KESEHATAN

Rendahnya Ketaatan pada Protokol Kesehatan Picu Kenaikan Kasus COVID-19

Jakarta, FNN - Rendahnya tingkat kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan telah memicu peningkatan kasus penularan COVID-19, kata Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah ​​​​​​. "Secara nasional angka kepatuhan menjaga jarak kita lebih rendah dibandingkan kepatuhan memakai maskernya," kata Dewi dalam keterangan tertulis Satuan Tugas yang diterima di Jakarta, Kamis. Menurut data Satuan Tugas pada 11 Juli 2021, dalam sepekan terakhir ada 95 atau 24,11 persen dari 394 kabupaten dan kota dengan tingkat kepatuhan warga memakai masker kurang dari 75 persen. Di tingkat kecamatan, ada 890 atau 26,20 persen dari 3.397 kecamatan dengan tingkat kepatuhan warga memakai masker kurang dari 75 persen. Pada tingkat kelurahan/desa, terdapat 5.282 atau 26,57 persen dari 19.880 kelurahan/desa dengan tingkat kepatuhan warga memakai masker kurang dari 75 persen. Pada periode sama, terdapat 112 atau 28.43 persen dari 394 kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan warga menjaga jarak kurang dari 75 persen. Selain itu ada 1.043 (30.70 persen) dari 3.397 kecamatan dan 5.710 (28,72 persen) dari 19.882 kelurahan/desa dengan tingkat kepatuhan warga menjaga jarak kurang dari 75 persen. Menurut data Satuan Tugas, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat juga tergolong rendah. Di Jawa Barat masih ada 814 (23,86 persen) kelurahan/desa dengan tingkat kepatuhan warga memakai masker kurang dari 75 persen dan 1.017 (29,81 persen) kelurahan/desa dengan kepatuhan warga menjaga jarak kurang dari 75 persen. Tingkat ketaatan warga memakai masker dan menjaga jarak di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali menurut Satuan Tugas juga tergolong rendah, kurang dari 75 persen. Ketidakpatuhan warga terhadap protokol kesehatan bisa menjadi sumber penularan virus corona. Oleh karena itu, Dewi mengemukakan pentingnya kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan hingga tingkat lingkungan rukun warga dan rukun tetangga. "Ini memerlukan kolaborasi kita semua, terutama di kalangan masyarakat. Masyarakat mesti bekerja sama dalam menerapkan dan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan," katanya. Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Rabu (14/7) siang menunjukkan jumlah penderita COVID-19 di Indonesia bertambah sampai 54.517 orang. (sws)

TFRIC-19 Ciptakan Alat Tes Antigen dan Beras Kaya Vitamin dan Mineral

Jakarta, FNN - Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC-19) menciptakan produk terbaru inovasi teknologi alat kesehatan berupa alat tes cepat antigen untuk deteksi dini COVID-19 dan pengayaan gizi vitamin dan mineral dalam beras. Untuk inovasi teknologi alat kesehatan, TFRIC-19 Next Generation membuat BPRO sebagai tes antigen untuk diagnostik cepat COVID-19, yang dikembangkan bersama antara tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan ProLINE Diagnostics. "Saat ini BPRO sedang dalam tahap registrasi di Kementerian Kesehatan dan persiapan uji validasi eksternal," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam Bincang Sehat TFRIC-19 Next Generation "Isoman Cerdas, Upaya Efektif Hadapi Gelombang COVID-19", di Jakarta, Kamis. Hammam menuturkan produk inovasi itu dikembangkan dari antibodi protein N (Nucleocapsid) virus Corona penyebab COVID-19. BPPT telah membentuk suatu satuan tugas yang dinamai TFRIC-19 yang bertugas menginisiasi pengembangan solusi multidimensi dengan dukungan peneliti dan perekayasa lintas disiplin, bahkan lintas institusi. Selama tahun 2020, TFRIC-19 telah berhasil melahirkan produk inovasi teknologi karya anak bangsa. Berlanjut ke 2021, TFRIC-19 Nezt Generation fokus melakukan lima aksi yakni penguatan kajian keekonomian dan teknologi, penguatan kerja sama, komersialisasi dan media, inovasi teknologi alat kesehatan, inovasi teknologi suplemen kesehatan, serta penguatan data sains dan aplikasi kecerdasan artifisial. Selain alat tes antigen, TFRIC-19 Next Generation juga berhasil melakukan inovasi teknologi dengan melakukan pengayaan gizi vitamin dan mineral dalam pangan pokok beras. Hammam menuturkan beras terfortifikasi adalah beras yang di dalamnya ditambahkan mikronutrien, guna meningkatkan kualitas makanan dan mengurangi masalah kesehatan penduduk. "Dengan gizi vitamin dan mineral yang terpenuhi, maka diharapkan daya tahan tubuh akan semakin membaik," ujar Hammam. Hammam mengatakan Kernel Beras Terfortifikasi (Fortified Rice Kernel) adalah kernel beras yang diperkaya dengan premiks vitamin A, B1, B3, B6, B9, dan B12, yang diproduksi melalui teknologi ekstrusi dengan menggunakan bahan baku lokal. Bekerja sama dengan mitra Perum Badan Urusan Logistik, Kernel Beras Terfortifikasi akan didistribusikan dan dipasarkan dalam bentuk sachet suplemen dan juga beras FORTIVIT, yang merupakan campuran antara Kernel Beras Terfortifikasi dengan beras premium dengan rasio pencampuran 1:100. (sws)

