ALL CATEGORY

Jokowi Menerkam Golkar

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  POLITIK Jokowi selalu mempertontonkan kekumuhan terus menerus mempertontonkan praktek politik gorong-gorong. Sosok presiden yang sakit dan terganggu  jiwa dan pikirannya. Beberapa yanyg termasuk kategori ini adalah Gangguan Bipolar,  Delusi, Skidzofrenia, Dimensia & Delirium. Perilaku politiknya hanya hanya fokus transaksional  mengejar kalah dan menang,  lalu lupa akan substansi dari mengapa orang berpolitik yakni untuk membangun bonum commune (kebaikan bersama). Jokowi sedang menciptakan skenario  politik kartel baru untuk mengamankan anaknya sekaligus mengamankan dirinya, di ujung kekuasaannya yang penuh resiko akan di gantung di monas atau di kubur di IKN. Politik kartel sesungguhnya memiliki fungsi yang lebih luas dengan ciri cirinya:  - melemahkan bahkan akan memusnahkan ideologi partai.- sikap permisif dalam pembentukan kartel koalisi - melumpuhkan oposisi- pemilu / pilkada dan pilpres hanya formalitas- parpol hanya menjadi pelengkap kartel koalisi Dalam kaca mata politik polarisasi  semacam ini hanya akan dilakukan oleh orang terganggu jiwanya, karena akan sangat mengganggu dan merusak program dan jalannya roda pemerintahan membangun bonum commune Gibran akan menduduki  jabatan Wakil Presiden harus memiliki parpol sebagai kelengkapan terlibat pembentukan kartel politik. Jokowi wajib bertindak cepat sebelum habis masa jabatannya harus bisa membajak atau mengkudeta salah satu parpol besar untuk Gibran. Kita sudah mulai melihat  manuver politik Jokowi untuk menjaga Gibran, menyergap Golkar dan Ketum Golkar harus mundur sebelum habis masa jabatannya digantikan putra mahkotanya Gibran sang Wakil Presiden mendatang. Skenario  politik  Jokowi  terang benderang akan mempertahankan kartelisasi oligarkis  kawin silang antara politik kartel dan oligarki yang saat ini menjadi nyawa kekuasaan Jokowi. Upaya kudeta terebut seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi untuk penguatan posisi Wakil Presiden  dan untuk meneruskan kawin silang politik kartel dangan oligarki di bawah kendali Gibran meneruskan peran ayahnya sebagai boneka oligarki. Posisi Gibran selepas Jokowi lengser tanpa memiliki posisi sebagai ketum parpol besar perannya bisa hanya sebagai pupuk bawang, fungsi utama melindungi ayahnya setelah lengser dari segala mara bahaya akan lumpuh total. Spekulasi skenario Jokowi menerkam Golkar kalau benar benar terjadi bukan jaminan Jokowi akan aman dari sergapan hukum setelah lengser dari jabatannya. (*)

Lawan Oligarki, Mega dan Anies Harus Bersatu 

Oleh Yusuf Blegur | Mantan Presidium GMNI  Sama-sama dikhianati dan didzolimi Jokowi. Mega dan Anies ditantang sanggup memasuki fase “vivere pericoloso” demi menyelamatkan Indonesia dari cengkeraman oligarki dan politik dinasti. Atmosfer politik nasional diprediksi akan mengalami turbulensi dan tumbukan di Jakarta. Pilgub Jakarta sepertinya tidak akan mengulang hasil pilpres 2024, dimana cawe-cawe presiden berkuasa dan politik dinasti mengangkangi konstitusi dan demokrasi. Indonesia bisa dipastikan akan  mencapai titik jenuh pada dominasi pragmatisme atas kedaulatan rakyat. Pilgub Jakarta perlahan membuka ruang bagi lahirnya perlawanan kekuatan spiritual terhadap hegemoni material. Rezim tirani mengalami antiklimaks kekuasaan, geliat perubahan tak terbendung lagi. Adanya Megawati Soekarno Putri dan Anies Baswedan dalam realitas kekuasaan tirani dibawah kepemimpinan Jokowi. Membuka peluang upaya melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi atas distorsi akut penyelenggaraan negara selama satu dekade ini. Mega yang ikut berdosa bersama Jokowi, meski tersandera namun tegas menginsyafi keyakinan oposisinya. Pernah bersama Jokowi merajut kekuasaan, kini Mega melakukan perlawanan. Begitupun Anies Baswedan, berkali-kali menjadi bulan-bulanan kekuasan rezim Jokowi, tetap istiqomah dalam gerakan perubahan.  Mega dan PDIP memerlukan trigger politik pada pemimpin yang bisa menjadi representasi kekuatan arus bawah. Sementara Anies harus memenuhi kebutuhan elektoral yang menopang gerakan perubahan dalam jalur konstitusional dan demokratis. Kohesifitas politik Mega dan Anies akan menjadi manuver signifikan dalam pilgub jakarta, terlebih dalam menegasikan upaya melanggengkan kekuasaan rezim Jokowi yang konspiratif Megawati Soekarno Putri dengan kebesaran PDIP yang memiliki rekam jejak historis, ideologis dan empiris. Anies Rasyid Baswedan dengan politik integritas yang mengedepankan moral, etika dan spiritualitas. Keduanya figur pemimpin strategis itu, dapat membangun sinergi, kolaboritas dan bahkan kontrak politik jangka panjang untuk memulihkan Indonesia yang karut-marut. Dengan mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta, Mega melalui PDIP telah mulai membuka tabir kegelapan kekuasan oligarki dan politik dinasti. Api kesadaran progressif revolusioner itu telah dihidupkan di Jakarta, ibukota negara yang terpinggirkan. Diliputi maraknya orientasi uang, kekuasaan dan jabatan serta politik sandera terutama tang terjadi pada kebanyakan pemimipin dan partai politik.  Mega dan Anies bisa melakukan inisiasi dan  berpotensi membangun simbiosis mutual demi keselamatan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Momentum pilgub Jakarta yang mendesak, sesungguhnya bisa menghidupkan politik perubahan melalui simbiosis mutual Mega dan Anies. Semoga. Saat kedua anak-cucu pahlawan nasional bersatu. Bukan hal mustahil Mega dan Anies menghidupkan kembali api nasionalisme dan patriotisme  dalam dekadensi Indonesia. (*)

