ALL CATEGORY

Panggilan Terakhir: Indonesia Sedang Sekarat!

Oleh Asyari Usman - Jurnalis senior FNN, pemerhati sosial-politik MORFIN Oligarki Cukong (MOC) adalah duit haram berdosis tinggi yang saat ini sedang meracuni hampir semua pemegang kekuasaan, baik itu di jajaran legislatif, eksekutif, maupun yudiktaif. Ketiga cabang kekuasaan ini adalah darah Indonesia. MOC sudah sangat akut merusak darah bangsa dan negara ini. Akibatnya, Indonesia sempoyongan. Pengaruh MOC sudah sangat dahsyat. Hampir semua penguasa di legislatif dan eksekutif tak bisa hidup tanpa MOC. Begitu juga di kalangan semua lembaga penegak hukum. Situasi yang ada saat ini mirip dengan ketergantungan pada sabu di kalangan penggunanya. Akal sehat hilang. Fungsi otak seratus persen diduduki oleh halusinasi. Menipu dan ditipu sama saja bagi mereka. Inilah jalan hidup para pengguna sabu kelas berat. Hidup tanpa masa depan. Emosi mereka tak stabil. Merampok akan mereka lakukan. Membunuh, termasuk menghabisi keluarga sendiri, juga biasa mereka lakukan kalau kehabisan uang untuk membeli sabu. Para penguasa di Indonesia ini persis seperti para pengguna sabu kelas berat. Mereka sudah sangat jauh terperangkap MOC. Berat sekali bagi mereka untuk menghentikan keterantungan pada duit cukong. Sekarang ini para penguasa itu, tanpa mereka sadari, telah melakukan tindakan yang “membunuh” Indonesia demi mendapatkan uang haram dari para cukong. Bersama para cukong itu, mereka sudah lama merampok dan memeras rakyat. Para penguasa pecandu duit cukong itu, kini, menjadi beban rakyat. Celakanya, rakyat berada dalam kondisi lemah. Tak bisa berbuat apa-apa. Rakyat akan berhadapan degan “satpam” peliharaan cukong. Mereka bersenjata lengkap. Semuanya tegap-tegap. Dan bengis-bengis. Siap membantai siap saja yang mengancam para cukong itu. Belum lama ini, Menko Polhukam Mahfud MD mengakui situasi Indonesia yang sudah sangat kacau. Dalam wawancara dengan Total Politik, Mahfud MD mengatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang kuat (strong leader) untuk mengatasi keadaan yang mengerikan sekarang ini. Menurut Pak Mahfud, seandainya penyakit kronis Indonesia ini terjadi di Amerika Latin, biasanya akan diobati dengan “pil kudeta”. Tentu saja obat yang disebutkan Pak Menko itu mahal harganya.  Secara tersirat tetapi lantang, Pak Mahfud telah meneriakkan panggilan terakhir bahwa “Indonesia sedang sekarat”. Panggilan terakhir itu ditujukan kepada orang-orang yang masih memiliki nurani dan akal sehat. Bangkitlah. Selamatkan Indonesia. Segera buang darah yang penuh MOC itu. Tapi, apakah Indonesia perlu dibawa ke Amerika Latin untuk pengobatan yang disebutkan Pak Mahfud tadi?   Entahlah! Yang jelas, Indonesia memerlukan perawatan intensif.[]   27 April 2022 (Jurnalis, Pemerhati Sosial-Politik)

