DAERAH
Kemenag: 1.636 Warga Bengkulu Batal Beribadah Haji
Bengkulu, FNN - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa sebanyak 1.636 jamaah calon haji dari daerah itu batal berangkat ke Tanah Suci akibat kebijakan pemerintah yang menerbitkan Peraturan Menteri Agama Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Pemberangkatan Calon Jamaah Haji. "Ada 1.636 calon jamaah haji Provinsi Bengkulu yang kembali batal berangkat tahun 2021 ini," kata Kepala Kemenag Bengkulu Zahdi Taher, Kamis, di Bengkulu. Ia mengatakan bahwa pembatalan tersebut karena mempertimbangkan pandemi COVID-19 dan kewajiban pemerintah yaitu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan warganya. Karena itu, pembatalan keberangkatan jamaah haji dilakukan,jika jamaah haji tetap diberangkatkan maka akan berisiko tinggi. Ia menambahkan terkait dana haji saat ini tersimpan baik di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) maka calon haji dipersilakan untuk menarik dana hajinya secara penuh atau hanya sebagian. "Jika seluruhnya ditarik makacalon haji tersebut melakukan pembatalan dan jika hanya menarik sekitar Rp8-10 juta dipersilakan namun jika tahun depan berangkat maka harus segera melakukan pembayaran lagi," katanya. Untuk pengembalian dana jamaah calon haji, kata dia, caranya dengan mengusulkan pengembalian menggunakan materai ke Kemenag masing-masing, kemudian Kemenag mengusulkan ke BPKH pusat dan akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing jamaah. Ia menegaskan bahwa pembatalan keberangkatan jamaah haji disebabkan karena pandemi COVID-19 dan berita tentang Indonesia memiliki hutang kepada Arab Saudi dan sebagainya itu tidak benar. Oleh karena itu, kata Zahdi Taher, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pembatalan calon jemaah haji dan ia berharap semoga 2022 jamaah haji bisa berangkat. Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Edie Hartawan mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan sosialisasi pembatalan jamaah haji ke kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu. "Kami akan teruskan hasil ini ke pemerintah kabupaten dan kota sehingga masyarakat mendapatkan informasi jelas tentang pembatalan jamaah haji ini," katanya. (sws)
Satgas: Warga Tanjungpinang Meninggal Akibat COVID-19 Naik 300 Persen
Tanjungpinang, FNN - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan jumlah warga yang meninggal dunia karena terjangkit COVID-19 di kota itu meningkat lebih dari 300 persen pada Januari-Juni 2021 dibanding tahun 2020. Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari, di Tanjungpinang, Kamis mengatakan, jumlah warga yang meninggal dunia akibat COVID-19 pada Maret-Desember 2020 sebanyak 22 orang, sementara untuk Januari-Juni 2021 bertambah, yakni mencapai 70 orang. "Rata-rata yang meninggal dunia akibat COVID-19 itu memiliki penyakit penyerta," katanya. Ia menjelaskan jumlah warga yang meninggal dunia pada Rabu (9/6) sebanyak dua orang, sehingga total jumlahnya sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang mencapai 92 persen. Sementara jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 34 orang, terdiri atas 19 orang bergejala dan 15 orang tanpa gejala. Total jumlah pasien COVID-19 yang bergejala sejak pandemi mencapai 2.158 orang, sementara yang tidak bergejala 1.496 orang. "Total jumlah pasien COVID-19 di Tanjungpinang sejak pandemi sampai sekarang 3.654 orang," kata Teguh Ahmad Syafari, yang juga Sekda Kota Tanjungpinang. Ia menjelaskan dari 34 orang kasus baru positif COVID-19 di Tanjungpinang, terdiri atas kasus perjalanan impor satu orang, kontak erat 23 orang, dan yang tidak memilliki riwayat perjalanan ke luar daerah dan kontak erat 10 orang. Total jumlah pasien yang tertular COVID-19 setelah perjalanan ke luar daerah 342 orang, kontak erat mencapai 2.241 orang, dan yang tidak memiliki kontak erat dan tidak pernah melakukan perjalanan ke luar daerah 1.071 orang. "Jumlah pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 bertambah 45 orang sehingga total jumlahnya menjadi 3.157 orang," demikian Teguh Ahmad Syafari. (sws)
Pandeglang Bertekad Hilangkan Endemis Malaria
