ALL CATEGORY

Presiden Terserang Gangguan Psikis

Bukan masalah mahal atau tidak. Sebab, katakanlah, biaya sewa hotel, gelar pasukan dan biaya lainnya miliar rupiah. Hal itu tidak merupakan masalah bagi Jokowi dan Kaesang. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih DALAM bahasa Jawa, arti Aji Mumpung itu adalah memanfaatkan kesempatan/peluang yang ada atau merefleksikan arti “selagi ada kesempatan... kapan lagi. “Aja Kakean Gludhug, Kurang Udan”, yaitu: “terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti.\" Semua rakyat membaca (kecuali yang buta huruf), semua rakyat mendengar (kecuali yang sudah tuli). Berdasarkan imbauan Presiden Jokowi dalam Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 13 Tahun 2014. Dalam surat edaran tersebut, para pejabat dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sederhana. Misalnya perintah dalam surat edarannya bahwa para pejabat yang ingin menyelenggarakan acara seperti pernikahan, diharapkan agar mengundang tamu maksimal 400 undangan, untuk peserta yang hadir tidak boleh lebih dari 1.000 orang. Apa Jokowi masuk klasifikasi buta huruf pada pernikahan Kaesang Pangarep, yang mengundang 3.000 tamu undangan, mempetontonkan kemewahan dan kemegahan yang tidak perlu dalam situasi krisis. Dalam aturan tersebut nomor tiga, terdapat anjuran agar sesama pejabat pemerintahan tidak memberikan karangan bunga satu sama lain. Namun, dalam foto yang beredar, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono juga mendapat karangan bunga dari beberapa pejabat pemerintahan. Berikut isi surat edaran yang ditujukan kepada para pejabat tentang Gerakan Gaya Hidup Sederhana yang dibuat pada 3 November 2014. Berikut isi surat edaran anjuran tersebut: Membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya maksimal 400 undangan dan membatasi jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 1000 orang. Tidak memperlihatkan kemewahan dan/atau sikap hidup yang berlebihan serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat. Tidak memberikan karangan bunga kepada atasan atau sesama pejabat pemerintah. Membatasi publikasi advertorial yang menggunakan biaya tinggi Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran internal di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan sungguh-sungguh. Begitu isi surat edaran mengenai Gerakan Hidup Sederhana. Dalam kasus pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, disebutkan jika keduanya bertolak belakang dengan anjuran Presiden sendiri. Dalan berbagai kesempatan Presiden Jokowi terus memberikan “fatwanya” memperingatkan soal gaya hidup mewah para 0pejabat negara. Agar memiliki kepekaan terhadap situasi krisis (sense of crisis) yang sama. Ini dilakukan agar tak menimbulkan kecemburuan sosial dan menjadi sorotan masyarakat. Dengan gaya meyakinkan mengatakan, “Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Sikap inkonsistensi terus dinampakkan tidak satunya kata dan perbuatan. Mengesankan seorang kaisar menerapkan aturan seenaknya untuk rakyat dan sang kaisar seenaknya untuk berbuat semaunya. Arak-arakan pengantin dengan 11 kereta kencana yang membawa keluarga pengantin. Mereka adalah Kaesang Pangerap dan Erine Gudono beserta dari keluarga. Pernikahannya dilakukan di hotel bintang lima, Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Para menteri menjadi panitia pelaksanaan acara. Padahal, acara tersebut tidak ada kaitannya dengan tupoksi Menteri. Terlihat pula beberapa menteri duduk jongkok di depan mempelai pengantin. Gelar pasukan yang berlebihan, pasang sniper di atas atap seolah akan ada perang besar, mempertontonkan kekuatan yang jauh dari akal sehat sangat tidak normal dan mengada-ada. Bukan masalah mahal atau tidak. Sebab, katakanlah, biaya sewa hotel, gelar pasukan dan biaya lainnya miliar rupiah. Hal itu tidak merupakan masalah bagi Jokowi dan Kaesang. Pesta ngunduh mantu itu hak yang bersangkutan, hanya ketika Jokowi masih mengandung status sebagai Presiden sangat mengesankan sikap arogan dan memanfaatkan aji mumpung. Tidak memiliki kepekaan terhadap situasi krisis (sense of crisis), bencana dan rakyat yang hidupnya saat ini makin susah. Ada dugaan kuat Presiden terkena gangguan psikis yang harus diatasi segera. Yaitu gangguan Delirium: Gangguan serius pada kemampuan mental yang menyebabkan kebingungan dan kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar. (*)