Mundur Kena Maju Kena

Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI Mundur kena, majupun Apalagi Lebih Kena. Semuanya kena, semakin lama semakin terasa. Atas kena, bawahpun apalagi lebih kena. Jempol kakiku ... aduh, terinjak t\'rompah bakiak sandal Jawa. E ... Apes jadinya, gagal semuanya. Lagu layar tancap yang dinyanyikan grup kenamaan Koes Plus di era tahun 60-an. Sepenggal liriknya seolah terngiang kembali mewakili suasana pemerintahan di jaman now seperti ungkapan generasi milenial. Khususnya menggambarkan kondisi kepala negara sekaligus  pemerintahan yang sekarang beredar. Juga semua pengikutnya termasuk buzzer, penggila harta dan jabatan,  dan budak kekuasan lainnya yang berada di lingkar kekuasaan.  Presiden, yang masih terjebak dengan polemik dan kontoversi ingin menunda pemilu 2024 atau dengan kata lain ingin memperpanjang jabatannya. Harus merasakan pil pahit karena niatnya itu,  presiden terasa mual dan pusing tujuh keliling. Alih-alih ingin lebih lama berkuasa, presiden dan komplotannya itu justru dituntut rakyat untuk mundur dari jabatannya. Dalam rasa frustasinya, rezim hanya bisa berharap-harap cemas mendapat bonus kompromi dengan penggantinya, yang kelak bisa mengamankannya. Mundur kena, majupun apalagi lebih kena. Senandung dari Koes Plus, sebuah kelompok musik yang di era Orde Lama pernah dipenjara oleh Soekarno karena musiknya dianggap \"ngak ngik ngok\". Menunjukkan pesan yang sama kepada rezim sekarang. Betapa tetap sama berbahayanya, lama berkuasa atau berhenti di tengah jalan. Rezim kini tak lagi nyaman menikmati kekuasaan, karena harus menghadapi rakyat yang tak sudi lagi untuk sekedar percaya, bahkan menyimpan kemarahan.  Sang presiden bersama para krunya, dalam posisi yang teramat sangat sulit. Mereka terlanjur dianggap gagal membawa kemakmuran dan keadilan bagi kehidupan rakyatnya. Mirisnya lagi, bukannya menghadirkan negara kesejahteraan dan malah menghadirkan kemiskinan dan penderitaan di banyak pelosok negeri. Rezim yang dianggap berkarakter boneka, dililit begitu banyak persoalan dan krisis seukuran negara yang harus diselesaikan, ketika masih menjabat maupun pada saat sudah tidak berkuasa lagi. Jadi memang seperti pertarungan hidup mati atau setidaknya demi keselamatan pribadi,  keluarga dan gerombolannya. Sejatinya rezim dalam tekanan dan ancaman dari pertanggunganjawabnya sendiri selama mengelola tata pemerintahan. Mungkin karena merasa sering melakukan dosa politik, penyalahgunaan  wewenang dan banyak kekejaman yang dilakukan kepada rakyatnya sendiri.  Alhasil, legacy rezim yang dipenuhi catatan hitam dan noda darah. Utang yang berpotensi gagal bayar, mangkrak nya proyek IKN, berlimpahnya praktek-praktek KKN dan segala bentuk represi yang menyebabkan kemiskinan dan penderitaan rakyat. Membuat presiden dalam pilihan sulit, sama-sama beresiko tinggi, menghadapi sangsi dari oligarki yang mudahnya memberi ijon, atau kalut menanti pengadilan rakyat. Seperti berusaha keras menghindari bahaya dari mulut Buaya atau mulut Harimau. Apa mau dikata, seperti itulah sang presiden beserta rezim kekuasaannya, terpaksa harus merasakan mundur kena maju kena.

Pemerintah Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Mulai 28 April

Jakarta, FNN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan mulai melarang ekspor bahan baku minyak goreng pada Kamis, 28 April pukul 00.00 WIB.“Telah diputuskan melakukan pelarangan ekspor Refind, Bleached, Deodorized plam olein atau yang dikenal dengan nama RBD palm olein,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Selasa.Pelarangan RBD palm olein yang merupakan bahan baku minyak goreng tersebut akan berlaku hingga harga minyak goreng curah kembali menjadi Rp14.000 per liter di pasar tradisional.Larangan produk RBB palm olein berlaku pada tiga jenis HS code yakni 1511.9036, 1511.9037 dan 1511.9039. Menko Airlangga mengimbau agar para pengusaha tetap membeli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari petani dengan harga yang wajar.“Pelarangan ekspor RBD Palm Olein ini berlaku untuk seluruh produsen yang menghasilkan produk RBD Palm Olein,” ujarnya.Menko Airlangga menjelaskan mekanisme pelarangan ekspor akan disusun secara sederhana dan per hari ini pun Menteri Perdagangan akan segera menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan. Sesuai aturan WTO, lanjutnya, dapat diberlakukan pembatasan atau pelarangan sementara untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeriSelain itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan turut terlibat dalam memonitor agar tidak terjadi penyimpangan. Dirjen Bea Cukai akan terus memonitor seluruh aktivitas dari kegiatan rantai pasok yang dilakukan perusahaan sesuai dengan data pada Januari-Maret.Pengawasan oleh Bea Cukai juga diikuti oleh Satgas Pangan dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan. Menko Airlangga menegaskan pengawasan akan terus menerus dilakukan termasuk selama libur Idul Fitri.“Evaluasi akan dilakukan secara berkala selama terkait kebijakan pelarangan ekspor tersebut, tentunya ini semacam regulatory sandbox yang akan terus disesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada,” ucap Menko Airlangga Hartarto. (mth/Antara)