Pandeglang, FNN - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten bertekad menghilangkan endemis malaria, dan berupaya agar seluruh desa/kecamatan di wilayah itu terbebas dari penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina itu. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Pandeglang dr Kartirini pada acara advokasi eliminasi malaria di Pandeglang, Rabu, menjelaskan penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan kesakitan dan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil. "Malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja sehingga perlu dilakukan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, pemberantasan yang efektif dan efisien," katanya. Ia menjelaskan, di Kabupaten Pandeglang masih ada wilayah yang menjadi endemis malaria, yakni Desa Tamannjaya dan Ujungjaya. Dinas Kesehatan Pandeglang terus berupaya melakukan pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit itu dengan mengutamakan aspek promotif, preventif dan kuratif. "Ini bertujuan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria," katanya. Terkait upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian, menurut dia, dilakukan melalui program pemberantasan malaria, dengan kegiatan meliputi diagnosis dini, pengobatan secara cepat dan tepat, serta survailens dan pengendalian vektor dalam hal pendidikan masyarakat. "Pentingnya kesehatan perlu disampaikan kepada masyarakat, semuanya itu untuk memutus mata rantai penularan malaria," ujarnya. Sekda Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan untuk pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor terkait, seperti dinas kesehatan, fasilitas kesehatan primer dan lanjutan baik milik pemerintah ataupun swasta. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, kata dia, harus dibangun dan dikembangkan koordinasi jejaring kerja serta kemitraan antara instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan baik pusat, provinsi maupun kabupaten. "Hal itu dilakukan dengan cara melakukan advokasi, peningkatan komunikasi dan informasi serta edukasi. Sebab, eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria dalam suatu wilayah geografis tertentu," katanya. (sws)
Kemenkominfo Segera Bangun Tower BTS di Pulau Tunda Serang
Serang, FNN- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera membangun tower Base Transceiver Station atau BTS untuk menuju merdeka dari blank spot (sinyal komunikasi) di Desa Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Perwakilan Direktorat Penataan Sumber Daya Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kemenkominfo RI Hilman Fikrianto, usai rapat persiapan pembangunan tower BTS di Ruang Rapat Pendopo Bupati, Rabu, mengatakan, pembangunan tower BTS merupakan Program Percepatan Transformasi Digital atau PTD yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2020. “Program PTD arahan Pak Jokowi, ditindaklanjuti oleh Pak Menteri Kominfo untuk melakukan merdeka blank spot. Ini dari hasil kajian 12.048 desa dari total 12.518 desa yang dikaji se-Indonesia yang memang blank spot sinyal,” katanya. Dalam rapat bersama Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa itu, turut hadir Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Anas Dwi Satya Prasadya, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan perwakilan dari pihak provider Smartfren. Hilman mengungkapkan, ada sebanyak 3.435 desa di antaranya di daerah non 3T, yakni Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal, salah satunya Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. “Ini memang arahan dari Pak Presiden dan akhirnya Kemenkominfo bentuknya adalah membangun akses internet dengan menggunakan jaringan teknologi 4G. Jadi untuk di Provinsi Banten satu-satunya hanya di Pulau Tunda,” kata Hilman. Menurutnya, dipilihnya Pulau Tunda berdasarkan hasil dari kajian pada tahun 2019 lalu yang memang Kementerian Kominfo juga melakukan monitoring secara berkala dan bertahap setiap triwulannya. “Itu salah satunya di tahun 2019 menemukan 12.048 desa yang memang blank spot sinyal 4G, kalau di Banten hanya di Pulau Tunda yang non 3T,” katanya pula. Hilman menambahkan, Kementerian Kominfo menargetkan tahun 2022 mendatang sudah rampung menaikkan desa dari blank spot dengan total 12.048 desa yang terpasang tower BTS. “Sedangkan untuk 3.435 desa dibebankan kepada operator seluler sebagai kewajiban regulasi juga,” katanya lagi. “Pembangunan tower BTS selalu melihat akses komersialnya, dengan adanya penugasan dari Kominfo juga harus mau untuk memberi bantuan dari sisi kebijakan. Semoga nantinya yang akan dibangun operator akan terus ada melayani masyarakat dari sisi informasi,” kata Hilman. Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, dalam rapat tersebut berpesan kepada pihak provider Smartfren selain membangun tower BTS, juga berikut dengan fasilitas listrik yakni genset, mengingat Pulau Tunda merupakan daerah tidak adanya akses saluran listrik. “Kalau genset yang ada sekarang untuk kepentingan masyarakat setempat, itu pun kemampuannya sehari hanya 4 jam lebih,” ujarnya lagi. Karena itu, Pandji menyarankan kepada pihak provider Smartfren agar menyiapkan akses saluran listriknya yakni genset tersendiri. “Itu agar tidak putus suplainya,” kata dia. Pada sisi lain, menurutnya, jika dalam pelaksanaannya untuk lahan atau lainnya, agar segera dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. “Kalau ditemukan kendala di lapangan silakan koordinasi, kalau soal lahan tidak terlalu jadi persoalan pasti disiapkan oleh pihak lurah,” kata Pandji. Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan bahwa hari ini dilaksanakan rapat koordinasi terkait dukungan Pemkab Serang dalam pembangunan tower BTS di Pulau Tunda. "Diskominfosatik dan Kabag Pemum Setda Kabupaten Serang akan membantu dalam melakukan koordinasi dengan Camat Tirtayasa dan Kades Margasara dalam hal lahan untuk lokasi pembangunannya, serta melakukan koordinasi terkait hal yang menjadi kendala di lapangan," ujar Anas. "Tentunya Pemkab Serang akan mendukung penuh upaya Kemenkominfo yang bekerja sama dengan provider dalam mendirikan tower BTS yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mempercepat arus informasi dan komunikasi ke luar pulau," ujar Anas pula. (sws)
Polisi Tangkap Terduga Penyelundup Benur di Tol Tangerang-Merak
Tangerang, FNN - Personel Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) telah menangkap terduga pelaku penyeludupan benih lobster (benur) di ruas tol Tangerang-Merak pada Kamis dini hari. Kepala Induk PJR Korlantas Polri, AKP Denny Catur Wardhana, dalam keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, mengatakan bahwa sebelum menangkap, polisi sempat terlibat kejar-kejaran dengan pelaku yang mengendarai mobil jenis Xenia warna hitam bernomor polisi A 1214 PM. "Sekitar pukul 03.00 WIB, personil Korlantas Polri sedang patroli rutin, lalu mencoba menghampiri pengendara yang berhenti di bahu jalan, tetapi malah kabur. Kami kemudian mengejarnya," tuturnya. Ia menuturkan, saat petugas Patroli Jalan Raya (PJR) hendak menghampiri sebuah mobil yang berhenti di bahu jalan KM31, kemudian kabur dan terjadi pengejaran hingga berhasil dihentikan di KM34. Saat diperiksa, terdapat 30 ribu ekor bibit lobster (benur). "Saat diperiksa ternyata di dalam mobil itu terdapat 30 ribu ekor bibit lobster dalam kemasan," ujarnya. Ia mengungkapkan upaya penyelundupan bibit lobster itu rencananya akan langsung dilimpahkan ke Polres Tangerang Kabupaten, untuk ditindak lanjuti kasusnya. "Kita akan koordinasi dengan polres kewilayahan (Polres Tangerang Kabupaten) untuk tindak lanjutnya," ungkapnya. Adapun terduga yang membawa mobil berisi puluhan benih benur itu, berinisial AS dan satu rekanya yaitu HN warga Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. "Seluruh barang bukti benur, mobil dan dua pembawa bibit lobster itu diamankan ke kantor PJR Induk Serang tol Tamer," pungkasnya. (sws)
BOR 32 RS di Kota Tangerang Khusus COVID-19 Capai 52,54 Persen
Tangerang, FNN - Tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di 32 rumah sakit (RS) khusus pasien COVID-19 se-Kota Tangerang hingga saat ini telah mencapai angka 52,54 persen. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis mengatakan BOR yang saat ini terisi adalah 67 dari 116 tempat tidur ruang perawatan intensif (ICU), sedangkan untuk perawatan sebanyak 655 dari 1.244 total kamar keseluruhan. "Untuk itu saya berpesan agar masyarakat bisa terus menjaga protokol kesehatan dan jika mengalami gejala segera periksa ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangannya di Tangerang, Kamis. Sebagai langkah tindak lanjut dari penambahan kasus positif COVID-19 yang terjadi di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan menggencarkan vaksinasi kepada kelompok masyarakat rentan. Wali Kota mengungkapkan Pemkot telah melakukan vaksinasi kepada tak kurang dari 155.380 orang sebagai upaya menekan angka penyebaran COVID-19 di Kota Tangerang. "Termasuk untuk kelompok masyarakat rentan seperti ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), disabilitas dan penderita komorbid. Jumlahnya sudah 1.778 orang tervaksinasi dosis satu. Kita lakukan dari pintu ke pintu supaya lebih cepat," katanya. Selain vaksinasi kepada sejumlah kelompok masyarakat, lanjut Arief, Pemerintah Kota Tangerang juga kembali menyiagakan fasilitas Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) sebagai lokasi perawatan bagi masyarakat Kota Tangerang yang positif COVID-19. "Saat ini dari empat RIT dengan total kapasitas 202 tempat tidur, sudah terisi 180 tempat tidur," katanya. (sws)