Harga Anjlok, OJK Wajib Perpanjang Masa Lock up Saham Pendiri GoTo

Maka itu, OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) harus memberlakukan kembali atau memperpanjang lock up period, untuk menahan agar penurunan harga saham GoTo tidak berlanjut terus. Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) HARGA saham GoTo Jumat lalu, 9/12/2022, turun lagi menjadi Rp 93 per saham, anjlok 72,5 persen dibandingkan harga perdana Rp 338 per saham. Total kerugian masyarakat sudah mencapai Rp 9,95 triliun, dari total investasi Rp 13,73 triliun. Total kerugian Telkomsel sudah mencapai Rp 4,2 triliun, dari total investasi Rp 6,4 triliun. Penurunan harga saham yang begitu dahsyat membuat manajemen GoTo harus menjelaskan kepada publik penyebab penurunan harga saham. Dalam public expose yang dilaksanakan pada Kamis, 8/12/2022, Presiden GoTo Patrick Cao menjelaskan penyebab harga saham GoTo anjlok, antara lain: Masa penguncian saham, (lock up period), bagi saham investor pendiri, atau investor awal sebelum penawaran saham perdana (go public), telah berakhir pada 30 November 2022. Pembukaan lock up period ini membuat jumlah saham beredar GoTo meningkat tajam, dari sekitar 40 miliar saham menjadi lebih dari 1 triliun saham, sehingga mengakibatkan harga saham GoTo tertekan hebat dan anjlok. Lock up period yang hanya sekitar delapan bulan sejak go public 11 April 2022 memang sangat tidak lazim. Umumnya lock up period sekitar 3 tahun, atau paling cepat 2 tahun, sejak tanggal go public. Kenapa OJK bisa memberi izin mengakhiri lock up period begitu cepat? Ada apa? Pengakhiran masa lock up secepat ini patut diduga untuk membiarkan investor pendiri, atau investor awal sebelum go public, bisa exit secepatnya, dengan konsekuensi harga saham anjlok, dan investor publik menanggung rugi? Hal ini sudah diakui oleh Presiden GoTo Patrick Cao, bahwa penyebab penurunan harga saham GoTo karena lock up period berakhir. Maka itu, OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) harus memberlakukan kembali atau memperpanjang lock up period, untuk menahan agar penurunan harga saham GoTo tidak berlanjut terus. Presiden GoTo Patrick Cao juga menjelaskan, harga beli saham investor pendiri, atau investor awal sebelum go public, jauh lebih rendah dari harga perdana. Sehingga, dengan harga saham saat ini, mereka sudah bisa meraup untung, memicu aksi jual, alias exit, mengakibatkan harga saham GoTo anjlok. Maka itu, penjelasan Presiden GoTo Patrick Cao ini memperkuat alasan OJK dan BEI harus memberlakukan kembali lock up period. (*)

Melukis dalam Waktu

Karena gambaran perjalanan hidup kita menuju pelabuhan sakral akan lebih indah bermakna bila dilalui dengan penuh debar, karena keberanian menempuh coba-salah dalam memilih menuangkan aneka warna. Oleh: Yudi Latif, Cendekiawan Muslim, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia SAUDARAKU, waktu melesat bagai kilat. Serasa tidur lelap, begitu terjaga mendadak Desember. Bahkan belum tuntas kulukis satu mimpi, resolusi baru telah menanti. Tak sempat menoleh ke masa lalu, masa depan sudah harus disongsong. Sungguh hidup ibarat seni menggambar tanpa penghapus. Setiap gambar merekam jejak penziarahan manusia menuju pelabuhan sakral. Namun, perjalanan menuju dermaga harapan itu hanya berbekal peta buta. Dengan peta buta, hidup ini dijalani ke depan, namun dipahami ke belakang. Setiap penghujung tahun, kita tengok gambar hidup kita. Yang tampak dalam hasil akhir lukisan itu tak selalu sesuai dengan bayangan saat keberangkatan. Di sepanjang terang sapuan dasar, ada banyak goresan warna gelap. Di atas sukses ada gagal; di atas suka, ada duka; di atas rindu, ada berang; di atas harap ada cemas; di atas yakin ada ragu; di atas optimis, ada pesimis; di atas puas, ada kecewa. Acapkali muncul sesal, andai aku tak begitu, mungkin gambar hidupku lebih indah. Namun, hidup yang dipahami ke belakang itu tak bisa menghapus sapuan warna yang terlanjur tergores pada kanvas kehidupan. Kita cuma bisa belajar dari masa lalu, berharap tak mengulangi kesalahan yang sama pada lukisan mendatang. Betapapun, kita masih akan terus menggoreskan percik hitam di atas kanvas. Itu tak harus membuat kita terlalu kecewa. Karena gambaran perjalanan hidup kita menuju pelabuhan sakral akan lebih indah bermakna bila dilalui dengan penuh debar, karena keberanian menempuh coba-salah dalam memilih menuangkan aneka warna. Maka, berdamailah dengan masa lalu, rebutlah hari ini, dan kuasailah masa depan dengan perencanaan penuh keringat dan munajat agar gambar hidup kita lebih indah. (*)

