KESEHATAN

Panglima TNI Berharap Setiap Daerah Memiliki Fasilitas Isolasi Secara Terpusat

Jakarta, FNN - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berharap setiap daerah memiliki fasilitas isolasi secara terpusat (isoter) yang dapat digunakan para suspek dan pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Keberadaan tempat isolasi terpusat di tiap daerah penting demi mengurangi beban rumah sakit yang saat ini telah cukup banyak menampung pasien COVID-19. “Isolasi terpusat ini bertujuan menampung pasien COVID-19 dan memberikan pelayanan terbaik seperti adanya tenaga kesehatan, adanya fasilitas dan dilengkapi dengan obat-obatan termasuk di dalamnya tabung oksigen,” kata Hadi Tjahjanto saat meninjau pelaksanaan isolasi terpusat di Bantul, Yogyakarta, Sabtu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis-nya. Jika ada lonjakan kasus, maka tiap daerah siap menampung mereka di tempat-tempat isolasi terpusat itu, kata Panglima. Langkah tersebut merupakan salah satu cara memutus rantai penularan COVID-19 dan menekan laju penyebaran penyakit. Dalam keterangan yang sama, Panglima TNI juga menyebut tempat-tempat isolasi itu juga dapat memberi pelayanan kesehatan bagi pasien COVID-19, antara lain memberi obat bagi mereka yang membutuhkan. "Selain untuk melayani pasien, isolasi terpusat ini juga dapat memberikan obat untuk masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi,” ucap dia menegaskan. Di samping sarana isolasi terpusat, Panglima menyebut vaksinasi dan kegiatan pelacakan (tracing) secara aktif juga dapat membantu menurunkan jumlah penderita COVID-19. Terkait itu, TNI dan Polri akan mendukung kegiatan vaksinasi dan pelacakan suspek dan pasien positif COVID-19 di daerah-daerah, tutur Panglima TNI. Oleh karena itu, Panglima TNI datang langsung ke sarana isolasi terpusat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, untuk memeriksa pelaksanaan tracing di tempat itu. "Kedatangan saya ke Bantul adalah untuk mengecek secara langsung apakah di setiap puskesmas sudah ada tenaga tracing untuk menerima informasi, notifikasi, dari Dinas Kesehatan ke puskesmas," ujat Panglima. Panglima meninjau pelaksanaan isolasi terpusat dan layanan kesehatan di RS lapangan di Bantul bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, dan Panglima Kogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus. (sws)

RS Covid Wisma Haji Terima Bantuan Makan dan Alkes

Jakarta, FNN - - Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur menerima 45.402 produk makanan dan minuman bergizi serta bantuan alat medis seperti oxygen concentrator, Alat Pelindung Diri (APD) masker dan hazmat dari salah satu perusahaan swasta yang bergerak di sektor produk makanan dan minuman untuk membantu meringankan beban penanganan pandemi akibat virus SARS-CoV-2 itu. Bantuan itu merupakan bentuk kolaborasi yang memang menjadi kunci dalam penanganan virus asal Wuhan itu. “Kami mengapresiasi dukungan kepada RDSC Wisma Haji Pondok Gede beserta tenaga kesehatan yang turut serta dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi ini. Upaya gotong royong ini akan membantu kami dalam penanganan pandemi COVID-19,” kata Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan dokter Andi Saguni dalam keterangannya ditulis, Minggu. RSD COVID-19 Wisma Haji merupakan salah satu rumah sakit darurat yang digagas oleh Pemerintah di awal Juli 2021 untuk membantu penanganan lonjakan kasus yang terjadi beberapa waktu belakangan ini akibat masuknya varian baru yaitu varian Delta. Tempat itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan memiliki kapasitas 900 kamar dan pembuatannya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu ada 950 tempat tidur tambahan bersama 50 kamar tambahan untuk memastikan RDSC Wisma Haji bisa menangani lebih banyak pasien COVID-19 dengan optimal. Untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), pengerjaannya menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan diletakan di luar gedung RSD. Sementara untuk tenaga kesehatan yang bekerja di RSDC Wisma Haji Pondok Gede berasal dari zona hijau seperti Kalimantan dan Sumatera, mereka difasilitasi tempat tinggal di Asrama Haji sehingga bisa meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 di antara para tenaga kesehatan atau pun anggota keluarganya. Ada pun tenaga medis yang bertugas di RSDC Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur berjumlah 350 orang dengan 78 tenaga medis spesialis. RSDC Wisma Haji Pondok Gede hanya menerima rujukan resmi dari puskesmas dan rumah sakit untuk pasien bergejala ringan hingga sedang. Sementara untuk pasien bergejala berat hingga kritis belum bisa ditangani di lokasi ini karena belum adanya fasilitas yang memadai. Hingga Juli 2021 tercatat di Indonesia ada sebanyak 389 ribu tempat tidur yang ada di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, 30 persennya diminta untuk dialokasikan sebagai tempat penanganan COVID-19 atau berkisar 130 ribu tempat tidur. Sementara itu, dari pihak swasta yang membantu RSDC Pondok Gede berharap bantuan itu bisa meringankan beban tenaga kesehatan dan juga fasilitas kesehatan di tengah perang melawan virus tak kasat mata itu. “Kami sadar bahwa pandemik COVID-19 di Indonesia hanya bisa diatasi dengan kerjasama seluruh anggota masyarakat serta pemerintah, oleh karena itu Nestlé Indonesia ikut hadir untuk bekerja sama dan memberikan bantuan kepada RSDC Wisma Haji Pondok Gede dengan harapan dapat ikut meringankan beban tenaga dan fasilitas kesehatan serta masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 secara bergotong royong,”kata Direktur Corporate Affairs PT Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma. (sws)

