ALL CATEGORY
Kemenkes: Varian Delta Menyebar ke Seluruh Wilayah Indonesia
Jakarta, FNN - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia berdasarkan hasil penelitian spesimen. "Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi, sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad. Nadia mengatakan jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus COVID-19 di Indonesia. Sejak awal 2021 hingga 28 Juli, kata Nadia, Indonesia telah melaporkan 3.651 hasil pengurutan genom ke dalam database global. Tercatat di dalamnya, tiga dari empat varian virus corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta dan Delta. Menurut Nadia, laporan tersebut patut menjadi perhatian bersama, mengingat potensi penularan varian baru corona di Indonesia masih sangat tinggi. Untuk menekan penyebaran COVID-19, kata Nadia, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk. Mekanisme tracing atau pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien. Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina. Nadia menambahkan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan volume testing dari sekitar 300 ribu menjadi 500 ribu testing per hari. "Kita juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit COVID-19," ujarnya. Nadia juga meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat, bahkan memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan. "Sebagai tindak pencegahan penyebaran, masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," katanya. Nadia mengatakan tren penambahan kasus masih tinggi dengan rata-rata 40 ribuan kasus per hari dan tidak ada wilayah yang steril dari COVID-19. Sementara potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian. ( sws)
Budi Gunawan, BIN Prioritaskan Vaksin Pondok Pesantren
Jakarta, FNN - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menyebutkan salah satu prioritas utama BIN adalah melaksanakan vaksinasi COVID-19 di pondok pesantren. "Pondok pesantren merupakan ujung tombak ketahanan kita, karena di sinilah para generasi muda dididik untuk aspek religius, kemudian nasionalis dan toleran," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Budi Gunawan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi para santri di Pondok Pesantren Ummul Qura, Jl Pondok Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. "Ketahanan NKRI kita ada di sini, sehingga ini menjadi prioritas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait vaksinasi di kalangan pelajar," jelas Budi. Budi menyatakan total sebanyak 7.000 vaksinasi yang hendak digelar BIN pada Minggu (1/8) tersebut tersebar di wilayah Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. "Hari ini kami masuk di beberapa titik di provinsi Banten, yaitu di Tangerang kemudian di Pandeglang. Kemudian di Bekasi ada tiga titik pondok pesantren. Termasuk di Jawa Timur, ada lima pondok pesantren yang kita datangi untuk melakukan program itu" ucapnya. Budi Gunawan mengungkapkan alasan dipilihnya ketiga wilayah itu karena berada di kawasan zona hitam penyebaran COVID-19. "Spot-spot ini kita pilih karena lonjakan angka positif ratenya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam sehingga kami masuk di tiga titik tersebut," kata Budi. Sementara itu, Pimpinan Ponpes Ummul Qura KH Syarif Rahmat mengucapkan terima kasih kepada BIN dan semua pihak yang bahu-membahu berperang melawan virus corona. "Saya berharap kepada saudara-saudara saya para kiai, para ulama, para guru, seluruh pendidik, dan masyaraka, untuk bahu membahu menolong dan menyampaikan bahwa saatnya kita berperang. Tidak boleh berbeda pendapat," jelas Syarif. (sws)
Partai Gelora Gunakan Medsos Beri Pendidikan tentang COVID-19