Menteri PUPR: Perbaikan Tol Bakauheni Hingga Palembang Sudah Selesai

Merak, Banten, FNN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan perbaikan Ruas Tol Bakauheni - Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung hingga Kramasan - Palembang sepanjang 376 km sudah selesai dan siap dilintasi pemudik yang menyeberang lewat Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni di Lampung menuju kota-kota di Sumatera.\"Untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah aman dan nyaman, bisa dilalui dengan kecepatan hingga 100km/jam,\" ujar Menteri Basuki di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten pada Selasa.Namun, menurut Menteri PUPR, untuk Terbanggi Besar-Kayu Agung hingga Palembang dirinya mengimbau pemudik untuk menjalankan kendaraan maksimal di kecepatan 80 km/jam.\"Hal ini dikarenakan meskipun sudah aman tidak berlubang tapi masih kurang nyaman kondisi jalannya, masih ada beberapa ruas yang akan kita rekonstruksi setelah Lebaran 2022,\" kata Menteri Basuki.Sedangkan untuk perbaikan Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) di Sumatera Selatan, Menteri Basuki memastikan juga sudah selesai dan siap dilalui pemudik.\"Untuk perbaikan 150 lubang yang ada sekarang sudah selesai,\" ujar Menteri PUPR.Berdasarkan data yang dirilis ASDP Cabang Merak, hingga H-7 Lebaran jumlah penumpang yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tercatat 44.281 orang.Jumlah tersebut terdiri dari penumpang pejalan kaki sebanyak 2.054 orang dan penumpang di dalam kendaraan 42.227 orang.Sedangkan kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tercatat sebanyak 9.837 kendaraan.Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan tiga prioritas perbaikan ruas Tol Lampung hingga Palembang menjelang mudik Lebaran 2022.Menteri Basuki, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan ketiga prioritas itu adalah Pertama perbaikan material jalan tol karena mutu beton mengalami penurunan.Kedua, perbaikan jalan yang mengalami keretakan dan penurunan akan diperbaiki setelah Idul Fitri untuk menghindari kondisi jalan macet saat arus mudik Lebaran.Kemudian prioritas ketiga, perbaikan jalan yang ditutup dengan lem beton. (mth/Antara)

IHSG Ditutup Menguat, Ditopang Solidnya Laporan Keuangan Emiten 2022

Jakarta, FNN - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring solidnya laporan keuangan emiten pada tiga bulan pertama 2022.IHSG ditutup menguat 16,17 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.232,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 11,25 poin atau 1,06 persen ke posisi 1.075,11.\"Katalis positif hari ini yaitu solidnya beberapa laporan keuangan emiten di kuartal satu tahun ini dan menguatnya indeks di bursa Wall Street,\" tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.Sementara itu terkoreksinya mayoritas harga komoditas seiring kekhawatiran perlambatan ekonomi China, menjadi katalis negatif bagi indeks.Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada awal sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif namun kemudian menguat sampai penutupan perdagangan bursa saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 1,26 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 1,12 persen dan 0,61 persen. Sedangkan tujuh sektor meningkat dimana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi 1,8 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor properti & real estat masing-masing naik 1,41 persen dan 1,23 persen.Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp19,43 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,14 triliun.Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.488.512 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 32,4 miliar lembar saham senilai Rp39,94 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 295 saham menurun, dan 154 tidak bergerak nilainya.Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 109,33 poin atau 0,41 persen ke 26.700,11, Hang Seng naik 65,37 poin atau 0,33 persen ke 19.934,71, dan Straits Times terkoreksi 17,54 poin atau 0,53 persen ke 3.322,05. (mth/Antara)

