OPINI

Negeri Sejuta Maling

Sibuk mengalihkan isu sambil berupaya ketat menutupi mega skandal korupsi dan kejahatan kemanusiaan. Rezim berhasil memperkaya diri, keluarga, dan kroninya tak lebih dari 2 periode. Lalu, berapa kuat mempertahankan kekuasaan dan berapa lama menghindar dari pengadilan rakyat tertindas dan kekuasaan Tuhan? Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI KASUS hebohnya pemecatan Brigjend Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan  KPK oleh Ketua KPK Firli Bahuri sejatinya harus dilihat sebagai bagian  dari rangkaian pengalihan isu sekaligus upaya mencari kambing hitam dari kasus-kasus besar dan beresiko tinggi di negara ini. Sama halnya dengan kasus pejabat pajak Alun Tri Sambodo yang menyeret Sri Mulyani dengan skandal korupsi 347 triliun di kemenkeu  yang berujung seolah-olah Konflik antara Mahfud MD dan DPR RI. Drama konflik Mahfud MD dan DPR RI seperti ingin menyajikan ada orang baik dan orang jahat, atau ada pahlawan  dan penghianat di negara yang sebagian besar pemerintahannya berwatak  maling.  Memang sudah terlalu banyak kebobrokan penyelenggaraan negara yang dilakukan  oleh pejabat baik secara personal  maupun institusional. Ada upaya rezim Jokowi menjadikan rangkaian kasus sebagai blessing untuk menutupi kasus-kasus yang jauh lebih besar dan prinsipil menyangkut proses penyelenggaraan ketatanegaraan.  Ada yang secara natural terbongkar sendiri dan muncul ke publik, namun berusaha ditutupi rezim karena melibatkankan banyak pejabat tinggj negara. Kasus Sambo di tubuh Polri menjadi contoh tak terbantahkan betapa distorsi dan kerusakan negara sudah sangat terstruktur, sistemik dan masif. Jadi rezim Jokowi sepertinya sedang menuai badai karma dari investasi tiran dan penindasan terhadap rakyat, negara dan bangsa Indonesia. Beruntun dan tak ada habis-habisnya rezim kekuasaan ditelanjangi oleh kehinaan dan nistanya kepemimpinan Jokowi sendiri, birokrasi dan orang-orang di sekitarnya. Beberapa kasus yang gegap gempita menyita perhatian publik belakangan ini menjadi paralel dengan upaya menutupi misalnya kecenderungan keluarga Jokowi dan lingkaran istana ditenggarai  teribat skandal   proyek-proyek besar infra struktur, atau bagaimana  anak-anak Jokowi yang disinyalir terseret KKN dan pencucian uang pengemplang pajak oligarki. Bisa jadi tak kalah dahsyatnya dan lebih ekstrim soal UU  rehabilitasi dan  kompensasi bagi eks PKI dan keluarganya. Paling menjadi rahasia umum tatkala skenario menunda pemilu atau perpanjangan jabatan dengan pelbagai alasan menjadi senjata pamungkas untuk menyelamatkan Jokowi dan kroninya usai transisi kekuasaan. Semua mega kejahatan kemanusiaan dan konstitusi negara itu, tak terhindarkan dalam rezim pemerintahan Jokowi.  Presiden tapi bukan pemimpin itu menghabiskan hampir 2 periode untuk gali kasus tutup kasus dan beli skandal dan jual skandal. Untuk kasus Firli dan pemecatan Endar, memang berkolerasi dengan upaya penjegalan Anies Baswedan sebagai capres. Selain terus mengalihkan isu dan menutupi kasus-kasus vital. Menyingkirkan Anies dari gelanggang pilpres 2024 sembari menyelematkan diri dan keluarga serta terus melanggengkan kerajaan korupsi dan kebiadaban pemerintahan sejauh ini, menjadi citra terbaik rezim boneka hidup. Ya sulit untuk dipungkiri rezim kekuasaan di negeri sejuta maling. Para bedebah maling yang digdaya pada rakyat, namun tak kuasa di hadapan Ilahi. Kini, kebesaran Tuhan sedang menelanjangi satu persatu pakaian kesombongan rezim. *) Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan. Bekasi Kota Patriot, 09 April 2023/18 Ramadhan 1444 H.

Kutuk Zionis Israel, Kutuk PT KAI

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  ISRAEL pantas dikutuk dunia karena memperlakukan rakyat Palestina sekehendaknya. Penggunaan kekuatan bersenjata kerap dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina meskipun sedang beribadah di Masjid Aqsa. Dunia tidak berdaya melihat kebengisannya. Merebut tanah, membangun pemukiman ilegal dan unjuk kekejian. Israel adalah contoh negara penjajah yang tidak satupun negara yang mampu menekan apalagi menghukum. PBB pun tidak.  Di bulan suci Ramadhan saat umat Islam sedang beribadah tentara Israel menyerbu ke dalam Masjid. Jamaah banyak terluka dalam serangan itu dan ratusan orang ditangkap. Bukan itu  saja, kejuaraan sepak bola Palestina pun diobrak-abrik dengan tembakan gas air mata ke arah penonton. Intervensi bahkan invasi Israel memang terang-terangan. Dunia hanya mampu mengutuk.  Israel memang didukung Amerika karenanya pantas atas sebutan bahwa Amerika itu Israel besar dan Israel adalah Amerika kecil.  Masjid Al Aqsa terus diganggu dan dikuasai Israel, fondasi Masjid digali dibuat terowongan dengan alasan mencari Kuil Sulaeman, tentu sengaja membuat Masjid Aqsa rapuh dan mudah runtuh. Targetnya ialah menghancurkan Masjid ketiga yang dimuliakan umat Islam setelah Masjid Nabawi dan Masjid Al Haram.  Menghancurkan Masjid adalah perbuatan zalim, terkutuk dan memancing kemurkaan Allah.  Di Indonesia tepatnya di kota Bandung terjadi juga penghancuran Masjid oleh perusahaan yang katanya milik negara PT. KAI. Masjid Jamie Nurul Ikhlas di Jalan Cihampelas No 149. Masjid itu sudah ditetapkan sebagai bangunan  Heritage (Cagar Budaya) oleh Perda Kota Bandung. Pengelola Masjid diusir paksa kemudian dibangun gedung ilegal. Namanya Indomaret.  Kita sepakat gangguan dan kezaliman Israel atas Masjid Aqsa harus dikutuk, akan tetapi kita juga harus mengutuk penghancuran Masjid Nurul Ikhlas oleh PT KAI di Bandung. Hanya penjajah yang tega berlaku sewenang-wenang atas tempat ibadah. Apalagi kemudian  dengan seenaknya tanpa izin (ilegal) membangun gedung komersial.  Apa bedanya dengan Israel yang membangun pemukiman ilegal di tanah Palestina ?  Pemerintah Kota Bandung harus bertindak tegas dengan menyegel bangunan ilegal itu agar tidak boleh digunakan. Tahap selanjutnya melakukan pembongkaran. Tidak bisa dan tidak boleh membiarkan Indomaret leluasa menjalankan usahanya di gedung tidak berizin.  Jika dibiarkan maka akan menjadi tontonan dari sebuah lakon ketidakberdayaan. Pemerintah yang didikte oleh pelaku bisnis.  PT KAI yang berkantor pusat di Kota Bandung harusnya malu telah melakukan penghancuran Masjid Cagar Budaya untuk kemudian membiarkan di bekas puing-puing Masjid yang dihancurkannya itu dibangun gerai mini market Indomaret.  Di bawah kekuasaan PT Indomarco milik Salim Group. Satu dari 9 (sembilan) naga.  Indomaret sendiri sudah punya 22.500 gerai seluruh Indonesia. Sungguh hal ini adalah gambaran dari keserakahan kelompok usaha konglomerat.  Demi sebuah keserakahan maka aturan hukum dilabrak dan bangunan cagar budaya dihancurkan.  Masjid Jamie Nurul Ikhlas.  Sungguh menyedihkan dan mengerikan. Quo vadis, Indonesia?  Bandung, 9 Maret 2023

