ALL CATEGORY
Restorasi Sistem Politik dalam Ketatanegaraan sesuai UUD 1945
Oleh Prihandoyo Kuswanto - Ketua Pusat Study Kajian Rumah Pancasila. MUMPUNG masih bulan Bung Karno kiranya kita wajib menjunjung pikiran pikiran Bung Karno terhadap bangsa dan negaranya. Di tengah karut marut ketatanegaraan setelah UUD 1945 diganti dengan UUD 2002, korupsi merajalela karena sistem partai politik telah memperluas korupsi dan hilangnya kekayaan ibu pertiwi karena ditukar dengan demokrasi -demokrasian yang serba transaksional. Perlunya penyelamatan bangsa dan negara ini dengan merestorasi sistem politik dan sistem kepartaian. Amanat Presiden Soekarno ini masih relevan dan harus diwujudkan untuk penyelamatan bangsa dan negara.. Cuplikan Amanat Presiden Soekarno (Bung Karno; Presiden Pertama RI) pada penutupan seminar Pancasila di Gedung Negara Yogyakarta Tanggal 20 Februari 1959. Ternyata ide penyerdehanaan partai politik itu ide Bung Karno bukan ide Pak Harto. Banyak pakar yang salah sebaiknya memang Indonesia ini hanya ada tiga partai saja. Dan keanggotaan DPR bukan hanya partai politik tetapi juga ada utusan golongan fungsional. Ini mengenai UUD 1945 dan Demokrasi Terpimpin perlu dipahami tentang penataan kelembagaan MPR setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Banyak yang nggak mengerti dan nggak banyak yang punya dukumen seperti ini. UUD 1945 itu, sebagai tadi juga diutarakan di dalam beberapa perumusan adalah satu tempat yang sebaik-baiknya untuk menyelenggarakan demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin yang oleh seminar telah diakui mutlak perlunya untuk menyelenggarakan masyarakat adil dan makmur. Demokrasi terpimpin yang oleh Dewan Menteripun telah diterima dengan bulat bahwa demokrasi terpimpin itu perlu. UUD 1945 adalah tempat yang sebaik-baiknya untuk menyelenggarakan demokrasi terpimpin itu. Pertama di dalam DPR, kedua di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat, ketiga di dalam Dewan Pertimbangan Agung. Para wartawan dengan ingatannya yang cemerlang tentu masih ingat dan mengetahui bahwa di dalam UUD 1945 disebutkan 3 hal: pertama, harus ada Dewan Perwakilan Rakyat. Nomor dua, harus ada Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang anggota-anggotanya terdiri dari anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan wakil-wakil dari daerah ditambah dengan wakil-wakil dari golongan-golongan yaitu golongan-golongan yang sekarang dinamakan golongan fungsionil. Dus DPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majelis Permusyawaratan Rakyat ini adalah kekuasaan yang tertinggi yang bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun. Di samping itu ada lagi badan nomor tiga yang dinamakan Dewan Pertimbangan Agung. Dewan Pertimbangan Agung yang selalu bisa diminta oleh Presiden akan pertimbangan-pertimbangan. Di dalam 3 badan yang disebutkan di dalam UUD 1945, golongan fungsionil bisa mendapat tempat sebaik-baiknya. Baik di dalam DPR-nya dimasukkan golongan fungsionil, maupun di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyatnya dimasukkan golongan fungsionil maupun di dalam Dewan Pertimbangan Agungnya masuk golongan fungsionil, sehingga UUD 1945 akan menjadi saran yang sebaik-baiknya bagi Perwakilan fungsionil, yang arti Perwakilan fungsionil itu telah saudara mengerti bahkan telah Saudara kupas di dalam Seminar yang lalu. Saudara-saudara barangkali bertanya: “Ya akur, DPR masuk fungsionilnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat masuk fungsionilnya, Dewan Pertimbangan Agung masuk fungsionilnya. Tetapi yang masuk dalam DPR itu berapa?” Sebab ini yang menjadi pertikaian, bukan pertikaian, tetapi pembicaraan pembahasan mendalam di dalam open talk yang kesatu dan yang kedua. Berapa daripada anggota DPR itu akan berupa wakil-wakil daripada golongan-golongan fungsionil? Saudara Roeslan Abdulgani telah “membocorkan” bahwa Angkatan Bersenjata akan mendapat 35 kursi, 35 kursi DPR. Dan 35 kursi itu diberikan kepada Angkatan Bersenjata: yaitu Angkatan Darat. Angkatan Laut, Angkatan Udara. Polisi. OKD. OPR; 35 tanpa pemilihan. Diangkat oleh Presiden/Panglima Tertinggi 35 orang dari kalangan Angkatan Bersenjata untuk mewakili Angkatan Bersenjata itu di dalam DPR yang dari fungsionil-fungsionil lain berapa? Saudara Roeslan Abdulgani telah membocorkan jumlah Perwakilan fungsionil yaitu Angkat-an Bersenjata maupun golongan-golongan fungsionil yang lain maupun golongan fungsionil yang lain lagi, jumlahnya 50%. Saudara Roeslan Abdulgani telah “membocorkan” bahwa Angkatan Bersenjata akan mendapat 35 kursi, 35 kursi DPR. Dan 35 kursi itu diberikan kepada Angkatan Bersenjata: yaitu Angkatan Darat. Angkatan Laut, Angkatan Udara. Polisi. OKD. OPR; 35 tanpa pemilihan. Bagaimana putusan Presiden/Panglima tertinggi hari ini sesudah tadi pagi mendapat laporan daripada sidang Dewan Menteri hari Rabu dan kamis, kermarin dulu dan kemarin? Pada garis besarnya saya katakan begini, ada sedikit perbedaan. Perbedaan cara memasukkan golongan fungsionil di dalam DPR. Manakala menurut perumusan Bogor akan dilakukan sistem dwita-pilih dalam arti dwita-tojos, sebagai tadi atau kemarin atau kernarin dulu dikatakan oleh Saudara Roeslan Abdulgani manakala rumusan Bogor menghendaki dwita-tojos dengan hasil seluruhnya golongan fungsionil 50%, maka di dalam laporan yang dikemukakan kepada saya oleh Perdana Menteri tadi pagi dan yang sekarang saya ambil keputusan tidak dijalankan dwita-tojos tetapi eka-tojos, satu kali tusuk. Tetapi hasilnya, malahan lebih daripada 50% yang tadinya di dalam perumusan Bogor dengan sistem dwita-tojos itu total jenderal golongan fungsionil akan mendapat 50% kursi. Tetapi dengan sistem yang saya ambil keputusan sekarang ini yaitu operan daripada usul Dewan Menteri malahan meskipun