ALL CATEGORY

Anthony Albanese Dilantik Menjadi PM Australia

Sydney, FNN - Pemimpin Partai Buruh, Anthony Albanese, pada Senin dilantik sebagai perdana menteri ke-31 Australia.Albansese, yang dibesarkan di perumahan rakyat oleh ibunya seorang diri yang mengandalkan pensiun disabilitas, diambil sumpah oleh Gubernur Jenderal David Hurley dalam upacara di ibu kota Australia, Canberra.\"Ini hari penting dalam hidup saya, tapi hari penting bagi negara ini, ketika kita berganti pemerintah,\" kata Albanese kepada para wartawan, di luar kediamannya di pinggiran kota Sydney, menjelang upacara pelantikan.\"Saya ingin menyalurkan kesempatan yang kita miliki untuk membentuk perubahan agar kita membawa rakyat bersama kita untuk berjalan menuju perubahan. Saya ingin membawa negara ini bersama-sama,\" ujarnya.Pelantikan Albanese dilakukan kendati suara hasil pemilihan masih terus dihitung dan pemerintah baru belum selesai dibentuk.Dengan demikian, sang perdana menteri baru Australia bisa menghadiri pertemuan utama kelompok keamanan \"Quad\" di Tokyo pada Selasa (24/5). Albanese pada pertemuan itu akan didampingi Menteri Luar Negeri Penny Wong, yang juga baru dilantik.Albanese mengatakan bahwa ia sudah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (22/5). Ia juga mengatakan menantikan perjumpaan dengan Biden serta perdana menteri Jepang dan India pada pertemuan tersebut. (mth/Antara)

Tinju Raih Hasil Terbaik SEA Games Dalam 30 Tahun Terakhir

Hanoi, FNN - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mengapresiasi para petinju yang telah membuat cabang olahraga tersebut berhasil meraih hasil terbaik dalam 30 tahun terakhir pada SEA Games Vietnam.Ketua Umum PP Pertina Mayjen TNI (purn) Komaruddin Simanjuntak bangga kepada enam petinju yang turun bertanding pada pesta olahraga sesama negara Asia Tenggara itu karena memiliki performa, secara teknik dan strategi juga taktik, yang baik sehingga dapat mengimbangi lawan.\"Ini menunjukkan bahwa program latihan yang disusun oleh manajer, berkolaborasi dengan pelatih kepala, dan seluruh semua masukkan itu dilaksanakan dengan baik, ini yang saya lihat,\" kata Komaruddin kepada ANTARA ditemui di Bac Ninh Gymnasium, Bac Ninh, Vietnam, Minggu.Dia juga mengatakan bahwa hasil medali yang berhasil dipersembahkan para petinju pada SEA Games ke-31 kali ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan.\"Terbukti dari 30 tahun terakhir kita di dalam SEA Games tidak pernah lagi mendapatkan hasil seperti sekarang, saat ini Pertina sudah bisa merebut satu emas, tiga perak, dan satu perunggu, hanya satu yang lolos,\" kata Komaruddin.Menurut Komaruddin, PP Pertina memang hanya melaporkan target satu emas kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).Namun, dia bersyukur empat atlet tinju mampu lolos ke babak final, satu terhenti pada semifinal, dan satunya lagi belum dapat meraih medali, yang menurut dia wajar terjadi.Komaruddin bertekad meningkatkan capaian lima medali tersebut pada Asian Games -- seharusnya berlangsung pada September 2022, ditunda hingga 2023.Selanjutnya, Komaruddin mengatakan, para atlet akan diberikan waktu istirahat setidaknya tujuh hari sepulang dari Vietnam. Mereka kemudian akan kembali ke kamp untuk melaksanakan pelatnas dalam upaya mencapai target selanjutnya di Kejuaraan Dunia tahun ini.\"Jadi, kita harus bisa mengimbangi itu, tentunya dengan program yang sangat keras,\" kata Komaruddin.Komaruddin juga mengungkapkan bahwa Kejuaraan Dunia tersebut akan digelar di Manado pertengahan Oktober yang merupakan pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan tinju dunia.\"Kita sudah dapat surat balasan dari presiden tinju dunia. Kita dipercaya sebagai penyelenggara, dan ini sejarah ya, belum pernah terjadi di Indonesia, ini yang dipercaya Pertina-nya untuk menyelenggarakan kejuaraan dunia,\" kata Komaruddin. (mth/Antara)

