KESEHATAN

Dokter: Kurangi Risiko Terinfeksi COVID-19 dengan Protokol VDJ

Purwokerto, FNN - Dokter spesialis paru dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P mengingatkan bahwa protokol VDJ yaitu ventilasi, durasi dan jarak merupakan strategi tambahan untuk mengurangi risiko terinfeksi COVID-19. "VDJ merupakan strategi tambahan bagi kondisi saat ini, sebagai upaya mengurangi risiko terinfeksi COVID-19," katanya melalui wawancara virtual dengan ANTARA di Purwokerto, Minggu. Dia menjelaskan, bahwa pada saat ini masyarakat sudah sangat mengenal dengan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan. "Kendati demikian karena pada saat ini virus SARS CoV-2 sudah bermutasi menjadi varian baru yang lebih mudah menular bagi masyarakat maka VDJ diperlukan sebagai strategi tambahan untuk mencegah paparan virus," katanya. Dia menjelaskan bahwa virus SARS CoV-2 dapat menular dari orang yang terinfeksi melalui partikel yang keluar dari saluran napas orang tersebut saat bernapas, bicara, batuk, bersin atau tertawa. "Partikel tersebut disebut droplets yang bisa terpercik jatuh ke permukaan dan bisa juga oleh sebab penguapan berubah lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut aerosol," katanya. Dengan demikian, kata dia, saat bertemu seseorang yang terinfeksi maka memiliki risiko untuk tertular. "Karena itu, selain selalu menggunakan masker pastikan kita berada dalam ruangan yang memiliki ventilasi baik jika bertemu orang lain. Selain itu, jika perlu bertemu orang atur durasi pertemuan jangan terlalu lama dan jaga jarak fisik," katanya. Dia menambahkan bahwa jarak fisik yang perlu diperhatikan, paling dekat adalah satu meter. "Selain itu, diperlukan juga etika saat batuk yakni dengan menutup menggunakan lengan saat batuk," katanya. Selain hal tersebut, dia juga mengingatkan masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 begitu ada kesempatan. "Berdasarkan penelitian, vaksinasi sangat efektif melindungi. Walaupun seseorang tetap memiliki kemungkinan terkena COVID-19 setelah divaksin, namun vaksinasi efektif dalam mencegah seseorang terkena COVID-19 bergejala berat yang memerlukan perawatan," katanya. Pemberian Vaksinasi COVID-19, kata dia, merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif. Sehingga apabila tetap terpapar, seseorang telah mempunyai kekebalan dan diharapkan mengalami kondisi yang ringan. Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk segera divaksin mengingat Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19.

HTS 2021 Momentum Perkuat Teknologi Kesehatan Nasional

Jakarta, FNN - Asosiasi Healthtech Indonesia yang diketuai dr. Gregorius Bimantoro pada 25-26 Agustus ini menggelar Health Technology Solution (HTS) 2021 secara daring yang diharapkan bisa menjadi momentum untuk memperkuat sektor teknologi kesehatan Indonesia. HTS merupakan sebuah ajang tahunan bagi para stakeholder industri kesehatan di antaranya pembuat kebijakan/regulator (pemangku kepentingan), produsen, operator dan tenaga professional sektor kesehatan. "Kementerian Kesehatan berharap kegiatan yang diadakan secara virtual ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sektor teknologi kesehatan di Indonesia," ujar Analis Kebijakan Ahli Utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Oscar Primadi, MPH, selaku pembicara kunci, dalam siaran pers dikutip Sabtu. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, yang juga menjadi salah satu pembicara HTS 2021, menambahkan bahwa kegiatan ini akan semakin menguatkan respons bersama terhadap berbagai masalah kesehatan yang ada. Diharapkan sektor kesehatan di Indonesia memiliki posisi yang lebih baik untuk mencegah, mempersiapkan, merespons, dan memulihkan kembali dari pandemi COVID-19 serta berkontribusi dalam keamanan kesehatan secara nasional. HTS 2021 akan dibuka secara resmi oleh jajaran dan para petinggi Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Komunikasi dan Infomatika RI, perwakilan DPR RI dari Komisi IX, asosiasi-asosiasi terkait, akademisi serta para pelaku industri Kesehatan. Acara ini akan menghadirkan beragam topik menarik di antaranya transformasi digital di masa pandemi COVID-19, monitoring kemajuan integrasi data di industri kesehatan, digitalisasi dan efisiensi rumah sakit yang lebih berkelanjutan, tantangan industri alat kesehatan (IOMT) di masa depan, privasi data kesehatan, dan beragam topik menarik lainnya. dr. Edi Alpino Siregar selaku Ketua Dewan Pengarah HTS 2021 mengatakan bahwa acara ini tidak hanya akan membahas solusi, tetapi juga memberikan beragam masukan dan pengetahuan seputar perkembangan teknologi kesehatan dan penerapannya di masa mendatang. Seluruh stakeholder sektor kesehatan di Indonesia termasuk perusahaan ternama penyedia teknologi dan solusi kesehatan bersama dengan 30 lebih pembicara nasional akan berdiskusi tentang topik terkini, mengeksplorasi pemikiran dan membahas teknologi serta solusi percepatan dalam penyediaan dan peningkatan layanan Kesehatan di Indonesia. (mth)