sistemnya bukan dwita-tojos tetapi eka-tojos, DPR yang baru ini akan mempunyai anggota golongan fungsionil lebih dari 5O%. Ini adalah satu kabar yang menggembirakan. Bagaimana caranya menyelenggarakan hal ini? Saya tadi berkata Insya Allah swt saya akan melawat ke luar negeri, dan sebelum melawat ke luar negeri Insya Allah swt saya masuk ke sidang pleno Konstituante dan menganjurkan kepada sidang pleno Konstituante untuk kembali saja kepada UUD ’45. Demikian pula, sebelum saya pergi ke luar negeri Insya Allah akan saya minta kepada Kabinet menyelesaikan rancangan UU dua hal: pertama rancangan UU penyederhanaan kepartaian. Saudara-saudara mengetahui bahwa ini sudah lama menjadi unek-unek saya. Begitu saya munek-munek karena banyaknya partai yang saya namakan multi partai sistem sehingga beberapa kali saya bongkar, beberapa kali saya tunjukkan kepada masyarakat tidak baiknya multi partai sistem, saya bongkar habis-habisan di dalam pidato saya 17 Agustus tahun yang lalu, bahkan pernah saking munek-muneknya saya menganjurkan: sudah, bubarkan saja semua partai-partai ini. Tetapi kenyataan tidak memungkinkan. Di dalam segala keadaan adalah persoalan yang saya di dalam Dewan Nasional selalu menamakan persoalan das Sein dan das Sollen. Apa yang namanya das Sollen? Das Sollen itu: bagaimana harusnya, bagaimana kita cita-citakan, bagaimana yang kita angan-angankan. Itu das sollen. Yang dinamakan das Sein yaitu kenyataannya. Jadi kadang-kadang tidak sama dengan das Sollen. Misalnya das Sollen ialah kita ini harus mempunyai rumah kamar enam, tetapi das Sein-nya berhubung dengan kantong kita kempes kita hanya bisa membuat rumah yang kamarnya tiga. Itu bedanya das Sein dan das Sollen. Mengingat akan adanya perbedaan das Sein dan das Sollen ini, kemudian sesudah dengan berkobar-kobar pada satu waktu yaitu Hari Pemuda saya anjurkan agar supaya partai-partai dibubarkan, saya keluar dengan apa yang dinamakan konsepsi Presiden. Konsepsi Presiden tidak menganjurkan pembubaran partai-partai. Tetapi konsepsi Presiden menganjurkan diadakan Kabinet stijl baru yaitu Kabinet gotong royong, kabinet kuda kaki empat, kabinet yang mempersatukan semua partai-partai gembong yang ada di tanah air kita ini. Di sampingnya Kabinet gotong royong ini, kaki empat, hendaknya dibangunkan satu Dewan Nasional yang anggota-anggotanya terutama sekali ialah anggota anggota daripada golongan-golongan fungsionil. Inipun adalah hukum das Sein dan das Sollen. Kabinet gotong royong adalah das Sollen; das Sein-nya tidak mengijinkan. Saya putar lagi. Tidak bisa Kabinet gotong royong, apa boleh buat, saya bangunkan Kabinet yang sekarang termasyhur dengan nama Kabinet Karya. Ini das Sein-nya, Kabinet Karya di satu pihak. Dewan Nasional di lain pihak. Dan sebagai saudara-saudara mengetahui alhamdulillah Kabinet Karya dengan Dewan Nasional ini sejak dilahirkannya berjalan dengan baik. Kadang-kadang ada geronjalan-geronjalan sedikit-sedikit. Tetapi di manakah di dalam sesuatu kehidupan politik daripada sesuatu bangsa yang hidup kalbunya, bangsa yang jiwanya jiwa revolusioner, bangsa yang tidak mati kutunya, tidak ada geronjalan-geronjalan? Adanya selalu geronjalan-geronjalan itu tidak jadi apa. Tetapi Kabinet Karya berjalan dengan Dewan Nasional dengan cara yang sebaik-baiknya. Nah, saya kembali kepada apa yang hendak saya kerjakan Insya Allah swt sebelum saya melawat ke luar negeri saya akan minta kepada Kabinet Karya ini untuk menyelesaikan 2 rancangan Undang-undang. Pertama rancangan Undang-undang penyederhanaan partai-partai. Jumlah partai-partai yang sekarang ini terlalu banyak itu, harus dijadikan sekecil-kecilnya. Jangan sampai ada partai gurem mempunyai wakil di dalam DPR. Dan saya akan minta Insya Allah kepada Kabinet Karya agar supaya sebelum saya melawat ke luar negeri menyelesaikan pula rancangan UU merubah UU Pemilihan Umum Tahun 1953. UU Pemilihan Umum 1953 harus dirubah sedemikian rupa sehingga golongan fungsionil bisa masuk di dalam Parlemen. Berapa? Tadi sudah saya katakan; menurut rancangan yang ini hari saya putuskan penerimaannya akan termasuklah lebih daripada 50% DPR dari itu golongan fungsionil. Kalau rancangan UU dua ini, satu: penyederhanaan kepartaian; dua: UU Pemilihan Umum baru, sudah selesai, maka rancangan UU ini akan saya amanatkan kepada Parlemen, saya kirim kepada Parlemen dengan amanat saya agar supaya Parlemen lekas membicarakan hal ini agar supaya lekas bisa diadakan penyederhanaan kepartaian, agar supaya lekas bisa diadakan UU Pemilihan Umum yang baru, agar supaya lekas bisa diadakan Pemilihan Umum baru bagi Parlemen baru yang di dalamnya golongan fungsionil masuk. Dus, sebelum saya melawat ke luar negeri, Insya Allah swt saya akan mengadakan amanat dua hal: amanat dengan lisan kepada sidang Pleno Konstituante, amanat mana akan berbunyi: kembali kepada UUD 1945; Amanat dengan tulisan kepada DPR agar supaya rencana UU Pemilihan Umum dan rencana UU Penyederhanaan Kepartaian lekas dibicarakan dan lekas dapat dijadikan UU nanti dengan tanda tangan Kepala Negara. Maka dengan demikian kita akan mencapai satu keadaan yang menurut anggapan saya menyenangkan. Dalam pada itu nanti Dewan Perancang Nasional sudah terbentuk; juga amanatnya Insya Allah akan saya berikan. Menurut Undang-undang DPN maka harus Kepala Negara setiap waktu ia mau mengadakan amanat kepada DPN dan pada pelantikan daripada DPN ini Insya Allah akan saya berikan amanat pula yang penting. Dengan demikian DPN bisa lekas bekerja, DPN bisa lekas menyusun blueprint, blauw-druk, pola daripada masya-rakat adil dan makmur. DPR-nya, saya punya kehendak, selekas mungkin diperbarui atas dasar pemilihan umum yang baru. Konstitusinya, yaitu Undang-Undang Dasarnya, lekas di-kembalikan kepada Undang-Undang Dasar ‘45. Maka dengan