ALL CATEGORY
Presidenku Kehilangan Rasa Malu
Peribahasa \"Nila setitik rusak susuk sebelanga\" mungkin tak cukup lagi menggambarkan suasana batin presiden yang terkenal cuek dan planga-plongo ini. Namun pesan moral keagamaan \"Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka\", akan terasa lebih pas menusuk tajam relung-relung jiwanya. Sang presiden tak lagi dapat berkilah, \"Saya ndak tahu\" atau \"Kok saya yang ditanya\". Terutama ketika rakyat pada akhirnya terusik dan punya rasionaliasasi sendiri menjawab rasa keingintahuannya. Sambil membatin, menghela napas dan berujar dalam hati, presidenku telah kehilangan rasa malu. Tak punya rasa malu lagi untuk 2 periode, 3 periode atau mungkin untuk selamanya. Oleh: Yusuf Blegur, Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari. MUNGKIN hanya pembangunan infra struktur yang bisa dinilai sebagai satu keberhasilan meski menjadi polemik dan kontroversi. Sebabnya, beberapa proyek jalan tol dan pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta Bandung dinilai terlalu banyak masalah. Selain setelah jadi langsung dijual murah, beberapa yang sedang dikerjakan terancam mangkrak. Program berbiaya besar dan sarat utang yang menjadi proyek mercusuar rezim itu, dipenuhi kongkalikong bisnis rente dan korupsi. Selebihnya, hampir sebagian besar program pembangunan baik saat dikampanyekan dalam pilpres maupun ketika direalisasikan. Bisa dibilang tidak sesuai harapan dan kenyataannya. Justru bukan komitmen dan konsisten dalam menepati janji, presiden malah banyak mengeluarkan kebijakan ironi. Membuat rakyat mengalami kesengsaraan hidup yang berkepanjangan. Bahkan, saat masih diliputi pandemi sekalipun. Presiden yang dipundaknya nasib seluruh rakyat dipertaruhkan. Memang terlihat sibuk kerja. Masalahnya kerja apa dan untuk siapa?. Pembangunan untuk kemakmuran dan keadilan rakyat atau hanya semakin membesarkan para cukong dengan korporasi borjuasinya?. Pemimpin untuk negara kesejahteraan atau rezim kekuasaan yang otoriter dan represif. Kerja-kerja Memalukan Alih-alih menghasilkan pembangunan dengan kinerja yang memuaskan. Pemerintahan justru tampil dengan perilaku yang banyak bicara sedikit kerja. Saking banyaknya bicara ketimbang kerja, keseharian rezim ini selalu diwarnai omong kosong, tidak ilmiah dan penuh kebohongan. Segunung janji-janji terlontar saat kampanye, namun dimanipulasi setelah menjabat presiden. Janji memberantas korupsi, janji Esemka, janji stop impor, janji bank tani, janji ingin dikritik dan kangen didemo dan masih banyak lagi janji yang bagi rakyat hanya sebuah mimpi. Seperti lidah tak bertulang, bukannyamenepati menepati janji, presiden dan para pembantunya malah rajin beretorika yang lain. Gegara rezim ini, negara terus mengeluarkan biaya besar untuk semua yang tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan rakyat. Konstitusi dipakai untuk melanggengkan kekuasaan dan sebesar-besarnya merampok uang rakyat. Buat yang mengejar harta dan kedudukan, silahkan bergabung menjadi bagian dari oligarki. Sementara yang menentang tinggal pilih kriminalisasi atau mati. Mumpung selagi masih punya jabatan dan kewenangan. Oligarki tumbuh semakin besar dan kuat mencengkeram rakyat hingga tunduk dan tak berdaya. Pengaruhnya mewabah menjangkiti wilayah eksekutif dan legislatif pemeeintahan. Tampil dengan bahasa dan perilaku kekuasaan, jadilah pemerintahan yang sekarape dewe dalam mengelola negara. Rezim yang menjadi boneka bagi para cukong dan menjadi monster bagi rakyatnya. Faktanya, pemerintahan menjadi representasi gerombolan elit tanpa harga diri dan martabat. Terutama presidennya, pun tak lagi memiliki simpati dan empati bagi setiap persoalan rakyat dan krisis kebangsaan. Omnibus law yang memalukan karena inkonstitusional bersyarat, UU IKN yang dipaksakan dan maraknya KKN di lingkungan pemerintahan . Merupakan contoh nyata dari tidak sedikit masalah negara yang