memiliki kreativitas, dan jika ini dilakukan dengan baik maka peningkatan kesejahteraan Aceh meningkat," ujar Alhudri. (mth)
Antrian Kebutuhan Darah Plasma Konvalesen di Banjarmasin Menurun
Banjarmasin, FNN - Antrian kebutuhan darah plasma konvalesen untuk terapi kesembuhan pasien COVID-19 di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menurun drastis. Informasi dihimpun, Sabtu, pekan lalu PMI Kota Banjarmasin melalui Unit Donor Darah (UDD) setempat menyampaikan data lebih 250 antrian kebutuhan darah plasma konvalesen untuk semua jenis golongan darah. Namun pada pekan ini hingga 21 Agustus 2021 UDD PMI Kota Banjarmasin menyampaikan data terbaru antrian kebutuhan darah plasma konvalesen tinggal sebanyak 18 kantong darah, yakni, untuk golongan A sebanyak empat kantong darah. Kemudian untuk golongan B sebanyak 8 kantong darah, untuk golongan O sebanyak tiga kantong darah dan untuk golongan AB tiga kantong darah. Turunnya kebutuhan darah plasma konvalesen bagi pasein COVID-19 dari sebelumnya, bisa jadi menunjukkan meningkatkan para pendor darah plasma atau pasein COVID-19 yang membutuhkan darah tersebut sangat berkurang. Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin dr H Aulia Ramadhan Supit mengatakan kebutuhan darah plasma konvalesen untuk terapi kesembuhan pasien COVID-19 di daerah ini masih tinggi. Di mana para pendonor darah khusus ini juga sangat minim. Dijelaskannya dia, sangat berkurangnya antrian kebutuhan darah plasma konvalesen tersebut saat ini dari sebelumnya bukan berarti semuanya sudah dipenuhi, tapi ada yang membatalkan permintaan dan pasein yang membutuhkan itu meninggal dunia. Pihaknya pun terus berupaya agar pemenuhan kebutuhan darah plasma konvalesen ini bisa cepat didapatkan pasein COVID-19, sehingga terus berupaya mencari pendonornya, baik menghubungi langsung pendonor maupun lewat pesan media sosial secara berantai. Sebagaimana disebutkannya dia sebelumnya, orang yang bisa mendonorkan darah plasma, yakni, usia di atas 18 tahun hingga 60 tahu, berat badan minimal 55 Kg, diutamakan laki-laki kalau perempuan yang tidak pernah hamil. Selanjutnya, pernah terkonfirmasi positif COVID-19 dengan bukti hasil laboratorium, juga tidak memiliki gejala sisa minimal 14 hari sebelum donor dan tidak menerima transfusi darah selama 3 bulan terakhir. (mth)
Pemkab Bangkalan Bina Usaha Lokal Bersama "OK OCE"
Bangkalan, FNN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur memutuskan menggandeng komunitas Gerakan Sosial Pencipataan Lapangan Kerja "OK Oce/One Kecamatan, One Center of Enterpreneurship" guna menghidupkan ekonomi masyarakat, akibat pandemi COVID-19 dan memperluas terciptanya lapangan kerja di wilayah itu. Menurut Wakil Bupati Bangkalan Muhni di Bangkalan, Sabtu, keputusan menggandeng komunitas ini dilakukan, karena pemkab memiliki kepentingan serta visi dan misi yang sama dalam menumbuhkembangkan iklim usaha yang lebih baik dan bermajuan. "Pemkab Bangkalan telah mengkomunikasikan hal ini dengan pengurus OK Oce Bangkalan dan mereka bersedia untuk bergerak bersama, memajukan ekonomi masyarakat di Bangkalan ini, dan bersedia juga memanfaatkan jaringan bisnis yang telah terbangun di OK Oce tersebut," kata wabup. Orang nomor dua di lingkungan Pemkab Bangkalan ini menuturkan, kendata para pelaku usaha mikro yang ada di Bangkalan itu pada bidang manajemen, modal usaha dan pola pemasaran. Sehingga, kelemahan yang ada itu harus diperbaiki, dibina dan diaraskan, agar omzet penjualan mereka pada akhirnya bisa lebih baik. Di samping itu, di era digital seperti sekarang ini, pola pemasarang dalam jaringan juga perlu dilakukan, dan para pelaku usaha juga dituntut agar bisa memasarkan usahanya melalui media dalam jaringan. "Komunitas OK.Oce ini, saya kira memiliki kemampuan itu, di samping pola komunikasi yang baik dalam bidang pemasaran yang didukung oleh jaringan para pelaku usaha yang luas di berbagai daerah di Indonesia," katanya. OK Oce atau One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship awalnya merupakan program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berusaha melakukan pembinaan kewirausahaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di bawah asuhan Dinas Koperasi dan UMKM. Program ini mulai dijalankan di bawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Untuk tahun 2018, program ini akan mendapat alokasi dana sebesar Rp82 Miliar untuk membangun pusat pembinaan di gedung pemerintah tingkat kecamatan. Dalam perkembangannya, program yang fokus pada upaya mendorong pertumbungan ekonomi baru melalui pembentukan dan pembinaan para pelaku usaha tersebut akhirnya menjadi program sosial. Misi yang diusung di komunitas ini, ekonomi yang mengutamakan kepentingan rakyat, adil, makmur, berkualitas dan berwawasan lingkungan, mendorong penciptaan wirausaha baru, membangun pusat kewirausahaan di tingkat Kecamatan untuk memperkuat produk-produk UMKM, serta menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal. Pendiri komunitas tersebut, yakni Sandiaga Uno, menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus lainnya untuk dikembangkan secara mandiri, karena dinilai oleh sebagian orang sebagai program politis. "Tapi, kami dalam konteks ini tidak melihat dari sisi politisnya, akan tetapi pada misi dan kepentingan yang sama, antara Pemkab Bangkalan dengan komunitas ini, yakni membangun kesejahteraan masyarakat melalui gerakan dan pemberdayaan wirausaha," kata Wabup Bangkalan Muhni, menjelaskan. Sebelumnya Ketua OK OCE Ina Makmur Bangkalan pada acara pelantikan pengurus komunitas itu pada 19 Agustus 2021 di Pendopo Agung Bangkalan Lukman Hakim mengaku, menyambut baik, keinginan Pemkab Bangkalan. "Kita perlu menerapkan langkah 3G terkait tercana baik ini, yakni terdiri dari Gerak Cepat, Gairah Bersama dan Garap Potensi yang ada, dalam memajukan perekonomian berbasis kerakyatan serta mempunyai daya saing global," kata Lukman. (mth)
Menteri Luar Negeri Taiwan Tuduh China Ingin Meniru Taliban
Taipei, FNN - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menuduh China ingin "meniru" Taliban. Dalam pernyataannya, Sabtu (21/8), Wu mengatakan, Taiwan yang diklaim Beijing sebagai wilayah China yang berdaulat, tidak ingin menjadi subyek komunisme atau kejahatan kemanusiaan. Jatuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat dalam waktu singkat ke Taliban telah menyulut debat panas di Taiwan tentang apakah mereka bisa mengalami nasib yang sama dengan invasi China. Media pemerintah China mengatakan apa yang terjadi di Kabul menunjukkan kepada Taiwan bahwa mereka tak bisa mempercayai Washington. Menanggapi pernyataan Departemen Luar Negeri AS yang meminta China untuk berhenti menekan pulau itu, lewat Twitter Wu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AS yang telah mengangkat harapan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan. "Termasuk demokrasi & kebebasan dari komunisme, otoritarianisme & kejahatan terhadap kemanusiaan," cuit Wu. "China bermimpi meniru Taliban. Akan tetapi, biarkan saya berterus terang: Kami punya kemauan dan sarana untuk membela diri," kata Wu tanpa menjelaskan lebih jauh. Belum ada respons dari China karena Kantor Urusan Taiwan tidak menjawab panggilan untuk dimintai komentarnya di luar hari kerja. China bermaksud membangun hubungan dengan Taliban, meskipun masih mengkhawatirkan dampaknya terhadap kemungkinan munculnya kelompok pemberontak di Xinjiang. Afghanistan telah menjadi isu terkini yang diperdebatkan oleh Taiwan dan China. Taiwan telah mengeluhkan tekanan militer dan diplomatik China yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk latihan perang di dekat negara pulau itu, yang memicu kekhawatiran AS dan negara Barat lainnya. Taiwan adalah negara demokrasi yang rakyatnya telah menunjukkan sedikit minat supaya diperintah oleh pemerintah China yang otokratis. Beijing juga marah dengan dukungan AS kepada Taiwan, termasuk penjualan senjata, meski pemerintah Taipei tak punya hubungan diplomatik dengan Washington. (MD).