Menaker: Pemerintah Jadikan Sektor UMKM Prioritas Utama PEN

Jakarta, FNN - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjadikan sektor UMKM prioritas utama dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kata n Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah.Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, saat memberikan sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD)  dengan tema \"Gema Ramadhan Bersama UMKM Kartini Jawa Timur\" secara virtual, Menaker menyebut pandemi COVID-19 memberikan pukulan berat pada perekonomian, termasuk bagi sektor UMKM.Survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan penurunan penjualan lebih dari 75 persen dialami oleh lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha.Hal ini berdampak pada tenaga kerja yang bergerak di sektor UMKM, khususnya tenaga kerja wanita yang cukup besar jumlah dan proporsinya di sektor UMKM.\"Melihat besarnya dampak yang dialami oleh sektor UMKM dan besarnya signifikansi sektor UMKM bagi perekonomian masyarakat Indonesia, pemerintah menjadikan sektor UMKM sebagai salah satu prioritas utama dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),\" kata Menaker.Menaker mengungkapkan pihaknya terus melakukan program pengembangan perluasan kesempatan kerja berupa program bantuan kewirausahaan yang diberikan pada kelompok UMKM di berbagai daerah.“Banyak dari paket bantuan tersebut diberikan kepada kelompok perempuan sehingga mereka dapat kembali terberdayakan serta membantu membangkitkan perekenomian keluarga dan masyarakat di daerahnya masing-masing,” katanya.Ia menambahkan pihaknya juga akan terus menggenjot pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan kualitas pekerja di masa pandemi.\"Banyak jurusan pelatihan yang kami miliki merupakan jurusan yang menunjang kompetensi bagi pekerja di sektor UMKM,\" katanya.Menaker menyebutkann dengan semakin tumbuh dan majunya UMKM terutama di era digital ini maka diharapkan akan banyak perempuan yang bisa ikut masuk ke pasar kerja dan berkontribusi pada perekonomian.\"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kegiatan FGD bersama UMKM Kartini Jawa Timur sebagai kegiatan konkrit untuk mendukung kiprah UMKM sebagai ujung tombak perekonomian Indonesia,\" demikian Ida Fauziyah. (nth.Antara)

