CATATAN-BABE

Jin Buang Anak

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Jin buang anak adalah ungkapan humoristik khas  Betawi untuk menjelaskan tempat yang jauh.  Jin sering dijadikan sasaran humor Betawi.  Ada juga jin maen ayunan, yang menjelaskan perilaku santai.  Ahli sahibul hikayat Betawi tahun 1950-an hingga 1970-an Haji Ja\'it, ketika wafat diigantikan puteranya bernama Sofyan Ja\'it. Sebelumnya,  ahli sahibul hikayat yang bekend di Jakarta tahun 1930-an Haji Ja\'far (narsum: Maimunah binti Sapiun,, nyai saya). Hikayat mereka selalu melibatkan jin sebagai pelengkap penderita. Menurut Haji Ja\'jt sasaran lebih baik jin, sebab kalau orang bisa ada yang tersinggung. Ridwan Saidi pernah bertanya pada Jait, \"Ente becandain jin terus, apa ga pernah dipergokin jin?\" Ja\'it pun menjawab ,\"Pernah, kalau ente ana ceritain, pasti serem ente.\" Tradisi tutur Betawi dengan berpulangnya kedua tokoh tersebut pun nemudar. Beberapa aktivis muda seni mencoba mengangkat ngebuleng, tradisi tutur Bekasi. Yang saya pernah saksikan tak ada jinnya. Tradisi seni tutur tanpa alat peraga, berbeda dengan wayang. Perkembangan teknologi menyingkirkan budaya tutur, bahkan  nyaris menggeser wayang . Ini harus menjadi concern pemerintah dan komunitas pencinta seni. Content seni budaya tutur semata-mata untuk menghibur termasuk Sahibul Hikayat Betawi. Tidak ada maksud lain selain menghibur.  (RSaidi)

Perjanjian Internasional Pertama: Portugis dan Sunda Kalapa 1521

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Pernjanjian Internasional pertama yang dilakukan pihak di Indonesia (Sunda Kalapa) dengan Portugis Malacca tahun 1521. Pihak kerajaan Sunda sebagai avalis yang diwakili Samyam (utusan). Trip pertama ke Malacca tahun 1518. Rombongan dari Indonesia: 1. Syahbandar Wa Item, dapat berbahasa Portugis 2. Patih Majakatera Mundari, tandam atau mitra Syahbandar. 3. Samyam. Misi mereka menjajagi kemungkinan Portugus mau investasi pembangunan Kalapa II karenak Kalapa I rusak dilanda rob. Tegen prestatie bagi Portugis monopoli perdagangan lada. Pihak Portugis mempelajari butir2 dengan serius. Baru tahun 1520 pembicaraan lanjut di Bogor.  Tahun 1521 perjanjian ditanda tangani. Pihak Sunda Kalapa tiga nama di atas. Portugis diwakili cukup banyak pihak baik pebisnis dan mereka yang newakili Laksmana d\'Albuquerqe.  Uang diserahkan tunai pada pihak Sunda Kalapa. Yang kelak pada tahun 1540 pemakaian uang diaudit dan dinyatakan WTP wajar tanpa pengecualian yang dalam Portugis disebut fico. Pada 23 Agustus 1522 sebagai tanda perjanjian disepakati Portugis menasang padrao (monumen stone), photo atas. Lokasi simpang Jl Cengkeh dan Jl Kunir. Naskah asli perjanjian sendiri ada di Portugis. Tanda tangan Wa Item huruf Arab waw. Nama-nama Wa Item dan Patih Mundari, mengingat jasanya, patut dijadikan nama jalan di Jakarta. (RSaidi)

