ALL CATEGORY

Anies dan Buku yang Dibaca: Menggelitik Kebijakan dengan Caranya

Oleh Ady Amar -  Kolumnis Lewat buku yang diunggahnya itu pula sejatinya ia tengah mengeritik kebijakan salah dengan caranya. ANIES Baswedan piawai dalam menggelitik nalar publik. Bagi yang tak berdekatan secara pemikiran, atau boleh pula disebut mereka yang berjarak dalam sikap dan pilihan politik, biasa jika mesti merespons dengan tak sedap. Menggelitik ala Anies, itu tak perlu gunakan celotehan usil, atau apalagi sumpah serapah, yang itu jauh dari tabiatnya. Persoalan muncul di ruang publik, persoalan apa saja, yang tak disikapi Anies dengan narasi berbantahan menjadi polemik. Tentu akan menyakitkan para pihak yang berada dalam pusaran persoalan, atau para pihak yang turut andil menghadirkan persoalan. Anies memilih cara lain, tapi cukup menyentak. Menggelitik Anies itu mengeritik, dan itu cara yang dipilihnya. Tentu tidak sekadar kritik tapi juga memberi solusi apa yang mesti dilakukan. Menjadi biasa jika yang dilakukan Anies itu mengeritik lewat buku yang sedang dibacanya. Anies kerap mengunggah buku yang tengah dibacanya. Dipampangkan dengan jelas judul buku itu, memang tampak disengaja. Bisa dengan pose buku sedang dibacanya, atau buku diletakkan dipangkuannya. Judul buku jadi tampak jelas, sekaligus dengan nama penulisnya. Itulah style menggelitik Anies dengan buku yang diunggahnya. Menggoda mereka yang terbiasa bicara tanpa basic ilmu dalam mengambil dan memutuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan, yang muncul kebijakan grusa-grusu tanpa pemikiran matang. Membaca buku Anies, itu lebih pada \"membaca\" Anies lewat buku yang dibacanya. Tidak sekadar Anies yang terlihat tengah membagi momen sedang membaca buku, tapi lebih pada buku yang dibacanya seperti punya korelasi dengan kondisi bangsa. Sengaja diunggah untuk diketahui khalayak luas, utamanya para pengambil kebijakan. Gaya Anies yang menggelitik, itu bisa dilihat sebagai solusi dari persoalan yang muncul. Itu lah cara santun Anies, cukup hadirkan buku, yang itu bisa jadi sumbangsih mengurai persoalan yang tengah dihadapi. Menjadi aneh jika cara Anies membagi momen itu disalahpahami seolah sekadar pamer akan buku yang sedang dibacanya. Padahal itu cara berbagi sekaligus memberi solusi, bagaimana negeri ini bisa keluar dari persoalan yang membelit. Setidaknya, seingat penulis, Anies pernah mengunggah dua buku yang tengah dibacanya, tapi mampu menimbulkan kehebohan tersendiri. Bukan saja karena Anies yang menghadirkan buku itu, tapi lebih pada situasi negeri yang pas digambarkan oleh isi buku yang diunggahnya. Buku pertama yang diunggah, Minggu (22 November 2020) berjudul How Democracies Die (Bagaimana Demokrasi Mati). Buku karya Prof. Steven Levitsky dan Prof. Daniel Ziblatt. Anies mengunggahnya di media sosialnya, Facebook dan Twitter, dengan foto diri ia sedang serius membaca buku di ruang baca rumahnya. Tampak ia duduk santai di kursi dengan baju putih lengan pendek, mengenakan sarung motif kotak-kotak warna maron. Menghadirkan suasana serius tapi santai. Anies duduk di kursi dengan latar belakang rak buku yang berjejer rapi buku di situ. Di sampingnya terdapat meja panjang, yang diatasnya diletakkan foto-foto, dan kaligrafi menempel di dinding ruang yang bercat putih. Sapanya, \"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi.\" Tak ada perkataan lain. Tapi pesan kuat yang muncul, bahwa Anies tengah berbicara lewat buku yang dibacanya. Buku yang diunggah Anies itu berkisah tentang munculnya pemimpin yang lahir dari proses demokrasi (Pilpres), tetapi dalam perjalanan kepemimpinan dan kekuasaannya berubah menjadi otoriter. Ada ungkapan menarik dari Prof. Steven Levitsky, yang menjelaskan isi buku: \"Institusi menjadi senjata politik, digunakan secara paksa oleh mereka yang berkuasa melawan kelompok yang tidak berkuasa. Begitulah cara otokrat tampil meruntuhkan demokrasi, memenuhi dan \'mempersenjatai\' peradilan dan badan negara netral lainnya, membeli media dan sektor swasta (atau menekan mereka untuk diam), dan menulis ulang aturan main politik agar membuat arena pertandingan jadi tak adil bagi lawan.\" Anies pastilah sengaja mengunggah buku menggelitik itu, bahkan terkesan demonstratif. Jika lalu ada yang tersengat, itu sah-sah saja. Tanda tersadar bahwa demokrasi memang sedang tidak dijalankan dengan semestinya. Sedang buku kedua yang diunggah Anies, itu berjudul Principles for Navigating Big Debt Crises (Prinsip-prinsip Menavigasi Hutang Besar), karya Ray Dalio, Rabu (26 April 2023). Ray Dalio adalah seorang investor kesohor dunia. Kali ini Anies berpose santai duduk di kursi pantai sambil menghadap ke laut lepas. Seperti menikmati suasana sunsite, menghadirkan panorama indah. Satu kakinya ditekuk sedang kaki satunya diselonjorkan memanjang. Buku yang diunggahnya itu seperti baru akan dibacanya. Karenanya, judul dan penulisnya bisa terlihat jelas. Buku yang diunggah Anies seperti menggelitik pengambil kebijakan utama negeri, sembari menghadirkan solusi bagaimana negeri ini bisa terepas dari gurita lilitan hutang. Buku Big Debt Crises, berisi gagasan Ray Dalio bagaimana kebijakan publik merespons masalah krisis utang. Juga menyajikan penjelasan cara mengatasi krisis agar tak terulang. Buku ini lebih pada studi kasus, di mana Ray mengangkat peristiwa Depresi Hebat disekitar 1930-an, dan krisis keuangan tahun 2008 yang mengguncang dunia. Pula dipaparkan sejarah krisis, dan mengapa krisis itu bisa terjadi. Tak ketinggalan pula Ray menjelaskan bagaimana perusahaan miliknya, Bridgewater Associate, dalam mengatasi dan melewati krisis yang terjadi. Ungkapnya yang lain dalam bukunya itu, bahwa krisis bisa terulang, tapi polanya bisa terbaca, dan karenanya akan mudah diatasi. Anies di Twitter-nya memberikan caption sebagai keterangan gambar,  dan seperti biasanya menyapa dengan narasi membangun optimisme yang menyejukkan. \"Matahari yang terang itu, kini mulai meredup terbenam. Teduh, semilir dan tenang untuk membaca dan bersiap. Sebelum esok menyambut hari yang baru dan lebih baik. Bagi yang telah mengakhiri masa liburan, selamat bersiap kembali bekerja dan berkarya esok hari.\" Anies Baswedan yang Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang diusung Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS, ini mampu menggelitik dengan caranya,  memberi kesadaran baru lewat buku yang diunggahnya. Lewat buku  yang diunggahnya itu pula sejatinya ia tengah mengeritik kebijakan salah dengan caranya. Anies memang keren.**