Presiden Skakmat Giring Soal Formula yang Ragukan Anies Baswedan

Jakarta, FNN – Kehadiran Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meninjau pembangunan Sirkuit Formula-E di Ancol setidaknya telah menjawab keraguan Ketum PSI Giring Ganesha. “Saya ini ingin melihat persiapan Formula-E seperti apa. Dan, di lapangan ini seperti kita lihat, saya kira untuk trek balapannya juga sudah siap. Kemudian yang dikejar mungkin paddock dan untuk granstand-nya,” kata Jokowi.  Melalui akun Twitter resminya, Presiden Jokowi mencuit dua kali. Pertama dia menceritakan kunjungannya di Ancol. “Yang kedua, Jokowi mengatakan saya berharap bulan Juni nanti kita bisa melihat balapan mobil listrik,” komentar wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Point, Selasa, 26 April 2022.     Seakan bersangkut, Anies juga memberikan dukungan lewat Formula-E. Dia berharap, tampaknya tulisan itu juga diungkapkan dalam Bahasa Inggris, ini diungkapkan secara internasional, terutama pada para stakeholder. Stakeholder Formula-E, baik itu diikuti oleh negara dan sponsor. “Dan ini saya kira dianggap oleh Anies sangat penting karena dia ingin menepis keras bahwa secara teknis maupun politis, persiapan gelaran international Formula-E akan bisa dilaksanakan,” ujar Hersubeno Arief. Kehadiran Presiden Jokowi di Sirkuit Formula-E yang telah 100 persen selesai treknya itu seolah menepis keraguan beberapa pihak akan kesanggupan Anies menyelesaikan proyek ini. Apalagi, kini Jokowi juga menjadi sorotan. Orang terdekat sekaligus andalannya, Luhut Binsar Pandjaitan tengah berada dalam sorotan dalam pusaran korupsi mafia minyak goreng ini. Demikian pula putranya Kaesang Pangarep, pemilik saham terbesar Persis Solo yang ternyata salah satu komisarisnya ditetapkan sebagai tersangka, yakni dari PT Wilmart Nabati Indonesia. Tekananan terhadap Jokowi ini semakin berat, karena politisi PDIP Masinton Pasaribu mengungkap sebuah fakta bahwa mafia minyak goreng yang berada di balik kelangkaan minyak goreng selama 6 bulan terakhir ini. Juga ini telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Tapi penyidikan oleh Kejaksaan Agung itu polarnya sangat salah. Itu kalau gak dikelola dengan baik itu bisa menyambar Jokowi juga.  “Anda pasti ingat yah wajah Presiden Jokowi pada saat itu tegang, lelah, dan tanpa ekspresi ketika dia menyetop larangan atau menyetop larangan dari minyak goreng dan bahan baku itu. Ketegangan itu masih mengendap di wajah Jokowi ketika dia memberikan keterangan pers bersama Anies,” ujar Hersubeni Arief.   Anies kini juga tengah berada di bawah tekanan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi terkait dengan penyelenggaraan Formula-E ini. Edi Marsudi kembali berniat membuka sidang pleno interpelasi. Sebelumnya, PDIP dan PSI menggelar sidang pleno interpelasi penggunaan dana APBD untuk penyelanggaraan balapan Formula-E. Namun sidang pleno itu gagal karena tidak memenuhi kuorum karena hanya didukung dua partai saja, yakni PDIP dan PSI. Tujuh fraksi lainnya menolak dan membentengi Anies dalam hak interpelasi.  Karena itu kunjungan dan dukungan Jokowi ke Formula-E itu tentu saja akan membuat rencana sidang pleno hak interpelasi ini jadi makin mati angin.  Dengan kunjungan itu Jokowi sendiri bisa memberikan signal kepada PDIP ini sebenarnya dicurigai ada di balik kasus minyak goreng ini.  Jadi, Jokowi memberi sinyal yang sangat mungkin dia membuat aliansi baru bersama Anies dan para pendukungnya dari segi internasional. Ini juga sangat menguntungkan Jokowi, juga sangat menguntungkan menjelang pertemuan G20 yang akan berlangsung November mendatang di Bali. Berbeda dengan balapan sirkuit Mandalika, Formula-E adalah salah satu kegiatan balap yang ramah lingkungan. Dan, soal lingkungan ini banyak disoroti negara-negara maju, Indonesia selama ini banyak disoroti karena banyak diforestasi, tidak kemudian kerusakan lingkungan.  Menurut Hersubeno Arif, sebenernya kalau mau diteruskan ada satu momen lagi yang bisa dimanfaatkan oleh Jokowi dan itu dipastikan akan jadi sorotan dunia internasional. Dulu, ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah menjanjikan akan membangun Stadion Persija senilai Rp 1,5 triliun. Ini sebuah sirkuit milik Persija yang dulu pernah dijanjikan oleh Jokowi maupun Ahok akan dibangun saat mereka menjadi gubernur DKI. (mth)

Soal DI TII, Rahman Sabon Nama Anggap KSP Moeldoko hanya Mendengar Cerita Sejarah Perjuangan RI

