ALL CATEGORY

Indonesia Dalam Keadaan Bahaya, Saatnya Bela Negara

Anasir-anasir PKI melalui anggota DPR dan partai politik telah melakukan usaha untuk mengganti Pancasila 18 Agustus 1945 dengan Pancasila 1 Juni 1945 dengan membuat RUU HIP yang menghilangkan arti Pancasila sebagai “staatsfundamental norm”. Oleh: Ir. Prihandoyo Kuswanto, Ketua Pusat Studi Rumah Pancasila HARI-hari ini bangsa Indonesia dihadapkan pada keadaan negara dalam keadaan bahaya sebab melalui RUU BPIP dan RUU HIP telah terjadi usaha mengubah Pancasila sebagai dasar negara yang telah menjadi konsensus nasional dalam membentuk negara republik Indonesia. Sebagai anak bangsa yang mencintai negaranya maka kewaspadaan nasional perlu selalu ditumbuh-kembangkan untuk kewaspadaan adanya anasir-anasir Komunis yang ingin mengganti Pancasila dengan Pancasila yang diperas-peras menjadi Trisila, Ekasila dan Gotong royong. Tindakan ini secara halus dilakukan oleh anasir-anasir Komunis yang menyusup sebagai anggota DPR RI. Dibutuhkan kesadaran kolektif melakukan perlawanan bersama untuk menjaga NKRI. Perlu tindakan bela negara, sebab setiap warga negara mempunyai kewajiban bela negara yang dijamin UUD 1945. Bela negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Arti dan penerapan dasar hukum bela negara. Dasar hukum pelaksanaan bela negara termuat dalam Batang Tubuh UUD 1945, Undang-Undang Republik Indonesia, dan Ketetapan MPR sebagai berikut: UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat 1 menyatakan tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat 2 menyatakan usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian RI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Pasal 30 ayat 3 menyatakan TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara. Bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Pasal 30 ayat 4 menyatakan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Bela Negara Pasal 30 ayat 5 susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian RI, hubungan kewenangan TNI dan Kepolisian RI dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Pasal 2 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Fungsi Kepolisian RI adalah salah satu fungsi pemerintah negara di bidang pemeliharaan kemanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 68 Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang HAM, setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis Besar Haluan Negara Ketetapan arah kebijaksanaan pertahanan dan keamanan, antara lain disebutkan pengembangan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat, TNI, dan Polri. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran bela negara bisa dilakukan wajib latih dan membangun kondisi juang, serta mewujudkan kebersamaan TNI, Polri, dan rakyat. RUU HIP upaya kudeta konstitusi. Dengan adanya usaha-usaha menganti Pancasila yang terurai di dalam batang tubuh UUD 1945 dengan Pancasila yang diperas menjadi Trisila, Ekasila, dan Gotong royong maka telah terjadi rong-rongan terhadap negara berdasarkan Pancasila. Kewajiban seluruh komponen bangsa ibu pertiwi memanggil kita untuk melakukan pembelaan terhadap Pancasila yang sah 18 Agustus 1945 sebagai dasar Indonesia merdeka. Anasir-anasir PKI melalui anggota DPR dan partai politik telah melakukan usaha untuk mengganti Pancasila 18 Agustus 1945 dengan Pancasila 1 Juni 1945 dengan membuat RUU HIP yang menghilangkan arti Pancasila sebagai “staatsfundamental norm”. Bagi yang paham tata negara pasti mengerti istilah “die Stuferordnung der Recht Normen” oleh Hans Nawaisky, yaitu hirarki susunan suatu aturan: Staatsfundamental norm adalah norma fundamental suatu negara dan Indonesia mempunyai Pancasila. Yang namanya fundamental tak boleh diuba Mengubah sama artinya meruntuhkan negara tersebut. Staatsgrundgesetz adalah konstitusi suatu negara dalam hal ini UUD 1945. Formalgesetz adalah hukum formil dalam bentuk Undang-Undang. Verordnurn adalah aturan pelaksana dari Undang-Undang. Oleh sebab itu seluruh warga negara baik yang ada di desa-desa, kota, kabupaten, di mana saja di wilayah NKRI harus bersatu padu ikut serta melakukan bela negara terhadap negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Upaya anasir PKI mengganti Pancasila 18 Agustus 1945 melalui RUU HIP adalah tindakan makar yang harus dilawan bersama untuk menegakkan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 18 Agustus 1945 yang dijiwai Piagam Jakarta. Maka dengan ini rakyat Indonesia menuntut: Mencabut RUU BPIP dan RUU HIP perlu ada ditelusuri dan Diadili inisiator pembuat RUU BPIP dan RUU HIP Membubarkan BPIP Membubarkan partai politik yang telah memfasilitasi inisiator RUU HIP Mengembalikan negara berdasarkan Pancasila sesuai Pembukaan UUD 1945 asli dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dijiwai Piagam Jakarta. Marilah kita membangun kesadaran tentang bela negara agar NKRI yang sudah diperjuangkan oleh pendiri negeri ini tidak punah, kita wajib menjaga Pancasila, merawat Pancasila dari gangguan anasir-anasir komunis yang sudah berada di depan, samping, belakang kita untuk mengganti Pancasila dan menjadikan negara komunis. RUU BPIP dan RUU HIP adalah kudeta konstitusi. Oleh sebab itu, seluruh anak bangsa harus sadar negara dalam keadaan bahaya dan ibu pertiwi memanggil kita. Untuk mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan mengembalikan UUD 1945 asli. (*)

