olahraga

Semen Padang Tunjuk Mantan Pelatih Persiraja sebagai Pelatih Kepala

Padang, FNN - Manajemen Semen Padang FC menunjuk mantan pelatih Persiraja Banda Aceh Hendri Susilo, yang tampil buruk di kompetisi Liga 1 Indonesia, sebagai pelatih kepala dalam menghadapi putaran kedua Liga 2 2021. Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra mengatakan pemilihan Hendri Susilo bukan tanpa alasan. Selain melihat pengalamannya di sepak bola nasional, pelatih ini juga merupakan putra asli dari Ranah Minang. Hendri Susilo berkarier mulai dari Timnas Pra Piala Asia U-17, Persija Jakarta, Sriwijaya dan terakhir ia mampu membawa Persiraja Banda Aceh berlaga di Liga 1. "Hal inilah yang menjadi catatan dari manajemen," kata Effendi dalam keterangan tertulisnya di Padang, Sabtu. Menurut dia, manajemen memilih Hendri Susilo karena rekam jejak pengalamannya menangani klub tergolong berhasil. Setelah berdiskusi, ternyata ada kesamaan visi antara pihaknya dan Hendri Susilo. "Hendri Susilo juga salah satu pelatih terbaik dari Minang juga, dan inilah menjadi salah satu alasan kuat untuk kami merekrut beliau,” ujar Effendi. Sementara itu, CEO PT Kabau Sirah Hasfi Rafiq berharap pada putaran kedua, di tangan coach Hendri Susilo, tim Kabau Sirah bisa meraih hasil maksimal dalam perjuangan mengejar tiket menuju Liga 1. “Semoga di tangan beliau SPFC dapat menjadi lebih baik lagi ke depan,” harap Hasfi. (mth)

DBL Dinilai Berkaitan dengan Desain Besar Olahraga Nasional

Jakarta, FNN - Kompetisi bola basket pelajar Developmental Basketball League (DBL) dinilai berkaitan erat dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) berdasarkan Perpres No. 86 karena basket merupakan salah satu dari tiga cabang olahraga yang didorong menjadi sports industry. "Pemerintah memiliki kepentingan terlebih memiliki DBON. 14 cabang olahraga yang didorong untuk olahraga prestasi dan tiga cabang yang kita dorong untuk industri atau sport industry yaitu sepak bola, bola basket dan bola voli,” kata Menpora Zainudin Amali dalam keterangan resminya, Senin. "Saya mendukung kompetisi ini (Honda DBL). Sebab, di kompetisi itulah para atlet bisa dilihat kemampuan dari hasil latihannya.” katanya menambahkan. DBL Indonesia mulai bergulir dan DKI Jakarta menjadi tuan rumah pertama. Laga sendiri berlangsung di Gelanggang Remaja (GOR) Cempaka Putih, Jakarta dan telah berakhir Sabtu (23/10). SMA Bukit Sion kembali menjadi yang terbaik di sektor putra dan tim SMAN 70 Jakarta atau Seventy menjadi yang terbaik di sektor putri. Menpora Amali menjelaskan bahwa ujung dari semua pembinaan cabang olahraga adalah bisa menghasilkan tim nasional yang baik. Pemerintah melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sangat berkepentingan untuk itu. “Itulah sebabnya, saya sangat memiliki kepentingan terhadap kompetisi di semua cabang olahraga harus berjalan. DBL ini diikuti para pelajar yang nantinya menjadi bibit atlet yang kita harapkan nanti bisa masuk ke klub-klub dan ujungnya mengisi tim nasional kita,” kata Menpora Amali. Politisi dari Partai Golkar itu menerangkan kesuksesan Honda DBL di DKI Jakarta diharapkan bisa juga diikuti dengan penyelenggaraan di luar Jawa-Bali. Pihaknya juga akan memfasilitasi dengan membuka komunikasi kepada Menko Perekonomian sekaligus penanggung jawab PPKM di Luar Pulau Jawa dan Bali, Airlangga Hartarto. "Sukses di Jawa-Bali, semoga juga bisa sukses di luar Jawa dan Bali,” katanya menegaskan. Sementara itu, CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda mengucapkan terima masih atas peran Menpora yang jadi garda terdepan selama proses perizinan hingga pelaksanaan Honda DBL musim 2021-2022. “Terima kasih banyak, bapak Menpora punya peran penting dalam keberlangsungan Honda DBL tahun ini, jauh sebelum dimulainya Honda DBL, Beliau sudah berbicara pada atlet pelajar untuk tetap bersiap jika sewaktu-waktu Honda DBL berlangsung seperti sekarang ini,” kata Azrul. Setelah sukses Seri DKI Jakarta, Honda DBL 2021-2022 akan berlanjut di Surabaya (Seri Jawa Timur), 27 Oktober- 21 November. Lalu, berlanjut Seri Jabar di Bandung (6-18 November), Seri Bali di Denpasar (17-25 November), serta Seri DI Yogyakarta (23 November-3 Desember). Serta, seri-seri berikutnya se-Indonesia yang totalnya mencapai 22 provinsi dari Aceh sampai Papua. (mth)