Memahami Kembali Perintah Zakat

Berarti perintah itu ditujukan kepada mereka yang secara ekonomi kuat. Dan karenanya ketika Umat merasa bagian dari obyek perintah “aatuz Zakat” harusnya merasa sekaligus diperintah untuk kuat secara ekonomi. Oleh: Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation DUA hari lalu, Jumat 9 Desember (Sabtu 10 Desember waktu Indonesia) saya hadir sebagai salah seorang narasumber di acara seminar internasional IKADI (Ikatan Da’i Indonesia). Seminar yang mengambil tema “Peranan Dakwah dan Institusi Islam dalam Menghadapi Islamophobia” itu menghadirkan beberapa tokoh nasional dan dunia. Hadir di antaranya Bapak Jusuf Kallah, mantan Wakil President RI dua kali dan Dr. Karim Al-Issa, Sekjen Rabithah Alam Islami. Catatan yang ingin saya sampaikan kali ini bukan poin-poin presentasi saya. Tapi sebuah hikmah (wisdom) yang keluar dari mulut pak JK, yang saya anggap sangat dalam, menyentuh realita Umat dan relevan pada masa kini. Pak JK seperti biasa menyampaikan “keynote speech” dengan santai dan dalam bahasa yang sangat sederhana. Tapi seperti biasa beliau selalu menyampaikan ide-ide segar dan relevan dengan keadaan Umat dan bangsa. Kali ini pak JK menyampaikan terjemahan salah satu ayat Al-Quran yang populer dan berulang kali disebutkan dalam Al-Quran. Ayat itu adalah: واقيموا الصلاة واتوا الزكاة yang terjemahannya adalah: dan dirikanlah sholat dan berikanlah (tunaikan) Zakat. Umat Islam tanpa kecuali memiliki konsensus bahwa mendirikan sholat dan mengeluarkan zakat adalah kewajiban atau fardhu, bahkan menjadi dua dari lima rukun Islam. Tak seorang pun yang akan mengingkari hal tersebut. Yang menjadi masalah kemudian, seperti yang ditegaskan pak JK dalam presentasinya, adalah kenyataan bahwa masih mayoritas Umat ini dalam “lisan al-haal” (bahasa realitanya) mereka masih belum menerjemahkan secara benar ayat tersebut. Dalam kenyataan hidupnya Umat ini seolah menerjemahkan ayat itu dengan: “dan dirikanlah sholat dan Terima-lah Zakat”. Akibat dari kesalahan menerjemahkan atau memahami bagian kedua dari ayat itu, Umat ini mayoritasnya seolah memposisikan diri untuk “menerima Zakat” (mustahik). Akibatnya memang cukup fatal. Mayoritas mereka yang lemah secara ekonomi (mustadh’afin) di negeri ini (Indonesia) adalah mereka yang beragama Islam. Tentu hipothesis di atas tidak semuanya benar. Tapi pastinya sebuah peringatan serius yang perlu mendapat konsiderasi serius dari Umat ini. Pak JK menyampaikan bahwa dari 10 orang terkaya Indonesia hanya ada seorang yang beragama Islam (Chairul Tanjung). Dan 50 yang terkaya hanya ada 5 orang yang bergama Islam (mungkin pak JK salah satunya). Pak JK menekankan bahwa salah satu penyebab marjinalisasi Umat di bidang perekonomian adalah kurangnya semangat interprenurship (jiwa bisnis) Umat ini. Dan karenanya beliau menyerukan kepada para da’i agar dalam ceramah-ceramahnya tidak saja menekankan aspek ritual agama. Tapi sekaligus masalah-masalah mu’amalat, termasuk Urgensi bisnis untuk penguatan ekonomi Umat. Saya sendiri dalam banyak kesempatan menekankan bahwa Umat dalam memahami konsep Zakat harus berubah dari “pemahaman konvensional” (pemahaman biasa-biasa) kepada pemahaman yang “unconventional” (yang tidak biasa/lazim) lagi. Yaitu memahami bahwa mengeluarkan Zakat dipahami tidak pada sekedar memberi 2.5 persen dari penghasilan bersih. Tapi memahami perintah Zakat sebagai sekaligus perintah untuk menguatkan perekonomian umat. Logikanya sebenarnya sangat sederhana. Perintah zakat itu ditujukan kepada mereka yang memiliki penghasilan di atas batas kebutuhan pokoknya (sandang/pangan dll.). Berarti perintah itu ditujukan kepada mereka yang secara ekonomi kuat. Dan karenanya ketika Umat merasa bagian dari obyek perintah “aatuz Zakat” harusnya merasa sekaligus diperintah untuk kuat secara ekonomi. Seperti pak JK, saya juga sering menyampaikan bahwa bisnis itu adalah salah satu sunnah Rasulullah yang terlupakan. Padahal jauh sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul beliau telah mencontohkan bagaimana melakukan bisnis yang berhasil namun tetap beretika. Kelihaian beliau dalam berbisnis menjadikan bos beliau ketika (Khadijah) itu jatuh hati dan melamarnya untuk menjadi suaminya. Hal ini juga mengingatkan kita bagaimana strategi Rasulullah SAW memberdayakan Umat Madinah dengan membeli sumur dan pasar dari Komunitas Yahudi saat itu. Strategi jitu untuk menyelamatkan Umat dari marjinalisasi ekonomi seperti yang terjadi di sebagian negara Muslim saat ini. Intinya adalah pak JK mengingatkan kita semua untuk “rereading” atau memperbaharui pemahaman kita kembali tentang ayat: اقيمواالصلاة واتوا الزكاة. Jangan sampai kita pincang dalam memahami ayat ini. Sehingga masjid-masjid besar, ramai khususnya pada waktu-waktu selebrasi (perayaan ‘Id misalnya). Tapi pasar-pasar dan Pusat-Pusat bisnis dikuasai oleh non Muslim. Lebih jahat lagi tentunya jika yang menguasai pasar dan Pusat-Pusat ekonomi adalah para tengkulak penghisap darah, membentuk kelompok oligarki yang juga mengontrol perpolitikan dan kebijkaan publik negara. Semoga tidak! Jamaica City, 11 Desember 2022. (*)