Halusinasi Indonesia Emas

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  PADA Kamis Pahing  tanggal 08 Agustus 2024 ( malam Jumat ) peserta Kajian Politik Merah Putih, setelah bertadarus bersama sekedarnya. Dilanjutkan berdiskusi rutin dengan acuan  thema ternyata sudah di sepakati : Solitudinem faciunt pacem appellant (mereka menciptakan kehancuran dan menyebutnya perdamaian) danThe wrong man in the wrong place with the wrong idea and idealism(Orang yang salah di tempat yang salah dengan ide dan cita-cita yang salah). Muncullah percikan pikiran bebas antara lain : Selama sepuluh tahun kita tertipu dipimpin seorang yang dikira pahlawan rakyat kecil, merakyat  ternyata penghianat negara bisa berbuat apa saja dan kita tak berdaya menghentikannya. Simpul simpul perlawanan di mandulkan, penguasa jadi  bebek piaraan taipan Oligarki,  kenyataan hidup bangsa ini seperti dalam dongeng. Keadaan ini seperti tidak masuk akal tetapi terjadi sebagai realitas. Penipuan, kebohongan, kelicikan Jokowi berjalan mulus, telah menimbulkan bencana kemanusiaan, tata kelola negara terburuk dan porak poranda, kita semua jadi korbannya Salah seorang peserta diskusi begaya spiritual mengatakan : \"Arwah  Deng Xiaoping tersenyum bangga doktrinku tetap bejalan: Sembunyikan kemampuan kita dan tunggu saat yang tepat lumpuhkan dan kuasai mereka\". Kita ini bangsa yang tolol, tidak menyadari strategi dagang Tiongkok juga didasarkan pada seni perang  kontemporer tidak selalu terungkap seperti : Deklarasi bahwa Tiongkok tidak akan pernah mencari hegemoni, strategi Tiongkok itu jelas menipu. Kita lengah melihat niat dan perilaku mereka yang sebenarnya. Lebih tolol lagi sang  penguasa menangkap  tipuan rersebut  diamini sebagai kebenaran bahkan berbunga bunga mengira  sebagai berkah.  Tidak sadar atau memang sudah dungu bahwa taipan oligarki Cina sudah menguasai politik dan sumber daya ekonomi di Indonesia. Ini sasaran utama untuk menguasai Indonesia, tidak peduli dengan pasal 33 UUD 45. Kita bertarung siang malam di berbagai media sosial sementara taipan oligarki strateginya sangat senyap tetapi mematikan tetap di dasarkan pada tipu daya, dan itulah doktrinasi saudagar etnis Cina. Terlihat sangat jelas sama dengan tampilan prilaku Jokowi,  dengan segala tipu daya, licik dan pembohong. Pemimpin RRC biasanya menyebutkan ide kerjasama saling menguntungkan sebagai jebakan maut hutang di tawarkan gila gilaan. Jokowi menangkap perangkap  tersebut sebagai anugerah dan keberuntungan. Tiongkok telah memberikan bantuan hutang yang sangat besar kepada Indonesia.  Perang non-senjata  meliputi perang dagang, perang finansial. Ketika tidak mampu mengembalikan hutangnya ini ancaman sangat besar pulau pulau di jual ke asing dengan dalih disewakan. Ide penakluk disintegrasi mencakup politik, ekonomi, budaya, psikologi, ancaman militer, konspirasi, propaganda media, hukum, informasi, dan intelijen. Semua konsep ini jelas dibangun di atas ide-ide Sun Tzu tentang penipuan, gangguan, dan menaklukkan musuh tanpa berperang. *Indonesia sudah  masuk dalam perangkap politik dan skenario hegemoni ekonomi  Taipan Oligarki dan RRC adalah petaka dan bahaya besar, Jokowi masih menebar impian dan halusinasi Indonesia Emas 2045, lagi lagi kita terbius mengamininya, persis didepan mata kuburan siap mengubur NKRI*. (*).