vulgar menunjukkan betapa rezim ini dalam kebobrokan menahun. Semua kebijakan pemerintahan yang dilandasi dan menjadi motif membangun dinasti kekuasaan yang tirani dan pengumpulan sebanyak-banyaknya harta haram jadah. Hanya mengembangbiakan populasi dari ternak oligarki. Habitatnyapun hanya dipenuhi dan sesak dengan para penjilat, penghianat dan penista agama. Tidak cukup KKN menghiasi lingkungan istana, kementeriaan hingga pemerintahan daerah dan dalam partai politik. Negara kini diguncang dengan aroma busuk KKN yang melibatkan keluarga presiden. Pelaporan Ubedilah Badrun seorang dosen sekaligus aktifis 98, ke KPK terkait dugaan korupsi yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang merupakan putra-putra presiden. Semakin mengokohkan rentetan daftar hitam kebohongan presiden yang terlanjur dijuluki publik \"The King Of Lip Service\". Stempel tukang bohong terhadap janji-janji politik tentang kejujuran dan keadilan semakin sempurna takala disinyalir kasus Korupsi menjerat keluarganya sendiri. Presiden seperti ditampar dan terasa kehilangan muka keseluruhan. Rasa malu yang terus menyelimuti, betapapun citra diri dipoles dengan susah payah dan ongkos yang mahal. Peribahasa \"Nila setitik rusak susuk sebelanga\" mungkin tak cukup lagi menggambarkan suasana batin presiden yang terkenal cuek dan planga-plongo ini. Namun pesan moral keagamaan \"Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka\", akan terasa lebih pas menusuk tajam relung-relung jiwanya. Sang presiden tak lagi dapat berkilah, \"Saya ndak tahu\" atau \"Kok saya yang ditanya\". Terutama ketika rakyat pada akhirnya terusik dan punya rasionaliasasi sendiri menjawab rasa keingintahuannya. Sambil membatin, menghela napas dan berujar dalam hati, presidenku telah kehilangan rasa malu. Tak punya rasa malu lagi untuk 2 periode, 3 periode atau mungkin untuk selamanya. (*)
Polisi Sebut Butuh Kesadaran Warga Jadi Saksi Ungkap Begal di Bandung
Bandung, FNN - Polrestabes Bandung menyatakan membutuhkan kesadaran masyarakat untuk membantu proses penyelidikan sebagai saksi guna mengungkap sejumlah kasus kejahatan jalanan atau begal yang meresahkan masyarakat.Anggota SPKT Polrestabes Bandung Kompol Rahayu Mustikaningsih mengatakan masyarakat kerap enggan menjadi saksi karena harus ikut menjalani berita acara pemeriksaan (BAP).\"Kita pada malam hari itu minim sekali saksi, dan masyarakat masih enggan untuk menjadi saksi apabila dia melihat, belum ada kesadaran membantu mengungkap kasus tersebut,\" kata Rahayu di Bandung, Jawa Barat, Selasa.Maka dari itu, menurutnya kini modal utama kepolisian untuk mengungkap kejahatan jalanan pada malam hari yakni dengan mengandalkan kamera pengawas atau CCTV yang ditunjang dengan penerangan jalan.Jika dalam kondisi yang mendukung, maka polisi menurutnya dapat melihat dengan jelas aksi kejahatan itu melalui kamera pengawas.Adapun ia memastikan polisi pun telah melakukan pemetaan potensi kejahatan jalanan yang dapat meresahkan masyarakat Kota Bandung.\"Kita samakan modusnya, motifnya sama, maka kita akan berasumsi ke sana (menemukan pelaku),\" kata dia.Dia pun tak menampik jika kamera pengawas yang tersebar di Kota Bandung masih belum memadai untuk dapat mencegah kejahatan jalanan secara optimal.Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Yayan A Brilyana mengatakan di Kota Bandung ada sebanyak 700 kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik.Dia mengatakan pihaknya bakal menggandeng sejumlah perusahaan untuk bisa ikut menambah jumlah CCTV tersebut guna membuat Kota Bandung semakin kondusif dari aksi kejahatan jalanan.\"Teknologi CCTV berkembang, sekarang bisa zoom, bisa \'artificial intelligence\', ngomong sendiri, mikir sendiri, ini sedang dikembangkan, tapi mahal,\" kata Yayan. (mth)
Pemprov Lampung Targetkan Penurunan Emisi Karbon 29,7 Persen