demikian saya yakinlah, Republik kita akan dapat berjalan lancar. Saya tadi berkata tentang hal politieke leiderschap, hal economisch leiderschap. Economisch leiderschap pokoknya ialah susunlah blueprint yang menyelenggarakan masyarakat adil dan makmur. Polanya dijalankan oleh segenap rakyat kita dengan alat demokrasi terpimpin. Politieke leiderschap. economisch leiderschap kami, pemimpin-pemimpin, berikan kepada rakyat. Ini suatu perubahan yang besar sekali, demokrasi terpimpin itu. Tetapi sebagai pernah saya katakan di dalam salah satu pidato saya, kalau tidak salah di Madiun, tatkala buat pertama kali saya mencetuskan dengan jelas akan perlunya demokrasi kita ini kita bongkar dan kita adakan demokrasi baru, stijl baru: demokrasi terpimpin. Ini suatu perubahan yang besar sekali, demokrasi terpimpin itu. Tetapi sebagai pernah saya katakan di dalam salah satu pidato saya, kalau tidak salah di Madiun, tatkala buat pertama kali saya mencetuskan dengan jelas akan perlunya demokrasi kita ini kita bongkar dan kita adakan demokrasi baru, stijl baru: demokrasi terpimpin. Pada waktu itu saya dengan tegas berkata, saya bersedia bersama-sama dengan lain-lainnya, tetapi saya sendiri bersedia pula memikul segala tanggung jawab atas hal ini. Saya tidak mengusulkan sesuatu hal yang buta, saya tidak mengusulkan sesuatu hal yang bertentangan dengan hati nurani saya. Saya tidak mengusulkan sesuatu hal yang bertentangan dengan geweten saya. Saya tidak mengusulkan sesuatu hal yang menurut pendapat saya dapat mencelakakan bangsa dan negara. Tidak! Saya hanya mengusulkan sesuatu hal yang menurut keyakinan saya adalah baik, lebih daripada baik, mutlak, perlu bagi pergerakan kita, bagi negara kita, bagi perjuangan kita, bagi revolusi kita. Dan saya bersedia memikul tanggung jawab tentang hal ini terhadap bukan saja bangsa Indonesia, tetapi juga terhadap kepada Tuhan. Saya membaca di dalam salah satu surat kabar, saya lupa lagi surat kabar mana, kepalanya “Gembala”. Saudara barang-kali ingat, surat kabar mana; tetapi editorialnya berkepala “Gembala”. Di dalam editorial itu diperingatkan bahwa menurut firman Tuhan tiap-tiap manusia adalah gembala, dan ia di akhirat nanti akan ditanya tentang hal penggembalaanya. Tiap-tiap manusia adalah pemimpin. Saudara adalah pemimpin dari rumah tangga saudara; saudara juga pemimpin dari Swatantra tingkat satu; saudara adalah pemimpin dari rumah tangga saudara; saudara juga pemimpin dari seluruh Divisi Deponegoro; akupun pemimpin. Tiap-tiap manusia adalah pemimpin di dalam lingkungan sendiri-sendiri dan menurut firman Allah SWT tiap-tiap manusia nanti akan ditanya tentang pimpinannya. Tiap-tiap manusia nanti akan ditanya tentang gembalaannya: Dan saya berkata, Insya Allah swt saya akan memberi pertanggungan jawab tentang hal demokrasi terpimpin ini kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan kita sekalian. Maka oleh karena itu, dengan gembira saya telah menyaksikan bahwa Kabinet Karya menyetujui dengan bulat demokrasi terpimpin dan bahwa sekarang antara Kabinet Karya dengan Presiden/Panglima Tertinggi/Ketua Dewan Nasional sudah tercapai seia-sekata yang bulat tentang hal penyelenggaraan demokrasi terpimpin. Bahkan sekarang, manakala antara Kabinet Karya dan Presiden telah juga dicapai satu persesuaian paham bahwa kita mutlak perlu harus kembali kepada UUD ’45, maka tidak ada manusia pada malam ini sebenarnya yang lebih berbahagia daripada saya. Saya akan pergi ke Konstituante. Saya akan memberi amanat tertulis kepada Parlemen. Dalam kedua-dua hal akan saya curahkan segenap keyakinan saya dan akan saya curahkan segenap kesetiaan saya bertanggung jawab atas perubahan maha besar di dalam perikehidupan kenegaraan kita sekarang ini dan saya bergembira bahwa seminar Pancasila dalam garis besarnya telah pula membenarkan tindakan yang akan dan telah saya ambil sekarang ini. Pidato Bung Karno ini tepat di bulan Bung Karno harus menjadi renungan semua pemimpin bangsa jika memang didalam pikiran ,hati sanubari memikirkan bangsa dan negara nya mari kita tataulang negara ini setelah kembali ke UUD 1945 . Penyerdehanaan Partai Politik dan keanggotaan DPR yang juga diisi 50% utysan fungsional pasti negara ini akan maju dan tidak tersandra oleh oligarkhy seperti sekarang ini. (*)
Etika Orasi dan Narasi
Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta HAI orang-orang yang beriman, janganlah kamu menonjolkan diri di hadapan Allah dan Rasul-Nya; tapi bertakwalah kepada Allah. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS Al-Hujurat/49:1) Hai orang-orang yang beriman, jangan tinggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan jangan cakap keras-keras kepadanya, sebagaimana kamu bercakap antara sesamamu, supaya perbuatanmu tidak sia-sia tanpa kamu sadari. Mereka yang merendahkan suaranya di hadapan Rasulullah,- mereka itulah orang yang sudah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Hujurat/49:2-3) Mereka yang memanggil engkau dari balik bilikmu, kebanyakan tidak mengerti. Sekiranya mereka mau bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka sendiri. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat/49:4-5) Hai orang-orang yang beriman, jika ada orang fasik datang kepadamu membawa berita, pastikanlah kebenarannya, supaya jangan merugikan orang karena tak diketahui, kemudian kamu akan menyesali apa yang telah kamu perbuat. (QS Al-Hujurat/49:6) Ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dalam banyak hal ia harus mengikuti kamu, tentulah kamu akan berada dalam kesulitan. Tetapi Allah membuat kamu mencintai iman, dan menjadikannya indah dalam hatimu, dan Ia membuatmu benci pada kekufuran, kefasikan, dan pendurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang benar. Suatu karunia dan nikmat dari Allah; dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS Al-Hujurat/49:7-8) Kalau ada dua golongan orang beriman bertengkar, damaikanlah mereka; tetapi bila salah satu dari keduanya berlaku zalim terhadap yang lain, maka perangilah golongan yang berlaku zalim, sampai mereka kembali pada perintah Allah. Bila mereka telah kembali, damaikanlah keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Allah mencintai orang yang berlaku adil. (QS Al-Hujurat/49:9) Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara, maka rukunkanlah kedua saudaramu yang berselisih, dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang beriman, janganlah ada suatu golongan memperolok golongan yang lain; boleh jadi yang diperolok lebih baik daripada yang memperolok, juga jangan ada perempuan yang memperolok perempuan yang lain, boleh jadi yang diperolok lebih baik daripada yang memperopok. Janganlah kamu saling mencela dan memberi nama ejekan. Sungguh jahat nama yang buruk itu setelah kamu beriman. Siapa yang tidak bertobat, orang itulah yang zalim. (QS Al-Hujurat/49:10-11) Hai orang-orang beriman, jauhilah prasangka sebanyak mungkin, karena sebagian prasangka adalah dosa. Dan janganlah saling memata-matai, jangan saling menggunjing. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tidak, kamu akan merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Allah selalu menerima tobat, Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat/49:12) Hai manusia, Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku, supaya saling mengenal (bukan supaya saling membenci). Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat/49:13) Orang-orang Arab pedalaman berkata: \"Kami beriman.\" Katakanlah: \"Kamu belum beriman, tapi katakanlah \'kami menyerahkan kehendak kami kepada Allah.’ Iman belum masuk ke dalam hatimu. Tetapi jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi amalmu sedikit pun; Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.\" Orang-orang mukmin ialah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tak pernah ragu, berjuang di jalan Allah dengan harta dan nyawa. Mereka itulah orang-orang yang tulus hati. (QS Al-Hujurat/49:14-15) Katakanlah: \"Apakah kamu akan mengajari Allah tentang agamamu?” padahal Allah tahu segala yang di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui segalanya. Mereka merasa berjasa kepadamu karena sudah masuk Islam. Katakanlah: \"Janganlah kamu merasa memberi jasa kepadaku karena keislamanmu. Tidak, Allah yang telah memberi nikmat kepadamu, yang telah membimbing kamu kepada keimanan, kaluapun kamu jujur.” Allah mengetahui segala rahasia langit dan bumi, dan Allah melihat segala yang kamu kerjakan. (QS Al-Hujurat/49:16-18) Allah. Tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup, Berdiri Sendiri, Abadi. Tak pernah mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nyalah segala yang di langit, segala yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi perantaraan di hadapan Allah tanpa izin-Nya? Ia mengetahui segala yang di depan mereka, dan segala yang di belakang mereka; mereka tak akan mampu menguasai ilmu-Nya kecuali yang dikehendaki-Nya. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi, dan tidak merasa berat Ia memelihara keduanya. Ia Maha Tinggi, Maha Besar. (QS Al-Baqarah/2:255) Kepunyaan Allah-lah segala yang di langit dan di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu sembunyikan, Allah akan membuat perhitungan tentang perbuatanmu. Maka, Allah akan mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya, dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah berkuasa atas segalanya. (QS Al-Baqarah/2:284) Tidakkah kauperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang di langit dan di bumi? Bila ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, tentulah Dia Yang keempat,- dan bila lima orang, tentulah Dia Yang keenam,- dan tiada pula kurang atau lebih dari itu, tentulah Dia bersama mereka di mana pun mereka berada; kemudian Dia memberitahukan apa yang mereka kerjakan pada hari kiamat. Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Mujadilah/58:7). Bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, taman firdaus tempat tinggal mereka. Akan selamanya mereka tinggal di dalamnya, tak ingin pindah dari sana. Katakanlah: “Sekiranya lautan tinta untuk menuliskan kata-kata Tuhanku, pasti lautan akan habis sebelum habis kata-kata Tuhanku, sekalipun mesti Kami tambahkan tinta sebanyak itu.\" Katakanlah: “Aku hanya seorang manusia seperti kamu, yang diberi wahyu, tetapi Tuhanmu adalah Yang Maha Esa. Siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan, kerjakanlah amal kebaikan, dan dalam beribadah kepada Tuhan janganlah persekutukan dengan siapa pun.” (QS Al-Kahfi/18:107-110) (*)
UUD 45 Sudah Dilumpuhkan - Pancasila akan Dibunuh
Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih Pasca UUD 45 bisa dilumpuhkan giliran Pancasila akan di bunuh dan di musnahkan. Makin mengerikan telah terjadi dialektika politik menjadi imperatif untuk menyeret masyarakat anti Pancasila muncul beragam dalih dan alasannya. Jebakan maut kaum kapitalis liberal dengan komunis mulai menelan korbannya. Nasib bangsa Indonesia dipertaruhkan. Kalau ingin selamat rakyat harus bangkit melawan berjuang membangun jalan yang mampu menembus bayang - bayang suram masa depan bangsa. Jangan membuat kita takut, apatis dan ikut bersembunyi dalam kebusukan mereka Pancasila akan di bunuh dan dihancurkan oleh gelombang kekuatan kapitalis, liberalis dan komunis . Objektivitas nilai - nilai kehidupan bangsa Indonesia dan merupakan realitas sui generis telah di tahan dan di asingkan, harus di rebut kembali tanpa kompromi dan negosiasi Sistem kebangsaan dan ketatanegaraan harus dipulihkan kembali melalui