Amerika Dalang di Balik Kerusuhan dan Kudeta Militer Bangladesh

Oleh Faisal S Sallatalohy | Kandidat Doktor Hukum Trisakti INTELIGEN Amerika di balik kerusuhan massal Bangladesh. Amerika merancang proses kudeta terhadap Perdana Menteri Sheikh Hasina dengan menebar isu kegagalan demokrasi, kemunduran ekonomi, dan penguatan otoritarianisme rezim.  Nafsu Amerika menjatuhkan Hasina mulai menguat sejak penyelenggaraan dua pemilu terkahir di Bangladesh. Amerika secara terbuka mengumumkan kecaman dengan menuding Hasina dan Partai Liga Awami melakukan penyimpangan signifikan, termasuk kotak suara yang dipalsukan dan ribuan pemilih siluman.  Dengan kecurangan itu, masing-masing, Hasina sukses memenangkan 84% dan 82% suara.  Amerika marah dan jengkel terjadap Hasina yg menjadi forxy Rusia dalam pengembangan reaktor nuklir untuk listrik PLTN di kawasan Asia Selatan, sejak 2017.  Bersama perusahan Rusia, Rosatom State Atomiс Energy Corporation, Hasina membangun reaktor nuklir utk PLTN pertama di Ruppur, distrik Pabna, bagian barat Bangladesh, 90 mil dari Dhaka.  Beton pertama pada tahap konstruksi proyek dimulai sejak 2017. Sementara Batu Fondasi diletakan pada 2023 lalu.  Proyek senilai US$ 12,65 miliar, 90% di antaranya dibiayai melalui pinjaman Rusia yang dapat dilunasi dalam waktu 28 tahun, dengan masa tenggang 10 tahun.  Pembangkit dengan kapasitas 2.400 MW Ini menjadi prpoyek infrastruktur terbesar di negara berpenduduk sekitar 170 juta orang itu.  Kemarahan Amerika terhadap Hasina memuncak sejak 6 Oktober 2023 lalu, bertepatan dengan momen penyerahan uranium Rusia kepada Hasina sebagai bahan dasar reaktor nuklir.  Menlu Rusia, Sergey Lavrov hadir langsung dalam upacara penyerahan di Bangladesh. Sementara Vladimir Putin dan Hasina, saling memberikan sambutan secara virtual.  Lewat proyek Rusia ini, Bangladesh menjadi pengguna bahan bakar nuklir ke-33 di dunia. Bangladesh kini dapat menyediakan energi nuklir untuk PLTN yg sangat dibutuhkan bagi perkembangan kekuatan ekonominya yang sedang berkembang di level regional.  Rusia tidak hanya membangun reaktor nuklir untuk pengembangan PLTN, melainkan juga memberikan bantuan sepanjang siklus proyek nuklir beroperasi di Bangladesh.  Rangkaian bantuan meliputi kewajiban penyediaan bahan bakar reaktor jangka panjang, pemeliharaan pembangkit listrik tenaga nuklir, pengelolaan bahan nuklir bekas, serta melatih personel berkualifikasi tinggi untuk industri nuklir Bangladesh.  Bangladesh yang terletak di antara India dan Myanmar di Teluk Benggala, menjadi sasaran persaingan geopolitik yg ketat. Sebelum diterima, Rusia bersaing ketat dengan Amerika memberi tawaran kerjasama dan inveatasi kepada Sheikh Hasina.  Namun Rusia lewat Rosatom mampu menawarkan pembiayaan hingga 90% untuk proyek nuklir dengan pembayaran yg dicicil selama beberapa dekade dengan suku bunga minimal.  Pembiayaan yg lebih menarik membantu Rosatom Rusia memenangkan kesepakatan tersebut. Sementara Amerika lewat Perusahaan Listrik Westinghouse tidak dapat menandingi persyaratan yg ditawarkan oleh Rosatom Rusia.  Wajar jika Rusia dimenangkan. Bagi Bangladesh, Persyaratan yang menguntungkan dari Rusia “sangat penting bagi negara-negara miskin seperti Bangladesh dengan peringkat kredit rendah. Pembiayaan semacam itu, sulit ditemukan di tempat lain.  Proyek reaktor nuklir PLTN Rooppur Bangladesh telah memberi Moskow pijakan yang tak ternilai untuk mengendalikan Geopolitik di kawasan Asia Selatan.   Amerika dan sekutu Barat cemas serta khawatir, proyek reaktor nulir Rusia di Bangladesh adalah ancaman bagi kelangsungan geopolitik, geokonomi, geostrategis mereka di kawasan.  Mantan sekretaris energi nuklir di Departemen Energi Amerika, Kathryn Huff, mengatakan, proyek Rusia di Bangladesh adalah bentuk awal kesuksesan perluasan wilayahnya ke belahan bumi selatan.  Lewat proyek ini, Rusia sukses mengikat Bangladesh selama beberapa dekade. Memanfaatkan Bangladesh untuk memperluas pengaruh Kremlin di Bumi Selatan seperti yg telah dilakukannya terhadap negara lain yg tidak memiliki kapasitas nuklir sendiri.  Menurutnya, sangat penting bagi Amerika dan sekutunya untuk memutus perluasan tersebut. Amerika harus membangun kembali rantai pasokan nuklir yg stabil  untuk menggeser Rusia dari kepemimpinan di sektor nuklir global di wilayah ini.  Namun dirinya pesimis Amerika mampu menggeser pengaruh Rusia secara profesional dalam waktu singkat meskipun Amerika masih menjadi Sumber investasi ekonomi terbesar dan pasar ekspor utama Bangladesh. Kathryn Huff melihat kenyataan industri Nuklir Amerika dan sekutu yang masih perlu waktu satu dekade untuk mewujudkannya.  Memanfaatkan kekuatan intligennya, Amerika menunggangi oposisi dan militer lewat tangan pesaing Hasina, ketua partai oposisi utama Bangladesh National Party, Khaleda Zia untuk mendorong proses kudeta dari atas.  Dadi bawah, Amerika berupaya menghasut masyarakat, kritikus dan Mahasiswa. Selain menggunakan isu Kegagalan demokrasi, otoritarianisme, pengangguran, kemiskinan dll, Amerika juga menebarkan isu bencana masa depan ekonomi, korupsi, jebakan utang menggunung, jebolnya devisa untuk pengembalian pinjaman proyek, kenaikan harga liatrik yang tinggi dan kemiskinanasa depan.  Menurut perhitungan oposisi berbaju akademis, Mahmud Titumir, ekonom Universitas Dhaka, jika dihitung berdasarkan perkiraan biaya konstruksi pembangkit, harga untuk PLTN Rooppur capai 9,36 sen per kilowatt/jam. Kenaikan harga sangat tinggi hampir 100% dibandingkan dengan 5,34 sen untuk jumlah energi yg sama dari proyek tetangga India.  Menurutnya, Bangladesh akan lebih baik jika menghabiskan uang untuk tenaga surya dan angin yang dihasilkan di dalam negeri yang biayanya telah turun tajam dalam beberapa tahun terakhir. Daripada menciptakan ketergantungan pada Rusia untuk energi nuklir yg mahal dan berpotensi berbahaya. Menurutnya ini adalah bencana.  Rencana dan keterlibatan Amerika dalam proses kudeta Hasina, bukanlah hal baru. Ia bahkan sudah 19 kali menjadi target pembunuhan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diungkapkan sendiri olehnya dalam sesi wawancara bersama Time dengan judul \"Hard Power: Prime Minister Sheikh Hasena and the Fate of Democracy in Bangladesh\"  \"Saya mengatakan kepada parlemen, bahwa Amerika berusaha menghilangkan demokrasi Bangladesh dengan merekayasa penggulingan saya\".  Sebagai tanggapannya, selain mendikresitkan proyek Nuklir Rusia, Hasina juga dituding Washington sebagai pemimpin Bangladesh yang mengarah pada despotisme. Itulah kenapa, Hasina tidak diundang ke dua pertemuan KTT Demokrasi berturut yang diselenggarakan Amerika. Kemudian pada Mei 2023 Amerika mengumumkan pembatasan visa bagi warga Bangladesh pendukung Rezim Hasina.  Kini, Hasinah melarikan diri berlindung di India. Karena India adalah sekutu sekaligus mitra yang disertakan Rusia dan Bangladesh ke dalam proyek Reaktor Nuklir Rooppur. India turut menyediakan perusahaan-perusahaannya yang terlibat dalam mengerjakan pembangunan PLTN sebagai kontraktor. Selain itu, spesialis Bangladesh dilatih di Rusia dan India.  Pada akhirnya, Hasil perubahan pemerintahan Bangladesh dengan jatuhnya Hasina tidak akan menghasilkan perubahan berarti untuk kebaikan masyarakat. Perubahan rezim hanyalah upaya pergeseran dominasi dari pencuri yang lama ke perampok yang baru. Dari rezim Tiran Hasina ke calon rezim Jongos besutan Amerika dan sekutu.  Mirisnya, saat ini, Amerika menggeser opini terkait akar konflik ke arah fundamentalisme Islam. Judulnya \"Minoritas Hindu Jadi Korban Kerusuhan\". Terminologi yang meyeret Islam sebagai agama mayoritas. Islam pelaku kekerasan.  Pergeseran opini dan tindakan mankpulatif tersebit sejalan dengan pernyataan yang dimuat di portal Time pada 2 November 2023. Bahwa Bangladesh adalah tempat yang sulit karena penduduk Muslim yang lebih banyak daripada negara Timur Tengah mana pun.  Muslim yang mayoritas bercampur dengan minoritas yang signifikan sekitar 10% penganut Hindu, Buddha, Kristen, dan lainnya. Meskipun secara konstitusional, Bangladesh sekuler, seorang diktator militer pada tahun 1988 dan kini dilanjutkan Hasinah, menjadikan Islam sebagai agama negara, menciptakan paradoks yang terbukti menjadi lahan subur bagi fundamentalis radikal. (*)

