ALL CATEGORY

Jejak Islam: Bekas-Bekas Dendam Yunani ke Ottoman

Di Yunani, tak sedikit peninggalan era Ottoman atau Utsmaniyah yang tak terurus. Salah satunya Thessaloniki, bekas perkampungan kaum muslimin. Oleh Dimas Huda ---Jurnalis Senior  Thessaloniki di era Ottoman atau Utsmaniyah adalah kota yang dihuni penduduk muslim. Kota ini ditinggalkan karena adanya pertukaran penduduk antara Yunani dan Turki. Mereka yang muslim dipaksa pindah ke Turki. Kini masih ada sedikit bekas-bekas budaya Islam era Ottoman di kota itu. Di bagian atas Ano Poli di Thessaloniki terdapat air mancur sederhana. Air mancur ini menampilkan prasasti dalam bahasa Arab dan Turki Ottoman. Berasal dari awal abad ke-20. Teks tersebut bercerita tentang orang yang membangun air mancur ini. Dia adalah seorang mufti lokal bernama Ibrahim. Pak Tua membangun air mancur untuk mengenang mendiang cucu perempuan tercintanya, Namika Hanim. Sang cucu meninggal di usia muda. Prasasti ini bertuliskan permintaan kepada semua orang yang meminum air tersebut untuk berhenti dan berdoa bagi jiwa Namika. Pemandangan Kota Pada era Ottoman, pergantian abad ke-20, air mancur menjadi tempat umum di Thessaloniki. Monumen berornamen semacam itu dapat ditemukan di sepanjang gang berkelok-kelok di Ano Poli. Air mancur terletak di antara rumah-rumah Utsmaniyah yang ditandai dengan balkon menjorok yang khas dan pintu kayu besar. Menara yang tak terhitung jumlahnya dari banyak masjid di Thessaloniki mendominasi pemandangan kota, dan azan berkumandang di lingkungan yang ramai. Thessaloniki, yang dikenal sebagai Salonika, selama masa Utsmaniyah dalam banyak hal pada dasarnya adalah kota Utsmaniyah, telah diintegrasikan ke dalam kekaisaran beberapa dekade sebelum Konstantinopel. Populasinya mencerminkan keragaman dan termasuk orang Yahudi, Yunani, Turki, Albania, Armenia, Bulgaria, dan banyak lainnya. Hellenisasi Pasca Ottoman Menurut MEE, sepanjang abad ke-20, Thessaloniki menjadi saksi peristiwa yang secara radikal mengubah penampilan demografis dan fisiknya. Proyek-proyek modernisasi selama periode Utsmaniyah menetapkan suasana untuk perubahan yang akan datang, dengan penghancuran tembok-tembok Bizantium tua di sepanjang tepi laut dan pembangunan kawasan pejalan kaki yang besar sebagai gantinya. Ketika kota itu berada di bawah kekuasaan Yunani pada tahun 1912, keinginan untuk meng-Hellenisasi lingkungan binaan membentuk kebijakan perkotaan dan menyegarkan para perencana kota. Kebakaran dahsyat pada tahun 1917 memaksa penggambaran ulang kota secara luas. Kebakaran melanda sebagian besar pusat kota, menghancurkan lingkungan Yahudi serta masjid, sinagog, dan monumen lainnya. Upaya rekonstruksi sangat ambisius, tetapi sebagian besar menghapus karakter Yahudi dan Muslim di daerah yang terkena dampak. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1923, penduduk Muslim Thessaloniki tunduk pada perjanjian pertukaran penduduk yang ditandatangani oleh pemerintah Yunani dan Turki. Mayoritas penduduk Muslim lokal, yang terdiri dari orang Turki, Albania, dan etnis lainnya, terpaksa meninggalkan kota dengan kapal menuju republik Turki yang baru. Hanya sekelompok kecil Muslim yang mempertahankan kewarganegaraan asing yang diizinkan tetap tinggal di kota. Tanda-tanda pengaruh Ottoman dihapus dari ruang publik. Masjid ditutup dan kemudian digunakan kembali untuk berbagai kegunaan. Menara di seluruh kota dirobohkan. Kuburan Muslim dihancurkan dan banyak bangunan era Ottoman didesain ulang agar terlihat lebih Hellenic. Prasasti dalam bahasa Ottoman dihapus dari monumen seperti Menara Putih yang ikonik dan Air Mancur Hamidiye. Mengembalikan Sejarah Struktur Ottoman yang bertahan sebagian besar tetap ditinggalkan, dengan empat masjid kota yang tersisa dalam kondisi pelestarian yang berbeda-beda. Yang terbesar dan terpenting di antaranya adalah Masjid Hamza Bey. Masjid ini bersejarah yang terbentang lebih dari 500 tahun. Awalnya dibangun pada pertengahan abad ke-15, masjid ini terletak di persimpangan sibuk di jantung kawasan komersial Thessaloniki. Selama berabad-abad itu berfungsi sebagai salah satu rumah ibadah Muslim utama di daerah itu. Masjid dikelilingi oleh bangunan Ottoman lainnya seperti bazaar tertutup dan berbagai hammam, atau tempat pemandian umum. Seperti banyak bangunan lain yang terkait dengan Ottoman, masjid ini ditinggalkan selama pertukaran penduduk pada tahun 1923 dan akhirnya diubah menjadi gedung bioskop. Setelah pertukaran, bioskop menjadi sangat populer di kalangan pengungsi Yunani berbahasa Turki yang tiba dari Anatolia dalam gelombang migrasi yang sama yang menumbangkan komunitas Muslim Thessaloniki. Masjid yang berubah menjadi bioskop berfungsi sebagai tempat yang ideal untuk pemutaran film berbahasa Turki, dan populer di kalangan orang Yunani Anatolia yang bernostalgia. Bioskop akhirnya ditutup pada 1990-an, dan akses ke masjid telah dibatasi sejak saat itu. Pada Mei 2023, Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Yunani mengumumkan bahwa Masjid Hamza Bey akan dipugar sepenuhnya dan dibuka kembali sebagai museum pada tahun 2025, menyusul proyek investasi bernilai jutaan euro. Museum ini akan menampung berbagai artefak yang ditemukan selama pembangunan sistem kereta bawah tanah. Pemugaran Masjid Hamza Bey merupakan tonggak sejarah dalam kebijakan lokal terhadap warisan Muslim dan Ottoman di Thessaloniki. Diskusi tentang bagaimana dan mengapa kota harus memulihkan dan merangkul warisan Ottomannya hampir tidak ada sampai tahun 2011, ketika pemilihan Yiannis Boutaris sebagai walikota Thessaloniki mengantarkan perdebatan baru tentang promosi kota sebagai kota metropolis kosmopolitan historis. Boutaris, yang mengkampanyekan agenda progresif, secara konsisten mengadvokasi untuk merangkul situs Muslim dan Ottoman secara menyeluruh di Thessaloniki. Walikota berargumen bahwa pemulihan situs semacam itu akan menguntungkan kota di banyak tingkatan, menarik wisatawan, menjalin hubungan yang lebih kuat dengan dunia Muslim, dan mempromosikan keragaman sejarah Thessaloniki. Setelah berkuasa, Boutaris mulai mengejar agenda inklusifnya. Ia mengusulkan pendirian museum seni Islam di Masjid Alaca Imaret yang terbengkalai. Ia juga mengizinkan umat Islam setempat untuk melakukan salat Idul Fitri untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Masjid Yeni. Sejumlah faktor, termasuk krisis ekonomi yang mengakar kuat di Yunani dan kurangnya kerja sama di tingkat pemerintah, menghalangi penerapan penuh proposal walikota. Sikap berani walikota dan kebijakan progresif juga memicu reaksi dari kaum fasis dan ultra-nasionalis, yang menyerang Boutaris yang saat itu berusia 75 tahun pada tahun 2018. Meskipun demikian, visi walikota yang ambisius dan inklusif untuk Thessaloniki kemungkinan akan terus menginspirasi para pembuat kebijakan dan aktivis warisan budaya di masa depan, membawa pengingat yang menggugah tentang penduduk Muslim di kota itu. Dari Air Mancur Namika Hanim hingga Masjid Hamza Bey, situs dan monumen Ottoman dan Muslim di seluruh Thessaloniki menceritakan kisah salah satu bab paling menarik dalam sejarah kota. Merangkul sejarah ini dan menekankan kekayaan budaya kota akan menghormati visi Boutaris, meningkatkan daya tarik Thessaloniki bagi wisatawan dan berfungsi sebagai model untuk kota-kota lain di seluruh Yunani dan Balkan.