Dinas Kesehatan Catat 90 Nakes di Sikka Terpapar COVID-19

Kupang, FNN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mencatat jumlah tenaga kesehatan (nakes) setempat yang terpapar virus COVID-19 mencapai 90 orang. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, terkait penularan COVID-19 yang juga menyasar tenaga kesehatan setempat. "Nakes kita yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini ada yang kondisinya sudah mulai membaik, dan ada juga yang masih isolasi mandiri di rumah," katanya. Petrus Herlemus mengatakan, para nakes memang dihadapkan pada risiko penularan COVID-19 yang tinggi karena setiap hari harus berinteraksi dengan banyak pasien. Di sisi lain, kata dia, kondisi ini juga membuktikan bahwa para nakes berjibaku melindungi masyarakat tanpa menghitung risiko diri mereka. Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun banyak nakes yang terpapar COVID-19, namun pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Sikka tetap berjalan lancar. "Semua nakes bekerja di setiap lini mereka, koordinasi dan motivasi juga tetap jalan supaya mereka juga tetap semangat," katanya. Petrus Herlemus mengakui bahwa dengan kondisi meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Sikka, membuat para nakes juga kelelahan dalam melakukan penanganan pasien. Namun pihaknya juga melakukan langkah antisipasi agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu, yaitu dengan mengusulkan perekrutan penambahan tenaga relawan. Dinas Kesehatan mencatat jumlah kasus COVID-19 sejak pandemi masuk di Kabupaten Sikka sudah mencapai 2.000-an kasus. Jumlah kasus yang aktif per Selasa (13/1) sebanyak 900 orang, sementara lebih dari 800 orang menjalani karantina mandiri dengan kategori orang tanpa gejala. "Pasien yang kondisinya berat kita tangani di rumah sakit, sedangkan yang ringan ditangani di rungan isolasi terpusat," katanya. (sws)

