ALL CATEGORY

Di Manila, Irman Gusman Disambut Bak Negarawan

  Di Asia Tenggara, kata Irman, masih ada potensi-potensi konflik yang perlu diatasi, dan tak boleh diwariskan kepada generasi masa depan, sebab akan sangat berbahaya jika ditempatkan dalam konteks persaingan negara-negara besar. Oleh: Nasmay L. Anas, Wartawan Senior dan Pemerhati Persoalan Publik SEBUAH kejadian langka berlangsung di Manila, Filipina, ketika mantan Ketua DPD RI Irman Gusman disambut layaknya seorang negarawan yang masih menjabat. Ini cerita seorang wartawan yang hari ini pulang dari mendampingi mantan senator Sumatera Barat ini melawat ke negara tetangga itu. Diceritakan, lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang penuh khidmat di aula International Business Forum di Manila, menyusul lagu kebangsaan Filipina, “Lupang Hanirang”, mengawali pembukaan International Business Forum di Manila pada 10 November 2022. Siang itu, pada Hari Pahlawan, Ketua DPD RI 2009 - 2016 Irman Gusman disambut meriah sebagai negarawan Indonesia, yang diberi kehormatan memberikan “keynote speech” pada pertemuan para pebisnis terkemuka yang datang dari berbagai negara. Dalam pertemuan pebisnis mancanegara yang membahas tema “ASEAN Economic Recovery in Post-Pandemic Era” tersebut, Irman membeberkan keberhasilan Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 serta peluang bisnis yang bertebaran di berbagai daerah di Indonesia, yang masih belum dikenal oleh pebisnis dari berbagai negara, khususnya dari Filipina. Menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris, Irman juga menggugah komunitas bisnis internasional dengan mengutip ucapan negarawan, founding father, dan Presiden Negara Persemakmuran Filipina Manuel L. Quezon yang pada 9 Desember 1939 menjadi berita utama di berbagai negara. Presiden Manuel Quezon saat itu berkata, “I would rather have a government run like hell by Filipinos, than a government run like heaven by any foreigner. I said that once; I say it again, and I will always say it as long as I live.” [Lebih baik saya melihat suatu pemerintahan yang dijalankan seperti naraka oleh warga Filipina daripada melihat suatu pemerintahan yang dijalankan seperti surga oleh orang asing. Dulu saya katakan itu, kini saya ulangi lagi, dan akan terus saya katakan itu selama saya hidup]. Ungkapan yang dikutip Irman itu menggugah para pebisnis dan pejabat tinggi pemerintah dan Kongres Filipina yang hadir di acara tersebut. Bahkan di akhir acara itu Irman dikerumuni para petinggi dan wartawan Filipina yang memberikan apreasiasi atas pengutipan kalimat patriotik itu, yang membakar semangat juang rakyat Filipina untuk melepaskan diri dari penjajahan serta melawan campur tangan asing dalam penyelenggaraan negara. Di akhir pidatonya, Irman Gusman menggugah para pebisnis mancanegara untuk memperhatikan nasib warga masyarakat di daerah-daerah tempat mereka menjalankan usahanya. Cara Irman menggugah mereka bukan dengan himbauan, melainkan dengan kata-kata bijak yang sarat makna: Rivers do not drink their own water (Sungai-sungai tidak meminum airnya sendiri); Trees do not eat their own fruit (Pohon-pohon tidak memakan buahnya sendiri); The Sun does not shine on its self (Matahari tidak menyinari dirinya sendiri); Flowers do not spread fragrance for themselves (Kembang-kembang tak menyebarkan aromanya untuk diri sendiri); Living for others is a rule of nature (Hidup untuk orang lain adalah sebuah hukum alam); We are born to help each other (Kita dilahirkan untuk saling membantu); No matter how difficult it is (Betapa pun sulit); Life is good when you are happy (Hidup ini baik ketika kamu berbahagia); But much better when others are happy (Tapi jauh lebih baik ketika orang lain berbahagia); Because of you (Karena kamu). Hadirin bertepuk-tangan meriah ketika frasa terakhir itu (Because of you) diterjemahkan Irman ke dalam bahasa Tagalog: Dahil Sa Iyo. Dahil Sa Iyo sebetulnya merupakan judul lagu yang terkenal di Filipina sejak 1938. Ketika dijadikan lagu tema untuk film Bituing Marikit (Beautiful Star), dan dipopulerkan oleh penyanyi terkenal Rogelio de la Rosa, lagu ini digemari juga di Amerika dan berbagai negara lain usai diedarkan versi bahasa Inggrisnya pada 1964. Selain berbicara di International Business Forum tersebut, Irman Gusman juga mengadakan pertemuan dengan Federasi Kadin-Kadin China-Filipina yang beranggotakan lebih dari 170 kamar dagang. Chinese-Filipino Chamber of Commerce ini adalah penggerak ekonomi terbesar di Filipina yang bergerak di sektor swasta dan menyerap jutaan tenaga kerja. Mereka juga merupakan pendonor terbesar dalam mengatasi wabah Covid-19 di negara itu. Irman juga mengadakan pertemuan khusus di Quezon City dengan Congressman terkemuka, Rodante D. Marcoleta, untuk membicarakan krisis energi di Fillipina serta potensi Indonesia untuk mengatasi krisis tersebut. Peningkatan Kerjasama Militer Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman membahas peningkatan hubungan dan kerjasama bidang