KESEHATAN

Gubernur Babel Terbitkan Kebijakan Kawasan Isolasi COVID-19 Terpadu

Pangkalpinang, FNN - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Dohan segera menerbitkan kebijakan kawasan isolasi COVID-19 terpadu, guna mengoptimalkan penanganan pasien terpapar virus corona jenis baru tersebut di daerah itu. "Dalam waktu dekat ini, kebijakan ini diberlakukan sehingga tidak ada lagi pasien COVID-19 melakukan isolasi mandiri," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin. Ia mengatakan kebijakan pembangunan kawasan isolasi terpadu ini sebagai lanjutan terhadap evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4 dan 3 bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa hari lalu, dalam menekan lonjakan kasus COVID-19. Selain itu, kesadaran dan pengawasan pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri yang rendah, sehingga menjadi pemicu peningkatan kasus penularan COVID-19 dalam sebulan terakhir ini. "Jadi tidak ada lagi istilahnya isolasi mandiri dan pemprov saat ini sedang mempersiapkan 350 kamar untuk pasien COVID-19 di kawasan isolasi terpadu," katanya. Menurut dia, kebijakan ini dampak dan melihat serta mengevaluasi PPKM level 4 di Kabupaten Bangka Barat, Belitung, dan Belitung Timur serta PPKM level 3 di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan. "Insyaallah nanti kita akan rapat bersama satgas kabupaten/kota terkait kebijakan tambahan untuk memperkuat kebijakan isolasi terpadu ini," ujarnya. Ia memerintahkan pemerintah kabupaten/kota untuk juga menyiapkan isolasi terpadu di wilayahnya masing-masing, sehingga penanganan dan menekan kasus COVID-9 akan lebih optimal. "Dengan isoter (isolasi terpadu) ini akan memperbanyak 'tracing' (pelacakan) dan "testing" (pengetesan). Kita juga akan minta kabupaten/kota menyiapkan itu. Terkait konsumsi pasien menggunakan dapur umum," katanya. Ia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas serta interaksi) dalam menjalani aktivitas sehari-hari. "Kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka tetap waspada. Jangan merasa diri sehat, padahal mereka orang yang terpapar. Bagi mereka tidak apa-apa, tapi bagi yang imunitasnya lemah akan jadi bahaya. Kalau sampai positif mereka akan diisolasi terpadu," katanya. (sws)

Kemenkes: Varian Delta Menyebar ke Seluruh Wilayah Indonesia

Jakarta, FNN - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi melaporkan varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia berdasarkan hasil penelitian spesimen. "Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi, sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad. Nadia mengatakan jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus COVID-19 di Indonesia. Sejak awal 2021 hingga 28 Juli, kata Nadia, Indonesia telah melaporkan 3.651 hasil pengurutan genom ke dalam database global. Tercatat di dalamnya, tiga dari empat varian virus corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta dan Delta. Menurut Nadia, laporan tersebut patut menjadi perhatian bersama, mengingat potensi penularan varian baru corona di Indonesia masih sangat tinggi. Untuk menekan penyebaran COVID-19, kata Nadia, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk. Mekanisme tracing atau pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien. Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina. Nadia menambahkan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan volume testing dari sekitar 300 ribu menjadi 500 ribu testing per hari. "Kita juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit COVID-19," ujarnya. Nadia juga meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat, bahkan memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan. "Sebagai tindak pencegahan penyebaran, masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," katanya. Nadia mengatakan tren penambahan kasus masih tinggi dengan rata-rata 40 ribuan kasus per hari dan tidak ada wilayah yang steril dari COVID-19. Sementara potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian. ( sws)