Prabowo Memalukan, Jokowi Memilukan

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan PROPOSAL Menhan RI Prabowo Subianto untuk perdamaian Ukraina-Rusia ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan negara Eropa pendukungnya. Memalukan karena usulannya tidak rasional dan melecehkan. Usulan itu adalah pertama gencatan senjata, kedua mundur 15 Km sebagai daerah demiliterisasi, ketiga referendum di daerah demiliterisasi.  Atas usulan Menhan Prabowo di arena Forum Internasional Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura tersebut, perwakilan Jerman Johan Wadephul menanggapi sinis \"Jika kita mengikuti usulanmu untuk mencapai gencatan senjata, bukankah itu akan membuat konflik dingin yang baru di Eropa  ?\".  Sementara komentar Ukraina melalui Wakil Menhan Oleksii Reznikov lebih melecehkan lagi \"Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh \". Bagi Ukraina hanya satu opsi yakni Rusia harus menarik kembali pasukannya.  Diplomasi buruk Prabowo telah memukul negara Indonesia yang \"sok jagoan\" menjadi penengah dengan \"usulan aneh\". Ini peristiwa diplomasi buruk kedua. Dahulu Jokowi dikecam karena pesan \" palsu\" Presiden Ukraina untuk Presiden Putin. Jokowi berbohong.  Kewenangan Menhan yang mengambil porsi Menlu juga menjadi bahan gunjingan.  Prabowo yang ingin menunjukkan kepiawaian diri dalam berdiplomasi justru menjadi bukti dari wajah keluguan, untuk tidak menyebut kebodohan, yang memalukan bangsa di kancah dunia. Konflik Rusia-Ukraina bukan masalah sederhana sebagaimana sederhananya Prabowo menangani proyek \"food estate\" yang bukan bidangnya. Prabowo gagal total, bahkan disinyalir berbau korupsi.  Kampanye Pilpres yang buruk dari Prabowo Subianto di kancah dunia. Di dalam negeri Prabowo mendapat kecaman dari anggota DPR Fraksi PDIP Tb Hasanuddin. Menurutnya \"Usulan Menhan tidak sesuai dengan kebijakan Pemerintah RI\". Komisi I DPR telah menggelar Rapat Kerja dengan Menlu mempertanyakan usulan Menhan yang mendapat penolakan tersebut.  Semestinya suatu proposal itu harus dengan membaca peta lapangan yang baik. Ukraina yang didukung NATO itu diserang Rusia, negara besar yang memiliki veto di PBB. Jadi tidak relevan jika berujung Referendum. Usulan demikian terlalu memihak pada kepentingan Rusia. Indonesia dianggap tidak netral.  Sementara dalam forum \"Ecosperity Week 2023\" Singapura Jokowi juga menyampaikan pidato yang terkesan mengemis-ngemis kepada para investor soal IKN di Kalimantan. Menawarkan agar investor dan warga Singapura bisa \"pindah\" ke IKN.  Alasan sumier yang dikemukakan Jokowi adalah harga tanah mahal di Singapura dan murah di IKN. Ia berharap warga Singapura \"tinggal lompat ke kapal menuju IKN\". Cara berbicara \"ngobral\" dalam mengkampanyekan IKN di forum internasional dinilai merendahkan martabat bangsa. IKN menjadi komoditi \"for sale\" kepada asing.  Nah, Prabowo yang memalukan dan Jokowi yang memilukan menjadi cerita sedih di bulan Juni. Saat keduanya sibuk berkampanye untuk Pilpres 2024.  Jokowi sudah terang-terangan cawe-cawe  untuk menyukseskan kemenangan kandidat pilihannya. Lirikan kekinian adalah Prabowo sebelumnya Ganjar Pranowo.  Kualitas Calon Presiden terus terkuak dan terbaca publik. Hal ini tentu akan menjadi bahan bagi rakyat untuk bersikap ke depan. Presiden \"cawe-cawe\" juga di ujung masa jabatan menampilkan perilaku politik yang tidak elegan dan merusak citra diri.  Jadi dalam kasus Singapura ini ternyata Prabowo memalukan dan Joko Widodo memilukan. Murid dan guru yang kompak dalam berdiplomasi secara amatiran.  Bandung, 9 Juni 2023

Gaji dan THR Dicicil, Pekerja Rumah Sakit Haji Geruduk Kantor Kemenag

Jakarta, FNN –  Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) selaku induk organisasi dari Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta (SP RSHJ) menyatakan akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kementerian Agama Jakarta, pada Jumat (09/06/20230). Aksi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari tuntutan karyawan rumah sakit milik Kemenag tersebut yang belum membayar gaji dan THR secara penuh. Mirah Sumirat, Presiden ASPEK Indonesia dalam rilisnya menyatakan  bahwa pihaknya selaku induk organisasi dari SP RSHJ mendesak Pemerintah Joko Widodo, secara khusus Kementerian Agama, untuk segera mengambil langkah-langkah penyelamatan Rumah Sakit Haji Jakarta serta menyelamatkan nasib para pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta yang sampai hari ini tidak mendapatkan pembayaran gaji, Tunjangan Hari Raya dan hak normatif lainnya sebagaimana yang seharusnya. Desakan ASPEK Indonesia kepada Pemerintah, kata Mirah didasarkan pada kepemilikan PT Rumah Sakit Haji Jakarta yang saat ini 93% sahamnya dimiliki oleh Kementerian Agama. Sedangkan pengelolaan Rumah Sakit Haji Jakarta saat ini dikelola oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mirah Sumirat mengungkapkan, Kementerian Ketenagakerjaan pernah memanggil Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta, pihak Kementerian Agama serta pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terkait tidak dibayarkannya THR dan hak-hak pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta. Namun ternyata hingga saat ini Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama tidak kunjung membayarkan THR dan hak-hak pekerja sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada kesungguhan dari Direksi Rumah Sakit Haji Jakarta dan Kementerian Agama untuk segera menyelesaikan permasalahan hak-hak normatif ketenagakerjaan kepada para pekerja, ungkap Mirah Sumirat. Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta berencana melakukan aksi unjuk rasa selama 3 hari, pada tanggal 6 sampai 8 Juni 2023. Lokasi aksi akan dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Haji Jakarta. Ketua Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta, Indi Irawan, menyatakan bahwa aksi unjuk rasa terpaksa dilakukan, karena para pekerja merasa sangat kecewa, sudah cukup lama hak-hak normatifnya tidak dipenuhi oleh manajemen Rumah Sakit Haji Jakarta. Padahal selama bertahun-tahun karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta telah memberikan kontribusi maksimal bagi keberlanjutan Rumah Sakit Haji Jakarta, termasuk dalam melayani masyarakat. Kami hanya menuntut hak kami, tidak menuntut lebih, tegas Indi Irawan. Indi Irawan mengungkapkan, ada 8 \"Jeritan Karyawan\" Rumah Sakit Haji Jakarta: 1. Tolak Pembayaran Gaji 50% dari Gaji Pokok, dan Bayarkan Gaji 100% Upah (Take Home Pay). 2. Bayarkan Gaji Karyawan secara penuh tanpa dicicil. 3. Tolak Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Tahun 2023 yang hanya 25% dari Gaji Pokok dan Bayarkan THR Tahun 2023 sebesar 100% Upah (Take Home Pay). 4. Bayarkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan  Karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta yang tertunggak sejak bulan Juni 2020. 5. Mendesak Menteri Agama selaku pemilik 93% PT Rumah Sakit Haji Jakarta dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku Pengelola Rumah Sakit Haji Jakarta, untuk mempercepat proses likuidasi PT Rumah Sakit Haji Jakarta. Mengingat sejak tahun 2017 sampai saat ini proses Likuidasi PT Rumah Sakit Haji Jakarta tidak kunjung selesai. 6. Bayarkan Kekurangan Gaji 175 Karyawan yang upahnya masih di bawah Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta. 7. Bayarkan segera Uang Pesangon/Uang Pisah kepada Karyawan yang telah pensiun, meninggal dunia dan mengundurkan diri. Karena sampai saat ini PT Rumah Sakit Haji Jakarta belum membayarkan hak-hak karyawan yang telah meninggal dunia, pensiun maupun mengundurkan diri. 8. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera  menyelesaikan kemelut permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Haji Jakarta, karena keberadaan Rumah Sakit Haji Jakarta sangat penting dan merupakan Monumen Syuhada Mina. Indi Irawan menyatakan, jika 8 \"Jeritan Karyawan\" Rumah Sakit Haji Jakarta tidak dipenuhi, maka Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta akan melaksanakan Aksi Mogok Kerja. Mirah Sumirat pun menegaskan bahwa ASPEK Indonesia akan mendukung dan membersamai Pengurus dan Anggota Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta dalam memperjuangkan hak-hak normatifnya, termasuk dalam aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Serikat Pekerja Rumah Sakit Haji Jakarta. (sof).