keamanan antara Indonesia dan Filipina ketika ia menemui pimpinan Angkatan Darat negara itu pada 10 November 2022. Dalam kunjungannya ke Markas Besar Angkatan Darat Filipina, sebelum memberikan ”keynote speech” pada International Business Forum di Manila, Irman Gusman diterima oleh Kepala Staf ad interim Angkatan Darat Filipina, Mayor Jenderal Jose Eriel M. Niembra. Mayjen Niembra mewakili Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Romeo Browner yang mendampingi Presiden Ferdinand R. Marcos, Jr. dalam kunjungan ke Kamboja. Dalam pertemuan itu Ketua DPD RI 2009-2016 Iman Gusman disambut dengan protokol kenegaraan, meskipun Irman berkunjung ke Filipina dalam kapasitas pribadinya atas undangan panitia penyelenggara International Business Forum. Di atas meja pertemuan dengan pimpinan Angkatan Darat Filipina tersebut, bendera Merah Putih terpampang megah, diapit bendera Filipina saat kedua tokoh itu bertukar informasi dan membahas kelanjutan kerjasama militer antara dua negara bertetangga ini. Jenderal Niembra sangat mengapresiasi kerjasama TNI dengan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) termasuk pembelian kapal angkut perbekalan militer dari Indonesia dan berharap kerjasama militer kedua negara dapat terus ditingkatkan dan diperluas untuk menjaga keamanan wilayah Asia Tenggara. Pimpinan Angkatan Darat Filipina itu juga mengakui bahwa alutsista buatan Indonesia lebih cocok untuk digunakan di Filipina, ketimbang produk persenjataan buatan negara lain. Ia juga mengapresiasi kerjasama AFP dengan Densus 88 dalam memberantas terorisme. Keunggulan presisi senapan buatan PT Pindad juga diakui oleh jenderal Filipina tersebut yang mengatakan, “Pantas saja tentara Indonesia selalu menang dalam kejuaraan tembak, karena senjata buatan Indonesia bagus.” Sementara itu, Irman Gusman mempromosikan potensi dan kapasitas produksi alutsista dari industri strategis Indonesia sebagai “salah satu opsi terbaik untuk program modernisasi alutsista Filipina.” Usai pertemuan tersebut, Jenderal Niembra membawa Irman ke Gedung Pertemuan Angkatan Darat tempat Irman menyampaikan pidatonya tentang perlunya memperluas kerjasama pertahanan keamanan antara kedua negara untuk menanggulangi berbagai potensi ancaman di kawasan Asia Tenggara. Dalam pidatonya Irman mengatakan bahwa dilihat dari Jakarta, banyak kemajuan telah dicapai dalam kerjasama militer di bawah payung Philindo Military Cooperation Framework. Namun demikian, aspek-aspek non-militer perlu diberi perhatian khusus, karena sangat memengaruhi berbagai bidang kehidupan dan berdampak pada stabilitas dalam negeri kedua negara. Irman menjelaskan tentang berbagai bentuk ‘proxy wars’ yang kini bergulir, bahkan sampai menyentuh perumusan aturan hukum, kebijakan dan praktik-praktik bisnis internasional, perdagangan narkoba, aliran-aliran dana ilegal, bahkan upaya-upaya yang kian marak untuk mencuci otak dan merusak perilaku masyakarat sehingga berbahaya terhadap stabilitas dalam negeri kedua negara.  “Ancaman semacam ini tak dapat dihadapi dengan senjata,” tegas Irman, ”karena musuhnya tidak kelihatan, namun mereka terus beroperasi di berbagai negara.” “Tujuan mereka adalah untuk melemahkan ketahanan nasional dari berbagai aspek,” jelas Irman. Oleh karena itu maka kerjasama pertahanan dan keamanan kedua negara bertetangga ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas, bukan hanya di bidang militer, kepolisian, dan intelijen, tetapi juga di berbagai bidang lainnya yang menyangkut komponen-komponen lainnya dalam masyarakat. Di Asia Tenggara, kata Irman, masih ada potensi-potensi konflik yang perlu diatasi, dan tak boleh diwariskan kepada generasi masa depan, sebab akan sangat berbahaya jika ditempatkan dalam konteks persaingan negara-negara besar. “Perlu diciptakan pendekatan baru yang komprehensif dan inklusif untuk mengakomodir kepentingan berbagai pihak terkait konflik Laut China Selatan, dengan konsep yang lebih luas dari Panduan Perilaku China-ASEAN, mengingat bahwa ASEAN sudah mempunyai Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif 2030 dengan China serta mempunyai Perjanjian Perdagangan Bebas dengan China dan India,” ujar Irman. Dalam konteks hubungan bilateral dengan Filipina, kata Irman, kedua negara tidak memiliki masalah di perbatasan, namun perlu meningkatkan patroli untuk mengamankan sumber daya kelautan serta memberantas perdagangan barang-barang ilegal. Juga untuk mencegah berbagai kegiatan terorisme. Selama kunjungan tiga hari di Filipina, Irman Gusman dan delegasinya dikawal oleh tim pengamanan khusus yang ditugaskan oleh Markas Besar Angkatan Darat Filipina. Sementara Kepolisian Filipina mengutus polisi lalu lintas yang menjadi fore-rider untuk mengamankan rute-rute perjalanan Irman Gusman ke berbagai tempat acara. Pasukan Angkatan Darat Filipina yang mengawal Irman Gusman dan delegasinya itu dipimpin oleh Irish O. Tan yang pernah bertugas dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di perbatasan Israel-Syria. (*)