Jakarta, FNN - Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan partainya mengembangkan penggunaan media sosial (medsos) untuk memberikan pendidikan tentang pandemi COVID-19 kepada masyarakat. "Saat ini kami berpartisipasi dalam program informasi edukasi tentang pandemi COVID-19. Kami lakukan dengan pendekatan keagamaan, medis, dan sosial," kata Mahfuz dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Mahfuz mengklaim dengan program tersebut ikut meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap Partai Gelora. Hal itu terlihat dari hasil Lembaga Survei Suara Milenial Institute, dimana elektabilitas Partai Gelora sebagai partai baru mencapai 1,5 persen dan menggeser elektabilitas beberapa partai lama. "Angka 1,5 persen sebagai bukti bahwa kerja struktur dan anggota partai berjalan semakin efektif," ujar Mahfuz. Selain itu, kata dia, beberapa lembaga survei seperti Litbang Kompas, Parameter Politik Indonesia, dan Rekode Research Center menilai pengenalan atau popularitas dan elektabilitas Partai Gelora tertinggi di antara partai-partai baru. Dalam situasi pandemi, kata Mahfuz, tidak mudah untuk melakukan konsolidasi apalagi bagi partai baru. Mayoritas kader Partai Gelora adalah anak muda dengan berbagai latar belakang, termasuk dari sejumlah partai lama. Menurut Mahfiuz, struktur Partai Gelora secara nasional sudah hampir rampung. Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi), DPD (kabupaten/kota), dan DPC (kecamatan) sebanyak 80 persen. "Akhir tahun ini akan kami tuntaskan 100 persen atau 7.235 DPC," kata Mahfuz. Ada pun jumlah kader saat ini lebih dari 300 ribu orang dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progesi, mencapai 2.000 orang per hari. (sws)
Pesona Wisata Alam Gunung Jae Lombok
Lombok Barat, FNN - Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu wilayah di Nusa Tenggara Barat yang memiliki banyak tempat wisata alam menarik untuk dikunjungi. Ada banyak tempat yang direferensikan untuk wisatawan selain pantai Senggigi, Taman Narmada atau pulau pulau kecil (Gili) di Sekotong. Salah satunya yang patut dikunjungi di wilayah ini yakni, destinasi wisata alam Gunung Jae. Lokasi wisata ini berada di Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Kawasan wisata ini berada 25 kilometer dari pusat Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi NTB. Areal wisata alam ini dikelilingi perbukitan dan persawahan yang mengitari sungai layaknya danau. Airnya jernih, tenang, dan pemandangannya sangat eksotik. Kumpulan air berbentuk danau inilah yang kemudian menjadi objek utama di lokasi wisata alam ini. Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini awalnya adalah lokasi tambang bahan galian C seperti pasir dan tanah uruk. Namun, sadar akan keistimewaan lokasi ini warga Desa Gunung Jae kemudian mengubah lokasi galian daratan berlubang menjadi lokasi wisata yang indah. Lokasi yang dulunya adalah tambang pasir seluas 10 hektare tersebut kini menjadi terkenal dan dikunjungi banyak orang. Kepala Desa Sedau Amir Syarifudin mengatakan rata-rata pengunjung yang datang ke tempat itu berkisar antara 50-100 orang per harinya. Umumnya, berasal dari Kota Mataram, Lombok Timur dan Lombok Barat. "Memang untuk wisatawan Nusantara belum ada yang datang. Paling banyak itu warga Kota Mataram dan beberapa kabupaten di Pulau Lombok, bahkan dari Pulau Sumbawa," ujarnya, Sabtu (31/7). Jumlah kunjungan wisatawan paling ramai biasanya pada hari-hari "weekend" yakni Sabtu dan Minggu. Selain berwisata tempat ini juga menjadi lokasi camping ground. Banyak dari wisatawan yang berkemah karena penasaran dengan panorama alam Gunung Jae. Apalagi lokasi Gunung Jae berdekatan dengan kawasan hutan yang masuk