Budi Gunawan, BIN Prioritaskan Vaksin Pondok Pesantren

Jakarta, FNN - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menyebutkan salah satu prioritas utama BIN adalah melaksanakan vaksinasi COVID-19 di pondok pesantren. "Pondok pesantren merupakan ujung tombak ketahanan kita, karena di sinilah para generasi muda dididik untuk aspek religius, kemudian nasionalis dan toleran," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Budi Gunawan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi para santri di Pondok Pesantren Ummul Qura, Jl Pondok Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. "Ketahanan NKRI kita ada di sini, sehingga ini menjadi prioritas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait vaksinasi di kalangan pelajar," jelas Budi. Budi menyatakan total sebanyak 7.000 vaksinasi yang hendak digelar BIN pada Minggu (1/8) tersebut tersebar di wilayah Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur. "Hari ini kami masuk di beberapa titik di provinsi Banten, yaitu di Tangerang kemudian di Pandeglang. Kemudian di Bekasi ada tiga titik pondok pesantren. Termasuk di Jawa Timur, ada lima pondok pesantren yang kita datangi untuk melakukan program itu" ucapnya. Budi Gunawan mengungkapkan alasan dipilihnya ketiga wilayah itu karena berada di kawasan zona hitam penyebaran COVID-19. "Spot-spot ini kita pilih karena lonjakan angka positif ratenya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam sehingga kami masuk di tiga titik tersebut," kata Budi. Sementara itu, Pimpinan Ponpes Ummul Qura KH Syarif Rahmat mengucapkan terima kasih kepada BIN dan semua pihak yang bahu-membahu berperang melawan virus corona. "Saya berharap kepada saudara-saudara saya para kiai, para ulama, para guru, seluruh pendidik, dan masyaraka, untuk bahu membahu menolong dan menyampaikan bahwa saatnya kita berperang. Tidak boleh berbeda pendapat," jelas Syarif. (sws)

Satgas Tindak Tegas Pelanggaran Ketua PCNU Jember Saat PPKM

Jember, FNN - Satgas Penanganan COVID-19 menindak tegas hajatan yang digelar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember KH Abdullah Syamsul Arifin atau yang biasa dipanggil Gus Aab saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena dinilai melanggar protokol kesehatan. "Acara pernikahan di tengah penerapan PPKM Level 4 dinilai melanggar aturan dan kepada pihak penyelenggara langsung diberikan sanksi tegas," kata Bupati Jember yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Hendy Siswanto kepada sejumlah wartawan di Jember, Jumat. Ia menjelaskan resepsi pernikahan terjadi di Ponpes Darul Arifin di Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari pada 28 Juli 2021 dan acara tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan, sehingga pihaknya bersama TNI dan Polri melakukan penyelidikan atas kasus pelanggaran protokol kesehatan itu. "Hari ini digelar sidang pelanggaran protokol kesehatan dan dari sidang itu ada keputusan jelas yakni denda Rp10 Juta dan kurungan 15 hari karena dinilai melanggar protokol kesehatan," tuturnya. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati saat pandemi dan jangan lihat dendanya, namun lihat dampaknya untuk melindungi rakyat terutama nyawa akibat COVID-19 ini. "Kami minta tolong, agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan saya sebagai Ketua Satgas kembali mengingatkan karena tujuan kami dalam penerapan PPKM Level 4 untuk melindungi nyawa," katanya. Selain adanya pelanggaran protokol kesehatan dalam resepsi pernikahan anak Ketua PCNU Jember itu, juga ada dugaan pelanggaran protokol kesehatan lainnya dengan mengadakan acara pernikahan di tengah penerapan PPKM yang dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat lain di Jember. "Ada lagi satu tokoh masyarakat yang diduga melanggar protokol kesehatan dan jika terjadi pelanggaran maka akan kami tindak tegas. Saat ini masih kami selidiki bersama TNI-Polri dan akan disidangkan juga jika terbukti melanggar," ujarnya. Sementara itu, bertempat di Kantor Satpol PP Jember dilaksanakan sidang virtual pelanggaran protokol kesehatan dengan proses penindakan diawali dengan pemeriksaan beberapa saksi di lokasi pelaksanaan, termasuk dari pihak orang tua mempelai dan Ketua Panitia Pelaksanaan Hajatan yang dihadiri oleh Satgas. Dalam sidang tersebut hadir Ketua Panitia penyelenggara acara hajatan di Desa Curahkalong yakni Taufik Hidayat yang menjadi terdakwa dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan tersebut. Sementara Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan mengatakan dalam sidang tersebut tersangka dinyatakan melanggar protokol kesehatan dan hasil sidang memutuskan terdakwa dikenakan pidana denda Rp10 juta dengan kurungan 15 hari. (sws)