Kuali Besar

Oleh Ady Amar - Kolumnis  KUALI besar itu sudah disiapkan guna menyambut pesta rakyat. Berharap pesta akan semarak. Waktu pesta memang masih sekitar setahunan, tapi kuali besar itu sudah disiapkan. Sang Chef muncul dengan wajah semringah. Suasana seperti ini memang yang sedang dinantikannya. Meski situasi itu muncul lebih karena desakan bercampur kemarahan yang ditumpahkan, hingga ia perlu menghadirkan kuali besar. Tidak tanggung-tanggung, Sang Chef yang menghadirkan kuali besar itu adalah Presiden Jokowi. Ia memang punya bakat menghidangkan hidangan dengan cara tidak biasa. Kuali besar itu sepertinya sejak lama dirancangnya, dan menjadi ngegas saat FIFA memastikan perhelatan sepak bola Piala Dunia U-20 di Indonesia dibatalkan. Jokowi tampak \"marah\" meski publik susah bisa melihat ekspresi kemarahan ditampakkan wajahnya. Digagalkannya PD U-20 itu menyodok emosi Jokowi dengan cara yang dipilihnya. Dan seperti biasanya, ia membalas dengan caranya. Penyebab utamanya memang partainya sendiri, yang menolak kehadiran tim Israel. Meski ia presiden dua periode, tetap saja menempel gelaran tak mengenakkan dan yang tak mau pergi, petugas partai. Ya petugas partai, itu yang pernah dinyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, meski apa pun jabatannya di PDIP ia tetaplah petugas partai. Karenanya, ia tak mampu frontal melawan partainya. PDIP lewat dua orang gubernurnya menolak kedatangan tim sepak bola Israel untuk bertanding di wilayahnya: Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tidak bisa dibayangkan kesumpekan hati Jokowi. PD U-20 yang digadang-gadang sejak lama, berharap itu jadi legacy bahwa dirinya pernah menghadirkan perhelatan akbar, itu buyar berantakan. Mimpi Jokowi seperti dikubur partainya sendiri. Dua gubernur itu, sebelum memutuskan menolak tim sepak bola Israel, pastilah mendapat arahan agar bersikap seperti yang disuarakan partai, yaitu menolak kedatangan tim PD U-20. Ganjar tentu beda dengan Koster. Ganjar lebih punya beban berat antara bersikap menolak atau meski diam saja, itu bisa diartikan setuju atas kedatangan tim Israel. Ganjar memang digadang-gadang Jokowi untuk pelanjut suksesinya, dan karenanya pastilah berada dalam kebimbangan sangat. Sebagai petugas partai, memilih sikap berbeda dengan PDIP, itu hal mustahil. Menuruti \"permintaan\" partai, itu tanda kesetiaan tapi punya beban risiko yang mesti diterimanya. Ganjar dipaksa untuk berhadapan dengan Jokowi, dan pasti itu menjadikannya menjauh dari pusaran Jokowi. Menjadikan Jokowi berpaling darinya. Meski tersirat Jokowi membalas dengan caranya, dan itu dengan menyiapkan kuali besar sebagai bentuk perlawanan dengan PDIP, bahkan berhadapan dengan orang yang membesarkannya, Megawati. Apa boleh buat jika itu mesti dilakukannya, dan bahkan jika mesti berpisah dengan masa lalunya. Lelaki kurus cengkering yang dipilih karena kasihan kata Megawati, itu menunjukkan taringnya melawan dengan menghadirkan kuali besar. Dan, ia sendiri tampil sebagai Sang Chef. Kuali besar itu memang sudah dihadirkan, meski masih prematur. Rumah PAN dipilih untuk menghadirkannya, yang pada saatnya akan dihidangkan, atau bahasa lain dikukuhkan menjadi satu kekuatan untuk diuji pada waktunya. Disebut prematur itu lebih terlihat sebagai gagasan Sang Chef sendiri menghadirkan kuali besar sebagai kekuatan, dan itu belum tentu jadi keinginan bersama antarpartai.  Hadir dalam acara yang dibungkus silaturahmi itu, tentu PAN sendiri sebagai tuan rumah. Ada pula kawan PAN yang lain, yang sebelumnya tergabung dalam kuali kecil ikut hadir, Golkar dan PPP. Mereka biasa disebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ada pula kuali kecil lainnya, Gerindra dan PKB, disebut koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Dua \"kuali kecil\" tadi disatukan Sang Chef lewat ambisinya menghadirkan kuali besar. Buat Sang Chef, menyatukan 5 partai itu bukanlah perkara sulit. Semua seperti dibuat nurut perintahnya, meski sejatinya ia cuma petugas partai yang kebetulan menjadi presiden. Tahap itu tepat jika disebut sekadar kumpul-kumpul, belum sampai bicara strategi pemenangan, atau siapa nantinya yang diharap bisa menggantikan peran Sang Chef, dan siapa yang jadi asisten Sang Chef. Kuali kecil bernama KIB, menawarkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, yang berharap bisa dicalonkan menggantikan Chef Jokowi. Sedang kuali kecil yang lain, koalisi KIR, berharap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bisa dicalonkan sebagai pengganti Chef Jokowi. Sedang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, berharap dirinya yang dicalonkan sebagai asisten Chef. Sedang PAN dan PPP tidak mencalonkan siapa-siapa. Sepertinya pasrah saja dengan nasibnya, yang penting ikut apa kata Chef Jokowi. Hanya saja kehadiran PAN dan PPP tetap diperlukan, setidaknya untuk sama-sama menghadirkan kuali besar, meski dengan risiko masa depan partai yang tidak mustahil akan lumat, dan cuma bisa dikenang sejarah. Kuali besar ini tentu belum bisa dipastikan bertahan sampai 2024. Banyak kesulitan akan muncul jika menyangkut kepentingan antarpartai. Yang muncul dikedepankan adalah hasrat partai. Dan, itu jadi kesulitan tersendiri Sang Chef menemukan titik temu dalam berbagai kepentingan--memang baru kali ini dalam sejarah suksesi kepemimpinan nasional seorang Chef yang akan purna tugas ikut cawe-cawe, atur-mengatur siapa titisan yang lebih kurang sama dengan dirinya, yang pantas menggantikannya. Kuali besar yang dihadirkan Chef Jokowi itu sebenarnya lebih pada gerakan reaktif yang lebih diri ingin tunjukkan, utamanya pada PDIP, pihak  yang dianggap menjegalnya, bahwa saya dengan kuasa yang ada bisa mengatur-atur bahkan mengobok-obok partai sesukanya. Tentu tidak semua partai mampu ditundukkannya.  Beberapa partai yang memang sedari awal menjaga jarak dengannya, dan juga partai yang memilih berpisah dengannya, mencukupkan kerjasama sampai 2024, bahkan sudah membuat kualinya sendiri. Meski kuali tidak terlalu besar, lebih ramping, tapi punya visi restorasi atau perubahan yang sama. Punya kemistri yang sama. Tiga partai berkumpul dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP): NasDem, Demokrat dan PKS. Koalisi ini bahkan dinilai lebih maju, bahkan telah mendeklarasikan Bakal Calon Presidennya (Bacapres), Anies Rasyid Baswedan. Kuali besar memang hadir lebih pada maunya Chef Jokowi, sedang partai-partai yang dikumpulkannya itu seperti hanya ikut saja. Tapi pada waktunya partai-partai itu akan tunjukkan sikap partainya masing-masing. Tentu bersikap untuk masa depan partainya. Jika saat ini Chef Jokowi seperti mudah mengumpulkan mereka dalam satu genggaman, tapi itu tidak pada saat nanti. Semua akan berpencar mencari jalannya sendiri, tak lagi segan meninggalkan Chef Jokowi sendirian, bahkan tanpa hormat. Politik itu memang kepentingan, bukan seperti memasak tengkleng dalam kuali besar.**