Anies: Jakarta Butuh 4 Juta Orang Tervaksin untuk Capai Herd Immunity

Jakarta, FNN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa Ibu Kota kurang sekitar empat juta orang tervaksin untuk bisa mencapai kekebalan komunal atau herd immunity. "Jadi kita masih ada (kekurangan) sekitar hampir empat juta (orang tervaksin) untuk mencapai herd immunity," kata Anies dalam siaran langsung instagramnya @aniesbaswedan, Jumat malam. Lebih lanjut, Anies mengatakan hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan vaksinasi terhadap 8,8 juta orang untuk dosis pertama dan 3,8 juta orang dosis kedua. Anies juga mengakui bahwa persentase penerima vaksin di Jakarta memang tinggi. Meski demikian, menurutnya, dari jumlah itu sebanyak 40 persen penerima vaksin di antaranya bukan warga Jakarta. "Secara persentase memang tinggi, tetapi sekitar 40 persen yang kita vaksin bukan penduduk ber-KTP Jakarta," tutur Anies. Menurut Anies, Pemprov DKI memberikan vaksin terhadap empat golongan masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, yakni masyarakat yang memiliki KTP DKI Jakarta dan orang yang tinggal di Ibu Kota namun tidak ber-KTP Jakarta. Kemudian, orang yang tinggal di luar daerah namun bekerja di Jakarta, serta pelajar yang tinggal di luar daerah, namun sekolah atau berkuliah di Jakarta. "Nah, kami vaksin semuanya karena kita ingin semua warga yang berada di Jakarta tervaksin," ujar Anies. Menurut dia, meskipun sudah vaksinasi terhadap orang-orang yang tinggal di Jakarta sudah mencapai 98 persen (minimal dosis pertama), Pemprov DKI Jakarta masih memiliki pekerjaan rumah untuk memberi vaksin pada seluruh warga. "Ini yang kita sekarang mau tuntaskan," ucap Anies. Adapun, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan sekitar tiga juta warga Jakarta masih enggan mengikuti vaksinasi COVID-19. Dari sekitar delapan juta capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta, hanya lima juta warga berdomisili atau memiliki KTP DKI. Sementara itu, epidemiolog asal Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan capaian vaksinasi tidak bisa dijadikan sebagai dasar tunggal untuk menilai tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap COVID-19. (sws)

Ada 407 Anak di Semarang Kehilangan Orang Tua Akibat COVID-19

Semarang, FNN - Pemerintah Kota Semarang mencatat 407 anak di Ibu Kota Jawa Tengah ini kehilangan orang tuanya yang meninggal dunia akibat COVID-19. "Dari data yang diverifikasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak ada 407 anak yang kehilangan orang tuanya akibat COVID," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Jumat. Berdasarkan data tersebut, kata dia, pemerintah kota selanjutnya bergerak untuk memberikan pendampingan dan bantuan. Politikus PDIP tersebut berkomitmen untuk menuntaskan pendidikan setiap anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi ini. "Jangkauan perjalanan hidup anak-anak ini masih panjang, sehingga dibutuhkan dukungan dari dunia pendidikan," katanya. Bagi anak yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah swasta, wali kota yang akrab disapa Hendi ini akan mengupayakan agar bisa dipindahkan ke sekolah negeri. Meski demikian, lanjut dia, jika anak-anak tersebut tetap nyaman bersekolah di sekolah swasta, maka akan diupayakan untuk memperoleh beasiswa dari dinas pendidikan. Ia menambahkan dalam mengupayakan bantuan pendidikan bagi anak yang kehilangan orang tuanya tersebut, pemerintah kota juga menggandeng dunia usaha. Ia menyebut pata pengusaha siap memberi bantuan untuk mendukung separuh dari anak-anak yang sedang bermasalah tersebut. "Konsep gotong royong ini merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi saat pandemi ini," katanya. (sws)

Sebanyak 121.689 Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Telah Sembuh