Menkes Apresiasi Vaksinasi Lintas Agama dari Muhammadiyah Kalbar

Pontianak, FNN - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas vaksinasi lintas agama yang digelar Muhammadiyah Kalbar. "Kami mengucapkan bersyukur dan terima kasih kepada Muhammadiyah membantu pemerintah dalam program vaksinasi. Bagi kami Muhammadiyah sangat tepat untuk akselerasi vaksinasi karena tersebar dan bisa menyasar hingga ke pelosok negeri," ujarnya saat membuka vaksinasi lintas agama melalui via zoom yang dipantau di Pontianak, Kamis. Ia menjelaskan tidak mungkin vaksinasi bisa berhasil dan cepat tanpa dukungan semua pihak. Menurutnya pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Apalagi untuk mencapai target vaksinasi hingga akhir tahun 2021 dari awal semeter dua harus lebih cepat empat kali dilakukan agar tercapai target. "Target 363 juta dosis vaksin tahun ini, pada enam bulan pertama Indonesia baru mendapat 75 juta dosis. Kemudian sisanya sekitar 290 juta baru akan didapat pada semester kedua 2021. Untuk itu kami mengajak masyarakat membangun gotong - royong nasional untuk mengatasi masalah saat ini. Bangsa kita sudah bisa dan terus bisa melewati sejumlah persoalan," kata dia. Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr.Agus Taufiqurrohman, M.Kes mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi lintas agama sebagai bentuk dukungan dan kontribusi Muhammadiyah dalam mengatasi persoalan wabah COVID-19. "Vaksinasi bagian ikhtiar penting mencegah penularan COVID-19. Untuk itu kami mendukung penuh. Ikhtiar ini bagian jihad kemanusiaan dan kemanusiaan harus kita kedepankan saat pandemi," jelas dia. Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang langsung hadir di lokasi vaksinasi lintas agama di Universitas Muhammadiyah Pontianak mengapresiasi kegiatan Muhammadiyah Kalbar. Menurutnya kegiatan tersebut bisa mempercepat dan mendukung realisasi pencapaian target vaksinasi Kalbar. "Apresiasi dengan Muhammadiyah Kalbar. Sejauh ini Pemda bersama TNI dan Polri terus kompak. Dengan dukungan pihak lainnya semakin kuat. Target kami pada 17 Agustus 2021 di Kalbar sudah ada 1 juta orang yang divaksin dan di Kota Pontianak sebagai pusat ibu kota provinsi 250 ribu orang," kata dia. Pelaksanaan vaksinasi lintas agama yang digelar mulai 15 - 17 Juli 2021 menyasar peserta sebanyak 2.000 orang dari pengurus, organisasi sayap dan keluarga besar Muhammadiyah Kalbar, mahasiswa di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah dan umum. (sws)

Panglima TNI Jelaskan Alur Peroleh Obat-Vitamin bagi Pasien Isoman

Jakarta, FNN - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan pembagian paket obat dan vitamin gratis untuk pasien isolasi mandiri (isoman) akan berbasis data sesuai triase atau identifikasi oleh aparatur desa, puskesmas atau bidan desa. “Sesuai prosedur karena kita melaksanakan isolasi mandiri berbasis desa. Puskesmas, atau bidan desa akan melakukan triase (identifikasi pasien berbasis risiko) apakah mereka OTG (tanpa gejala), ODG (dengan gejala) ringan, sedang atau berat sehingga data tersebut sudah dimiliki bidan desa atau puskesmas,” kata Hadi di Halaman Istana Merdeka seperti ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Kamis. Dengan begitu, kata Hadi, pasien isoman yang mendapat paket obat dan vitamin tersebut adalah yang sudah terdata di puskesmas atau bidan desa. "Untuk mendapatkan obat atau paket tersebut itu sudah terdata dengan baik oleh puskesmas atau bidan-bidan desa sehingga mereka berhak untuk mendapatkan paket obat tersebut," kata Hadi. Para petugas di puskesmas atau desa dan didampingi aparat Babinsa, yang akan membagikan obat atau vitamin tersebut kepada pasien isoman. Rujukan pasien yang mendapat paket obat dan vitamin itu adalah bersumber dari data puskesmas. Pembagian paket obat dan vitamin bagi pasien isoman ini, kata Hadi, akan diawasi oleh aparat kesehatan Kodam, Kodim, Koramil, dan Babinsa. Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan ada tiga jenis paket obat dan vitamin yang dibagikan untuk digunakan dalam masa waktu tujuh hari. Paket pertama, berisi vitamin untuk warga dengan hasil tes usap PCR Positif, namun tanpa gejala atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Paket kedua, berisi vitamin dan obat untuk warga dengan hasil tes usap PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Konsumsi paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter. Sedangkan, paket ketiga berisi vitamin dan obat untuk warga yang mendapat tes usap PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Konsumsi paket ini juga membutuhkan konsultasi dan resep dari dokter. “Ketiga paket obat isoman ini tidak diperjualbelikan. Pasokannya disiapkan oleh Menteri BUMN yang diproduksi oleh BUMN Farmasi, dan kemudian distribusinya ini akan dikoordinasikan oleh Panglima TNI dan nanti tentu akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah sampai pemerintah desa, maupun melibatkan Puskemas, dan pengurus RT/RW," kata Presiden Jokowi. (sws)