Menpora Sebut Hasil SEA Games Vietnam Sesuai Harapan Presiden dan DBON

Jakarta, FNN - Kontingen Indonesia berada di posisi tiga besar klasemen perolehan medali SEA Games 2021 Vietnam sesuai harapan Presiden Joko Widodo dan Menpora Zainudin Amali menyebut hasil tersebut tidak lepas dari implementasi Desain Besar Olahraga Indonesia (DBON).\"Keberhasilan Indonesia masuk tiga besar di SEA Games Vietnam berkat kerja keras semua pihak, khususnya para atlet. Dan ini menjadi bukti bahwa DBON sudah berjalan di trek yang benar,\" kata Menpora Amali dalam keterangan tertulis Minggu malam.Sesuai dengan data dari penyelenggara kejuaraan, Indonesia bertengger di peringkat tiga dengan 69 emas, 91 perak, dan 81 perunggu dengan total 241 medali. Untuk peringkat pertama Vietnam dengan 205 medali emas, 125 perak dan 116 perunggu dengan total 446 medali dan peringkat tiga Thailand dengan 92 emas, 103 perak, 136 perunggu dengan 331 medali.Orang nomor satu di Kemenpora itu merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet yang sudah berjuang di lapangan, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, tim CdM, tim review, NOC Indonesia, KONI dan seluruh stakeholder olahraga yang terkait.\"Dibandingkan SEA Games Filipina, dari sisi jumlah keberangkatan atlet sudah berbeda. Kalau di Filipina 800 lebih atlet, SEA Games 2021 Vietnam kali ini, hampir separuh lebih sedikit atlet yang berangkat, tapi Alhamdulillah medali yang kita raih sudah memenuhi harapan dan kita berhasil masuk tiga besar,\" kata Menpora.Ke depan, lanjut Menpora Amali, pihaknya akan menggunakan cara dan sistem yang sama dalam keberangkatan atlet, bahkan akan lebih ketat. Apalagi di 2023 ada Asian Games dan SEA Games Kamboja.\"Tantangan kita ke depan jauh lebih berat. Target utama kita adalah Olimpiade, untuk menuju ke sana kita harus mulai dari sekarang perubahan paradigma olahraga Indonesia,\" kata Menpora.Pria asal Gorontalo itu meyakini, jika perubahan paradigma sistem olahraga dijalankan dengan konsisten maka target Olimpiade 2044 menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia bisa masuk lima besar dunia. (mth/Antara)

Bawa Emas SEA Games, Leo/Daniel: Akhirnya Juara

Bac Giang, Vietnam, FNN - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin akhirnya bisa merasakan podium teratas turnamen bulu tangkis setelah meraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam, Minggu.Kemenangan tersebut menjadi yang pertama kalinya bagi Leo/Daniel, baik dalam multievent maupun single event bulu tangkis lainnya. Daniel bahkan mempersembahkan medali emas SEA Games 2021 Vietnam untuk sang ibunda yang selalu menagih dan menanti anaknya untuk juara.“Gelar ini saya persembahkan buat mama saya yang nagih-nagih mulu dari kemarin pengin saya juara. Jadi medali emas SEA Games ini buat mama saya,” ungkap Daniel di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Minggu.“Meskipun baru di level SEA Games, tapi kami berhasil menunjukkan bahwa kami juga bisa,” tambah dia.Hal senada juga disampaikan Leo yang juga turut mempersembahkan medali emas SEA Games untuk sang ibu yang kini sudah tiada.“Ini medali juga buat seluruh rakyat Indonesia dan buat tim lain biar termotivasi. Medali ini juga buat mama saya yang tahun kemarin sudah enggak ada jadi saya mau menunjukkan bahwa saya bisa jadi juara,” kata Leo.Leo/Daniel sudah beberapa kali turun dalam turnamen bulu tangkis mulai dari level Super 300 sampai Super 1000.Namun ganda putra peringkat ke-23 dunia itu belum sekali pun meraih podium atau gelar juara sejak debut di kompetisi senior pada 2020 lalu. Capaian terbaik mereka adalah runner-up seperti saat tampil di turnamen level Super 500 Hylo Open 2021.Selain merupakan emas pertama, kemenangan Leo/Daniel juga menandai akhirnya Indonesia kembali membawa pulang emas ganda putra SEA Games setelah sempat terlepas dalam dua edisi terakhir di Kuala Lumpur dan Filipina. (mth/Antara)

Rupiah Melemah, Dibayangi Sentimen Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral AS