Misi PBB Diminta Zelenskyy untuk Menengok Infrastruktur Energi Ukraina

Jakarta, FNN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta misi ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengunjungi dan menilai kehancuran infrastruktur energi Ukraina untuk dapat memulai upaya pemulihan.\"Kami telah mengusulkan mengirim misi ahli PBB ke objek-objek infrastruktur energi kritis Ukraina untuk menilai kehancuran dan kebutuhan untuk pemulihan, serta untuk mencegah kehancuran mereka lebih lanjut,\" kata Zelenskyy saat menyampaikan pidato secara virtual pada rangkaian acara KTT G20 yang berlangsung di Bali, Selasa.\"Pengiriman misi ini perlu dipercepat,\" ujar Presiden Ukraina itu pada KTT yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, dan dihadiri oleh 17 pemimpin anggota G20, termasuk Presiden AS Joe Biden, Presiden Turkiye Recep Erdogan dan Presiden China Xi Jinping.Dia menyebutkan bahwa sekitar 40 persen infrastruktur energi Ukraina telah hancur akibat perang dengan Rusia.Dalam pidatonya, Zelenskyy juga menyerukan kepada para pemimpin negara Kelompok 20 ekonomi besar dunia (G20) tentang pentingnya menangani masalah keamanan energi.Menurut dia, kunjungan misi ahli PBB ke objek infrastruktur energi Ukraina akan menjadi kontribusi nyata dari komunitas internasional untuk stabilisasi keadaan energi di Ukraina dan Eropa, dan pada gilirannya di pasar energi global.\"Kita juga harus mengambil langkah mendasar agar sumber energi tidak lagi digunakan sebagai senjata,\" ucap Zelenskyy.Keamanan energi merupakan salah satu isu utama dari sejumlah masalah global yang dibahas dalam pertemuan G20 saat banyak negara di dunia, terutama di Eropa, sedang mengalami lonjakan harga energi.G20 merupakan forum internasional yang dibentuk untuk mengatasi isu-isu terkait tata kelola ekonomi global. G20 terdiri dari 19 negara anggota --Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat-- dan Uni Eropa.Indonesia pada tahun ini memegang Kepresidenan G20, dan KTT G20 ke-17  berlangsung pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali.(Sof/ANTARA)