IKN: Istana Kampret Nusantara

Oleh M Rizal Fadillah  | Pemerhati Politik dan Kebangsaan SEBAGAIMANA suasana mistis yang menyertai penetapan Km 0 IKN di Penajam Kaltim dahulu maka di saat akan memperingati HUT Kemerdekaan RI di IKN tiba-tiba sorotan pada bangunan Istana semakin tajam. Alih-alih bernuansa Garuda, bangunan Istana tersebut malah mirip Kelelawar. Warnanya pun coklat gelap. Istana Garuda berubah menjadi Gedung Kelelawar.  Menurut Nyoman Nuarta arsitek Istana Garuda sengaja warnanya coklat gelap sebab nanti akibat oksidasi akan berubah menjadi warna hijau, waktunya cukup lama minimal 5 tahun. Tapi lucu juga keindahan harus menunggu oksidasi dulu. Nuarta membandingkan dengan patung GWK, namun GWK sejak pembangunan sudah bernuansa warna hijau.  Apa yang terjadi jika IKN ternyata mangkrak ? Warna itu berubah menjadi hijau karena memang banyak lumut. Apakah Nyoman Nuarta kompeten sebagai orang berprofesi sebagai arsitek, apalagi untuk membuat Istana Negara ? Para arsitek berhak memprotes seniman patung ini. Lalu simbol Garuda pada Istana ternyata bukan menengok ke kanan sebagaimana semestinya tapi menghadap ke depan dan tertunduk. Garuda yang tidak gagah lagi, bahkan telah bermimikri menjadi Kelelawar. Sungguh suatu penghinaan.  Setelah prediksi IKN akan menjadi kota hantu ternyata sinyalnya sudah ada yaitu istana seram seperti hantu. Hantu kelelawar yang  membingkai Istana Garuda. Sejak awal Jokowi sudah mengundang hantu ke IKN. Mulai dari Gubernur yang membawa air kendi dan tanah keramat berbagai daerah, lalu Jokowi pakai sarung bermalam ditenda. Tidak jelas motif rasionalnya.  Dan kemarin ketika menginap di Istana ia menyatakan tidak bisa tidur, mungkin diganggu  hantu teman-temannya. Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79 di IKN di media sosial mistik-mistik muncul kembali. Dukun dari Banyuwangi KRT Ilham Triadi Nagoro didatangkan untuk \"menahan hujan\" dengan 5 keris dan 1000 dupa-dupa.  Dalam rangka komunikasi alam ghaib dan penyelarasan alam, katanya. Mungkin pada tanggal 17 Agustus 2024 esok akan ada penampilan mistik lainnya.  Entahlah yang jelas dunia pedukunan atau perhantuan sudah menjadi habitat dari Jokowi dan rezimnya. Ironi sekali di tengah keinginan menjadikan IKN sebagai \"smart metropolis\" ternyata warna yang dicelupkan adalah ritual klenik. Ya akibatnya Tuhan pasti marah. Investor tidak akan datang, utang berkembang, serta target yang  tidak tercapai. Jokowi akan panik proyeknya terbengkalai. Ia harus bertanggungjawab atas keputusan yang bersandar pada kemauan dan nafsunya sendiri. Manusia kelelawar (Bat man) jagoan dalam pembela kebenaran, berbeda dengan hantu kelelawar (Ghost bat) yang menyeramkan dan menghisap darah. Bertaring dan berjubah hitam berkumpul bersama dalam komunitas Vampir, Dracula dan Voldemort.Istana Kelelawar tidak estetis atau bernilai seni tetapi lebih bercerita tentang alam kegelapan.  Kegiatan klenik di atas dalam kaitan keagamaan namanya syirik dan hal itu termasuk kategori dosa besar, tidak terampuni, menghapus amal, dan menurut QS Al Bayyinah 6, akan kekal di Neraka. \"Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan ahlul kitab dan orang-orang musyrik (masuk) Neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk\". Istana Kampret \"hitam\" dan segala atribut pembangunannya tidak membuat \"cahaya\" bangsa. Kusam, seram, beraroma dupa-dupa. Maka tidak akan mendapat berkah Allah SWT.  Karenanya jika IKN ingin berlanjut, maka  bongkar bangunan Istana Kampret itu, bangun kembali dengan bangunan simbol Garuda yang benar. Dirancang dan dibuat oleh arsitek yang profesional, beriman dan bersertifikat asli. (*)  Bandung, 11 Agustus 2024