Restorasi Kepemimpinan Nasional

Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih  \"Otak dan hati yang baik selalu merupakan kombinasi yang hebat dan akan melahirkan kekuatan yang dahsyat tetapi otak, hati  yang busuk akan membawa kerusakan dan bencana di mana mana\" Seorang pemimpin yang lemah berpura-pura terlihat kuat, efektif, dan bisa diandalkan, dia merasa mengetahui segalanya, ketika dia tidak mengetahui semuanya.  Selalu terlihat sibuk memimpin karena ingin memperlihatkan  dirinya kuat ketika bersama bawahannya, untuk masalah sepele. Sangat berbahaya, ini ciri lain seorang pemimpin yang rentan  terserang hipnotis. \"Kalau itu menyergap seorang Presiden dan tidak sadar sedang terhipnotis  adanya invasi senyap serangan dari luar, negara bisa berantakan\"  Sementara agar kelihatan kuat setiap hari hanya urusan koalisi. Rapat rapat menentukan capres cawapres, hebatnya dibungkus dengan narasi konsolidasi kebangsaan.  Istana sebagai posko kemenangan capres pilihannya. Di luaran menggema Koalisi Indonesia Raya, Indonesia Hebat, macam macam slogan bombastis tanpa esensi dan makna Lupa semuanya dan lengkap sudah, kita seperti terkena hipnotis atas terjadinya invasi senyap , yakni invasi, politik, ekonomi,  manusia, dan tentu invasi budaya, yang memang sengaja \"mereka\" - melalui agen-agen rahasia - susupkan dalam kehidupan masyarakat,  merekrut potensi para penghianat, menjual harga diri.  Celaka semua terhipnotis tidak sadar negara dalam bahaya invasi penjajahan gaya baru. Mereka tidak peduli, mereka perannya jutru sebagai agen merusak dan akan menghancurkan negara. Menutup mata dan hati dan buta melihat dibelahan beberapa negara Presiden yang telah menjadi boneka Cina,  terikat sangat kuat dan mengikat terjadinya intrik politik, ekonomi dan jabatan strategis  hingga konspirasi gelap dengan Cina ( Xi Jinping ) - berujung petaka. Terkesan Jokowi jangan sibuk urusan ecek ecek hanya sebagai petugas partai. Tuan Joko Widodo adalah Presiden,  tidak hati hati bisa berpotensi menjadi mafia dan penghianat negara dengan legalitas sebagai presiden, yang melakukan pembiaran invasi asing menjadi penjajah gaya baru, diera global yang ganas saat ini. Di tubuh bangsa ini sedang terjadi perilaku permisif dan ambivalensi standar nilai. Semua luluh lantak oleh nilai pragmatisme, hedonis dan enjoy live.  Kehidupan negara berbasis nilai nilai berpancasila maupun berkebudayaan luhur bangsa, kehilangan orientasi dan fungsi nyata dalam mengarahkan perilaku manusia Indonesia. Dilalap habis oleh nilai kehidupan kapitalis bahkan menyesak nafas terasa muncul ajaran komunis meletup dimana mana. Dalam artikel Prof. Haidar Nasir _\"keringkihan Berbangsa\"_ sangat gamblang gambaran wajah Indonesia saat ini : Keadaan masih diperburuk watak orang Indonesia yang munafik atau hipokrit, enggan bertangggung jawab atas perbuatannya, bersikap dan berperilaku feodal, percaya takhayul, erotik, dan lemah karakter. Negara atau pemerintah terasa tidak hadir sebagai pemecah masalah dan pemersatu yang otoritatif. Bhinneka Tunggal Ika dan sila Persatuan Indonesia lebih banyak disuarakan menjadi nilai normatif semata, tidak menjadi nilai manifes dalam kehidupan berbangsa-bernegara. Memang tidak enak diakui secara jujur saat ini sedang terjadi  kevakuman kepemimpinan yang kuat, yang terjadi pemimpin yang sibuk pura pura kuat, bersamaan  pelakunya suka melakukan penyalahgunaan kekuasaan dalam beragam bentuk. Prof. Haidar Nasir mengatakan, mengatakan lebih lanjut,  bahwa  \"politik dan kekuasaan menjadi kehilangan fungsinya dalam memecahkan masalah (problen solving ) dan menegakkan kebajikan umum (public-good) di tubuh bangsa. Hasil akhirnya kehidupan kebangsaan dan kenegaraan di negeri ini menjadi ringkih. Sesungguhnya bukan hanya ringkih tetapi kondisi negara di bidang hankam , politik, ekonomi dan semua regulasi konstitusi  negeri ini sudah rusak.  Prof Suteki mengatakan : _\"Sudah saatnya dilakukan Restorasi  Kepemimpinan Nasional agar kembali kepada *the truth and Justice*\"_ Lebih lanjut mengatakan : *Kerusakan sudah begitu akut, maka harus dilakukan perubahan yang radikal, extraordinary bukan perubahan yang biasa, baik inkremental  maupun Cut and Glue.****