Jakarta, FNN - Sebanyak 121.689 pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, tower 4, 5, 6 & 7, Jakarta, dilaporkan telah sembuh hingga 13 Agustus 2021. Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, dalam keterangan persnya, Jumat, mengatakan jumlah pasien sembuh merupakan akumulasi dari pencatatan sejak 23 Maret 2020 lalu. "Rekapitulasi sejak 23 Maret 2020-13 Agustus 2021, pasien terdaftar sebanyak 124.808 pasien, sembuh 121.689 orang," kata dia. Lebih lanjut, rekapitulasi pasien sejak 23 Maret 2020 untuk pasien yang berada di tower 4, 5, 6, dan 7 didata terjadi penambahan angka kesembuhan sebesar 242 orang jika dibandingkan dengan angka kesembuhan sebelumnya. Kemudian, sebanyak 984 pasien dirujuk ke rumah sakit lain, sedangkan untuk data yang meninggal dunia dicatat sebanyak 585 orang. RSDC Wisma Atlet Kemayoran tower 4, 5, 6 dan 7, pada laporan 13 Agustus 2021 ini mendata terdapat sebanyak 1.550 pasien perawatan COVID-19. Jumlah tersebut berkurang 110 pasien jika dibandingkan laporan sebelumnya yang berjumlah 1.660 orang. Lebih lanjut, RSDC terhitung mulai 28 Juni 2021 juga merawat pasien perawatan COVID-19 di RSDC Rusun Nagrak atau tower 1, 2 dan 3. Data hingga 13 Agustus 2021 menginventarisasi, pasien terdaftar sebanyak 9.341 orang, pasien selesai isolasi 8.788 orang, pasien dirujuk ke RS lain 86 orang dan tidak ada data pasien meninggal dunia. RSDC Rusun Nagrak merawat 47 orang pasien perawatan COVID-19. Angka itu berkurang 8 orang jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang juga berjumlah 55 orang. RSDC terhitung mulai 18 Juni 2021 juga merawat pasien perawatan COVID-19 di RSDC Rusun Pasar Rumput. Data 13 Agustus 2021 menginventarisasi pasien rawat inap berjumlah 182 orang atau berkurang 33 pasien jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya. Sementara itu, RS Khusus Infeksi COVID-19 di Pulau Galang merawat sebanyak 182 pasien, 182 pasien berstatus positif COVID-19, data kali ini tidak ada pasien suspek terdaftar di RSKI. Jumlah pasien rawat inap berkurang 43 orang. Atau, pasien positif berkurang 43 orang jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang berjumlah 225 orang. Pasien yang terdaftar di rumah sakit itu sejak 12 April 2020 yakni sebanyak 15.421 orang, sebanyak 7.900 orang pasien sembuh, 7.297 pasien suspek yang selesai perawatan, pasien dirujuk ke rumah sakit lain 42 orang, dan tidak ada pasien meninggal di RSD Pulau Galang. (mth)

Indonesia Terima Kedatangan 5 Juta Dosis Vaksin Jadi Sinovac

Jakarta, FNN - Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyampaikan Indonesia pada hari ini (Jumat, 13/8) kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 5 juta dosis. "Siang ini Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 untuk kesekian kalinya. Hari ini 5 juta dosis vaksin produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi, dalam kemasan vial 1 ml," ujar Penny Lukito saat memberikan keterangan pers virtual yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat. Penny mengatakan kedatangan vaksin tersebut menambah jumlah vaksin yang tersedia di Tanah Air. Dia mengatakan jumlah total vaksin COVID-19 di Tanah Air hingga saat ini lebih dari 185 juta dosis. Hal tersebut, sekaligus menegaskan kembali bahwa pemerintah berupaya keras untuk program vaksinasi nasional. "BPOM terus mengawal dalam pengembangan, kerja sama, kedatangan, maupun distribusinya," jelas Penny. Dia menyampaikan mulai Agustus 2021, program vaksinasi nasional diperluas dengan target penyuntikan 2 juta dosis per hari. Hingga hari ini sudah lebih dari 50 juta orang mendapatkan vaksinasi. Dia berharap kekebalan komunal segera tercipta dalam waktu secepat-cepatnya. "BPOM mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi, khususnya Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, TNI, Polri, dan lembaga lain, utamanya para tenaga kesehatan dan para relawan, serta masyarakat yang mendukung percepatan vaksinasi," ujarnya. BPOM menekankan akan selalu melakukan pengawasan, pendampingan, pengujian, pengkajian, serta memastikan semua vaksin yang masuk terjamin dari aspek keamanan, mutu dan khasiatnya. "Semua vaksin yang digunakan telah melalui proses panjang dan telah mendapatkan persetujuan serta izin edar," kata Penny. (sws)