Piala Dunia Mereduksi Islamophobia

Qatar bukan hanya menampilkan kemewahan sekaligus keramah-tamahan yang prestisius bagi penggila sepak bola dunia. Selain mengikis Islamophobia lewat penyelenggaraan sepak bola paling akbar sejagad, banyak momen yang menjadi pembuktian umat Islam juga penuh prestasi, kehormatan dan kebanggaaan bagi peradaban dunia. Oleh Yusuf Blegur - Pemerhati Politik dan Kebangsaan DARI sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar, penduduk bumi dapat belajar tentang arti kemenangan dan kekalahan. Sekuat apapun tim dengan nama besar yang disandangnya, ia tak harus selalu menang dan menjadi juara. Selalu ada waktunya untuk bisa menerima kenyataan pahit. Kekalahan dari tim yang bahkan tidak diperhitungkan dan dianggap lemah. Begitupun negara-negara yang memilik pretasi dan sangat disegani, tersingkir oleh negara dengan tim sepak bola yang cenderung diremehkan. Pencapaian menakjubkan Maroko sampai pada babak semifinal  ajang sepak bola paling bergengsi di dunia itu mencuri perhatian umat Islam, Maroko yang geliat sepak bolanya tak lepas dari  syariat Islam dengan doa dan shalawat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam saat sebelum bertanding, prestasinya berhasil mengguncang dunia. Semilir ghiroh Islam menghembus di lapangan hijau.  Membuka mata masyarakat internasional khususnya penggila bola.  Pesta bola di Qatar juga membuncah dominasi tim kuat tak selamanya menguasai sepak bola dunia,  yang selama ini hanya menjadi tradisi negara- negara dari benua Eropa dan Amerika Latin. Jerman, Uruguay, Belgia, Portugal, Meksiko, Brazil dll., yang menjadi negara besar dalam sepak bola harus angkat koper lebih awal pulang ke negerinya dari Piala Dunia Qatar 2022. Saudi Arabia yang sempat mengalahkan Argentina di fase awal grup, juga menjadi fenomena bahwa dalam sepak bola segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk tim sepak bola yang tak dihitung kekuatannya, seiring waktu bisa menjungkalkan tim papan atas. Menariknya, perhelatan sepak bola paling bergengsi dan kerapkali membawa isu-isu internasional seperti rasis, perang, LGBT dlsb, saat Qatar menjadi tuan rumah, pesta unjuk skill  individu dan team work kesebelasan banyak negara itu, terlihat menjadi berbeda dan lebih unik dari even yang sama sebelumnya. Diferensiasi Qatar yang mewah namun ramah dan bersahabat dalam menjamu tim peserta dan para supporternya, terlihat dari fasilitas stadion berkelas yang tersedia, arsitektur  bangunan dan keindahan kota serta kegiatan-kegiatan memperkenalkan seni budaya dan religi di luar perhelatan sepak bola di negeri gurun pasir tersebut. Qatar, negeri dari  semenanjung kecil di jazirah Arab yang kaya minyak itu, benar-benar memanjakan  penduduk dunia penggemar sepak bola yang mengunjunginya dengan wisata spiritual dan peradaban salah satu negara muslim. Saat penyelenggaraan Piala Dunia, negara Keemiran di  Timur Tengah yang menawan itu, menyempatkan melakukan syiar dan dakwah kepada banyak penduduk yang menjadi tamu negaranya.  Mulai dari menolak kampanye LGBT di lapangan hijau dengan aturan dan tindakan tegas, Qatar juga begitu terbuka dan hangat mengajak suporter atau yang sekadar ingin menyaksikan turnamen sepak bola dunia itu, mengunjungi masjid dan tempat budaya Islam lainnya. Qatar, seeakan ingin menunjukkan Islam itu bukan peradaban dunia yang terbelakang, apalagi intoleran, radikalis dan fundamentalis. Qatar juga memberi isyarat kemakmuran rakyatnya yang juga menjadi representasi dunia  Islam, sangat jauh dari terorisme. Qatar begitu menakjubkan mereduksi gerakan Islamophobia meski, hanya sekadar melalui sepak bola. Boleh jadi, seperti gelaran sepak bola dunia yang membuktikan tak ada kekuatan yang sejati yang tak bisa dikalahkan. Begitupun sebaliknya, yang lemah tak bisa selamanya dianggap sepele dan tak berdaya. Lewat ajang Piala dunia 2022, Qatar bagai sedang berbisik kepada dunia Islam itu agama yang indah dan penuh keberadaban, jauh dari stigma buruk dan stereotif yang selama ini dibangun dunia barat. Bagaimana dengan sepak bola Indonesia?. Apakah timnas tak ubahnya dengan negara yang dipenuhi mafia? Miskin prestasi tapi lebih banyak represi, tragedi dan mungkin juga latah ikut-ikutan Islamophobia.  *) Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan.* Bekasi Kota Patriot, 11 Desember 2022/17 Jumadil Awal 1444 H.