dalam bagian kaki Gunung Rinjani. Biasanya, mereka yang berkemah melakukannya pada mulai Sabtu hingga Minggu. "Wisatawan yang akan menginap, kami juga telah menyiapkan fasilitas tenda jika mereka tidak membawa peralatan," terang Amir. Namun, kata Amir, di tengah masa pandemi COVID-19 destinasi wisata ini sepi dikunjungi wisatawan seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah. Meski di tengah keterbatasan, pihaknya tetap melakukan strategi dengan mengenalkan paket wisata alam Gunung Jae melalui media sosial Facebook dan Instagram. Melalu flatform media sosial tersebut membantu kedatangan pengunjung selama ini. Apalagi, lokasinya sangat nyaman dan hening dari keramaian atau suasana kota. Karena lokasinya yang dekat dari akses jelan utama provinsi, yakni sekitar tiga kilometer dari tepi jalan raya jurusan Mataram - Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur. Destinasi wisata Gunung Jae beroperasi sejak 2019 dan mulai menggeliat sejak 2020. Meski namanya Gunung Jae, tapi menurut Amir, tidak ada gunung bernama itu. Kecuali orang-orang tertentu yang bisa melihat Gunung Jae tersebut. "Kalau dari cerita orang tua dulu, sebutan Gunung Jae berdasarkan kisah zaman dulu bahwa kawasan itu dari kejauhan tampak gunung dan tanaman jahe. Tetapi setelah didekati ternyata tidak ada gunung dan tanaman jahenya. Kita sendiri belum pernah lihat," ungkapnya. Amir mengungkapkan, keunikan wisata alam Gunung Jae juga terlihat di lokasi ini tidak ada wilayah pegunungan. Namun udaranya sangat dingin. Sejauh ini, lanjut dia, ketinggian Gunung Jae hanya sekitar 25 - 30 meter di atas permukaan laut. Areanya seluas 10 hektare meliputi danau, bendungan dan panggung terbuka untuk pentas budaya. Area terbuka di sekitar bendungan seluas empat hektare berlatar belakang bukit di sana bisa dimanfaatkan untuk aktivitas mendayung mengarungi danau. Pengunjung juga bisa berkemah di camping ground sambil memesan paket treking bambu yang melintasi area persawahan. Tak perlu khawatir juga soal makanan. Di Gunung Jae, tersedia lapak-lapak yang menyediakan makanan dan minuman sehingga para pengunjung tidak perlu repot membawa bekal dari rumah. Bagi pengunjung yang hobi memancing, tersedia lokasi pemancingan beserta fasilitasnya. Bahkan ada paket sekolah alam untuk belajar cara menangkap belut menggunakan kodong dan bercocok tanam. Intinya, pihaknya menjual permainan alam yang sudah mentradisi tidak punah begitu saja karena teknologi dewasa ini. Hal ini, agar memori anak-anak untuk tidak lupa dengan tradisi permainan alam masa lalu. Tentunya, ingat permainan alam masa lalu, ingat Gunung Jae. Setiap pekan, kawasan wisata Gunung Jae selalu ramai didatangi pengunjung untuk berkemah. Bahkan ada juga pengunjung yang menghabiskan waktu berkemah hingga sepekan lamanya. Harga sewa kemah cukup murah, yaitu sekitar Rp30 ribu hingga Rp100 ribu. Amir mengatakan pengembangan kawasan wisata Gunung Jae ini berawal dari pelatihan dan diskusi yang diadakan Dinas Pariwisata Lombok Barat beberapa waktu lalu. Hingga tercetus ide untuk mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan yang bukan hanya sekedar area perkemahan biasa. Namun memiliki nilai edukasi dan meningkatkan perekonomian warga sekitarnya. Terkait warga yang masih melakukan kegiatan menyedot pasir. Menurut Amir, pihaknya masih memberikan ruang namun lokasinya di relokasi ke sebelah Utara di sekitar kali. Sejak adanya kita buka destinasi ini, Alhamdulillah jumlah warga yang menggantungkan hidup dari tambang pasir sudah berkurang drastis. Paling ada sekarang enggak banyak, bisa di hitung dengan jari. Ini karena warga sudah banyak beralih profesi berjualan, menyewakan perahu dan menjadi penjaga