ALL CATEGORY

Indika Energy Targetkan Separuh Pendapatan Tak Lagi Ditopang Batu Bara

Jakarta, FNN - PT Indika Energy Tbk menargetkan 50 persen pendapatan perseroan tak lagi ditopang dari komoditas batu bara pada 2025. Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan sejak tiga tahun lalu pihaknya telah melakukan diversifikasi terhadap proyek-proyek energi terbarukan hingga teknologi. "Investasi diversifikasi Indika Energy meliputi tambang emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan, kendaraan motor listrik, juga solusi berbasis alam atau nature based solutions. Kami menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025," kata Azis Armand dalam keterangannya di Jakarta, Senin. Lebih lanjut dia mengungkapkan situasi ekonomi global akibat pandemi masih cukup menantang, sehingga memacu perseroan untuk lebih adaptif dan tangkas dalam melihat peluang usaha. Menurutnya, diversikasi investasi itu merupakan inovasi Indika Energy dalam melihat perubahan tren energi di masa depan yang cenderung memprioritaskan sektor energi baru terbarukan. “Sejak 2018, Indika Energy telah melakukan diversifikasi di luar sektor inti kami di bidang energi dan pertambangan. Hal ini sejalan dengan tujuan eksistensi kami untuk memberi energi pada Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan," terang Azin. Perseroan telah menambah utang sebesar 125 juta dolar AS untuk mendanai proyek-proyek diverisifikasi tersebut. Beberapa anak usaha Indika Energy yang terdiversifikasi, antara lain PT Nusantara Resources Limited bergerak dalam bidang pertambangan emas, PT Tripatra Multi Energi dan PT Indika Tenaga Baru merupakan investasi energi terbarukan, hingga PT Electra Mobilitas Indonesia yang menggarap kendaraan motor listrik. Selanjutnya ada juga PT Xapiens Teknologi Indonesia yang bergerak dalam bidang enterprise informasi dan teknologi, PT Zebra Cross Teknologi dalam bidang jasa teknologi digital, PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya yang menggarap bisnis energi terbarukan, serta PT Indika Multi Properti yang melayani proyek properti dan konstruksi bangunan. (mth)

Menkes Pastikan Vaksinasi "Booster" dengan Vaksin Moderna untuk Nakes

Jakarta, FNN - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pelaksanaan vaksinasi ketiga sebagai "booster" bagi tenaga kesehatan menggunakan vaksin Moderna. "Kami memastikan bahwa vaksinasi ketiga, 'booster', dengan vaksin Moderna itu kita berikan ke seluruh tenaga kesehatan kita, sudah didistribusikan ke seluruh provinsi," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin. Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo melalui "video conference". "Saya mohon sekali agar (vaksinasi) itu segera disuntikkan ke seluruh tenaga kesehatan kita agar mereka lebih siap menghadapi kalau adanya nanti pasien pasien yang masuk," ungkap Budi. Ia juga meminta agar tidak ada yang menyerobot vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan tersebut. "Saya pesankan di sini, ke semua komponen masyarakat, tolong, secara etika masih banyak rakyat Indonesia belum dapat vaksin, ada 140 juta yang belum mendapatkan dosis pertama karena baru mendapatkan itu sekitar 68 juta atau 70 juta (yang divaksin), masih ada 140 juta saudara-saudara kita yang belum mendapatkan akses vaksin pertama," tambah Budi. Budi Gunadi menegaskan bahwa stok vaksin yang dimiliki pemerintah cukup namun vaksinasi ketiga baru akan diberikan untuk tenaga kesehatan. "Jadi tolong bapak ibu, sekali lagi vaksinnya ada, 'booster' ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan karena mereka membantu kita tapi sisanya, tolong kita berikan kepada 140 juta saudara-saudari kita belum mendapatkan vaksin," ungkap Budi. Menkes menyebut dirinya tahu ada banyak orang yang ingin mendapatkan vaksinasi ketiga. "Saya tahu banyak yang ingin mendapatkan 'booster' ketiga, vaksin ketiga, tolong berikan itu kepada tenaga kesehatan yang harus berjuang mati dan hidup dalam peperangan pada pandemi ini dan tolong kita utamakan saudara-saudara kita 140 juta rakyat Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap vaksin," tambah Budi. Berdasarkan data Satgas COVID-19, sudah ada 47.478.168 orang yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan sebanyak 20.673.079 orang yang mendapat vaksinasi dosis kedua dengan menggunakan berbagai merek vaksin. Jumlah tersebut adalah sekitar 24,49 persen dari total populasi Indonesia. Pemerintah menargetkan dapat memvaksinasi 208.265.720 orang sehingga pemerintah terus menggenjot vaksinasi harian, termasuk dengan menargetkan 2 juta dosis per hari mulai Agustus ini. Sedangkan vaksinasi "bosster" adalah vaksinasi yang diperlukan untuk memperkuat respons antibodi terhadap varian baru apalagi kematian para dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia dari Maret 2020 hingga Juli 2021 telah mencapai 1.141 jiwa. Menurut penelitian yang dilakukan Bio Farma, idealnya vaksinasi booster dilakukan 6 bulan setelah vaksinasi kedua di lakukan. Indonesia telah mendapat 3 juta dosis vaksin Moderna pada 11 Juli 2021 dari Amerika Serikat melalui mekanisme COVAX Facility. (mth)