Ada Pentas Umbar Aurat Berkedok Pembangunan Masjid

Malang, FNN – Gerakan Masyarakat Ahlussunnah Waljamaah (GEMASS) merasa resah akan adanya penggalangan dana untuk pentas maksiat atas nama pembangunan Masjid Al Khoirot di Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Kami merasa resah dan dilecehkan dengan adanya kegiatan tersebut,” kata Abdullah salah satu pengurus GEMASS kepada redaksi FNN, Kamis (08/06/2023) melalui sambungan telefon. Abdullah menceritakan awal mula masjid dijadikan tameng untuk menggalang dana atas nama pembangunan masjid tersebut oleh anak-anal muda yang  menamakan dirinya kelompok Sound System atau Checek Sound. Pihak masjid Al Khoirot kata Abdullah awalnya ditawarkan penggalangan dana oleh penyelanggara acara tersebut. Setelah disetujui, penyelenggara kemudian membuat poster dan memviralkannya melalui berbagai akun media sosial. Tidak hanya itu, panitia juga memasang baliho besar di berbagai titik strategis di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecemasan masyarakat muncul setelah informasi tersebut menyebar ke berbagai wilayah, yang kemudian memunculkan beragam respons. Di dalam poster tersebut terpampang  gambar pembangunan masjid Al Khoirot dan di bawahnya ada foto-foto perempuan seronok sebagai pengisis acara bertajuk Sound System atau Check Sound. Acara seperti ini sudah menjadi kebiasaan di wilayah Malang. Menurut Abdullah acara pentas Sound System adalah acara adu keras antar-peserta dengan menampilkan nyanyian dangdut plus artis-artis lokal. Saking kerasnya sound yang ditampilkan, berakibat buruk terhadap lingkungan, bahkan hingga menelan korban jiwa, khususnya mereka yang punya penyakit jantung, bayi, dan balita. Abdullah menegaskan acara tersebut akan berlangsung 2 hari (Jumat-Sabtu, 09 -10 Juni 2023) di sepanjang jalan Desa Ardimulyo menuju lapangan desa. Dalam rencana acara tersebut sebagaimana termuat dalam poster dan baliho juga akan mengundang Pargoy dan DJ yang dapat merusak nilai-nilai Islam. Menurut Abdullah beberpa ormas Islam telah melakukan penolakan dan membuat pernyataan tertulis kepada pihak Kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat namun tak ada respons. “Pargoy adalah singkatan dari Partai Goyang, sebuah komunitas anak muda yang punya hobi aneh dan sering menimbulkan keonaran. Kami sudah menolaknya, tapi belum ada respons positif,” kata Abdullah. GEMASS merasa ada kejanggalan dari pelaksanaan kegiatan ini. Kejanggalan pertama kata Abdullah adalah pihak DKM Masjid yang mengizinkan penggalangan dana melalui cara-cara yang tidak islami dan cenderung mengumbar maksiat. Kejanggalan kedua adalah surat izin yang dikeluarkan oleh desa setempat (Desa Ardimulyo), ternyata ditandatangani dan disetempel oleh Kepala Desa, yang kini menderita penyakit permanen, namun tanda tangan yang tertera betul-betul tanda tangan kades tersebut. Saat ini, kata Abdullah, pihak penolak (ormas, tokoh masyarakat, komunitas pemuda) menunggu klarifikasi permohonan maaf dari penyelenggara acara tersebut, namun hingga malam ini tidak ada informasi pembatalan dan permintaan maaf dari penyelenggara. GEMASS kata Abdullah mempertanyakan ormas di Kabupaten Malang yang tidak merespons keresahan umat Islam, antara lain MUI Kabupaten Malang, NU, dan Muhammadiyah. Tak hanya itu GEMASS juga menyesalkan pihak Polsek dan Kecamatan Singosari serta Desa Ardimulyo yang terkesan membiarkan kegiatan pelecehan terhadap Islam ini berlangsung.  “Jika acara tetap dilakukan, saya khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (ida)