Xi-Biden Mencapai Kesepakatan tentang Hubungan Bilateral dan Bahas Isu Ukraina

Jakarta, FNN - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (14/11) mencapai serangkaian kesepakatan tentang menjaga dialog dan koordinasi bilateral di berbagai bidang, dan saling bertukar pandangan soal isu Ukraina.Bertemu sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20) diadakan di Pulau Bali, kedua presiden menyepakati bahwa tim diplomatik mereka harus menjaga komunikasi strategis dan melakukan konsultasi secara rutin.Tim keuangan mereka akan terus melakukan dialog dan koordinasi terkait kebijakan makroekonomi, hubungan ekonomi, dan perdagangan; serta bahwa kedua negara akan bersama-sama mengupayakan keberhasilan pelaksanaan Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27).Mereka juga mencapai pemahaman bersama untuk menjalin dialog dan kerja sama di bidang kesehatan masyarakat, pertanian, dan ketahanan pangan, serta sepakat untuk memanfaatkan kelompok kerja gabungan China-AS dengan baik guna mendorong penyelesaian lebih banyak isu.Mereka juga sepakat bahwa pertukaran antarmasyarakat merupakan hal yang sangat penting, dan berjanji akan mendorong perluasan pertukaran semacam itu di semua sektor.Terkait krisis Ukraina, Xi menyatakan bahwa China sangat khawatir terkait situasi saat ini di Ukraina. Xi menguraikan empat poin tentang apa yang harus dilakukan yang diusulkannya tak lama setelah pecahnya krisis tersebut dan empat hal yang harus dilakukan bersama oleh masyarakat internasional yang diusulkannya baru-baru ini.Xi menuturkan bahwa dalam menghadapi krisis global dan rumit seperti yang terjadi di Ukraina, penting untuk memberikan perhatian yang serius terkait tiga poin. Pertama, konflik dan perang tidak menghasilkan pemenang. Kedua, tidak ada solusi yang sederhana bagi isu yang kompleks. Ketiga, konfrontasi antara negara-negara besar harus dihindari.Xi menyampaikan bahwa selama ini China selalu berpihak pada perdamaian dan akan terus mendukung pembicaraan damai. China mendukung dan menantikan dimulainya kembali pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, dan berharap AS, NATO, dan Uni Eropa (UE) akan menjalin dialog yang komprehensif dengan Rusia.Kedua presiden menganggap pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang mendalam, jujur, dan konstruktif. Mereka menginstruksikan tim masing-masing untuk segera menindaklanjuti dan mengimplementasikan sejumlah pemahaman bersama krusial yang dicapai oleh kedua presiden, dan mengambil tindakan konkret guna mengembalikan hubungan China-AS ke jalur pengembangan yang stabil. Kedua presiden sepakat untuk menjaga kontak rutin.(Sof/ANTARA)

Kepada Pemimpin G20, Ukraina Menyampaikan Formula Perdamaian Dunia

Jakarta, FNN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui pidato virtual menyampaikan formula perdamaian dunia dari Ukraina kepada para pemimpin negara yang menghadiri rangkaian acara KTT G20 yang berlangsung di Bali.\"Bukankah kami harus mencoba menerapkan formula perdamaian kami untuk menyelamatkan ribuan jiwa dan melindungi dunia dari destabilisasi baru? Itulah mengapa saya ingin menyajikan visi kami tentang jalan menuju perdamaian ... bagaimana untuk benar-benar mencapainya,\" ujar Zelenskyy dalam pidato virtual pada Selasa.Presiden Ukraina itu pun sebelumnya di Sidang Majelis Umum PBB pada September, telah menyampaikan formula Ukraina untuk perdamaian dunia itu.Menurut Zelenskyy, saat semua langkah anti-perang dilaksanakan, ketika keamanan dan keadilan mulai dipulihkan, pertemuan para pihak -- terutama Ukraina dan Rusia -- harus dilakukan. Selanjutnya, sebuah surat atau dokumen yang menandai berakhirnya perang harus ditandatangani.\"Saya tekankan ... setiap tantangan dalam perjalanan menuju perdamaian ini tidak memakan banyak waktu. Maksimal satu bulan untuk satu poin. Bagi sebagian (hal) ... cukup beberapa hari,\" katanya.Dia pun menyebutkan tentang pengalaman positif dengan inisiatif ekspor biji-bijian yang ditengahi oleh PBB dan Turki sehingga Rusia dan Ukraina dapat sepakat untuk melanjutkan perdagangan biji-bijian.\"Kita sudah memiliki tentang bagaimana cara kerjanya. Ada PBB dan dua belah pihak dalam perjanjian, yakni di satu sisi Ukraina, Turki dan PBB, dan di sisi lain Rusia, Turki dan PBB,\" jelasnya.\"Dengan cara yang sama, terwujudnya setiap poin yang baru saja saya suarakan dapat berhasil, di mana para pihak dapat menjadi negara-negara yang siap untuk memimpin keputusan dalam poin ini atau itu,\" lanjutnya.Presiden Ukraina itu pun kembali menekankan pentingnya kepatuhan negara-negara pada Piagam PBB dan pemulihan ketertiban dunia, penghentian permusuhan dan tindakan tempur, kembalinya keadilan, mencegah eskalasi, serta pertemuan para pihak dan fiksasi pengakhiran perang.\"Para pemimpin yang terhormat. Saya menyebut arahan yang dapat Anda pilih sendiri ... bagaimana cara menjadi rekan pencipta perdamaian. Silakan pilih arah kepemimpinan (Anda) ... dan bersama-sama kita pasti akan menerapkan formula perdamaian,\" ucap Zelenskyy menambahkan.(Ida/ANTARA)