Pasien COVID-19 Meninggal di Bangka Bertambah 7 Orang

Sungailiat, Bangka, FNN - Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat terdapat penambahan tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia sehingga total mencapai 135 orang. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Sabtu, mengatakan tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia masing-masing inisial M (48) perempuan asal kecamatan Merawang, Mld (73) laki-laki asal Belinyu. Kemudian inisial Jjf (57) perempuan asal Belinyu, D (63) laki-laki asal Belinyu, Ca (65) perempuan asal Kecamatan Sungailiat, Btb (74) laki-laki asal Belinyu dan Sh (64) perempuan asal Kecamatan Pemali. Berdasarkan data informasi perkembangan COVID-19 Kabupaten Bangka sampai dengan Sabtu ini total kasus mencapai 5.967 orang, 5.024 sembuh, 135 meninggal dunia serta 6.245 warga diketahui kontak erat dengan pasien COVID-19. "Angka kematian pasien COVID-19 terbanyak di wilayah Kecamatan Belinyu mencapai 45 orang kemudian di Kecamatan Sungailiat sebanyak 44 orang serta terendah kematian di Kecamatan Puding Besar sebanyak empat orang," katanya. Boy Yandra mengatakan dari ratusan pasien COVID-19 yang meninggal dunia, diketahui terdapat tujuh orang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri. "Saya ingatkan masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19 dan mengalami kendala kesehatan hendaknya jangan melakukan isolasi mandiri karena tidak mendapatkan perawatan kesehatan dari dokter sehingga sangat membahayakan dirinya," ujarnya. (sws)

Pasien Aktif COVID-19 di Bangka Capai 808 Orang

Sungailiat, Bangka, FNN - Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sampai saat ini masih terdapat 808 orang pasien aktif di daerah itu. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Sabtu mengatakan 808 pasien aktif tersebut saat ini menjalani proses pemulihan kesehatan baik di rumah sakit, ICU ataupun di balai isolasi. "Jumlah pasien aktif mengalami penambahan dari jumlah kasus yang sama dibanding kemarin Jumat (23/7) sebanyak 747 orang," jelasnya. Dia mengatakan, ratusan pasien aktif COVID-19 tersebut tersebar disejumlah wilayah kecamatan dengan yang angka kasus sebarannya berbeda-beda. Di Kecamatan Sungailiat terdapat 253 pasien aktif, Riau Silip terdapat 64 pasien aktif, Puding Besar sebanyak 16 pasien aktif, Kecamatan Pemali ada 146 pasien aktif. Kemudian di Kecamatan Merawang ada 59 pasien aktif, Mendo Barat terdapat 41 pasien aktif, Belinyu mencapai 225 orang serta di Kecamatan Bakam terdapat empat pasien aktif. "Ratusan pasien aktif hari ini sudah termasuk dengan 75 orang yang dinyatakan positif COVID-19," ujarnya. Dia menyarankan seluruh masyarakat yang mengalami kendala kesehatan seperti demam agar segera melakukan pemeriksaan di pusat kesehatan terdekat. "Pemeriksaan kesehatan bagi warga yang demam atau sakit lainnya sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 karena mempermudah tim kesehatan memeriksa yang bersangkutan," kata Boy Yandra. Masyarakat tanpa terkecuali juga diharuskan tetap disiplin menerapkan prokes sebagai tindakan efektif mencegah penyebaran COVID-19 meskipun sudah mendapatkan layanan vaksinasi. (sws)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Terima 620 Vial Vaksin Sinovac