Indonesia-Yordania Menggelorakan Islam yang Moderat dan Damai

Jakarta, FNN - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel bersama Duta Besar Yordania di Indonesia Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman sepakat untuk menggelorakan Islam yang moderat dan damai.“Tujuan kami bersama adalah menunjukkan wajah Islam yang damai. Kita tangkal paham takfiri, kita gelorakan dakwah Islam yang Rahmatan Lil Alamin,\" ujar Rycko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.Pernyataan tersebut ia sampaikan usai Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman berkunjung ke Kantor Pusat BNPT di Sentul, Jawa Barat, Selasa (2/5).Dalam pertemuan tersebut, Rycko menekankan pentingnya melakukan segala upaya untuk menunjukkan wajah Islam yang moderat dan damai, termasuk menggaungkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.Rycko juga menambahkan bahwa salah satu strategi Indonesia dalam menangani penyebaran paham-paham kekerasan adalah dengan menghadirkan tokoh agama dan cendekiawan yang moderat.\"Kita mewaspadai paham-paham yang menggunakan simbol Islam untuk menyebarkan kekerasan dan kebencian, kita menghadirkan tokoh agama dan cendekiawan untuk meng-counter (melawan) doktrin-doktrin tersebut,\" ujarnya melanjutkan.Menyambung pernyataan tersebut, Duta Besar Yordania untuk Indonesia Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman mengaku bahwa kerja sama selama ini berjalan efektif karena adanya kesamaan cita-cita di antara kedua negara.\"Hubungan kerja sama ini sudah berjalan lama dan efektif, karena Indonesia dan Yordania memiliki kesamaan cita-cita, yakni menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya,\" ujar Abdallah Suliman.Terkait tokoh agama yang turut membantu dalam menangkal paham kekerasan, Yordania bersedia mengirimkan ulama-ulamanya ke Indonesia untuk turut membantu misi tersebut.\"Ulama-ulama Yordania dapat datang dan ikut melawan paham-paham yang salah,\" ujarnya.Selama ini, Indonesia dan Yordania telah berperan aktif dalam upaya penanggulangan terorisme sebagai implementasi atas ditandatanganinya nota kesepahaman antara BNPT RI dengan Menteri Dalam Negeri Yordania pada tahun 2021.Tidak hanya itu, peran aktif kedua negara dalam penanggulangan terorisme juga turut dibuktikan dengan terselenggaranya Aqaba Process di Indonesia pada 2022 yang merupakan sebuah inisiatif King Abdullah II dari Kerajaan Yordania.Aqaba Process telah mempertemukan 16 negara untuk meningkatkan koordinasi penanggulangan terorisme di tingkat global.(sof/ANTARA)