Kematian Akibat COVID-19 di Kota Semarang Tembus 5 Ribu Orang

Semarang, FNN - Data dari laman siaga corona mencatat jumlah penderita terkonfirmasi COVID-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang meninggal dunia sudah menembus angka 5 ribu orang. Data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Kamis pada pukul 12.00 WIB mencatat jumlah penderita yang meninggal dunia tepat mencapai 5 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 3.421 orang tercatat sebagai warga Kota Semarang dan 1.579 orang lainnya berasal dari luar wilayah ini namun menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Adapun jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 yang masih menjalani perawatan tercatat mencapai 2.196 orang. Dari jumlah itu, 1.606 orang di antaranya merupakan warga Kota Semarang. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya menyatakan angka kasus COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini masih relatif tinggi hingga sepekan pelaksanaan PPKM darurat. Meski demikian, kata dia, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah kota dan para pemangku kepentingan terkait selama pelaksanaan PPKM darurat telah mampu menekan angka mobilitas masyarakat hingga 30 persen. "Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat sehingga upaya menekan angka mobilitas hingga 30 persen bisa tercapai," katanya. Ia menargetkan untuk dapat menekan angka mobilitas masyarakat hingga 50 persen untuk menekan penyebaran COVID-19. Upaya lain yang dilakukan, kata dia, yakni dengan menambah jumlah ruas jalan yang ditutup serta pemadaman lampu penerangan jalan umum sehingga aktivitas masyarakat bisa ditekan. (sws)

Menteri BUMN: Paket Obat Gratis agar Rakyat Tidak Kebingungan

Jakarta, FNN - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pendistribusian obat dan vitamin gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) adalah agar rakyat tidak merasa kebingungan. "Kami diberi tugas untuk memberikan suplai atau kepastian untuk pengadaan 300 ribu paket yang sekarang sudah dipromosikan, tentu hal ini menjaga negara hadir untuk rakyat, kita mau rakyat segera sembuh dari COVID-19, kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu kekurangan obat," kata Erick Thohir di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis. Erick Thohir menyampaikan tersebut dalam acara "Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat" yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ada 300 ribu paket obat dan vitamin yang dibagikan kepada warga yang melakukan isoman di Pulau Jawa dan Bali. Pemerintah membagi menjadi tiga paket yaitu paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG; paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman; dan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. "Makanya kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik. Kami berharap semua, apalagi TNI sekarang turun, kita mengharap rakyat sabar, kita akan hadir di rumah masing-masing dengan cara-cara tepat dan sesuai standar yang sudah ada di Kementerian dan BPOM," ungkap Erick. Meski ada pembagian obat gratis, Erick mengatakan masyarakat yang ingin mencari obat tetap dapat mencarinya ke apotek. "Kami bersama Kemenkes sudah launching website di Kemenkes sehingga warga bisa lihat ketersediaan obat di apotek-apotek di bawah Kimia Farma atau kementerian BUMN," tambah Erick. Selain itu BUMN farmasi, menurut Erick, terus memproduksi obat sesuai standar yang ditentukan Kemenkes dan BPOM. "Apalagi kemenkes kemarin sudah mengatakan beberapa obat ini bisa diakses oleh publik, hal ini yang kita utamakan kesediaan obat untuk masyarakat yang didukung oleh banyak kementerian," kata Erick. Namun Erick menegaskan, ketersediaan obat bukan hanya tanggung jawab BUMN farmasi melainkan juga perusahaan farmasi swasta lainnya. "Kami memastikan obat-obat generik dengan harga yang sangat terjangkau jauh di bawah pasaran, tentu kami tidak ingin menyaingi pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan perbaikan sistem untuk memastikan produksi obat ada," ungkap Erick. BUMN Farmasi, menurut Erick sudah memproduksi 4 jenis obat COVID-19 antara lain oseltamivir, paviravir, remdesivir dengan kuantitas yang besar. "Kami sekarang menjajaki obat-obat Tocilizumab yang sekarang memang menjadi salah satu obat yang dicari-cari dan kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan apakah ada akses supaya kita mendapat lisensi produksi obat yang dibutuhkan," jelas Erick. Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 14 Juli 2021, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.670.046 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 54.517 orang yang menjadi rekor kasus harian COVID-19 tertinggi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Adapun kasus aktif tercatat sebanyak 443.473 orang. Pasien sembuh bertambah sebanyak 20.123 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.157.363 orang. Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 869 orang sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 69.210. (sws)