Bubarkan DPR RI

Oleh Sugeng Waras -  Pemerhati Pertahanan dan Keamanan NKRI Pimpinan DPR dungu? Padahal pimpinan sidang RKUHP seorang profesor, seorang guru besar, bagaimana guru kecilnya di Indonesia? Biadab! Pancasila dan UUD\' 45 dirusak, dihancurkan dan dikhianati, pimpinan dan anggota DPR tak peduli terhadap tata tertib, proses, prosedur, sistim dan mekanisme DPR yang ada, nyaris semuanya diacak acak dan diberantakkan! Rakyat harus tahu;  paham dan sadar bahwa lolosnya dan lahirnya RKUHP yang disahkan menjadi UU KUHP amburadul, cacat dan tidak sah sebagaimana aturan yang ada. UU KUHP yang ada bukan semata untuk  membawa bangsa Indonesia  jaya sejahtera, melainkan pameran kesombongan dan kebobrokan para pemimpin yang diamanahi rakyat bak gerombolan maling, perampok dan bangsat yang merasa bernyawa rangkap! Wahai para pimpinan TNI POLRI, Camkan dan buka pikiran kalian! Peran, fungsi dan tugas TNI POLRI begitu mulia, terhormat dan bisa menjadi ladang amal ibadah kalian jika dilaksanakan penuh amanah. Bukan diam pura pura tidak tahu serta membiarkan keadaan negara yang acak kadut. Kita harus sadar dan paham, tidak ada nyawa rangkap di antara kita, tidak ada yang abadi di dunia ini. Bisa terjadi hari ini bangga dan ketawa, namun tak bisa dibantah nyawa kita tercabut secepatnya kemudian. Ingat Pancasila dan UUD \'45! Seseorang Pancasilais sejati adalah seseorang yang beriman dan bertaqwa yang berpikir mulia sejak pembuatan aturan hingga pelaksanaanya. Sadarkah isi RKUHP di samping hal hal yang mengandung kebaikan sarat dengan hal hal yang menjebak, menakutkan, mengerikan yang mematikan demokrasi dan tidak mendidik untuk keberanian bangsa Indonesia? Model penangkapan dan penahanan tanpa proses hukum dan peradilan menunjukkan cara cara paham komunis yang menghalalkan segala cara,  mengedepankan kekuasaan dan sewenang wenang, biadab! Ini sangat kontradiksi yang keluar dari azas azas kekeluargaan, perwakilan, permusyawaratan dan kesepakatan yang menjadi cikal bakal dan cita cita luhur para pendiri bangsa! Biadab, penerapan cara cara premanisme untuk melanggengkan kekuasaan dengan melimpahkan dosa dosa dan meminjam tangan pimpinan dijajaranya. Cara cara ini harus dihapus dan dilenyapkan, yang tidak boleh hidup di Indonesia! Cara-cara ancaman pihak pemerintah tidak cukup hanya didengar oleh rakyat, melainkan harus dilawan oleh rakyat dengan cara cara ancaman rakyat terhadap pemerintah. Pemerintah tidak dan bukan paling berkuasa kecuali hanya mengelola negara dan segala isinya dengan amanah berdasarkan undang undang yang telah disepakati bersama. Saudara saudaraku sebangsa dan setanah air. Kita tidak boleh tinggal diam dan dungu! Kelahiran UU KUHP tidak sepatutnya kita nurut, tapi harus kita lawan, kita ungkap dan kita bongkar kebusukan dengan cara cara illegant, gentle dan kesatria diiringi etos perlawanan yang kompak, bersama, bersatu, berani, berbuat dan berhasil berlandaskan Pancasila dan UUD\'45,  yang bermartabat dan beradab. Tidak perlu takut terhadap TNI POLRI! Kita tidak boleh menggeneralisir TNI POLRI! Banyak perseorangan TNI POLRI yang lebih beriman dan bertaqwa dibanding diri kita sendiri! Saudara saudaraku... Kehadiran peserta sidang RKUHP yang kurang dari 2/ 3 dari seluruh anggota tidak memenuhi quorum persidangan, tidak bisa  mewakili rakyat, maka seharusnya persidangan harus dihentikan dan atau ditunda! Bayangkan....Gila ! Biadab ! Saat persidangan RKUHP hanya dihadiri secara fisik sejumlah 18 orang dari 575 jumlah total anggota DPR, 285 orang absen lainya dilakukan secara virtual.  Berarti hanya 0,031 % jumlah yang hadir secara fisik , toh persidangan tetap dan terus  dilanjutkan, ini deleberation BULSIT, permusyawarahan dan permufakatan ABAL-ABAL. Bagi anggota DPR yang absen, pada hal ada uang transfortasi, akomodasi dan lain lain, seharusnya ada sanksi, tidak bisa disamaratakan hak dan hasilnya dengan anggota yang hadir Apa gunanya gedung DPR dibangun kalau tidak dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas tugas DPR, mungkinkah ada kesengajaan tidak hadir? Tidak hadir dibenarkan jika ada surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan sedang sakit atau ada didalam rumah sakit. Jadi betapa dungunya kita ini, tidak masuk akal, tapi fakta. Ekstrimnya, DPR perlu dibubarkan! RUU / UU KUHP / KUHAP, sejak awal telah dicurigai bermuatan politik centralistik pemerintahan dan arogansi kekuasaan, sebagai alat pukul pemerintah terhadap pihak-pihak manapun yang berseberangan, bahkan sarat dengan  korting dan bonus yang meringankan hukuman untuk seorang koruptor! Inilah yang saya dengar  dan saya ketahui sebagai WNI mantan tentara, yang tentunya sangat berharap untuk peka dan pedulii oleh para pakar dan praktisi yang membidangi agar keadilan dan penegakan hukum dinegeri ini berjalan seperti yang kita harapkan bersama Kecuali jika ini sebagai implementasi dan ujud konkrit  konspirasi dari pemerintah dan oligarki yang terus menerus memanfaatkan dan menyalah gunakan aparat TNI POLRI, yang selalu dibodoh bodohi dan dibenturkan dengan rakyat! Bayangkan wibawa TNI POLRI ketika terlibat dalam kegiatan pengamanan penikahan anak Presiden  Jokowi, yang begitu fantastis jumlahnya, seolah menjaga negara dari ancaman bahaya besar. Rasanya kita menjadi malu, seolah TNI POLRI dimanfaatkan sebagai jongos seorang majikan, yang tidak selayaknya dan sangat berlebihan. INGAT, Presiden bukan simbol negara, karena seorang presiden bisa lalai bahkan salah. Simbol negara adalah bendera Merah Putih, yang melambangkan Keberanian dan Kesucian, yang selayaknya kita terapkan dalam kehidupan kita sehari- hari. Lahirnya UUKUHP yang baru, mengisyaratkan bangsa Indonesia terjajah kembali! LAWAN PENJAJAHAN  APAPUN BENTUK, JENIS DAN SIFATNYA. Bandung, 12 Desember 2022.