Kemenkumham Mediasi Dugaan Pelanggaran Lagu "Aku Papua" di PON XX

Jakarta, FNN - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) akan membantu proses mediasi dugaan pelanggaran kekayaan intelektual penggunaan lagu "Aku Papua" yang dinyanyikan saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. "Kami sudah menerima aduan yang disampaikan oleh ahli waris Franky Sahilatua, dan akan dilakukan pemeriksaan kembali mengenai kebenaran fakta," kata Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual DJKI Kemenkumham Freddy Harris melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat. Freddy mengatakan DJKI Kemenkumham terlebih dahulu akan mengumpulkan fakta-fakta dan diselidiki secara mendalam apakah ada potensi pelanggaran kekayaan intelektual atas karya Franky Sahilatua tersebut. Istri dari Franky, Harwatiningrum selaku ahli waris telah menyampaikan laporan dugaan pelanggaran kekayaan intelektual kepada DJKI Kemenkumham terkait kasus ini pada 10 Oktober 2021. Dalam laporannya, Harwatiningrum menyampaikan pada 2 Oktober 2021 lagu "Aku Papua" dinyanyikan oleh Michael Jakarimilena, Nowela Elizabeth Auparay, dan Edo Kondologit saat pembukaan PON XX Papua. Harwatiningrum selaku ahli waris mengaku hingga saat ini pihak penyelenggara belum meminta izin atas penggunaan lagu tersebut saat pembukaan PON edisi Ke-20 di Stadion Lukas Enembe. Menanggapi laporan yang masuk melalui laman https://pengaduan.dgip.go.id/ tersebut, DJKI tengah melakukan penelusuran dan konfirmasi kepada pihak-pihak yang terlibat yaitu ahli waris, penyelenggara PON, publisher lagu Aku Papua hingga lembaga manajemen kolektif (LMK) yang menaungi Franky Sahilatua selaku pencipta. Sebagai informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dalam suatu ciptaan terdapat dua hak eksklusif yaitu hak moral dan hak ekonomi. Hak moral merupakan hak yang melekat abadi pada diri pencipta kekayaan intelektual dan tidak dapat dihapus atau dihilangkan. Hak ini memberikan yang bersangkutan untuk mencantumkan nama maupun mengubah hasil karyanya. (ant, sws)

