POLITIK
Tak Mau Kalah Dengan AMIN, Pasangan Ganjar-Mahfud Juga Bakal Sering Live TikTok
Jakarta, FNN – Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menginformasikan bahwa jagoannya akan sering melakukan siaran langsung di TikTok, seakan tak mau kalah dengan pasangan AMIN yang sudah terlebih dahulu melakukannya. Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Satya Hergandi, mengakui bahwa live TikTok yang dilakukan pasangan AMIN mendapat sambutan besar dari pengguna media sosial. Ganjar dan Mahfud, lanjutnya, juga akan mulai mengikuti tren tersebut. \"Pak Ganjar, Pak Mahfud, dan Mas Alam, itu sudah mulai aktif [di TikTok], bahkan Mas Alam sudah lebih dulu ya. Tapi beberapa waktu mulai dari tahun baru terus kemudian dua hari yang lalu mulai ada diskusi antara Pak Ganjar dan Pak Sandi, biasanya memang malam [live TikTok],\" ungkap Satya di Jakarta Pusat, Jumat (5/1). Dia mengajak masyarakat untuk mengikuti akun TikTok Ganjar dan Mahfud yang ke depan akan lebih sering melakukan siaran langsung di TikTok dan Instagram. \"Jadi memang malam [live-nya], seusai urusan kampanye dan lain sebagainya, sekarang menyempatkan diri untuk menyapa masyarakat melalui platform-platform itu,\" ujarnya. TPN meyakini bahwa pemilih mudan pemilih muda seperti generasi milenial, Gen Z, dan Gen Y harus didekati dengan kampanye yang lebih ringan.(ida)
Hendri Satrio: Mustahil Pipres Satu Putaran
Jakarta, FNN – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor utut 02 Prabowo – Gibran berambisi untuk bisa menang Pilpres satu putaran. Menanggapi hal tersebut, Hendri Satrio, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina dan founder Kedai Kopi, sebuah lembaga yang ikut melakukan survei dalam Pilpres kali ini, menyatakan bahwa mustahil Pilpres satu putaran.. “Per hari ini, saya harus mengatakan mustahil satu putaran. Walaupun memang ini sering sekali saya ungkapkan, saya (sampai saat kita bicara ini) masih gagal menemukan alasan buat Pak Jokowi dan pasangan 02 Prabowo - Gibran untuk tidak memaksakan satu putaran,” kata Hendri dalam diskusi bersama Abraham Samad di kanal You Tube Abraham Samad Speak Up edisi Kamis (4/1). Menurut Hendri, buat Jokowi, kemenangan satu putaran ini garansi buat dia untuk melanjutkan kekuasaannya. Dia ingin sekali cepat-cepat mendapatkan hasil itu. Demikian juga Prabowo -Gibran. Padahal, sampai saat ini belum ada alasan bagi Jokowi untuk memaksakan bahwa jagoannya akan menang di satu putaran. Kalau alasannya karena kalau MK, bukankah MK sudah dibuat kocar kacir. Jokowi juga sudah mendapat penghargaan alumni terburuk, anaknya disebut belimbing sayur, dan segala macam. Itu kan tekanan buat dia. Harusnya tidak ada alasan buat dia untuk memaksakan Pilpres harus satu putaran. Sekarang sudah masuk bulan Januari yang artinya sebentar lagi Bansos dan BLT akan digelontorkan secara masif. Biasanya dia akan bilang bahwa Bansos dari Jokowi. “Dengan fenomena ini, artinya rakyat Indonesia, pasangan nomor 01 maupun pasangan nomor 03, harus bersiap untuk menghalangi supaya tidak satu putaran. Karena, kalau satu putaran, per hari ini saya katakan mustahil. Beberapa hasil survei juga mengatakan mustahil,” ujar Hendri. Menurut Hendri, kalau memang betul-betul rakyat Indonesia mendukung Prabowo - Gibran atas nama