Bravo Maroko

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan WORLD Cup 2022 Qatar telah jelas menampilkan empat negara Semifinalis yaitu Kroasia, Argentina, Maroko, dan Perancis. Munculnya Maroko mewakili negara Afrika menjadi kejutan. Maroko mengalahkan Portugal 1-O dan Spanyol lewat adu penalti 3-0.  Di semifinal Maroko berhadapan dengan Perancis yang akan berlangsung di Al Bayt Stadium.  Gol tunggal sundulan Youssef An Nesyri bernomor punggung 19 memulangkan Portugal. Gol itu tergolong spektakuler. Lompatannya sangat tinggi, hanya Cristiano Ronaldo yang mampu mengimbangi lompatan tinggi Youssef. Ronaldo sendiri duduk di kursi cadangan saat gol itu terjadi. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala.  Mengingatkan sejarah Kerajaan Maroko saat mengalahkan Portugis pada tahun 1578 M dalam Battle of Three Kings. Kekalahan ini sekaligus menghancurkan imperium Portugal. Pasukan \"Cristiano Ronaldo\" porak poranda. Negara-negara koloninya kemudian melepaskan diri. Terakhir Timor Leste yang diambil oleh Indonesia.  Lalu Maroko menjadi protektorat Spanyol berdasar Traktat Fez 1912. Sebelumnya suku Moor dan Arab berhasil menguasai Spanyol. GubernurThariq bin Ziyad memimpin pasukan Islam menaklukan Kerajaan Kristen Visigoth. Frederikus menyerah. Namun bersama Perancis kelak Spanyol menjadikan Maroko sebagai protektoratnya yaitu sejak tahun 1912 hingga 1956. Tahun 1956 Maroko merdeka.  Spanyol kalah di World Cup 2022 melalui sejarah adu penalti 0-3. Tendangan Maroko dari kaki Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi menghasilkan gol sedangkan Spanyol seluruhnya gagal. Kiper Yassine Bounou berjibaku menahan tendangan penalti para pemain Spanyol.  Di Semifinal Maroko dipastikan berhadapan dengan negara bekas penjajahnya, Perancis. Mampukah Maroko mengalahkan Perancis sebagaimana Maroko mengalahkan Spanyol dan Portugal ? Tentu tidak mudah. Akan tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika kejutan kembali terjadi. Maroko ke Final.  Prestasi Maroko hingga kini sudah sangat luar biasa. Bravo Maroko.  Perancis menguasai Maroko diawali dengan serangan Ouyda dan bombardemen Casablanca tahun 1907. 8000-an tentara Perancis tewas sementara Maroko 100 ribu. Tahun 1912 Kerajaan Maroko menjadi negara Protektorat Perancis. Tahun 1956 Maroko merdeka dan Indonesia menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko. Soekarno mengutus GPH Djati Koesoemo sebagai Duta Besar RI di Maroko.  Di World Cup 2022 Qatar Maroko berjuang untuk memerdekakan diri dari kekalahan dan dominasi Perancis. Semoga hattrick Maroko terjadi dan \"Perang Salib\" melawan Portugal, Spanyol dan Perancis dapat dimenangkannya. Semangat juangnya tinggi sebagaimana bagian lirik lagu kebangsaannya.  Fie fami wa fie dami//hawaaka tsaroo nuur wa nar//ikhwati hayya//lil\'ula sa\'ya Nusyhidi dunya//anaa huna nahya//bis syiar : Allah, Al Wathon, Al Malik  !  Dalam mulutku dan dalam darahku//semangat bangkitkan cahaya dan api//mari kita pergi saudara-saudaraku//menuju keagungan Beritakan pada dunia//kita disini terus hidup//dengan motto : Allah, Negeri, Raja! Bandung 12 Desember 2022

Anies, Berbahayakah Bagi Oligarki?