Indonesia Butuh Angkatan Laut yang Kuat dan Marinir yang Hebat

Jakarta, FNN - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan angkatan laut yang kuat dan marinir yang hebat.\"Karena tapal kedaulatan kita berada di laut dan garis pantai yang harus kita jaga amatlah panjang,\" kata Yudo dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Kasal (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono dalam peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa, yang ditayangkan secara daring.   \"Hari ini, untuk menang perang tidak cukup dengan semangat membara meskipun itu adalah modal utama. Hari ini menang perang tidak cukup dengan mental baja, karena musuh telah melangkah jauh dengan teknologinya,\" ujarnya.  Oleh karena itu, kata Yudo, TNI AL dan Marinir di dalamnya harus terus dibangun dengan prajurit yang profesional dan alutsista yang modern untuk menjadi kekuatan yang benar-benar tangguh.Menurut dia, Korps Marinir akan berdiri paling depan apabila negara dalam situasi terancam.  \"Jika negara terancam, maka marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit marinir yang selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan,\" ujarnya.Prajurit Korps Baret Ungu, kata dia, selama ini tidak pernah mengedepankan ego dan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan sebagai prajurit matra laut yang menjadi pembeda di setiap laga. \"Marinir adalah hantu yang menakutkan bagi setiap lawan, sekaligus simbol prajurit yang rendah hati dan humanis dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat,\" tegas Yudo. Yudo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini terus berkembang dengan dinamika yang sangat tinggi. Menurutnya, perkembangan tersebut terlihat dari kemajuan teknologi yang terus melompat dan berpacu dengan waktu. Kemajuan teknologi juga menjadi tantangan tersendiri yang sulit diprediksi dan tak menentu.Dia mengatakan, tidak ada negara yang benar-benar menginginkan perang, namun ketika konflik kepentingan tidak dapat dikompromikan, maka kekuatan senjata akan menjadi pilihan untuk menghadapinya.\"Maka, sebagai garda negara yang terdepan, hal terbaik yang harus kita lakukan adalah bersiap menghadapi segala kemungkinan, bahkan yang paling mengerikan,\" kata Yudo menegaskan.Dalam 77 tahun pengabdian tanpa pamrih, tambah dia, prajurit Korps Marinir tidak hanya sekadar mewarnai, tetapi telah menciptakan lukisan tinta emas tersendiri pada lembar sejarah perjalanan bangsa Indonesia.\"Bangsa ini tidak akan lupa jasa dan pengabdian Korps Marinir dalam mencegah bangsa penjajah kembali berkuasa. Rakyat Indonesia tidak mungkin ingkar dengan darma bakti prajurit KKO di masa perjuangan Trikora, Dwikora, dan ketika negara harus menghadapi berbagai pengkhianatan dan pemberontakan,\" tuturnya.Pada kesempatan itu, Yudo menyampaikan rasa bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya atas jasa dan pengabdian patriot sejati prajurit Korps Marinir dari masa ke masa. Terlebih lagi yang telah gugur sebagai kusuma bangsa, sungguh besar jasa mereka dalam mengharumkan nama Korps Marinir, TNI AL, dan Indonesia.\"Kiranya pengorbanan para ksatria samudera ini akan selalu akan dikenang menjadi tauladan pemompa semangat perjuangan kita semua untuk meneruskan pengabdian jalasena yang setia, tulus, dan gagah berani,\" ujar Yudo.(Ida/ANTARA)

Saat Jamuan Makan Siang G20, Jokowi Memberi Kesempatan kepada Presiden IOC untuk Berbicara

