KESEHATAN

Alumni IPB Serahkan Rp 1.3 Miliar untuk Pengadaan Tabung Oksigen bagi IPB University

Bogor, FNN - Alumni IPB University di dalam dan luar negeri menyerahkan donasi senilai Rp 1.318.435.000 yang diorganisasikan melalui Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Alumni IPB (DPP HA-IPB) dan badan otonomnya Aksi Relawan Madani Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB), kepada pihak IPB University pagi ini, Rabu (28/7), di halaman Rektorat Kampus Dramaga, Bogor. Ketua Umum HA-IPB Ir. Fathan Kamil, didampingi Sekjen HA-IPB, Ir. Walneg S. Jas, MM dan Ketua Umum ARM HA-IPB, Ir. Ahmad Husein M.Si., menyerahkan secara resmi bantuan tersebut kepada Rektor IPB University, Prof. Dr. Ir. Arif Satria M.Sc. yang didampingi Wakil Rektor Hubungan Internasional, Kerja Sama, dan Hubungan Alumni sekaligus Ketua Crisis Center IPB University, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F. Bantuan tersebut terdiri atas 120 unit tabung oksigen kapasitas enam meter kubik senilai Rp 342,5 juta, 60 unit regulator senilai Rp 72 juta, 500 unit selang oksigen nasal canula, dan 100 selang masker senilai Rp 9,5 juta. Donasi ini juga menanggung biaya isi ulang tabung oksigen selama tiga bulan senilai Rp 360 juta, bantuan biaya makanan pasien selama tiga bulan senilai Rp 420 juta, dan paket obat-obatan senilai Rp 114.435.000. Rektor IPB University, Prof. Arif Satria menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh alumni yang telah membantu pengadaan tabung oksigen dan paket bantuan lainnya, yang ia sebut sebagai kebutuhan yang amat IPB harapkan. IPB University, ujarnya, telah membuka layanan isolasi mandiri bagi civitas akademika IPB dan warga lingkar kampus yang terpapar Covid19 sejak tahun lalu. “Kami juga akan mengoperasikan rumah sakit lapang, Insya Allah mulai pekan depan, untuk mengantisipasi penanganan pasien yang terpapar Covid19, sehingga secara total IPB University akan mampu menyediakan 450 tempat tidur untuk perawatan pasien Covid19,” jelasnya. Selain itu, IPB juga telah sejak awal mengadakan vaksinasi bagi civitas akademika IPB dan warga Lingkar Kampus. Di sisi lain, IPB menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan inovasi dalam penanggulangan pandemi ini, antara lain dengan memproduksi oxygen concentrator dan oxygen concentrator plant. Ketua DPP HA-IPB, Ir. Fathan Kamil, amat menghargai animo dan partisipasi alumni yang sangat tinggi dalam membantu almamaternya. “Hal ini menunjukkan betapa para alumni masih merasa memiliki IPB, dan saya berharap dukungan ini akan terus berlanjut untuk berbagai kegiatan IPB University di masa mendatang,” ujar Fathan. Penggalangan donasi alumni IPB telah dimulai sejak 17 Juli 2021 sebagai respon alumni atas situasi kedaruratan di IPB University dalam menanggulangi kasus Covid-19 yang menimpa ratusan dosen, tenaga pendidik, karyawan dan keluarga, mahasiswa, serta warga sekitar. Mereka dirawat di pusat isolasi mandiri di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Melalui ARM HA-IPB, penggalangan secara masif dilakukan lewat jaringan alumni dan saluran media sosial. Donasi berasal dari 400 lebih penyumbang dan tak kurang dari 58 komunitas atau elemen alumni. “Sebagai hasilnya, donasi alumni bukan saja berhasil menyediakan 120 tabung oksigen berikut isi ulangnya selama tiga bulan, melainkan juga mampu menutupi biaya penyediaan makanan bagi pasien berikut paket obat-obatan,” ujar Ketua ARM HA-IPB, Ir. Ahmad Husein, M.Si.