Hotel Bebas Inlander

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Litho di atas Der Nederlander Hotel di Rijswijk yang selesai dibangun 1898/9. Lokasi sejalan dengan Istana Merdeka.  Seperti halnya Hotel Des Indes, Der Nederlander juga tak terima tamu pribumi dan Atab.  Ada seorang Arab kaya bin Abdat tahun 1920-an ditolak bermalam di Des Indes. Kesalnya dilampiaskan dengan bikin Hotel Des Galeries di Jl Hayam Wuruk seberang Des Indes yang di Jl Gajah Mada (narsum: Hussein Bajerei). Ketidak-adilan dalam penerimaan tamu2 oleh beberapa hotel milik Belanda memang sejalan dengan ketentuan gemeenteraad van Nederlands Indie tentang peringkat kewargaan; 1. Hollander en Europeaner 2. Vreemde Oosterlingen: Chinezen, Japon, n Arabieren 3. Inlander Jaman Orde Lama mérek dagang harus diIndonesiakan. Der Nederlander jadi Dharma Nirmala. Dharma bekerja. Nirmala nir + mala, nir zonder, mala bencana. Zonder bencana. Untung bukan Dharma Nirlaba, hotel  zonder untung. Jaman Orba Dharma Nirmala dirombak jadi Bina Graha, office Presiden.  Jaman Orla berdiri Hotel Indonesia. Hotel ini jadi icon Jakarta. Berdirinya HI dengan biaya pampas an perang Jepang. Tak ada khobar skandal penggunaan pampasan. Proyek yang dirancang dibiayai pampasan semua terwujud, tak ada yang mangkrak. Hotel Des Indes sejak awal Orba sudah dirontokan tak bersisa.  Bersamanya ikut rontok bukti sejarah kezaliman rasialisme penjajah Belanda terhadap native Indonesia. (RSaidi)

Sunat Cara Egypt Saja Berubah, Pun Kekuasaan

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  SUNAT artinya potong. Indonesia mengenalnya dari migran Egypt pada IV SM.  Kali Ciwahanten, Banten, dan Citarum, Bekasi, artinya berkorban hewan.  Puasa artinya tidak makan dan minum, ini bukan morfologi, tapi kata dasar. Ini tradisi Egypt yang diresap kaum Saba di Indonesia  sejak abad II M. Karena itu Layt Abu Nashr, wafat 983 M, tidak memasukannya dalam kitab Masa\'il yang ditulisnya. Cara sunat Egypt pasien langsung dipotong dalam posisi yang bersangkutan berdiri.  Sesudah dipotong orgaan bersangkutan langsung dibaur jenis pasir tertentu untuk stop pendatahan. Sunat system Betawi yang saya alami.   Saya disunat usia 10. Ayah undang Hajj Maliki Kwitang seorang pakar sunat yang kebilangan. Mak bangunkan aku pagi buta dan langsung disuruh berendam. Kok? Aku heran. Supaya empuk, Wan, pas digodotnye. Kata Mak. Aku dituntun di pekarangan. Oleh Haji Maliki orgaan bersangkutan dijepiit bambu. Baru digodot.  Yang luka dikasi cairan. Pas seremoni usai teman-temanku pada teriak, Opedi (kata seru) Riduan kaga nangis. Korban hewan di tepi sungai dan kepala hewan dilarungkan di sungai. Daging jadi hidangan bersana. Ini Egypt.  Kalau puasa tak ada bulan khusus. Kuasa adat yang menentukan. Lamanya 40 hari. Lebarran hari penutupan puasa. Di bawah pimpinan kuasa adat mereka ziarah kubur. Ini resapan tradisi Egypt jauh sebelum Islam datang.. Teknik sunat lama sudah ditinggal orang karena ditemukan cara bersunat yang lebih nyaman. Itulah modernisasi, dan itulah perubahan Di bidang apa pun niscaya terjadi, termasuk kekuasaan. Bila  lapuk digusur orang. (RSaidi)