LADI Menunggak Biaya Uji Sampel ke Qatar

Jakarta, FNN - Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono mengatakan bahwa pihaknya mulai menemukan titik terang terkait sanksi yang dijatuhkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI). Seusai menghadiri rapat virtual yang dipimpin Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto, Kamis, Ferry yang masuk dalam Satgas Tim Percepatan Pelepasan Sanksi WADA mengatakan hasil pendalaman juga sementara ditemukan 24 pending matters yang perlu dipenuhi LADI, salah satunya menyangkut tunggakan biaya uji sampel doping ke laboratorium di Qatar. Tanggungan tersebut, lanjut Ferry, merupakan akumulasi dari kepengurusan LADI sebelumnya. "Detailnya tak dapat kami sebutkan, tetapi secara umum menyangkut hal administratif dan teknis. Kami mendorong LADI untuk menyelesaikan pending matters untuk mendapat status compliance (patuh) secepatnya,” kata Ferry dalam siaran pers KOI, Kamis. “Salah satu pending matters ada yang menyangkut tunggakan biaya ke laboratorium Qatar. Kenapa bisa ada tunggakan, kami pun masih mendalami. Tapi, situasi ini urgent sehingga pemerintah sepakat membayar dulu, sambil investigasi tetap berjalan dan LADI menyelesaikan hal-hal teknis yang perlu diselesaikan,” ujar dia menjelaskan. Indonesia saat ini belum memiliki laboratorium anti-doping yang memenuhi standar sehingga masih perlu mengirim sampel ke luar negeri, seperti Qatar. Ferry meminta masyarakat agar tidak mudah terpancing kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya. KOI dan Kemenpora saat ini terus bekerja menghimpun informasi akurat dan mempercepat komunikasi dan sinergi dengan stakeholder di dalam negeri. Selain memperkuat sinergi, satgas yang diketuai Raja Sapta Oktohari, ini juga sudah berada di Eropa untuk melakukan lobi. Salah satunya dengan Jerome Poivey, Ketua Hubungan Kelembagaan dan Pemerintahan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sebelumnya, pada awal Oktober, LADI mendapat teguran dari WADA karena tidak patuh dalam implementasi program uji doping yang efektif, yang membuat Indonesia terancam kehilangan hak-hak di olahraga internasional selama satu tahun ke depan. Selain dilarang mengibarkan bendera Merah Putih, Indonesia juga berpotensi tidak bisa menjadi tuan rumah regional, kontinental, hingga kejuaraan dunia atau ajang besar lainnya. Padahal Indonesia akan menjadi tuan rumah sejumlah ajang internasional dalam waktu dekat, seperti Superbike World Championships di Mandalika, Lombok (November), tiga turnamen bulu tangkis BWF di Bali (November-Desember), dan MotoGP pada Maret 2022. (sws, ant)

Abai Terhadap Aturan WADA, Indonesia Bakal Makin Tenggelam

Jakarta, FNN - Publik Indonesia digegerkan oleh tragedi pelarangan pengibaran bendera Merah Putih ketika tim Indonesia meraih juara pertama Thomas Cup di Aarhus, Denmark Minggu (17/10/2021). Pelarangan ini berkaitan dengan sanksi yang diberikan oleh Lembaga Anti Doping Internasional (World Anti Doping Agency) kepada pemerintah Indonesia. WADA memberikan waktu kepada Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki sanksi sejak 15 September 2021 hingga 7 Oktober 2021. Namun waktu yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik. Akibatnya fatal, Merah Putih tidak bisa berkibar meskipun meraih juara. Tak hanya itu, ada kemungkinan Indonesia bakal mendapat hukuman yang lebih berat lagi, bila tetap tidak mengindahkan ketentuan dari badan anti doping dunia tersebut, yakni atlet kita dilarang membawa nama negara dan Indonesia dilarang menyelenggarakan berbagai event olah raga dunia. Dan sejumlah sanksi lain, yang bakal sangat merugikan dunia olahraga di Tanah Air. Apa saja? Ikuti wawancara dengan Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Periode 2017-2020 dr Zaini Kadhafi Saragih Sp.KO dengan Hersubeno Arief di kanal Hersubeno Point' jaringan FNN. Simak tayangannya. https://youtu.be/7tRvQUwY79c