Ketua MPR Meminta Kemenkes Evaluasi Kematian Tertinggi Covid19

Jakarta, FNN - Politisi Partai Golkar yang juga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan evaluasi terkait catatan rekor tertinggi kematian akibat COVID-19 pada Juli 2021. “Meminta Kemenkes menjadikan kasus kematian akibat COVID-19 sebagai koreksi pelaksanaan penanganan terhadap pasien, selanjutnya mengevaluasi secara komprehensif catatan kasus kematian tersebut,” kata Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. Menurut dia, hal itu dilakukan agar mendapatkan solusi terbaik untuk menekan angka kematian, dan mengupayakan pencegahan yang lebih masif dan maksimal. Pada Kamis (29/7), Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Juli 2021 menjadi bulan dengan catatan kematian tertinggi akibat COVID-19 sejak pandemi melanda Indonesia. Hingga Rabu (28/7) Wiku menyatakan terdapat 30.168 kematian dan menyebut bahwa angka itu sangat tinggi mengingat catatan kematian akibat COVID-19 pada Juni 2021 berada di angka 7.913 kematian. Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet meminta Kemenkes menambah tempat isolasi dan rumah sakit lapangan untuk meningkatkan performa perawatan bagi pasien COVID-19, khususnya yang bergejala berat. Ruangan isolasi, katanya, juga perlu dilengkapi dengan perlengkapan yang sesuai dengan standar ruang perawatan, seperti bel untuk memanggil tenaga kesehatan (nakes), sirkulasi udara yang baik, tempat tidur yang memadai, hingga ketersediaan sarana hiburan. Menurut Bamsoet, sarana hiburan seperti televisi atau radio dibutuhkan mengingat selama menjalani isolasi, selain memulihkan kembali kondisi fisik, kondisi mental pasien COVID-19 juga harus dijaga. Kemenkes juga diminta memastikan kebutuhan pendukung perawatan bagi pasien COVID-19, seperti kebutuhan oksigen, nakes, obat-obatan, tenda serbaguna, ventilator, selimut, dan kebutuhan lainnya. Hal itu agar pasien dapat menerima perawatan yang maksimal dan memiliki peluang besar untuk pulih kembali. Pada saat yang sama Kemenkes diharapkan menggencarkan pengetesan dan pelacakan di setiap wilayah sehingga apabila ditemukan seseorang terpapar virus corona, orang tersebut dapat segera mendapatkan pertolongan. Selain itu, Bamsoet juga meminta Kemenkes memperhatikan keseimbangan pemberitaan di media, mengingat ada baiknya apabila pemberitaan COVID-19 diiringi dengan kabar baik, seperti angka kesembuhan. Diharapkan, masyarakat kemudian tidak terbebani secara berlebihan yang dapat memicu menurunnya imun tubuh. Selain itu, Bamsoet mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjalani tes COVID-19 secara jujur dan tidak malu atau ragu untuk mengakui apabila terpapar. “Hal tersebut sangat penting untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan juga orang lain, mengingat tidak semua orang memiliki imunitas yang baik, sehingga penting untuk mencegah penularan ke orang lain,” ujarnya. Seluruh masyarakat Indonesia diharapkan juga patuh dan taat pada protokol kesehatan yang ada, sebab dibutuhkan kerja sama dan kekompakan dari seluruh pihak untuk memutus mata rantai virus corona. (sws)