PDIP Tegaskan Pelatihan Asisten Nakes Tak Bermotif Elektoral

Jakarta, FNN - DPP PDI Perjuangan menegaskan pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes) tidak ada motif elektoral bagi partainya, namun merupakan wujud kerja kemanusiaan dan gotong royong untuk mengatasi pandemi COVID-19. "Tak ada motif elektoral. Makanya pelatihan dibuat terbuka untuk siapa pun, tanpa memperhatikan latar belakang partai politiknya," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat membuka latihan asisten nakes itu, yang digelar secara daring dan luring dari Gedung Sekolah Partai PDIP, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin. Menurut Hasto, meski pelatihan ini dilakukan PDI Perjuangan, tapi rekruitmen pesertanya terbuka. "Karena yang penting itu kerja kemanusiaan. Kita harus bersama-sama sebagai warga bangsa. Itu pesan Ibu Megawati. Tak ada kata terlambat," ujarnya dalam siaran persnya. Bersama Hasto, hadir Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu, dan Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo hadir secara virtual. Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu menginstruksikan agar kerja gotong royong dilakukan seluruh elemen bangsa, dengan berbasis semangat kemanusiaan. Hal itu pun sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, dimana salah satunya menekankan pentingnya persatuan Indonesia. Apalagi, pandemi COVID-19 secara nyata memang berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat, katanya pula. Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin juga bekerja keras memimpin gerakan mengatasi permasalahan yang muncul. Dalam konteks itu, rakyat dan berbagai elemen sudah sepantasnya bersatu dan ikut bergotong royong, ujar dia. "Penting bagi kita untuk berada dalam satu kesatuan gotong royong tanpa membedakan pilihan politik. Sebab ini persoalan bersama, persoalan Indonesia. Namun masih ada yang nyinyir, dan melakukan manuver-manuver politik. Kalau sudah kerja keras untuk rakyat, mungkin kritikannya bisa diterima. Tapi ada saja yang bicara tanpa melakukan apa-apa," kata Hasto. Dia pun mengajak semua elemen bangsa mengedepankan energi positif dan gotong royong dalam mengatasi pandemi COVID-19. Kepada para peserta pelatihan, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, untuk terus bergotong royong di masa pandemi. Nantinya para peserta pelatihan akan diintegrasikan dengan satgas COVID-19 baik pusat maupun daerah, sehingga bisa terlibat dalam penanganan pandemi. "Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari kita kesampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," ujar Hasto. Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu menjelaskan pelatihan ini diikuti oleh 982 peserta dari seluruh Indonesia. Latar belakang pendidikannya bermacam-macam, dari SMK Kesehatan hingga diploma 1, Diploma 3, dan S1 Kesehatan. "258 pesertanya berjenis kelamin laki-laki dan 726 pesertanya perempuan," kata Sri Rahayu. Narasumber adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Satgas COVID-19 Ganip Warsito, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, dan sejumlah ahli kesehatan yang akan berbagi pengalaman serta panduan dalam menghadapi pandemi ini. Fakta lapangan yang ditangkap oleh PDIP, banyak pasien COVID-19 yang masih terus meningkat, dimana fasilitas kesehatan tidak mampu menampung pasien, sehingga banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri. Dalam isolasi mandiri pun, banyak yang tidak bisa dikontrol oleh nakes karena kekurangan tenaga. "Oleh karena itu sangat penting PDI Perjuangan ambil bagian bergotong royong dalam memberikan pendampingan dan edukasi bersama-sama petugas kesehatan atau satgas COVID-19 di seluruh Indonesia dengan mengadakan kegiatan pelatihan ini," kata Sri Rahayu. (mth)