Penanganan Covid19 Bagai Sinetron Berepisode

Oleh Tarmidzi Yusuf (Pegiat Sosial) Bandung, FNN - Kuat indikasi wabah Covid-19 di Indonesia akan berlangsung lebih lama lagi. Belum akan berakhir dalam waktu dekat. WHO sudah mewanti-wanti dengan varian baru. Pandemi nuansa plandemi berpotensi akan berlangsung hingga 2024. Nuansa politisasi Covid-19 layak disebut bagai sebuah misi tertentu. Bak sinetron berepisode-episode. Ceritanya sedih, tegang dan mengharu biru namun tiba-tiba banyak iklan jualan. Alat test covid, APD, vaksinasi dan obat. Selingannya, buzzeRp. Bikin isu sendiri. Gaduh sendiri sambil nunjuk-nunjuk FPI, HTI dan orde baru. Pergerakan rakyat dibatasi tapi tidak dipenuhi haknya seperti amanat UU No 6 tahun 2018. Khususnya pasal 55 tentang kewajiban pemerintah pusat memenuhi kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak. Durasi waktu tidak jelas. Tidak bisa diprediksi. Sengaja disamarkan. Mungkin erat kaitannya dengan skenario yang sedang dijalankan kelompok politik yang ingin terus berkuasa. _Pertama_, Pilpres 2024 berlangsung 'setengah' damai. Antara plandemi covid-19 dengan kepentingan mempertahankan kekuasaan aseng dan asong. Pada skenario ini, kemungkinan akan muncul tiga pasangan kandidat. Tergantung UU Pemilu direvisi atau tidak. Pasangan pertama. Jagonya Jokowi, yaitu Ganjar dan Airlangga. Kedua, pasangan jagonya kelompok nasionalis religius yaitu Anies dan AHY. Terakhir, pasangan Prabowo - Puan. Ganjar dan Airlangga berpeluang diusung NasDem dan Golkar dengan dukungan penuh Jokowi. Sementara PKS dan Demokrat, kemungkinan mengusung Anies dan AHY. Prabowo - Puan bakal diusung PDIP dan Gerindra. Sedangkan PKB, PAN dan PPP akan bergabung ke salahsatu poros dari ketiga kandidat tersebut. _Kedua_, bila pasangan calon yang didukung aseng dan asong. Seperti pada kemungkinan pertama di atas, gagal memenuhi presidential threshold. Dipredksi, drama Covid-19 akan mengalami puncaknya. Gonta ganti varian seperti kata WHO. Mungkin PPKM level 10 akan diberlakukan. Berlakunya PPKM level 10 berpotensi berlakunya kondisi darurat nasional. Imbasnya, Pilpres dan Pileg 2024 diundur. Masa jabatan presiden diperpanjang sampai batas waktu tertentu melalui dekrit presiden. _Ketiga_, Drama Covid-19 mencapai klimaks. Akibat kemungkinan kedua. Muncul gelombang ketidakpuasan terhadap rezim Jokowi. Rakyat melakukan perlawanan terhadap kebijakan politik Jokowi. Terutama dalam hal penanganan Covid-19. Bersamaan dengan gelombang aksi rakyat yang makin meluas. Pembusukan dari dalam kabinet Jokowi. Makin tajamnya rivalitas antar faksi di internal Jokowi. Ditambah kondisi ekonomi yang terus memburuk. Membuka peluang Jokowi lengser sebelum 2024. Drama Covid-19 berepisode-episode baru berakhir berbarengan dengan berakhirnya rezim Jokowi sebelum 2024? Wallahua'lam bish-shawab.