Seiring menguatnya dukungan rakyat yang menghendaki menjadi presiden, Anies dihadapkan pada realitas ada partai politik dan korporasi tertentu yang bersikukuh mengusung capresnya masing-masing. Anies pun ditantang untuk merasionalisasi demokrasi dan kontestasi pilpres yang bertendensi menghadirkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan terjebak pada dikotomi  capres oligarki dan  capres non-oligarki, demokrasi harus bisa melahirkan pemimipin yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI KONSTELASI pileg dan pilpres 2024 semakin dinamis. Bursa capres semakin memanas. Tak hanya pejabat dan politisi yang menggeliat, korporasi juga disebut-sebut memainkan peranan penting dan dianggap piawai memenangkan seorang capres. Seperti keniscayaan, ada keyakinan publik tak ada capres yang tak didukung pengusaha. Tak ada urusan politik tanpa di dalamnya terlibat soal-soal ekonomi. Ekonomi dan politik bagaikan setali tiga uang, tak dapat berdiri sendiri, tak dapat berjalan masing-masing. Keduanya seperti matahari kembar, satu sumber atau sistem, meski pencahayaannya tersebar. Seperti itulah keberadaan capres dan korelasinya dengan eksistensi  pengusaha.  Mengapa tidak?, karena   para pengusaha bermodal besar itu ingin mengamankan investasi, melanjutkan dan menyelesaikan proyek-proyek strategis. Melalui pemerintah,  penanaman modal mega proyek dan utang dari pengusaha yang melibatkan swasta, BUMN dan negara tertentu, tidak hanya terkait bisnis melainkan kontrak perjanjian internasional. Perjanjian dan kerjasama tersebut erat kaitannya dengan keberadaan negara dan  potensi kekayaan di dalamnya. Dengan demikian, bukan hanya pada aspek bisnis semata, investasi dan proyek pembangunan itu memiliki konsekuensi hukum juga. Hal demikian itu tidak sebatas personal, tapi juga antar pemerintah dan negara. Ada negara dengan sumber daya alam berlimpah tentunya mengundang minat dan kehadiran pengusaha atau investor. Hampir bisa dipastikan, terpilihnya seorang presiden di negara-negara belahan dunia, peran pengusaha yang menyokongnya menjadi sagat signifikan. Pemilu langsung yang membuka ruang lebar bagi praktek-praktek kapitalisasi, mendorong proses demokrasi menjadi sangat komersil. Hampir setiap tahapannya mesti melewati kegiatan transaksional. Penyelenggaraan pemilu yang berbiaya besar, membuat kontestasi figur dalam pemilu baik pileg dan pilkada maupun pilpres juga membutuhkan biaya tinggi. Ada uang ada suara. Jangan harap bisa menjadi anggota legislatif, kepala daerah dan terlebih presiden jika tak punya uang fantastis. Begitu besar pengelolaan anggaran negara oleh kepemimpinan dan birokrasi  dari hasil pemilu dan pilpres. Menjadi tak terhindarkan bagi seorang kandidat  khususnya capres membutuhkan kontribusi dunia usaha atau korporasi. Capres dan pengusaha  seperti sedang menjalin  hubungan simbiosis mutual. Capres butuh uang untuk terpilih menjadi presiden, pengusaha membutuhkan presiden untuk menghasilkan uang. Lalu bagaimana dengan demokrasi yang hakiki, bagaimana proses kedaultan rakyat yang sesungguhnya dalam memilih pemimpinnya? Pemikiran itu seperti mustahil atau mimpi yang sulit diwujudkan. Sebagai negara yang menganut sistem kapitalisme liberal, Indonesia akan sulit mendapatkan pemimpin yang murni terbebas dari pseudo demokrasi. Hanya akan ada pemimpin boneka yang bekerja untuk kepentingan asing baik berupa state ataupun multi trans nasional. Presiden yang terpilih hanya jadi petugas yang bekerja menghisap kekayaan alam dan sumber-sumber daya ekonomi lain dari negaranya. Anies hadir tak ubahnya seorang pemimpin yang mampu melakukan \"breaking ice\" terhadap kebekuan dan distorsi implementasi demokrasi. Konon sejak berlakunya pemilu baik pileg dan pilpres langsung yang dimulai pada tahun 2004, maka kekuatan uang yang menjadi inti dan menentukan kelangsungan proses demokrasi.  Terutama pada pilpres dua periode terdahulu, menjadi pilpres yang paling buruk baik dari segi proses maupun hasilnya. Saat itu tak perlu pemimpin yang cakap dan memiliki integritas.  Tak penting pemimpin yang jujur dan adil serta memiliki sifat amanah. Hanya butuh uang berlimpah sebagai mesin politik dan alat pencitraan yang ampuh memenangkan pilres. Belajar dari itu dan seiring kehendak rakyat.  Menghadapi pilpres 2024, Anies berusaha tampil mengubur pengalaman buruk dan performa usang seorang pemimpin. Anies tertantang mengikuti, melaksanakan dan berproses membangun demokrasi yang sehat dan berkeadaban. Anies hendaknya mampu menjawab kerinduan masyarakat bahwa demokrasi formal dan konstitusional masih bisa diselamatkan dan kedaulatan rakyat yang berlandaskan kemurnian Pancasila dan UUD 1945 yang asli,  secara perlahan namun pasti bisa diimplementasikan. Sejalan dengan itu, bagaimana Anies menjawab keberadaan oligarki yang  berupa partai politik dan korporasi?. Sebagai pemimpin yang  in syaa Allah terpilih sebagai presiden pada pilpres 2024. Anies harus menjalankan sistem dan perform yang kapabel, kredibel dan akuntabel.  Partai politik dan korporasi menjadi bagian tak terpisahkan dari realitas demokrasi saat ini. Keduanya menjadi keniscayaan yang tak dapat dipisahkan dari mekanisme dan proses demokrasi yang sudah berlangsung lama. Penting dan mendesak untuk melakukan sinergi dan elaborasi yang strategis dengan kedua instrumen menentukan bagi hajat hidup orang banyak. Hanya saja, sesuai visi kepemimpinan yang fokus dan tegas pada upaya mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Anies diyakini mampu menjadi supervisi dan peran penyeimbang bagi partai politik dan korporasi untuk bisa sama-sama berkontribusi mengupayakan secara maksimal  keberadaan negara kesejahteraan.  Peran partai politik dan dunia usaha harus terus digiring ke arah pembangunan negara dan manusia seutuhnya. Sejahtera lahirnya dan sejahtera batinnya, untuk itulah peran partai politik dan korporasi mutlak dibutuhkan. Tanpa menegasikan aspek ekonomi yang vital,  fungsi sosial politik yang sehat dari partai politik menjadi begitu dibutuhkan rakyat negara dan bangsa. Pun sebaliknya, pembangunan basis ekonomi yang dilakukan korporasi tetap menjalin hubungan yang harmonis dan selaras serta ikut menopang pemerintah melakukan kerja-kerja pemenuhan kebutuhan publik. Antara presiden atau pemerintah dengan partai politik dan khususnya korporasi tetap bisa berjalan equivalen hubungannya, terlepas dari job deskripsinya masing-masing. Ada kesetaraan dan saling menunjang di antara ketiga komponen penting dan strategis dalam tata kelola pemerintahan dan ketatanegaraan itu. Oleh karena itu, seiring nilai-nilai universal dalam kepemimpinan Anies terhadap aspek khebinnekaan dan kemajemukan, semangat pluralitas dalam mayarakat yang heterogen, serta prinsip-prinsip dasar memobilisasi kesejahteraan umum.  Menghadirkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi sesutu yang bukan mustahi atau sulit diwujudkan, jika ada rasa kebangsaan yang sama pada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Harus ada kesadaran makna dan kesadaran krisis pada semua entitas sosial politik yang ada. Termasuk berharap pada nasionalisme dan patriotisme dari partai politik dan korporasi. Jika ada pemikiran dan kesadaran spiritual yang seperti itu, rasanya sulit menempatkan Anies sebagai calon presiden yang dianggap mengganggu dan menjadi ancaman terhadap partai politik dan korporasi tertentu. In syaa Allah dan pastinya jika Anies presiden, Anies tidaklah sedikitpun dan sekalipun berbahaya bagi oligarki. *) Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan. Bekasi Kota Patriot, 12 Desember 2022/18 Jumadil Awal 1444 H.