BPS: Nilai Tukar Petani Juli 2021 Turun 0,11 Persen

Jakarta, FNN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Juli 2021 sebesar 103,48 atau turun 0,11 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. "Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,03 persen, lebih rendah dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,14 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono lewat keterangan pers secara virtual, Senin. Margo memaparkan pada Juli 2021 NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar (2,29 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan tertinggi (2,58 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Pada periode yang sama, terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,14 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara nasional, NTP Januari–Juli 2021 sebesar 103,29 dengan nilai It sebesar 111,21 sedangkan Ib sebesar 107,67. Adapun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juli 2021 sebesar 103,77 atau turun 0,10 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. (mthj)

Pasangan Greysia/Apriyani Persembahkan Emas Buat Indonesia

Jakarta, (FNN) - Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada Senin, 2 Agustus 2021. Dalam pertandingan final bulu tangkis ganda putri yang bergulir selama 55 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani memetik kemenangan dalam dua gim dengan skor 21-19, 21-15, seperti dilansir laman BWF. Chen/Jia merebut poin pembuka pada gim pertama. Namun mereka dapat disusul oleh Greysia/Apriyani dan kedudukan imbang 1-1. Setelah itu, Wakil Garuda berbalik unggul dan meraih poin-poin berikutnya, dengan kondisi Chen/Jia yang terus menempel ketat. Kedua pasangan itu kembali imbang 12-12. Greysia/Apriyani meningkatkan tempo permainan. Mereka unggul dan memperlebar jarak 19-14 dengan Chen/Jia. Lawannya berusaha mengejar. Namun Greysia/Apriyani lebih cepat mengamankan poin-poin terakhir, sehingga merebut gim pertama 21-19. Gim kedua, giliran Greysia/Apriyani yang mencuri poin pembuka. Akan tetapi, mereka berdua lagi-lagi imbang 1-1. Beruntung, lawannya banyak membuat kesalahan, sehingga Greysia/Apriyani unggul sampai 7-2 dan terus menambah poin-poin berikutnya. Chen/JIa tertinggal 8-13 dan masih membuat beberapa kesalahan. Kondisi itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh Greysia/Apriyani untuk meraup banyak poin. Semakin memimpin, Greysia/Apriyani melepaskan smash terakhir dengan penuh percaya diri dan menutup laga tersebut dengan kemenangan 21-15. Sebagaimana diberitakan Antara, dengan hasil tersebut, maka Greysia/Apriyani mendapatkan mahkota juara dan membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Secara head-to-head, Chen/Jia sebetulnya lebih unggul karena mereka merupakan pasangan nomor dua dunia, sedangkan Greysia/Apriyani berada di urutan keenam. Selain itu, Chen/Jia juga unggul dengan agregat 6-3 dari total sembilan pertemuan mereka dengan Greysia/Apriyani. Selanjutnya, Indonesia masih memiliki tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang akan berjuang memperebutkan medali perunggu melawan pemain peringkat 58 asal Guatemala Kevin Cordon pada pukul 18.00 WIB. (MD)