IKN untuk Kepentingan Siapa?

Oleh Prihandoyo Kuswanto -  Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila. DALAM sebuah Instagram Pak Jokowi mengiklankan canggihnya sebuah ibu kota Nusantara yang akan dibangun. Tidak ada kendaraan berbahan bakar minyak, semua menggunakan listrik.  Delapan puluh persen kendaraan umum menggunakan listrik. Beliau mengatakan ibu Kota Negara akan menjadi etalase peradaban Indonesia . Aku termenung melihat nafsu Pak Jokowi ingin mewujudkan IKN, pikiranku melayang seantero negeri. penulis pernah tinggal delapan bulan di pedalaman Asmat dalam rangka membangun pusat kebudayaan Asmat di Agats. Terus pikiranku melayang ke Flores ,Lembata,Konawe, Lombok, Sorong,juga teringat makan gudeg di sebelah bioskop permata Jogyakarta atau jajanan di pasar Kranggan, pecel di depan pasar Bringhardjo yang sekarang pindah ke depan menjadi Pujasera. Bagaimana nelayan di Kendari, Tali Abu, Seram, Ambon ,Tual, atau Sampang, pasar Blega yang tumpah jejalanan yang bikin macet atau petani sayur di lereng Gunung Bromo. Semua itu ,seakan menyesaki pikiranku dengan segala kesederhanaannya dan panen padi di Ngawi kampung simbah, di desa Kedung Nggalar, Sragen. Tentu saja tidak konek dengan pikiran Pak Jokowi yang futuristik. Kalau begitu kepentingan siapa IKN itu? Apa rakyat kita dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai pulau Rote membutuhkan IKN yang futuristik itu?  Mungkin nelayan ,petani, hanya butuh keadilan tanahnya tidak dirampas oleh pengusaha sawit dan ditindas untuk dijadikan kebun sawit? Atau para kuli tambang yang digajih jauh lebih rendah di tanah airnya dibanding TKA China? Bangsa ini tidak butuh Ibukota yang futuristik attau Kereta Api Cepat yang semua dibebankan ke APBN. Yang dibutuhkan bangsa ini adalah keadilan sosial, tidak menjadi kuli di negerinya sendiri . Bangsa ini tidak butuh petugas pajak yang biasa pamer kekayaan. Yang dibutuhkanban bangsa ini pemimpin yang jujur yang bisa membangun karakter kebangsaan yang bisa menjadi tauladan,, tidak korupsi ,tidak pamer kekayaan, tidak membohongi rakyatnya. Rakyat butuh pemimpin yang mampu melindungi segenap bangsa dan tanah air Indonesia ,Pemimpin yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Tahun 2024 sudah di depan pintu rumah kita ,apakah kita membiarkan negeri ini menjadi negeri super liberal dan kapitalistik atau kita sadar terhadap qiblat negara ini yaitu Pancasila dan UUD 1945 . Jika kita ingin menyelamatkan negara ini tidak ada jalan yang lain kecuali melakukan perubahan mengembalikan negara sesuai dengan alenea ke I yaitu penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan Istilah sahabat saya Mas Agus Salim Kodrin Y = 0 arti bangsa ini harus bebas dari penjajahan dan sekarang Indonesia sejak UUD 1945 diganti dengan Y=1, maka Indonesia akan kembali dijajah . Padahal pebderi negeri ini meletakkan negara anti terhadap penjajahan . Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh sebab itu meletakan negara dibawah China dengan kepentingan China dengan proyek obor jelas kesalahan yang sangat besar .Sistem pemilu yang mengakibatkan negara di kuasai oligarkhy dan pembangunan bukan untuk kepentingan rakyat harus diakhiri ,maka jalan satu satu nya harus merombak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara kembali pada Pancasila dan UUD 1945 . Negara yang kaya raya yang harus nya bisa memakmurkan rakyat nya terlilit hutang dan tersadar akibat hutang yang mencapai 17,5Juta Dollar ,tentu bukan main - main. Tetapi Pak Jokowi cukup tenang sebab disaku nya ada 11 juta Triliun  dollar ,Belum lagi yang di menteri keuangan ,tentu saja saya percaya bukti nya ada 300 triliun beredar diduga pencucian uang .tetapi pernyataan pak Machfud MD sudah di bantah oleh ketua PPATK ,kalau begitu yang bohong siapa ? DPR harus nya segera membentuk Pansus terhadap kasus ini  kasus bank Century 7.6 triliun gegap gempita nya luarbiasa DPR membentuk Pansus Century Gate .Sekarang puluhanbtrilun hingga ratusan triliun DPR membisu jangan jangan DPR kecipratan sehingga diam seribu bahasa ,bahkan  pelanggaran konstitusi oleh Presiden DPR tidak berfungsi ,jangan jangan DPR ngak ngerti atau bagian dari semua permainan . Tahun 2024 adalah suksesi tentu sejarah bangsa ini sudah cukup memberi pelajaran mulai jaman Singosari dengan Ken Arok dan Keris Empu Gandring sampai jaman kejatuhan Soekarno yang sampai detik ini intrik-intrik menyalahkan Pak Harto tidak berakhir. Begitu juga dengan jatuhnya Pak Harto yang dituduh dengan KKN. Korupsi ,padahal hari ini KKN ,Korupsi jauh lebih masif dan merata dusemua lini ,apa kita tidak merasa berdosa bahkan lebih keji peran pak Harto didalam  Serangan Oemoem 1 Maret harus diha pusakan ,sangking benci nya sehingga tidak adil dan menghapus rekam jejak memalukan . Sejak UUD 1945 diganti dengan UUD 2002 bangsa ini menjadi dunggu kata Ricky Gerung ,bagaimana tidak dunggu PKI di berikan maaf dan disantuni dianggap telah terjadi pelanggaran HAM ,jadi TNI dan Umat Islam Telah melanggar HAM terhadap PKI ,TNI membisu ,NU ,Muhammadyah dan umat Islam tidak berani bersuara ,terus bagaimana ini terhadap generasi melenia di cekoki sejarah kebohongan ? . Semoga 2024 terjadi perubahan, ok kita bersihkan semua kembali pada Pancasila dan UUD 1945 jika bangsa ini ingin selamat . (*)