Bangladesh dan Perubahan Cepat

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan KETIKA Indonesia skeptis dapat melakukan perubahan cepat atas rezim Jokowi yang tinggal menyisakan 2 bulan lebih masa jabatannya, maka gerakan perubahan Bangladesh dapat berlangsung 1 bulan saja. Mulai 1 Juli 2024 blokade jalan dan kereta api oleh mahasiswa, 16 Juli bentrok demonstran dengan pro pemerintah, 18 Juli mahasiswa menolak tenang, 21 Juli ada Putusan MA, 4 Agustus militer berpihak pada demonstran dan 5 Agustus PM Syeik Hasina mundur lalu kabur.  Teringat Mei 2022 saat Presiden Srilangka Gotabaya Rajapaksa didesak mundur oleh rakyatnya lalu lari ke Maladewa untuk lanjut Singapura. Sebelumnya Mahinda Rajapaksa juga diturunkan oleh demonstran. Dinasti Rajapaksa memang kaya tapi korup sehingga tidak disukai. Dinasti ini berakhir dengan dimundurkannya Gotabaya Rajapaksa. Rakyat akhirnya marah dan menggigit keluarga besar Rajapaksa. Tukang paksa dipaksa turun tahta. Bagi pemimpin otoroter dan pengembang politik dinasti, peristiwa di Srilangka dan Bangladesh harus menjadi pelajaran. Gerakan serupa bukan hal yang mustahil dapat terjadi juga di Indonesia. Pengalaman penggulingan Presiden tahun 1965 dan 1998 dilakukan oleh aksi massa dan mahasiswa. Gaya memimpin Jokowi yang \"seenaknya\" potensial untuk membangunkan gerakan massa walaupun di ujung masa jabatan.  Gerakan tersebut dapat ditentukan oleh Presiden pelanjutnya. Jika menempatkan diri sebagai boneka penerus, maka dipastikan gerakan akan bersambung. Titik lemah Prabowo adalah pada legitimasi yang diragukan pasca Putusan MK dan KPU. Ada cacat moral, cacat etika, politik dan hukum. Prabowo Gibran bukan Presiden/Wakil Presiden yang ajeg. Terlalu mudah untuk menggoyangnya.  Jika Prabowo berani tampil mandiri dan berpihak pada suara rakyat, termasuk berani  menghukum Jokowi, maka Prabowo akan selamat. Gerakan massa terfokus hanya pada Jokowi dan keluarganya. Pemakzulan terjadi  secepatnya, tangkap dan adili. Bongkar-bongkar dosa Jokowi merupakan hal yang mengasyikan. IKN menjadi pusat sorotan. Apalagi upacara 17 Agustusan di IKN tercium aroma foya-foya dan penghamburan dana. Moeldoko menganggap enteng kritikan pemborosan hingga rental 1000 mobil dengan harga sewa sampai 25 juta perhari. Menurut Moeldoko tidak ada harga mahal untuk kemerdekaan. Ngawur dan ngeles Moeldoko. Benar bahwa untuk kemerdekaan tidak ada harga mahal, nyawa pun dikorbankan, tetapi ini untuk \"pesta\" peringatan kemerdekaan, beda atuh. Konyol pisan. Meski sudah ada Undang-Undang akan tetapi IKN belum jadi Ibukota Negara karena belum ada Keppres. Akibatnya Upacara Peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 2024 dilakukan di tempat yang bukan Ibukota Negara. Presiden yang berada di Kaltim hanya ingin pamer kekuasaan bak seorang \"Kaisar\". Lucunya, setelah selesai upacara nanti pasti balik lagi ke Istana Jakarta. Mungkin ia berujar \"gak bisa tidur\" di IKN. Rajapaksa, Hasina dan Jokowi sama saja. Ketiganya dianggap pemimpin yang korup dan tidak becus. Dinasti Rajapaksa, Hasina puteri Mujibur Rahman dan Jokowi yang merekayasa Gibran dan famili adalah para penjahat politik bagi rakyatnya. Mereka pelanggar HAM yang  merampok demokrasi. Merekayasa kecurangan dalam Pemilu. Program dan masa depan hanya tersisa janji-janji. Rajapaksa dan Hasina telah tumbang, Jokowi masih kesana kemari. Menggapai-gapai mencari pegangan. Namun itu hanya permainan waktu sebagaimana Raja Srilangka dan Ratu Bangladesh awalnya. Raja Jawa ini juga akan mengalami hal yang sama pada akhirnya. Mundur, dimundurkan, lalu kabur. Atau tangkap dan proses pengadilan.  Dalam disain IKN satu hal yang tertinggal dan belum ada, yaitu bangunan untuk bui atau penjara. Mungkin cocok penghuninya bagi yang selalu ngotot ingin pindah. Tentu bukan Rajapaksa yang lari ke Maladewa atau Hasina ke India. Ini untuk yang masih di Indonesia. Jika juga ngotot ingin kabur ke China, ya boleh-boleh saja. (*)

Anies Baswedan Harus Melawan

Oleh : Mudrick M Sangidu | Tokoh Senior Politik Pendiri Mega Bintang, Sabtu 10/08/2024 mendapatkan kunjungan Anies Baswedan di kediamannya Kartopuran Solo. Dalam kunjungannya Anies menyampaikan bahwa ke Solo kalau tidak \"sowan\" kepada Tokoh Senior Solo tidak afdhol. \"Rasanya tidak afdhol, kalau kami ke Solo tidak sowan kepada Pak Mudrick, Tokoh Senior kami\" kata Anies. Di samping bersilaturahmi kepada Mudrick, Anies juga memohon doa Mudrick dan Tokoh Mega Bintang lainnya yang mendampingi Mudrick, semoga tetap sehat dan bisa menjalankan tugas dengan baik. Dalam menyambut kedatangan Anies, Mudrick didampingi Tokoh-tokoh Mega Bintang di Solo Raya, menyampaikan rasa terima kasih kepada Anies yang telah berkenan berkunjung ke kediamannya. \"Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Mas Anies dan rombongan yang telah berkenan rawuh di rumah saya ini\" sambut Mudrick. Dalam pembicaraan berikutnya, disinggung juga perkembangan terakhir proses Pilkada tahun 2024, terutama sekali perkembangan di Jakarta.  Mudrick menyampaikan saran kepada Anies, agar tidak hanya sekedar bertahan menghadapi rezim saat ini. \"Mas Anies jangan hanya bertahan, tetapi harus menyerang. Karena rezim saat ini tidak boleh didiamkan melakukan penzaliman kepada rakyatnya\" kata Mudrick. Lebih lanjut Mudrick menyampaikan yang sangat krusial saat ini adalah maraknya korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara. \"Mas Anies harus melawan mereka.  Jalin komunikasi dengan Parpol yang beroposisi kepada Rezim. Buat Aliansi Rakyat Berantas Korupsi sekaligus memimpin gerakan tersebut.  Mega Bintang siap mengajak seluruh rakyat mendukung gerakan ini\" saran Mudrick.  Sedangkan dalam Pilkada kali ini, abaikan saja Parpol yang dulu mendukung Mas Anies tetapi saat ini mereka berbalik arah bersama rezim saat ini. \"Abaikan saja mereka, Mas. Bisa jadi mereka bergabung dalam koalisi rezim saat ini karena diiming imingi kursi di Kabinet. Bisa juga mereka tersandera dengan kasus korupsi yang mereka lakukan. Dengan bergabung dengan rezim ini, mereka berharap diselamatkan dari pemeriksaan KPK\" tegas Mudrick. (*)