Jakarta, FNN - Pernyataan Kepala Staf Presiden RI Jenderal TNI Purn.Moeldoko atas munculnya gerakan DI/TII mendapat tanggapan serius dari pengamat politik Rahman Sabon Nama. Sabon menegaskan perbedaan pernyataan dan sikap sebagai pejabat publik dalam menghadapi situasi kebangsaan saat ini berpontensi menimbulkan perpecahan/disintegrasi bangsa. Sepertinya Moeldoko tidak membaca sejarah Indonesia atau tidak belajar sejarah, apalagi bukan sebagai pelaku sejarah dia hanya berpijak pada egosentris kepentingan politik sesaat untuk golongannya sendiri. Atas pernyataannya itu rakyat semakin mafum atas gelagat yang diperlihatkan rezim terseret dalam upaya pengkaburan sejarah  ke dalam gerakan yang berdasarkan ideologi lain di tengah penderitaan rakyat  dalam menghadapi kesulitan hidup ,berbagai ketimpangan mahalnya harga kebutuhan pangan pokok khususnya minyak goreng dan lunturnya hukum dan keadilan belum juga diatasi pemerintah. Pemerintah seakan memberikan kesempatan  semakin tumbuh berkembangnya ideologi komunis gaya baru untuk berusaha menjadi pahlawan guna mengatasi kesulitan rakyat dalam mendapatkan kebutuhan pokok lewat berbagai operasi pasar lewat tangan oligarki swasta bukan oleh pemerintah/ Bulog.  Moldoko rupanya lupa ingatan bahwa  munculnya pergolakan senjata paska proklamasi kemerdekaan hingga pada pemulihan kedalautan 27 Desember 1949 hingga pemberlakuan UU Dasar Sementara (1950-1955) terjadi perpecahan dan pertikaian bersenjata dengan beberapa daerah bersumber dari  pelaksanaan kebijakan  Soekarno berasas liberal diktator sentralistis dengan memusatkan kekuasaannya pada diri presiden sebagai pempimpin revolusi. Sehingga menimbulkan ketidakpuasan para tokoh pejuang kemerdekaan di daerah, sehingga terjadi gerakan separatisme/provinsialisme serentak di seluruh Indonesia seperti :  1).DI/TII Karto Soewiryo di Jawa Barat 2).APRA di bawah pimpinan Westerling di Bandung, 3).RMS di Maluku  4).Permesta di Minahasa Sulawes Utara  dan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, juga DI/TII Aceh pimpinan Tengku Abu Daud Breeh ,DI/TII Kalimantan Selatan dan Jawa Tengah  5). Pemberontakan PRRI tidak hanya di Sumatera Barat tetapi meliputi (Sumatera Barat, Sumatera Tengah dan Sumatera Utara) dengan bantuan senjata dari Amerika Serikat.  6).Pemberontakan bersenjata OSM Medan di bawah pimpinan Kolonel Naenggolan. Moledoko seharusnya tahu kenapa hal itu bisa terjadi? Ini terjadi karena penyimpangan yang dilakukan rezim Bung Karno adanya peningkatan gerakan komunisme semakin kuat terjadi dengan terjadinya pemberontakan bersenjata PKI di Madiun.  Adanya perbedaan sikap dari para tokoh pejuang daerah diredam lewat kebijakan dari Jenderal Ahmad Yani ,beliau  menghadap Presiden Soekarno untuk menghentikan pemberontakan bersenjata dengan merekruet para pejuang yg menjadi pemberontak untuk menjadi anggota TNI. Pemulihan keadaan itu  dimanfaatkan PKI setelah gagal dalam pemberontakan bersenjata di Madiun, dengan melakukan konsolidasi untuk membangun kekuatannya kembali berpusat di Komplek Merapi, Merbabu dan tempat lain sehingga eksis pada Pemilu pertama 1955 dan ketika gagal melakukan pemberontakan bersenjata dalam gerakan G30SPKI 1965 untuk mengubah Idologi negara Pancasila menjadi idologi komunis/markxisme. Di era pemerintahan Jokowi publik mengetahui ada upaya penghilangan jejak dan sejarah G30S PKI 1965 dengan berupaya membalikkan fakta sejarah lewat forum Seminar yang digagas oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan Cs (periode pertama Jokowi) agar pemerintah meminta maaf pada PKI, mirip dengan  apa yang disampaikan oleh Moeldoko dengan mendiskreditkan umat Islam lewat gerakan DI/TII . Oleh karena itu saya ingatkan bahwa upaya mengamputasi gerakan aksi demo mahasiswa saat ini dengan Isu DI/TII justru akan semakin memperburuk citra pemerintahan Jokowi, atas pernyataan kurang cerdas itu , justru menjadi bumerang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa, memecah belah kesatuan dan  persatuan bangsa, yang seharusnya dihindari pemerintah di tengah semakin merosotnya legitimasi dan kepercayaan rakyat pada pemerintahan Jokowi-Maruf Amin saat ini. (sws)

Pembuktian Anies Baswedan (Bagian Pertama)