Ketua DPD RI Minta Anak Muda Disiplin Prokes

Jakarta, FNN - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta anak muda tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun memiliki imunitas yang baik. "Kaum muda memang punya sistem imun yang lebih prima. Tapi, harus diingat banyak sekali kejadian anak muda menjadi 'carrier' atau pembawa virus bagi orang tua. Maka disiplin prokes mutlak dilakukan, jangan pernah sembrono,” kata LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat. Apalagi, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terjadi peningkatan kasus kematian pasien usia produktif, kata LaNyalla melanjutkan. Menurut LaNyalla, menjaga diri sendiri akan sangat berguna bagi keluarga dan lingkungan. Senator asal Jawa Timur ini berharap generasi muda lebih bijaksana dalam menghadapi pandemi. Apalagi, anak muda biasanya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan saat terpapar COVID-19. "Tapi yang sangat bahaya adalah ketika mereka menularkan virus kepada orang tua, apalagi yang memiliki komorbid. Maka saya mengajak anak-anak muda untuk meningkatkan kepedulian kepada keluarganya. Ingat selalu untuk menerapkan 3M, dan pastikan sudah dalam keadaan bersih ketika berinteraksi dengan orang tua maupun kelompok berisiko tinggi,” katanya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juli 2021, terdapat sebanyak 46,7 persen kematian akibat COVID-19 di Indonesia berasal dari populasi berusia di atas 60 tahun. Adapun 36,7 persen kematian berasal dari pasien usia 46-59 tahun dan 12,7 persen kematian dari usia 31-45 tahun. Selain itu, terjadi peningkatan kematian akibat COVID-19 untuk pasien usia 31-45 tahun selama Juli 2021. “Angkanya cukup melonjak. Karena di bulan Juli terjadi kasus kematian di usia 31-45 tahun sebanyak 5.159 orang, padahal bulan sebelumnya hanya ada 964 kasus. Peningkatan juga terjadi di kelompok usia 46-59 tahun, dengan total 13.694 orang. Naik lima kali lipat,” katanya. (sws)

600 Paket Bahan Makan Berprotein Dibagikan ke Warga Isoman di Magelang

Magelang, FNN - Sebanyak 600 paket bahan makanan berprotein hewani dibagikan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19, khususnya mereka yang menjalani isolasi mandiri di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bantuan paket bahan makanan berprotein hewani dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk ini secara simbolis diterima oleh Camat Tempuran Yuvita Isni Kadratin di Aula Kantor Kecamatan Tempuran, Jumat. Kepala Unit PT Ciomas Adisatwa (anak perusahaan PT Japfa) Magelang Budi Suwiknyo mengatakan kegiatan bakti sosial ini merupakan program Japfa Peduli di tengah COVID-19. "Japfa peduli menyampaikan sumbangan yang merupakan bagian dari produk Japfa, yaitu asupan protein asal hewan berupa telur dan daging ayam," katanya. Ia mengharapkan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi, khususnya mereka yang menjalani isoman di rumah. "Semoga bantuan ini dapat membantu mereka yang menjalani isoman di rumah, dengan asupan protein hewani ini semoga bisa menambah imunitas," katanya. Ia menyampaikan bantuan serupa selain dilakukan di Tempuran, Kabupaten Magelang, untuk Jawa Tengah juga dilakukan di Pemalang, Semarang, Salatiga, dan Yogyakarta. Dia mengatakan untuk Kecamatan Tempuran, sebelumnya juga dibagikan bantuan 300 paket bahan makanan berprotein hewani kepada warga yang menjalani vaksinasi di Kecamatan Tempuran. Ia mengatakan kegiatan ini wujud komitmen perusahaan untuk terus mendukung pemerintah dalam menghadapi pandemi dan memutus rantai penularan COVID-19. Camat Tempuran Yuvita Isni Kadratin menyampaikan terima kasih atas bantuan PT Ciomas Adisatwa kepada warga setempat. "Bantuan berupa paket telur dan daging ayam ini mengandung protein cukup tinggi sehingga sangat mendukung untuk pemulihan kesehatan bagi warga yang tengah menjalani isoman," katanya. Ia berharap, kegiatan ini bisa mendorong perusahaan lain di Tempuran untuk melakukan hal yang sama. (sws)