Menkes: Skenario Terburuk 70 Ribu Kasus COVID per Hari Tak Terjadi

Jakarta, FNN - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah memiliki skenario terburuk penambahan kasus COVID-19 harian hingga sebesar 70 ribu kasus, namun hal itu berhasil dicegah dan tidak terjadi. “Skenario sebelumnya terburuk 70 ribu penambahan kasus COVID-19 per hari. Kita lihat, kita bersyukur peak-nya (puncak) itu terjadi di 57 ribu per hari, itu dengan peningkatan testing (pengujian) luar biasa,” kata Budi dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin. Budi mengatakan salah satu penyebab skenario terburuk bisa dihindari adalah dengan peningkatan secara signifikan kapasitas tes. Awalnya, pemerintah melakukan tes sebanyak 50 ribu per hari. Jumlah kemampuan tes kemudian naik hingga mencapai 200 ribu tes per hari dan akan terus dilipatgandakan. “Kami akan terus meningkatkan testing ini,” ujarnya. Peningkatan kapasitas tes juga dibarengi dengan pelacakan dan perawatan. Hal ini agar kondisi di lapangan tergambarkan secara faktual dan aktual, sehingga pemerintah mampu mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan pasien. “Jadi kita bersyukur, dengan peningkatan kapasitas testing selama sebulan terakhir, dari 50 ribuan sampai 200 ribuan tes, dari kasus yang kita prediksi 70 ribu, kita amati puncaknya 57 ribu” ujar dia. Menurut Menkes, puncak penambahan kasus COVID-19 secara harian sejauh ini berada di 57 ribu kasus, dan tren penambahan kasus COVID-19 saat ini telah menurun. Dia menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar seluruh pihak tetap waspada dan antisipatif terhadap persebaran virus Corona varian Delta, meskipun tren penularan kasus COVID-19 telah menurun. “Bapak Presiden menekankan selain kita bersyukur kita harus tetap waspada, karena memang virus ini sulit diduga, terjadi dimana-mana persebarannya, di seluruh dunia,” ujarnya. “Kita bersyukur karena kerja keras kita sudah turun, tapi harus tetap waspada,” ia menambahkan.

BPS Lansir Kunjungan Wisman pada Juni 2021 Sebanyak 140.850

Jakarta, FNN - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melansir kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2021 sebanyak 140.850 atau menurun sebesar 10,04 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada Juni 2020. "Dari grafik ini terlihat sekali bahwa kunjungan wisman belum ada perbaikan secara signifikan jika dibandingkan 2020 dan 2019. Kunjungan wisman ini relatif rendah bila dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya. Kita terpukul. Ini karena pandemi masih melanda dan adanya larangan berkunjungan dari luar negeri ke Indonesia," kata Margo saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin. Jika dibandingkan dengan keadaan pada Mei 2021 jumlah kunjungan wisman bulan Juni 2021 juga mengalami penurunan sebesar 7,71 persen. Dari 140.850 kunjungan wisman pada Juni 2021, jumlah kunjungan wisman yang menggunakan moda angkutan udara sebanyak 16.230 ribu kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 34.170 kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 90.440 kunjungan. Adapun wisman yang datang dari wilayah Afrika pada Juli 2021 memiliki persentase kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 581,97 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada Juni 2020. Sebaliknya wisman yang datang dari wilayah ASEAN mengalami penurunan sebesar 37,86 persen. Jika dilihat berdasarkan kebangsaan, wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari kebangsaan Timor Leste dengan jumlah kunjungan sebanyak 76.850 ribu kunjungan (54,56 persen), diikuti Malaysia sebanyak 37.850 ribu kunjungan (26,87 persen), China sebanyak 6.660 kunjungan (4,73 persen), Amerika Serikat sebanyak 2.260 kunjungan (1,60 persen), dan Belanda sebanyak 1.990 kunjungan (1,41 persen). Secara kumulatif pada Januari–Juni 2021, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 802.380 kunjungan atau menurun sebesar 74,33 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 3,13 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman Januari–Juni 2021 terdiri atas wisman yang berkunjung menggunakan moda angkutan udara sebanyak 70.290 ribu kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 229.130 kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 502.960 kunjungan. (mth)