Jakarta, FNN - Nilai tukar  atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah, dibayangi sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.Rupiah pagi ini bergerak melemah tipis di tengah penurunan dolar. Rupiah melemah dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.644 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.642 per dolar AS.\"Para pembeli dolar AS mundur di tengah data campuran dan sejumlah laporan berulang tentang kenaikan suku bunga 50 bps,\" tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.Beberapa pengambil kebijakan Federal Reserve (Fed), termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell, menahan diri untuk melakukan kenaikan suku bunga 75 basis poin.Hal itu dilakukan bank sentral AS sambil mempertahankan proyeksi mereka sebelumnya terkait kenaikan setengah persen dalam suku bunga The Fed selama beberapa pertemuan berikutnya.Indeks dolar AS mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Januari menghentikan tren naik enam minggu, turun sebesar 0,22 persen pada hari ini di dekat 102,7.Sementara itu dari Asia, optimisme muncul seiring pembukaan bertahap di Shanghai dan berkurangnya kasus COVID-19, serta kematian yang diakibatkan virus.Pada Jumat (20/5) lalu rupiah ditutup menguat 77 poin atau 0,52 persen ke posisi Rp14.642 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.719 per dolar AS. (mth/Antara)

Menko PMK: Pertemuan GPDRR Diawali Pembahasan Pemulihan Usai Pandemi

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemulihan situasi usai pandemi COVID-19 menjadi topik pertama pembahasan dalam Forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali.\"Target pertama lebih ke pemulihan usai COVID-19. Target kedua, meningkatkan kesadaran publik dalam penanggulangan bencana, target ketiga melibatkan elemen penting pentahelix dalam pengurangan risiko bencana, dan target keempat menunjukkan praktik baik yang sudah Indonesia lakukan,\" kata Muhadjir Effendy melalui siaran pers yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.Ia mengatakan sejumlah target yang ingin dicapai, mulai dari kesepakatan bersama dalam menentukan strategi mitigasi pandemi hingga meningkatkan kesadaran publik terkait pengurangan dan penanggulangan risiko bencana.Menurut Muhajir, Forum GPDRR merupakan momentum untuk memperkuat pengurangan risiko dan penanggulangan bencana melalui pembahasan banyak hal terkait topik kebencanaan secara global maupun nasional.Selain pemulihan situasi usai pandemi, katanya, topik lain yang juga masuk dalam pembahasan forum adalah tata kelola risiko bencana dan investasi risiko bencana.GPDRR 2022 akan digelar pada 25 hingga 27 Mei 2022 bertempat di Nusa Dua, Hall BNDCC, Bali, yang akan diikuti 4.091 delegasi dari 193 negara. Sebanyak 3.001 delegasi di antaranya hadir secara langsung dan 1.096 delegasi lainnya melalui platform daring.\"Dengan dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah forum internasional ini, menjadi momentum untuk memperkuat mitigasi, praktik baik pengurangan risiko bencana, termasuk penanggulangan bencana secara global dan nasional,\" kataSebelum kegiatan Forum GPDRR tersebut dimulai, kata Muhadjir, akan ada kegiatan penanaman 10 juta pohon pada 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan itu sebagai wujud aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental mendukung Forum GPDRR. (mth/Antara)