Baturaja, FNN - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menerima 620 vial vaksin COVID-19 jenis Sinovac yang didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel untuk pelayanan publik dan masyarakat umum usia 18 tahun ke atas di wilayah itu. "Ratusan vial vaksin tiba di Kabupaten OKU pada Jumat (23/7) sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Sabtu. Dia menerangkan pendistribusian 620 vial atau 6.200 dosis vaksin Sinovac ke Kabupaten OKU mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian guna memastikan diterima dalam keadaan baik. Setibanya di Kabupaten OKU, kata dia, ribuan dosis vaksin tersebut langsung disimpan di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten OKU yang terletak di Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat. "Sebelum didistribusikan ke seluruh tempat pelayanan vaksinasi yang ada di Kabupaten OKU, vaksin disimpan dulu beberapa hari di gudang farmasi dengan suhu yang telah ditentukan oleh pihak logistik," kata dia. Selanjutnya vaksin akan segera didistribusikan ke 18 puskesmas dan tiga rumah sakit di Kabupaten OKU, termasuk beberapa titik lokasi tempat pelayanan vaksinasi dalam program serbuan vaksin yang digelar TNI/Polri. Dia menjelaskan ribuan dosis Sinovac tersebut diperuntukkan bagi pelayan publik dan masyarakat usia 18 tahun ke atas, termasuk lansia untuk vaksinasi tahap kedua. Sementara berdasarkan data per 23 Juli 2021 realisasi vaksinasi COVID-19 di Kabupaten OKU baru mencapai sekitar 15 persen atau sebanyak 46.369 warga sudah mendapat suntikan vaksin tahap pertama dari target 277.000 sasaran. Sedangkan, jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi tahap kedua tercatat baru sekitar 18.352 orang termasuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik di Kabupaten OKU. "Sejauh ini animo masyarakat OKU untuk divaksin sangat tinggi, namun terkendala persediaan vaksin terbatas. Bahkan, beberapa puskesmas sempat menunda vaksinasi ratusan warga akibat stok vaksin habis," ujar Andi. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memperlancar suplai vaksin ke tingkat kabupaten/kota sesuai kebutuhan agar pelaksanaan vaksinasi berjalan maksimal. (sws)

PWI Ajak Seluruh Wartawan Ikut Berperang Lawan COVID-19

Jakarta, FNN - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Atal S Depari, mengajak seluruh pekerja media di Indonesia untuk ikut berperang melawan Covid-19. "Saya mengajak para wartawan agar bersama seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melawan Covid-19," kata dia dalam acara PWI Bermunajat Mengetuk Pintu Langit secara virtual, di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan perang melawan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan seluruh elemen bangsa harus saling mendukung dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. "Perang melawan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, tenaga kesehatan atau aparat penegak hukum saja. Semua komponen bangsa harus hadir, saling mendukung dan saling mengingatkan agar perang ini bisa kita menangkan," jelasnya. Acara PWI Bermunajat Mengetuk Pintu Langit diselenggarakan untuk mengajak seluruh wartawan dari berbagai daerah berdoa kepada Tuhan YME karena semakin banyak masyarakat menjadi korban pandemi Covid-19. "Acara ini terselenggara karena kami menyadari betul pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 19 bulan di 223 negara menyebabkan 191 juta orang terinfeksi dan 4,1 juta lebih meninggal dunia," katanya. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, yang turut hadir secara virtual, juga mengajak seluruh pekerja media untuk terus optimistis agar Indonesia dapat kembali bangkit. "Saya juga ingin mengajak kita semua untuk selalu berdoa sembari tetap optimistis dan terus berikhtiar agar kondisi bangsa kita dapat segera membaik, pulih dan kembali bangkit," kata dia. Ia juga meminta seluruh pekerja pers untuk mendukung dan mengingatkan masyarakat dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan guna menekan angka penularan kasus Covid-19. "Dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, mari kita bergerak untuk terus meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, mengubah kondisi Indonesia agar segera terlepas dari jerat pandemi Covid-19," ujar dia. (sws)