Rafael Alun Diduga Menyamarkan Transaksi Jual Beli Rumah

Jakarta, FNN - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi Rafael Alun Trisambodo (RAT) diduga telah menyamarkan transaksi jual beli rumah.Hal itu terungkap setelah penyidik KPK memeriksa satu orang pihak swasta atas nama Hirawati pada Selasa (2/5).\"Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya transaksi jual beli rumah yang disamarkan oleh tersangka RAT dengan memanipulasi beberapa item transaksinya,\" kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu.Ali mengatakan awalnya KPK juga memanggil dua saksi lainnya pada Selasa, meski demikian dua saksi dari pihak swasta berita Jennawati dan Thio Ida tersebut mangkir dari panggilan penyidik. KPK selanjutnya akan menjadwalkan pemanggilan ulang terhadap keduanya.\"Kedua saksi tidak hadir dan KPK ingatkan agar kooperatif hadir pada penjadwalan berikutnya,\" ujarnya.KPK telah secara resmi menahan dan menetapkan Rafael Alun Trisambodo (RAT) sebagai tersangka pada 3 April 2023. Rafael Alun ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima gratifikasi dari beberapa wajib pajak atas pengkondisian berbagai temuan pemeriksaan pajak.Tersangka Rafael Alun diduga memiliki beberapa perusahaan, salah satunya ialah PT Artha Mega Ekadhana (AME) yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi terkait dengan pembukuan dan perpajakan.Penyidik KPK juga menemukan tersangka Rafael Alun diduga menerima aliran uang sebesar 90.000 dolar AS melalui PT AME tersebut.Alat bukti lain yang disita penyidik adalah safety deposit box (SDB) berisi uang sekitar Rp32,2 miliar yang tersimpan di salah satu bank dalam bentuk pecahan mata uang dolar AS, mata uang dolar Singapura, dan mata uang euro.Tim penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di kediaman tersangka Rafael Alun di Jalan Simprug Golf, Jakarta Selatan. Dari penggeladahan tersebut, ditemukan sejumlah barang, seperti dompet, ikat pinggang, jam tangan, tas, perhiasan, dan sepeda serta uang dengan pecahan mata uang rupiah.Atas perbuatannya, tersangka Rafael Alun dijerat Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.(sof/ANTARA)

Terkait Kematian Asiah di Lift Bandara, Polisi Melakukan Penyelidikan

Medan, FNN - Polresta Deliserdang yang dibantu oleh Ditreskrimum Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan terkait kematian Asiah Shinta Dewi Hasibuan di lift lantai 1 Bandara Kualanamu yang ditemukan pada Kamis (27/4) lalu.\"Pihak Polresta Deliserdang beberapa waktu lalu sudah bekerja meminta keterangan oleh Angkasa Pura dan pengelola Bandara Kualanamu terkait kematian Asiah,\" ucap Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak di Medan, Selasa (2/5) malam.Kapolda melihat lift Bandara Kualanamu tersebut yang menyebabkan terjadi kecelakaan itu ada celah ruang sekitar 40 sampai 60 cm.\"Kenapa ada ruang? Kenapa lift itu bisa terbuka padahal pintu ada di sana? Nah ini bagian dari pemeriksaan oleh penyidik Polresta Deliserdang yang dibantu oleh Ditreskrimum Polda Sumut baik kepada pengelola bandara maupun nanti pihak pabrikan yang memasang lift tersebut,\" ucap Panca.Walaupun, kata Panca, pihak pengelola bilang sedang melakukan perbaikan. Tetapi sebagaimana CCTV itu pintunya terbuka yang bersangkutan (korban) tidak sadar ada ruang ketika melangkah terjatuh.\"Termasuk juga bagaimana proses pencarian di sana (Bandara Kualanamu). Saya bicara sama pihak pengelola bandara ini bagian dari koreksi. Percayakan sama kami, kami akan buka secara transparan setelah anak-anak memperoleh kesimpulan,\" ujarnya.Sebelumnya, manajemen PT Angkasa Pura Aviasi mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan lima personel Bandara Internasional Kualanamu.\"Kelima personel yang dinonaktifkan, dua pejabat senior manager membidangi fungsi operasi dan teknik. Tiga orang dari operation security yang membidangi CCTV operator,\" ujar Head of Corporate Secretary and Legal Bandara Kualanamu, Dedi Al Subur, Selasa (2/5) malam.Penonaktifan sebagai bentuk upaya PT Angkasa Pura Aviasi untuk penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.(sof/ANTARA)