Orang Pintar Anak Buah Orang Bodoh

Dan, benar dalam dunia politik sering terdengar “tidak dibutuhkan orang pintar tetapi yang dibutuhkan adalah loyalitas total”. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih “ORANG berilmu mengetahui orang bodoh karena pernah menjadi orang bodoh, sedangkan orang bodoh tidak mengetahui orang berilmu karena tidak pernah berilmu. (Plato )”. Hidup adalah keberanian menghadapi tanda tanya: apa memang beda orang bodoh dan pintar: “Orang bodoh suka: menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, merasa paling benar sepanjang waktu, bereaksi terhadap konflik dengan kemarahan, mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain, merasa lebih baik dari siapa pun, suka menindas orang lain”. “Orang cerdas: mengoreksi kesalahan orang lain dengan cara bijak dan bertanggung jawab, lebih mampu berempati pada orang lain dan mengerti argumentasi mereka, tanpa meremehkan pandangan orang lain, bisa marah, tetapi marah yang bijaksana, cenderung mampu berempati dengan keadaan orang lain”. Kalau hanya mengetahui definisi tentang orang bodoh dan orang pintar itu hanya teori. Realitasnya mengapa bisa terjadi orang pintar menjadi anak buah orang bodoh: Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis. Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar. Walhasil, banyak boss-boss orang pintar adalah orang bodoh. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah. Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah & mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang-orang pintar. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh. Kalau begini keadaannya terus bagaimana memahami keadaan yang sebenarnya apakah orang yang pintar orang yang bodoh dan orang yang bodoh sebenarnya orang yang pintar. Dalam konstitusi memang urusannya soal aturan baku kekuasaan menteri adalah pembantu Presiden, tidak peduli urusan menterinya lebih pintar dari Presiden. Apapun yang ada harus terjadi menteri harus tetap melaksanakan perintah Presiden. Demikian berlaku nasib seorang rektor perguruan tinggi, diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Tidak ada urusan Presidennya orang pintar atau bodoh. Rumusannya menjadi sangat singkat bahwa: “The ballot is stronger then the bullet”, kata Presiden Amerika Abraham Lincoln. Ya, dalam pemilu, suara lebih kuat dari peluru. Orang pintar sibuk berjuang untuk kebaikan, membela keadilan dan melawan kezaliman. Ketika tidak memiliki kekuasaan semua akan berantakan. Sadarlah kita menguasai segalanya tidak peduli itu urusan orang pintar dan bodoh Oligarki pasti akan memburu kemenangan pada Pemilu - khususnya Pilpres. Dan, harus memenangkan calonnya menjadi harga mati apapun rekayasa yang harus dilakukan dan betapapun biaya yang harus di bayarkan. Jadi logis rekayasa sedang berjalan bagaimana bisa mengunci agar Pemilu dan Pilpres tetap dalam kendali dan remote-nya. Dan untuk menguasai negara ini tidak membutuhkan orang pinter tetapi dibutuhkan orang yang bisa menjadi bonekanya. Dan, benar dalam dunia politik sering terdengar “tidak dibutuhkan orang pintar tetapi yang dibutuhkan adalah loyalitas total”.  Oligarki tidak butuh orang pintar tetapi hanya butuh seorang boneka (orang yang bodoh sekalipun). Dan, orang pintar-pintar harus tunduk dalam skenario kekuasaannya. Dalam prakteknya harus taat dengan kekuasaan yang dimiliki orang bodoh. (*)

Pengibaran Bendera LGBT: Inggris Tak Menghormati Indonesia!