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Oleh Dr. Syahganda Nainggolan, Alumni ITB REKTOR Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santoso, menghina perempuan di akun medsosnya. Dia juga menghina Islam. Menurutnya perempuan berjilbab merupakan perempuan gurun yang tidak mempunyai value (nilai-nilai) yang universal. Kenapa mahasiswi tidak mau bersalaman dengan dosennya?, Katanya.  Dia juga mengekspresikan sangat beruntung melihat penerima beasiswa negara LPDP, yang dia ikut seleksi, tidak ada yang memakai jilbab. Budi, yang juga tercatat dalam kelompok Gerakan Anti Radikalisme (GAR)- ITB, sebuah kelompok bersemangat rasis dan Islamophobia, yang memfitnah Din Syamsuddin beberapa waktu lalu, saat ini menjadi perhatian publik. Dalam tulisan saya terdahulu, \"Cadar, Cingkrang dan Kebangkitan Peradaban Islam\", 2019, saya sudah membongkar bagaimana negara, khususnya pemerintahan Jokowi, terlibat dalam semangat Islamophobia. Saat itu menteri agama dan juga menteri PAN mempersoalkan dan melarang pegawai mereka yang memakai cadar dan bercelana cingkrang. Hal ini membentuk opini terstruktur dalam lingkungan kekuasaan bahwa Islam atau Islam dalam simbolistik budaya tertentu perlu disingkirkan. Dalam tulisan itu saya menjelaskan bahwa jilbab (baca: hijab) adalah sebuah simbol perlindungan perempuan dalam Islam. Perempuan yang semakin banyak aktifitas mandiri di luar rumahnya maupun perempuan yang ditinggal suami/orang tua yang bekerja, mendapatkan simbol kesalehan yang memproteksi mereka dari interaksi sosial yang berpotensi melewati batas, misalnya ketika bertemu lelaki bukan muhrim ketika suami/orangtuanya tidak melihatnya. Konsep ini selain melindungi dan mendorong emansipasi perempuan Indonesia, tentu juga memberikan proteksi pada keluarga, sebagai institusi sosial yang paling penting dalam masyarakat. Terpilihnya rektor ITK yang Islamophobia dan  suasana, sekali lagi suasana, pemilihan rektor ITB yang Islamophobia dua tahun lalu (meski Prof Din Syamsuddin memberitahu saya Rektor ITB saat ini tidak Islamophobia), sebagai contoh, adalah keberhasilan kelompok2 anti Islam memanfaatkan struktur negara untuk kepentingannya. Persoalannya adalah apakah hal ini akan baik bagi perkembangan pendidikan di Universitas?? Kembali pada value universal yang dimaksud Budi Santoso tentang salaman, sekali lagi salaman itu adalah bagian interaksi sosial, yang tidak sepenuhnya universal. Penghormatan antara dosen dan mahasiswi dalam sebuah interaksi memang perlu dilakukan. Tapi