alur budaya dan sumber - sumber spritualitas yang melahirkan Pancasila, mampu mengharmonisasikan segala keragaman dalam masyarakat. Telah hidup kembali kekuatan yang akan mencampuradukan Pancasila dengan ideologi lain untuk membuat distorsi Pancasila itu sendiri, bahkan akan mendegradasikan bahwa Pancasila sudah tidak relevan harus di buang dan diganti dengan ideologi lain. Rezim nihilis yang mengasong demokrasi sebagai dagangannya harus bertanggungjawab karena mengaburkan bahkan ingin membunuh makna Pancasila sebagai filsafat bangsa dan dasar Indonesia merdeka. Kekuatan ini telah menjadi malinkundang yang menjebak bangsa indonesia dalam drainase kapitalis Hari ini kita menyaksikan dengan pedih bangsa yang kita cintai luluh lantak kedaulatannya dijajah demokrasi dan atas nama demokrasi. Bangsa ini tersungkur dibawah telapak kaki pemilik modal. Demokrasi memang alat kapitalisme yang paling efektif untuk menguasai negeri ini Pancasila merupakan evolusi peradaban manusia dalam bentuk kesadaran spritual yang tersempurnakan. Bila kutub negatif peradaban selama ini melahirkan sikap hidup materialistik dengan ukurannya yang serba kuantitatif dan penguasaan alam sebagai tujuannya, Pancasila adalah loncatan spritual untuk melepaskan diri dari unsur materialistik menuju latar peradaban kebalikannya yaitu Memayu Hayuning Bawana. Oleh karena itu yang akan dibangun oleh Pancasila bukanlah masyarakat dengan tingkat ekonomi yang mengagumkan, tetapi kesalehan sosial masyarakat hubungan antar manusia Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika dalam welas asih, kedamaian, kerukunan, saling menghargai, ketenangan membangun dan menuju cita tujuan negara bersama sama. (*)
Panji Gumilang akan Tumbang dan Berlanjut ke Meja Sidang
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan SETELAH Pemprop Jawa Barat menyampaikan tiga rekomendasi ke Menkopolhukam di Jakarta maka harapan menjadi terbuka bagi pengusutan lebih lanjut AS Panji Gumilang alias Abu Toto. Tiga rekomendasi tersebut adalah proses hukum atas indikasi perbuatan pidana, tindakan administrasi untuk institusi, serta rekomendasi untuk menjaga kondusivitas masyarakat. Kunci utama realisasi rekomendasi secara utuh adalah pada rekomendasi pertama. Ini menjadi langkah awal untuk penyelesaian masalah Al Zaytun. Panji Gumilang harus ditangkap dan diadili. Melihat manuver Panji Gumilang yang masih terus berulah, maka telah nampak aura ia akan segera tumbang dan berlanjut ke meja sidang. Ada tiga ancaman hukum yang dapat dikenakan atas perbuatannya, yaitu : Pertama, delik penodaan agama sebagaimana diatur dalam Pasal 156 a KUHP. Pernyataan bahwa Al Qur\'an adalah ucapan Nabi bukan kalam Ilahi menjadi bukti termudah untuk menjeratnya. Belum lagi penyalahgunakan pelaksanaan syari\'at seperti shalat, azan dan eksploitasi shadaqah. Ancaman hukum maksimal 5 tahun penjara. Kedua, delik pelanggaran UU No 11 tahun 2008 tentang ITE khususnya Pasal 28 ayat (1) dan (2). Ungkapan Panji Gumilang yang disebar melalui media elektronik yang berkaitan dengan bohong dan penyesatan telah merugikan konsumen. Arogansi kebencian atau permusuhan berbasis SARA pun telah dilakukan. Ancaman hukum untuk ini maksimal 6 tahun penjara. Ketiga, delik membuat keonaran sebagaimana diatur UU No 1 tahun 1946 Pasal 14 ayat (1). Panji Gumilang yang berdusta atas Al Qur\'an dan syari\'at Islam telah menimbulkan keresahan atau keonaran umat. Kecaman, kutukan dan aksi-aksi demonstrasi menjadi bukti terjadinya keresahan dan keonaran tersebut. Lumayan ancaman hukum perbuatan ini maksimal 10 tahun. Betapa sulitnya Panji Gumilang untuk menghindar dari fakta perbuatan melawan hukum tersebut. Sikap arogan dan banyak mengeles menyulitkan diri dan pelindungnya untuk bertahan. Kapal itu terguncang hebat. Para pelindung mulai ketar ketir. Kejumawaan dan kegarangan kekuasaan mulai rontok. Moeldoko berlepas diri dan murka karena dikait-kaitkan. Hendropriyono tidak mampu \"unjuk kumis\" karena rekam jejak pasang badannya tidak dapat dihapus. Jokowi pun sudah teriak bahwa Istana tidak membeking. Dulu Hendropriyono lantang menyatakan bahwa yang memusuhi Al Zaytun adalah Iblis. Nah Iblis itu kini mulai pada kabur, minimal sembunyi. Musuh Panji Gumilang dan Al Zaytun adalah dirinya sendiri. Panji Gumilang adalah Imam atau Presiden NII abal-abal. Berawal dari KW 9. Ia dibaiat oleh Adah Djaelani tokoh yang dekat dengan BAKIN Pimpinan Ali Moertopo. Panji merangkap sebagai Menteri Pembangunan Pendidikan dan Majelis/Menteri Pembangunan Luar Negeri. Dalam urusan luar negeri inilah menurut salah seorang pendiri Az Zaytun, Panji berhubungan dengan Tel Aviv. Panji Gumilang \"demi perdamaian dan kerukunan\" berharap dan berupaya agar dapat segera dibuka hubungan diplomatik Indonesia-Israel. Banyak kalangan yang merenung mengapa begitu semangat ia menyebarkan salam dan lagu Yahudi \"havenu shalom eleichem\". 1 Km sebelah timur dari Yerusalem terdapat sebuah bukit yang bernama \".Har haZeitim\"--Bukit Zaitun. Aktivis pro Israel dan Yahudi Monique Rijkers mendukung Al Zaytun sosialisasi lagu Yahudi. Ponpes lain diharap mengikuti. Shalom eleichem adalah ucapan keselamatan pada Malaikat dalam agama Yahudi. Mungkin Malaikat itu diharapkan bisa menyelamatkan Panji Gumilang dari proses hukum. Sayangnya Indonesia itu mayoritas adalah Muslim bukan Yahudi. Panji Gumilang rupanya berhalusinasi dan salah kalkulasi. Sapi tidak akan selamanya berada di padang, ia segera kembali pulang ke kandang. Yahudi terlalu banyak ngeles dan menantang. Akibatnya sulit mencari sapi belang. Panji Gumilang akan segera tumbang. Berlanjut ke meja sidang. Selamat Iedul Adha 1444 H. Selamat menyembelih kambing atau sapi. Ikhlas berbagi dalam kasih sayang. Menggapai kemenangan yang gemilang. Bandung, 29 Juni 2003.