Hutan Wanagama UGM Digunakan Sebagai Shelter Penanganan Covid

Yogyakarta, FNN - Rumah peneliti di Hutan Pendidikan Wanagama Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai digunakan sebagai shelter penanganan pasien positif COVID-19 bergejala ringan, Jumat (30/7) 2021. Pemanfaatan rumah peneliti Wanagama di Kecamatan Playen itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Fakultas Kehutanan UGM. "Ini kedua kalinya Wanagama digunakan sebagai shelter. Sebelumnya untuk warga yang reaktif 'rapid test', saat ini yang ditempatkan adalah yang sudah betul-betul positif COVID-19," kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr Budiadi dalam pernyataan di Yogyakarta, Jumat. Ia mengatakan UGM berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbangkan sumber daya yang dimiliki bagi penanganan COVID-19. Pemanfaatan rumah peneliti Wanagama sebagai shelter itu, kata dia, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani pasien dan menekan angka kematian. "Di sini isolasi bisa maksimal karena tidak berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan lingkungannya lebih sehat. Mudah-mudahan jika diisolasi di sini lebih cepat sembuh karena kondisinya mendukung," katanya. Menurut dia shelter Wanagama memiliki kapasitas sebanyak 51 tempat tidur. Selain kamar isolasi, menurut Budiadi, terdapat kopel khusus instalasi gawat darurat (IGD) yang dilengkapi dengan konsentrator oksigen, serta ruangan khusus bagi tenaga kesehatan. Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyebutkan bahwa shelter Wanagama menjadi satu dari sejumlah tempat isolasi yang dikelola oleh pemerintah kabupaten. Keberadaan shelter terpadu, menurutnya, menjadi penting mengingat jumlah kasus di Kabupaten Gunungkidul masih cukup tinggi. "Kerja sama ini sangat penting bagi kami. Meski beberapa hari ini menurun, namun jumlah yang isolasi mandiri masih cukup tinggi, sekitar 2.500 orang," katanya. Dengan berada di shelter terpadu, kata dia, kondisi pasien yang melakukan isolasi mandiri dapat terpantau dan lebih cepat mendapat penanganan. Harapannya tidak ada lagi masyarakat yang meninggal ketika melakukan isolasi mandiri di rumah dan terlambat dibawa ke rumah sakit. "Mudah-mudahan dengan cara-cara yang diambil oleh pemerintah dengan bekerja sama dengan para stakeholder, di samping vaksinasi yang terus didorong, tidak lama lagi kasusnya mulai turun," kata Sunaryanta. Sedangkan Direktur Hutan Pendidikan Wanagama Dr Dwiko Budi Permadi menyatakan shelter ini dikelola oleh Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, dan saat ini menampung delapan pasien konfirmasi bergejala ringan. Hutan Pendidikan Wanagama selama ini digunakan sebagai tempat praktikum dan penelitian bagi mahasiswa maupun dosen Fakultas Kehutanan UGM. Namun, mengingat kondisi pandemi yang belum mereda dan pemberlakuan kebijakan PPKM, aktivitas praktikum mahasiswa di Wanagama untuk sementara ditiadakan. Ia menjelaskan aktivitas penelitian nantinya dapat tetap dilakukan di luar area rumah penelitian, dengan sejumlah pengaturan untuk mencegah penularan COVID-19. "Untuk riset masih dilakukan di luar area rumah peneliti. Untuk praktikum mengikuti kebijakan PPKM dan fakultas," demikian Dwiko Budi PermadPermadi. (sws)

AQL Bagikan Tabung Oksigen Gratis Bagi Pasien Isoman

Jakarta, FNN - Lembaga kemanusiaan Ar-Rahman Quran Learning (AQL) Peduli kembali membagikan oksigen medis gratis kepada pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek. "Saat-saat pasien COVID-19 yang terpapar, menentukan hidup atau mati. Sedekah satu oksigen menyelamatkan satu nyawa," ujar Direktur AQL Peduli Firman Fabi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat. Pembagian oksigen gratis ini sebagai lanjutan setelah sebelumnya AQL telah memenuhi kebutuhan pasien isoman di Jakarta, beberapa pekan lalu. Kali ini, AQL mampu menyuplai 800 tabung oksigen gratis kepada masyarakat, terutama kepada pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di Jabodetabek. Menurut Firman, oksigen medis menjadi kebutuhan yang sangat vital saat ini, utamanya bagi mereka yang memiliki gejala sesak napas. Pada kondisi itu, mereka harus mendapatkan bantuan oksigen medis guna membantu pernapasan. "Dari sini kami melihat bahwa oksigen sangat dibutuhkan, bahkan mereka bagaimana mencarinya itu sulit untuk mendapatkannya. Karena itu kami bekerja sama dengan beberapa tempat pengisian oksigen," kata dia. Firman memastikan pendistribusian oksigen tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Skema pembagian tabung oksigen dilakukan dengan memberikan sebuah kupon kepada masing-masing warga. Satu kupon untuk satu tabung. Meski dalam sistem kupon, pihaknya memastikan tidak akan kehabisan. Tim akan mengusahakan semua warga mendapatkan oksigen. "Bagaimana jika ada yang membawa dua hingga tiga tabung? Kami akan dahulukan terlebih dulu yang sudah antre, setelah itu jika memang masih ada kami isikan kembali. Kurang lebih seperti itu teknisnya, supaya pembagian ini juga merata, jangan sampai ada yang bawa banyak, tetapi yang sudah ngantre dan membawa satu tidak kebagian," ujarnya. (sws)