penghormatan dan kesopanan bukan berarti harus dengan salaman dan jabat tangan. Di Arab antar lelaki saling cium pipi jika bertemu. Di Eskimo saling beradu hidung. Di Jepang mereka beradu lama menundukkan kepala. Di Indonesia dua telapak tangan disatukan dekat ke dada. Dan banyak cara lainnya. Di Belanda, antar lawan jenis, misalnya, selain bersalaman kita harus cium  pipi sebanyak 3 kali. Itu saya lakukan bertahun-tahun dalam kehidupan keluarga jika di Belanda. Di beberapa negara eropa lainnya cium pipi hanya dua kali saja. Kalau dengan kaum homoseks kita harus menepukkan beberapa kali kepunggung belakangnya tanda kita bukan gay. Jadi klaim universal itu tidaklah mutlak. Substansinya yang teramat penting adalah saling respek atau jika dosen berhadapan dengan mahasiswa, bagi dosen pemaham ortodoks atau konservatif atau gila hormat, setidaknya mahasiswa memberi kan hormat dengan cara yang mahasiswa itu nyaman melakukannya. Rezim Jokowi sudah berlangsung delapan tahun. Mahfud MD beberapa hari lalu telah mengangkat isu keterbelahan atau perpecahan di Indonesia yang begitu dalam. Ini adalah akibat semangat anti Islam atau Islamophobia yang dikembangkan rezim Jokowi. Selama delapan tahun ini saya melawan pemerintahan Jokowi dan sudah masuk penjara karena itu. Namun, saat ini situasi semakin kompleks. Ketidakpuasan rakyat sudah meluas dengan spektrum ekonomi yang parah. Kompas melaporkan hasil surveinya beberapa hari lalu, bahwa 70% orang Indonesia kesulitan makan atau membeli kebutuhan pokok. Mungkin ledakan sosial akibat persoalan konflik identiti dan struktural ini akan terjadi habis lebaran. Ketika uang habis dipake mudik. Ketika kerjaan tidak ada. Ketika biaya-biaya kebutuhan pokok, BBM dan pendidikan anak tidak terjangkau lagi. Semua akan menjadi pemicu. Persoalannya adalah apakah rezim ini punya jalan keluar? Mungkin Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet bulan Juni? Tapi apakah itu sebuah jalan yang berarti? Lieus Sungkarisma sudah mengeluarkan isu rekonsiliasi nasional pemerintah dan oposisi. Andi Arif, ketua Bappilu Partai Demokrat, sudah mendorong adanya dialog besar yang melibatkan juga tokoh tokoh oposisi. Namun, isu utama yang harus diselesaikan menurut saya adalah Islamophobia. Seiring dengan Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan resolusi anti-Islamophia, Indonesia harus masuk pada arus besar itu. Apalagi Indonesia sesungguhnya 80an % beragama Islam. Kenapa kita justru membuat arus yang berlawanan? (Catatan Akhir Ramadhan, 1443 H)