Seniman Butet Jangan Ikuti Gaya Lekra yang Aktif Lakukan Propaganda Politik
Jakarta, FNN - Analis komunikasi politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai pantun atau puisi yang dibacakan seniman Butet Kartaredjasa, bernuansa propaganda politik dan mengingatkan publik pada gaya seniman Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) di tahun 1960-an. \"Pantun atau puisi Butet Kartaredjasa bernuansa propaganda politik mirip gaya seniman Lekra tahun 1960-an,\" kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas di Jakarta, Kamis (29/6). Seniman Butet Kartaredjasa membacakan puisi atau pantun pada acara Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, baru-baru ini. Seniman yang berafiliasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyindir dua bakal calon presiden, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Sebaliknya memuji bakal capres Ganjar Pranowo. Menurut Selamat Ginting, pengalaman Lekra seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi para seniman saat ini agar bisa memisahkan karya seni dengan politik. \"Boleh-boleh saja seniman aktif berpolitik dan masuk ke partai politik, karena itu hak warga negara. Namun harus punya kesantunan politik agar pesan karya seninya tetap tersampaikan,\" kata Ginting. Apalagi, lanjut Ginting, puncak peringatan bulan Bung Karno 2023 temanya \'Kepalkan Tangan Persatuan Untuk Indonesia Raya\'. Seharusnya puisi atau pantun yang disampaikan Butet Kartaredjasa selaras dengan tema acara. \"Bung Karno itu bukan hanya milik PDIP. Sebagai proklamator, otomatis Sukarno milik bangsa Indonesia. Jangan kerdilkan Sukarno yang mempersatukan bangsa dengan membuat pantun atau puisi yang justru memecah-belah, mengadu domba,\" ungkap Ginting. Dikemukakan, puisi atau pantun yang dibacakan Butet Kartaredjasa bisa merusak citra PDIP di mata partai politik lainnya sekaligus merusak komunikasi politik di tahun politik jelang kontestasi pemilihan umum (pemilu). Ia mengingatkan sejarah politik tentang kehebohan karya seniman Lekra yang membuat Presiden Sukarno harus turun tangan dan melarang perkembangan seniman Lekra di Indonesia. \"Bung Karno sampai harus turun tangan menghentikan propaganda seniman Lekra yang membuat gaduh usai peristiwa G30S/PKI 1965,\" ungkap Ginting yang lama menjadi wartawan bidang politik. Lekra, lanjut Ginting, tidak bisa dipisahkan dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini, karena Lekra memang didirikan oleh tokoh-tokoh PKI, seperti DN. Aidit, Nyoto, AS Dharma pada 1950. Menurut Ginting, gaya provokasi dari seniman Lekra menimbulkan kontra dengan para seniman lainnya seperti HB Jassin dan Taufiq Ismail. Mereka menolak provokasi Lekra dan membuat petisi Manifes Kebudayaan yang mengusung konsep kebudayaan humanisme universal dengan merujuk pada Pancasila. \"Belajar dari peristiwa kelam tahun 1960-an, saya menyarankan partai politik sebaiknya tidak lagi menggunakan seniman partisan yang karyanya mengadu domba anak bangsa. Momentum Idul Adha mestinya dijadikan refleksi untuk mengorbankan ego seniman demi kepentingan bangsa yang lebih besar,\" pungkas Ginting. (sws)
Pembakaran Al-Quran di Swedia, Turki Tuntut Ekstradisi Pelaku
SALWAN Momika terlihat mondar-mandir di belakang barisan petugas polisi di luar Masjid Pusat Stockholm yang indah. Ia melambai-lambaikan dua bendera Swedia saat lagu kebangsaan dikumandangkan melalui pengeras suara. Dengan AirPods putih di telinganya dan sebatang rokok di mulutnya, dia kemudian merobek-robek Al-Quran lalu membakarnya. Momika, seorang pengungsi Irak, juga meletakkan sepotong daging asap di atas kitab suci itu. Ia kemudian menginjak-injak dengan kakinya. Pria tak dikenal lainnya yang bersamanya berbicara kepada orang banyak melalui megafon. Itu adalah adegan yang dimaksudkan untuk menghasut komunitas Muslim yang tengah merayakan Iduladha. Sebaliknya, sekitar 200 orang yang menyaksikan adegan ini di luar masjid justru mengejek dan mengabaikannya. Aljazeera melaporkan sejumlah Muslim membagikan cokelat dan mengobrol dengan polisi saat Momika berbicara dalam bahasa Arab melalui megafon. Beberapa orang melontarkan hinaan pada Momika di luar masjid. Beberapa komentar yang mengejek mengundang tawa dari penonton. “Bicara bahasa Swedia,” teriak beberapa orang, mengejek Momika karena mengibarkan bendera Swedia tetapi tampaknya tidak bisa berbicara bahasa itu. Avsan Mezori, 32, seorang manajer keuangan di kerumunan, berkata, \"Saya merasa kasihan padanya [Momika], bukan untuk kami\". Dia menambahkan bahwa, sebagai seorang Muslim, “apa yang saya miliki dalam diri saya, dia tidak dapat mengambilnya. Saya tidak ingin memberinya perhatian”. Husam El Gomati, seorang aktivis politik yang berasal dari Libya, menolak tindakan tersebut sebagai “tipuan” yang dimaksudkan untuk memprovokasi reaksi yang dapat digunakan untuk “menggambarkan Muslim sebagai kekerasan”. Dia mengatakan Momika memilih Iduladha untuk “menanam kebencian”, tetapi menambahkan dia bangga dengan masyarakat karena tetap tenang dan tidak bereaksi. Ada beberapa individu yang selanjutnya bermaksud untuk mendorong kerumunan. Seorang wanita memegang salib di udara saat dia mengkritik beberapa penonton dalam monolog yang bertele-tele. Ramona Sinko, seorang Rumania Ortodoks, memarahinya di depan orang banyak, melabelinya sebagai \"aib bagi agamanya\". “Tidak bisakah kita semua hidup berdampingan saja, seperti temanku Khaled ini?” kata Sinko sambil menarik seorang pria menyeringai dari kerumunan. “Kami bukan hanya teman. Kami seperti kakak dan adik.” Polisi menahan seorang pria saat dia mendekati penjagaan keamanan dengan tiga batu dipegang di tangannya di belakang punggungnya. Petugas dengan cepat menukik masuk, menjatuhkannya ke tanah, dan membawanya pergi. Direktur dan Imam Masjid Pusat Stockholm, Mahmoud Khalfi, mengatakan kecewa dengan keputusan polisi yang memberikan izin protes selama hari libur Muslim. Polisi kemudian mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki salah satu pria karena \"hasutan terhadap kelompok etnis\". Ancaman Turki Turki telah menolak permohonan Swedia untuk keanggotaan NATO. Turki menuduh negara Nordik itu menyembunyikan orang-orang yang dianggapnya \"teroris\" dan menuntut ekstradisi mereka. Di awal tahun, Rasmus Paludan, seorang politikus sayap kanan, membakar Al-Quran di Stockholm dekat kedutaan Turki, memperburuk ketegangan antara kedua negara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada para pemimpin Swedia pada saat itu: \"Jika Anda tidak menghormati keyakinan agama Republik Turki atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan untuk NATO dari kami.\" Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson tidak mengomentari apakah aksi terbaru itu akan semakin merusak hubungan Swedia dengan Turki dan mengancam keanggotaan NATO. “Itu legal tapi tidak pantas,” katanya pada konferensi pers pada hari Rabu, menambahkan bahwa keputusan tentang pembakaran Al-Quran tergantung pada polisi. Polisi Swedia telah menolak beberapa permohonan baru-baru ini untuk demonstrasi anti-Quran, tetapi pengadilan menolak keputusan tersebut dengan mengatakan mereka melanggar hak kebebasan berbicara. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengkritik insiden hari Rabu dengan mengatakan tidak dapat diterima untuk mengizinkan protes anti-Islam atas nama kebebasan berekspresi. “Menutup mata terhadap tindakan mengerikan seperti itu berarti terlibat,” katanya di Twitter. Permohonan keanggotaan NATO Swedia – diajukan setahun yang lalu bersama dengan Finlandia saat perang Rusia melawan Ukraina berkecamuk – sedang diblokir oleh anggota aliansi Turki dan Hungaria. Anggota baru harus disetujui dengan suara bulat oleh semua anggota NATO yang ada. Departemen Luar Negeri AS menolak pembakaran Al-Quran sambil meminta Turki untuk meloloskan permohonan Swedia menjadi anggota NATO . “Pembakaran teks-teks agama tidak sopan dan menyakitkan, dan apa yang legal belum tentu sesuai,” kata juru bicara Vedant Patel. (Dimas Huda)
Anis Matta: Perayaan Idul Adha 1444 H Jadi Momentum Kesetaraan dan Persamaan Sesama Umat Manusia
JAKARTA, FNN - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H kepada selurah umat Islam di seluruh belahan dunia. \"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saudara-saudara kaum muslimin di seluruh tanah air dan di seluruh belahan dunia. Saya ingin menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah,\" kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023). Menurut Anis Matta, perayaan Idul Adha 1444 H ini akan menjadi simbol pengorbanan, solidaritas, cinta dan kasih sayang, serta semangat berbagai kepada sesama. \"Hari ini akan selalu menjadi simbol pengorbanan untuk berbagi. Hari ini menjadi simbol solidaritas, cara kita menyatakan cinta dan kasih sayang, serta semangat berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,\" katanya. Dalam kesempatan ini, Anis Matta juga menyampaikan ucapan selamat kepada umat muslim yang tengah menunaikan ibadah haji tahun ini dan semoga mendapatkan haji yang mabrur. \"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada saudara-saudaraku yang sedang menunaikan ibadah haji semoga haji saudara-saudara dicatat sebagai haji yang mabrur,\" katanya. Sehingga akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kehidupan seluruh umat Islam yang tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Mekah. \"Ibadah haji merupakan persamaan simbol kesetaraan sesama umat manusia. Saat ini, kita akan menghadirkan kembali, semangat kesetaraan, dan semangat persamaan sesama umat manusia,\" ujarnya. Ketua Umum Partai Gelora yang mendapatkan nomor urut 7 dalam Pemilu 2024 ini menegaskan, dunia saat ini dalam kekacauan, hingga terjadinya rasisme dan penindasan di mana-mana. \"Ketika dunia sedang dikacaukan oleh rasisme dan penindasan dimana-mana. Maka pengorbanan, solidaritas, semangat persamaan dan semangat kesetaraan inilah yang kita perlukan. Seperti yang kita rayakan pada Hari Raya Idul Adha ini, yang juga dirayakan oleh saudara-saudara kita yang tengah menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci,\" pungkasnya. (Ida)
KPU Tidak Mempermasalahkan Sosialisasi Bacapres Sebelum Resmi Mendaftar
Jakarta, FNN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tidak mempermasalahkan adanya sejumlah tokoh yang disebut-sebut sebagai bakal calon presiden yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat karena mereka belum resmi mendaftarkan diri sebagai bacapres.\"Yang namanya bakal calon presiden, capres, itu belum ada, pendaftarannya masih Oktober 2023. Jadi, orang-orang ini bukan siapa-siapa bagi KPU. Ya belum siapa-siapa, bagaimana kami mau mengatur,\" ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy\'ari kepada wartawan usai melantik 220 anggota KPU kabupaten/kota di Halaman Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu.Hasyim juga menyampaikan sosialisasi tersebut belum dapat dikategorikan sebagai kampanye karena KPU belum menetapkan para bakal calon presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024.Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.Dalam kesempatan yang sama, Hasyim menyampaikan KPU tidak mempermasalahkan tokoh-tokoh yang berkunjung ke daerah-daerah.\"Calon saja belum ada, mana bisa disebut kampanye. Orang mau silaturahmi dengan siapa saja itu boleh,\" ucapnya.Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.(ida/ANTARA)
Kontrak Pengadaan 13 Unit Radar GCI GM-403 Rp5,8 Triliun