Presiden Jokowi Akan Dikorbankan?

Oleh Salamuddin Daeng Jakarta, FNN - Lihat di Brazil masyarakat sudah menuntut presidennya mundur. Di India 12 menteri mundur karena gagal mengatasi Covid19. Padahal Covidnya sendiri siapa penyebabnya belum jelas. Sampai sekarang otoritas global belum mampu menjelaskan kepada dunia dari mana asal virus. Apakah virus ini berasal dari laboratorium atau dari hewan. Apakah virus ini menular dari hewan secara alami, atau sejak kebocoran laboratorium maka virus menular secara alami, semua belumlah clear. Padahal asal usul virus dan mekanisme penularannya adalah informasi dasar yang diperlukan baik secara medis maupun secara politik, hukum dan sosial. Bagaimana mungkin menjelaskan turunannya kalau asal usulnya saja belum jelas. Namun akibat penerapan rezim kesehatan publik secara seragam di seluruh dunia telah menimbulkan kekacauan dia mana mana. Demonstrasi di seluruh dunia telah berlangsung secara masiv. Masyarakat berhadap hadapan langsung dengan pemerintah secara bertentang tentangan, berbagai isue memicu penolakan dan protes, mulai dari penolakan vaksinasi massal, penolakan vaksinasi pada anak anak di Itali hari ini, penolakan terhadap penerapan protokol kesehatan, penolakan terhadap denda atas pelanggaran protokol kesehatan dan lain sebagainya. Keadaan paling mengerikan akan dialami negara negara yang gak punya uang. Satu sisi akan menerapkan rezim kesehatan publik secara total dan keras, sisi lain negara itu tidak memiliki uang untuk membiayai rakyatnya, memberi makan dan mengganti kerugian bagi orang orang yang dirugikan akibat protokol Covid. Inilah yang harus dipertimbangkan secara matang oleh presiden Jokowi. Presiden harus mendapatkan informasi yang benar terkait dengan keadaan sosial politik yang berlangsung. Harus mencermati keadaan secara baik, jangan sampai menjadi ajang permainan pihak pihak yang ingin mengambil keuntungan dari penerapan rezim kesehatan publik. Penting diketahui bahwa posisi rezim internasional dalam hal pembiayaan covid sudah berubah. Kalau jaman dulu ketika wabah melanda sebuah negara, maka berbondong bondong lah donor internasional datang. Namun sekarang sebaliknya yang datang adalah debt collector, mirip pemerasan melalui pasar keuangan. Jadi kalau gak punya uang bagaimana membiayai kesehatan publik. Kalau gak punya uang bagaimana pemerintah mengendalikan keadaan. Jangan sampai pemerintah dikorbankan oleh elit global yang mau cuci tangan atas keadaan chaos yang dihadapi semua negara. Semoga Indonesia ketahanan dan keamanan nasionalnya makin kuat. Amin