IDAI: Hindari Gawai Terlalu Dini Cegah Anak Telat Bicara

Jakarta, FNN - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta dokter spesialis anak Rini Sekartini menyarankan kepada orang tua agar tidak diberikan akses ponsel atau gadget kepada anak hingga mencapai usia 2 tahun untuk mencegah terjadinya telat bicara. Hal itu dikarenakan jika anak terlalu terpapar gadget apalagi tanpa pendampingan orang tua maka yang terjadi adalah mengganggu potensi anak untuk berbicara. “Anak tidak boleh sendirian (apalagi di usia dini) ditinggal hanya sama gadget. Bisa dibilang gadget itu jadi musuh utama karena banyak ditemukan anak dengan gadget rata- rata mengalami keterlambatan bicara. Jadi ini saya titip ke orang tua, sampai usia anak mencapai 2 tahun tidak perlu diberi gadget,” kata dokter Rini dalam webinar bertajuk “Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini”, Sabtu. Ketika anak baru lahir hingga berusia dua tahun, buah hati tengah menjalani yang dinamakan masa keemasan untuk berkembang dan bertumbuh secara optimal. Mengacu pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, salah satu indikator anak yang bertumbuh dan berkembang dengan baik hingga menginjak usia 2 tahun adalah sudah mampu berbicara dengan lancar. Terkadang orang tua yang sibuk sering kali membiarkan buah hati menggunakan gadget agar anak tetap anteng atau pun tidak rewel namun rupanya dengan hal itu anak- anak malah menjadi tidak aktif dan berpotensi tidak berkembang sesuai dengan usianya. Dokter yang tergabung di divisi Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI- RSCM itu menyampaikan sering kali dalam prakteknya sebagai praktisi kesehatan anak, masalah telat bicara ditemukan pada anak- anak yang terpapar penggunaan gadget sejak dini. Oleh karena itu, untuk mencegah agar anak- anak di bawah usia 2 tahun tidak mengalami keterlambatan atau tidak lancaran pada saat berbicara disarankan agar anak tidak diberi akses menggunakan gadget terlebih dahulu. Hal lain yang perlu diperhatikan dari kondisi anak yang telat bicara atau tidak lancar berbicara adalah nutrisi. Disarankan agar anak dengan kondisi tidak lancar bicara untuk bisa mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Jika mengalami gangguan artikulasi, artinya makanan yang diberikan harus bisa menstimulasi anak mengunyah sehingga kemampuan otot- otot mulutnya bisa mendorong buah hati berartikulasi dengan baik. Selain telat bicara, ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua guna memastikan anaknya bertumbuh dengan maksimal. Orang tua wajib memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya itu setidaknya mengikuti panduan di Buku KIA. Jika ternyata orang tua menyadari bahwa anak tidak memenuhi beberapa faktor yang ada di Buku KIA, maka sebaiknya orang tua segera melakukan intervensi dengan berkonsultasi kepada dokter anak. Intervensi wajib dilakukan untuk bisa memperbaiki kondisi yang belum terpenuhi oleh anak berdasarkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. (mth)

Gubernur Gorontalo dan Istrinya Umumkan Positif COVID-19

Gorontalo, FNN - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumumkan dirinya bersama istri Idah Syahidah telah positif tertular Coronavirus disease 2019 atau COVID-19. "Karena ada informasi dokter saya, para ajudan dan orang-orang dekat saya terpapar corona, maka saya minta diswab PCR. Hasilnya pada tanggal 21 Juli, Rabu malam, sekitar pukul 19.30, saya bersama ibu dinyatakan positif," ucapnya yang disampaikan melalui siaran langsung pada akun Facebook Humas Pemprov Gorontalo dari kediaman pribadi gubernur di Kelurahan Moodu, Kota Gorontalo, Jumat. Begitu mengetahui hasil swab diri dan istrinya positif, gubernur langsung meminta tim dokter melakukan pemeriksaan kondisi fisik. Menurutnya, hasil pemeriksaan saturasi oksigen berada di angka 97 atau normal, termasuk dilakukan CT-scan paru-paru. Ia dan istrinya hanya diminta untuk isolasi mandiri sambil menunggu hasil uji PCR-nya negatif. "Malam itu saya sempat saya stres sehingga agak susah bernafas. Saya ingat pesan Gubernur Maluku dan mantan Danrem 133 untuk menggosok minyak kayu putih ke hidung. Rasanya cukup pedas, tapi cukup membantu," ujarnya. Rusli mengisi masa isolasi mandiri dengan berolahraga di rumah serta tetap memimpin rapat bersama para kepala dinas secara virtual. Sebelumnya, ada dua ajudan, satu personel humas, satu dokter pribadi dan sejumlah petugas rumah dinas gubernur yang terpapar COVID-19. Hingga kini, kata Rusli, semuanya dalam kondisi sehat atau tanpa gejala dan sedang mengikuti isolasi terpusat di fasilitas milik pemprov. (sws)