Anies Effect dan Bargaining Value

Satu hal lain lagi yang diberikan Anies--tidak cuma Anies Effect--tapi ada yang selainnya, dan itu seperti \"berkah\" tersendiri. Sebab seorang Anies, itu bisa jadi alat tawar tinggi dalam negosiasi dengan pihak KIM. Lebih tepat pihak Jokowi. Anies punya bargaining value yang bisa mengangkat PKS--mungkin juga dengan NasDem dan PKB. Oleh: Ady Amar | Kolumnis Anies Baswedan bawa berkah bagi partai pengusungnya dalam Pilpres 2024 lalu. Pemilu yang dilaksanakan serentak, baik Pilpres maupun Pileg, itu terbukti menambah perolehan kursi legislatif partai pendukungnya, baik Partai NasDem, PKB, dan PKS. Penambahan kursi tidak saja tingkat DPR RI, tapi juga tingkat DPRD Provinsi, maupun DPRD Kota/Kabupaten. Semua seperti sepakat menyebut, itulah Anies Effect. Di mana konstituen yang memilih Anies Baswedan juga memilih partai pengusungnya. Anies Effect disebut faktor penambah kursi partai pengusung. Itu bisa dilihat dari penambahan kursi DPR RI di mana NasDem mendapat tambahan 10 kursi, PKB 10 kursi, dan PKS 2 kursi. Tapi ada bonus buat PKS sebagai tambahan lainnya. PKS memenangi perolehan kursi di DPRD Provinsi Jakarta. PKS mendapat 18 kursi. Menggusur PDI Perjuangan yang sebelumnya selalu keluar sebagai pemenang. Karenanya, jabatan Ketua DPRD Jakarta akan jadi milik PKS.  Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar memang tak memenangi Pilpres 2024. Pemenang pilpres adalah Prabowo Subianto. Kekalahan Anies dan kemenangan Prabowo memunculkan faktor penyebab kekalahan di satu pihak dan kemenangan di pihak lainnya.  Faktor penyebabnya sudah sama-sama diketahui terang benderang. Pilpres 2024 boleh disebut pilpres paling norak dalam sejarah penyelenggaraan pilpres pasca Reformasi. Belum ada presiden sebelumnya cawe-cawe dalam penyelenggaraan Pilpres dengan memaksakan kemenangan jagoannya. Politik gentong babi (pork barrel politics) dimainkan dengan begitu masif. Film dokumenter Dirty Vote karya Dandhy Dwi Laksono menjelaskan itu semua dengan begitu apik dan ditail. Biarlah ini jadi kenangan tak terlupa dalam sejarah kelam demokrasi era Jokowi. Mari kembali fokus saja pada \"berkah\" Anies yang itu pasti disyukuri, tak salah \"memakai\" Anies untuk mendongkrak perolehan suara signifikan. Anies Effect pastilah menenteramkan partai pengusungnya. Tak perduli capres dan cawapres yang diusung tak memenangi. Taklah mengapa, jika perolehan kursi legislatif di semua jenjangnya bertambah dengan jumlah kursi tidak sedikit. Pertanda bahwa yang diusung diakui atau tanpa perlu pengakuan, bahwa \"berkah\" itu ada. Itu jadi faktor penentu konstituen memilih partai yang mengusung semangat perubahan yang disuarakan Anies Baswedan. Tidak cukup Anies Effect yang diambil dari seorang Anies Baswedan. Sepertinya partai-partai itu masih \"memakai\" Anies dengan suara lantang mengawali pencalonannya di Pilkada Jakarta 2024. Belakangan bisa disimpulkan bahwa di balik itu justru menyelisih Anies dengan meninggalkan dengan sajian cara masing-masing yang menjijikkan. NasDem setidaknya belum berterus terang seolah pakewuh akan bicara apa meninggalkan pencalonan Anies yang sebelumnya pernah menyatakan nyaris setingkat deklarasi memilih Anies pada Pilkada DKI Jakarta. NasDem seperti tidak mampu untuk mengatakan bahwa kebersamaan dengan Anies mesti diakhiri. NasDem seperti sedang menunggu momen yang tetap untuk mau tidak mau menyatakan sikapnya. Sepertinya Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan jadi sandarannya. PKB lantang meski belum sampai Ketua Umum Muhaimin Iskandar yang bersuara akan bergabung dengan KIM. Tapi Jazilul Fawaid Wakil Ketuanya sudah menyatakan akan bergabung dengan KIM. Banyak yang menyebut NasDem dan PKB korban sandera bisnis dan politik. Maka mustahil punya nyali untuk berbeda pilihan. Maka kemesraan dengan Anies yang terbina selama Pilpres 2024 perlu disudahi. Bagaimana dengan PKS? Menurut setingkat juru bicaranya menyatakan akan bergabung dengan KIM. Belum jelas apakah keputusan itu sudah bulat. Karenanya tak bisa diganggu gugat jika keputusan keluar dari Majelis Syura. Belum tahu persis apakah suara-suara riuh dari politisi PKS yang disampaikan itu sudah keputusan bulat bergabung dengan KIM. PKS bahkan perlu menegaskan dalam 1-2 hari ini PKS akan memutuskan siapa calon gubernur yang dipilih pada Pilkada Jakarta. Publik menyebut dengan simpulan, bukan kejutan jika yang dideklarasikan PKS itu Ridwan Kamil, jagoan yang diajukan KIM. Tanda-tanda itu sudah dibuat PKS yang berhasrat masuk ke kubu KIM. Bahkan Prabowo Subianto Ketua Umum Gerindra pun sudah benderang menyebut PKS akan bersama KIM. Jika itu benar, maka berakhir pula kebersamaan panjang PKS bersama Anies. Publik dan bahkan hampir semua pengamat menyebut PKS nyaris tak punya beban politik maupun bisnis elitenya bisa jadi alat penekan untuk tidak mengusung Anies. Maka tidak perlulah menampilkan jurus dengan berdalih Anies tak mampu mencari kekurangan 4 kursi yang diminta PKS, agar bisa mencalonkannya. Justru muncul kesan kental, bahwa langkah PKS itu menyandingkan Anies dengan kadernya Shohibul Iman, itu justru mengunci Anies. Setelah itu coba menjajakan agar bisa didukung PKB dan NasDem. Mana ada partai sudi negosiasi dengan hasil yang sudah dipatok di depan. Jika serius mestinya duduk bersama lalu membicarakan siapa yang pantas mendampingi Anies.  Anies hampir sehampir-hampir pasti akan ditinggalkan PKS. Tak masalah jika itu sudah keputusan bulat yang dibuat. Tapi jangan bilang PKS sudah mengupayakan maksimal dan tidak berhasil, dan karenanya PKS perlu kepastian untuk mencari koalisi baru. Itu _sih_ seperti lagak takut ketinggalan kereta saja. Lalu perlu Anies ditinggalkan. Karenanya buru-buru perlu menumpang kereta yang dipilih serombongan koalisi KIM. Soal Anies biarlah ia ditinggal semaunya. Jika Tuhan berkehendak tak mustahil Anies akan menumpang kereta berikutnya. Satu hal lain lagi yang diberikan Anies--tidak cuma Anies Effect--tapi ada yang selainnya, dan itu seperti \"berkah\" tersendiri. Sebab seorang Anies, itu bisa jadi alat tawar tinggi dalam negosiasi dengan pihak KIM. Lebih tepat pihak Jokowi. Anies punya bargaining value yang bisa mengangkat PKS--mungkin juga dengan NasDem dan PKB. Anies lagi-lagi bawa \"berkah\" yang tidak dicukupkan pada Anies Effect saja tapi lebih dari itu. Soal ini boleh juga disebut sebagai sedekah Anies yang tak puas diambil sesukanya. Allahul musta\'an.**