Fadjroel : Gotong-Royong Kunci Sukses PPKM Level 4

Jakarta, FNN - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman mengatakan gotong-royong merupakan salah satu kunci sukses pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. "Kita yakin Indonesia sehat, Indonesia Maju dengan bergotong-royong," ujar Fadjroel dalam siaran pers di Jakarta, Selasa. Presiden Joko Widodo melanjutkan penerapan PPKM Level 4 dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 untuk menurunkan laju penularan COVID-19. Fadjroel mengungkapkan, kebijakan ini merupakan rekomendasi dari ilmuwan, masyarakat dan berbagai elemen bangsa lainnya. Dia menekankan pemerintah mengapresiasi seluruh elemen bangsa yang telah menaati PPKM sehingga berhasil melindungi keselamatan diri, keluarga dan lingkungan luas. Pada saat bersamaan, program vaksinasi yang makin merata diharapkan segera menciptakan imunitas kelompok secara nasional. Dia mengatakan selama pemberlakuan PPKM, pemerintah mengoptimalkan program perlindungan sosial agar kebutuhan dasar masyarakat tetap mencukupi. Selain program perlindungan sosial selama PPKM, selama ini pemerintah melalui Kementerian Sosial secara reguler telah menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Kartu Sembako. Selain itu pemerintah menambah perlindungan sosial untuk rakyat, diantaranya penambahan jumlah manfaat Kartu Sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), perpanjangan Bantuan Sosial Tunai (BST), keberlanjutan Subsidi Kuota Internet, Diskon Listrik, Bantuan Rekening Minimum Biaya Beban/Abonemen, penambahan anggaran untuk Program Prakerja serta pemberian Bantuan Subsidi Gaji/Upah untuk Pekerja/Buruh (BSU), penambahan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), penambahan Bantuan untuk Warung atau Pedagang Kaki Lima (PKL). Pemerintah juga memberikan bantuan untuk dunia usaha selama PPKM Level 4 diantaranya pemberian insentif fiskal yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sewa toko di pusat perbelanjaan atau mal akan Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk masa pajak bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. (sws)

PPKM Eceran

By M Rizal Fadillah Bandung, FNN -Telah diputuskan bahwa PPKM level 4 akan diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 yang menurut Presiden atas pertimbangan faktor kesehatan, ekonomi, dan dinamika sosial. Sebelumnya PPKM level 4 ini adalah perpanjangan dari PPKM Darurat yang bermula 3 hingga 20 Juli dan diperpanjang hingga 26 Juli 2021 dengan nama PPKM level 4. Tanpa kejelasan detail pertimbangan dan alasan klasifikasi tingkatan, Presiden telah menetapkan dan memperpanjang PPKM. PPKM ini adalah program pembatasan yang dinilai tidak matang dan terkesan cicilan atau eceran. Dasar hukum penetapannya sangat kabur. Pertama, Undang-Undang tidak mengenal nomenklatur PPKM Darurat atau PPKM Level 4. Akibatnya adalah bahwa konsekuensi dari pelanggarannya tidak memiliki landasan hukum yang kuat baik sanksi administrasi ataupun pidana. Sederhananya kebijakan ini ilegal. Kedua, PPKM Darurat ternyata hanya berdasar hukum pada Instruksi Mendagri No 15 tahun 2021 dan PPKM level 4 Instruksi Mendagri No. 22 tahun 2021. Semestinya jika merupakan implementasi dari Undang-Undang haruslah dalam bentuk Peraturan Pemerintah. Ruang lingkup PPKM ternyata memiliki spektrum yang luas dan bersifat lintas Kementrian. Ketiga, PPKM eceran seperti ini menciptakan kondisi ketidakpastian tentang kewajiban Pemerintah. Berbeda dengan Karantina Wilayah yang jelas, baik dasar hukum maupun konsekuensi kewajiban Pemerintahnya. PPKM Darurat atau PPKM Level 4 dapat menciptakan iklim otoritarian. Pemaksaan kepada rakyat tanpa dibarengi pemenuhan hak-hak rakyat yang berimbang atau memadai. PPKM level 4 dinyatakan telah diperpanjang oleh Presiden dengan pernyataan lisan atau pidato sampai 2 Agustus 2021. Pertanyaannya akan diperpanjang lagikah setelah itu ? atau akan dimainkan level-levelnya menjadi naik ke level 5 atau turun ke level 3 atau kembali menjadi darurat ? Tidak jelas. Yang jelas adalah bahwa rakyat tetap dibuat tergantung atau tercekik. Terjepit dalam dua pilihan yang sulit yaitu mati oleh penyakit atau mati karena perut melilit karena tak punya duit. *) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Panglima TNI Berharap Setiap Daerah Memiliki Fasilitas Isolasi Secara Terpusat