Panglima TNI Tinjau "Serbuan Vaksinasi" di Kota Bandung
Jakarta, FNN - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau "Serbuan Vaksinasi" COVID-19 di Grand Ballroom Sudirman, Bandung, Jawa Barat, Kamis. Saat melakukan peninjauan yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Panglima TNI sempat berdialog dengan masyarakat yang tengah melaksanakan vaksin. "Bapak-Ibu, yang telah melaksanakan vaksin, harus tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan, selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena itulah senjata yang paling ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang mematikan ini," kata Marsekal Hadi dalam siaran persnya. Dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan, kata dia, berarti masyarakat peduli terhadap dirinya,. keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Sebanyak 5.000 orang mendapatkan vaksinasi yang berasal dari area kota Bandung dan sekitarnya. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini mendapat antusiasme masyarakat. Diharapkan melalui serbuan vaksinasi ini dapat mempercepat pencapaian herd immunity, sehingga program pemerintah ke depan dapat terwujud dengan cepat dan baik, menuju Indonesia sehat bebas COVID-19. Adapun vaksinator yang bertugas, terdiri dari 80 vaksinator TNI AD, 20 vaksinator TNI AU dan 80 vaksinator dari Polri dengan total 180 vaksinator. Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, mengatakan, pandemi COVID-19 yang melanda hampir di seluruh belahan dunia sejak akhir tahun 2019, hingga saat ini belum juga berakhir dan sejak awal Maret 2020 dinyatakan terkonfirmasi di Indonesia. Sejak kemunculan wabah COVID-19 di Indonesia, kata Edys, TNI terus bergerak untuk membantu Pemerintah, yang diawali dengan penjemputan WNI ke Wuhan, Tiongkok. TNI dengan cepat menyiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan dan rumah sakit darurat khusus COVID-19 beserta tenaga kesehatannya. TNI juga membantu mendistribusikan alat kesehatan ke berbagai Provinsi dan hingga kini masih terus melaksanakan penegakan disiplin protokol kesehatan melalui PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro. (mth)
Peningkatan COVID-19 Gerendeng-Gandasari Karena Aktivitas Mudik
Tangerang, FNN - Peningkatan kasus COVID-19 di satu RW Kelurahan Gerendeng dan Kelurahan Gandasari, Kota Tangerang, Banten karena aktifitas mudik, hajatan dan silaturahmi antarwarga. "Selain itu, ada juga faktor lain seperti hajatan dan silaturahmi antarwarga. Tanpa disadari ada yang OTG (orang tanpa gejala) dan ternyata menularkan ke yang lain," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis. Pemerintah Kota Tangerang pun bergerak cepat menanggapi terjadinya peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi pada dua wilayah yang ada di Kota Tangerang beberapa hari terakhir. Wali Kota menjabarkan Pemkot melalui Dinas Kesehatan telah melakukan testing dan pelacakan (tracing) secara menyeluruh di sejumlah wilayah Kota Tangerang, terlebih sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. "Hasilnya ditemukan kasus yang saat ini terjadi di satu RW Kelurahan Gerendeng dan Kelurahan Gandasari. Testing dan 'tracing' dilakukan hampir setiap hari, untuk mendapatkan hasil yang akurat. Penanganan bagi yang positif, dirujuk ke RIT atau rumah sakit bila gejalanya berat," katanya. Lebih lanjut Wali Kota menjelaskan saat ini terdapat sebanyak 29 penambahan kasus positif Covid-19 di wilayah Kelurahan Gerendeng, usai dilakukan tes usap antigen di wilayah tersebut. "Total kasus positif hingga hari ini sebanyak 59 kasus dari hasil tes antigen dan kemudian akan dipastikan kembali dengan tes usap PCR," pungkasnya. Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menggelar vaksinasi COVID-19 setiap harinya dengan target minimal 500 sasaran guna mempercepat target kekebalan kelompok. "Kami sangat serius dalam melakukan penanganan COVID-19. Vaksinasi, kita gelar setiap hari, rata-rata mencapai 500 dosis setiap harinya. Baik dilakukan secara massal di Puskesmas maupun metode dari pintu ke pintu untuk lansia dan masyarakat rentan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Ia merinci data vaksinasi COVID-19 di Kota Tangerang per Selasa (8/6) sudah 155.380 orang pada dosis satu dan 101.442 dengan dosis lengkap. Rinciannya adalah tenaga kesehatan dengan target sasaran 10.816 dan yang sudah tervaksinasi 13.570 orang pada dosis satu atau 125,5 persen dan 12.988 orang dosis lengkap atau 120,1 persen. Lanjutnya, pada kelompok tenaga publik memiliki target 94.939 sasaran. Hingga saat ini, sudah 76.633 orang dosis satu atau 80,7 persen dan 48.336 orang dosis lengkap atau 50,9 persen. Kelompok lansia dengan target 117.010 sasaran, sudah 51.487 orang dosis satu atau 44,0 persen dan 40.118 orang dosis lengkap atau 34,3 persen. “Tercatat untuk vaksin gotong royong di Kota Tangerang sudah 11.912 orang pada dosis satu. Begitu juga dengan kelompok baru yaitu masyarakat rentan seperti ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), disabilitas dan penderita komorbid di Kota Tangerang sudah 1.778 orang tervaksinasi dosis satu,” ujarnya. (sws)
Dispusip Tanah Laut Fasilitasi Pelatihan Pembuatan Sasirangan
Banjarmasin, FNN- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan, memfasilitasi pelatihan pembuatan sasirangan untuk para kaum milenial bertempat di Aula Dispusip. Kepala Dispusip Kabupaten Tanah Laut Rhoedy Erhansyah, di Pelaihari, Rabu, mengatakan, kelas pembuatan sasirangan bagi kaum milenial tersebut bertujuan agar mereka memperoleh kesempatan belajar, agar warisan budaya leluhur tetap lestari. Dikatakannya, kelas pembuatan sasirangan mendapat antusias dari muda-mudi di Kabupaten Tanah Laut, namun mengingat masa pandemi COVID-19 maka kuota dibatasi hanya untuk 15 peserta. "Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para anak muda atau kaum milenial yang ada di Kabupaten Tanah Laut bisa mendapatkan ilmu yang nantinya mereka bisa kembangkan. Kami juga berharap mereka nantinya bisa berinovasi terhadap kain sasirangan," ujar Rhoedy Erhansyah. Salah satu peserta Winda mengaku senang dan antusias mengikuti kelas pembuatan sasirangan dan sangat tertarik untuk belajar membuat kain sasirangan. "Sangat senang dengan adanya pelatihan ini, sebab saya rasa kita harus punya ketrampilanl terlebih dahulu minimal memiliki dasar bagaimana pembuatan kain sasirangan. Setelah itu bisa dikembangkan, bahkan mungkin ke depannya bisa jadi peluang usaha juga," tandas Winda. Dalam pelatihan itu dirinya bersama peserta lainnya tetap penerapkan protokol kesehatan di antaranya dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak. Untuk diketahui Sasirangan adalah kain tradisional khas Kalimantan Selatan. Dimana kata sasirangan berasal dari kata Bahasa Banjar, yaitu sirang yang berarti menjelujur. (sws)
Dinkes: Pasien COVID-19 Sembuh di Bangka Tengah Tercatat 2.219
Koba, Babel, FNN - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan, pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 2.219 orang dari 2.461 warga setempat yang terkonfirmasi positif virus corona baru tersebut. Plt Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah Zaitun menyatakan, berdasarkan data tabulasi perkembangan kasus pada Rabu, tercatat sebanyak 2.461 warga terkonfirmasi positif terpapar virus corona baru dengan rincian sebanyak 2.219 dinyatakan sembuh, 210 orang masih dirawat (kasus aktif) dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia. "Kita sangat konsentrasi menangani kasus virus corona baru dengan terus melakukan vaksinasi, sosialisasi protokol kesehatan dan menyiapkan semua alat medis yang memadai," ujarnya. Ia juga mengimbau kepada warga tidak terlena dan terus hati-hati dengan penyebaran virus COVID-19. "Jangan pernah menganggap enteng dengan virus ini, karena benar adanya dan risikonya sangat tinggi," ujarnya. Berdasarkan data sebaran kasus, kata dia, tercatat tiga kecamatan dinyatakan rawan yaitu Kecamatan Pangkalanbaru, Namang, Koba dan Kecamatan Simpangkatis dengan tingkat temuan kasus lebih tinggi dibanding tiga dari enam kecamatan di daerah itu. Penyebaran kasus virus corona baru terendah tercatat di Kecamatan Lubuk Besar dan Kecamatan Sungaiselan. Data tabulasi juga mencatat usia warga rentan terpapar virus corona baru yaitu 55 hingga 69 tahun. (sws)