pintu masuk loket. Sementara, warga yang berusia muda kita tampung dan berdayakan mereka di Pokdarwis dibawah koordinasi BUMDes Karya Mandiri Sedau yang kita tunjuk mengelola kawasan ini. Sementara itu, Ketua BUMDes Karya Mandiri Sedau, Usman Jayadi membenarkan keberadaan wisata alam setempat telah merubah paradigma warga sekitar yang sebelumnya berprofesi menyedot pasir, kini telah menjadi penjaga dan pengelola destinasi setempat. "Alhamdulillah, ada sekitar 20 orang anak muda yang kita pekerjakan disini. Meraka adalah karyawan BUMDes dan juga anggota Pokdarwis yang setiap harinya stand by menjaga lokasi ini,” kata Usman. Ia berharap dengan telah mulai banyaknya pengunjung di wilayah setempat. Intervensi dari Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata setempat bisa optimal diberikan. Mengingat, bantuan yang ada baru sebatas alat kebersihan yang diberikan oleh Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Pariwisata setempat. Sementara dari bantuan provinsi belum ada. "Kalau dari provinsi belum sama sekali. Makanya, kami butuh perhatian dari provinsi, khususnya bagaimana teknik memasarkan destinasi desa ini menjadi lebih terkenal lagi. Tentunya, kami butuh pelatihan IT bagi para pemuda desa. Sebab, semua dana pengembangan desa wisata Gunung Jae ditopang oleh Dana Desa," katanya. Untuk ke depan pihaknya bersama pihak desa berencana akan menambah fasilitas di tempat itu, seperti membangun pondok-pondok sebagai lokasi penginapan. Kemudian mushalla yang lebih permanen, restoran dan perahu. Termasuk fasilitas untuk meeting room. (sws)
Psikolog: Tiap Orang Perlu Tanamkan Pikiran Positif Saat Situasi COVID
Denpasar, FNN - Staf Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah, Denpasar Lyly Puspa Palupi mengatakan untuk menjaga kesehatan jiwa setiap orang perlu berusaha menanamkan pikiran positif terutama dalam situasi pandemi COVID-19. "Individu perlu berusaha untuk bersikap dan berpikir positif dalam menghadapi situasi ini. Kondisi sulit ini dialami oleh hampir seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Mencoba untuk selalu bersyukur untuk hal-hal yang masih dimiliki, misalnya kesehatan, usia yang panjang, pekerjaan, keluarga," kata Lyly saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Minggu. Ia menjelaskan bahwa tetap menanamkan pikiran positif dalam situasi COVID-19 ini menjadi salah satu cara menghindari munculnya gangguan-gangguan kejiwaan. Dalam situasi pandemi ini, efek psikologis yang paling sering muncul di masyarakat adalah rasa takut dan cemas akan terpapar virus COVID-19. Selain itu, terbatasnya akses dan kebebasan untuk melakukan aktivitas, seperti bekerja, sekolah, bersosialisasi, dan lainnya. "Karena kondisi ini berlangsung cukup lama dan belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir, sehingga masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi. Ada yang bisa beradaptasi tanpa banyak kendala, namun tidak sedikit juga merasa kesulitan. Sehingga, secara psikis mengalami efek seperti masalah kecemasan, stres, hingga depresi," katanya. Selain itu, perlunya memilah dan memilih pemberitaan yang ingin diketahui dan bermanfaat. Yyang perlu dilakukan adalah membatasi dan memilah-milah informasi yang dibaca. "Jika dirasakan sudah tidak nyaman lagi mengikuti berita-berita COVID-19, silahkan jeda sejenak, alihkan perhatian ke hal-hal lain atau informasi yang membuat hati lebih gembira dan positif," katanya. Dikatakannya, situasi yang memerlukan pendampingan psikolog apabila seorang individu mulai merasa terganggu fungsinya sehari-harinya. Salah satunya, mengganggu pekerjaan, proses belajar, dan merasa tidak ada pihak yang bisa memberikan dukungan dan membantu masalah yang dihadapi. (mth)