Jakarta, FNN - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berharap setiap daerah memiliki fasilitas isolasi secara terpusat (isoter) yang dapat digunakan para suspek dan pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Keberadaan tempat isolasi terpusat di tiap daerah penting demi mengurangi beban rumah sakit yang saat ini telah cukup banyak menampung pasien COVID-19. “Isolasi terpusat ini bertujuan menampung pasien COVID-19 dan memberikan pelayanan terbaik seperti adanya tenaga kesehatan, adanya fasilitas dan dilengkapi dengan obat-obatan termasuk di dalamnya tabung oksigen,” kata Hadi Tjahjanto saat meninjau pelaksanaan isolasi terpusat di Bantul, Yogyakarta, Sabtu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis-nya. Jika ada lonjakan kasus, maka tiap daerah siap menampung mereka di tempat-tempat isolasi terpusat itu, kata Panglima. Langkah tersebut merupakan salah satu cara memutus rantai penularan COVID-19 dan menekan laju penyebaran penyakit. Dalam keterangan yang sama, Panglima TNI juga menyebut tempat-tempat isolasi itu juga dapat memberi pelayanan kesehatan bagi pasien COVID-19, antara lain memberi obat bagi mereka yang membutuhkan. "Selain untuk melayani pasien, isolasi terpusat ini juga dapat memberikan obat untuk masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi,” ucap dia menegaskan. Di samping sarana isolasi terpusat, Panglima menyebut vaksinasi dan kegiatan pelacakan (tracing) secara aktif juga dapat membantu menurunkan jumlah penderita COVID-19. Terkait itu, TNI dan Polri akan mendukung kegiatan vaksinasi dan pelacakan suspek dan pasien positif COVID-19 di daerah-daerah, tutur Panglima TNI. Oleh karena itu, Panglima TNI datang langsung ke sarana isolasi terpusat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, untuk memeriksa pelaksanaan tracing di tempat itu. "Kedatangan saya ke Bantul adalah untuk mengecek secara langsung apakah di setiap puskesmas sudah ada tenaga tracing untuk menerima informasi, notifikasi, dari Dinas Kesehatan ke puskesmas," ujat Panglima. Panglima meninjau pelaksanaan isolasi terpusat dan layanan kesehatan di RS lapangan di Bantul bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, dan Panglima Kogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus. (sws)

RS Covid Wisma Haji Terima Bantuan Makan dan Alkes

Jakarta, FNN - - Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur menerima 45.402 produk makanan dan minuman bergizi serta bantuan alat medis seperti oxygen concentrator, Alat Pelindung Diri (APD) masker dan hazmat dari salah satu perusahaan swasta yang bergerak di sektor produk makanan dan minuman untuk membantu meringankan beban penanganan pandemi akibat virus SARS-CoV-2 itu. Bantuan itu merupakan bentuk kolaborasi yang memang menjadi kunci dalam penanganan virus asal Wuhan itu. “Kami mengapresiasi dukungan kepada RDSC Wisma Haji Pondok Gede beserta tenaga kesehatan yang turut serta dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi ini. Upaya gotong royong ini akan membantu kami dalam penanganan pandemi COVID-19,” kata Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan dokter Andi Saguni dalam keterangannya ditulis, Minggu. RSD COVID-19 Wisma Haji merupakan salah satu rumah sakit darurat yang digagas oleh Pemerintah di awal Juli 2021 untuk membantu penanganan lonjakan kasus yang terjadi beberapa waktu belakangan ini akibat masuknya varian baru yaitu varian Delta. Tempat itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan memiliki kapasitas 900 kamar dan pembuatannya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu ada 950 tempat tidur tambahan bersama 50 kamar tambahan untuk memastikan RDSC Wisma Haji bisa menangani lebih banyak pasien COVID-19 dengan optimal. Untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), pengerjaannya menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan diletakan di luar gedung RSD. Sementara untuk tenaga kesehatan yang bekerja di RSDC Wisma Haji Pondok Gede berasal dari zona hijau seperti Kalimantan dan Sumatera, mereka difasilitasi tempat tinggal di Asrama Haji sehingga bisa meminimalisir potensi penyebaran COVID-19 di antara para tenaga kesehatan atau pun anggota keluarganya. Ada pun tenaga medis yang bertugas di RSDC Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur berjumlah 350 orang dengan 78 tenaga medis spesialis. RSDC Wisma Haji Pondok Gede hanya menerima rujukan resmi dari puskesmas dan rumah sakit untuk pasien bergejala ringan hingga sedang. Sementara untuk pasien bergejala berat hingga kritis belum bisa ditangani di lokasi ini karena belum adanya fasilitas yang memadai. Hingga Juli 2021 tercatat di Indonesia ada sebanyak 389 ribu tempat tidur yang ada di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, 30 persennya diminta untuk dialokasikan sebagai tempat penanganan COVID-19 atau berkisar 130 ribu tempat tidur. Sementara itu, dari pihak swasta yang membantu RSDC Pondok Gede berharap bantuan itu bisa meringankan beban tenaga kesehatan dan juga fasilitas kesehatan di tengah perang melawan virus tak kasat mata itu. “Kami sadar bahwa pandemik COVID-19 di Indonesia hanya bisa diatasi dengan kerjasama seluruh anggota masyarakat serta pemerintah, oleh karena itu Nestlé Indonesia ikut hadir untuk bekerja sama dan memberikan bantuan kepada RSDC Wisma Haji Pondok Gede dengan harapan dapat ikut meringankan beban tenaga dan fasilitas kesehatan serta masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 secara bergotong royong,”kata Direktur Corporate Affairs PT Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma. (sws)