MAKI Temukan Dugaan Pemotongan Insentif Nakes COVID-19

Serang, FNN - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menemukan adanya dugaan pemotongan atau penyelewengan terhadap insentif tenaga kesehatan (nakes) penanganan COVID-19 di salah satu rumah sakit di Kota Serang. Kordinator MAKI Boyamin Saiman di Serang, Kamis mengatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi atas adanya pengaduan terhadap dugaan pemotongan insentif nakes tersebut. Hasil investigasi tersebut selama dua hari di salah satu rumah sakit dj Kota Serang, ada indikasi kuat dugaan pemotongan ataupun penyelewengan honor nakes tersebut. "Minggu kemarin saya dapat pengaduan ada dugaan pemotongan, penyunatan. pengurangan atau apapun itu namanya, atas honorarium tenaga kesehatan yang menangani COVID-19. Anggaran ini bersumber dari APBN melalui Kementerian Kesehatan dan disalurkan ke rumah sakit," kata Boyamin Saiman kepada wartawan. Ia mengatakan, bahwa aduan tersebut mengenai sistem pemberian honorarium nakes itu dimasukkan ke rekening masing-masing nakes. "Para nakes ini awalnya disuruh buat rekening atas nama masing- masing nakes. Akan tetapi buku tabungan dan ATM-nya tidak dikasihkan ke para nakes," kata Boyamin. Belakangan diketahui, kata dia, pada bukan Juli ini buku tabungan dan ATM diberikan, sehingga setelah di cek di rekening masing-masing diketahui uang yang masuk dan keluar. Menurutnya, honorarium nakes yang masuk tersebut diperkirakan untuk waktu enam bulan lalu, sekitar Desember 2020 sampai Mei 2021 atau antara Januari 2021 sampai Juni 2021. Rata-rata uang yang masuk sekitar antara Rp20 juta sampai 50 juta, tergantung posisi dan jabatan masing-masing nakes. "Jadi ketika nakes itu mengecek ke bank saldo yang tertera itu masing-masing antara Rp8 juta sampai Rp25 juta. Sehingga mereka bisa mengambil uang antara Rp7 juta sampai Rp25 juta," kata Boyamin. Dengan demikian, kata Bonyamin, nakes yang honorariumnya Rp50 juta hanya bisa mengambil antara Rp20 juta sampai Rp25 juta dan yang honornya Rp20 juta sampai Rp30 juta, hanya bisa mengambil antara Rp8 juta sampai Rp10 juta. Atas temuan dugaan pemotongan tersebut, pihaknya langsung melaporkan ke Polda Banten. Adapun dugaan pelanggarannya apa, nanti Polda Banten yang akan merumuskan untuk proses tindaklaniutnya. "Apakah ini dugaan pelanggaran Undang-undang perbankan karena adanya pengurangan saldo yang tidak terecord atau dugaan pelanggaran lain. Tapi nyatanya para nakes tersebut hanya bisa mencairkan sejumlah saldo terakhir," kata Boyamin. (sws)

Sabtu dan Ahad Buka, Kodim Jaksel Lakukan Vaksinasi Massal.

Jakarta, FNN - Komando Distrik Militer (Kodim) 0504 Jakarta Selatan mengadakan vaksinasi yang diperuntukkan bagi masyarakat. Vaksinasi massal yang sudah dimulai sejak Selasa (27 Juli 2021) sampai Senin (2 Agustus 2021) itu diperuntukkan bagi warga berusia 12 tahun ke atas. Pelaksanaan vaksin dilakukan di Aula Markas Kodim 0504, Jalan Cenderawasih Raya, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Masyarakat yang ingin divaksin cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan memfotokopinya. Sedangkan yang belum memiliki KTP karena usia baru 12 tahun misalnya, cukup membawa Kartu Keluarga dan fotokopinya. Warga yang ingin divaksin juga bisa dari lintas daerah. Misalnya, dari Tangerang, Depok, Bogor dan bahkan daerah lainnya. Komandan Kodim (Dandim) 0504/JS Kolonel Inf Jamaluddin, mengatakan, vaksinasi massal jenis Sinovac tersebut menargetkan 500 orang per hari. Tenaga vaksinator berasal dari tim kesehatan Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya. "Vaksinasi sangat penting guna mencegah penyebaran Covid-19 yang sangat membahayakan. Saya berharap masyarakat yang belum mendapatkan vaksin segera mendatangi Makodim 0504/Jakarta Selatan atau sentra vaksin terdekat," ujar Jamaluddin dalam siaran pers yang diterima FNN.co.id, di Jakarta, Jumat (30/7/2021). "Masyarakat cukup datang ke Makodim 0504/Jakarta Selatan hanya dengan membawa KTP atau kartu keluarga (KK). Dengan syarat yang mudah itu, diharapkan masyarakat termotivasi untuk mengikuti vaksinasi," kata Dandim. "Silahkan masyarakat datang ke tempat kami cukup dengan membawa KTP atau KK. Kami siap melayani peserta vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan," ucapnya. Sedangkan Perwira Seksi (Pasi) Intel Kodim 0504, Mayor Zul Rambe menambahkan, kegiatan vaksin tetap dilakukan pada hari Sabtu dan Ahad. Justru pada hari libur diharapkan animo masyarakat tinggi. Sebab, pada saat hari kerja kenungkinan banyak yang tidak sempat, walaupun bekerjanya dari rumah. Kegiatan vaksin dimulai pukul 08.00 dan berakhir sampai nomor antrean habis. Lebih dari 500 orang pun tetap dilayani. Di tempat tersebut juga melayani vaksin tahap kedua. "Kalau ada yang mau vaksin tahap kedua dilayani," katanya. Sebelumnya, Kodim 0504/Jakarta Selatan melakukan vaksinasi Covid-19 khusus terhadap personel TNI, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan para keluarga prajurit yang bertugas di bawah Kodim tersebut. (SP).