Jakarta, FNN – Bahasan lainnya dalam kanal Off The Record (OTR) FNN dialog dua wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dan Agi Betha, Ahad (22/5/2022) adalah perihal Kedubes Inggris di Jakarta yang mengibarkan bendera Pelangi. Bendera Pelangi yang dimaksud di sini adalah Lambang LGBT. Bendera itu dikibarkan di samping bendera Inggris, sejak 17 Mei 2022. Akibatnya, kedubes Inggris untuk Indonesia di Jakarta itu menuai kecaman. Bendera pelangi tersebut menjadi lambang bagi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) itu. Namun, rupanya persoalan serupa pernah terjadi, i Uni Emirat Arab (UEA). Koran Inggris, The Independent,  pernah mewartakan mengenai reaksi keras dari publik usai Kedubes Inggris di UEA mengibarkan bendera pelangi di Abu Dhabi. Peristiwa itu terjadi pada Juni 2021. UEA sejatinya ingin menunjukkan diri sebagai negara Islam liberal di Timur Tengah. Tapi, UEA masih menerapkan hukuman bagi homoseksualitas. Itulah mengapa saat Kedubes Inggris mengibarkan bendera pelangi sebagai dukungan bagi LGBT, saat itu dan mengunggahnya di media sosial, banyak warganet langsung mengkritisinya. Komentar warganet kaum konservatif menuliskan beragam seperti: \'Tak dapat diterima\', \'Tidak sopan\', dan \'Penghinaan\', serta \'Rasis\'. Sebagian besar lainnya meminta pihak Kedubes Inggris segera menurunkan bendera pelangi itu.Pengamat politik Emirat, Abdulkhaleq Abdulla, kala itu memahami bila pihak Kedubes Inggris sudah meminta izin untuk mengibarkan bendera itu. Namun menurutnya sebaiknya hal itu tidak dilakukan mengingat sepertiga populasi merupakan bagian dari konservatif yang lebih vokal dalam menyuarakan hal semacam ini.“Mereka memang telah menginformasikan ke Menteri Luar Negeri. Mereka bilang, \'Lihatlah, kami melakukan ini sebagai dukungan untuk hak-hak dari LGBT\'. Saya rasa jawabannya adalah, \'Sebaiknya kalian tidak melakukannya meskipun itu adalah hak kedaulatan kalian\'. Jadi mereka tidak benar-benar memberikan lampu hijau tetapi sebenarnya lampu kuning,” ucap Abdullah.Saat itu pihak Kedubes Inggris di UEA tidak merespons atas hal ini. Menurut Agie Betha, di Rusia saja ada larangan LGBT. Karena definisi perkawinan itu berlainan jenis. “Jadi, antara pria dan wanita,” katanya. “Kalau sesama jenis, itu namanya ‘main anggar’,” cetus Hersubeno, sembari tertawa. Hal serupa kini terjadi di Indonesia. Pada Selasa (17/5/2022), bendera pelangi dikerek di tiang bendera di Kedubes Inggris, berjejer dengan bendera Inggris Union Jack. Momen 17 Mei adalah Hari anti-homofobia diperingati dunia setiap 17 Mei. Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lembaga ini telah menghapus homoseksualitas dari klasifikasi internasional tentang penyakit pada 17 Mei 1990.“Kemarin, pada Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) - kami mengibarkan bendera LGBT dan menggelar acara, demi kita semua yang merupakan bagian dari satu keluarga manusia,” demikian keterangan Kedutaan Besar Inggris untuk RI via akun resmi Instagram-nya, seperti dilansir Detikcom, Sabtu (21/5) kemarin.Inggris jelas menunjukkan keberpihakannya terhadap hak-hak LGBT. Inggris juga mendorong semua negara di dunia untuk menghentikan diskriminasi terhadap LGBT.Sejurus kemudian, meluncurlah kecaman-kecaman terhadap pengibaran bendera LGBT di Jakarta. Mayoritas kecaman berasal dari kalangan agama.Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas bereaksi. Mewakili ormasnya, Anwar mengemukakan penilaian, Kedubes Inggris tidak menghormati Indonesia lantaran mengibarkan bendera LGBT itu.“Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap Kedubes Inggris yang tidak menghormati negara Republik Indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT. Mereka harus tahu bahwa bangsa Indonesia punya falsafah Pancasila, di mana bangsa Indonesia sangat menghormati nilai-nilai dari ajaran agama,” ucap Anwar Abbas seperti dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).Setali tiga uang, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan bahwa aksi dari Kedubes Inggris ini bisa memicu ketegangan. Sebab, ini tidak sejalan dengan keadaban etika persahabatan.Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia menilai pemasangan bendera pelangi LGBT oleh Kedubes Inggris itu sebagai tindakan yang tidak baik. Kedubes Inggris tentu sadar sikap arus utama di Indonesia tidak suka dengan LGBT.“Justru pengibaran bendera LGBT dipersepsi oleh sebagian besar publik Indonesia sebagai suatu tindakan provokatif,” kata Hikmahanto seperti dilansir Detikcom, Sabtu (21/5/2022). (mth)