Pelajaran dari Bangladesh

Oleh Andi Rahmat | Mantan Ketua Umum KAMMI, Anggota DPR RI 2004-2014 Sheikh Hasina, wanita penguasa Bangladesh berusia 76 tahun itu tidak menduga ketika dia bangun pagi di hari 5 Agustus 2024 lalu. Dia mesti terburu-buru dan panik bersama adik perempuannya terbang dengan helikopter meninggalkan Bangladesh. Terbang untuk menghindari serbuan rakyatnya sendiri yang marah kepadanya. Sheikh Hasina baru beberapa bulan sebelumnya memenangkan Pemilu Bangkadesh. Kemenangan yang sangat fantastitas. Menang mutlak 80%, namun Pemilu yang diboikot oleh partai-partai oposisi utama di Bangladesh.  Sebagai seorang Perdana Menteri, Sheikh Hasina terbilang sukses membangkitkan perekonomian Bangladesh. Jutaan orang Bangladesh terbebas dari jeratan kemiskinan. Syeikh Hasina sukses besar.   Setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi Bangladesh adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ekonomi tumbuh rata-rata di atas 7%. Pertumbuhan rata-rata yang fantastis ini dicapai melalui upaya kerasnya dalam menata ulang struktur perekonomian Bangladesh dalam kurun 15 tahun masa kedua kekuasaannya. Dari tahun 2009-2024. Bangladesh adalah negeri yang sejak memerdekakan diri dari Pakistan di tahun 1971, dipenuhi dengan ketidakstabilan politik. Diguncang oleh berbagai kekerasan politik yang menewaskan ribuan orang dan dua orang pemimpinnya. Secara ekonomi, negeri ini adalah paria dan salah satu negara miskin di dunia. Sheikh Hasina sendiri adalah seorang pemimpin politik tangguh, yang telah melewati berbagai prahara politik. Bapaknya, Sheikh Mujibur Rahman adalah Presiden Bangkadesh pertama. Sheikh Hasina sedang berada di Eropa ketika militer Bangladesh menyerbu rumahnya dan membunuh bapak dan sebagian anggota keluarganya.  Dia hidup untuk beberapa waktu sebagai “exile” di negara lain. Kemudian kembali ke Bangladesh untuk memulai karier politiknya hingga dia berhasil menjadi Perdana Menteri di tahun 1996-2001, dan terpilih kembali di tahun 2009.  Pengalaman ini membuat Sheikh Hasina meyakini bahwa sumber ketidakstabilan Bangladesh adalah kemiskinan yang menghimpit rakyatnya. Kemiskinan itu sendiri adalah hasil dari ketidakstabilan politik Bangladesh.  Sejak berkuasa kembali untuk yang kedua kalinya di tahun 2009, Sheikh Hasina menjadikan pembangunan ekonomi sebagai fokus utama. Kepercayaannya terhadap keniscayaan stabilitas politik untuk pembangunan ekonomi, menyebabkan dia memutuskan untuk mengeradikasi sumber-sumber ketidakstabilan politik itu. Sejak 2009, Sheikh Hasina mulai melancarkan kampanye untuk menaklukan lawan-lawan politik. Kampanye itu dimulai dengan kelompok politik Islam yang digawangi oleh Jemaat Islami, Partai Politik Islam yang diilhami oleh Abul A’la Al Maududi.  Kampanyenya ini mendapat dukungan diam-diam dari Barat yang saat itu melihat kelompok-kelompok Islam sebagai ancaman global. Dan yang lebih penting lagi, dia mendapat dukungan penuh dari negara tetangganya India. Apalagi India juga melihat keberadaan kelompok itu di Bangladesh sebagai ancaman asimetrik bagi India. Kendati mengalami perlawanan keras, Sheikh Hasina mendapat dukungan kuat dan penuh dari aparat keamanan negara polisi. Dukungan yang sama kuat juga datang dari militer Bangladesh. Ditambah dukungan rakyat Bangladesh yang lelah dengan kemiskinan dan kekacauan politik. Kampanyenya ini membuahkan hasil luar biasa.  Dengan modal keberhasilan ini, ditambah meluasnya dukungan rakyat Bangladesh yang melihat keberhasilannya memulihkan perekonomian, membuat Sheikh Hasina kemudian mulai memperluas kampanye politiknya. Keberhasilan kebijakan ekonominya ditopang oleh arus besar investasi dari India yang menganggapnya sebagai partner yang dapat diandalkan. Bangladesh memperoleh berkah besar akibat realokasi industri tekstil dari berbagai negara. Apalagi ditopang okeh India yang mendorong usahawan India untuk menjadikan Bangladesh sebagai basis industri tekstil mereka yang baru. Semua keberhasilan ini membuat Sheikh Hasina memperluas kampanye politiknya untuk memberangus kekuatan oposisi terhadapnya. Kaum intelektual, jurnalis dan banyak aktivis menjadi korban berikutnya. Banyak di antara mereka yang dipenjarakan atau melarikan diri ke luar Bangladesh. Puncaknya adalah Sheikh Hasina melancarkan kebijakan politik untuk mengisolasi, menghancurkan dan memenjarakan rival utamanya, Begum Khaleda Zia. Begum adalah seorang pemimpin politik kuat, Mantan Perdana Menteri dan janda mantan presiden Bangladesh yang tewas terbunuh, Ziaur Rahman. Sempurna sudah konsolidasi kekuasaan Sheikh Hasina. Ekonomi Bangladesh meroket 7%. Cengkramannya terhadap kekuasaan birokrasi sangat kuat. Militer dan polisi berada dalam kontrol penuhnya. Bahkan, kelompok ulama dan institusi keagamaan di Bangladesh pun tak kuasa melawan kharisma dan daya gentarnya.  Sayangnya, sejarah mengajarkan, justru di puncak kekuasaan ini segalanya bermula. Tindakan Sheikh Hasina terhadap lawan-lawan politiknya menyebabkan meningkatnya apatisme politik publik. Di permukaan tampak ini dibaca sebagai kemenangan penguasa. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Apatisme ini perlahan-lahan bermetamorfosis menjadi silent disobedience (pembangkangan diam-diam). Ekspresi ketidakpatuhan ini kadang-kadang muncul sebagai gerakan protes kecil-kecil yang mudah diberangus. Contoh mencolok dari silent disobedience tampak dalam pemilu tahun 2024 yang dimenangkan mutlak oleh Sheikh Hasina. Partisipasi pemilih sangat rendah dikarenakan calon-calon yang dimajukan adalah calon-calon dari koalisi penguasa. Sementara calon oposisi yang berniat maju terpaksa tidak terlibat karena gugurnya mereka di persyaratan kandidat. Masyarakat Bangladesh secara diam-diam terpisah secara diametral. Terbelah antara mereka yang euphoria dengan kecanggihan konsolidasi kekuasaan dengan mereka yang diam-diam memelihara ketidakpatuhannya.  Tragedi itupun akhirnya datang juga. Di puncak kegemilangan kekuasaanya, Sheikh Hasina, mengeluarkan suatu kebijakan yang berbau patriotis. Mengalokasikan 30% lowongan pekerjaan negara kepada keturunan veteran Bangladesh. Kebijakan yang tampaknya patriotis ini memicu reaksi keras dari kalangan muda Bangladesh yang digawangi kalangan kampus.  Mereka berdemonstrasi dan juga menempuh jalur hukum. Kedua-duanya dihadapi dengan sangat keras dan brutal. Mereka yang berdemonstrasi, ditangkap, dipukuli dan bahkan tewas terbunuh. Sementara Mahkamah Agung Bangladeesh mengesahkan kebijakan Sheikh Hasina tersebut. Rupa-rupanya, tindakan represif aparat keamanan yang brutal dan jumawa ini menjadi pemicu. Ditambah lagi dengan dukungan putusan Mahkamah Agung Bangladesh menemukan “rallying point”  bagi kalangan rakyat Bangladesh yang selama ini diam-diam tidak patuh. Unjuk rasa meluas dalam bentuk perlawanan.  Upaya pemerintah menciptakan demonstrasi tandingan hanya sia-sia. Demontrasi tandingan dilumat oleh ledakan dukungan rakyat Bangladesh kepada keresahan terhadap suatu kebijakan pemerintah. Gerakan mahasiswa dan rakyat beruhab menjadi prahara politik bagi penguasa terkuat dalam sejarah Bangladesh ini.   Manusia, meminjam istilah almarhum Prof.Soedjatmoko, adalah makhluk otonom. Manusia akan merasa terancam manakala ke-otonom-annya diusik. Setiap upaya untuk mengontrol dan apalagi memberangus otonomi manusia akan menimbulkan reaksi balik yang hebat. Bisa menjadi serangan langsung terhadap kemerdekaan dan rasa keadilannya yang paling asasi.   Benarlah penggalan kata-kata “sang orang tua” dalam Old Man and The Sea (Ernest Hemingway); “ Man is not made for defeated. Man can be destroyed, but not defeated..” (Manusia tidak dibuat agar ditaklukkan. Manusia bisa dihancurkan tapi tidak bisa dikalahkan).  Wallahu ‘alam.