Tangan-Tangan Kotor Bollywood Menyiapkan Tungku dan Api Islamofobia

Film India yang baru-baru ini dirilis, The Kerala Story, makin membuka borok bahwa tangan-tangan kotor Bollywood telah menyiapkan tungku dan api bagi memanasnya islamofobia di dunia.  Oleh Dimas Huda -Jurnalis Senior Film bertajuk The Kerala Story sungguh keterlaluan. Selain menuai kritik karena ketidaktepatan faktualnya dan penggambaran yang salah tentang Muslim, film ini menyiapkan peluru bagi para pembenci Islam. Alur ceritanya mengikuti tiga mahasiswa keperawatan dari negara bagian Kerala di India selatan, yang diculik dan dicuci otak oleh kelompok teroris Daesh, hanya untuk dipaksa masuk Islam. Mereka akhirnya mendarat di Afghanistan.  Film ini mendalami topik kontroversial “Love Jihad” – sebuah teori konspirasi Hindutva tentang wanita non-Muslim yang dibujuk untuk dinikahi dengan tujuan mengubah mereka menjadi Islam – dan menurut para ahli, mendorong narasi palsu yang dimiliki ribuan wanita dari Kerala telah masuk Islam dan direkrut ke dalam kelompok teroris Daesh.  Aktor utama Adah Sharma yang berperan sebagai gadis lugu bernama Shalini Unnikrishnan, yang setelah masuk Islam bernama Fatima Ba, dalam trailer viral terlihat berdiri di daerah pegunungan dan dengan terisak mengklaim bahwa ini bukan hanya ceritanya.  Dia mengklaim bahwa wanita Hindu masuk Islam dan sejauh ini 32.000 gadis telah diubah dan dimakamkan di kuburan Suriah dan Yaman. Hampir setahun setelah rilis film kontroversial The Kashmir Files, film Hindi beranggaran rendah baru ini, yang disutradarai oleh Sudipto Sen, mengklaim didasarkan pada insiden kehidupan nyata tetapi sebenarnya tidak.  Anuj Kumar dari surat kabar The Hindu dalam ulasannya menulis bahwa karya propaganda dalam Kisah Kerela “dirusak oleh setengah kebenaran dan pandangan eksploitatif secara emosional”. Film ini meminjam pemahamannya tentang Islam, dll dari \"grup WhatsApp yang penuh kebencian” yang berusaha mengubah penonton menjadi penyebar kebencian dengan menjajakan \"setengah kebenaran\".  Dalam sebuah wawancara dengan situs Press TV, komentator dan analis politik Asad Rizvi mengatakan film propaganda semacam itu dibuat untuk mengalihkan penonton dari persoalan yang sebenarnya.  “Peran paling penting dari film propaganda, apakah itu Kashmir Files atau The Kerala Story, adalah untuk mengalihkan pikiran publik dari masalah nyata yang sedang dihadapi negara, seperti melonjaknya pengangguran dan kesulitan ekonomi,” kata Rizvi.  “Media lokal memainkan peran besar dalam mempromosikan film semacam itu dan mengubah wacana politik. Saat The Kerala Story dirilis, alih-alih memperdebatkan ekonomi atau masalah kritis lainnya, media memilih untuk berbicara tentang film propaganda yang baru dirilis.” Dalam beberapa minggu terakhir, sejak film kontroversial itu dirilis pada 5 Mei, ada getaran baru di kalangan politik dan intelektual India, karena film tersebut mendapat dukungan kuat dari Sangh Parivar, (keluarga Rashtriya Swayamsevak Sangh) dan payung istilah yang digunakan untuk menunjukkan kumpulan organisasi Hindu ekstremis, sementara para kritikus dan aktivis hak-hak minoritas mengecamnya. Pada hari film tersebut dirilis, saat melakukan unjuk rasa untuk pemilihan negara bagian di mana partainya kalah dari Kongres di negara bagian Karnataka, India selatan, Perdana Menteri Narendra Modi secara terbuka mempromosikan film tersebut dalam sebuah pidato, dan mendesak orang-orang untuk pergi dan menonton \"kebenaran yang menyakitkan\". “Film Kerala Story didasarkan pada konspirasi teror. Itu menunjukkan kebenaran buruk terorisme dan mengungkap rancangan teroris,” kata Modi saat berpidato di depan massa di sebuah rapat umum di Ballari, Karnataka. Setelah Modi secara terbuka mempromosikan film tersebut, beberapa politisi lain dari Partai Bharatiya Janta (BJP) yang berkuasa, yang merupakan sayap politik Sangh Parivar, bersama dengan simpatisan Sangh keluar untuk melakukan hal yang sama, yang dikritik habis-habisan oleh para aktivis Muslim dan politisi. Kisah Kebencian Bollywood Sejak pemerintahan Modi yang dipimpin BJP berkuasa pada tahun 2014, industri film Bollywood di India – yang memproduksi sekitar 1000 film setiap tahun, hampir dua kali lipat produksi Hollywood – telah mengalami perubahan drastis, terutama dalam hal penggambaran Muslim yang terdistorsi di film. Saurabh Kumar Shahi, seorang jurnalis dan analis, percaya bahwa tren ini sedang populer bahkan sebelum BJP Nasionalis Hindu berkuasa, tetapi telah matang dalam struktur aslinya dalam sembilan tahun terakhir, sejak 2014. “India telah menggunakan media, baik televisi maupun bioskop untuk menyerang umat Islam secara umum dan ini sudah berlangsung lama,” katanya. Film yang dibuat pada tahun-tahun ini, termasuk The Kashmir Files (2022) Padmaavat (2018), Lipstick Under My Burkha (2016), Tanhaji (2020) dan baru-baru ini The Kerala Story, telah menggambarkan Muslim dan Islam sebagai antagonis yang biadab, menindas, kasar, tidak beradab. Kritikus mengatakan film-film ini melayani tujuan propaganda dengan menonjolkan protagonis utama film dan memanipulasi pemahaman penonton tentang sejarah untuk mendorong agenda politik mayoritas partai yang berkuasa. Film blockbuster kontroversial tahun lalu, The Kashmir Files, adalah penggambaran yang sangat dilebih-lebihkan dan sangat menghasut tentang pembunuhan penduduk asli Kashmiri Pandits pada 1990-an. Film itu menyalahkan Muslim Kashmir untuk itu, sementara mereka sebenarnya melindungi minoritas Hindu. “Masyarakat Hindutva yang tercipta ini sarat dengan inferiority complex, terutama terhadap umat Islam karena mereka menganggap umat Islam telah menguasai mereka selama berabad-abad,” kata Shahi. Rizvi mengatakan bahwa kursi di badan sensor film negara diduduki oleh pejabat pemerintah, yang paling setia kepada penguasa dan ideologi yang dipromosikannya. \"Badan sensor lebih suka berpaling dari memeriksa angka yang tepat, dan mengabaikan konsekuensi film tersebut terhadap masyarakat,\" katanya kepada situs web Press TV. “Sebelum aturan BJP, film semacam itu tidak dibuat, dan badan sensor film juga tidak mengizinkan film yang dibebankan secara komunal untuk diputar.” Pembuat film sinema paralel India yang legendaris, Satyajit Ray, percaya bahwa penonton India “cukup terbelakang”, karena ia merasa bahwa film-film yang ia buat bersifat esoteris di antara penonton India. Suatu kali, saat membela salah satu filmnya yang menargetkan dogmatisme agama, di mana dia dikritik karena tidak beragama Hindu dan membuat film melawan Hinduisme, dia membalas kritiknya. “Ini terjadi di India sepanjang waktu. Kami memiliki penonton yang cukup terbelakang di sini, terlepas dari gerakan masyarakat film dan semua itu, jika Anda mempertimbangkan penonton pada umumnya, itu adalah penonton terbelakang,” kata Ray dalam sebuah wawancara tahun 1989. \"Penonton yang tidak canggih, lebih sering menonton sinema komersial Hindi. Anda membuat jenis film (yang Anda inginkan) dan saya membuat jenis film yang ingin saya buat.\" Slogan Anti-Muslim Dalam banyak video media sosial yang beredar online, orang-orang yang menonton The Kerala Story terlihat meneriakkan slogan-slogan anti-Muslim yang menunjukkan tingkat indoktrinasi. Shahi menunjuk pada “kehancuran tingkat generasi” yang terjadi di India melalui media film kebencian, dan bagaimana hal itu menormalkan permusuhan anti-Muslim. “Film-film ini telah merusak dua generasi India. Jenis kebencian, jenis kejahatan, dan jenis panas yang mendalam dari dua generasi: orang yang lahir di tahun 80-an dan 90-an, dan sekarang yang ketiga tahun 2000-\'10,” katanya. Film-film ini memberikan dampak yang sangat merugikan masyarakat, karena memperlebar kesenjangan antara garis titik komunal, menciptakan suasana kebencian, dan secara langsung menyerang masyarakat India, sekularisme, budaya, dan tatanan sosial. Film propaganda dibuat dengan sangat hati-hati adegan demi adegan, dengan maksud agar siapa pun yang menonton akan mengikuti pihak penyebar untuk akhirnya melakukan sesuatu agar gagasan tersebut diterima secara luas, akhirnya menjadi karakter film itu sendiri. Tentang bagaimana film propaganda menyerang pikiran, Devika Kapoor, seorang psikolog konseling yang berbasis di Mumbai dalam sebuah wawancara dengan VICE menjelaskan bagaimana hal-hal masuk ke dalam pikiran manusia. “[Pikiran] manusia memiliki cara untuk menyederhanakan ide-ide rumit menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu rumit. Di sinilah pemikiran hitam-putih masuk,” kata Kapoor. “Kami ingin memasukkan ide ke dalam kotak. Lebih mudah menyalahkan orang lain dan percaya bahwa ada \"kebaikan murni\" dan \"kejahatan murni\", karena itu [mengurangi] beban kognitif di pikiran kita. Propaganda mempertimbangkan kecenderungan ini,” dia menambahkan. Kisah Kerala saat ini diputar di bioskop di seluruh India dan juga di AS dan Inggris.