Cabe atau Catatan Babe: Hello Sadness! Paradigma dan Format Baru Politik Luar Negeri Amerika
Tentu Mega punya alasan shahih untuk menangis. Karena 2-3 hari sebelum menangisi Jokowi, Mega menegur keras Jokowi agar stop pencitraan. Oleh Ridwan Saidi PADA bulan Mei 2021 terjadi konflik senjata Hamas vs Israel. Orang menduga conflict as usual. Sebentar lagi juga setop sendiri. Orang hafal sejak 1967 selalu demikian. Ternyata konflik Mei 2021 beda dengan serangkaian konflik pasca 1967. Timeframe konflik Mei 2021 selama 11 hari, negara barat tidak ada yang campur, bahkan komentar pun tidak. Lebih tidak terduga konflik berujung rundingan, Israel menurut. Belum hilang May Surprise tahu-tahu Taliban berpentas di Afganistan. Begitu Amerika Serikat mnyatakan meninggalkan Afghanistan, timeframe Kabul jatuh bagai terukur. Saya hormat pada yang berpendapat Amerika Serikat (AS) keok. Akan tetapi, kalau belajar dari kasus perang Vietnam, maka kesimpulan bisa lain karena format yang dipakai kepada Taliban mirip dengan yang dipakai di Vietnam dimana US Army pergi dari Vietnam dan beberapa tahun kemudian kembali, tidak fisik, tetapi pengaruhnya yang datang di Vietnam. Melihat Taliban Agustus 2021, saya simpulkan ini format baru, konten tetap. Namun, saya hargai pendapat lain. Gaza membangun sekarang dengan bantuan Mesir. Mesjid indah Palestina pun sudah diresmikan. Sampai terbentuknya negara Palestina, Israel tidak boleh ganggu, apalagi kalau Negara Palestina berdiri. Sementara itu, Taliban mengakui tidak kurang dari enam kali mereka bertemu Donal Trump, semasa masih Presiden Amerika Serikat. Tampaknya, politik luar negeri AS tidak berubah, tetapi oradigmanya baru. Begitu juga di Asia Tenggara. Penyelesaian kudeta militer di Myanmar, didiamkan saja oleh AS. Demikian juga penyelesaian krisis pemerintahan Malaysia juga tidak dikomentari AS. Bagaimana dengan Indonesia? Baru-baru ini Megawati menangisi Presiden Jokowi yang diejek medsos atau media sosial. Padahal, netizen di medsos mengejek Jokowi sudah lama. Akan tetapi, kok baru menangis sekarang. Tentu Mega punya alasan shahih untuk menangis. Karena 2-3 hari sebelum menangisi Jokowi, Mega menegur keras Jokowi agar setop pencitraan. Meyakinkan, kalau di antara dua event terjadi pertemuan Jokowi-Mega. Kalau pertemuan itu ada, tentu Jokowi menceritakan sesuatu kepada Mega. Hal itu sebab sejati banjir air mata pada acara zoom Megawati. Sesuatu yang diceritakan Jokowi kepada Mega bukan kisah Bollywood, tetapi itu Bonjour Tristesse, film 1958 Otto Preminger. Hello Sadness. Berdekatan dengan cry story Mega, Prabowo imbau agar kita tiru pimpinan partai komunis China. Hari Ulang Tahun Partai Komunis Cina 1 Juli, baru diapresiasi satu setengah bulan kemudian. Apa mau membuat Amerika cemburu? Susahnya kalau tidak dihiraukan. Emang gue pikirin? Expresi unik kedua tokoh tersebut menggiring saya pada kesimpulan, telah tiba "Sandya Kala Ning Mojopahit". (Majapahit bubar pada 1479 karena kehabisan ongkos). Penulis adalah budayawan Betawi.