Inilah Ciri Muslim Sukses Mengakhiri Ramadan

Mekah, FNN — Ustaz Bachtiar Nasir atau akrab disapa UBN mengungkapkan tanda-tanda orang yang sukses mengakhiri Ramadhan dengan indah. Hal ini disampaikan UBN pada program Munajat dari Tanah Suci, Sabtu (30/4/2022) yang disiarkan langsung dari Makkah, Arab Saudi. Menurut UBN, di antara kesuksesan Ramadhan adalah tumbuhnya semangat meninggalkan perilaku maksiat dan kejahiliyahan. “Di antara tanda-tanda orang yang mengakhiri Ramadhannya dengan indah adalah rasa optimisme untuk meninggalkan kejahiliyahan dan mengucapkan selamat tinggal kepada kejahiliyan,” ungkap UBN. Selepas Ramadhan, lanjut UBN, mereka sungguh-sungguh menjadi hamba Allah yang berupaya komitmen dengan keimanan.  “Sungguh-sungguh ingin menjadi hamba Allah, menjadi orang-orang beriman secara sungguh-sungguh dengan cara komitmen yang kuat kepada la Ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Kesetiaan kepada jalan hidup Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,” kata UBN. Kemudian, selalu berinteraksi dengan Alquran. Selesai Ramadhan, keistiqamahan bersama Alquran terus bergelora.  “Keistikamahan kita bersama Alquran. Kita baca, kita pelajari, kita hafalkan, kita ulang-ulang, kita tadabburi, kita amalkan,” ujar alumnus Universitas Islam Madinah ini. UBN berharap, jemaah yang mengikuti program Munajat dari Tanah Suci sejak awal masa itikaf mampu menjadi pribadi sukses menjalani Ramadhan.  “Menggelar program Munajat dari Tanah Suci ini harapannya saya bersama Ustaz Deden bisa memotivasi diri memagari diri, mendisiplinkan diri. Sekaligus mengajak kita semua agar kita bersama-sama saling mendukung, saling menguatkan, saling menjaga karena beribadah harus bersama-sama,” ungkap UBN.  Program ini didukung oleh Tabung Infaq dan UBN Podcast. Setelah program Munajat dari Tanah Suci, selanjutnya akan digelar program gema malam takbir “Idul Fitri Kita: Kokohkan Keluarga dan Bangsa”.  Gema malam takbir ini disiarkan langsung dari Makkah, Ahad (1/5/2022) mulai pukul 21.00 WIB. Rencananya program ini akan diikuti oleh sejumlah tokoh dan kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia. Masyarakat dapat mengikuti program malam takbir melalui berbagai kanal media atau bergabung melalui Zoom Meeting. Link Zoom bisa didapatkan bebas di Telegram Group UBN Podcast. (TG)

Bedug Lebaran

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan BEDUG peradaban Melayu. Be: pembentuk kata benda, dug: onomotope, atau tiruan bunyi. Kalau bedug China dipantek kulitnya ke kayu tabung, beduk Melayu melekatkan kulit ke kayu tabung dengan kohkol: Diikat rotan dan diganjal kayu dalam potongan ukuran ulekan. Untuk kencangkan bedug kayu kohkol yang diketok.  Bedug ada sejak adanya surau, atau langgar. Diperkirakan sejak X M merujuk kitab Masa\'il a.l tentang pengajaran sembayang yang ditulis Layt Abu Nashr yang wafat tahun 983 M di Jakarta. Bedug dipukul mendahului azan. Itu jaman belum ada Toa, kalau memanggil jamaah dengan suara azan saja tak menjangkau jamaah sekampung. Karena itu dibantu bedug. Aturan memukul bedug: 1. Subuh, bedug dipukul berkali-kali dengan tempo yang panjang. Didahului dengan memukul pinggiran bedug: ték (solo) ték-ték (double) ték (solo). Hal ini juga dilakukan setiap waktu shalat. 2. Zuhur, bedug dipukul pendek: tèk ték-ték ték. Tempo pukulan  sebanyak empat kali: dug -- dug -- dug-dug (double) 3. Ashar sana dengan zuhur 4. Maghrib panjang pukulan 50% dari subuh 5. Isya sama dengan zuhur dan ashar Sembahyang Jum\'at pukulan bedug sama dengan isya, ashar, dan zuhur. Bedug Lebaran dipukul bergantian. Dua jenis pukulan bedug Lebaran: 1. Pukulan biasa yang monoton, tempo maksimal 10 menit. 2. Pukulan koték bervariasi antara bedug dan  pinggiran yang dipukul. Ini lebih meletihkan. Kemampuan si pemukul pukulan koték maksimal 7 menit. Kabar kematian juga disampaikan dengan pukulan bedug model bedug magrib. Waktunya kapan saja tergantung saat kabar duka tiba di marbot (ta\'mir/pengurus). Pemakaian bedug makin lama makin berkurang seiring kemajuan teknologi. Akhirnya saya ucapkan selamat Lebaran Idul Fitri maaf lahir batin. Tanggal 2-4  Mei 2022  CABE  rehat. Berhadlir kembali 5/5 persis 9 bulan CABE berhadlir in every single day. *) RSaidi