Kampanye Sesat LGBT

Oleh  M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PENGIBARAN bendera LGBT oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengejutkan, karena di samping tidak lazim, juga terjadi di Indonesia negara berideologi  Pancasila yang menghormati keyakinan keagamaan. Tidak ada satu agama pun yang membenarkan perilaku menyimpang LGBT.  Penyinggungan aspek keagamaan ini sepertinya beruntun, beberapa waktu lalu Singapura menolak dan mengusir ulama dan tokoh Islam Ustadz Abdus Shomad yang akan berkunjung ke Singapura. Kunjungan liburan bersama keluarga. Isu keagamaan pun disematkan seperti takfir, syahid, dan salib dalam perspektif Singapura. Bahkan dengan predikat teroris segala.  Sebelumnya ada publikasi terbuka dalam acara Deddy Corbuzier melalui wawancara  pasangan nikah sesama jenis Ragil Mahardika dan Frederik Vollert warga negara Jerman. Kecaman masyarakat membuat Deddy harus meminta maaf.  Prakteknya LGBT terus disosialisasikan.  Unik dan aneh setingkat Kedutaan Besar mengibarkan bendera LGBT. Di negara mayoritas muslim yang sebenarnya dipastikan tidak dapat menerima. Artinya ada motif berbau provokasi untuk memancing reaksi. Adakah ini berhubungan dengan peristiwa deportasi Singapura yang  pernah menjadi koloni Inggris atas diri UAS? ebay mengibarkan bendera LGBT di kantor kedubes. Lucu, sekelas negara Inggris secara resmi berada di belakang LGBT. Lumrah, negara liberal membebaskan perilaku biadab hubungan sejenis. Low Batt di saat Inggris sudah kehilangan pengaruh di berbagai belahan dunia.  Gila, bagaimana sehat jika hewan tak berakal pun tidak dapat melalukannya. Galau atas nilai-nilai kemanusiaan apakah LGBT itu HAM atau penyimpangan. Gawat jika perilaku kaum Luth dan Pompei dianggap baik. Gombal jika lambang pelangi adalah keindahan, padahal itu kekonyolan.  Bete dan memuakkan atas pekerjaan hina yang dimuliakan. Bego masyarakat Barat yang merasa sebagai pemilik peradaban ternyata biadab. Bandel, sudah tahu LGBT itu dicela, malah dibela. Busuk memelihara badan dan jiwa yang berpenyakit menjijikan.  Tipu-tipu seolah toleran pada realita manusiawi. Teror kebejatan atas kewarasan dan kebaikan. Tirani minoritas mengalahkan pandangan mayoritas. Tubruk sana tubruk sini mencari sensasi dan dukungan kaum dungu.  Bendera LGBT telah dikibarkan oleh Kerajaan Britania. Tanda menyerah kepada kenistaan dan kebiadaban. Pelangi warna warni sinyal keruntuhan nilai-nilai moral. Tinggal menanti datangnya siksa Tuhan.  Umat yang sehat dan ingin selamat harus mekakukan perlawanan.  Inggris dilinggis, Singapura disetrika, demi Indonesia Jaya. Setelah pandemi Covid 19 yang mematikan kini LGBT telah dikibarkan dan siap disebarkan untuk membunuh nilai-nilai moral bangsa. Saatnya Indonesia untuk menjadi garda terdepan perlawanan dan pembasmian. LGBT adalah kejahatan kemanusiaan.  Bandung, 23 Mei 2022

Luhut Bukan Pak Bob

Oleh Rahmi Aries Nova - Jurnalis Senior FNN JABATAN boleh berderet, status juga mentereng: Menteri paling tajir. Kekayaannya juga pasti sulit dihitung karena konon punya banyak usaha tambang termasuk nikel yang lagi naik daun. Kekuasaannya apalagi, tak terbatas. Apa yang diputuskan presiden bisa seketika ia batalkan. Pokoknya presiden saja konon turut apa kata dia. Luar biasa. Itulah  Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Dipilih secara aklamasi, mungkin dengan pertimbangan jabatan dan kekuasaan yang ia miliki. Atau bisa juga karena Luhut, yang netizen biasa sebut Lord Luhut alias Opung, masih trauma dengan pemilihan dengan suara terbanyak. Maklum dua kali gagal saat pemilihan Ketua Umun KONI Pusat. PASI sendiri sejak 1984 dipimpin Bob Hasan sampai akhir hayatnya (37 tahun), wafat 31 Maret 2020. Pak Bob, begitu atlet biasa memanggilnya hanya menjabat Menteri Perdagangan dan Perindustrian kurang dari dua bulan. Berikutnya saat Presiden Soeharto lengser, Bob pun menjadi penghuni Nusakambangan.  Hebatnya meski di penjara Pak Bob tidak tergantikan di PASI. Perhatiannya dan \'pengorbannya\' untuk dunia atletik Indonesia tidak berkurang. Raganya boleh tidak berada di Stadion Madya Senayan (tempat latihan atletik) tapi spiritnya tetap melekat pada semua atlet yang berlatih di sana. Jangankan cuma bayar tukang urut, Pak Bob sejak dulu bahkan memberikan beasiswa bagi semua atlet Pelatnas yang ingin melanjutkan kuliah. Purnomo, Heru Prayogo dan banyak lagi atlet Pelatnas bisa menyandingkan gelar juara dan gelar sarjana berkat Pak Bob. Kebaikan Pak Bob bukan hanya dirasakan atlet tapi juga wartawan yang biasa meliput atletik. Bisa dikonfirmasi pada Duta Besar Singapura saat ini.  Oh ya, pada masa kejayaannya Pak Bob juga menggelar event-event berkelas dunia yang mendatangkan pelari-pelari terbaik dunia dengan hadiah yang fantastis.  Kedudukan Pak Bob sendiri sangat prestisius, anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional). Intinya kalau Pak Bob tak tergantikan Luhut justru sebaliknya, sudah selayaknya diganti jika memang perhatiannya pada atletik ternyata cuma sebatas janji tanpa realisasi. Persis seperti rezim yang ia \'kendalikan\' saat ini, sudah selayaknya juga diganti, kalau ingin NKRI tegak berdiri. (*)