Ganti Pejabat Kades di SBB, Plh Bupati Akerina Bikin Gaduh
by Hasan Minanan Ambon FNN - Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku dibuat resak dalam dua minggu tarkhir ini. Penyebabnya, kebijakan Pelaksana Harian (Plh) Bupati SBB Timotius Akerina yang melakukan pembersihan terhadap para Pejabat Kepala Desa yang dianggap sebagai pendukung setia mantan Bupati, almarhum Yasin Payapo. Tidak harmonisnya hubungan antara mantan Bupati SBB, almarhum Yasin Payapo dengan wakilnya selama emat tahun, membuat membuat Timotius Akerina seperti menyimpan dendam kusumat. Ketika menjabat sebagai Plh Bupati, Akerina seperti pejabat yang kalap. Dendamnya kepada orang-orang yang dianggap sebagai pendukung Yasin Payapo seperti terlampiaskan. Mendapat tempat penampungan. Sejumlah pejabat Kepala Desa (Kades) di Kabupaten SBB yang diangkat oleh mantan Bupati Yasin Payapo diancam bakal dicopot. Kebijakan ini kalau benar sampai dilaksanakan, maka Akerina nyata-nyata memproduksi kegaduhan di tengah masyarakat. Padahal masyarakat tengah berjuang dan berperang melawan penyebaran pandemi Covid-19. Masyarakat juga sedang berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan ekonominya. Sebab faktanya daya beli masyarakat di seluruh Indonesia lagi menurun dengan drastis. Menghadapi situasi darurat kesehatan, darurat ekonomi dan darurat sosial seperti ini, menjadi tugas utama pejabat daerah untuk membangun ketenangan di tengah masyarakat. Bukan sebaliknya, malah membuat keruh suasana, bahkan menciptakan kegaduhan. Soliditas dan keharmonisan yang telah ada di masyarakat, harusnya didorong untuk dikuatkan. Syukur-syukur bisa ditingkatkan. Jangan malah sebaliknya, yang sudah solid dan harmoni itu, dibuat menjadi gaduh hanya karena dendam kepada mantan Bupati. Bisa juga karena yang diganti itu dianggap sebagai orangnya mantan Bupati Yasin Payapo. Bukan pekerjaan mudah membangun soliditas di tengah masyarakat yang lagi berjuang, bahkan berperang melawan dan menghadapi tiga tekanan kehidupan yang datang secara bersamaan. Pertama tekanan masalah kesehatan (Covid-19). Kedua, tekanan masalah ekonomi. Ketiga, tekanan masalah sosial, berupa kelanjutan pendidikan setiap anak. Penyebaran Covid-19 sudah sampai ke desa-desa di Kabupaten SBB. Cirinya banyak masyarakat yang mengalami kehilangan penciuman dan rasa terhadap makanan yang di makan. Ada yang semua anggota keluarga di dalam rumah mengalami hal yang sama. Hanya saja masyarakat tidak mau melaporkan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat yang asa di SBB. Masyarakat lebih memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Menghadapi situasi ini Plh Bupati SBB, Timotius Akerika harusnya membuat kebijakan yang memastikan tidak adanya pergantian pejabat yang menimbulkan kegaduhan. Kecuali hanya untuk kebutuhan yang benar-benar amat mendesak. Misalnya, untuk