Mantan Atlet Sayangkan Merah Putih Tidak Dikibarkan di Piala Thomas

Jakarta, FNN - Mantan pebulu tangkis nasional menyayangkan tidak dikibarkannya bendera Merah Putih ketika tim bulu tangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, di Aarhus, Denmark, Minggu malam. Tim Indonesia merebut Piala Thomas dengan mengalahkan China 3-0 pada final yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu malam. Namun, karena terkena sanksi WADA (Badan Antidoping Dunia) maka bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan bersamaan dengan berkumandangnya lagu Indonesia Raya. Sebagai gantinya bendera PBSI yang dikibarkan. "Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan," ujar mantan pemain ganda putra nasional Candra Wijaya yang dihubungi di Jakarta, Minggu malam. Candra, juara Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, adalah salah satu pemain yang ikut menjuarai Piala Thomas pada 2002, terakhir kali Indonesia memenangi kejuaraan dunia beregu putra tersebut. Hal senada juga disampaikan juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat yang menyayangkan tidak bisa dikibarkannya Merah Putih di Ceres Arena, Denmark. "Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam. Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," kata Taufik yang memuji para atlet dan ofisial tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut dan tetap fokus bertanding. "Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh. Biar masalah ini negara yang mikirin," ujar Taufik yang menyebutkan bahwa bendera kebangsaan hanya dikibarkan di luar negeri pada saat kedatangan presiden atau ada atlet yang juara. Karenanya, Taufik yang juga anggota tim Piala Thomas yang menjuarai 19 tahun lalu itu, berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah sanksi WADA tersebut. "Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini saja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia," ujarnya pula. Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), sehingga dijatuhi sanksi. Salah satu sanksinya adalah atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di olimpiade. (ant, sws)

Indonesia Juara Piala Thomas!

Jakarta, FNN - Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie menyumbang angka kemenangan ketiga untuk Indonesia. Hal itu sekaligus membawa Skuad Garuda menjuarai Piala Thomas dengan keunggulan akhir 3-0 atas China. Pada laga final yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021 malam WIB itu, Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, memetik kemenangan rubber game 21-14, 18-21, 21-14 atas Li Shi Feng dalam waktu 1 jam 21 menit. Jojo tampil dengan begitu memukau pada gim pertama. Tunggal putra peringkat ketujuh dunia itu terus memimpin sejak awal hingga akhir permainan. Ia memperlebar jarak 13-6 dengan Li, sebelum lawannya itu mengejar dan memperkecil selisih menjadi 13-14. Namun usaha Li tidak membuahkan hasil. Ia tak mampu menyamakan kedudukan, sementara Jojo kian unggul dengan poin-poin berikutnya dan memenangkan gim pertama 21-14. Di gim kedua, penampilan Jojo menurun secara signifikan. Kali ini, ia malah terus tertinggal sejak awal, setelah kedudukan imbang 1-1. Jojo banyak membuat kesalahan sendiri dengan bola-bola yang out. Jojo tertinggal 3-11, dan ia kerap dibuat mati langkah oleh serangan-serangan yang dilancarkan oleh Li. Jojo juga gagal mengimbangi permainan lawannya. Dengan kondisi seperti itu, Li semakin mendominasi hingga merebut gim kedua 21-18. Di gim penentu, persaingan kedua pemain itu menjadi sengit. Mereka saling berbagi angka dan bergantian mengungguli satu sama lain sejak awal. Jojo dan Li sama kuat. Namun, setelah kedudukan 13-13, Jojo terlihat semakin percaya diri. Permainannya pun menjadi lebih agresif. Tanpa banyak perlawanan dari Li, Jojo langsung merebut poin-poin terakhir dan mengakhiri laga final itu dengan kemenangan 21-14. Dengan hasil tersebut, Indonesia memimpin dengan kedudukan akhir 3-0 atas China, dan menyabet gelar juara Piala Thomas. Sebelumnya pada partai pembuka, pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga menyumbang angka kemenangan usai menaklukkan Lu Guang Zu dalam tiga gim 18-21, 21-14, 21-16. Kemudian di partai kedua, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menumbangkan pasangan baru China He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung 21-12, 21-19. Indonesia sebetulnya masih menyisakan dua wakil lainnya, yakni ganda putra paling anyar Kevin Sanjaya Sukamuljo/Daniel Marthin yang akan bertarung melawan Liu Cheng/Wang Yi Lyu. Kemudian di partai terakhir, tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito menantang Weng Hong Yang. Namun dengan kedudukan Indonesia yang sudah unggul 3-0 atas China, maka dua partai terakhir itu tidak perlu lagi dimainkan. Sementara di laga final Piala Uber, yang baru berakhir Minggu dini hari WIB, China menyabet gelar juara setelah menundukkan Jepang dengan skor akhir 3-1. (MD).

