ALL CATEGORY

Kinerja Ekspor Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 7,9 Persen Tahun 2022

Jakarta, FNN - Kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh dalam rentang 5,8 persen - 7,9 persen, sedangkan impor meningkatkan 6,0 persen - 8,6 persen. Kinerja perdagangan internasional baik ekspor dan impor Indonesia pada tahun 2022 diprediksi mampu tumbuh positif seiring dengan pemulihan kinerja perekonomian global, khususnya pada negara mitra dagang utama, demikian Buku II Nota Keuangan RAPBN 2022, yang dikutip di Jakarta, Selasa. Disebutkan, kinerja ekspor dan impor tahun 2022 juga akan ditopang oleh berbagai kebijakan Pemerintah, terutama yang berkaitan dengan reformasi struktural untuk perbaikan efisiensi dan daya saing ekonomi, peningkatan nilai tambah produk ekspor komoditas, serta penguatan industri nasional guna mendorong potensi dan munculnya komoditas ekspor unggul yang baru. Pemerintah juga akan terus melakukan langkah dukungan pembiayaan ekspor dengan skema khusus seperti Penugasan Khusus Ekspor (PKE) melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan buyers credit. Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) dalam bentuk pembiayaan berupa kredit modal kerja dan pinjaman operasional usaha bagi IKM berorientasi ekspor maupun skema lainnya yang dirasa perlu untuk meningkatkan peran ekspor nasional. Dalam rangka perbaikan akses pasar, pemetaan pasar internasional terutama di negara-negara non tradisional sebagai pasar ekspor yang prospektif akan terus dimaksimalkan guna mengisi potensi ceruk pasar yang ada. Forum- forum kerjasama internasional baik secara bilateral dan multilateral akan dimanfaatkan untuk mendukung perdagangan internasional baik barang maupun jasa. Upaya tersebut diharapkan mampu membuka potensi pasar baru untuk produk ekspor Indonesia, khususnya di negara-negara nontradisional. Sebelumnya diberitakan, BPS mencatat nilai ekspor pada Juni 2021 mencapai 18,55 miliar dolar AS atau naik 9,52 persen secara bulanan dan naik 54,46 persen dibandingkan Juni tahun 2020, yang dorong peningkatan beberapa harga komoditas. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain minyak mentah Indonesia di pasar dunia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang tercatat 70,23 dolar AS per barel atau naik 7,24 persen month on month (mom) dan secara tahunan naik 91,47 persen year on year (yoy). Kemudian, beberapa komoditas non migas yang mengalami peningkatan antara lain batubara yang naik 21,42 persen (mom) dan secara tahunan meroket 148,94 persen yoy, harga nikel juga naik 2,29 persen mom dan secara tahunan naik 41,27 persen yoy. Harga timah naik 0,79 persen mom dan secara tahunan naik 93,03 persen yoy. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti minyak kelapa sawit yang turun 11,98 persen mom, minyak kernel turun 7,26 persen mom, karet turun 7,36 persen mom, dan tembaga dengan harga turun 5,22 persen. (mth)