Alumni Akpol 1991 Bagikan Seribu Paket Sembako Kepada Kades di NTB

Mataram, FNN - Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 membagikan sembako kepada lurah, kepala desa, bhabinkamtibmas, babinpotdirga, babinpotmar serta babinsa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan masing-masing di tribun Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Kota Mataram, Kamis (29/7). Kapolda NTB menyatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendarmabaktikan pengabdian alumni Akpol 91 dengan cara melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti vaksinasi massal dan pemberian sembako kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan memberikan penghargaan bagi yang berjasa. "Kita semua menyadari bahwa pandemi COVID-19 serta pelaksanaan PPKM Level 4 sangat berpengaruh pada tatanan perekonomian di Mataram. Oleh karena itu, alumni Akpol angkatan 91 Batalion Bhara Daksa berinisiatif untuk melaksanakan baksos dengan membagikan sembako kepada para babinsa, babinpotmar, babindirga, dan bhabinkamtibmas serta lurah maupun kepala desa," katanya seusai membuka acara apel pemberian bantuan. Menurutnya, penanganan COVID-19 melalui PPKM di NTB serta keberhasilan penanganan COVID-19 melalui program Kampung Sehat 1 dan 2 juga tidak lepas dari tugas dan tanggung jawab dari lurah, kepala desa, bhabinkamtibmas, babinsa, babinpotdirga, babinpotmar, camat, kapolsek, danramil, dan stakeholder yang lain, sehingga penanganan COVID-19 di NTB dapat terlaksana dengan baik. "Saya selaku Kapolda NTB memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasinya selama bertugas dengan tidak mengenal risiko akan tertular Virus Corona. Yang ada dalam bertugas hanya harapan agar pandemi COVID-19 segera berakhir di negara kita ini," ujar Iqbal. Sembako tersebut berupa beras, gula pasir, minyak goreng, minuman, kecap, sarden, masker dan hand sanitizer. "Pemberian sembako ini sebagai tanda respek, terima kasih dan hormat kami para alumni Akpol 91 kepada para lurah, kepala desa, bhabinkamtibmas, babinsa, babinpotdirga, babinpotmar, camat, kapolsek, danramil se-Provinsi NTB atas dedikasinya yang tak kenal lelah, menjaga, mengimbau masyarakat sehingga COVID-19 dapat terkendali dengan baik di NTB," katanya pula. Selain memberikan bantuan sosial, Kapolda NTB juga menyempatkan diri untuk menyapa dan berkomunikasi dengan para babinsa, bhabinkamtibmas, lurah dan kepala desa melalui zoom meeting yang disaksikan Gubernur NTB, Danrem 162/WB, Wakapolda NTB, Irwasda, PJU Polda NTB, Wali Kota Mataram, Bupati Lobar, Danlanud ZAM, Danlanal Mataram, Dandim 1606, dan perwakilan babinsa, bhabinkamtibmas, babinpotdirga, babinpotmar yang hadir di tribun Lapangan Bhara Daksa. Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah memberikan apresiasi kepada Kapolda NTB beserta jajarannya dan alumni Akpol 91 atas pemberian bantuan sosial (bansos) tersebut. "Kami memberikan apresiasi kepada Polda NTB yang telah memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan maupun berjasa seperti yang halnya yang dibagikan hari ini. Satu apresiasi yang kadangkala lupa diberikan, padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu memberikan kebaikan kepada kita semua," kata Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB itu pula. (sws)