Jangan Hanya Gratifikasi: KPK Wajib Usut Dugaan Pencucian Uang Rafael Alun

Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) KPK akhirnya menetapkan Rafael Alun sebagai tersangka. Meskipun sudah lama masuk radar PPATK, Rafael Alun tampaknya cukup sakti sehingga tidak tersentuh hukum. Kalau sulit tersentuh hukum, biasanya banyak orang penting yang terlibat, sehingga perlu dilindungi. “Jangan membuka aib sesama”, begitu kira-kira panduannya. KPK juga berpendapat, Rafael Alun merupakan ‘orang kuat’ di negeri ini. Karena, mungkin saja gratifikasi ini merembes sampai ke puncak tertinggi. Setinggi mana, ini yang menjadi tugas KPK untuk usut sampai ke akar-akarnya.  Laporan PPATK terkait dugaan pencucian uang di Kementerian Keuangan sudah diserahkan kepada aparat penegak hukum dan Kementerian Keuangan sejak lama, 2009. Tetapi, tidak pernah berhasil terungkap, sampai terjadi kasus penganiayaan Mario kepada David. Sejauh ini, KPK hanya menetapkan Rafael Alun sebagai tersangka penerima gratifikasi, melalui perusahaan konsultan pajak milik Rafael Alun, PT Artha Mega Ekadhana (AME). Rafael Alun dituduh menerima gratifikasi senilai 90 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar. Hanya 90 ribu dolar AS? Kalau tuntutan kepada Rafael Alun hanya sebatas kasus gratifikasi saja, maka patut diduga ada upaya mau mengecilkan atau mengisolir permasalahan ini agar berhenti sampai di Rafael Alun saja, dan tidak melebar ke pihak lainnya yang diduga terlibat pencucian uang. Kalau tuntutan kepada Rafael Alun hanya sebatas kasus gratifikasi saja, maka KPK tidak bisa mengusut pihak lain yang diduga terlibat menerima aliran dana dugaan pencucian uang dari Rafael Alun, misalnya, kepada artis berinisial R, atau artis-artis dan perusahaan-perusahaan lainnya. Kalau tuntutan kepada Rafael Alun hanya sebatas kasus gratifikasi saja, KPK juga tidak bisa mengusut harta Rafael Alun lainnya yang patut diduga berasal dari tindak pidana pencucian uang, membuat kasus-kasus dugaan pencucian uang lainnya di kementerian keuangan akan menguap. Karena itu, KPK tidak boleh berhenti hanya sebatas pada tuntutan gratifikasi saja. KPK harus usut tuntas dugaan pencucian uang Rafael Alun, agar dapat membongkar pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pencucian uang seperti dilaporkan PPATK. Laporan hasil analisis dan hasil pemeriksaan dari PPATK seharusnya sudah cukup matang dan tidak sulit mencari bukti permulaan dugaan pencucian uang. Modus pencucian uang antara lain dengan mendirikan perusahaan, atau menempatkan modal di perusahaan milik orang lain, dengan menggunakan nama pihak ketiga seperti nama anak, istri atau anggota keluarga lainnya, untuk menyamarkan asal usul sumber uangnya. Atau membeli aset seperti properti atau kendaraan bermotor dengan menggunakan nama orang lain, untuk menyamarkan asal usul sumber uangnya. Apakah Rafael Alun mempunyai perusahaan atas nama orang lain atau anggota keluarganya, yang belum dilaporkan di dalam LHKPN? Apakah Rafael Alun mempunyai penyertaan modal di perusahaan orang lain atas nama orang lain atau anggota keluarganya? Apakah Rafael Alun memiliki rumah, apartemen, atau kendaraan bermotor atas nama orang lain atau anggota keluarnya? Kalau ada, maka patut diduga sudah memenuhi unsur modus pencucian uang. Oleh karena itu, KPK harus menindaklanjuti penyelidikan kasus Rafael Alun sampai dugaan tindak pidana pencucian uang, agar malapetaka seperti yang terjadi di kementerian keuangan tidak terulang lagi di masa depan. KPK juga jangan berhenti di kasus Rafael Alun saja. Ingat, masih ada 490 pegawai kementerian keuangan lainnya yang masuk dalam laporan PPATK. KPK bersama Aparat Penegak Hukum lainnya wajib usut tuntas dugaan pencucian uang yang melibatkan begitu banyak pegawai kementerian keuangan, yang sangat meresahkan masyarakat ini. https://amp.kompas.com/nasional/read/2023/04/03/18315091/tahan-rafael-alun-trisambodo-kpk-khawatir-melarikan-diri-dengan-kekuatan-dan —- 000 —-