Maroko ke 1/4 Final dan Politik Identitas

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  SABTU, 10/12/2022  persepak-bolaan dunia terkejut atas keberhasilan Morocco di 1/8 final Piala Dunia  dengan menekuk Portugal 1-0. Untuk pertama kali tim Africa nasuk 1/4 final. Dan untuk pertama kali pula tim dari sebuah negara Islam masuk 4 besar dunia. Umat Islam sedunia, termasuk Indonesia, menerjang rambu-rambu politik identitas yang dipasang oleh beberapa alumni kampus identitas di Jakarta: UIN, mereka juga berbahagia..  Bahkan Presiden Joe Biden tak dapat menahan gembira tatkala tim USA kalahkan Iran 1-0. Gembira adalah salah satu  wujud emosi yang manusiawi. Itu pernyataan solider sebangsa atau seagama.  Robot tak punya emosi. Sejago apa pun satu robot isap cerutu, robot-robot lain tak ada bereaksi apa-apa. Politik identitas slogan belaka tanpa dukungan pengertian. Di zaman Orde Lama, orang-orang PKI mengatakan, Karto Suwirjo DI di hutan, HMI Darul Islam di kota. Apa maksud dan pengertiannya? Tak ada. Untuk berjualan slogan politik identitas orang di hutan juga bisa. Platform yang paling lebar solidaritas kemanusiaan. Ini bukan berarti solidaritas level kabupaten terlarang. Video beredar ucapan bupati Meranti yang berisi kecaman pada pemerintahan di level atas kabupatennya adalah pengejawantahan solider atas kesulitan ekonomi yang dihadapi penduduk  Meranti. Kalau di Indonesia merebak rasa bahagia atas kemenangan Morocco bukan didasarkan agama saja tapi juga sejarah hubungan panjang bangsa Moor dengan orang Indonesia sejak setidaknya IV M. Moortelo situs di pulau Bidadari Kep Seribu itu artinya Telaga Moro, bethseba . Di Kp Baru, Pekojan, Jak-Bar, ada masjid Moor. Ini sekadar contoh walau sebaran orang Moor meng-Indonesia. Nama-nama hari berasal dari Swahili, bahasa orang-orang Moor. Kemenangan Morocco lawan Portugal membangkitkan rasa bangga muslimin sedunia. Moga-moga Morocco berjaya pada tahap 1/4 final menghadapi Perancis dan final. Banyak yang berusaha membangkitkan rasa bangga pengikutnya dengan hajatan super kolosal, tapi kebanggaan tak bangkit. Karena peristiwa yang diharap membanggakan itu hampa enerji. Enerji Piala Dunia menyentuh relung hati sebagian penduduk dunia. Harga diri bangsa ada di situ. (RSaidi).

Kasus Gagal Ginjal Anak: Komnas HAM Kembali Panggil BPOM

Jakarta, FNN – Komisioner Pengaduan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Hari Kurniawan akan kembali memanggil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait laporan kasus gagal ginjal yang telah dilayangkan keluarga korban beberapa waktu lalu. Pemanggilan BPOM dalam hal kasus gagal ginjal, sudah dilakukan, namun mereka mangkir. “Kami akan memanggil kembali BPOM pada, 23 Desember untuk meminta keterangan,” kata Hari Kurniawan dalam konferensi pers yang diadakan di gedung Komnas HAM, Jum\'at, 9 Desember 2022. “Kita telah melihat sistem yang salah kaprah bagaimana kemudian obat yang sudah puluhan tahun ini bisa lolos dan kemudian memakan korban jiwa,” lanjutnya. Hari Kurniawan juga menegaskan bahwa sistem yang dilaksanakan BPOM tidak mempunyai protokol kesehatan terhadap obat-obatan, sehingga kasus ini harus kita ungkap sampai ke akar-akarnya. “Kami akan bertindak lebih baik dan semaksimal mungkin untuk mengusut kasus ini. Karena bagi kami ini sudah menjadi kasus yang luar biasa sehingga mengakibatkan 200 korban,” ungkapnya. (Anw)