Pikiran Ngawur Puan di Akhir Ramadhan

Oleh M. Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan Sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa tentu ketakwaan yang seharusnya didapat. Setiap muslim mematuhi ketentuan agama untuk keselamatan hidup di dunia dan akherat. Aturan syari\'at membawa  ketenangan hidup pribadi, rumah tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agama adalah celupan Ilahi untuk kebahagiaan hakiki.  Muslim meyakini bahwa agama bukan hanya urusan ibadah seperti shalat, puasa atau haji tetapi juga memasuki area lain seperti menyejahterakan masyarakat, menegakkan keadilan, maupun menunaikan amanah jabatan. Itu semua adalah kewajiban agama yang akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT. Islam adalah agama yang diridloi Allah SWT. Bersifat universal. Perbedaan kultural tidak menyebabkan adanya Islam Arab, Islam Eropa ataupun Islam Nusantara. Tidak ada pula Islam hijau, Islam belang-belang, Islam hitam ataupun Islam merah putih. Islam berwarna terang yang menjadi cahaya bagi para pengikutnya. Beragama Islam itu jauh dari ruang abu abu, remang-remang, apalagi gelap. Islam agama yang mengeluarkan dari kegelapan.  Adanya sebutan Puan Maharani tentang Islam merah putih adalah fikiran keliru alias ngawur. Bahwa Islam merah putih itu untuk menyeimbangkan antara nasionalisme dan agama adalah tidak relevan, sebab bagi seorang muslim nasionalisme adalah bagian dari agama. Memilah keduanya merupakan pandangan sekular dan agama Islam sangat menentang sekularisme.  Islam merah putih adalah sekuler dan itu bukan Islam. Merah putih ya merah putih, Islam ya Islam. Cara pandang Puan bukan brilyan tetapi sesat dan menyesatkan. Bahayanya kita mundur kembali pada dikhotomi sebagaimana di awal perdebatan ideologi negara antara kelompok kebangsaan (merah) dan kelompok Islam (putih).  Islam merah putih memecah belah dan memojokkan umat Islam. Beranggapan ada yang salah pada umat Islam selama ini. Dinilai tidak merah putih.  Katanya itu untuk mencegah politik identitas. Anehnya politik Islam saja yang disebut dengan politik identitas lho yang sekuler, kristiani, sosialis, komunis, pragmatis, nasionalis bukan politik identitas ? Konyol.  Lebih celaka jika yang dimaksud Islam merah putih adalah Islam yang ada di komunitas PDIP sedangkan selainnya bukan Islam merah putih. Pendekatan segmenter dari kategorisasi Islam seperti ini tentu menyesatkan.  Sudahlah mbak Puan di akhir Ramadhan ini tidak perlu membuat gaduh umat dan bangsa dengan diksi atau narasi yang aneh-aneh dan tidak adekuat.  Jika memahami Islam itu standar-standar saja hendaknya tidak perlu menyentuh pemaknaan keagamaan yang terlalu jauh dan dalam, apalagi dibuat-buat untuk kepentingan politik sesaat.  Islam merah putih itu mengada-ada dan meracuni.  Islam merah putih hanya tipu duniawi, buatan Puan Maharani.  Ketahuilah bahwa Islam dari Ilahi yang akan dibawa sampai mati.  Selamat Iedul Fitri. Selamat kembali ke fitrah Islami.  Bukan Islam merah atau Islam putih. Bukan pula Islam merah putih.  Islam itu bukan bendera.  Bandung, 30 April 2022

One Way Tol Jakarta-Cikampek Diperpanjang Hingga Tol Semarang-Solo

Jakarta, FNN - PT Jasa Marga (Persero) Tbk  mendukung diskresi Kepolisian dalam rekayasa lalu lintas one way  (satu arah) yang saat ini diperpanjang dari Km 70 GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 442 Simpang Susun (SS) Bawen Jalan Tol Semarang-Solo sejak pukul 13.40 WIB.\"Sebelumnya, one way diberlakukan hingga Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang,\" ujar Corporate Communication  &  Community Development Group Head Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.Heru menambahkan, selain itu sejak pukul 10.35 WIB, contraflow (berlawan arah) Km 47 sampai dengan Km 70 GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek telah dihentikan berdasarkan diskresi KepolisianHal ini dikarenakan saat ini terpantau lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta ramai lancar.Pemudik diimbau selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan. Informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group dapat diakses melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy untuk pengguna iOS dan Android.Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.394.854 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 s.d H-3 Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 yang jatuh pada periode Jumat-Jumat (22-29 April 2022).Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan bahwa angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung). (mth/Antara)