Pasien COVID-19 Meninggal di Bangka Bertambah 7 Orang

Sungailiat, Bangka, FNN - Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat terdapat penambahan tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia sehingga total mencapai 135 orang. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Sabtu, mengatakan tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia masing-masing inisial M (48) perempuan asal kecamatan Merawang, Mld (73) laki-laki asal Belinyu. Kemudian inisial Jjf (57) perempuan asal Belinyu, D (63) laki-laki asal Belinyu, Ca (65) perempuan asal Kecamatan Sungailiat, Btb (74) laki-laki asal Belinyu dan Sh (64) perempuan asal Kecamatan Pemali. Berdasarkan data informasi perkembangan COVID-19 Kabupaten Bangka sampai dengan Sabtu ini total kasus mencapai 5.967 orang, 5.024 sembuh, 135 meninggal dunia serta 6.245 warga diketahui kontak erat dengan pasien COVID-19. "Angka kematian pasien COVID-19 terbanyak di wilayah Kecamatan Belinyu mencapai 45 orang kemudian di Kecamatan Sungailiat sebanyak 44 orang serta terendah kematian di Kecamatan Puding Besar sebanyak empat orang," katanya. Boy Yandra mengatakan dari ratusan pasien COVID-19 yang meninggal dunia, diketahui terdapat tujuh orang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri. "Saya ingatkan masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19 dan mengalami kendala kesehatan hendaknya jangan melakukan isolasi mandiri karena tidak mendapatkan perawatan kesehatan dari dokter sehingga sangat membahayakan dirinya," ujarnya. (sws)

Pasien Aktif COVID-19 di Bangka Capai 808 Orang

Sungailiat, Bangka, FNN - Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sampai saat ini masih terdapat 808 orang pasien aktif di daerah itu. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Sabtu mengatakan 808 pasien aktif tersebut saat ini menjalani proses pemulihan kesehatan baik di rumah sakit, ICU ataupun di balai isolasi. "Jumlah pasien aktif mengalami penambahan dari jumlah kasus yang sama dibanding kemarin Jumat (23/7) sebanyak 747 orang," jelasnya. Dia mengatakan, ratusan pasien aktif COVID-19 tersebut tersebar disejumlah wilayah kecamatan dengan yang angka kasus sebarannya berbeda-beda. Di Kecamatan Sungailiat terdapat 253 pasien aktif, Riau Silip terdapat 64 pasien aktif, Puding Besar sebanyak 16 pasien aktif, Kecamatan Pemali ada 146 pasien aktif. Kemudian di Kecamatan Merawang ada 59 pasien aktif, Mendo Barat terdapat 41 pasien aktif, Belinyu mencapai 225 orang serta di Kecamatan Bakam terdapat empat pasien aktif. "Ratusan pasien aktif hari ini sudah termasuk dengan 75 orang yang dinyatakan positif COVID-19," ujarnya. Dia menyarankan seluruh masyarakat yang mengalami kendala kesehatan seperti demam agar segera melakukan pemeriksaan di pusat kesehatan terdekat. "Pemeriksaan kesehatan bagi warga yang demam atau sakit lainnya sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 karena mempermudah tim kesehatan memeriksa yang bersangkutan," kata Boy Yandra. Masyarakat tanpa terkecuali juga diharuskan tetap disiplin menerapkan prokes sebagai tindakan efektif mencegah penyebaran COVID-19 meskipun sudah mendapatkan layanan vaksinasi. (sws)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Terima 620 Vial Vaksin Sinovac