Ketua DPD RI: Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 Harus Maksimal
Madiun, FNN - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta penanganan limbah medis COVID-19 di Tanah Air harus dilakukan dengan maksimal agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan dampak bagi lingkungan. Menurutnya, limbah medis atau infeksius penanganan COVID-19 yang termasuk B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), akan menjadi sumber penularan baru COVID-19 jika tidak dikelola dengan baik. Ia menilai penanganan limbah medis COVID-19 masih belum maksimal. "Penanganan limbah medis COVID-19 tidak boleh dianggap sepele. Harus dikerjakan cepat, aman, dan efisien sebagai bagian penting dari upaya mengurangi penyebaran COVID-19 dan penyakit lainnya," ujar LaNyalla di sela masa reses di Madiun, Jawa Timur, Minggu. Berdasarkan catatan pemerintah, terdapat sekitar 18.460 ton limbah medis per 27 Juli 2021. Limbah tersebut berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit, puskesmas, RS darurat COVID-19, wisma isolasi, tempat karantina mandiri, hingga uji deteksi, maupun vaksinasi. Limbah itu antara lain berupa pakaian medis, sarung tangan, "face shield", baju hazmat, alat pelindung diri, infus bekas, masker, botol vaksin, jarum suntik, alat PCR, antigen, dan alkohol pembersih swab. "Saya dengar pemerintah menyiapkan dana Rp1,3 triliun untuk pengelolaan limbah B3 medis tersebut. Dengan dana sebesar itu penanganannya harus lebih sistematis dan tepat," lanjutnya. Pada masa pandemi, produksi limbah medis mencapai sebanyak 383 ton per hari. Sampai saat ini, baru 4,1 persen rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas pembakaran limbah medis B3 atau insinerator yang berizin. Sementara itu ada 20 pelaku usaha pengelolaan limbah di seluruh Indonesia, tetapi hampir semuanya di pulau Jawa. Oleh karena itu, LaNyalla menginginkan supaya instrumen untuk pengelolaan limbah medis merata di semua daerah. "Segera dibangun alat-alat pemusnah limbah B3 medis di tiap kota atau kabupaten, minimal provinsi. Apakah memakai insinerator atau alat lain itu terserah pada Kementerian Lingkungan Hidup," kata Senator asal Jawa Timur itu. Selain dimusnahkan, LaNyalla mengusulkan, limbah medis yang berpotensi untuk didaur ulang sebaiknya didaur ulang menjadi produk baru. Tetapi tetap harus memperhatikan faktor keamanan dan dan kesehatan. "Kalau memungkinkan didaur ulang, kenapa tidak. Justru lebih bagus, karena nantinya akan menambah nilai ekonomi," terang Mantan ketua Umum PSSI itu. LaNyalla juga mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati membuang alat medis yang telah digunakan. Hal itu agar tidak membahayakan orang lain. "Lebih baik limbah dari kita seperti masker langsung dibakar saja dari pada dibuang ke tempat sampah," katanya. (mth)
BPBD Sumsel Tingkatkan Patroli Cegah Bencana Asap
Palembang, FNN - Petugas BPBD Sumatera Selatan didukung satgas gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa pekan terakhir berupaya meningkatkan patroli untuk mencegah terjadinya karhutla yang dapat menyebabkan bencana kabut asap. "Untuk mencegah terjadinya karhutla besar yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap pada musim kemarau 2021, kegiatan patroli darat dan udara pada Agustus ini lebih ditingkatkan lagi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Minggu. Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah rawan karhutla mulai terjadi kebakaran, namun bisa diatasi sehingga tidak mengakibatkan bencana kabut asap, berkat kesiapsiagaan petugas BPBD bersama satgas gabungan. Melihat kondisi tersebut, pihaknya berupaya meningkatkan patroli untuk mengecek kondisi kawasan hutan dan lahan, jika ada kebakaran dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat, sehingga tidak meluas menjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat. Sejumlah daerah yang menjadi sasaran patroli seperti kawasan hutan dan lahan yang rawan karhutla di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan Musi Banyuasin, katanya. Dia menjelaskan, untuk melakukan patroli udara, pihaknya didukung lima unit helikopter pembom air (waterbombing) yang memiliki kemampuan membawa 5.000 liter air. Tim patroli udara itu melakukan pembasahan lahan pada kawasan yang terdeteksi banyak titik panas (hotspot) dan berupaya melakukan pemadaman api jika melihat ada lahan perkebunan atau kawasan hutan yang terbakar. Kegiatan pencegahan lebih diutamakan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla yang besar dan bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat. Melalui upaya tersebut diharapkan wilayah Sumsel yang memiliki kawasan hutan, lahan gambut , dan perkebunan yang cukup luas bisa terhindar dari kebakaran besar dampak musim kemarau tahun ini, ujar Iriansyah. (mth)
Maybank Indonesia Raup Laba Bersih Rp510 Miliar pada Semester I 2021
Jakarta, FNN - PT Bank Maybank Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp510 miliar pada semester I 2021, turun 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp810 miliar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, mengatakan, penurunan laba tersebut disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2020. "Kondisi pandemi saat ini cukup memprihatinkan, di mana data pemerintah menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 di akhir kuartal kedua 2021. Hal ini telah berdampak pada sejumlah aktivitas masyarakat dan bisnis, termasuk sektor keuangan," ujar Taswin dalam keterangan di Jakarta, Minggu. Meski demikian, ia menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan akselerasi program vaksinasi oleh pemerintah, dapat menumbuhkan kepercayaan pasar terkait pemulihan ekonomi secara bertahap.” Perseroan pun akan tetap disiplin dalam mengelola pertumbuhan bisnis bank dan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang konservatif di tengah kondisi yang menantang saat ini. "Kami akan terus berinovasi dalam menyediakan berbagai produk dan solusi keuangan yang relevan bagi nasabah di tengah pandemi yang sejalan dengan misi Bank, Humanising Financial Services. Dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, kami siap menyambut peluang pertumbuhan, seiring dengan pemulihan ekonomi," kata Taswin. Presiden Komisaris Maybank Indonesia Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, pihaknya melihat dampak pandemi COVID-19 masih terus berlanjut. Namun, ia tetap optimis bahwa kondisi yang menantang dan tidak pasti saat ini dapat diatasi pada waktunya. "Kami yakin dengan menerapkan prinsip kehati-hatian terkait pengelolaan aset dan likuiditas, didukung manajemen risiko yang kuat, bank dapat mengatasi tantangan saat ini. Kami percaya terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan senantiasa aktif dalam menyediakan layanan perbankan yang lebih baik kepada nasabah," ujar Abdul. Net Interest Income (NII) atau Pendapatan Bunga Bersih turun 12,1 persen menjadi Rp3,5 triliun seiring dengan penurunan penyaluran kredit dan imbal hasil (yield) kredit. Hal itu sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan dampak proses restrukturisasi kredit yang sedang berlangsung bagi nasabah yang terdampak pandemi. Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih turun 54 basis poin menjadi 4,47 persen pada Juni 2021, dibandingkan 5,01 persen pada periode yang sama tahun lalu. Namun, NIM meningkat 12 basis poin dibandingkan kuartal pertama 2021 yang tercatat sebesar 4,35 persen, didukung oleh biaya bunga yang membaik. Pendapatan jasa atau fee based income perseroan turun 19,6 persen menjadi Rp952 miliar di semester pertama 2021, akibat menurunnya pendapatan fee dari transaksi pasar global, namun fee terkait bancassurance bertumbuh 79 persen menjadi Rp106 miliar. Secara kuartalan, pendapatan fee tumbuh 10 persen menjadi Rp498 miliar pada kuartal kedua 2021 dari Rp453 miliar pada kuartal pertama 2021. Turunnya pendapatan bunga kredit dan pendapatan jasa akibat pandemi yang masih berlangsung dapat diimbangi oleh berbagai upaya bank, diantaranya menekan biaya provisi, biaya kredit dan biaya overhead. Dalam beberapa tahun terakhir, bank secara proaktif mengambil langkah konservatif untuk mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis, khususnya di tengah kondisi yang menantang. Langkah itu memberikan kontribusi pada penurunan biaya provisi bank sebesar 21,6 persen menjadi Rp763 miliar dari Rp1,01 triliun. Selain itu, bank terus memantau dan mendampingi nasabah yang sedang menghadapi tantangan. Bank juga mempertahankan risk posture pada tingkat yang memadai untuk menjaga kualitas asetnya, sehingga bank dapat mencatat rasio kredit bermasalah atau NPL (konsolidasian) yang membaik menjadi 4,4 persen (gross) pada Juni 2021 dibandingkan 5 persen (gross) pada periode yang sama tahun lalu. Bank berhasil mengendalikan biaya overhead, yang tercatat turun 6,1 persen menjadi Rp2,9 triliun, didukung oleh upaya berkelanjutan terhadap pengelolaan biaya di seluruh organisasi, termasuk penerapan bekerja dari rumah atay work from home selama pandemi. Seiring dengan kondisi pasar saat ini, di mana industri perbankan menghadapi perlambatan dalam pertumbuhan kredit, total kredit Maybank Indonesia juga turun 14,6 persen menjadi Rp98,8 triliun di tengah upaya Bank memitigasi risiko kredit selama masa pandemi. Kredit Community Financial Services (CFS) turun 17,5 persen disebabkan oleh penurunan kredit CFS Non-Ritel sebesar 22,3 persen dan penurunan kredit CFS-Ritel sebesar 12 persen. Kredit Global Banking (GB) juga turun 8,2 persen. Namun, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih bertumbuh positif sebesar 1,2 persen pada semester pertama 2021 menjadi Rp14,4 triliun dari Rp14,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Secara kuartalan, KPR tumbuh 2,5 persen dari Rp14,1 triliun di kuartal pertama 2021. Total simpanan nasabah meningkat 1,6 persen menjadi Rp107,4 triliun pada semester pertama 2021. Bank menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan basis pendanaan yang efisien dengan meningkatkan dana murah dan mengurangi dana berbiaya tinggi. Strategi tersebut berkontribusi pada peningkatan dana murah atau CASA, yang bertumbuh 6,4 persen menjadi Rp45,1 triliun. Rasio CASA juga naik menjadi 41,9 persen pada Juni 2021 dibandingkan 40 persen pada Juni 2020. (mth)
Puncak Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Gunung Kidul Tidak Terjadi
Gunung Kidul, FNN - Koordinator SAR Satlinmas WIlayah II Gunung Kidul Daerah Istimewa Jogjakarta Marjono mengatakan puncak gelombang tinggi Samudra Hindia di sepanjang pantai selatan, kabupaten setempat tidak terjadi sesuai prediksi yang mencapai enam meter, sehingga tidak menimbulkan kerusakan di wilayah ini. "Dari prediksi, hari ini merupakan puncak terjadinya gelombang tinggi. Namun dari pengamatan gelombang yang mencapai 20 feet terjadi di tengah. Sehingga tidak sempat ke kawasan pantai dan hanya beberapa kali menyapu pantai namun tidak menyebabkan kerusakan," kata Marjono di Gunung Kidul, Minggu. Ia mengatakan kejadian gelombang tinggi biasa terjadi setiap tahun