Pencitraan Jokowi Nyaris Sempurna

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  Litbang Kompas  merilis hasil survei yang dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 terkait citra positif Presiden Jokowi. Sebanyak 89,4 persen responden menilai citra Jokowi baik jelang akhir jabatan Oktober mendatang. Survei ini hampir sama ketika Jokowi di prokosikan CIA membayar  Kompas dll untuk mem \"blow up\" Jokowi sehingga menjadi \"Media Darling\" dan populer di tengah masyarakat Indonesia,  secara besar-besaran, menjelang jadi Presiden 2014. Tugasnya adalah mempopulerkan Sang Walikota Solo ini, maka CIA membuat manuver seolah-olah Walikota Solo ini, dalam kompetisi dunia, digambarkan sebagai walikota terbaik di dunia, dan dihembus melalui majalah Time serta media kelas dunia lainnya. Jokowi di ahir masa jabatannya masih melakukan pencitran nyaris sempurna memaksakan diri melaksanakam puncak peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 di IKN, untuk apa lagi❓ Ratusan penerbangan dan ribuan mobil sewa didatangkan untuk membawa peserta upacara di atas bentang alam perbukitan bekas hutan yg masih dipenuhi gundukan tanah dan material bangunan berserakan di sekitar IKN. *Di gambarkan oleh Prof Daniel M Rosyid ini peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 di IKN seperti upacara di wilayah *terra nullius* adalah suatu wilayah yang tidak bertuan, tidak menjadi bagian dari negara manapun*. Upacara itu sendiri akan berlangsung hanya sekitar 150 menit, tentu menyenangkan bagi peserta upacara sekalian berwisata di hutan lengkap  akomodasinya dengan biaya semua gratis dari ambisi pencitraan Jokowi menjelang lengser 20 Oktober 2024 mendatang. Apalagi kalau saat upacara turun hujan menjadi lebih sempurna wisata di lumpur sekalian mandi gratis di   genangan air di lubang lubang bangunan. Dalam cuaca yang normal harus menutup telinga,  hidung dan pelindung mata dari polusi suara, sampah dan emisi karbon bakal _tumplek bleg_ di sekitar IKN. Mungkin sudah di siapkan  rekayasa pencitraan lain survei terkait citra positif Presiden Jokowi akan naik dari angka 89,4 persen menjadi 101 %. Sebuah *ritual kolonisasi* atas _terra nullius_  Panajam Paser Utara, Kaltim yg bisa sekaligus sebuah upaya _tempus nullius_   ( dalam rentang waktu bukan siapa-siapa ) tempat itu akan di lupakan, hanya memenuhi ambisi pencitraan sesaat Jokowi yang nyaris sempurna dan sia sia. Jokowi hanya akan menambah beban kesalahan dan kebijakan yang asal asalan aji mumpung berkuasa  (*)