Semakin Anies dibully, sejauh itu Anies mengukir prestasi. Semakin Anies dihujat, seiring itu Anies menjadi kuat. Semakin Anies disingkirkan, seketika itu Anies  diunggulkan dan meraih luasnya dukungan. Pun demikian, itu tidak serta merta memuluskan Anies menjadi presiden dalam pilpres 2024. Sesungguhnya, Anies masih menempuh jalan terjal dan batu sandungan melewati proses itu. Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI KENAPA sampai saat ini Anies belum beririsan dan merapat ke Oligarki?. Sebab, saat namanya terus melambung menghiasi bursa capres jelang pilpres 2024. Muncul premis  sulitnya menduduki kursi presiden saat sistem pemilu yang masih sangat kapitalistik dan transaksional. Lalu apa yang akan dilakukan Anies untuk menyiapkan diri menghadapi pesta demokrasi yang begitu berbiaya tinggi. Akankah Anies larut mengikuti persfektif itu untuk sekedar mendapat sokongan politik berupa  finansial dari pemilik modal besar. Mungkin juga Anies telah mengambil sikap tegas berjarak dengan oligarki yang kadung menjadi musuh rakyat.  Kemudian bagaimana dengan dukungan partai politik terhadap Anies. Adakah kepastian dari partai politik yang akan mengusung Anies sebagai capresnya. Kelangsungan pencalonan dan persaingan merebut kursi orang nomor satu di Indonesia, mutlak ditentukan oleh peran dan kewenangan partai politik. Sejauh mana pendekatan dan lobi-lobi politik telah dilakukan Anies dalam menghadapi salah satu mekanisme formal dan faktor utama pencalonan presiden itu. Mungkin ya mungkin juga tidak, telah ada hikmah permusyawaratan antara Anies dengan partai politik tertentu.   Kadang terbesit juga pikiran-pikiran yang merisaukan. Bahwasanya yang mengganjal Anies menjadi presiden, faktor krusialnya bukan dari dukungan rakyat. Melainkan pada proses penyelenggaran pemilu dan kinerja KPU. Sebuah kekhawatiran yang wajar mengingat KPU tak pernah lepas dari kontroversi dan polemik kecendeungan potensi penyimpangan  perhitungan suara. KPU seperti terlanjur dianggap sering menjadi mesin politik kepentingan tertentu untuk menggapai jalan pintas kekuasaan. Fenomena KPU yang seakan bagai hukum tak tertulis,  dan menyiratkan pentingnya pengawasan ketat publik. Hal lain yang mengemuka,  terkait tinjauan personal menyoal kehidupan pribadi dan keluarga. Ini juga memiliki korelasi yang tinggi dengan wacana pencapresannya yang semakin deras bergulir.  Sebut saja tentang  kepemimpinannya selaku Gubernur DKI Jakarta. Apa yang sudah menjadi prestasinya dan kekurangannya, termasuk bahkan kegagalannya jika ada. Soal lain yang tak kalah penting dan menarik, ketika Anies distigmakan  dengan politik identitas yang kental diikuti tudingan figurnya yang dicap intoleran, radikal dan fundamental. Pelbagai serangan dan gempuran yang mencoba menutupi Anies yang sejatinya nasionalis dan berwawasan kebangsaan. Ada upaya dari kelompok tertentu yang berusaha melekatkan figur Anies sebagai pemimpin yang membahayakan kebhinnekaan dan kemajemukan. Lebih dari itu dan tak tanggung-tanggung, sorotan juga mulai mengarah ke wilayah yang privacy. Masuk ke dalam ranah syar\'i dan sensitif, mengusik sisi-sisi kehidupan spiritual dan keagamaan keluarga Anies. Tentang anak perempuan Anies yang tidak berhijab, akhirnya muncul juga ke permukaan. Sepertinya bagi kepentingan yang tidak bersesuaian dengan karir politik Anies lebih jauh, ini celah yang bisa digoreng-goreng tanpa minyaknya yang  kebetulan susah didapat karena langka dan mahal.  Semua anasir-anasir politik dan juga  menjadi keingintahuan sebagian besar masyarakat. Sejatinya bukan sesuatu yang tabu, harus ditutup-tutupi dan mendorong rasa enggan untuk menjadi pemahaman publik. Boleh jadi, tak ingin \"membeli kucing dalam karung\" dan terus dimanfaatkan suaranya dalam pemilu. Rakyat sudah bosan dengan kebohongan para pemimpin pencitraan dan pengumbar janji tak bertepi.  Apa yang menjadi  sejumlah pertanyaan-pertanyaan  tersebut, terlepas ada tendesi tertentu, telah menjadi komoditas politik dan bahkan cenderung menjadi kampanye negatif yang bisa berimplikasi pada pembunuhan Karakter Anies. Tentulah harus disikapi wajar dan biasa saja. Justru  hal-hal yang demikian, menjadi momentum yang kondusif untuk seluruh rakyat Indonesia dapat mengenal dan memahami sekaligus lebih dekat dengan Anies. Menjadi layak ketika rakyat menginginkan pemimpinnya menjadi figur yang cenderung sempurna, setidaknya kediriannya berlimpah kebaikannya ketimbang kesalahannya. Begitupun bagi Anies. Ada  peluang membangun opini dan rasionalisasi yang lebih utuh juga bertanggungjawab terhadap figur Anies dari semua aspek dan dinamika kepemimpinannya. Bukan sekedar persoalan elektabilitas semata, Anies berkesempatan mengupas tuntas tentang keraguan sekaligus ekspektasi  rakyat selama ini.  Dari sikap skeptis dan apriori yang silih berganti dan  seiring-sejalan dengan harapan dan dukungan rakyat terhadap Anies. Seakan menegaskan masih terbelahnya sikap publik terhadap  proyeksi Anies sebagai presiden Indonesia pasca Jokowi.   Apakah Anies mampu memenuhi rasa keingintahuan dan penasaran sebagian besar rakyat?.  Apakah pertanyaan-pertanyaan itu menjadi sesuatu yang  menjadi proses \"down greeding\" atau \"up greeding\" bagi figur Anies?. Dalam politik selevel pilpres yang melingkupi kepentingan nasional dan internasional, politik jegal menjegal memang menjadi skenario yang tak terpisahkan. Lalu apa jawabannya. Bagaimana Anies akan merasionalkannya?. Akankah ini menjadi episode yang menghentikannya atau malah membesarkannya menuju pilpres 2024?. Menjadi penghalang atau menjadi ajang pembuktian bagi Anies Baswedan?. (*)