Pidato Obral IKN di Singapura, Jokowi Sudah Kehilangan Sense of Reality

Jakarta, FNN - Dalam acara Ecosperity Week 2023 yang digelar di Singapura pada Rabu (7/6/23), Presiden Joko Widodo bertemu para calon investor IKN. Dalam pidatonya di hadapan para calon investor, Jokowi mengajak para investor Singapura untuk segera menanamkan modalnya untuk pengembangan IKN. Presiden juga menekankan bahwa Nusantara merupakan tempat yang nyaman, baik untuk berbisnis maupun sebagai tempat tinggal? Menanggapi pidato Presiden Jokowi di Singapura tersebut, Rocky Gerung terheran-heran. Menurut Rocky, Jokowi menjual rumah yang hanya ada di laptopnya, karena itu yang dipamerkan. Ini semisal dengan orang Singapura disuruh pindah ke tempat yang dia tidak tahu, antah berantah, dan tidak tahu apa sebetulnya yang dijual di situ. “Tapi, dilihat dari sisi kemasan kita sebagai bangsa, kita malu sebetulnya karena sepertinya Pak Jokowi sudah kehilangan sense of logic, sense of reality, dan panik ke sana kemari dagangin sesuatu. Jadi, dia enggak bisa lagi membedakan mana yang imajiner mana yang riil,” kata Rocky Gerung di Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (8/6/23). Dan lebih berbahaya lagi, lanjut Rocky, orang-orang di sekitar Jokowi tidak bisa menegur  atau memberi tahu kalau cara demikian tidak beres. Mungkin seluruh rakyat Singapura menertawakan dan mengatakan kalau menjual Batam pasti akan kita beli, tapi kalau menjual Kalimantan mau ngapain di situ. “Ini mau cari sensasi, tapi sekaligus ini bukan sekadar jual murah, tapi jual dungu. Kan cara menjual boleh saja dipamerkan, tapi cara menjualnya itu kan yang saya mau sebut dengan istilah baru yaitu menjual kedunguan sebetulnya. Jadi memalukan betul,” ungkap Rocky. Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengatakan bahwa IKN adalah mainan Jokowi yang sejak awal dia banggakan dan mungkin mau dijaminkan pada cawapresnya atau presiden. Padahal, tidak ada orang yang merasa bahwa itu layak untuk diteruskan. “Semua hal yang disebut mercusuar Pak Jokowi itu sudah batal,” ujar Rocky.   Yang juga membuat heran adalah yang menyusun pidato tersebut. Waktu pidato, Jokowi melakukannya dengan cara membaca. Itu artinya, ada yang menyiapkan pidato tersebut. Apakah pidato tersebut langsung lolos begitu saja tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain. Jika kondisinya seperti ini kasihan presiden, mustinya ada tim pembanding untuk memeriksa agar bisa sampai lolos. Menurut Rocky, ada dua dokumen yang akan diolok-olok dunia, yaitu soal dokumen proposal perdamaian yang bahkan Jokowi mau minta Prabowo menjelaskan, dan soal pidato IKN ini yang menurutnya lebih memalukan. “Ini lebih memalukan lagi. Ini jual IKN pada masyarakat  Singapura yang mereka tahu bahwa itu nggak ada barangnya di situ. Kan itu masih sarang ulat, sarang semut sebetulnya, walaupun sudah ada infrastruktur dasar,” kata Rocky. Pada akhirnya, menurut Rocky, mungkin Jokowi akan bilang bahwa yang dia tandatangani atau yang dia baca bukan yang dia mengerti. Jadi soal semacam ini yang membuat  profil kita di dunia internasional makin lama makin merosot.  (ida)