Big Mouth Elite dan Narasi Sejarah

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  DALAM bahasa Betawi big mouth disebut Gedé Bacot. Omongan tak cocok dengan realita. Sehari-hari, terutama dalam dunia politik, hal ini banyak kita jumpai. Transformasi big mouth malah di sekolah melalui pelajaran sejarah yang kontenmya ditulis lebih banyak berdasarkan khayalan. Buku \"sejarah\" pertama diterbitkan Belanda tahun 1894 berjudul Hikayat Tanah Hindia. Buku ini ditulus berbasis bual. Kemudian di abad XX  didatangkan kepala library Paris yakni George Codees. Prasasti Kedukan Bukit tentang Weltaanschuwung kaum Saba diklaim sebagai \"bukti\" adanya sebuah kerajaan. Belanda kemudian menelorkan seorang yang disebutnya \"maha sejarahwan\" Prof DR RM Ng Purbotjaroko. Pak Maha mengklaim ada kerajaan Tarumanagara nun di abad IV M. Pak Maha menggunakan dua alat bukri: prasasti Campea dan Batu Tumbuh. Dua  prasasti itu  dibuat migran Khmer pada medio XIII M dengan aksara Venggi bahasa Khmer Hind. Kebobongan ini berlanjut  sampai kini. Tanpa disadari hal ini turut menyumbang pembentukan behaviour Gedé Bacot. Proyek apa pun yang didahulukan gembar-gembor reklame yang ujung-ujungnya mangkrak.  Apakah ini sifat dasar orang Indonesia? Bukan.  Nama-nama perikakas kelamin tidak ada yang asli Indonesia, semua bahasa serapan. (RSaidi)

Syekh Siti Jenar (?)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Di Lemah Abang, Karawang, Jawa Barat terdapat dua makam.  Yang utara disebut berdasar data revelata Darugem, artinya orang yang pindah agama. Aliasnya Bentong atau bin (en)Tong. Almarhum putera bapak Tong.. Sulit diketahui nama almarhum. Di sebelah selatan Syekh Kura bukan Quro. Kura bahasa Betawi yang artinya belakang  Nama aslinya Hasanudin asal Champa dan wafat 1418,  Syekh kemungkinan sudah masuk Karawang pada XIII M. Kalau dari laut posisi makam Syekh Kura memang di belakang Syekh Darugem.A Artinya ketika Syekh Kura dimakam, makam Syekh Darugem sudah ada. Darugem pindah agama dari dan ke? Sebelum menjawab, kita telusurii situs pedepokan dengan kolam di Kampung Iri\'an (bukan Irian) di desa Bambu Jenar, kecamatan Teluk Pucung, kabupaten Bekasi.  Tempat ini masih dirawat. Lokasinya ada tengah perumahan real estate. Bangunannya sangat tua dan mungkin di antara abad VII/VIII M. Syekh Kura berpesan ingin dimakamkan dekat Darugem. Tidakkah Darugem yang mengajar di Kampung Iri\'an? Iri\'an artinya menerbitkab rasa iri.  Bekasi artinya tempat suci. Sama dengan Besakih di Bali dan Pesakih di Cengkareng .  Ke mana kata suci merujuk? Bisa ke bangunan monotheis Batu Jaya di Karawang. Situs ini oleh Bujangga Manik dalam Lalampahan XIV M disebut Ramanea, atau  makam Darugem di Lemah Abang, bisa juga dua-duanya.  Terkait dengan Batu Jaya sebagai situs monotheisme, sangat mungkin sebelum Islam VII/VIII M paham monotheisme sudah banyak penganutnya di  Karawang dan Bekasi.  Keyakinan monotheistic  ini disebut agama Saba. Ben Tong yang Saba itu pada VII/VIII M berpindah ke Islam. Penduduk Karawang Bekasi menyebutnya Darugem atau Ben Tong, tapi orang luar menyebut nama desanya, yakni Desa  ustadz Ben Tong Bambu Jenar. Syekh Siti (tanah) Jenar kah? Sangat mungkin, karena Siti artinya tanah. (RSaidi)