Pendaftaran Penerimaan CASN-PPK 8.841 Pelamar Gagal Teregistrasi

Sumatera Selatan, FNN - Sebanyak 8.841 pelamar gagal teregistrasi dalam pendaftaran penerimaan Calon Aperatur Sipil Negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kantor BKN Regional VII Joko Warsito, di Palembang, Senin, mengatakan ribuan pelamar tersebut dinyatakan gagal, karena tidak menyelesaikan pendaftaran sampai batas pengisian formulir yang ditutup pada 26 Juli 2021 lalu. Sesuai ketentuan bagi pelamar yang tidak melanjutkan pendaftaran sampai lewat tanggal 26 Juli 2021 yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dari seleksi. “Mereka sudah punya akun, tapi tidak melengkapi persyaratan sampai tanggal tersebut, jadi gugurlah mereka,” ujarnya pula. Menurutnya, sejak pendaftaran CASN dan PPPK 2021 dibuka BKN Regional VII mencatat jumlah keseluruhan pelamar ada sebanyak 166.997 orang untuk wilayah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu. Tapi setelah 8.841 orang pelamar dinyatakan gugur dari seleksi penerimaan CASN dan PPPK 2021, setidaknya masih ada 158.156 pelamar yang akan berpeluang menjadi ASN atau PPPK. “Tinggal mengikuti seleksi administrasi setelah itu dapat nomor peserta dan mulai mengikuti tes pertama, yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan selanjutnya Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dan terakhir pengumuman kelulusan,” ujarnya pula. Adapun jumlah formasi CPNS dan PPPK yang dibuka tahun 2021 di Sumatera Bagian Selatan ada sebanyak 35.911 formasi yang terdiri dari Sumatera Selatan 28.826 formasi, Bengkulu 3.800 dan Kepulauan Bangka Belitung 3.285 formasi. “Untuk Jambi 0 atau tidak ada pembukaan formasi,” katanya. Dari formasi tersebut ada 10 instansi yang paling banyak dilamar, yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan 28,826 formasi, Pemerintah Kabupaten Banyuasin 10.278, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU) Timur 9.161, Ogan Komering Ilir (OKI) 9.075, OKU 8.698, Muara Enim 8511, Pemerintah Kota Pangkal Pinang 7.623, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah 7.102, Pemerintah Kabupaten Lahat 6.939, dan Pemerintah kabupaten Empat Lawang 6.7545 pelamar. Sedangkan 10 instansi yang paling sedikit pelamar adalah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan 474, Pemerintah Kabupaten Bangka 613, Pemerintah Kabupaten Seluma 766, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan 1.228, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan 1267, Pemerintah Kota Pagaralam 1.817, Pemerintah kabupaten Belitung 2.138, Pemerintah Kota Prabumulih 2.138, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir 3.049, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 3.244 pelamar. “Semua akan berpeluang lulus seleksi tahun ini mudah-mudahan, tetap persiapkan diri belajar, jaga kesehatan dan bekali dengan doa ibadah,” katanya pula. (sws)

RSUD Bangka Barat Rekrut Tenaga Kesehatan Ruang Isolasi COVID-19

Mentok, Babel, FNN - Rumah Sakit Umum Daerah Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan rekrutmen 30 tenaga kesehatan untuk membantu penanganan pasien COVID-19 di ruang isolasi RS itu. "Proses rekrutmen kami perpanjang karena hingga hari ini baru mendapatkan tujuh orang yang lolos seleksi dan sanggup menjadi garda depan penanganan pasien COVID-19," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat dr. Rudi Faizul Badri di Mentok, Senin. Ia menjelaskan proses rekrutmen pegawai atau tenaga kesehatan dilakukan RSUD Sejiran Setason seiring dengan adanya penambahan jumlah kamar isolasi untuk penanganan pasien COVID-19 dari kapasitas 15 menjadi 50 tempat tidur. "Untuk fasilitas pendukung, seperti tempat tidur, dinding penyekat, ketersediaan air dan lainnya, mulai 1 Agustus 2021 sudah siap, tinggal tenaga kesehatan yang masih kita cari," katanya. Menurut dia, proses rekrutmen tenaga kesehatan sampai saat ini masih menjadi kendala yang perlu segera ditangani bersama agar rencana operasional ruang isolasi tambahan bisa maksimal. "Minimal kita bisa dapat 20 orang sudah akan sangat membantu," ujarnya. Ia mengatakan proses rekrutmen tidak serta merta nantinya para tenaga kesehatan yang baru itu akan langsung melakukan penanganan di ruang isolasi, namun akan diberikan pelatihan terlebih dahulu. "Bagi para calon tenaga kesehatan nantinya akan diberikan pelatihan khusus di Wisma Karantina terlebih dahulu sebelum menjalankan tugas di ruang isolasi," katanya. Pola bertahap dalam menjalankan pekerjaan yang sudah disiapkan tersebut sebagai upaya pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan bagi seluruh tenaga kesehatan yang ada di daerah itu. "Kesehatan tetap menjadi hal utama, jadi para garda depan ini akan belajar dahulu secara bertahap," katanya. (sws)