Baturaja, FNN - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menerima 620 vial vaksin COVID-19 jenis Sinovac yang didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel untuk pelayanan publik dan masyarakat umum usia 18 tahun ke atas di wilayah itu. "Ratusan vial vaksin tiba di Kabupaten OKU pada Jumat (23/7) sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Sabtu. Dia menerangkan pendistribusian 620 vial atau 6.200 dosis vaksin Sinovac ke Kabupaten OKU mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian guna memastikan diterima dalam keadaan baik. Setibanya di Kabupaten OKU, kata dia, ribuan dosis vaksin tersebut langsung disimpan di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten OKU yang terletak di Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat. "Sebelum didistribusikan ke seluruh tempat pelayanan vaksinasi yang ada di Kabupaten OKU, vaksin disimpan dulu beberapa hari di gudang farmasi dengan suhu yang telah ditentukan oleh pihak logistik," kata dia. Selanjutnya vaksin akan segera didistribusikan ke 18 puskesmas dan tiga rumah sakit di Kabupaten OKU, termasuk beberapa titik lokasi tempat pelayanan vaksinasi dalam program serbuan vaksin yang digelar TNI/Polri. Dia menjelaskan ribuan dosis Sinovac tersebut diperuntukkan bagi pelayan publik dan masyarakat usia 18 tahun ke atas, termasuk lansia untuk vaksinasi tahap kedua. Sementara berdasarkan data per 23 Juli 2021 realisasi vaksinasi COVID-19 di Kabupaten OKU baru mencapai sekitar 15 persen atau sebanyak 46.369 warga sudah mendapat suntikan vaksin tahap pertama dari target 277.000 sasaran. Sedangkan, jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi tahap kedua tercatat baru sekitar 18.352 orang termasuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik di Kabupaten OKU. "Sejauh ini animo masyarakat OKU untuk divaksin sangat tinggi, namun terkendala persediaan vaksin terbatas. Bahkan, beberapa puskesmas sempat menunda vaksinasi ratusan warga akibat stok vaksin habis," ujar Andi. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memperlancar suplai vaksin ke tingkat kabupaten/kota sesuai kebutuhan agar pelaksanaan vaksinasi berjalan maksimal. (sws)

PWI Ajak Seluruh Wartawan Ikut Berperang Lawan COVID-19

Jakarta, FNN - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Atal S Depari, mengajak seluruh pekerja media di Indonesia untuk ikut berperang melawan Covid-19. "Saya mengajak para wartawan agar bersama seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melawan Covid-19," kata dia dalam acara PWI Bermunajat Mengetuk Pintu Langit secara virtual, di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan perang melawan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan seluruh elemen bangsa harus saling mendukung dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. "Perang melawan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, tenaga kesehatan atau aparat penegak hukum saja. Semua komponen bangsa harus hadir, saling mendukung dan saling mengingatkan agar perang ini bisa kita menangkan," jelasnya. Acara PWI Bermunajat Mengetuk Pintu Langit diselenggarakan untuk mengajak seluruh wartawan dari berbagai daerah berdoa kepada Tuhan YME karena semakin banyak masyarakat menjadi korban pandemi Covid-19. "Acara ini terselenggara karena kami menyadari betul pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 19 bulan di 223 negara menyebabkan 191 juta orang terinfeksi dan 4,1 juta lebih meninggal dunia," katanya. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, yang turut hadir secara virtual, juga mengajak seluruh pekerja media untuk terus optimistis agar Indonesia dapat kembali bangkit. "Saya juga ingin mengajak kita semua untuk selalu berdoa sembari tetap optimistis dan terus berikhtiar agar kondisi bangsa kita dapat segera membaik, pulih dan kembali bangkit," kata dia. Ia juga meminta seluruh pekerja pers untuk mendukung dan mengingatkan masyarakat dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan guna menekan angka penularan kasus Covid-19. "Dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, mari kita bergerak untuk terus meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, mengubah kondisi Indonesia agar segera terlepas dari jerat pandemi Covid-19," ujar dia. (sws)