Jujur Bermaksiat Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo mengaku telah berbuat maksiat: gemar menonton blue film. Sebagai seorang muslim harusnya dia tahu, bahwa Allah Taala tidak akan mengampuni dosa seperti itu.  Oleh Dimas Huda - Jurnalis Senior Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, adalah seorang muslim. Nggak percaya? Lihat saja agama yang tercantum di KTP-nya. Dia terkadang juga kedapatan salat id pada hari raya apa itu Idulfitri maupun Idualadha. Maknanya, Ganjar patut tahu apa yang boleh dan apa yang dilarang dalam Islam. Belakangan ini, pernyataan Ganjar kembali mengapung ke mata publik tentang \"kejujurannya\" dalam berbuat dosa. Dia mengakui gemar menonton film porno.  Pernyataan Ganjar tersebut dilontarkan saat bebincang dengan Deddy Corbuzier saat acara Close The Door. Ganjar tanpa merasa berdosa mengungkapkan bahwa dirinya gemar menonton video porno.  \"Saya orang sehat kok, kecuali saya enggak sehat. Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu. Coba salahnya di mana?\" katanya. \"Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok,\" tambahnya.  KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa dipanggil Gus Baha pada satu ceramahnya yang banyak beredar di kanal YouTube pernah menyitir sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda:  \"Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa. Seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut.\" (HR Bukhari dan dan Muslim). Mengomentari hadis ini, Gus Baha mengatakan: \"Saya tidak bisa membayangkan jika setiap ahli maksiat jujur menceritakan kemaksiatan yang pernah dilakukan, maka itu sangat berbahaya. Bayangkan, jika anak dan cucunya mendengar cerita maksiat itu, maka setiap kali si anak atau cucunya mau berzina, maka dia bilang: halah, mbah juga dulu begitu,\" ujar Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang bisa diakses di Narukan TV dalam kanal YouTube. Ganjar Pranowo bukan hanya seorang ayah bagi putra putrinya. Dia juga ayah bagi rakyat Jawa Tengah. Betapa dahsyatnya pengaruh \"kejujuran\" Ganjar dalam maksiat itu.  Salah seorang warganet menulis komentar yang boleh jadi bermaksud membela Ganjar Pranowo. Dia menulis begini: \"Lebih baik mana, pelacur yang mengaku pelacur dibandingkan pelacur yang sok alim. Munafik!\" Gus Baha mengatakan dalam hal maksiat memang dilarang jujur. \"Sebaiknya tidak usah cerita tapi juga jangan belagak sok suci,\" katanya. Menurut Gus Baha, jika jujur dalam berbuat dosa, boleh diceritakan, nanti bisa menjadi syariat. Syaikh Shalih al-Utsaimin dalam kitab Syarh Riyadh ash-Shalihin juga menjelaskan tentang hadis tadi. \"Setiap umat muslim akan Allah ampuni dosa-dosanya,\" katanya.  Namun hal ini tidak berlaku bagi orang yang telah menyingkap apa yang telah Allah tutupi dari perbuatan maksiatnya. \"Seakan-akan, mereka itu menceritakan perbuatan maksiatnya karena bangga dan meremehkan dosa yang telah dia lakukan itu. Mereka ini tidak bisa merasakan nikmatnya ampunan Allah yang Dia berikan kepada para hamba-Nya,\" tambah Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly dalam kitab Bahjatun Nadzirin. Celaan yang secara langsung Rasulullah SAW sampaikan kepada para pelaku mujaharah terdapat dalam hadis di atas. Sedangkan secara makna, telah banyak Rasulullah SAW isyaratkan dalam hadis-hadis yang lain. Celaan terhadap para pelaku mujaharah atau orang yang berbuat maksiat lalu menceritakannya kepada khalayak, juga disebut dalam Al-Quran. “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS An Nur: 19) Ibnu hajar dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa barang siapa yang berkeinginan untuk menampakkan kemaksiatan dan menceritakan perbuatan maksiat tersebut, maka dia telah menyebabkan Rabb-nya marah kepadanya sehingga Dia tidak menutupi aibnya tersebut. Dan barang siapa yang berkeinginan untuk menutupi perbuatan maksiatnya tersebut karena malu terhadap Rabb-nya dan manusia, maka Allah Ta’ala akan memberikan penutup yang akan menutupi aibnya itu. Bahaya dari terang-terangan berbuat dosa sama maknanya dengan mengharamkan bagi dirinya sendiri mendapat ampunan Allah Ta’ala. Menceritakan perbuatan maksiat kepada khalayak umum bisa juga menyebabkan pelakunya melakukan kemaksiatannya secara terus menerus. Hal ini juga menyebabkan manusia ikut mengamalkan perbuatan maksiat tersebut, sehingga dia akan mendapatkan dosa dari dosa-dosa para pengikutnya tersebut tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka. Karena penunjuk kepada keburukan seperti pelaku keburukan itu sendiri. Terang-terangan dalam kemaksiatan adalah dosa tersendiri selain dari dosa maksiat itu sendiri, karena dia telah meremehkan kebesaran Allah azza wa jalla. Terang-terangan dalam kemaksiatan menyebabkan tersebarnya kemungkaran di antara kaum muslimin. Barangsiapa yang Allah tutupi aibnya di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat dan tidak akan memperlihatkannya di hadapan manusia yang lain. Dan ini termasuk dari luasnya rahmat Allah Ta’ala untuk para hamba-Nya. Hukum Menonton Film Porno Selanjutnya, bisa saja Ganjar Pranowo membuka-buka kitab fikih. Apakah betul, menonton film porno itu berdosa? Benarkah kegiatan itu termasuk maksiat?  Anggota Komisi Fatwa Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta, Syekh Dr Amr Al Wardani, menegaskan bahwa menonton film porno tidak diperbolehkan dalam hukum Islam. Di sisi lain, para ulama sepakat mengharamkan menonton film yang mengeksploitasi seksualitas. Para ulama mengharamkan menyaksikan film porno didasari alasan berikut: Pertama, film yang ditonton adalah perzinaan, yakni dilakukan oleh orang-orang yang tidak terikat hubungan pernikahan. Membeli dan menonton film itu seperti adalah bentuk keridaan terhadap kemungkaran dan pembiaran terhadap tersebarnya perzinaan. Sedangkan Allah berfirman: \"Sungguh orang-orang yang menyukai tersebarnya perzinaan di kalangan orang-orang yang beriman akan mendapatkan azab yang pedih di dunia dan akhirat.\" (QS An-Nur/24: 19) Bahkan, seluruh yang berhubungan dengan film ini dari proses produksi, pengedaran, lalu menontonnya adalah perkara haram semuanya. Kedua, menyaksikan tontonan porno itu sendiri juga merupakan zina, yakni zina mata, karena memandang aurat, bahkan aurat besar. Rasulullah bersabda: \"Sungguh Allah telah menakdirkan untuk anak Adam bagiannya dari zina, ia tidak bisa lepas dari takdir yang tertulis untuknya. Zina mata adalah pandangan, zina lidah adalah percakapan (seputar zina, porno dll), jiwa berangan-angan dan menggelora, sedangkan kemaluan melakukan angan-angan itu atau meninggalkannya.\" [HR Bukhari nomor 6243 dan Muslim: 2657)  Hal yang dimaksud zina pandangan adalah memandang kepada yang diharamkan, termasuk aurat dan gambar/video porno.  Lalu yang dimaksud dengan keburukan (khabats) dalam hadits ini adalah zina dan perbuatan yang mengarah kepada zina. Semua bentuk maksiat juga bisa dikiaskan dengannya. Ketiga, menonton gambar tak senonoh berupa video porno akan meninggalkan bayangan yang tidak halal untuk dibayangkan, dan bisa menjadi pintu masuknya setan di masa mendatang. Jika ganjar sudah tahu tentang hukum menonton film porno dan dengan bangga jujur dalam kemasiatan tentu tidak akan lagi bertanya: \"Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok!\"  Kini, rakyat jadi tahu kualitas sang bakal calon presiden yang digadang-gadang PDI Perjuangan itu.