Jokowi yang tingkat kepuasannya di atas 70%, harusnya 70% itu cepat. Tetapi, per hari ini, kita pakai data Kompas-lah, tidak perlu Kedai Kopi, hasil survei menunjukkan baha angka 40% saja sulit. Ini artinya, lanjut Hendri, rakyat Indonesia sudah punya daya kritis untuk menahan supaya tidak bisa Pilpres satu putaran, supaya tidak bisa menang mudah, dan membiarkan demokrasi saja. Fenomena ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak semudah itu menerima Prabowo - Gibran sebagai penerus Jokowi. Mereka menyadari bahwa Prabowo bukan Jokowi dan Gibran bukan Jokowi. Walaupun ketika Pilpres 2014 ada jingle “Salam dua jari, jangan lupa pilih Jokowi” sekarang juga masih ada, tapi agak berubah sedikit, “Salam Dua Jari, Awas ada anak Jokowi”.(ida)
Dari Awal, Rencana Jokowi Mengundang Investor IKN Sudah Gagal
Jakarta, FNN - Pada akhir Desember 2023 lalu, dalam konferensi pers, Otorita IKN memaparkan 10 perusahaan swasta dalam negeri yang menanamkan modal di IKN, dengan nilai investasi sekitar Rp 40 triliun. Sepuluh Perusahaan tersebut adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas Group, Pulau Intan, Djarum Group, Wings Group, Adaro Group, Barito Pasific, Mulia Group, dan Group Astra. Mereka akan membangun perkantoran, mal, dan hotel di sana. Jumlah tersebut kemudian bertambah lagi menjadi 12 setelah Alfa Group dan Kawan Lama Group masuk. Namun, dalam daftar terbaru itu tak lagi terlihat nama Group Djarum dan Wings Group, yang kemudian ramai diberitakan bahwa kedua perusahaan tersebut telah hengkang. Sementara itu, rencanya tahun ini para investor tersebut akan melakukan groundbreaking untuk mewujudkan IKN sebagai kota hijau dan cerdas. Pertanyaannya, mengapa groundbreaking dilakukan belakangan, setelah diketahui bahwa tidak ada investor asing yang masuk. Kalau proyek-proyek IKN memang prospektif, pasti para taipan Indonesia sudah berlomba-lomba masuk lebih dulu. “Ya, ini kayak memancing ikan besar, ikan kecil dijadikan umpan, kira-kira begitu. Buat mancing investor dunia gede-gedean, yang lebih kompetitif, ditaruh dulu di situ 12 investor swasta dalam negeri, padahal ini teri semua,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Jumat (5/1). Ini berarti, lanjut Rocky, dari awal memang tidak ada keinginan dari 12 investor ini untuk masuk di IKN karena mereka juga menunggu sinyal dari luar negeri. Yang luar negeri saja tidak masuk, itu artinya bon-bon yang dipakai sebagai dasar perjanjian itu absurd semua. “Jadi, keterangan itu sudah menunjukkan bahwa dari awal rencana Jokowi untuk mengundang investor swasta sudah batal. Karena itu, kemudian dia pakai sekian persen dari APBN,” kata Rocky. Peristiwa itulah yang mungkin membuat Djarum Group basa-basi untuk ikut di situ, tetapi kedalaman perjanjian tunggu dulu. Untuk sementara, CSR saja yang dilakukan, sedangkan CSR bukan investasi. Masalahnya, kenapa CSR jatuh ke IKN? Bukankah CSR itu mestinya diberikan kepada lingkungan di mana perusahaan itu beroperasi. Kalau perusahaannya berada di Jawa kemudian CSR jatuh ke IKN, kacau juga. “Jadi, poin-poin itu yang menunjukkan bahwa (IKN) ini proyek yang sedang ambruk,” tegas Rocky.(ida)
Djarum Group dan Wings Group Diisukan Hengkang dari IKN, Apakah Ini Petanda bahwa Investor Mulai Ragu-ragu Akan Keberlanjutan IKN?