memasuki Agustus. Dari hasil pengamatan di lapangan, puncak gelombang mengalami surut. Gelombang tinggi justru terjadi pada Jumat (30/7), yang menyebabkan kerusakan warung yang ada di kawasan Pantai Drini. Ada tiga warung milik warga yang rusak. Selain lantai gazebo, ada pula bangunan warung yang lantai dan dindingnya jebol terhantam gelombang hingga terbawa arus. Adapun sebagian besar bangunan terbuat dari material tripleks. Selain itu, pasir laut masuk ke warung. Selain itu, tidak ada korban jiwa saat terjadi gelombang tinggi kemarin. Pihaknya juga sudah memberitahukan kepada pengelola wisata ataupun pemilik warung hingga nelayan terkait potensi gelombang tinggi sepekan yang lalu. Nelayan sudah mengamankan perahunya ke kawasan yang lebih aman. "Nelayan sudah mengamankan perahunya, dan tidak ada aktifitas sama sekali. Hari ini tidak ada kerusakan, hanya Jumat (30/7) di Pantai Drini," kata dia. Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunung Kidul Sunu Handoko mengatakan tinggi gelombang mencapai 4 sampai 6 meter pada Jumat (30/7) menyebabkan beberapa bangunan rusak di Pantai Jungwok, Kecamatan Girisubo. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, ada tiga bangunan warung yang rusak di Pantai Jungwok. "Gelombang tinggi ini tidak ada korban jiwa, karena penutupan kawasan wisata praktis tidak ada aktivitas di kawasan pantai. Selain itu, informasi mengenai gelombang tinggi sudah disampaikan ke nelayan, dan masyarakat. Nelayan sudah mengevakuasi kapal," kata Sunu. (mth)
Ginting Berharap Menangi Mendali Perunggu Dari Olimpiade Perdana
Jakarta, FNN - Pebulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting menuturkan harapannya supaya bisa membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia dari Olimpiade perdananya di Tokyo. Pernyataan itu ia sampaikan setelah gagal melaju ke babak final setelah dikalahkan pebulu tangkis asal China, Chen Long, pada babak empat besar tunggal putra Olimpiade Tokyo, Ahad, 1 Agustus 2021. "Ini (medali) akan sangat berarti bagi saya. Ini Olimpiade pertama saya, dan saya sudah berusaha keras. Mencapai tahap ini (semifinal) adalah mimpi yang jadi kenyataan, karenanya saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini," kata Ginting lewat informasi resmi BWF di laman resminya. Lawan yang dihadapi Ginting pada babak semifinal merupakan atlet yang kenyang asam garam. Dari pengalamannya yang lebih panjang, Chen Long sudah mengoleksi dua medali Olimpiade. Medali pertamanya adalah perunggu yang didapat di London 2012. Baru di Rio 2016, Chen Long menyabet medali emas. Ginting mengaku kesulitan bermain melawan Chen Long. Dalam pertandingan selama 56 menit itu, Ginting yang sudah bermain maksimal tetap tidak bisa mendobrak dominasi lawannya. "Saya lihat permainannya hari ini berbeda dari pertemuan kami sebelumnya. Dia tidak sering angkat bola, itulah sebabnya dia bisa mengendalikan permainan dari awal sampai selesai. Dia juga tidak membuat kesalahan, dia pemain yang sangat fokus," ujar Ginting soal permainan Chen Long. Meski menelan kekecewaan, namun peraih medali perak Asian Games 2018 ini masih bersikukuh untuk menggondol medali perunggu dari Olimpiade Tokyo. Sebagamana dikutip dari Antara. pada pertandingan penentuan hari Senin pukul 18.00 WIB, ia akan menghadapi pebulu tangkis Guatamela, Kevin Cordon. "Saya kecewa dengan permainan tadi karena tidak mudah sampai sini (semifinal), tapi ya mau bagaimana lagi. Pasti ada pemenang dan yang kalah, tapi saya harus bangkit secepat mungkin karena besok ada satu pertandingan penting lainnya," Ginting menuturkan. Setelah ini Ginting akan fokus untuk beristirahat dan berharap staminanya bisa pulih untuk laga penentuan besok. (MD).