TNI-Polri Menggelar Pertemuan di Perbatasan NTT-Oecusse Timor Leste

Kupang, FNN - Aparat TNI-Polri yang bertugas di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Distrik Oecusse, Republic Democratic Timor Leste menggelar pertemuan guna menyamakan persepsi dan menjaga kekompakan dalam melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan negara.Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Amfoang Timur Iptu Jemmy Sigakole, Rabu (3/5) mengatakan pertemuan yang dilakukan aparat TNI/Polri di wilayah perbatasan itu merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan di wilayah perbatasan itu setiap bulan.\"Kami melaksanakan kegiatan pertemuan ini guna menjalin kekompakan dan menyamakan persepsi selama kami masih bertugas di sini,\" kata Kapolsek Amfoang Timur Iptu Jemmy Sigakole.Ia mengatakan kegiatan pertemuan yang berlangsung di Mapolsek Amfoang Timur Kecamatan AmfoangTimur Kabupaten Kupang diikuti anggota keamanan yang bertugas di kawasan perbatasan negara Indonesia-Timor Leste guna menyamakan persepsi dan menjaga kekompakan saat melaksanakan tugas di kawasan perbatasan negara.Menurut dia kegiatan rutin yang dilakukan itu diinisiasi Kapolsek Amfoang Timur Iptu Jemy Sigakole, Komandan Kompi Pengamanan Perbatasan RI RDTL Batalyon Kavaleri 10 dan Koramil 1604-03 Naikliu, serta Komandan Pos Angkatan Laut Oepoli.Jemy Sigakole mengatakan sinergitas TNI-Polri yang bertugas di wilayah perbatasan NKRI dan Distrik Oecusse RDTL selama ini berlangsung dengan baik tanpa ada gesekan atau kesalahpahaman.Dia mengatakan kegiatan pertemuan dihadiri Komandan Kompi Pamtas RI RDTL Lettu Kav Anrey Rusdyansah Str. Han, Danpos Pantai Letda Kav Einggi str. Han. Kapolsek Amfoang Utara diwakili Aipda Yulius Patidangga, Danpos AL Oepoli Serma Marten, Danramil Naikliu diwakili Serda Kristo Weo serta masing-masing personil baik dari Polsek Amfoang Timur, Koramil 1604-03 Naikliu serta Pos TNI-AL dan personil Pamtas RI RDTL.(sof/ANTARA)

KPU Memastikan Publik Mendapat Akses Dokumen Pendaftaran Caleg

Jakarta, FNN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memastikan publik dapat mengakses dokumen pendaftaran calon legislatif (caleg) DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu 2024, kecuali dokumen yang dirahasiakan.  \"Kami pastikan bahwa dalam tahapan pencalonan ini sepenuhnya menggunakan digitalisasi sehingga nanti publik dapat mengaksesnya, khususnya dokumen yang tidak dikategorikan dokumen yang dirahasiakan,\" kata anggota KPU RI Idham Holik saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu.  Ia menyampaikan pula dokumen yang tidak dirahasiakan atau dirahasiakan itu merujuk pada ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.  Pasal 17 huruf g UU Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa informasi yang dikecualikan untuk diakses oleh publik adalah informasi yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang. Berikutnya, Pasal 17 huruf h menyebutkan informasi yang dikecualikan termasuk informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkap rahasia pribadi terdiri atas riwayat dan kondisi anggota keluarga; riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang; dan/atau kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang.  Lalu, ada pula informasi mengenai hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuan seseorang; dan/atau catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal.  Kemudian, Pasal 18 mengatur bahwa informasi yang dapat dipublikasikan adalah putusan badan peradilan; ketetapan, keputusan, peraturan, surat edaran, ataupun bentuk kebijakan lain, baik yang tidak berlaku mengikat maupun mengikat ke dalam ataupun ke luar serta pertimbangan lembaga penegak hukum; surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan; rencana pengeluaran tahunan lembaga penegak hukum; dan laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum.  \"Jadi, nanti KPU merujuk ke sana (UU Keterbukaan Informasi Publik) untuk informasi yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan,\" kata Idham.(sof/ANTARA)