Pemkab Dairi Jadikan TWI Tempat Isoter Pasien COVID-19

Sidikalang, FNN - Pemkab Dairi, Sumatera Utara, menjadikan lokasi wisata Taman Wisata Iman (TWI) di Kecamatan Sitinjo sebagai tempat pusat karantina dan isolasi terpadu sebagai upaya memaksimalkan penanganan pasien positif COVID-19. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligus Bupati Dairi, Dr. Eddy Kelleng Ate Berutu di Sidikalang, Jumat, mengatakan tempat dan lokasi tersebut adalah tempat wisata yang jadi andalan Kabupaten Dairi, namun karena COVID-19 terpaksa digunakan sebagai pusat isolasi terpadu. "Tempat isolasi terpusat sudah dilengkapi tenaga medis seperti dokter, perawat, hingga layanan oksigen, obat-obatan, dan konsumsi pasien yang disediakan secara gratis," katanya. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan rasa prihatin bahwa COVID-19 tidak hanya menyebabkan warga susah karena penularannya namun juga menyebabkan pembatasan kegiatan sosial yang berdampak pada ekonomi. Pandemi ini telah mengakibatkan penurunan pendapatan warga. "Kita harus melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Jadi bila memungkinkan kebutuhan warga yang diisolasi juga bisa kita andalkan dari warga sekitar, seperti suplai makanan, untuk membantu menambah penghasilan mereka". "Kita mengupayakan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Terimakasih kami ucapkan bagi warga Sitinjo, wilayahnya kita gunakan sebagai pusat karantina. Mari bersama-sama kita pastikan fasilitas ini berjalan dengan baik dengan harapan warga kita bisa segera sembuh. Terimakasih juga buat nakes atas dedikasi yang diberikan semoga Tuhan meridhoi apa yang kita lakukan," katanya. Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan dairi, Ruspal Simarmata, menyebutkan Pusat Karantina dan Isolasi Terpadu Covid-19 di TWI didukung dengan tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 14 orang yang terdiri dari dua orang dokter dan 12 orang perawat. Kasus peningkatan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Dairi masuk dalam level 3 dan ada 382 kasus hingga saat ini. Sehingga dinilai sangat dibutuhkan rumah isolasi dan ruang karantina apabila rumah tempat tinggal warga tidak mendukung dalam penanganannya. "Kapasitas pusat isolasi terdiri dari enam kamar 12 bed dan ruang karantina enam kamar dengan 16 bed," katanya. (sws)

BPJS Kesehatan: 1,2 Juta Warga Jateng Pemilik Komorbid Belum Divaksin

Semarang, FNN - BPJS Kesehatan mencatat sekitar 1,2 juta warga Jawa Tengah yang termasuk dalam kategori rentan karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan belum divaksin COVID-19. Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati di sela vaksinasi untuk kelompok rentan di Semarang, Jumat, mengatakan jumlah tersebut bagian dari 1,6 juta penduduk Jawa Tengah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang masuk dalam kategori kelompok rentan. "Kami punya data lengkap. Mereka secara rutin mengikuti program pengelolaan penyakit kronis di masing-masing fasilitas kesehatan tingkat pertama," katanya. Dia menjelaskan vaksinasi bagi kelompok rentan ini bersamaan dengan pengecekan kesehatan saat program pengelolaan penyakit kronis. Ia menjelaskan vaksinasi bagi kelompok rentan yang terdata sebagai peserta JKN-KIS di Jawa Tengah ini merupakan yang pertama. "Kami membantu pemerintah untuk menemukan warga yang masuk dalam kelompok rentan ini agar bisa mendapat prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi," katanya. Vaksinasi yang dilakukan persamaan dengan pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis ini, kata dia, untuk memudahkan mobilitas penerima vaksin. "Jawa Tengah ini yang pertama. Kalau sukses, bisa diterapkan di wilayah lainnya," katanya. Pelaksanaan vaksinasi untuk.kelompok rentan di Kota Semarang ini di tiga lokasi yang berbeda sebagai permulaan. Gubernur Ganjar Pranowo dalam kesempatan itu menjelaskan konsep vaksinasi bagi kelompok rentan sudah lama disiapkan. "Ternyata BPJS ada datanya dan terdeteksi," katanya. Selain vaksinasi yang digelar bersamaan dengan program pengelolaan penyakit kronis yang dilaksanakan secara berkala, ia juga meminta penelusuran warga kelompok rentan berdasarkan data BPJS ini dilakukan secara "jemput bola" oleh puskesmas. "Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbid ini karena rata-rata usianya sudah tua," katanya. Ia mengungkapkan banyaknya angka kematian akibat COVID-19 paling tinggi disebabkan komorbid, usia tua, dan belum divaksin. (sws)