Bandarlampung, FNN - Pemerintah Provinsi Lampung mentargetkan penurunan emisi karbon 29,7 persen dalam beberapa tahun ke depan.\"Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah ditargetkan untuk penurunan emisi karbon di Lampung dalam beberapa tahun ke depan sebesar 29,7 persen,\" ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Selasa.Menurutnya, untuk mendukung penurunan emisi karbon tersebut pihaknya akan secara bertahap menerapkan penggunaan kendaraan berbasis listrik.\"Kita memang tengah aktif mengkampanyekan ramah lingkungan salah satunya melalui kendaraan listrik yang menggantikan kendaraan dengan bahan bakar fosil, sebab sangat sesuai dengan pendekatan ekonomi dan lingkungan,\" katanya.Ia mengatakan, hal tersebut pun akan diimplementasikan di Lampung di masa mendatang dengan penggunaan kendaraan listrik bagi kendaraan dinas.\"Telah direncanakan secara bertahap untuk mengganti kendaraan dinas dengan kendaraan listrik tapi ini dilakukan secara bertahap, namun telah ada arah menuju sana,\" katanya.Dia melanjutkan, untuk mempersiapkan massifnya penggunaan kendaraan berbasis listrik di daerahnya, perlu pula penambahan infrastruktur pengisian daya listrik.\"Kita lihat infrastrukturnya mudah-mudahan bisa disediakan SPKLU lebih banyak, jadi kita bisa lakukan pengisian daya listrik bagi kendaraan di banyak tempat,\" ucapnya.Ia mengatakan, dengan adanya target penurunan emisi karbon tersebut diharapkan emisi gas rumah kaca dapat berkurang.Berdasarkan kajian ulang rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca Provinsi Lampung tercatat pada tahun 2030 tanpa aksi mitigasi diproyeksikan emisi di Lampung sebesar 27.629.786,24 ton carbon dioxide equivalent (CO2eq).Terinci penghasil emisi gas rumah kaca yakni di sektor energi dan transportasi 93,06 persen, pengelolaan limbah 6,39 persen, sektor pertanian 0,53 persen, dan sektor lahan gambut serta kehutanan sebesar 0,02 persen. (mth)
Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Tolak Pindah Ibukota Negara
KOMUNITAS MASYARAKAT ANTI KORUPSI TOLAK PINDAH IBUKOTA NEGARA Pada Selasa, 18 Januari 2022, Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Tolak Pindah Ibukota Negara mengajukan Surat kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI). Isinya, Permohonan Pengawasan Rencana Kebijakan Pindah Ibukota Negara. Hal itu berkaitan dengan rencana akan disahkannya Rancangan Undang-undang Ibukota Negara (RUU IKN) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sebagai bentuk komitmen membantu Negara untuk mencegah dan memberantas korupsi, Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Tolak Pindah Ibukota (KMA-TIKN), menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Proyek Pindah Ibukota Negara sarat kepentingan oligarki, nir manfaat, dan akan menimbulkan masalah bagi negara. Proyek ini, berdasarkan kajian sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat dan Aktivis lingkungan, mengandung berbagai masalah, yaitu : Pertama, Pemindahan ibukota negara (IKN) akan sangat membebani APBN dalam jangka panjang sehingga yang akan dirugikan adalah rakyat. Kedua, Pemindahan IKN akan semakin merusak ekologi Kalimantan Timur yang saat ini sudah sangat parah akibat kegiatan penambangan, perkebunan, dan industri kayu. Ketiga, Pemindahan IKN merupakan proyek yang sarat dengan kepentingan para pemilik modal atau para cukong kapitalis. Keempat, Pelibatan pihak asing dalam pembangunan IKN akan merugikan Indonesia bukan hanya dari aspek ekonomi namun juga akan menghilangkan kedaulatan negara. 