Etik Perjuangan Buruh Dibatalkan Dengan Sikap Feodal Said Iqbal

Jakarta, FNN – Peringatan Mei Day, 1 Mei, lalu masih menyisakan cerita yang memiriskan. Bukan cerita tentang ekspresi-ekspresi atau tuntutan para buruh, tapi cerita tentang pertemuan ketua partai buruh dengan calon presiden Ganjar Pranowo yang nuansa politiknya sangat kental. Dan yang lebih miris lagi adalah cerita tentang adanya foto dari Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mencium tangan Ganjar Pranowo. Bagaimana mungkin seorang pimpinan partai buruh mencium tangan seorang calon presiden yang mendukung omnibuslaw? Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung dalam Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Rabu (3/5/23) mengatakan: “Sebelum komentar, disclaimer dulu ya: Andi Noya, Said Iqbal, Jumhur Hidayat, pemimpin gerakan partai buruh, ketiganya temen baik saya, jadi saya perlu hati-hati. Tapi, yang saya tidak perlu hati-hati adalah sikap feodal dari pemimpin buruh. Itu jelas. Dan kita tahu kalau Said Iqbal mencium tangan Ganjar, Ganjar itu adalah pro omnibuslaw. Jadi, dia pro penindasan buruh, kan itu terbalik-balik. Jadi, walaupun apa pun elemen di belakang itu, tetap omnibuslaw itu menghina buruh atau mengeksploitasi buruh.” Peristiwa tersebut juga membuat Rocky mempertanyakan di mana keploriatan partai buruh kalau akhirnya harus berkunjung pada rumah kapitalis atau borjuis. Secara ideologis, di dalam perjuangan partai buruh di mana-mana di seluruh dunia, dia mau melakukan agenda alternatif, bahkan agenda frontal dengan partai yang berkuasa atau dengan elemen-elemen yang berkuasa yang disebut sebagai oligarki. Jadi, secara ideologis fatal sebetulnya perjuangan partai buruh. Apalagi sifat partai buruh itu mesti pindah dari sifat unionis dari sekadar memperjuangkan upah, lalu pindah menjadi perjuangan struktur ekonomi itu perubahan ekonomi dan itu yang kita inginkan. “Jadi di mana keproletariatan partai buruh kalau akhirnya harus berkunjung pada rumah kapitalis, rumah borjuis. Sekarang omnibuslaw kan rumah borjuasi,” ujar Rocky. Dalam diskusi yang dipandu oleh Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky menyesalkan sikap Said Iqbal yang mencium tangan Ganjar Pranowo sambil membungkuk. “Saya menyesalkan betul Said Iqbal itu ada di situ dan mencium tangan sambil membungkuk pada Ganjar Pranowo. Ganjar belum jadi apa-apa. Yang orang tahu Ganjar selama jadi Gubernur Jawa Tengah itu pro omnibuslaw, yang menyebabkan banyak buruh terlantar,” tegas Rocky. Bahkan, kata Rocky, sampai sekarang kalau kita ke Jawa Tengah, para buruh masih menganggap bahwa Ganjar tidak memperhatikan nasib mereka. Apalagi soal wadah. Dan  semua itu sebetulnya adanya di omnibuslaw. “Lepas dari soal-soal kepentingan sesaat, tapi etik dari perjuangan buruh itu dibatalkan dengan sikap feodal tadi,” kata Rocky. (ida)