Keagungan Al-Qur'an

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Jogjakarta  Karakter Al-Quran 1.Alif lam mim shad. 2. Inilah kitab yang diturunkan kepadamu, janganlah engkau sesak dada karenanya untuk memberi peringatan dengan itu, dan memberi pelajaran kepada orang beriman. 3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jangan ikuti yang selain Dia. Sedikit sekali pelajaran kamu ingat. (QS Al-Araf/7:1-3) Ta Ha. Kami tidak menurunkan Al-Quran kepadamu supaya kamu menderita. Tetapi sebagai peringatan bagi mereka yang takut kepada Allah. Suatu wahyu yang dari Dia Yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Allah Maha Pemurah. Yang tegak kukuh di atas \'arsy — singgasana kekuasaan. Kepunyaan-Nya segala yang ada di langit, segala yang di bumi, dan yang di antara keduanya, dan yang di bawah tanah. Jika kau berkata nyaring, bukan soal, sebab Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Allah, tiada Tuhan selain Dia. Kepunyaan-Nya al-asma`ul husna - nama-nama yang indah. (QS Thaha/20:1-8). Katakanlah: Sekiranya lautan tinta untuk menuliskan kata-kata Tuhanku, pasti habis sebelum habis kata-kata Tuhanku, sekalipun Kami tambahkan tinta sebanyak itu.\" (QS Al-Kahfi/18:109) Al-Quran adalah jamuan Tuhan. Rugilah orang yang tidak menghadiri jamuan-Nya, dan lebih rugi lagi yang hadir tetapi tidak menyantapnya. (Hadis). Ayat-ayat Al-Quran bagaikan intan: setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dari apa yang terpancar dari sudut-sudut lain. Dan tidak mustahil, jika Anda mempersilakan orang lain memandangnya, ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang Anda lihat (Abdullah Darraz).  Al-Quran adalah pengantin wanita yang menyembunyikan wajahnya. Bila engkau membuka cadarnya dan tidak mendapatkan kebahagiaan, itu karena caramu membuka cadar telah menipu dirimu sendiri. Apabila engkau mencari kebaikan darinya, ia akan menunjukkan wajahnya, tanpa perlu kaubuka cadarnya. (Jalaluddin Rumi). Al-Quran adalah jaring untuk menangkap jiwa manusia. Seperti ikan, manusia berenang dari satu tempat ke tempat lain, dan Tuhan memasang jaring ke dalam mana manusia terjerat, demi kebahagiaannya sendiri.” (Fritjof Schuon).  “Jika Anda ingin berbicara dengan Allah, berdoalah, dan jika Anda ingin Allah berbicara dengan Anda, bacalah Al-Quran.” (M. Quraish Shihab). Tak seorang pun tahu rahasia Hingga seorang mukmin Ia tampak sebagai pembaca Namun Kitab itu ialah dirinya sendiri. (Mohammad Iqbal) Baca! 1.Bacalah dengan nama Tuhanmu dan Pemeliharamu Yang menciptakan, 2. Menciptakan manusia dari segumpal darah beku. 3. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah, 4. Yang mengajarkan kepada manusia menggunakan pena, 5. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui. (QS Al-Alaq/96:1-5) Pembukaan Al-Quran 1.Dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Maha Pemelihara semesta alam. 3. Maha Pemurah, Maha Penyayang. 4. Penguasa Hari Perhitungan. 5. Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7.  Jalan orang-orang yang telah Engkau beri segala kenikmatan; bukan jalan mereka yang mendapat murka, dan bukan mereka yang sesat jalan. (QS Al-Fathiha/1:1-7) Petunjuk Tuhan 1. Alif lam mim. 2. Inilah Kitab yang tidak diragukan; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, 3. Mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan. 4. dan mereka yang beriman pada wahyu yang disampaikan kepadamu dan yang telah disampaikan sebelum kamu, serta dalam hati yakin akan akhirat. 5. Merekalah yang mendapat petunjuk Tuhan, dan mereka yang akan berhasil. (QS Al-Baqarah/2:1-5) Takwa Hai umat manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan menciptakan pasangannya; dan dari keduanya Ia  memperkembangbiakkan sebanyak-banyaknya laki-laki dan perempuan. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu meminta, dan hormatilah rahim. Allah selalu menjagamu. (QS An-Nisa`/4:1) Kisah 1.Alif, lam, ra`. Inilah ayat-ayat Kitab yang jelas 2. Kami menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu dapat mengerti. 3. Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah yang indah dengan Al-Quran ini, meskipun sebelumnya termasuk mereka yang tidak tahu. (QS Yusuf/12:1-3) Tugas Rasul 1. Alif lam ra`. Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya dengan izin Tuhan, menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji. 2. Allah Yang memiliki segala yang di langit dan di bumi. Celakalah orang kafir dari azab yang mengerikan. (QS Ibrahim/14:1-2) Allah SWT  Allah. Tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup, Yang berdiri Sendiri, Abadi; tak mengantuk, tak pernah tidur. Milik-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi perantaraan di hadapan Allah tanpa izin-Nya? Ia tahu segala yang di depan, dan di belakang mereka; mereka tak mampu sedikit pun menguasai ilmu-Nya, kecuali yang dikehendaki-Nya. Singgasana-Nya meliputi langit dan bumi. Dan tidak merasa berat Ia menjaga dan melihara keduanya. Ia Maha Tinggi, Maha Besar. (QS Al-Baqarah/2:255) Alam Semesta Sungguh pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, pelayaran kapal-kapal di lautan dengan segala yang berguna bagi manusia, pada hujan yang diturunkan Allah dari langit, serta dihidupkan-Nya bumi sesudah mati, pada binatang-binatang dari segala jenis yang ditebarkan-Nya di seluruh bumi, pada perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;- sungguh semua itu tanda-tanda bagi kaum yang mengerti. (QS Al-Baqarah/2:164) Karakter Manusia Sungguh manusia diciptakan serba gelisah Bila ditimpa bahaya berkeluh kesah Bila kekayaan yang diterimanya kikir Kecuali orang yang tekun mengerjakan shalat Mereka yang tetap setia mengerjakan shalat Mereka yang dalam harta kekayaannya ada hak yang sudah ditentukan Untuk orang miskin yang meminta dan yang tak mau meminta Dan mereka yang membenarkan hari pembalasan Dan mereka yang takut pada azab Tuhan. (QS Al-Maarij/70:19-27) (*)

Kejatuhan Jokowi Sudah Dekat

Oleh Sutoyo Abadi - Koordinator Kajian Politik Merah Putih  Kajian politik Merah Putih secara khsusus terus mengamati, membaca akan kemana arah politik Jokowi. Dalam “ilmu otak” atau NLP (Neoro Linguistic Program) adalah “Logical Fallacie” atau (Penyesatan Logika) Jokowi selalu bermain dan bersikap Playing Victim. Dia adalah Presiden bertanggungjawab atas stabilisasi politik Nasional. Indikasi kuat justru ikut terlibat memainkan kegaduhan politik yang berkepanjangan. Skenario besar apalagi yang sedang mereka mainkan. Telah diputar tayang sinetron koalisi besar KIP - KIB yang masih megab megap menentukan Capres dan Cawapresnya.  Moeldoko pasang jala novum Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA), mengadu nasib dengan jalan pintas ingin mengkudeta Partai Demokrat.  Saat bersamaan sesuai alur sinetron yang konon telah di restui istana copot Brigadir Jenderal Pol Endar Priantoro  dari jabatan Direktur Penyelidikan KPK. Dan ditendang Irjen Karyoto  yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya turut digeser dari KPK. Keduanya karena tolak paksakan kasus Formula E.  Itulah hasil dari grand design the power of digital distraction ( grand design kekuatan gangguan digital ) Kita dibuat sibuk dengan hal-hal receh, ecek ecek. Terumpan ( ter-decoy ) agar rakyat lupa  dengan hal hal yang sangat substantif. Terbaca sinetron di atas mengarah pada dua sasaran : \"pertama\" akan mengalihkan isu skandal penggelapan skandal pajak dan pencucian uang yang sangat mengerikan dan \" Kedua\" menyergap, menyerang dan akan melumpuhkan Anies Baswedan harus patah, jatuh dan terkendala dalam kontestasi Pilpres 2024. Rezim yang mulai berwajah tirani lupa kemarahan rakyat dan rasa muak rakyat atas kelakuan rezim terus bermain sinetron model kingkong semua sudah terbaca oleh rakyat. Semua sinetron ini jelas terang benderang sutradaranya adalah para Taipan Oligarki. Hal ini sudah diingatkan oleh Prof. Salim Said : \"Prof Salim Said mengatakan bahwa, negara Indonesia sekarang ini dikuasai oleh oligarki\" \"Saya takut bahwa banyak yang dilakukan oleh Jokowi itu, adalah akomodasi dia terhadap banyak group-group oligarki,\"_ \"Bahkan kata Prof Salim Said, oligarki juga telah menguasai pak Jokowi\" \"Negara kita sekarang dikuasai oleh para Oligarki termasuk pak Jokowi. Saya tidak tahu dia sadar atau tidak,\" Jika rezim mengabaikan, nekad seperti tidak menyadari bahaya rakyatnya yang mulai marah. Kalau rezim tidak secepatnya balik kanan memperbaiki diri atas prilakunya yang ugal ugalan akan kandas dilalap kemarahan rakyatnya dan kejatuhan Jokowi sudah sangat dekat. Pemicunya tergantung rezim sendiri semakin nekad, kejatuhan semakin dekat.****