Islamofobia: Luka Lama Derita Muslim China

Islamofobia di China ternyata warisan para leluhur Partai Komunis China yang merah. Oleh Dimas Huda, Jurnalis Senior Tidak ada yang meramalkan adanya masalah pada hari Sabtu, 27 Mei 2023. Seperti biasa, penduduk Muslim Hui di Desa Najiaying di Provinsi Yunnan, China barat daya, meninggalkan masjid saat fajar setelah melakukan salat subuh.  Siapa yang menduga, ketika pada pukul 10 pagi, mereka melihat truk, derek, dan buldoser memasuki halaman masjid berusia ratusan tahun tersebut. Kendaraan-kendaraan itu dilindungi oleh 400 orang pasukan polisi khusus. Mengenakan seragam taktis berwarna gelap dan membawa tameng anti huru hara, mereka memblokir pintu masuk, sementara kru konstruksi mulai mendirikan perancah di sekitar fasad masjid. Satuan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga dikirim ke lokasi. Sebuah video menunjukkan militer berbaris melalui jalan menuju masjid dan berhenti, berdiri di pintu masuk. Ruslan Yusupov, antropolog sosiokultural dan Sarjana Akademi di Universitas Harvard, menulis laporannya di situs The China Project pada Selasa 30 Mei 2023. Menurutnya, pertisiwa ini terjadi pada saat penduduk setempat berencana merenovasi masjid tersebut. Akibatnya, bentrokan di pagi itu pecah.  “Itu seperti tentara Yahudi mempermalukan warga Palestina di Yerusalem,” kata seorang saksi, kepada Rulan yang kini tengah meneliti tentang minoritas Muslim Hui di barat daya China itu. “Mereka masuk ke halaman masjid dan mulai menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi derek dan buldoser!” tambah saksi itu. Upaya warga menerobos barikade berlangsung hingga salat zuhur. Pada saat itu beberapa orang dilaporkan mulai secara terbuka menyatakan kesediaan mati syahid jika mereka tidak diizinkan masuk masjid untuk salat. Kumpulan video lain menunjukkan orang-orang berjalan menuju masjid sementara beberapa melemparkan benda ke arah polisi yang mundur dari halaman. “Mereka pergi sementara, alhamdulillah,” kata suara laki-laki di video yang menunjukkan orang membongkar struktur perancah bambu. Gaya Arab  Di Najiaying, bagian dari Kotapraja Nagu, ini terjadi secara tiba-tiba seperti yang bisa diprediksi.  Kembali pada April 2020. Foto dokumen internal yang dikeluarkan oleh Komite Urusan Etnis dan Agama Provinsi Sichuan sempat beredar di WeChat. Di situ disebutkan, \"pemberitahuan tentang perbaikan masjid \'gaya Arab \',  itu menginstruksikan pihak berwenang untuk \"memperhatikan cara dan strategi\" dalam pekerjaan \"mengubah\" masjid dan \"mencegah terjadinya kontradiksi atau insiden kerusuhan.\"  “Kampanye itu dipaksakan, tapi harus terlihat sukarela,” jelas seorang warga Shadian.  Residen menyarankan agar otoritas provinsi menugaskan pejabat di lapangan untuk melaksanakan kampanye tanpa membawa publisitas yang buruk atau menimbulkan masalah bagi pemerintah tingkat atas.  Pemerintah provinsi membentuk tim kerja yang secara khusus ditugaskan untuk melakukan pekerjaan ideologis. Mereka menunjukkan cetak biru tampilan baru masjid, menampilkan pagoda tujuh tingkat di tempat-tempat menara masjid berdiri dan sebuah stupa besar mirip kuil China duduk di atas ruang doa utama. \"Cetak biru tersebut dikatakan diperoleh dari institut arsitektur yang sama yang menghasilkan desain gaya Madinah yang ada,\" ujar Ruslan Yusupov. Akhir dari Sebuah Era  Sejak saat itu, ribuan masjid di seluruh negeri telah melihat bagian dari fitur arsitektur yang disetujui sebelumnya dihancurkan. Masjid Najiaying dan Masjid Agung di desa tetangga Shadian dianggap sebagai dua masjid \"gaya Arab\" terakhir yang disetujui pemerintah di China. Tapi hari-hari mereka tampaknya dihitung.  Ruslan Yusupov menjelaskan muslim Hui di Shadian, tempat ia melakukan kerja lapangan etnografi selama dua tahun, memberi tahu bahwa “perubahan” masjid mereka dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juni.  Menurutnya, insiden akhir pekan ini mengilustrasikan perkembangan terakhir dalam kampanye Sinicize Islam yang disponsori negara, sejak pertemuan kerja keagamaan yang dipimpin oleh pemimpin Tiongkok Xí Jìnpíng 习近平 pada Maret 2016.  Selama pertemuan itu, Xi menekankan bahwa agama harus menyatu dengan budaya Tiongkok yang dominan dan nilai-nilai inti sosialisme. Di wilayah Xinjiang, arahan tersebut berubah menjadi kampanye asimilasi represif yang menargetkan warga Uyghur dan anggota minoritas Turki lainnya.  Di antara komunitas etnis minoritas Hui di seluruh China, dorongan tersebut sering berupa perubahan struktur yang oleh pihak berwenang dikategorikan sebagai tanda \"Arabisasi\". Terletak sekitar 80 mil dari satu sama lain, Nagu dan Shadian adalah dua kota Hui yang makmur dan urban di Provinsi Yunnan, China.  Hui telah menghuni kedua wilayah tersebut selama berabad-abad. Kedua kota tersebut hampir secara eksklusif adalah Hui, dan tradisi Islam tersebar luas di kedua tempat tersebut. Shadian adalah rumah dari Mǎ Jiān 马坚 dan Lin Song, dua cendekiawan yang memberikan terjemahan Al-Qur\'an bahasa Mandarin dalam buku lengkap Hui. Masjid-masjid di kedua kota ini juga menempati tempat khusus dalam lanskap Islam Cina. Masjid Shadian adalah replika Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Dengan tiga ruang salat dan kapasitas untuk menampung 10.000 jamaah. Masjid ini diklaim sebagai masjid terbesar di China.  Nagu, di sisi lain, adalah pusat pendidikan Islam. Banyak ulama yang saat ini bertugas di dusun Hui di seluruh provinsi lulus dari madrasah yang terhubung dengan Masjid Najiaying. Masjid ini juga dibangun dengan sumbangan amal dari masyarakat dan mulai beroperasi pada tahun 2004. Kapasitas masjid ini 5.000 jemaah.  Pada tahun 2018, masjid itu dimasukkan dalam daftar \"peninggalan budaya\" tingkat kabupaten. Kedua masjid ini sangat menonjol di antara suku Hui, dan desain bergaya Arabnya telah disetujui oleh pihak berwenang pada saat pembangunan. Menara kedua masjid ini merupakan simbol Islam tetapi juga multikulturalisme yang berkembang selama era reformasi China. Penghancuran masjid ini juga akan melambangkan akhir dari era pemerintahan agama dan etnis tertentu. Peristiwa di Provinsi Yunnan ini boleh jadi hanya remeh temeh. Ini jika dibanding nasib muslim Uyghur. Pada tahun lalu, PBB mengungkap China memenjara lebih dari satu juta muslim Uyghur.  Omer Kanat, Direktur Eksekutif Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur, sebuah organisasi advokasi yang berbasis di Washington, mengungkap islamofobia China meliputi penyiksaan terhadap para imam dan penahanan seluruh keluarga mereka. \"Setidaknya 800.000 anak Uyghur telah diculik dari keluarga mereka dan ditempatkan di sekolah berasrama pemerintah untuk mengajari mereka mencintai Partai Komunis dan membenci Islam,\" ungkapnya sebagaimana dilansir Middle East Eye. Masuknya Islam di China Banyak pihak menduga, tindakan represif pemerintah China terhadap pemeluk Islam di negerinya sebagai kisah bersambung dari para penguasa sebelumnya. Kelly Hammond, asisten profesor sejarah di Universitas Arkansas, dalam artikelnya berjudul \"The history of China’s Muslims and what’s behind their persecution\" yang dilansir the Conversation menyebut Islam masuk ke China pada era Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang pada abad ketujuh.  Islam diperkenalkan oleh utusan dari Timur Tengah yang datang ke Negeri Panda tersebut. Tak lama setelah kunjungan ini, masjid pertama dibangun di pelabuhan perdagangan selatan Guangzhou untuk orang Arab dan Persia yang melakukan perjalanan di sekitar Samudera Hindia dan Laut China Selatan.  \"Selama ini, pedagang Muslim menempatkan diri di pelabuhan China dan di pos perdagangan Jalur Sutra. Namun, mereka hidup terpisah dari mayoritas Han China selama lima abad,\" jelas perempuan bergelar Ph.D. dalam sejarah Asia Timur dari Universitas Georgetown pada Juli 2015 ini. Kondisi tersebut berubah pada abad ke-13 di bawah Dinasti Yuan Mongol, ketika umat Islam datang ke China dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka datang untuk dikaryakan sebagai administrator bagi penguasa baru yang merupakan keturunan Ghengis Khan, pendiri kekaisaran Mongol. Bangsa Mongol memiliki sedikit pengalaman menjalankan birokrasi kekaisaran China dan meminta bantuan kepada Muslim dari kota-kota penting Jalur Sutra seperti Bukhara dan Samarkand di Asia Tengah.  Mereka merekrut dan memindahkan paksa ratusan ribu orang Asia Tengah dan Persia untuk membantu mereka mengatur kekaisaran mereka yang berkembang ke pengadilan Yuan. Selama waktu ini, pejabat kaya membawa istri mereka ke China dari negerinya. Sementara pejabat berpangkat lebih rendah, mengawini perempuan China. Setelah Ghengis Khan menaklukkan sebagian besar Eurasia pada abad ke-12, ahli warisnya memerintah berbagai bagian benua. Kondisi tersebut memungkinkan budaya berkembang. Tradisi budaya China dan dunia Muslim pun bercampur. Selama sekitar 300 tahun berikutnya – selama Dinasti Ming – Muslim terus berpengaruh dalam pemerintahan. Zheng He, laksamana yang memimpin armada Tiongkok dalam perjalanan eksplorasi dan diplomatik melalui Asia Tenggara dan Samudra Hindia, adalah seorang kasim Muslim. Keakrabannya dengan bahasa Arab – lingua franca Samudera Hindia – dan pengetahuannya tentang Islam membuatnya menjadi pilihan ideal untuk memimpin perjalanan. Muslimah China Pada abad ke-18, hubungan antara umat Islam dan negara di China mulai berubah. Periode ini terjadi kekerasan ketika negara mencoba untuk melakukan kontrol langsung atas wilayah di mana mayoritas muslim tinggal. Dinasti Qing, yang berlangsung dari tahun 1644 hingga 1911, menandai periode pertumbuhan penduduk dan perluasan wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama periode ini, populasi Muslim bentrok dengan penguasa Qing dan memberontak berkali-kali. Pemberontakan sering terjadi sebagai penentangan terhadap masuknya para migran yang  datang dari daerah berpenduduk padat di China ke daerah yang sebelumnya tidak berada di bawah kendali langsung China. Pemberontakan kaum muslim ini ditumpas dengan keras oleh Negara dan mengakhiri masa akomodasi yang lama bagi umat Islam di China. Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, ahli etnografi dan antropolog membagi orang-orang yang tinggal di dalam perbatasan negara baru menjadi 56 kelompok etnis. Hal ini berdasarkan kriteria yang relatif ambigu, seperti kesamaan bahasa, wilayah, sejarah, dan tradisi. Dari kelompok ini, 10 kini diakui sebagai minoritas Muslim. Mereka, dalam urutan menurun berdasarkan ukuran populasi mereka: Hui, Uighur, Kazakh, Dongxiang, Kyrgyz, Salar, Tajik, Uzbek, Bonan dan terakhir Tatar, yang saat ini berjumlah sekitar 5.000. Pada tahun-tahun pertama setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, umat Islam relatif menikmati kebebasan beragama. Namun, selama tahun-tahun awal Revolusi Kebudayaan yang kacau antara tahun 1966 dan 1969, masjid-masjid dirusak, salinan Al-Quran dihancurkan, umat Islam dilarang pergi haji dan ekspresi semua keyakinan agama dilarang oleh Komunis Merah.  Setelah kematian Mao Zedong pada tahun 1976, Komunis mengambil kebijakan yang lebih longgar terhadap komunitas Muslim. Namun ketegangan telah meningkat sejak 9/11, dan mencapai titik didih pada tahun 2009 ketika terjadi kerusuhan etnis antara Uighur dan Han China di seluruh provinsi Xinjiang.  Sejak itu, pemerintah China secara perlahan dan diam-diam meningkatkan pembatasan terhadap pergerakan dan budaya Uighur dan minoritas Muslim lainnya. 