Jasa Marga Catat Rekor Volume Lalu Lintas Tertinggi

Karawang, FNN - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat rekor tertinggi hingga melayani volume lalu lintas tertinggi pada musim mudik lebaran tahun ini.Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangannya yang diterima di Cikampek, Sabtu menyampaikan pada H-3 lebaran atau Jumat (29/4) terdapat 105.016 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju Timur (Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya).Jumlah tersebut meningkat 165,5 persen dari lalu lintas normal periode November 2021 sebanyak 39.554 kendaraan.Ia mengatakan kalau jumlah tersebut juga memecahkan rekor sebelumnya, pada periode arus mudik lebaran 2019, Jasa Marga juga mencatat rekor tertinggi melayani volume lalu lintas saat arus mudik, sebanyak 103.077 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju timur via Jalan Tol Trans Jawa yang melintas melalui GT Cikampek Utama.Ia mengatakan, pada musim mudik lebaran tahun ini, untuk melayani pengguna jalan dengan maksimal, Jasa Marga mengoperasikan total gardu operasi hingga dua kali lipat dari kondisi lalu lintas normal.“Kami memaksimalkan kapasitas gerbang tol untuk melayani peningkatan volume lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, yang mengoperasikan total 30 lajur transaksi serta penambahan empat mobile reader secara tandem,” kata dia.Menurut dia, terselenggaranya layanan arus mudik dengan lalu lintas tertinggi sepanjang libur lebaran ini tidak lepas dari kolaborasi bersama dengan kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta stakeholder terkait lainnya. (mth/Antara)

Kasad Apresiasi Gerak Cepat Penangkapan Pembunuh Sadis Babinsa

Jakarta, FNN - Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi keberhasilan Tim Gabungan TNI-Polri menangkap WT pelaku pembunuhan sadis prajurit TNI Babinsa Koramil 1702-/Kurulu Alm Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istri prajurit. \"Apresiasi dari bapak kasad atas gerak cepat dan kerja keras oleh tim gabungan yang berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut,\" kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu. Sertu Eka Andrianto Hasugian dan isterinya jadi korban pembunuhan pada 31 Maret 2022 silam di Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo. Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan WT yang DPO Polri karena aksi kejahatan lainnya dan juga anggota dari kelompok separatis teroris (KST) di Papua itu ditangkap di Kampung Dugume Distrik Dugume Kabupaten Lanny Jaya pada Sabtu (30/4/2022) pagi sekitar pukul 07.40 WIT.\"Saat akan ditangkap di Kampung Dugume, WT tiba-tiba melarikan diri menuju ke arah jurang, sehingga Tim Gabungan memberikan tembakan peringatan, karena tidak diindahkan maka ditembak untuk dilumpuhkan,\" kata Kadispenad.Kadispenad menjelaskan keberhasilan itu merupakan tindak lanjut dari perintah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Kamis (31/3/2022) yang lalu kepada Pangdam XVII/Cenderawasih.Kasad memerintahkan untuk mengejar pelaku pembunuhan dan dilanjutkan dengan melakukan proses secara hukum. \"TNI AD bersama Polri tidak akan segan melakukan tindakan tegas dan terukur, terhadap gerombolan kelompok separatis teroris yang selama ini telah melakukan gangguan keamanan dan melakukan pembunuhan terhadap aparat pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat sipil,\" ujarnya. Kadispenad juga menyampaikan bahwa keberadaan TNI di Papua merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua sehingga sejajar dengan wilayah lainnya. Untuk itu, ia pun mengajak seluruh elemen bangsa di Papua untuk bersama-sama mewujudkannya. \"Mari bersama kita wujudkan Papua yang damai, aman dan nyaman untuk menuju Papua yang maju serta sejahtera,\" ujarnya. (mth/Antara)