Fadjroel: Kritik adalah Jantung Kemajuan Demokrasi

Jakarta, FNN - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman mengatakan kritik adalah jantung kemajuan demokrasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta masyarakat. Hal itu disampaikan Fadjroel menyikapi pertanyaan berbagai pihak atas kritik yang disampaikan kepada pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. "Menanggapi berbagai pertanyaan media dan sejumlah pernyataan publik kami perlu menekankan kembali bahwa perjuangan reformasi 1998 adalah perjuangan untuk menegaskan bahwa kritik merupakan jantung kemajuan demokrasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta masyarakat," kata Fadjroel dalam siaran pers di Jakarta, Senin. Fadjroel menegaskan bahwa bangsa Indonesia menempatkan kritik di jantung konstitusi UUD NRI Tahun 1945, khususnya pada Pasal 28, yang menyatakan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Namun, dia menekankan pelaksanaan hak konstitusional setiap warga negara Indonesia menurut UUD NRI Tahun 1945 harus memperhatikan Pasal 28J. Dalam Ppasal 28J disebutkan bahwa dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Dalam tradisi dan nilai-nilai demokrasi, kata dia, kritik merupakan upaya menciptakan dialog setara dan komunikasi timbal balik di antara aktor-aktor dalam negara demokrasi, yaitu masyarakat sipil, aktor nonnegara, seperti media, ormas, lembaga kemahasiswaan, dan LSM, masyarakat politik, masyarakat ekonomi, birokrasi/pemerintah, dan aparatus hukum. "Cara kerja kritik adalah berusaha membentuk hubungan setara antaraktor berdasar komunikasi timbal balik atau komunikasi intersubjektif yang berimplikasi pada penemuan kebaikan bersama atau common objective. Praktik kritik yang mengikuti kaidah iptek dan demokrasi, tidak akan menggunakan kekerasan komunikasi seperti stigma, fitnah, hinaan, dan perundungan," katanya. Menurut dia, kekerasan komunikasi akan menghalangi proses terbentuknya komunikasi timbal balik dan setara. Sebaliknya, akan mendorong terbentuknya lingkaran kekerasan (spiral of violence), yaitu kondisi yang ditandai oleh praktik yang hanya bertujuan menjatuhkan dan menghancurkan satu sama lain (zero sum game). Pada saat bersamaan, kata Fadjroel, demokrasi Indonesia merupakan pertemuan antara beragam nilai-nilai global dan nilai-nilai keindonesiaan. Setiap praktik kebebasan kritik perlu melandaskan pada tatanan nilai sosial keindonesiaan yang ditopang nilai saling menghormati, kesantunan, tata krama, toleransi dan kegotongroyongan. "Presiden mengatakan bahwa negara kita negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja. Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," kata Fadjroel. Fadjroel mengemukakan bahwa Presiden Joko Widodo selama ini telah memberikan keteladanan dalam upaya membangun komunikasi timbal balik dalam negara demokrasi Indonesia dengan narasi kebebasan dalam tatanan nilai sosial keindonesiaan. Oleh karena itu, Presiden menjauhi praktik stigma, perundungan, fitnah, dan antitoleransi. "Aktor-aktor negara demokrasi yang mempraktikkan kebebasan kritik dalam narasi nilai sosial keindonesiaan akan menciptakan komunikasi timbal balik, yaitu kondisi yang lebih memungkinkan lahirnya berbagai pemecahan masalah kolektif bangsa untuk menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya. Ia memandang perlu seluruh aktor negara demokrasi meneladani praktik kebebasan demokrasi yang berbasis pada tatanan nilai sosial keindonesiaan yang dicontohkan oleh Presiden Joko Widodo dan menjadi tradisi dalam kebudayaan Indonesia dan tradisi berpikir kritis (critical thinking) dalam kemajuan iptek. "Panjang umur perjuangan demokrasi Pancasila. Dalam 76 tahun kemerdekaan, kita yakin Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Kita yakin Indonesia Maju," kata Fadjroel. (sws)