2. Bahwa karena proyek IKN sarat kepentingan oligarki, patut diduga akan banyak intervensi oligarki dalam keseluruhan proses persiapan hingga pelaksanaannya. Dugaan terjadinya suap untuk mempengaruhi kebijakan penguasa, wajib diantisipasi sejak dini. Karena itu, kami meminta agar KPK RI mengawasi 575 anggota DPR RI berikut seluruh partai, keluarga dan afiliasinya, yang berencana akan mengesahkan RUU IKN. Jangan sampai, ada anggota DPR, partai, keluarga dan seluruh afiliasinya menerima suap untuk menggolkan RUU IKN menjadi undang-undang yang akan menjadi payung proyek IKN. 3. Bahwa Kajian-kajian lembaga swadaya masyarakat tentang kebijakan IKN ini mengkonfirmasi proyek IKN unfaedah, hanya melayani kepentingan oligarki, dan akan sangat membebani rakyat. Karena itu, kami mohon agar KPK RI turut membuat kajian tentang adanya potensi korupsi berupa kerugian keuangan negara yang dapat ditimbulkan dari kebijakan pindah ibukota negara. 4. Bahwa proyek IKN bukan sekedar proyek pemerintah, tetapi sejatinya proyek yang melayani oligarki. Karena itu, KPK juga harus melakukan pengawasan kepada sejumlah pengusaha yang akan diuntungkan dari proyek ini, baik karena kepemilikan lahan di daerah calon ibukota negara, memiliki usaha yang melayani pengadaan barang dan jasa, termasuk seluruh kebutuhan utility ibukota baru. Surat tersebut disampaikan oleh Edy Mulyadi, Koordinator, didampingi Ahmad Khozinudin, SH, Advokat yang juga Ketua KPAU. (mth)
Nampol Giring, Semacam Anies Berguru pada H. Agus Salim
Oleh Ady Amar, Kolumnis ANIES Baswedan, jika ditilik intelektualitasnya, tentu di atas rata-rata. Bahkan dianggap kecerdasan sempurna. Manusia seperti Anies di negeri ini cukup banyak. Bisa dilihat dalam beragam kepakaran. Tapi satu hal kelebihan Anies lainnya ada pada kualitas emosionalnya (emotional equality). Tidak banyak yang menyamainya. Setidaknya belum tampak ada yang menyamainya. Bolehlah disebut bahwa penilaian ini subyektif. Tidak masalah. Tapi silahkan tunjukkan tokoh politik yang punya kualitas emosi menyamai Anies Baswedan. Anies dikuyo-kuyo mereka yang tidak menyukainya, entah oleh sebab apa, tiap waktu. Mereka melihat Anies dengan sikap yang sudah terbentuk dengan penilaian buruk. Anies tampak tidak ada baik-baiknya. Karya dan, karenanya berjibun penghargaan didapat, itu tidak menyurutkan pandangan dalam melihat Anies sedikit bergeser lebih baik. Jika saja kritik yang dilempar itu konstrukrif, dan itu pada pencapaian kerja-kerjanya, tentu itu nutrisi. Tapi yang disasarkan pada Anies cuma ungkapan tidak sepatutnya, cenderung fitnah. Tak ketinggalan umpatan rasis dihunjamkan. Menjadi miris melihat Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, yang di acara ulang tahun ke-7 partainya, dan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sempat-sempatnya mengatakan Anies sebagai gubernur pembohong. Umpatan penuh kebencian. Sepertinya ia tidak merasa sungkan di hadapan Jokowi melakukan hal di luar kepatutan. Memang sih tidak disebut nama Anies Baswedan di sana. Tapi saat Giring \"menggiring\" dengan sebutan menteri pecatan. Maka jelas pidato politiknya itu merujuk pada Anies Baswedan. Dunia serasa sudah terbalik, bagaimana mungkin mantan rektornya--Anies pernah sebagai Rektor Universitas Paramadina--itu disebutnya pembohong. Jika ditanya, Anies berbohong pada hal apa, pastilah Giring akan gelagapan bisa beri bukti. Dalam bahasa agama Giring ini su\'ul adhab tidak punya adab. Anehnya, pidato politiknya yang berapi-api, yang penuh caci maki dan fitnah, itu tanpa isi. Nggedabrus. Dan sepertinya Jokowi asyik mendengarkan pidato macam itu. Karena tampak sesekali ia terkekeh dibuatnya. Giring berhasil menghibur Jokowi, meski dengan cara mengumpat Anies. Seperti sebuah penegasan, mengapa seorang Anies Baswedan mesti diperlakukan demikian. Nampol Elegan dan Cerdas Ada lagi adegan susulan yang dibuat Giring. Sidak melihat persiapan arena balap mobil Formula E, di Ancol. Ia perlu sampai buat video. Seolah laporan pandangan mata. Mengabarkan bahwa ia sedang sidak, dan tidak menemukan adanya pembangunan sirkuit balap. Ia cuma menemui lumpur dan beberapa ekor kambing. Bahkan adegan ia terperosok lumpur pun diabadikan. Berharap bisa jadi bahan buli Anies. Tambahnya, ia tidak menemukan pekerja atau adanya alat-alat berat di lokasi. Padahal perhelatan dilaksanakan