Mainan Dor-doran Lagi

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  SAYANG pelaku penembakan itu tewas atau ditewaskan sehingga tidak dapat diusut motif melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat. Apapun motif tetapi kasus ini adalah sebuah teror. Bukan semata si pelaku yang menjadi teroris tetapi disain yang memanfaatkan pelaku itulah teroris sebenarnya. Tewasnya pelaku hanya membenarkan \"cut off\" dari jalinan.  Seperti biasa kasus-kasus seperti ini tidak pernah tuntas. Targetnya citra sesaat. Jika tidak tewas maka pelaku mengidap gangguan jiwa. Atau kalaupun tertangkap dan sehat maka tidak dapat diikuti kelanjutannya. Kasus nenguap dan dilupakan. Tidak ada yang merasa berkepentingan atau peduli dengan pelaku dan jaringannya.  Karenanya kasus dor-doran seperti ini hanya \"sekilas berita\" atau \"lintasan peristiwa\" yang ramai sesaat. Ribut tuntut agar dilakukan pengusutan, tapi semua serba sulit karena pelaku tewas atau sakit jiwa. Lumayan seminggu dua minggu menutup kasus atau peristiwa lain. Penembakan Kantor MUI saat ini ditujukan agar ulama atau \"markas besar umat Islam\" menjadi obyek gonjang-ganjing. Dikesankan ada pihak yang \"dendam\" atau \"benci\" pada MUI. Warning yang sekaligus tantangan. Keduanya bagi umat Islam tentu siap dihadapi \"ente jual gue beli\". Umat Islam kuat dan siap jika menghadapi lawan yang jelas dan berani berhadap-hadapan.  Tapi umat Islam menyadari bahwa kasus seperti ini hanya main-mainan yang tidak berpengaruh signifikan. Sekedar mainan dor-doran.  Korban tewas pun satu yaitu pelaku itu sendiri yang memang ditumbalkan. Memang kasihan dia.  Di kalangan masyarakat khususnya umat Islam sendiri apabila muncul kasus seperti ini menyikapi beragam, yaitu  : Pertama, langsung berseru \"PKI..! \" karena serangan kepada agama khususnys Islam dalam kesejarahannya dilakukan oleh PKI yang memang anti agama. PKI gaya baru kini terus berkeliaran.  Kedua, ini kerjaan intelijen baik dalam atau luar negeri. Hanya yang memiliki kemampuan untuk datang dan pergi dengan cepat tanpa jejak adalah pekerjaan di ruang ini. Hukum tidak mampu menyentuh atau menindaklanjuti.  Ketiga,  memang asli perbuatan sendiri karena berbagai motif termasuk iming-iming atau mungkin salah pandang mengenai obyek. Aspek ketiga ini berdasarkan sikap kesal, benci atau dendam pribadi. Hal ini menjadi  kemungkinan yang terkecil.  Penembakan di MUI tidak masuk akal karenanya diduga dilakukan oleh pihak yang mengabaikan atau memainkan akal. Tepatnya akal-akalan alias rekayasa.  Hikmah dari \"serangan\" kepada MUI itu ialah  menjadi momen bagi umat Islam untuk lebih intens melakukan konsolidasi. Rapikan shaf perjuangan bersama. Orang-orang zalim dan kafir selalu berusaha untuk mengganggu agama. Bersikeras ingin memadamkan cahaya Allah.  \"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan tipu daya mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir benci\" (QS Ash Shaff 8). (*)

Penembakan Kantor MUI Pusat Aksi Individu Salah Belajar Agama

Surabaya, FNN - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta bukanlah tindakan terorisme, melainkan aksi individu yang salah belajar agama.\"Saya meyakini ini tindakan individu yang salah belajar agama atau orang yang salah memahami agamanya,\" kata Yaqut usai pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 di UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam (2/5).Dia berharap polisi memproses hukum peristiwa tersebut secara tuntas meski pelakunya sudah meninggal dunia.\"Aparat tetap harus memproses dan menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut agar aksi semacam itu tidak terulang kembali,\" tegasnya.Yaqut juga meyakini semua agama di dunia selalu mengajarkan perdamaian dan cinta kasih antarsesama makhluk, bukan kekerasan dan konflik yang membuat suasana dunia menjadi mencekam.Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, ditembaki orang tak dikenal pada Selasa (2/5).Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Arif Fahrudin mengatakan sebelum insiden penembakan, pelaku memang telah mendatangi Kantor MUI Pusat sebanyak dua kali.Kaca gedung Kantor MUI Pusat itu pun pecah dan berserakan.Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Komarudin menyebut pelaku, yang merupakan pria berinisial M berusia 60 tahun berdomisili di Lampung, meninggal dunia. Penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol.(ida/ANTARA)