Kerajaan Samudera Pasai dan "Kerajaan" Tarumanagara

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  BANYAK kerajaan yang tampil tanpa bukti. Misalnya Tarumanagara yang katanya kerajaan abad IV M. Prof Dr RM Ng Purbo Tjaroko mengklaim legalitas histori Tarumanagara dibuktikan dengan prasasti Kebon Kopi II dan Prasasti Tugu. Di Tugu Priuk tak ada prasasti. Prasasti yang dia maksud di Batu Tumbu, Priuk. Pada baris ke-3 Kebon Kopi berbunyi: Srimatah Purnawarmanah Tarun-a-naga. Mestinya letterlijk diartikan Baginda Purnawarman Naga Taruna. Naga Taruna julukan raja. Kedua prasasti dari medio XIII M, Purnawarman raja Khmer yang tewas dalam Cyam Çoda, serangan Siam di abad itu. Dia bukan orang Bekasi seperti klaim Pak Purbo. Selanjutnya Pak Purbo menerjemahkan Batu Tumbu, kata dia Batu Tumbu berkisah tentang penggalian parit dari sungai Chandrabagha hingga sungai Gomati. Kemudian, kata  Pak Purbo, Purnawarman pesta dengan sembelih 1000 (se-céng) ekor kerbau. Chandrabagha kutipan dari Batu Tumbu. Artinya sinar bulan purnama yang jatuh ke taman. Purnawarman terluka dalam perang lalu direbahkan di taman. Gomati di Cakung bukan sungai tapi genangan air. Gomati bahasa Swahili yang artinya gadis jelita. Mungkin genangan air ini indah.  Lagi pula di Bekasi di abad IV M apa ada populasi kerbau mencapai 1000 ekor?  Pak Purbo, Pak Purbo. Time line kelahiran Samudra Pasai, yang didirikan oleh Merah Silu atau Malikus Saleh, sangat jelas. Dan itu tertera dalam koin logam: 1250. Indikator power system adalah ekonomi. Tak ada power system sebelum peredaran uang. Harus jelas juga apa bisnis kerajaan yang diklaim berhadlir somewhere di Andunisi (nama sebelum Indonesia). Peredaran alat tukar di zona-zona ekonomi yang berpusat di labuhan niaga. Ada sekitar 22 zona econ dari Banda Aceh hingga Bandaneira. Banda artinya zona econ. Kata lain banjar dan rang pada  Semarang dan Amurang. Sulit membayangkan kerajaan yang berlokasi di pinggir sungai bisa tutup APBN pengeluarannya. Kerajaan pinggir sungai itu bukan mayor power system. Kalau minor power system masuk di akal. Makanya tak ada jejak. Membiayai pasukan reguler tidak murah. Bikin istana dan perawatannya pun tak murah. Mana mau abdi istana diupah dengan jeruk purut. Pasai itu zona ekonomi. Arus alat tukar sudah sejak VII M masuk Lamuri, Aceh. Bukti di meseum Banda Aceh dan Fadli  Zon Library. Tidak semua zona ekonomi menjelma jadi kerajaan. Misal Semarang yang membiayai pembangunan candi Borobudur, expedisi Mataram era Sultan Agung ke Jakarta, dan perang Diponegoro. Narasi sejarah itu logika, kalau tak logis bukan sejarah.  (RSaidi)