Mengibarkan Optimisme Kebangsaan

Oleh : Dr. K.H. Jazilul Fawaid, S.Q., M.A PERINGATAN hari kemerdekaan RI pada tahun ini masih sama seperti peringatan pada tahun sebelumnya, yakni dalam suasana pandemi COVID-19. Suasana seperti ini bukanlah kondisi yang kita harapkan karena pandemi COVID-19 menghadirkan berbagai limitasi tersendiri. Limitasi-limitasi tersebut mewujud dalam bentuk larangan untuk melakukan parade atau pawai, larangan untuk tidak menyelenggarakan berbagai perlombaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, dan masih banyak lagi. Namun demikian, ada juga yang berbeda dari tahun sebelumnya. Meskipun masih dibekap oleh pandemi, perlahan tapi pasti, bangsa Indonesia mulai bangkit optimismenya untuk bergerak maju sebagai bangsa dan negara yang mampu lepas dari situasi krisis. Tidak dimungkiri bahwa pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara. Perekonomian nasional yang sempat jatuh ke jurang resesi karena pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut, masyarakat yang mengalami gegar budaya karena harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, densitas demografi yang menyusut karena banyaknya penduduk yang meninggal dunia, tensi politik yang naik turun karena dialektika domestik dalam mitigasi dan penanganan pandemi, adalah bentuk-bentuk ekses negatif yang lahir di masa pandemi. Untuk merespons ekses-ekses negatif tersebut, optimisme menjadi kata kunci. Optimisme kebangsaan adalah senjata utama untuk keluar dari situasi krisis secara cepat dan saksama. Buah optimisme Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia 76 tahun silam adalah buah optimisme para pejuang kemerdekaan di masa lampau. Kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 tidak diraih secara instan, tapi ditempuh melalui jalan panjang nan berliku yang berlumur keringat dan darah perjuangan para pahlawan. Proklamasi kemerdekaan merupakan titik sejarah yang bisa diukir setelah optimisme kemerdekaan berhasil diaktualisasikan para pejuang dalam babakan yang sistematis, yakni perubahan metode perjuangan dari sporadis menjadi terorganisir melalui pembentukan Boedi Oetomo pada 1908, deklarasi sumpah pemuda 1928 yang mengatasi fragmentasi perjuangan, hingga berujung pada pekik kemerdekaan 1945. Optimisme kemerdekaan pada masa revolusi fisik bukanlah spirit atau elan yang hadir secara ujug-ujug. Optimisme untuk merdeka pada masa itu hadir dan meletup sebagai wujud refleksi, pembelajaran, serta keinginan yang kuat untuk hidup sebagai bangsa yang bebas, terlepas dari penindasan secara fisik dan psikis oleh kekuatan kolonial. Optimisme tersebut pada akhirnya dibalut oleh perasaan senasib dan sepenanggungan, serta keinginan seluruh bangsa untuk hidup bersama dalam sebuah entitas politik dan sosial budaya yang merdeka dan berdaulat, yakni Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta merupakan aktualisasi konkret dari optimisme kemerdekaan yang senantiasa dijaga dan dipelihara nyalanya oleh para pejuang pada masa itu. Cara Pandang Sirkumstansi (keadaaan) yang melatarbelakangi kemerdekaan sejatinya tidak jauh berbeda dengan kondisi bangsa Indonesia hari ini, yakni sama-sama dalam situasi genting dan krisis. Bedanya, yang kita hadapi pada masa lalu adalah kekuatan kolonial kongsi dagang VOC dan Jepang, sedangkan saat ini yang kita hadapi adalah makhluk organik dengan ukuran mini tapi sangat mematikan bernama COVID-19. Meskipun subjek penyebab krisis berbeda, akan tetapi mekanisme yang ditempuh pada masa merebut kemerdekaan tetap relevan untuk dihidupkan kembali di era saat ini, yakni optimisme kebangsaan untuk keluar dari situasi krisis. Optimisme ini dapat hidup apabila ada kesamaan cara pandang dan komitmen segenap bangsa untuk maju dan bergerak bersama dalam merumuskan langkah-langkah sistematis ke depan, agar roda kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berputar dalam mencapai tujuan nasional. Dalam mewujudkan optimisme tersebut, cara pandang memegang peranan utama. Pandemi COVID-19 tidak harus selalu dilihat dari perspektif ancaman, tapi juga perlu ditilik dari perspektif peluang. Selalu ada pembelajaran dan blessing in disguise (berkah terselubung) dalam setiap fenomena. Kolonialisme yang membebat Indonesia pada masa lalu ternyata menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Begitu juga dengan pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 perlu dimaknai sebagai alat pemersatu bangsa karena ia merupakan musuh bersama yang harus ditanggulangi secara bersama-sama. Kehadiran pandemi COVID-19, apabila kita kaji secara mendalam, sejatinya merupakan pemantik bagi bangsa Indonesia untuk merumuskan praktik-praktik kebangsaan dan kenegaraan yang lebih inovatif dan berdaya tahan (resilient) dalam situasi krisis, utamanya praktik perekonomian karena menyangkut kebutuhan dasar manusia akan sandang, pangan, dan papan. Kehadiran pandemi COVID-19 seakan hendak mengoreksi praktik-praktik yang selama ini kita anggap benar. Pada perspektif lainnya, eksistensi pandemi boleh jadi hendak menyadarkan kita semua bahwa praktik-praktik yang selama ini kita jalankan mungkin kurang sesuai dengan amanat Pancasila dan konstitusi. Praktik ekonomi liberal yang terlalu bertumpu pada pertimbangan cost (biaya) dan benefit (untung) misalnya, akan berujung pada PHK dan bertambahnya jumlah pengangguran tatkala para pelaku ekonomi melihat biaya yang harus mereka keluarkan di masa pandemi lebih tinggi dari keuntungan yang akan mereka dapatkan. Situasi seperti ini, mau tidak mau, suka tidak suka, akan memaksa kita untuk menengok kembali konsepsi ekonomi Pancasila yang digariskan oleh para pendiri bangsa. Berbagai dampak negatif di sisi ekonomi, seperti fenomena PHK, pengangguran, dan penurunan daya beli masyarakat, tidak akan menjadi fakta dominan di era krisis apabila kita selama ini berkhidmat pada ekonomi Pancasila yang berbasis kemandirian (self-help). Di sinilah entry point (titik mula) munculnya optimisme bangsa Indonesia, bahwa kita pada hakikatnya sudah memiliki mekanisme untuk keluar dari situasi krisis. Komitmen dan Soliditas Pemerintah Indonesia sendiri, meskipun belum bisa dikatakan maksimal, telah melakukan kerja keras dan upaya-upaya berkesinambungan untuk meredam ekses negatif pandemi. Secara ekonomi, negara hadir di tengah masyarakat dalam bentuk beragam bantuan sosial yang digulirkan kepada mereka yang terdampak, serta pemberian insentif kepada para pelaku usaha agar perekonomian tetap bergeliat. Untuk memproteksi masyarakat dari COVID-19 yang kian mengganas, pemerintah memberlakukan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat. Meskipun kebijakan pembatasan kegiatan ini banyak dikritik karena mengalami perubahan nomenklatur berkali-kali dan dianggap seperti sebuah dilema kebijakan (baca: pendekatan ekonomi vs kesehatan), akan tetapi adanya PSBB, PPKM Jawa-Bali, PPKM Mikro, Penebalan PPKM Mikro, hingga PPKM Darurat, merupakan wujud kehadiran negara dalam menjamin human security (keamanan warga) seluruh warga negara sesuai amanat UUD NRI 1945. Upaya-upaya tersebut harus kita apresiasi dan didukung secara penuh, termasuk upaya pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunitas melalui program vaksinasi yang semakin digalakkan ke masyarakat saat ini. Dengan menengok kembali kapasitas kita sebagai sebuah bangsa yang dibekali dengan pedoman dan panduan kebangsaan yang kuat dalam bentuk Pancasila, serta komitmen kuat dan upaya-upaya komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah untuk menangani pandemi, sudah sepatutnya kita semua optimis bahwa kita, bangsa Indonesia, akan segera keluar dari situasi krisis. Pandemi COVID-19 tidak harus selalu dilihat sebagai ancaman, tapi perlu juga dilihat sebagai peluang. Pandemi COVID-19 akan menjadi pemantik bagi kita semua untuk bersatu dalam penanganan, terlepas dari semua perbedaan yang ada. Yang perlu kita yakini adalah bangsa yang mampu keluar dari situasi krisis seperti saat ini akan menjadi bangsa yang lebih kuat dan tangguh di masa yang akan datang. Peringatan hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 ini selaiknya menjadi momentum untuk menebalkan kembali optimisme kebangsaan kita. Selamat hari kemerdekaan 17 Agustus 2021, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Penulis adalah Wakil Ketua MPR RI Periode 2019-2024