Wali Kota Solo Umumkan Positif Terpapar COVID-19

Solo, FNN - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka mengumumkan positif terpapar COVID-19 usai menjalani tes usap di Rumah Sakit Bung Karno (RSBK) beberapa waktu lalu. "Hasil tes PCR saya keluar pada Senin (12/7) pagi, saat ini saya sedang menjalani isolasi mandiri," katanya di Solo, Rabu. Sebelum terpapar, ia mengatakan sering mengunjungi sejumlah lokasi rawan paparan, di antaranya rumah sakit, tempat isolasi, dan lokasi vaksinasi. Sebelum akhirnya melakukan tes usap, ia sudah melakukan tes usap antigen namun hasilnya negatif. "Tetapi saya 'nggak' percaya, kemudian saya minta untuk tes PCR dan hasilnya positif," katanya. Meski demikian, ayah dua anak ini mengaku dalam kondisi sehat dan tidak merasakan gejala apapun sehingga cukup menjalani isolasi mandiri. "Saat tahu positif saya langsung memisahkan diri. Alhamdulilah anak, istri, ajudan, dan sopir semuanya negatif," katanya. Sementara itu, ia memastikan tetap melakukan pekerjaan melalui sistem daring. Ia juga sudah melakukan koordinasi dengan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dan Sekretaris Daerah Ahyani lebih aktif turun ke lokasi rawan untuk memastikan penanganan COVID-19 berjalan dengan baik. "Saya juga minta ajudan untuk tetap 'muter' keliling Solo untuk membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan," demikian Gibran Rakabuming Raka. (sws)

BPOM: Penumpukan Obat Terapi COVID-19 di PBF karena Menunggu Order

Jakarta, FNN - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengemukakan penumpukan stok obat terapi COVID-19 di gudang penyimpanan Pedagang Besar Farmasi (PBF) resmi tidak menyalahi aturan sebab menunggu pesanan dari konsumen. "PBF yang resmi itu bisa jadi dianggap menumpuk obat, tapi sebenarnya itu kewenangan mereka menunggu 'order' dulu," katanya saat hadir secara virtual dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau dari Jakarta, Selasa. Sesuai peraturan distribusi obat, kata Penny, PBF yang memeroleh kewenangan untuk menyimpan obat yang belum mendapatkan pemesanan baik dari konsumen maupun perusahaan rekanan. Penny mengatakan distribusi obat tidak secara otomatis bisa dilakukan PBF meskipun di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang saat ini terjadi di Tanah Air. Berdasarkan undang-undang kesehatan dan peraturan cara distribusi obat yang baik, kata Penny, peristiwa penumpukan obat di tingkat PBF dapat diawasi secara langsung oleh otoritas berwenang. "Data ini bisa digunakan, misalnya oleh Kemenkes untuk menarik produk obat yang dibutuhkan bagi zona merah. Realokasi obat-obat yang dibutuhkan daerah lain berdasarkan sistem laporan tersebut," katanya. Berdasarkan hasil inspeksi BPOM terhadap proses distribusi obat terapi COVID-19 di instalasi PBF resmi, kata Penny, hingga Jumat (9/7) belum ada indikasi penimbunan yang ilegal. "Berdasarkan hasil inspeksi instalasi resmi PBF, dapat kami katakan bahwa belum ada indikasi penimbunan ilegal karena itu sesuai Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Hanya alasannya apa, ada hal lain yang bisa diobservasi lagi, misalnya harga dan sebagainya, itu di luar dari BPOM," katanya. Zat aktif obat terapi COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat dari BPOM di antaranya, Remdesivir untuk pasien dalam bentuk serbuk injeksi dan larutan konsentrat untuk infus. Remdisivir berbentuk serbuk injeksi diproduksi dengan sejumlah nama obat di antaranya Remidia, Cipremi, Desrem, Jubi-R, Covifor, dan Remdac, sedangkan Remdisivir dalam bentuk larutan konsentrat bernama Remeva. Remdisivir diberikan kepada pasien dewasa dan anak yang dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 dengan derajat keparahan berat. Zat aktif yang juga memperoleh izin darurat adalah Favipirapir dalam bentuk tablet salut selaput. Saat ini Favipirapir diproduksi dengan nama obat Avigan, Favipirapir, Favikal, Avifavir, dan Covigon. Indikasi obat tersebut diberikan kepada pasien COVID-19 dengan derajat keparahan sedang yang dikombinasi dengan standar pelayanan kesehatan. (sws)