bulan Juni 2022. Lihat polanya bisa buat geleng kepala. Mengapa ia mesti repot-repot melakukan--pakai istilah--sidak segala. Halu seolah ia pejabat. Lagian, bukannya PSI tidak setuju adanya balap Formula E itu. Mengapa mesti repot-repot sidak segala. Sebagai politisi Giring tampak mentah, dan jam terbangnya memang baru seuprit. Video \"sidaknya\" itu bukannya mendapat simpati, tapi justru kebalikan yang didapat. Sumpah serapah netizen. Narasi meletakkan kata \"sidak\" tidak pada tempatnya, bisa jadi senjata makan tuan: emang loe sapa? Halu seorang Giring jadi pejabat beneran, jadi bahan bulian dengan sadisnya. Tak sepatah kata pun narasi muncul dari Anies menanggapi sidak-sidakan itu. Tapi cukup direspons pejabat terkait, yang mengatakan bahwa sirkuit akan mulai digarap awal Februari. Giring kecele. Hebatnya Anies \"membalas\" Giring dengan candaan. Ya cukup dengan candaan yang cerdas, elegan, menghibur. Publik pun menilai cukup nunjek. Tampak kualitas emosi seorang Anies menuntun intelektualitasnya dengan terukur. Maka, kreativitas menjadi penting dihadirkan. Sebuah video yang dibuat tidak sampai semenit: Dua anak muda nongkrong sambil bermain gitar. Sebuah lagu \"Biarkan\", yang pernah dipopulerkan Giring saat masih bergabung dengan band Nidji. Lalu muncullah seseorang mirip \"Anies Baswedan\"--diperankan Anies Baswedan--menghampiri dua remaja itu sambil mengatakan, Eh mas... mas... ini waktu bekerja. Jangan menyanyi di sini. Dua anak muda itu langsung ngeluyur sambil mengucap maaf dan awas kejeblos, Pak! Anies membuat pesan pada anak muda kapan waktu bekerja, dan kapan waktu santai. Dan lagu yang dinyanyikan dan lalu dihentikan, itu jelas sasarannya. Pesan syantik Anies, tanpa hati terluka. Itulah kecerdasan intelektual yang beriringan dengan emosi yang terjaga. Dan, Minggu malam (16/Januari), Anies hadir di Jakarta International Stadium (JIS). Acara check sound system. Beberapa kali artis band diundang untuk hal yang sama. Sebelumnya, grup band Padi. Kali ini yang diundang grup band Nidji, tentu minus Giring. Band Nidji versi baru. Tampil dengan vokalis barunya. Mengundang Nidji, publik mengatakan, ini juga tampolan Anies yang elegan dan cerdas. Senin paginya (17/Januari), lewat Instagram pribadinya @aniesbaswedan mengunggah tampilan grup band Nidji. \"Spektakuler! Melihat penampilan band Nidji saat uji coba sound system JIS semalam, sambil inspeksi 93% ketuntasan pembangunan stadion. Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya.\" \"Suara merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya\", itu narasi elegen dan cerdas. Narasi menampol, yang tidak perlu pakai gaya orator ngotot tanpa isi. Memang hak Anies sebagai pendengar yang merasakan bahwa suara vokalis Nidji, yang malam itu tampil, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya. Satire H. Agus Salim Mengajarkan Anies mengingatkan pada H. Agus Salim saat menerima hinaan tentang jenggotnya yang diserupakan kambing. Namun, ia bisa mengembalikan cacian untuk membungkam mereka yang mencacinya. Melihat Anies Baswedan, sepertinya ia belajar dari H. Agus Salim. Atau memang pada tahapan tertentu, tahapan kolaborasi cantik antara intelektualitas dan emosi, maka seseorang mampu menghadirkan sikap berkualitas. Baiklah sedikit kisah tentang H. Agus Salim patut dihadirkan di sini. Ia yang kebetulan memakai jenggot, model jenggot yang diserupakan kambing. Maka pada rapat Syarikat Islam (SI), saat itu SI pecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, diketuai HOS Cokroaminoto dan H. Agus Salim, dan kelompok kedua dalam bayang-bayang direbut anak-anak muda pimpinan Muso. Saat tampil memberikan sambutan pada sebuah acara SI, maka muncul suara dari barisan belakang embek... embekk... (suara khas kambing dari kelompok Muso). H. Agus Salim berdiri di podium dengan tenang, dan lalu ia bertanya pada panitia yang mengundangnya, \"Apakah selain manusia