Target Operasi TPPU BNI adalah Korban Kejahatan Nigerian Scammer

Oleh Djony Edward - Wartawan Senior FNN  Deddy Purwanto kini hidup menderita, setelah mengalami pemenjaraan hampir 20 bulan dengan tuduhan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk, membuat hidupnya benar-benar dari titik nol kembali. Hari-harinya menghabiskan waktu mengelola bisnis loundry kecil-kecilan, disela-sela ini ia mengantar jemput anak sekolah di sekitar kediamannya. Dulunya Deddy adalah pengusaha tukar menukar valuta asing (money changer) di bawah PT Nini Citra Buana. Money changer ini memiliki ratusan nasabah lokal dan asing dengan omzet harian miliaran. Dengan mata kiri buta akibat tekanan hidup di penjara, penderitaan mental dan psikologis, kerinduan kepada sanak keluarga, bahkan uang miliaran habis karena harus mengurusi proses hukum, Deddy benar-benar telah jatuh di titik nadir kehidupan yang paling sulit. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, Deddy yang perusahaannya merupakan nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tak bisa mengelak menerima transferan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) New York. Dana transferan itu merupakan titipan nasabah money changer Deddy. yakni Muhindo  Kashama Albert, warga keturunan Kongo. Sebenarnya Muhindo adalah nasabah loyal money changer Deddy selama 15 tahun, selama ini tidak ada masalah dan finef-fine saja. Tapi pada 2018 rekening PT Nini Citra Buana di BCA mendapat dana transferan masuk sebesar US$114.439,80 atau ekuivalen dengan Rp1.654.052.628 dari BNI New York. Titipan dana transfer itu dikatakan untuk Muhindo lewat rekening money changer Deddy. Apalacur yang terjadi, sebulan setelah menerima dana masuk ternyata dana tersebut dinyatakan froud Deddy ditangkap polisi 4 bulan kemudian, dengan tuduhan TPPU, menerima dana asing yang tak jelas juntrungannya. Sang pengirim Antoine sampai saat ini melarikan diri dan tak jelas rimbanya, Deddy benar-benar menjadi korban kejahatan TPPU dari jaringan Nigerian Scammer. Modus Operandi Kejahatan  Dalam proses sidang selama hampir 20 bulan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Deddy dinyatakan bersalah dan dituntut 10 tahun penjara. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan PN Jakpus. Tapi di Mahkamah Agung (MA) Deddy dinyatakan tidak bersalah dan harus dibebaskan atau bebas murni. Atas kesalahan mem-PTUN-kan, Deddy kemudian menuntut balik BNI (Polri dan Kejaksaan—turut terlapor) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Putusan PN Jaksel memenangkan Deddy, dimana ia menuntut ganti rugi sebesar Rp53 miliar, dimana Rp3 miliar tuntutan material dan Rp50 miliar tuntutan immateril. Saksi ahli digital forensic di persidangan Ruby Z. Alamsyah, mengungkapkan bahwa Deddy beserta ibunya Samini, adalah korban dari kejahatan internasional Nigerian Scammer dimana pelaku sebenarnya tidak ditangkap. Kasus ini bermula ketika kantor cabang BNI New York mentransfer dana itu ke rekening PT Nini Citra Buana di BCA. Kantor Cabang BNI New York dibuka pada 3 Agustus 1983, artinya sudah lama dan berpengalaman. Beralamat di One Exchange Plaza 55 Broadway New York, NY 10006 USA. Berdasarkan data yang ada, PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) North America, Inc. sudah menjadi debitur BNI New York selama 5 tahun dan tidak pernah bermasalah. Pada Agustus 2018 ada peretas (hacker) dengan alamat email aang@iptnnna.com (tiga n) yang meretas email IPTN North America dengan cara membuat email aang@iptnna.com (dua n) untuk mengelabui BNI New York. Selanjutnya, urai Ruby, peretas dengan email palsu (aang@iptnnna.com) mengirimkan instruksi transfer ke staf BNI New York melalui email a.handiman@bankbniny.com, dimana dalam komunikasi yang terjadi antara pihak BNI New York dengan peretas meminta pencairan kredit dari debitur IPTN North America, Inc. sebesar US$230.418,80. Dana itu harus ditransfer ke Genie Group LCC sebesar US$115.979 dan PT Nini Citra Buana US$114.438,80. Di mana peretas secara melawan hukum menggunakan rekening dari PT Nini Citra Buana untuk menampung dana yang diperoleh dari tindakan meretas email milik IPTN North America, Inc. Informasi itu berdasarkan keterangan saksi Ardi Ferdiansyah, Alvino Hadiman, Irsyaf Usman dan Aang Suharja, keempatnya adalah karyawan BNI New York. Adapun cara peretas mendapatkan rekening perusahana PT Nini Citra Buana, menurut Ruby, diperoleh dari Muhindo yang merupakan nasabah money changer Deddy kurang lebih selama 15 tahun. Mengingat yang meminta rekening nasabah lama maka Deddy tidak merasa curiga rekening banknya di BCA akan digunakan untuk menampung hasil kejahatan, sebagai tujuan transfer.  Tapi sebelum transfer itu terjadi, ibunda Deddy, Samini, secara tegas menyampaikan kepada Muhindo, jika dana yang akan ditransfer pokoknya bukan dana dari hasil kejahatan atau narkoba. Muhindo menjelaskan bahwa dana yang ditransfer adalah uang bagus, halal. Berdasarkan keterangan Muhindo, pihak yang mentransfer yakni Antoine (dikemudian hari diketahui sebagai komplotan peretas) di Pasar Tanah Abang sekitar Juli 2018. Saat itu Antoine bertanya kepada Muhindo dimana bisa menukarkan uang. Karena sedang sibuk, Muhindo hanya memberikan kartu nama money changer.  Kemudian Antoine menyatakan membutuhkan nomor rekening untuk mengirimkan uang dan singkat cerita, Muhindo memberikan nomor rekening PT Nini Citra Buana di BCA. Selanjutnya, pada 13 Agustus 2018, Muhindo memberitahu kepada Deddy bahwa uang sudah masuk dan meminta uangnya untuk diambil. Deddy sebelum mengambil uang yang masuk tersebut terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke  BCA dan mengatakan akan mengambil uang yang masuk ke rekening PT Nini Citra Buana. Pengambilan uang yang masuk tersebut dengan 2 cek karena BCA tidak bisa menyediakan jumlah uang sekaligus dalam jumlah besar. Jumlah uang yang diambil Deddy kurang lebih sebesar Rp1,6 miliar. Setelah mengambil uang Deddy lalu kembali ke money changernya dan uang diserahkan kepada ibunya, Samini, kemudian uang diserahkan Samini kepada Muhindo. Berdasarkan keterangan Muhindo, uang tersebut kemudian diserahkan kepada Antoine di parkiran Jl. KAS Tubuh. Aksi Peretas Membobol BNI Ruby menjelaskan, Peretas 1 tugasnya melakukan penyadapan antara BNI New York dengan PT IPTN North America, Inc. Sedangkan Peretas 2 tugasnya mengawasi transaksi tiap bulan atau apakah akan ada transaksi yang akan dilakukan, apabila ada maka peretas dua kemudian membuat email dengan domain yang mirip atau hampir sama (iptnnna.com) dengan domain pemilik account yang asli (iptnna.com). Peretas 2 kemudian mengkopi semua percakapan melalui email yang sebelumnya telah dilakukan oleh pemilik sebenarnya ke dalam email buatan miliknya. Setelah itu memberikan perintah kepada BNI New York untuk melakukan pencairan dana melalui transfer kepada pihak tertentu. BNI New York yang menerima email dari Peretas 2 tidak curiga karena adanya percakapan sebelumnya dalam email yang telah Peretas 2 copy ke dalam email palsu tersebut. Sehingga staf BNI New York merasa mendapatkan email dari nasabah yang sebenarnya. Sementara Peretas 1 dan Peretas 2 melakukan seluruh proses tersebut di tempat lain ada anggota komplotan kriminal ini yang mencapai ataupun mengoleksi rekening-rekening lain dari seluruh dunia, baik dari Amerika, London, maupun Indonesia. Menurut Ruby kelompok ini dinamakan atau dikenal sebagai kejahatan internasional yang dikenal dengan Nigerian Scammer, karena pelaku berpusat atau banyak dilakukan oleh orang-orang Nigeria. Kini situasinya berbalik, kalau sebelumnya Deddy dan Samini dijadikan terdakwa TPPU oleh BNI, kini BNI yang menjadi terdakwa karena salah men-TPPU-kan nasabah BCA tersebut. BNI menghadapi tuntutan ganti rugi Rp53 miliar di PN Jaksel, kemungkinan kasus ini akan naik ke Pengadilan Tinggi, bahkan sampai ke MA. Sangat menarik untuk diikuti. (*)