Kuat Tuntutan Kembali ke UUD 45, Now

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Sembilan anggota Dokoritsu Zyunbi Tsosakai BPUPKI penanda tangan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 tak pasti mendapat mandat pleno BPUPKI, karena itu sulit disebut sebagai panitia perumus.  Sebutan Piagam Jakarta sebagai dokumen sejarah benar.  Dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dikatakan Piagam Jakarta sebagai menjiwai dan tak dapat dipisahkan dengan UUD 45. Ini tak dapat diperdebatkan lagi. Bung Karno menempatkan dengan cerdas hubungan Piagam Jaiarta dan UUD 45. Perubahan UUD 45 sebanyak 4 x yang dilakukan MPR Reformasi menghebohkan. Zwaakpunt, titik lemahnya pada cara-cara perubahan yang dilakukan onrechterlijk, tak pula ditempatkan dalam Lembaran Negara, sehingga Konstitusi perubahan  onrechtlijk.  Reaksi atas perubahan muncul sejak 2003 melalui diskusi-diskusi terbuka, juga debat  RS verrsus  para juru cakap perubahan a.l DR Adnan Buyung, Nasution SH, dan penerbitan buku.  Kemudian ada gugatan hukum atas perubahan  UUD 45 ke lembaga peradilan dan masih berproses di tingkat MA. Penggugat Dr Zukifli Ecomei. Jalan hukum ditempuh sejak 2020. Aksi massa yang berjalan setidaknya sejak 2021 kini tidak lagi menuntut Jokowi mundur saja tapi sudah mengarah pada soal konstitusi juga. Semula ada suara  yang berminat pada Reformasi jilid II, tapi sambutan dingin. Perubahan konstitusi saja effek dari reformasi. Tuntutan perubahan politik yang tengah berlangsung  makin kuat mengarah pada normalisasi sistem.  Pada  16/6/2022 di Gedung DPD Majelis Permusyarawatan Bumi Putera  Indonesia menyerahkan mandat pada Ketua DPD LaNyalla untuk kembalikan UUD 45 hasil proklamasi RI. Mantan Wapres Jend Pur Try Sutrisno dalam sambutannya mengatakan,  Kalau dalam Islam beliau (La Nyala) ini kita panggil Syuhada, karena beliaulah yang  akan berjuang menyelamatkan bangsa dari oligarki. Seraya membaca berita itu saya pun terkenang kepada bapak2 dan ibu baik yang masih ada, atau yang telah berpulang ketika kami sejak 2003 memulai berjuang kembali ke UUD 45 yang asli. Mereka a.l Ibu Supeni Pujobuntoro,  mantan KSAD Jend Pur Tyasno Sudarto, Kwik Kian Gie, Wakil Ketua DPR Sutarjo,  Prof Sumantri SH, Amin Aryoso, Didiek Purnomo, dan RS. (RSaidi)

Dunia Melayu Abdul Khalik Gang Kelingkit

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  PENCIPTA lagu Cinta Hampa seniman Medan bekend A. Rahman dan penyanyi Munif Bahaswan sama pendapatnya. Musik Melayu  tiga jenis: Melayu Deli, Melayu Semenanjung, dan Melayu Jakarta. Ada tiga grup musik Melayu bekend yang muncul sejak 1950-an di Jakarta. Orkes Melayu, atau OM, Kenangan pimpinan Husein Aidid, Pekojan.  OM Melayu Bukit Siguntang pimpinan Abdul Khalik, Gang Kelingkit, photo atas.  OM Sinar Medan pimpinan Umar Fauzi Asseran, Kebon Jeruk Sawah Besar.  Medan rupanya merujuk aliran musik Melayu.  Akses ke Gg Kelingkit bisa dari Pecenongan dan bisa juga dari Jl Juanda. Ini kampung yang namanya berkibar sejak medio XIX. Di kampung ini bertinggal seorang guru tarekat Guru Cit. Ia mendirikan langgar (surau) yang dikenal sebagai langgar Gg Kelingkit. Sampai sekarang masih ada. Guru Cit mengajar disini. Keturunannya banyak yang sohor Antara lain  Muhamad Bakir yang menulis sekitar 50 karya termasuk novel. Karya-karyanya tersebar di British Library,  Amsterdamsch  Rijk Archiev, dan perpustakaan Stalingrad yang a.l menyimpan karya Bakir Hikayat Anak Pengajian. Saya ingin betul baca buku ini. Masuk mengaji yang saya alami ada upacara serah terima antara Guru, Kong Musa, keturunan Guru Cit, dan nenek saya yang suaminya Tajeri mengaji pada Guru Cit. Nenek:  Muse, ini si Riduan gue masupin ngaji. Kalu die nakal, pukul aje, tapi jangan colok biji matenye. Musa:  Iye Riduan keterime, keliatannye die baek, palingan pok, aye rotanin (pukul dengan rotan). Pujangga lain yang masih keturunan Guru Cit yaitu Ahmad Beramka. Khalik tumbuh dan besar di limgkungan ini. Ia dirikan orkesnya dengan awak kebanyakan orang Gg Kelingkit termasuk Muhamad Talhata pencipta lagu Arab \"Indonesia Biladi\", tanah airku. Khalik  banyak mencipta lagu yang awalnya Burung Nuri. Lagunya yang hit Halimun Malam yang bahkan dinyanyikan biduan bekend Malaysia Syarifah Aini. Lyric reffrein: Tak seorang jua Yang tau gelisah hatiku Biarlah kubertahan Di dalam Halimun Malam   Kalau malam Khalik suka kumpul-kumpul dengan anak-anak Sawah Besar. Suatu malam Bang Khalik kutanya: Bang, ape yang dorong abang mencipta Halimun Malam? Khalik menatapku dengan ramah, lalu pandangan ia lempar ke Jl Asem Reges yang sudah sepi. Abang pulang ye, kata Khalik sambil berlalu menyusup halimun malam. (RSaidi)