Pengamat: BUMN Perikanan Tingkatkan Kolaborasi dengan Nelayan Lokal

Jakarta, FNN - Pengamat kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyarankan agar berbagai BUMN bidang perikanan perlu lebih meningkatkan kolaborasi dengan kalangan nelayan lokal dalam mengangkat harkat kesejahteraan mereka. "BUMN Perikanan bisa berkolaborasi dengan organisasi nelayan dalam rangka membeli hasil tangkapan nelayan," kata Abdul Halim di Jakarta, Selasa. Halim mengemukakan, pembelian hasil tangkapan nelayan tersebut kemudian bisa diolah oleh BUMN perikanan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan perikanan. Kemudian, lanjutnya, bila kebutuhan pangan perikanan bagi konsumen lokal sudah terpenuhi, maka komoditas yang berlebih dapat diekspor ke berbagai negara di luar negeri. Selain itu, ujar dia, BUMN juga perlu untuk memastikan saranan layanan dasar kebutuhan produksi nelayan dipenuhi, di antaranya adalah ketersediaan SPDN dengan layanan reguler. SPDN adalah Solar Pack Dealer Nelayan, untuk memenuhi kebutuhan BBM subsidi solar kepada kalangan nelayan. Sebagaimana diwartakan, Menteri BUMN Erick Thohir menginstruksikan BUMN untuk membantu nelayan agar naik kelas. "Kami akan memikirkan ada Pertashop di daerah Nambangan. Tentunya selain melayani BBM untuk kendaraan, kita akan diskusikan bagaimana solarnya untuk nelayan. Mengenai pemodalan, saya akan bicarakan dengan bank Himbara serta PNM agar bisa terlibat lebih jauh. Sedangkan soal distribusi, beri saya waktu karena bicara industri perikanan akan terkait Kementerian lain. Insya Allah, kami pasti bantu agar nelayan kita bisa naik kelas," ujar Erick Thohir saat mengunjungi kampung nelayan di Nambangan, Kenjeran, Surabaya, Minggu (15/8). Demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia, lanjut dia, BUMN harus memberikan dukungan maksimal agar berbagai nelayan naik kelas. Persoalan bahan bakar yang mahal, pemodalan, serta dukungan distribusi hasil tangkapan harus dicarikan jalan keluar agar kehidupan dan kesejahteraan nelayan meningkat. Warga nelayan Nambangan saat ini mengeluhkan biaya solar yang mahal karena tidak punya akses membeli di SPBU sehingga harus dengan eceran. Mereka membelinya dengan harga tinggi Rp8.000/liter dengan kualitas solar yang kotor. Harga resmi solar di SPBU Rp5.150/liter. Selain itu mereka memerlukan terbukanya akses yang luas untuk pemodalan dan jalur distribusi hasil tangkapan. "Mengenai pemasaran, saya juga meminta agar para nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia atau KNTI, terutama nelayan milenial dan melek teknologi untuk memanfaatkan pemasaran digital," kata Erick Thohir. (mth)

Rayakan Kemerdekaan, GoFood Bakal Gelar Promo Rp1

Jakarta, FNN - Layanan pesan-antar makanan GoFood, dari Gojek, akan menggelar promosi Rp1 untuk merayakan Hari Kemerdekaan. Dikutip dari siaran pers, hari ini, Selasa (17/8) saat tayangan WIB Show di akun YouTube resmi Tokopedia, Tokopedia PLAY dan GoPlay pukul 19.30-21.00 nanti, GoFOod akan memberikan berbagai promosi. Gojek akan memberikan kupon diskon 90 persen khusus untuk pengguna baru, senilai hingga Rp30.000 dengan minimal pesanan di nominal yang sama. Voucher tersebut berlaku selama tujuh hari setelah dikirimkan. Selama acara WIB Show, pengguna juga bisa membeli langganan paket GoFood Plus senilai Rp1. Setelah acara tersebut selesai, Gojek juga akan memberikan serangkaian promosi yang berlaku sampai 31 Agustus nanti. Pelanggan baru bisa mendapatkan voucher 75 persen senilai hingga Rp30.000, berlaku selama tujuh hari dengan minimal pesanan senilai sama. Pelanggan baru juga bisa mendapatkan gratis ongkos kirim sampai enam kali senilai hingga Rp150.000 tanpa nilai minimum pemesanan. Jika bertransaksi dengan dompet digital GoPay, konsumen bisa mendapatkan diskon tambahan 9 persen senilai maksimal Rp2.700 untuk pemesanan minimal senilai Rp30.000. GoFood juga mengadakan Promo Kulineran berupa potongan harga senilai hingga Rp110.000 dan diskon ongkos kirim sampai 28 September nanti. (mth)

Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Lampung saat Upacara HUT ke-76 RI

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo memilih untuk mengenakan pakaian adat dari Lampung saat menjadi inspektur Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa. Presiden Jokowi mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana warna senada. Pada bagian pinggang dililitkan sarung khas Lampung warna merah yang ditenun dengan benang emas. Penggunaan sarung di luar celana dengan panjang mencapai lutut. Presiden juga menyematkan selendang merah yang motifnya senada dengan sarung. Di pinggang Presiden, melingkar ikat pinggang merah dengan asesoris lingkaran berwarna emas. Tidak ketinggalan Presiden Jokowi memakai ikat kepala berwarna merah dengan corak kuning. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, Presiden memakai masker putih. Sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan busana nasional dengan kain songket. Baju kurung yang dikenakan Ibu Negara berwarna kuning terang dengan kain songket warna senada serta selendang yang ditaruh di bahu kiri. Sedangkan jilbab Ibu Negara juga berwarna kuning, tidak ketinggalan masker berwarna putih. Dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2021 ini Kolonel Pnb. Putu Sucahyadi didapuk menjadi Komandan Upacara. Pria kelahiran Denpasar, 9 Oktober 1977, ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1999. Saat ini ia menjabat sebagai Asops Kosekhanudnas II Makassar. Bertindak sebagai Komandan Kompi Paskibraka ialah Kapten Inf. Suryadi Nataatmaja. Saat ini pria lulusan Akademi Militer tahun 2012 tersebut bertugas sebagai Danki Pandu Udara Denpandutaikam Brigif Para Raider 18/2 Kostrad. Adapun bertindak sebagai Perwira Upacara ialah Brigadir Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya. Lahir di Bangkalan, 10 November 1971, saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta. Beliau merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1993. Paskibraka 2021 dibagi menjadi dua tim yaitu Tim Indonesia Tangguh yang bertugas untuk mengibarkan Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan Tim Indonesia Tumbuh bertugas untuk di Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih Ardelia Muthia Zahwa yang merupakan perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Ardelia, kelahiran Tebing Tinggi, 6 Desember 2004, saat ini menempuh pendidikan di SMA Harapan I Medan. Tiga lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Aditya Yogi Susanto sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Gorontalo, Dika Ambiya Rahman sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat, dan Ridho Hadfizar Armadhani sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Lampung. (mth)

Agen Tegaskan Lautaro Martinez Ingin Bertahan di Inter Milan

Jakarta, FNN - Agen dari Lautaro Martinez, Alejandro Camano menegaskan bahwa kliennya masih ingin bertahan dan tetap percaya dengan target Inter Milan musim ini. Dikutip dari football-italia, Selasa, Camano mengatakan Lautaro saat ini menargetkan untuk meraih gelar Serie A Italia bersama Inter. "Lautaro ingin bertahan di Inter. Dia percaya kepada proyek Nerazzuri dan menargetkan scudetto lainnya," jelas Camano. Ia juga melanjutkan akan ada pertemuan antara dirinya dengan pihak Inter yang direncanakan akan digelar pada Rabu (18/8) waktu setempat. Camano mengatakan dirinya dan pihak Inter akan melakukan semua yang bisa agar Lautaro Martinez bisa bertahan bersama Inter dan menjelaskan kliennya menjalani hubungan yang baik dengan rekan setim serta pelatih. "Ada pertemuan dengan Inter yang direncanakan pada Rabu. Kami akan melakukan semua yang mungkin sehingga dia (Lautaro) bisa tetap bersama Nerazzuri. Martinez senang berada di Milan, berhubungan sangat baik dengan rekan setimnya dan pelatih baru," ujar Camano. Ia menegaskan Lautaro sudah mendengar banyak kabar soal kepindahannya dari Inter dan pemain asal Argentina itu tidak menanggapinya dengan serius. “Dia mendengar banyak yang dikatakan, tetapi tidak menganggapnya serius. Dia percaya, dan kami percaya, bahwa masih ada kehidupan di Inter,” ungkap Camano. Sebelumnya sempat muncul kabar klub Liga Premier Inggris Arsenal dan Tottenham Hotspur mencoba untuk mendatangkan Lautaro Martinez pada jendela transfer musim panas ini. Meski pun begitu, pihak Inter dikabarkan menolak setelah mereka kehilangan Romelu Lukaku yang memilih pindah ke Chelsea seharga Rp1,9 triliun. Sejak membela Inter Milan pada Juli 2018 lalu, Lautaro Martinez tercatat sudah tampil di 132 pertandingan di berbagai ajang serta mencetak 49 gol dan 20 assist. Pada musim lalu, Martinez sukses mencetak 19 gol dan 11 assist dari 48 penampilan di berbagai ajang serta membantu Inter meraih gelar Serie A Italia pertama sejak 2010 lalu. (mth)