Indonesia Unggul Sementara 2-0 Atas China

Jakarta, FNN - Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyumbang angka kemenangan kedua untuk Skuad Garuda sehingga kini unggul sementara 2-0 atas China pada laga final Piala Thomas yang berlangsung Ahad, 17 Oktober 2021 malam WIB. Bertempat di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Fajar/Rian yang kini menempati peringkat ketujuh dunia itu menumbangkan pasangan baru He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung 21-12, 21-19 dengan durasi 43 menit. Pertarungan sengit di antara kedua pasangan itu sudah terjadi sejak gim pertama. Fajar/Rian dan He/Zhou berebut angka dan saling mengungguli satu sama lain. He/Zhou kerap memimpin di poin-poin awal, namun dominasi mereka hanya berlangsung hingga kedudukan imbang 8-8. Selepas itu, Fajar/Rian berbalik unggul. Mereka mencuri enam poin tanpa balas dan terus menambah angka hingga memenangi gim pertama dengan skor awal 21-12. Masuk gim kedua, pasangan anyar China itu lagi-lagi memimpin di poin-poin awal. Namun Fajar/Rian mampu mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Kemudian, pertarungan menjadi sengit. Kedua pasangan itu saling berbagi poin-poin berikutnya, bergantian memimpin pertandingan. Akan tetapi, setelah mereka sama-sama menyentuh angka 16-16, He/Zhou gagal mengembalikan bola-bola dari Fajar/Rian, sehingga poin-poin berikutnya menjadi milik wakil Garuda, yang kemudian memenangkan laga dengan skor penutup 21-19. Dengan hasil tersebut, maka kedudukan Indonesia saat ini memimpin sementara 2-0 atas China. Sebelumnya pada partai pembuka, pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga menyumbang angka kemenangan usai menaklukkan Lu Guang Zu dalam tiga gim 18-21, 21-14, 21-16. Setelah Fajar/Rian, masih ada tiga wakil lainnya yang akan membela Tim Merah Putih pada laga final Piala Thomas kontra China, yakni tunggal putra Jonatan Christie yang akan bertarung melawan Li Shi Feng. Kemudian, ganda putra paling anyar Kevin Sanjaya Sukamuljo/Daniel Marthin akan berjumpa dengan Liu Cheng/Wang Yi Lyu. Selanjutnya di partai terakhir, tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito akan menantang Weng Hong Yang. (MD).