Planologi Era Kino: Wates Batas Kampung

Oleh Ridwan Saidi, - Budayawan Di Jakarta dan sekitar, antar dua kampung ada wates/batas bangunan terbuat dsri batu dua kaki. Hampir sama dengan ulu jami, yang artinya permulaan kampung, itu wates juga cuma 1 kaki. Kata lain gerbang adalah kaca2. Kaca2 artinya akses. Tak mesti kaca2 ditandai bangunan. Kampung yang saya kisahkan dalam time frame pra dan pasca VOC  Hampir semua kampung ada fasitas Sumur Bor, sumur umum. Dan kalau malam ada Téng Loléng, penerangan, dan ronda yang istilah Betawi lamanya pen(Y)aringan, bukan Pen(J)aringan. Semua ini direncanakan dan dijalankan dengan disiplin. Selain itu tiap kampung juga sediakan jondol, tempat rehat bagi kelana berupa bale2 beratap. Tiap rumah harus sediakan air bersih di gentong dan diletak depan rumah untuk yang memerlukan . Kampung dibangun tidak asal2an. Orang Belanda bilang planmatig . Di jaman super modern begini kok pembangunan tanpa perencanaan? Ada kesan se-jadi2nya, dan aneh, kalau itu proyek mangkrak dianggap seperti hal yang wajar saja.  Rencana pembangunan proyek juga muncul karena dipidatoni, dipidatokan. Ah, bikin kereta cepat aah. Lalu seorang tokoh partai merenung kenapa pembangunan berjalan seperti tanpa perencanaan. Oh ya, \'kan kita sudah buang GBHN. Ah, balik ke GBHN lagi aah.  Di jaman Bung Karno hanya Istiqlal yang tak dapat diselesaikannya. Pembangunan proyek lain OK kok. Pak Harto jangan dikata. Ia memiliki disiplin perencanaan yang hagus. Tak ada pembangunan proyek yang mangkrak, pun tak ada juga pembangunan proyek yang sudah selesai, misalnya lapangan terbang, lalu dijadikan bengkel. Ini menyangkut disiplin perencanaan dan index kecerdasan. Mau kata apa, coba! (*)