Anggota DPRD Apresiasi Gedung Sekolah Jadi Isolasi di Surabaya

Surabaya, FNN - Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Imam Syafi'i mengapresiasi rencana pemerintah kota setempat menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi bagi warga yang terpapar COVID-19. "Saya apresiasi rencana pemkot itu dengan catatan, memang tidak ada tempat lain yang memadai yang dekat dengan perkampungan," kata Imam Syafi'i di Surabaya, Jumat. Selain itu, lanjut dia, gedung sekolah tersebut juga dalam keadaan kosong, karena tidak dipakai untuk proses belajar mengajar secara tatap muka, karena saat ini masih daring. "Yang paling penting juga ada jaminan virusnya tidak menyebar ke warga yang tinggal di sekitar gedung sekolah yang dipakai sebagai tempat isolasi pasien COVID-19," ujarnya. Imam mengatakan, fakta menunjukkan penularan COVID-19 pada klaster rumah tangga di Surabaya masih tinggi, dan sampai saat ini belum bisa dikendalikan. Kalau hal itu dibiarkan, maka dikhawatirkan korban meninggal dunia akan semakin bertambah. "Di Surabaya banyak warga tinggal dikampung yang semakin berisiko untuk menjalani isolasi mandiri, karena banyak rumah yang berdempetan. Kamar tidak hanya dijadikan ruang tidur, melainkan bercampur dengan aktivitas lainnya," kata Imam. Politisi Partai Nasdem ini menambahkan, gedung sekolah merupakan tempat yang cukup representatif kalau difungsikan sebagai tempat isolasi. "Gedung sekolah ada ruang-ruang kelas yang terpisah," katanya. Namun Imam mengingatkan kepada Pemkot Surabaya untuk memastikan bahwa gedung sekolah dalam kondisi aman dan steril setelah tidak lagi difungsikan sebagai tempat isolasi. "Seperti disampaikan oleh para ahli, kalau virus corona tidak bisa bertahan lama ketika menempel pada benda mati. Karenanya harus disemprot disinfektan setelah selesai digunakan," katanya. Selain mencegah resiko penularan terhadap siswa sekolah, lanjut dia, upaya tersebut juga untuk menyakinkan wali murid soal keamanan kesehatan anaknya ketika bersekolah nantinya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah demi memutus penyebaran wabah yang sedang mendunia tersebut, di antaranya menyiapkan tempat isolasi mandiri di berbagai tempat publik, salah satunya gedung sekolah. Menurut Eri, pemilihan lokasi sekolah itu penting dilakukan sebab bangunannya sudah menjadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia. "Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC-nya," katanya. (sws)

Dinkes Akui Wali Kota Bandung Masuk RS Bukan Karena COVID-19

Bandung, FNN - Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, mengaki bahwa Wali Kota Oded M Danial dirawat di rumah sakit (RS) setelah mengalami gangguan kesehatan, namun bukan karena terinfeksi COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara di Bandung, Jumat menjelaskan bahwa Oded mengalami gejala asam lambung. "Bukan (COVID-19), sebetulnya awalnya medical check up, dan sekaligus diobservasi," katanya. Ahyani mengatakan, akhir-akhir ini Oded memang beberapa kali mengeluhkan asam lambung yang dialaminya tersebut. Bahkan, pada saat rapat Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, kata dia, Oded mengeluh mengalami sakit. "Beberapa kali memimpin ratas (rapat terbatas), dia bilang tidak enak lambung, asam lambung," kata Ahyani. Oded dikabarkan dirawat sejak Rabu (21/7). Pada hari itu Oded diketahui batal menghadiri sejumlah kegiatan pimpinan. Oded terakhir muncul di hadapan publik pada Senin (19/7) pada saat kegiatan pertemuan dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi atas adanya PPKM Darurat. Setelah itu pada Selasa (20/7), Oded melakukan kegiatan Shalat Idul Adha di Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau di pendopo di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung. (sws)