Jakarta Resmi Jadi Tuan Rumah Balap Mobil Listrik Formula E

Jakarta, (FNN) - Provinsi DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah balap mobil listrik ABB FIA Formula E tahun 2022. Hal tersebut berdasarkan penetapan FIA World Motor Sport Council di Paris, Jumat, 15 Oktober 2021 waktu setempat. Ketetapan tersebut sekaligus meratifikasi kalendar balapan musim ke-8 tahun 2021/2022. Dalam video yang dibagikan khusus untuk penggemar olah raga otomotif di Indonesia, Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E, Alberto Longo, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi Indonesia. Longo menekankan pentingnya Jakarta E-Prix bagi Indonesia dan ABB Formula E. Longo mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi konvensional, dan beralih pada energi ramah lingkungan, sebuah filosofi yang senada dengan pandangan FEO. "Apalagi dalam merealisasikan filosofi tersebut dan untuk mengambil manfaat dari tren mobil listrik dunia, Presiden Joko Widodo berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik dan baterai mobil," kata Longo dalam video yang diunggah Sabtu, 16 Oktober 2021. Longo pun mengutip pesan penting yang disampaikan Gubernur Anies Baswedan terkait balapan Formula E yang sejalan dengan program Jakarta Langit Biru dalam mewujudkan udara yang bersih. Anies berpesan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menggeser kendaraan pribadi dengan transportasi umum. Kemudian mempromosikan penggunaan mobil listrik sebagai bagian dari beberapa langkah yang akan ditempuh. "Ini adalah upaya lintas generasi. Formula E akan membantu merangkul partisipasi generasi muda dan para milenial," kata Longo. Memasuki balapan musim ke-8, Formula E akan hadir di kota-kota ikonik dunia, termasuk Diriyah (Saudi Arabia), Roma, Monako, Berlin, Vancouver, New York, London, dan Seoul. Jakarta E-Prix 2022, akan menjadi gelaran balap pertama, dari tiga balapan yang akan dilaksanakan secara berturutan. Direktur Utama Jakarta Propertindo, Widi Amanasto, selaku penyelenggara acara menngatakan, trek jalanan dalam kota akan sangat efektif dalam mempromosikan Indonesia dan Jakarta. "Kami ingin masyarakat dunia menyaksikan kemajuan Indonesia, sehingga mereka tanpa ragu berkunjung ke Indonesia, baik sebagai turis maupun investor," kata Widi. Pada tahun 2022, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah beberapa gelaran balap dunia, termasuk MotoGP. Hal tersebut tentu akan memberikan kesempatan yang besar mempromosikan negeri Indonesia. Guna memaksimalkan manfaat ekonomi, Formula E di Jakarta bukan hanya digelar dalam satu acara, melainkan rangkaian acara sepanjang beberapa bulan hingga Juni 2022. Acara tersebut tentu akan melibatkan banyak stakeholder (pemangku kepentingan), termasuk UMKM. "Kami berharap, balapan tersebut akan mendatangkan manfaat bagi banyak pihak" kata Ketua OC Jakarta E-Prix, yang juga Direktur Pengelolaan Aset Jakpro, Gunung Kartiko. (MD).

PON Papua - Karateka Petugas Lapas Makassar Raih Medali Perak

Makassar, FNN - Atlet Karateka, sekaligus petugas Lembaga Pemasyarakaran (Lapas) Makassar, Zesar Idrus Santosa, yang ikut dalam kontingen asal Sulawesi Selatan, berhasil menyumbangkan medali perak pada cabang olahraga karate komite -75 kilogram pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021. "Terima kasih atas doa dan dukungan dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel serta Kepala Lapas Makassar Kelas I Makassar dan jajaran sehingga saya bisa meraih medali," kata Zesar saat menyampaikan pesannya yang diterima di Makassar, Rabu. Meraih medali tersebut, kata Zesar tidaklah mudah, butuh perjuangan keras dan tekad untuk bisa menang, hanya saja harapan membawa pulang medali emas, belum terwujud, tapi dia tetap semangat walau itu medali perak. "Sekali lagi diucapkan terima kasih atas doa dan dukungan semuanya, maaf saya hanya dapat membawa pulang medali perak, sekali lagi terima kasih," katanya. Sebelumnya, pertarungan pembuka pada babak pertama, Zesar yang berhadapan dengan atlet karate asal Provinsi Riau berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 6-1. Kemenangan itu akhirnya membawa Zesar melaju ke babak semi final dengan bertarung melawan atlet asal Provinsi DKI Jakarta, hingga kembali memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 dan mengantarkannya ke babak final. Di partai final, Zesar yang bertanding melawan atlet asal Provinsi Jawa Timur berusaha mencetak angka dalam mengimbangi lawannya. Namun, diakhir pertarungan itu, Zesar harus puas merelakan keunggulan karateka asal Jatim dengan skor 0-8. Kendati untuk karateka putra hanya menyumbang medali perak, namun hasil positif dari kontingen karate nomor kata beregu putra asal Sulsel berhasil meraih medali emas. Begitupun karateka Krisda Putri Aprilia berhasil memboyong medali emas, dari nomor kata perorangan putri di PON XX Papua. Krisda Putri Aprilia berhasil meraih medali emas disusul karateka Jawa Timur Sisilia Agustiani Ora meraih medali perak dan medali perunggu diraih oleh karateka Banten Marzella Sekar Damayanti dan karateka Sulawesi Tengah Yuningsih Christian Masoara. (sws)