Insiden Tali Bendera Putus Warnai Upacara HUT RI di Babel

Pangkalpinang, FNN - Insiden tali pengikat Bendera Merah Putih putus mewarnai upacara Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), namun Bendera Merah Putih tetap dapat berkibar hingga upacara berlangsung. Berdasarkan pantauan di lapangan upacara Pemprov Kepulauan Babel, di Pangkalpinang, Selasa pagi, saat memasuki prosesi pengibaran bendera oleh pasukan pengibar bendera (paskibra) dan akan memulai membentangkan bendera, dengan tiba-tiba salah satu tali putus, sehingga prosesi pengibaran bendera tersebut terhenti sejenak. Insiden tali salah satu bendera terputus tersebut tidak berlangsung lama, karena petugas dengan cepat langsung memanjat tiang bendera untuk mengikatkan kembali tali bendera tersebut. Meski terjadi insiden tali pengikat bendera terputus tersebut, namun tidak mempengaruhi upacara bendera HUT Ke-76 RI yang diikuti seluruh Forkopimda Provinsi Kepulauan Babel itu yang berlangsung aman, lancar, dan khidmat. Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan usai upacara HUT Ke-76 RI mengatakan pelaksanaan upacara 17 Agustus tahun ini penuh dengan khidmat dan diharapkan di seluruh Indonesia rasa bangga dan semangat kemerdekaan ini terus membara di setiap jiwa masyarakat. "Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT, hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan upacara HUT Ke-76 RI dengan penuh kekhidmatan," ujarnya. Menurut dia, di tengah pandemi COVID-19 ini, semangat rasa bangga dan kemerdekaan betul-betul ditularkan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Kepulauan Babel. "Semangat ini harus kita tularkan betul, terlebih kita sedang menghadapi pandemi COVID-19, sehingga bangsa ini tangguh, kuat dan tumbuh untuk ke depannya," katanya pula. (mth)

Puan: Tugas Baca Teks Proklamasi Punya Makna Tersendiri

Jakarta, FNN - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan tugas sebagai pembaca Teks Proklamasi dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Selasa, memiliki makna tersendiri bagi dirinya. "Tugas ini dipercayakan kepada saya terkait posisi selaku Ketua DPR RI. Namun saya termasuk orang yang tidak percaya begitu saja akan sebuah kebetulan belaka, bahwa kakek saya saat itu yang didaulat membacakan Teks Poklamasi dan 76 tahun kemudian cucu perempuannya yang didaulat untuk membacakan teks yang sama," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta. Menurut dia, tugas membaca Teks Proklamasi yang 76 tahun lalu dibacakan Bung Karno memiliki makna tersendiri baginya sebagai cucu Sang Proklamator. Dia mengaku bisa merasakan bagaimana suasana tidak menentu akibat Perang Dunia II saat Soekarno-Hatta memproklamirkan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. "Hari ini, suasana tidak menentu yang sama dirasakan dunia akibat ‘perang’ melawan COVID-19 dan varian Delta," ujarnya. Karena itu, Puan mencoba merenungi pesan di balik tugas yang diberikan kepada dirinya sebagai pembaca Teks Proklamasi pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI dalam rangka HUT ke-76 RI ini. "Apa makna dari tugas ini, itu yang terus coba saya renungi, pesan dan misi apa yang saya emban? Satu hal yang saya resapi sejak hari saya dilantik sebagai Ketua DPR RI bahwa saya harus terus menjaga dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang diinginkan para 'founding fathers' kita dan pejuang-pejuang terdahulu," katanya. Menurut dia, Indonesia yang merdeka harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi ,dan berkepribadian dalam budaya bangsanya. Puan mejelaskan Proklamasi adalah bukti bahwa kemerdekaan bisa diraih kalau bangsa Indonesia bersatu dan mempunyai cita-cita bersama. “Bahwa kalau bangsa kita bergotong royong, apa pun bisa kita wujudkan. Proklamasi itu awal dari proses membangun republik ini menjadi Indonesia Maju dan Hebat," ujarnya. (mth)