Bali, FNN - Presiden RI Joko Widodo memberikan kesempatan kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach untuk berbicara pada sesi jamuan makan siang kepala negara dan delegasi KTT G20 di Bamboo Dome, The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa.“Pada makan siang ini saya mempunyai dua tamu yang saya harap bisa berbicara. Pertama Presiden IOC Mr. Thomas Bach, dan kedua Presiden FIFA Mr. Gianni Infantino. Sekarang saya mengundang Mr. Thomas Bach untuk menyampaikan sambutannya,” ujar Jokowi.Presiden IOC Thomas Bach dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema KTT G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger” sejalan dengan moto olimpiade yakni Faster, Higher, Stronger Together.Dia menyampaikan pandemi global memperjelas betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan fisik dan mental serta dapat menyelamatkan nyawa.“Inilah mengapa Komite Olimpiade Internasional bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk mempromosikan masyarakat yang sehat dan tangguh melalui olahraga,” kata Bach.Menurutnya, atlet Olimpiade berperan penting sebagai panutan untuk gaya hidup sehat. Dia menyampaikan kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Jepang dan Tiongkok serta kemitraan erat IOC dengan WHO sangat penting bagi IOC untuk menyelenggarakan dua edisi Olimpiade dan Paralimpiade dengan sukses dan aman selama puncak pandemi.“Selama masa-masa kelam ini, Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 memberikan harapan dan optimisme kepada begitu banyak orang di seluruh dunia,” jelasnya.Dia menekankan pesan penghargaan yang tidak terhitung jumlahnya dari semua lapisan masyarakat dirangkum dengan sangat baik oleh Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom yang mengatakan Olimpiade menyatukan seluruh dunia dalam solidaritas dan perayaan harapan.“Kami hanya dapat menyatukan seluruh dunia, jika para atlet dari 206 Komite Olimpiade Nasional dapat berpartisipasi di Olimpiade. Inilah yang dimaksud dengan pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade. Seluruh dunia bersama-sama dalam persaingan damai tanpa diskriminasi apapun,” kata dia.Bach mengatakan dalam situasi sekarang ini beberapa pemerintah mulai memutuskan atlet mana yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional dan atlet mana yang tidak. Mereka melakukannya atas dasar politik.Menurutnya, ​​​​​​IOC membutuhkan partisipasi semua atlet dalam olimpiade tanpa diskriminasi, termasuk atlet yang negaranya sedang berkonfrontasi atau berperang, guna mendorong terciptanya perdamaian.\"Sebuah kompetisi antara atlet dari negara-negara yang berpikiran sama, bukanlah simbol perdamaian yang bertahap. Di era perpecahan ini, peran kita jelas, untuk menyatukan dunia dan bukan memperdalam perpecahan,\" kata Bach.(Ida/ANTARA)

Jokowi Mengantar Tamu KTT G20 Makan Siang dengan Mengemudikan "Buggy Car"

Nusa Dua, Bali, FNN - Presiden Ri Joko Widodo mengemudikan mobil golf atau buggy car yang membawa sejumlah kepala negara anggota G20 serta perwakilan organisasi internasional menuju lokasi makan siang di sela-sela rangkaian kegiatan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa.Dengan mengenakan kemeja putih dengan bagian lengannya digulung dan berdasi hitam, Jokowi tampak menyetir mobil golf dari lokasi pertemuan utama di Candi Ballroom, The Apurva Kempinski, menuju Ocean Front Lawn yang masih berada satu kompleks dengan hotel tersebut.Seperti dipantau dari tayangan langsung di media center KTT G20 di Bali, Selasa, Jokowi tampak mengendarai buggy car sembari bercengkerama dengan perwakilan beberapa organisasi internasional, antara lain Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva.Setibanya di lokasi makan siang, Jokowi kemudian disapa oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Keduanya lalu mengobrol sebelum Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese turut bergabung. PM Jepang Fumio Kishida dan PM Kanada Justin Trudeau juga terlihat berbincang akrab di acara tersebut.Kawasan Ocean Front Lawn terletak di pinggir pantai yang dibangun sebuah kubah dari bambu khusus untuk KTT G20. Kubah tersebut melambangkan komitmen Indonesia terhadap ekonomi hijau, yang merupakan isu prioritas Presidensi Indonesia di G20, yaitu transisi energi, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan global.Indonesia menyelenggarakan KTT G20 pada Selasa dan Rabu (16/11) sebagai puncak Presidensi G20 dengan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger.(Ida/ANTARA)