yang diundang, adakah ikut diundang gerombolan kambing, karena saya mendengar suara kambing mengembek\". Sejak itu tidak lagi terdengar suara mengembek-embek. H. Agus Salim berhasil membungkam mereka yang tidak suka dengannya dengan intelektualitas yang dibimbing kualitas emosi yang baik. Ia disebut kambing yang mengembek-embek, ia pun mampu membaliknya dengan menyebut yang mengembek-embek itu tak ubahnya binatang kambing. (Memang ada beberapa versi tentang kisah H. Agus Salim dan Kambing ini. Tapi substansinya sama, kemampuan H. Agus Salim menjinakkan \"gerombolan kambing\"). Anies tampaknya memakai gaya satire H. Agus Salim, meski bisa jadi tanpa disadarinya. Bisa dilihat dari video saat mengusir dua remaja yang menyanyikan lagu yang pernah dipopulerkan Giring, saat masih bersama band Nidji. Itu satire keren. Tapi pada kesempatan lain, mengundang band Nidji untuk menyimbolkan tidak ada masalah apa-apa dirinya dengan grup band itu. Maka, ia perlu mengapresiasi formasi baru band Nidji, dengan satire berkelas: suaranya merdu tidak ada sumbang-sumbangnya. Tampaknya gaya komunikasi model satire yang makjleb itu terus akan dipakai Anies. Efektif untuk membungkam mereka yang tidak pernah menghormati politik akal sehat. (*)
Mencatat Kegagalan Presiden Joko Widodo
Dengan demikian Menko Kemaritiman dan Invertasi Luhut Binsar Pandjaita gagal dalam usaha meningkatkan investasi, iklim investasi dan juga menjalin kemitraaan internasional serta market intelijen dan lain sebagainya. Oleh: Natalius Pigai, Aktivis HAM, Peneliti, Penyelidik, Statistisi & Teknokrat Birokrat 18 Tahun Investasi Menurun Sejak 2018 BERDASARKAN Data BPS 2021, Investasi di Indonesia sejak tahun 2018 tidak mengalami peningkatan, jika dilihat dari data BPS menunjukkan Investasi di Indonesia tiap tahun mengalami penurunan. Penurunan Investasi tersebut dapat dilihat berikut: 1). Tahun 2018 sebanyak 29 307,91 juta dolar AS. 2). Kemudian tahun 2019 sebanyak 28 208,76 juta dolar AS. 3). Pada tahun 2020 sebesar 28 666,30 juta dolar AS. Jumlah investasi tersebut dilihat dari Penanaman Modal Asing baik dari USA, Kawasan Asia, Kawasan Afrika, Eropah dan Kawasan Amerika lainnya. Investasi asing juga hanya didominasi oleh Tiongkok dan Hongkong. Jumlah tersebut di atas adalah investasi murni tidak termasuk Sektor Minyak & Bumi, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, Investasi yang perizinannya dikeluarkan oleh instansi teknis atau sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal) dan Rumah Tangga 2) Proyek dalam unit yang sudah berlangsung lama. (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2021). Dengan demikian Menko Kemaritiman dan Invertasi Luhut Binsar Pandjaita gagal dalam usaha meningkatkan investasi, iklim investasi dan juga menjalin kemitraaan internasional serta market intelijen dan lain sebagainya. Gagal Tata Tambang Indonesia sebagai negara produsen dan pengekspor bahan-bahan tambang seperti Batubara, Timah, Bauksit, Nikel, Tembaga, maupun Emas, terdapat fakta bahwa Indonesia juga tempat yang ramai dengan kegiatan pertambangan rakyat skala kecil yang masih dikenal sebagai PETI (Pertambangan Tanpa Izin). Namun Luhut gagal revitalisasi kegiatan pertambangan rakyat yang sebagian telah berusia ratusan tahun tersebut dianggap merugikan negara karena statusnya yang tanpa izin, tidak membayar royalti, menyebabkan keresahan sosial dan merusak lingkungan. Jumlah mereka mencapai lebih dari 1.000 lokasi di berbagai daerah di Indonesia, dan kegiatan mereka menjadi gantungan hidup bagi sekitar 2 juta warga Indonesia. Hasil-hasil pertambangan di Indonesia yang sebagian (besar) kemudian diekspor tersebut diproduksi di pertambangan-pertambangan modern berskala besar seperti Freeport Indonesia (tembaga) di Papua, Vale (nikel) di Sulawesi Selatan, PT Aneka Tambang (bauksit; dulu di pulau Bintan-Kepulauan Riau, dan sekarang di Kalimantan Barat), PT Timah (timah) di Bangka Belitung, PT Kaltim Prima Coal atau Adaro (batubara) di Kalimantan Timur, dst. Sebagian dari mereka adalah perusahaan multinasional yang menanamkan modalnya tidak hanya di Indonesia, namun juga di belahan lain dunia. (Sumber: Hanan Nugroho, Bappenas 2020). Dugaan Keterlibatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Bidang Kemariitiman dan Investasi yang membawahi Kementerian Pertambangan dan Energi dimana Perusahan miliknya PT. Toba Sejahtera ikut berinvestasi dalam pengelolaan Blok Wabu Papua jika benar cenderung subjektif dan menyalahi aturan hukum dan moral. (Sumber: Walhi dan Kontras 2021). (*)
Satu Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir dan Longsor di Probolinggo
Probolinggo, FNN - Seorang warga atas nama Sunijar (60) ditemukan meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi di Desa Gunggungan Kidul, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (17/1) malam.\"Pagi ini korban bencana bernama Sunijar ditemukan di Dusun Gunungmalang sudah dalam kondisi meninggal dunia,\" kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Selasa.Awalnya ada dua korban yang dilaporkan hilang saat kejadian bencana banjir dan longsor di Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, namun satu korban sudah ditemukan dalam kondisi selamat dan satu korban ditemukan meninggal dunia.Hujan deras yang mengguyur Probolinggo selama beberapa jam menyebabkan debit air sungai cukup deras hingga menyebabkan dua jembatan antardusun terputus karena badan jembatan tidak kuat menahan terjangan derasnya arus sungai.\"Dua jembatan terputus dan satu warung rusak berat akibat banjir di Dusun Pancor dan Dawuhan di Desa Gunggungan Kidul, sehingga akses untuk kedua dusun tersebut tidak bisa,\" katanya.Selain itu, areal persawahan dikabarkan rusak diterjang banjir dan tiang listrik PLN juga roboh akibat bencana yang terjadi di desa setempat, namun pendataan masih terus dilakukan.\"BPBD Probolinggo masih melakukan pendataan lanjutan terhadap warga yang terdampak banjir dan longsor di Desa Gunggungan Kidul karena sementara data yang diterima awal masih belum lengkap,\" katanya.Sementara itu, tidak hanya banjir dan tanah longsor, angin puting beliung juga melanda Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo yang menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Probolinggo Aris Setyawan mengatakan sebanyak 73 rumah rusak dan banyak pohon tumbang akibat bencana angin puting beliung di Kecamatan Besuk.\"Satu orang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah yang diterjang angin puting beliung, namun sudah diberikan perawatan medis pada Senin (17/1) malam dan diperbolehkan pulang,\" katanya . (mth)
PLN Target Penambahan 14 SPKLU di Sulmapana pada 2022
Makassar, FNN - PT PLN (Persero) menargetkan penambahan 14 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada area Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) pada 2022.\"Pada tahun 2022 kami menargetkan ada penambahan 14 unit SPKLU di wilayah kerja PLN Regional Sulmapana,\" kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Adi Priyanto melalui keterangan rilisnya di Makassar, Selasa.Melalui penyediaan infrastruktur SPKLU, ia mengharapkan adanya percepatan era kendaraan listrik.\"Kami juga mengajak investor untuk berkolaborasi dalam program partnership SPKLU dengan model bisnis sharing economy,\" ujar Adi Priyanto pada peluncuran 6 SPKLU secara serentak di wilayah Indonesia Timur dari Kendari, Sulawesi Tenggara.Peluncuran SPKLU itu tepatnya di Manado, Kendari, Ambon, Labuan Bajo, Mataram, dan Jayapura.Walikota Kendari Sulkarnain Kadir turut menyambut baik hadirnya SPKLU di Kota Kendari sebab penggunaan mobil listrik dinilai dapat menghemat biaya operasional hingga 70 persen.Hadirnya infrastruktur SPKLU ini diharapkan dapat menunjang iklim KBLBB di Kota Kendari.