Politik Rondo Ucul di Era Demokrasi Lontong Sayur

Oleh Chris Komari - Activist Democracy Activist Forum Tanah Air (FTA). PARTAI politik di zaman sekarang beda dengan partai politik zaman dulu. Para pendiri partai politik zaman dulu sangat idealistik, memiliki gagasan besar dan memiliki rasa nasionalis yang tinggi. Bung Karno dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) membawa ide kebangsaan. Bung Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri (PM) Indonesia pertama dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) adalah arsitek di balik kemerdekaan Indonesia. Pak Natsir dengan Partai Masyumi dengan mosi integral demi menyatukan 16 negara bagian, dari sistem negara Federal Republic United States of Indonesia (USI) atau yang dikenal dengan Negara Indonesia Serikat (RIS) menjadi NKRI. Coba lihat partai politik sekarang, orientasinya politik rondo ucul. (Rondo: rumongso ora nyekel duit okeh). Demokrasinya lontong sayur. Kerjaannya cari mahar, kegiatannya serangan fajar dan kampanyenya ngibuli publik dengan baliho. Para ketua partai politik, mendirikan partai  politik dan terjun ke dunia politik bukan untuk menyalurkan ide, gagasan dan ideology partai, akan tetapi mayoritas lebih untuk mencari harta, tahta dan rondo. Ketika musim pemilu datang, mereka berharap bisa menjual Rondo politik untuk mendapatkan mahar, supaya tidak  mengeluarkan banyak duit untuk membiayai Pemilu. Kalau bisa justru mencari keuntungan besar di musim Pemilu dengan menjual dukungan partai untuk mendapatkan mahar politik sebesar-besarnya. Ketika tidak ada yang mau membayar mahar politik, mereka ramai-ramai bikin koalisi supaya biaya politik ditanggung bersama dan kalau berhasil menang Pemilu kue kekuasaanya juga dibagi rata. Itulah politik rondo ucul di era demokrasi lontong sayur. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu koalisi yang terus mencari capres semenjak dibentuk, tetapi tidak ada capres yang mampu membawa dana Pilpres dan popularitas. Sehingga KIB sebagai koalisi harus berkoalisi dengan koalisi lainnya. PDI-P juga sama, tidak punya Capres sendiri yang populer dan juga minim dana Pilpres. Mau tidak mau, PDIP harus bergabung dengan koalisi yang ada.  Pilihannya hanya dua, pertama bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), tetapi harus berhadapan dengan Nasdem dan Partai Demokrat. Kedua, bergabung dengan KIB plus KIR (Koalisi Indonesia Raya) tetapi harus berhadapan lagi dengan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Jokowi serta pendukungnya. Sebenarnya PDI-P masih bisa menjadi single partai untuk mengusung Capres sendiri, atau bisa berkoalisi dengan KIB. Setelah itu tinggal mencari urusan dana Pilpres yang tidak sedikit.  Kendala dana Pilpres 2024 inilah yang membuat koalisi partai politik harus berkoalisi lagi koalisi lainnya. 4). KPP dan KIB plus KIR juga masih membutuhkan partner bohir bohir politik untuk membiayai Pilpres 2024. Potensi Anies Rasyid Baswedan (ARB) menjadi tersangka korupsi oleh KPK masih sangat besar. Petinggi KPK masih ngotot ingin menjadikan ARB tersangka. Kekuataan besar dibalik KPK akan terus mencari jalan untuk menggagalkan ARB maju menjadi Capres 2024. PD juga diobok-obok terus oleh Moeldoko dan kemungkinan besar, Anas Urbaningrum setelah keluar dari penjara. Kemungkinan 1 partai koalisi ditawarin Rp5 trilliun hingga Rp10 trilliun di hari akhir batas pendaftaran Pilpres supaya koalisi KPP bubar, juga masih possibility, bahkan probability. Semua kondisi politik di atas, tidak ada yang menguntungkan rakyat. Selama rakyat masih figure-oriented dan partai politik oriented, tidak akan mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi dari Pemilu. Untung di era demokrasi lontong sayur sekarang ini ada FTA (Forum Tanah Air), bukan Forum Tempe Anget.  FTA tidak berorientasi pada figur seorang Capres atau politisi. FTA juga tidak berorientasi pada partai politik. FTA berorientasi pada isu, pada masalah-masalah besar, kritikal dan krusial bagi kehidupan rakyat. Politik yang terbaik bagi rakyat luas adalah menjadi \"intelligence voters\" tidak menjadi figure-oriented dan juga tidak menjadi partai politik oriented. Rakyat tetap issue-oriented dan tidak memberikan suara (vote) secara gratis kepada capres  Tidak semua yang kita lihat itu benar, tidak semua yang kita dengar itu benar, karena mata dan telinga itu tidak bisa dipercaya 100%. When we expect nothing at all from the world, that is when the world reveals it\'s deep secrets. (Ketika kita tidak membutuhkan apa-apa dari kehidupan dunia ini, maka pada saat itulah dunia mulai membuka tirai-tirai rahasianya pada diri kita).  Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, semoga berkah, banyak rejeki, lancar puasanya dan dimudahkan semua urusan di dunia. (*)