mengisi kekosongan pada jabatan mereka yang akan pensiun atau berhalangan tetap, sehingga dikhwatirkan tidak bisa melaksanakan tugas sebagai pejabat publik di pemerintahan dengan baik dan benar. Memimpin tata kelola pemerintahan yang berbasis dendam, hanya mempertontonkan ciri dan karakter kepemimpinan yang picik, licik, kerdil, picisan, amatiran dan kampungan. Pemimpin yang kehilangan kewarasan dan empati terhadap bahannya sendiri. Pengajar filsafat di Universitas Indonesia Rocky Gerung menyebutnya dengan pemimpin yang dungu dan dongo. Pemimpin seperti ini, bila terus menjabat, dikhawatirkan akan selalu dan selalu memproduksi keterbelahan dan kegaduhan di tengah masyarakat. Bisa juga disebut sebagai pemimpin odong-odong, kaleng-kaleng dan beleng-beleng. Pemimpin yang tidak memahami esensi bernegara, yaitu sila “Persatuan Indonesia”. Persatuan itu membuat yang terpecah menjadi bersatu atau bersama. Bukannya membuat yang sudah bersatu terpecah, dan berbalik memusuhi pemipim. Seorang pejabat Kepala Desa bercerita, bahwa Timotius Akerina dendam kepadanya. Karena dianggap sebagai orangnya mantan Bupati Yasin Payapo yang meninggal dunia 1 Agustus 2021 lalu. Kepala Desa sering mengikuti rapat yang dihadiri Yasin Payapo dan Timotius Akerina. Namun Akerina dendam karena merasa tidak dihargai. Dendam itulah yang berikat sang Kepala Desa terancam dicopot Akerina yang sekarang menjadi Plh Bupati SBB. Timotoius Akerina akan berakhir sebagai Plh atau Pejabat Bupati SBB nanti pada 22 Mei 2021 nanti. Dengan sisa waktu hanya tingga sembilan, bukan waktu yang tepat untuk mempruksi kegaduhan dan keterbelahan di tengah masyarakat. Bukan juga waktu yang tepat untuk takut kepada almarhum Yasin Payapo yang sudah menghadap Allaah Subhaanahu Wata’ala. Rangkul dan satukan kembali masyarakat Kabupaten SBB, dengan cara membatalkan semua pergantian pejabat, terutama Kepala Desa. Kecuali untuk yang mendesak karena kekosongan jabatan mereka yang pensiun, atatu mereka yang terlibat korupsi penyalahgunaan Dana Desa. Jangan biarkan masyarakat SBB imumnya turun hanya karena kebijakan yang penuh dendam. Gunakan waktu yang tersisa sumbulan bulan lagi ini untuk meninggalkan legesi bahwa Timotius Akerina dikenang sebagai pemimpin pemersatu rakyat SBB. Pemimpin yang selalu dibanggakan dan diagungkan, karena kebijakannya yang menyejukan. Sehingga imun masyarakat semakin kuat dalam menghadapi penyebaran pandemi Covid-19. Teman saya, seorang wartawan senior mengim pesan di Whats App, “kalau kelak ditaqdirkan menjadi pemimpin, tiupkanlah kembali kekuatan dan semangat kehidupan itu kepada mereka yang takut kehilangan jabatan akibat terjadi pergatian kepemimpinan, agar mereka kembali bersemangat dan loyal kepadamu”. Setelah itu tetap awasi mereka agar tidak membuat kebijakan yang merugikan kepentingan publik. Penulis adalah Wartawan FNN.co.id.