Ki Alang Intelek Kota Inten XVI-XVII M, dan Kecerdasan Bangsa

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  British litho 1610, atas. Ki Alang jubah putih. Ia  tinggal di Daleman, Kota Inten. Hunian orang-orang Betawi terpandang. Ia menulis buku Hikayat Tumenggung Al Wazir. Kemudian diterbitkan Balai Pustaka. Penyimpan naskah terakhir Gebar Naman yang pada tahun 1920 menyerahkan pada Volkslectuur. Dalam bukunya itu a.l Ki Alang menceritakan \"duel\" ketrampilan berpikir dia vs \"pangeran\" Jayakarta di gubuk \"pangeran\" di Pajagalan. Karena kepepet, \"pangeran\" usir Ki Alang. Ini a.l yang menyulut kemarahan pasukan Betawi di Sunda Kalapa. Apalagi pasukan Betawi saat itu sudah bersenjata senapan api.  \"Pangeran\" diserbu dar der dor. Dalam keadaan luka, \"pangeran\" dan 10 pengawal lari ke arah barat. Yang lain2, termasuk Wikrama, tewas di tempat. Menurut kesaksian penduduk Kampung Gusti, sekitar 1990-an ketika dilakukan penggalian untuk bangun SPBU di Kp Gusti ditemukan puluhan kerangka orang bertumpuk-tumpuk. Tradisi literer di Betawi sedikitnya sejak Mualim Teko, atau Layt Abu Nashr, wafat 983 M, yang menulis Kitab Baca-bacaan dan Kitab Masail. Tapi sebenarnya sejak berfungsinya Labuhan Kalapa Kali Adem sudah banyak orang Betawi yang menjual jasa sebagai  Gusti, ahli tulis menulis. Transaksi bisnis kala itu tertulis. Ke arah Teluk Gong dari Pejagalan ada Kampung Gusti. Di akhir XVII M VOC berniat bikin landraad, pengadilan. VOC mengundang Mualim Asmat bin Asba sebagai narsum. Asmat bin  Asba sepantaran dengan Tumenggung Imam Kuningan, Betawi yang ulama tapi juga kaya. Sebelumnya, intelek bekend Syahbandar Wa Item dan Patih Majakatera Mundari Tandam yang melejit namanya sejak tahun 1521. Itu perjanjian Portugis ivestasi pembangunan labuhan Sunda Kalapa II  Nama-nama ini tingkat popularitasnya di bawah Pitung. Apalagi Pitung dikisahkan dapat mengganda diri menjadi tujuh sosok. Pitung = pitu (Jawa: tujuh) + ng. Yang empunya cerita tak jelaskan \"ng\" apa.  Padahal ini nama julukan, aslinya ia Solihun (Re: Margriet van Tiel, 1984). Perubahan pola rekrutmen pada masa reformasi yang   mengutamakan. hubungan sedarah dan sekantong mengancam index kecerdasan bangsa meluncur ke lantai dasar. Sungguh tidak mudah, tapi harus,  susun dan jalankan konsep pembangunan masyarakat pasca Reformasi. (RSaidi)