Tantangan Anies Baswedan Sebagai Pemimpin Peradaban

Meskipun  intim dengan pelbagai isu, intrik dan fitnah yang menyerangnya. Anies Baswedan tetap memuliakan ahlak. Bahkan betapapun kini dengan upaya kriminalisasi oleh rezim kekuasaan. Capres yang didukung rakyat itu mampu menjadikan penderitaannya sebagai kekuatannya.  Terutama saat  bersiap menghadapi transisi pemerintahan sebagai pemimpin peradaban. Oleh Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI  REPUBLIK Indonesia kini tak sebesar nama dan kesannya. Kisah-kisah patriotisme dan nasionalisme yang pernah menyelimutinya  semakin pudar dimakan zaman. Sejarah dan empiris perjuangannya, cukup hanya bisa  dikenang, kehebatannya tak berlanjut dan masa kelamnya justru terus berulang. Pemberontakan demi pemberontakan, penghianatan demi penghianatan  dan kedzoliman demi kedzoliman terus berlangsung tiada henti. Bumi nusantara penuh sesak oleh manusia ambigu seperti  keledai-keledai dungu, layaknya penegasan kata pepatah. Dua periode kepemimpinan nasional terakhir terus membawa negara ke jurang kehancuran. Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan  mengalami degradasi dan keterpurukan yang dalam. NKRI yang mengusung Pancasila dan UUD 1945 semakin tak dihargai oleh bangsanya sendiri,  seiring itu terus direndahkan dan dilecehkan oleh bangsa asing. Saat Bung Karno pernah mengatakan ada negara yang menjadi korban eksploitasi manusia atas manusia dan eksploitasi bangsa atas bangsa. Maka sesungguhnya, Bung Karno sedang menunjuk kepada negara dan bangsanya sendiri, yang ia ikut bersusah psyah berjuang melahirkannya.  Ada beberapa catatan penting, negara Indonesia bisa dibilang tak pernah lepas dari penjajahan baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaannya. Setidaknya setelah hampir 78 tahun hidup di alam kemerdekaan, Indonesia tidak pernah memiliki kedaulatan yang sesungguhnya atas negerinya sendiri. Berkiblat pada kapitalisme dan komunisme global, hampir semua pemimpin formal Indonesia menjalankan republik sebagai kacung internasional. Membiarkan kekayaan alam berlimpah dan potensi sumber daya manusianya tak bisa bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan  kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Sistem dan orang telah menyatu membuat distorsi penyelenggaraan negara. Pemerintahan bukan menghasilkan negara kesejahteraan, melainkan hanya negara angkara murka penuh bencana. Berikut ini beberapa fakta dan kondisi obyektif yang menyebabkan NKRI sulit mewujudkan Pancasila dan UUD 1945 dalam praktik keseharian berbangsa dan bernegara. Begitupun dengan pelaksanaan kehidupan keagamaan yang seharusnya mampu menghadirkan kedamaian dan kemuliaan dalam peradaban manusia khususnya di Indonesia. Agama dikucilkan, kemunafikan seolah-olah mengagumkan. Memang miris dan sangat memprihatinkan realitas negeri, seperti ulasan berikut. 1. Pengaruh sekulerisasi dan liberalisasi.  Tak pernah bisa lepas dari pergaulan internasional, Indonesia perlahan tapi pasti meninggalkan akar budayanya sendiri. Konsep pembangunan bangsa yang dipikul dan terpikul natur terabaikan. Developmentalisme angkuh meminggirkan humanisme.   Cita-cita modernisasi hanya mengangkat kehidupan sekelompok manusia tertentu namun merendahkan kelompok manusia yang lainnya. Kapitalisme dan komunisme tak lebih dari sekedar penyebab terjadinya pertentangan kelas dan membunuh kesetaraan, jauh dari kebaikan dan kebenaran. Dominasi dan hegemoni paham materialistik dan anti Tuhan itu juga membuat bangsa Indonesia tercerabut dari kehidupan religi yang sejatinya menjadi fundamental jatidirinya.  2. Kegagalan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Akibat distorsi penyelenggaraan negara baik secara sistem dan person,  membuat sebagian besar rakyat Indonesia menjadi manusia yang individualis, egois dan materialisik. Tidak adanya keseimbangan antara kesadaran ideal spiritual dan kesadaran rasional material, membuat banyak orang mengidolakan harta dan jabatan. Kehormatan, martabat dan harga diri tak laku, sepi peminatnya. Mencapai tujuan dengan segala cara, hanya mengembangbiakan manusia-manusia yang menjadi predator dan karnivora bagi sesamanya. Saling memangsa, memanfaatkan orang lain demi kepuasan, kebahagiaan dan keselamatannya sendiri. Tak peduli pada kemiskinan dan penderitaan orang lain. 3. Telah terjadi kerusuhan dan perang sosial yang masif. Di negeri yang agama hanya menjadi wacana, sementara keduniawian menjadi segalanya. Maka mental dan karakter yang terbentuk pada rakyatnya, hanya menjadikan manusia sebagai hewan yang paling buas. Ketika kejahatan ditempatkan sebagai pemimpin dalam negara dan masyarakat, kehidupan negara akan selalu dipenuhi tradisi korupsi berjamaah, berbangga pada penghianatan dan saling membunuh sesama anak bangsa. Agama dinista ulama dihina, sementara pendusta dijadikan terhormat dan dipuja. Negara telah menjadi paripurna sebagai pusat prahara dan durjana. Dengan situasi dan kondisi yang sedemikian rupa, menjelang transisi kekuasaan dan bergantinya kepemimpinan nasional.    Maka figur Anies yang menguat sebagai capres pada pilpres 2024, diharapkan  membawa harapan perubahan yang mampu menuntun Indonesia sebagaimana keingin para \"the founding parents\" dan cita-cita proklamasi kemerdekaan.. Tak cukup hanya kapabilitas dan integritas, Anies yang dikenal sebagai pemimpin cerdas, santun dan berwibawa juga mengandalkan kesolehan sosial yang lekat menempel pada dirinya. Indonesia yang telah amburadul dan berantakan, menjadi tantangan buat manusia sekaligus  pemimpin semacam Anies. Rekonstruksi Indonesia mutlak dilaksanakan. Meminjam istilah Bung Karno menjebol dan membangun, seperti itulah revolusi dibutukan untuk  negara yang telah bobrok karena nekolim dan ulah segelintir bangsanya. Bukan cuma prestasi dan penghargaan yang mutlak ysng menjadikan pemimpin itu baik dan amanah.  Bukan pula performans apalagi sekedar tampang dan mulut-mulut berliur manis penuh janji. Tapi yang pertama dan utama adalah pada kekuatan ahlak yang menjadikan seorang pemimpin itu membawa suatu negara bangsa dekat pada kemaslahatan. Kemuliaan ahlak yang bisa memimpin untuk mencapai kemaslahatan. Tak ubahnya seorang Anies Baswedan yang akan menerima tantangan sebagai  pemimpin peradaban bagi Indonesia yang lebih baik. Wallahu a\'lam bishawab. *) Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan. Bekasi Kota Patriot. 07 April 2023/16 Ramadhan 1444 H.