\"Poin pentingnya adalah dengan menggunakan kendaraan listrik, kita membatu mengurangi emisi karbon demi kelestarian bumi Sulawesi Tenggara yang kita cintai ini,\" ujar Sulkarnain.Dalam kesempatan yang sama General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid memaparkan SPKLU PLN ULP Wuawua Kendari telah terintegrasi dengan aplikasi charge.IN.\"Dengan teknologi fast charging, pengisian dari 0 persen (kosong) ke full 100 persen hanya dalam waktu 180 menit serta sudah bisa menempuh jarak 300 kilometer,\" ujar Awaluddin.SPKLU PLN ULP Wuawua dengan kapasitas 2x25 Kilo Watt (KW) tersebut dibangun selama kurang lebih satu bulan memiliki beberapa fitur, yaitu teknologi Fast Charging DC-DC 25 kW dan DC-DC-AC 25 kW serta memungkinkan pelanggan melakukan pengisian daya hanya dengan waktu 180 menit dalam kondisi 0-100 persen sehingga dapat menempuh jarak 300 kilometer (kapasitas Baterai 38,9 kWh). (mth)
Jembatan di Ruas Jalan Provinsi Seberuang Kapuas Hulu Rusak Berat
Kapuas Hulu, FNN - Jembatan pondasi kayu di Sungai Ranyai yang menjadi penghubung tiga kecamatan di ruas jalan provinsi yang berada di Kecamatan Seberuang, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan cukup serius dan nyaris roboh.\"Jembatan itu memang sudah sangat memprihatinkan dan beberapa kali telah diperbaiki,\" kata Camat Seberuang Iyul ketika dihubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa.Disampaikan Iyul, posisi jembatan tersebut letaknya di bawah turunan maka dengan mudah rusak, meski pun sudah sering kali diperbaiki.Menurut dia, perbaikan jembatan itu perlu menjadi perhatian dan penanganan serius dari pemerintah, sebab jembatan Sungai Ranyai tersebut menghubungkan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Seberuang, Semitau, dan Suhaid.\"Kita berharap ada perbaikan dan pembangunan jembatan secara permanen,\" ucap dia.Dikatakan Iyul, untuk saat ini akan diperbaiki sementara oleh PT Anugerah Makmur Sejahtera melalui dana CSR perusahaan perkebunan sawit, namun itu sifatnya perbaikan sementara.\"Yang kita harapkan pembangunan permanen dari pemerintah, karena ruas jalan di jembatan itu merupakan jalan status jalan provinsi,\" kata pinta Iyul. (mth)
DPRD Belitung Optimistis KTT G20 Tingkatkan Investasi Daerah
Belitung, Babel, FNN - DPRD Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, optimistis pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Development Working Group (DWG) G20 di daerah itu pada 7-9 September mendatang akan meningkatkan investasi yang masuk ke daerah itu.\"Kami yakin KTT G20 akan mendongkrak investasi Kabupaten Belitung di berbagai sektor,\" kata Ketua DPRD Belitung, Ansori di Tanjung Pandan, Selasa.Menurut dia, dipilihnya Belitung sebagai salah satu tuan rumah rangkaian pelaksanaan KTT G20 merupakan sebuah kebanggaan tersendiri sekaligus kesempatan berharga untuk mempromosikan potensi unggulan daerah itu.\"Salah satunya adalah mempromosikan potensi pariwisata Belitung kepada dunia internasional,\" ujarnya.Maka dari itu, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Belitung diminta untuk mempersiapkan kegiatan tersebut dengan sebaik mungkin.\"DPRD Belitung mendukung sepenuhnya dan siap memberikan bantuan demi suksesnya acara ini karena telah menjadi tanggung jawab bersama jajaran forkopimda daerah untuk menyukseskan event internasional ini,\" katanya.Dia berharap, dalam pertemuan tersebut pemerintah daerah dapat menyajikan data mengenai potensi dan keunggulan daerah kepada para delegasi yang hadir guna menarik minat mereka untuk berinvestasi di daerah.\"Harus ada semacam promosi sektor-sektor unggulan kita baik perikanan, pertanian dan pariwisata sehingga tertarik untuk berinvestasi di daerah kita,\" ujarnya.Dikatakan dia, pasalnya negara yang hadir pada acara tersebut seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.\"Sehingga ini menjadi sesuatu kesempatan berharga bagi kita untuk mempromosikan Beli ke mancanegara,\" katanya. (sws)