Survei Litbang Kompas: Dukungan Sangat Rendah terhadap Jokowi, Cuma 15,1 Persen

Jakarta, FNN- Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan seberapa berdampaknya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung sosok calon presiden (capres) untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Demikian pembahasan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Senin (14/11/22) di Jakarta. Hersubeno panggilan akrab Hersu menyampaikan judul yang dipublikasikan oleh Survei Litbang Kompas: 15,1 Persen Warga Pilih Capres yang Didukung Jokowi. Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 24 September-7 Oktober 2022 secara tatap muka. “Jadi ini masih hangat-hangatnya ya,” ungkap Hersu. Diketahui, Litbang Kompas bertanya kepada responden, \"Apakah Anda akan memilih sosok calon presiden yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo?\". Rupanya, hanya 15,1 persen responden yang yakin memilih sosok capres yang mendapat dukungan dari Jokowi. Sementara itu, 35,7 persen responden menjawab masih mempertimbangkan, 30,1 persen tidak akan memilih sosok yang disarankan Jokowi itu, dan 19,1 persen sisanya tidak tahu. l Itu artinya, jumlah warga yang sudah yakin memilih capres yang disarankan Jokowi memang masih terpaut jauh dari sepertiga publik yang menyatakan akan mempertimbangkan. Adapun menurut Hersu yang dapat dibaca dalam survei terbaru Litbang Kompas tersebut adalah: Pertama, Kompas adalah media pendukung pemerintah. Jadi tidak mungkin Kompas mempublikasikan hasil survei yang sudah difabrikasi. Kedua, angka 15,1 persen adalah angka yang sangat rendah dan menunjukkan rakyat tidak percaya lagi dengan pilihan Jokowi. Ketiga, jelas ini kabar buruk bagi para capres yang berlomba-lomba meminta dukungan Jokowi. Keempat, publik akan memilih calon yang tidak terafiliasi dengan Jokowi. Kemudian, Hersu menyebut konsekuensi dari hasil survei ini yakni Jokowi akan ditinggalkan para capres yang semula berkerumunan di sekitar Jokowi. “Kalau tidak ingin mendapatkan dampak buruknya, para capres harus pelan-pelan memutuskan afiliasi dengan Jokowi, karena sangat merugikan mereka,” pungkasnya. (Lia)

Ketua DPD RI Berharap Kolaborasi Efektif untuk Hasilkan Rekomendasi Bagi Pemimpin Dunia

 Denpasar, FNN – KTT G20 yang berlangsung di Bali, 15-16 November 2022, diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi untuk para pemimpin dunia.   Menurut Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, hal tersebut bisa diwujudkan lewat kolaborasi antar unsur pemerintah dan non pemerintah.  “Faktanya, besar harapan dunia terhadap hasil keputusan yang dihasilkan pada G20 di Indonesia. Terutama terkait pemulihan ekonomi global,” kata LaNyalla, saat tiba di Bali dalam agenda menghadiri KTT, Senin (14/11/2022). Menurutnya, hal yang sangat krusial ini harus diwujudkan melalui kolaborasi global.  \"Sehingga mampu menghasilkan langkah-langkah nyata dan terobosan besar untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan global yang terjadi saat ini, serta mempercepat pemulihan bersama,\" ujarnya.  LaNyalla yakin tantangan global dan berbagai isu ekonomi non-finansial yang terjadi saat ini dapat dipecahkan bersama melalui keputusan bersama di tingkat Sherpa G20.   “Sebagai salah satu workstream, komitmen bersama tingkat Sherpa diharapkan mampu memberikan rekomendasi terbaik yang dapat ditetapkan oleh para Kepala Negara dan Pemerintahan negara anggota G20 pada KTT G20 ini,\" ujarnya.  Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, Indonesia harus mampu memberikan jalan tengah dalam mendapatkan rekomendasi terbaik untuk kepentingan dunia global.   \"Oleh karena itu, saya mendorong terjadinya kolaborasi yang dibangun Indonesia, baik dari unsur pemerintah maupun kelompok non-pemerintah, serta stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi,\" katanya.  Pertemuan Sherpa G20 keempat yang sekaligus merupakan pertemuan terakhir menyongsong KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia, telah dilangsungkan di Jimbaran, Bali, 11-14 November.   Ketua DPD RI tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali untuk menghadiri KTT G20, pada Senin (14/11/2022). LaNyalla didampingi Anggota DPD RI asal Aceh Fachrul Razi, Staf Khusus Ketua DPD RI Brigjen Pol Amostian, Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman dan Kabag Sekretariat Ketua DPD RI Azmaryadhy. (mth/*)