Bamsoet Resmikan Monumen Empat Pilar MPR RI di Bali

Jakarta, FNN - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo meresmikan Monumen Empat Pilar MPR RI di Taman Agung Proklamasi, Bali. \"Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa,\" kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya diterima di Jakarta Sabtu. Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan Undang-undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu dalam kemajemukan bangsa. Dia mengatakan tidak sekadar dalam bentuk fisik, nilai penting kehadiran Monumen Empat Pilar MPR RI tersebut juga untuk menjadi penyemangat dan penanda bahwa vaksinasi ideologi menggunakan vaksin Empat Pilar MPR RI harus terus digencarkan ke berbagai lapisan masyarakat. Sehingga, katanya bisa membangun imunitas jati diri dan karakter kebangsaan yang kuat dalam menangkal berbagai ancaman virus ideologi yang dapat memecah belah kemajemukan bangsa dan kedaulatan Indonesia. Dia mengapresiasi kiprah Yayasan Kepustakaan Bung Karno di bawah kepemimpinan Gus Marhaen yang mengelola Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila. Seluruhnya berlokasi di Bali. Kehadirannya telah merawat barang-barang milik Bung Karno seperti koleksi buku, pidato, tulisan, sepeda, meja hingga ranjang tidur. \"Tidak hanya merawat benda fisik peninggalan Bung Karno, Yayasan Kepustakaan Bung Karno melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila juga telah merawat semangat dan cita-cita Bung Karno dalam menjaga kemerdekaan Indonesia,\" ucapnya. Dia menerangkan, kehadiran Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila juga bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang menarik bagi para turis, khususnya bagi turis yang ingin mengenal lebih jauh sosok Bung Karno sebagai pendiri sekaligus proklamator Indonesia. \"Taman Agung Proklamasi, misalnya, di sini terdapat miniatur kediaman Bung Karno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, tempat bersejarah dibacakannya teks Proklamasi 17 Agustus 1945,\" katanya. Di lokasi aslinya, lanjut Bamsoet kediaman Bung Karno sudah tidak ada lagi, karena sudah dibangun Tugu Proklamasi. \"Jadi kalau ada yang ingin mengetahui seperti apa wujud kediaman Bung Karno tersebut, bisa datang ke Taman Agung Proklamasi, Bali,\" ujar Bamsoet. (mth/Antara)

Anggota DPR Minta BSI Maksimalkan Layanan di Aceh Selama Idul Fitri

Banda Aceh, FNN - Anggota Komisi VI DPR-RI asal Aceh Muslim meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk terus menjaga kelancaran dan memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat Aceh selama hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah berlangsung.\"Saya ingatkan agar BSI dapat menjamin pelayanan ATM berfungsi dengan baik selama Idul Fitri. Masyarakat butuh kenyamanan bertransaksi,\" kata Muslim, di Banda Aceh, Sabtu.Muslim menyampaikan, peringatan ini penting karena layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik BSI di Aceh selama ini sering mengalami gangguan sehingga tidak dapat digunakan masyarakat, terutama saat hari-hari besar keagamaan.\"BSI saat ini satu-satunya bank milik negara yang beroperasi di Aceh. Namun fasilitasnya sering mengalami gangguan, ini dapat mempersulit masyarakat,\" ujarnya.Karena itu, Muslim meminta perbankan syariah milik pemerintah ini harus benar-benar dapat menjamin pelayanan yang terbaik dan seluruh ATM nya lancar selama lebaran Idul Fitri.Selain itu, pria yang akrab disapa Bang Muslim (BM) ini juga mewanti-wanti jika sewaktu terjadinya gangguan BSI harus sigap menyelesaikan setiap permasalahan dan keluhan masyarakat Aceh.\"Jangan sampai ketika ada keluhan layanan, tidak ada respon cepat dari BSI, sehingga pelanggan hanya bisa mengelus dada,\" kata Ketua Demokrat Aceh itu.Untuk diketahui, BSI telah mempersiapkan 690 ATM se Aceh untuk transaksi setor tunai selama lebaran. Kemudian, juga ada penambahan BSI Smart agen sebanyak 8.435 agen yang ada di seluruh Aceh.Dari 690 ATM tersebut, uang yang disiapkan selama libur itu sebanyak Rp860 miliar, diharapkan jumlah ini cukup membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat Aceh. (mth/Antara)