Jakarta, FNN - Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menyampaikan nilai kontrak pengadaan 13 sistem unit radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 buatan Thales dari Prancis bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero) mencapai 354 juta euro atau setara dengan Rp5,8 triliun.“Nilai kontrak pengadaannya EUR 354.119.092,” kata Kepala Biro (Karo) Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Rabu.Dengan demikian, harga sistem radar GCI itu sekitar Rp446,8 miliar per unitnya.Dalam kesempatan yang sama, Edwin tidak dapat memberikan informasi detail lainnya, misalnya terkait penempatan radar.“Informasi itu belum bisa disampaikan saat ini,” kata dia.Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI memesan 13 unit sistem radar GCI GM-403 yang dibuat oleh perusahaan asal Prancis Thales bekerja sama dengan perusahaan plat merah PT Len Industri (Persero). Kerja sama strategis pengadaan 13 unit radar GCI GM-403 itu diteken oleh Thales dan PT Len Industri di Surabaya, Jawa Timur, pada 20 April 2022. Acara penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.Rencananya, pengiriman 13 unit sistem radar itu berlangsung pada 48 bulan (4 tahun) setelah kontrak efektif.“Kontrak ditandatangani pada tanggal 20 April 2022 dan pengiriman dilakukan dalam waktu 48 bulan setelah tanggal efektif kontrak. Selain itu, periode garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan,” kata Edwin Adrian Sumantha.Dia lanjut menyampaikan jika tidak ada halangan maka pengiriman 13 sistem unit radar GCI GM-403 berlangsung sesuai jadwal.Dalam perjanjian itu, terutama yang terkait radar, kerja sama mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (MRO) di dalam negeri, dan pengembangan bersama radar Komando & Kendali (C2) nasional.Dua perusahaan itu kembali meneken perjanjian kerja sama di Prancis pada 17 Mei 2022. Perjanjian itu menyepakati produksi bersama Radar GCI, dan dimulainya aktivitas pendefinisian aksi konkret untuk merealisasikan Head of Agreement (HoA) dari Strategic Partnership antara Len-Thales di tujuh area potensial.“Kerja sama ini sangat positif bagi peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri kita,” kata Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin dalam siaran resmi PT Len Industri pada 25 Mei 2022.PT Len dalam siaran resminya yang diakses di Jakarta, Rabu, menjelaskan Radar GCI merupakan salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai ‘mata’ pertahanan.“Dengan jangkauannya yang bisa mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya,” demikian penjelasan PT Len Industri dalam siaran tertulisnya.(ida/ANTARA)
Ace Hasan Meminta PPIH Memperhatikan Kebutuhan Jamaah Haji Lansia
Jakarta, FNN - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memperhatikan kebutuhan jamaah haji Indonesia terutama yang lanjut usia (lansia), mengingat beberapa dari mereka ada yang kesulitan berjalan kaki dalam jarak panjang dan waktu yang lama.Dia mengusulkan panitia penyelenggara haji Indonesia di Arab Saudi pun menyiagakan kursi roda atau mobil golf untuk membantu memobilisasi jamaah lansia saat mereka hendak menuju ke tempat melempar jumrah ke Jamarat.“Segera identifikasi kembali lansia yang membutuhkan bantuan mobil golf atau kursi roda yang telah kami mintakan, agar disediakan membantu jamaah ke Jamarat,” kata Ace Hasan, yang juga anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, dalam siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6).Dia menjelaskan momen melempar jumrah merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam rangkaian ibadah haji, karena ada pergerakan manusia yang cukup besar sehingga ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi penyelenggara haji Indonesia.Kondisinya pada tahun ini, dia menambahkan, letak tenda jamaah haji Indonesia ke Jamarat--tiang-tiang yang menjadi sasaran melempar jumrah--berjarak sekitar 2 kilometer.“Kementerian Agama untuk memastikan mengatur jadwal melempar dari masing-masing kloter, agar tidak terjadi penumpukan saat melempar jumrah dalam 3 hari ke depan. Penting sekali menempatkan para petugas untuk memantau situasi di Jamarat,” kata Ace Hasan.Dia juga mengingatkan PPIH untuk menyiagakan petugas di setiap titik strategis, yang dibekali juga dengan logistik seperti air minum.“Tempatkan para petugas di setiap titik yang strategis disertai logistik, terutama air minum dan petugas kesehatan di jalur yang dilalui jamaah, terutama rute Tenda Jamaah Al-Moashim ke Jamarat, termasuk standby (siagakan) petugas kesehatan,” kata dia lagi.Dia mengatakan pengalaman ibadah haji dari tahun ke tahun, banyak jamaah haji mengalami kelelahan dan dehidrasi--kondisi tubuh kekurangan cairan.“Para petugas harus betul-betul siaga,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu pula.Dia lanjut menyampaikan selepas mabit di Mina dan melempar jumrah, jamaah akan melanjutkan ibadah yaitu thawaf ifadhah dan sa’i di Masjidil Haram. Tahapan itu, menurut dia, penting menjadi perhatian PPIH karena jamaah dituntut memiliki stamina yang tinggi.Oleh karena itu, selain meminta panitia penyelenggara haji tetap siaga dan waspada, Ace Hasan juga mengingatkan pada jamaah untuk menjaga kesehatan.“Kami mengimbau kepada jamaah untuk menjaga kesehatan dan mempergunakan waktu selama mabit di Mina untuk istirahat dan berzikir,” kata dia.Sebanyak 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia pada Rabu beralih ke Mina untuk melempar Jumrah Aqabah yang merupakan bagian dari puncak haji.Pada Idul Adha (hari ke-10 Dzulhijjah), jamaah haji harus melempar Jumrah Aqabah dengan tujuh batu kerikil ke pilar yang melambangkan setan.Setelah melempar Jumrah Aqabah, jamaah haji melanjutkan dengan tahalul atau mencukur rambut yang dikenal dengan tahalul awal dan melepas pakaian ihram dengan pakaian biasa.Kementerian Agama pada kesempatan berbeda memastikan jamaah haji Indonesia sudah meninggalkan Muzdalifah, setelah sebelumnya sempat tertahan akibat bus yang akan mengangkut mereka ke Mina terjebak kemacetan.\"Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jamaah menuju Mina,\" ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dalam siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.Dia menyampaikan pada Rabu pukul 13.30 waktu Arab Saudi seluruh jamaah Indonesia telah naik bus menuju Mina.(ida/ANTARA)