Yang Mahal di Indonesia Itu Membiayai Oligarki Konglomerat Busuk

Mereka semua oligarki konglomerat busuk tersebut harus ditangkap, jangan dibiarkan menguasai negara, pemerintahan, bank Indonesia, perbankan, sumber daya alam. Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) JANGAN dibalik ya, seolah olah oligarki konglomerat busuk yang membiayai kehidupan sosial, ekonomil, politik, pembangunan negara Indonesia. Bukan! Justru rakyat Indonesia-lah yang berkeringat membiayai kemewahan hidup oligarki konglomerat busuk. Ingatkan seluruh rakyat jangan terpengaruh oleh propaganda oligarki konglomerat busuk yang mengaku sebagai penyangga utama ekonomi Indonesia. Konglomerat busuk itu parasit kutu busuk. Rakyat Indonesia itu marhaen, rakyat dengan lahan sepetak, jendela rumah jadi kios, masak pagi-pagi jual ke tetangga, jualan kaki lima, jualan online skala kecil, rakyat Indonesia begitu mandiri, hampir tidak membutuhkan bantuan pemerintahan, mereka hidup guyub saling tolong menolong dalam komunitas komunitasmya. Rakyat Indonesia itu bisa membiayai pemerintah, menggaji para pejabat dari tingkat RT sampai presiden. Kebutuhan uang untuk itu tidaklah besar. Rakyat bisa iuran beras untuk membiayai mereka, iuran-iuran tersebut telah biasa dilakukan tanpa mengeluh, karena biaya pemerintahan itu murah sekali. Namun, membiayai kemewahan hidup konglomerat busuk itulah yang paling mahal. Lahan sepetak dipajaki, kios semeter dipajaki, rumah dipajaki, bayar iuran dipajaki, jualan dipajaki, semua untuk menumpuk uang di APBN yang kemudian dipakai belanja oleh oligarki konglomerat busuk. Mereka memperbesar kemewahan hidup mereka dengan mendapatkan belanja APBN dalam proyek-proyek mereka yang boros, tidak efisien dan korup. Untuk APBN itu rakyat yang dipajaki, oligarki konglomerat busuk yang belanjakan, pemerintahan yang diperalat. Kemewahan hidup para konglomerat busuk dengan diperbesar tidak hanya dengan memperalat pemerintahan, namun seluruh institusi moneter dan keuangan. Konglomerat busuk memperalat institusi moneter agar merusak stabilitas moneter. Mereka mendapatkan untung dengan menjatuhkan nilai tukar, mereka juga menjadi insider trading, memainkan nilai mata uang. Mereka itu adalah biang kerok hancurnya mata uang negara ini, setelah terlebih dahulu memindahkan aset-aset mereka ke luar negeri dan kembali disaat uang mereka bernilai besar terhadap rupiah. Coba lihat itu Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Kredit Liquiditas Bank Indonesia (KLBI), mereka membangkitkan negara, memaksa negara agar meminjam uang, membuat uang, lalu dialirkan semua ke kantong-kantong konglomerat busuk. Tahu berapa jumlahnya, 6-7 kali APBN Indonesia di masa itu. Bagaimana mereka tidak kaya-raya, mereka itu parasit, kutu busuk yang tengik. Apa yang mereka lakukan terhadap ekonomi Indonesia? Mereka merusak, sumber daya alam dikeruk secara serampangan, sawit, batubara, minyak, tambang-tambang yang luas luas, mereka keruk, meninggalkan kerusakan kerusakan yang sangat parah, mewariskan bencana alam, seperti tragedi kemanusiaan di seantero negeri. Uang mereka dibawa kabur ke luar negeri. Mereka simpan di Panama Papers, pandora papers atas nama pejabat negara dan budak-budak piaraan mereka. Para konglomerat busuk dan antek-anteknya pada dasarnya anti dengan kebangsaan Indonesia. Jadi, sekali lagi yang mahal itu bukan transisi energi, bukan pelaksanaan politik dan pemerintahan, bukan penyelenggaraan hajat hidup orang banyak. tapi yang mahal itu adalah biaya yang harus ditanggung untuk menopang kemewahan hidup para konglomerat busuk yang sepanjang hari merampas sumber daya ekonomi rakyat dan merusak kemampuan produksi serta produktifitas rakyat. Mereka semua oligarki konglomerat busuk tersebut harus ditangkap, jangan dibiarkan menguasai negara, pemerintahan, bank Indonesia, perbankan, sumber daya alam. Karena para konglomerat busuk itu hanya akan terus melanjutkan kerusakan yang tidak berkesudahan. Mereka harus ditangkap karena telah melakukan kudeta, makar kepada bangsa dan negara Indonesia. (*)