Jokowi Menjadi Musuh Rakyat

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  BERULANG aksi unjuk rasa buruh dan dokter untuk menentang omnibus law tenaga kerja dan kesehatan. Meski unjuk rasa adalah hal biasa akan tetapi jika berulang menjadi luar biasa, apalagi ternyata kini dilakukan oleh para dokter. Jarang bahkan mungkin baru di rezim ini ada unjuk rasa para dokter yang menentang undang-undang. Sinyal bahwa situasi semakin parah.  Benar bahwa buruh dan dokter hanya sebagian dari elemen rakyat, tetapi itu kulminasi dari kekecewaan rakyat pada kebijakan pemerintahan Jokowi. Sebelumnya sudah sering aksi unjuk rasa dilakukan oleh para mahasiswa, aktivis keagamaan dan emak-emak.  Jokowi dirasakan mulai menjadi musuh rakyat.  Di samping gaya politik banyak janji atau kata yang tidak terbukti sejak mobil esemka, tidak impor pangan, daftar ribuan trilyun di kantong, puluhan ribu Puskesmas, revisi UU ITE, penguatan KPK hingga Kereta Cepat tanpa dana APBN, maka faktor yang membuat rentannya Jokowi untuk menjadi musuh rakyat antara lain : Pertama, memaksakan UU yang berbasis Omnibus Law baik tenaga kerja maupun RUU Kesehatan yang tidak berpihak pada profesi dan kepentingan rakyat. Lebih memperkuat posisi pemilik modal dan asing. Perlindungan hukum yang lemah bagi pekerja dan nakes.  Kedua, KKN yang dahsyat di tengah kehidupan rakyat yang semakin terjepit dan harga kebutuhan pokok yang melambung. Penuntasan kasus korupsi tidak konsisten, pilih-pilih, dan tidak berefek jera. KPK yang terkendali dan terkendala. Pemborosan uang negara dan gaya hidup mewah.  Ketiga, pejabat publik hilang rasa malu. Presiden  yang terang-terangan cawe-cawe bermain politik demi kepentingan kekuasaan, menghabisi lawan politik dengan memperalat hukum, serta para pejabat yang rangkap jabatan dalam tampilan politik tamak atau serakah (political chinchy).  Keempat, jauh dari karakter negarawan tetapi menjadi pebisnis bahkan tukang jual proyek. Bagaimana IKN sudah \"diobral\" dengan hak tanah hingga 160 tahun, buka pintu warga singapura lompat kapal untuk membeli ruang pemukiman dan bisnis, serta aset negara baik bandara maupun jalan tol yang dijual-jual.  Kelima, mengubah demokrasi menjadi oligarkhi. Kedaulatan rakyat digerus dan dihabisi. Oligarki bisnis yang menguasai negeri berkolaborasi dengan oligarki politik. Termasuk peran berlebihan partai politik. Konsepsi dan kebijakan \'\'democratic policing\'\' mendukung proses penggerusan demokrasi. Atas dasar itu maka wajar jika rakyat melihat Jokowi sebagai pemimpin negara yang tidak bersahabat pada rakyat. Rakyat pun wajar pula untuk tidak peduli dan tidak bersahabat pula kepada Jokowi. Sederhananya Jokowi menjadi musuh rakyat.  Prediksi ke depan akan semakin keras teriakan agar Jokowi mundur dari jabatan sebagai Presiden atau masif gelombang desakan kepada DPR dan MPR untuk memproses pemakzulan Presiden. Terlalu lama rakyat tidak dihargai akan hak-hak dan kepemilikan atas kedaulatannya. Konstitusi yang diabaikan, bahkan diinjak-injak.  Bandung, 8 Juni 2023

Indonesia-Malaysia Membahas Solusi Mencegah TPPO dan Pekerja Migran

Jakarta, FNN - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM RI, Silmy Karim menemui Ketua Pengarah Imigresen Malaysia, YBhg Dato’ Ruslin bin Jusoh, membahas solusi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta seputar Pekerja Migran Indonesia (PMI). Silmy mengatakan negara harus hadir di setiap permasalahan yang dialami warganya. Oleh karena itu, dia bertandang ke Imigrasi Malaysia untuk mencari solusi terkait masalah PMI di negara tersebut.  \"Kedatangan kami ke Imigrasi Malaysia untuk mencari solusi bagi undocumented worker asal Indonesia yang bekerja di Malaysia bisa menjadi pekerja legal,\" kata Silmy dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis. Silmy menyebutkan, salah satu solusi yang ditawarkan pihaknya adalah Imigrasi Indonesia menyediakan paspor kepada pekerja migran Indonesia yang dokumennya tidak lengkap, kemudian imigrasi Malaysia menerbitkan izin kerja melalui prosedur tertentu.  \"Seperti pemutihan, sehingga para Pekerja Migran Indonesia dapat memiliki dokumen yang lengkap,” ujar Silmy.  Lebih lanjut, Silmy bersama jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi juga mengunjungi Depot Tahanan Imigresen (rumah detensi imigrasi) Malaysia untuk menemui PMI.  Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan proses pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) Republik Indonesia bagi tenaga kerja ilegal asal Indonesia untuk pemulangan ke Indonesia.  “Kami memperoleh data bahwa saat ini total WNI yg berada di Depot Tahanan Imigresen Malaysia berjumlah 309 orang. Selain itu, Ketua Pengarah Imigresen juga mengungkapkan ada 11.000 PMI yang telah dideportasi dari Malaysia,” terang Silmy.  Silmy berharap, para calon PMI yang akan bekerja di luar negeri dapat melengkapi dokumen perjalanan dan persyaratan agar dapat bekerja dengan aman dan tenang di perantauan, serta terhindar dari potensi terjebak TPPO.  “Kita semua tentu berharap seluruh calon Pekerja Migran Indonesia dapat bekerja dengan baik di luar negeri dan tidak menjadi korban TPPO. Kami minta melengkapi dokumen dan juga melalui prosedur yang benar sebelum bekerja di luar negeri. Jangan sampai tertipu oleh agen atau calo,“ ujar Silmy.(ida/ANTARA)