Gubernur Enembe Minta Milenial Maknai Kemerdekaan RI dengan Baik

Jayapura, FNN - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta masyarakat khususnya kaum milenial di wilayahnya untuk memaknai peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI dengan baik. Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus, di Jayapura, Selasa, mengatakan Gubernur Lukas Enembe menyampaikan apresiasinya karena upacara peringatan HUT Ke-76 RI dapat terlaksana dengan baik dan lancar. "Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan RI bukan hal yang main-main, sehingga harus diimplementasikan dengan baik pula," katanya. Menurut Rifai Darus, Gubernur Lukas Enembe juga memberikan apresiasinya kepada para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang seluruhnya hadir dalam upacara di Gedung Negara Jayapura. "Kemerdekaan RI adalah sesuatu yang penting dan sakral, sehingga harus dijaga dengan baik," ujarnya. Dia menjelaskan, Gubernur Lukas Enembe juga meminta agar pelaksanaan upacara di Gedung Negara harus menjadi pertimbangan tersendiri mengingat bukti betapa besar rasa memiliki NKRI dalam dirinya. "Meskipun masih dalam kondisi pemulihan, namun Gubernur Lukas Enembe bersikeras memimpin secara langsung upacara HUT Ke-76 RI di Gedung Negara Jayapura," katanya lagi. Dia menambahkan sebelum memimpin upacara HUT Ke-76 RI, Gubernur Lukas Enembe sempat diinfus oleh para tenaga medis mengingat kondisinya yang masih dalam proses pemulihan setelah mengalami sakit cukup lama. (mth)

HUT ke-76 RI, Sri Mulyani: Indonesia Tangguh Hadapi Krisis

Jakarta, FNN - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia merupakan bangsa yang tangguh dalam menghadapi berbagai krisis seperti dalam meraih kemerdekaan dan melawan pandemi COVID-19. “Seperti krisis-krisis sebelumnya, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh. Kita mampu mengatasi tantangan hari ini dan ke depan,” katanya dalam akun instagram pribadinya @smindrawati di Jakarta, Selasa. Sri Mulyani menuturkan Indonesia didirikan dengan cita-cita mulia melalui perjuangan yang tangguh untuk menghadapi banyak ketidakmudahan. Ia menjelaskan perjuangan Bangsa Indonesia dahulu adalah melawan penjajah agar bisa bebas serta merdeka dan saat ini giliran masyarakat untuk berjuang bersama melawan pandemi. Perjuangan masyarakat melawan pandemi COVID-19 dapat dilakukan salah satunya dengan upaya menjaga disiplin protokol kesehatan agar penyebaran virus dapat ditekan. “Esensi perjuangannya masih sama, berjuang untuk bisa melalui pandemi ini,” ujarnya. Sri Mulyani optimis Indonesia akan mampu keluar dari krisis seperti sebelum-sebelumnya yang tidak hanya tangguh melainkan juga terus tumbuh. “Kita juga bisa turut berjuang dengan selalu menjaga protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Ayo berjuang bersama. Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-76. Merdeka!,” tegasnya. (mth)