Jakarta, FNN – Hari-hari belakangan ini, santer diberitakan bahwa Djarum Group dan Wings Group hengkang dari Konsorsium Nusantara pembangunan kawasan Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Pasalnya, dua perusahaan multinasional tersebut tidak lagi tercatat dalam daftar perusahaan swasta dalam negeri yang menanamkan modal di IKN. Menjawab kekisruhan tersebut, Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan, menyatakan bahwa sejak awal pihaknya memang tidak masuk konsorsium pembangunan fisik. Tetapi, mereka tetap terlibat di IKN dengan mengembangkan dan membangun Botanical Garden, seperti dikutip dari Tempo, Kamis (4/1). Sedangkan Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia, Sheila Kansil, menyampaikan bahwa Wings Group tetap ikut serta dalam Konsorsium Nusantara IKN. Namun, partisipasi Wings Group hanya untuk proyek bersifat non-komersial. “Saya kira, semua perjanjian bisnis selalu ada first, second, dan layer-layer berikutnya. Yang ngomong sekarang baru corporate secretary-nya. Itu artinya, ada upaya untuk memberitahu lebih awal bahwa tidak ada kasuk-kusuk itu. Itu artinya, memang ada kasak-kusuk untuk hengkang kan?” ujar Rocky dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (5/1). Jadi, lanjut Rocky, mungkin memang ada deal, tetapi tidak jelas dealnya apa. Apakah masuk IKN sebagai daftar investor dalam tingkat MOU, letter of intens, atau memang sudah ada pembagian yang sudah dinotariatkan. Semua itu masih dalam tanda tanya publik. “Tetapi, yang bukan tanda tanya publik adalah Jokowi kesulitan untuk mencari investor asing sehingga malaklah investor dalam negeri. Itu sebenarnya dipalak,” ujar Rocky. “Jadi, tetap ini pola politikal ekonomi yang kita mesti duga ada kesulitan di rezim ini untuk memperlihatkan keseriusan penanganan atau pembangunan IKN pasti macet. Kalau dari awal sudah mulus, tidak mungkin ada isu bahwa Djarum Grup atau Wings Group hengkang,” kata Rocky. Hal ini juga berarti bahwa sebetulnya ada masalah dalam konsorsium yang mungkin pembagian investasi atau beban investasinya belum sempurna. Tetapi, itu pun menandakan bahwa tidak ada kejelasan tentang modal siapa yang akan ditanamkan di IKN. Sementara itu, kata Rocky, Presiden Jokowi masih mondar-mandir untuk mencari pengaruh luar negeri. Bukannya sibuk terlibat dalam upaya memberantas human trafficking atau sibuk meningkatkan kapasitas supaya diplomasi, yang dilakukan Jokowi malah diplomasi untuk menjual IKN untuk menjual negeri. “Nah, ini sebetulnya yang kita mau terangkan bahwa di dalam kekalutan Jokowi, tentu investor juga sudah mulai ragu-ragu jalan atau tidak. Akibatnya, timbullah sensasi-sensasi kecil yang mungkin nanti dalam satu minggu ini menjadi laporan utama sebuah majalah berita, misalnya, bahwa memang sudah hengkang,” ujar Rocky.(ida)
Petani Rembang Senang, Ganjar Akan Gratiskan Anak SMK
Rembang | FNN - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan safari politik ke Kabupaten Rembang, Jawa Tengah hari ini, Kamis (04/01/2024). Di Rembang, dengan gaya santainya Ganjar menemui kalangan petani dan nelayan. Mereka melakukan tanya jawab dengan sangat interaktif dan bersahabat. Petani Rembang merasa senang lantaran Ganjar datang memberikan harapan masalah-masalah pertanian. Selain soal kepastian ketersediaan pupuk, bibit, obat-obatan hingga stabilnya harga, Ganjar juga menjamin anak-anak mereka bisa sekolah dengan program satu keluarga miskin satu sarjana dan SMK gratis lulus langsung kerja khusus warga miskin. Agenda pertemuan dengan petani Rembang dilakukan di Desa Sulang, Kecamatan Sulang, Kamis (4/1/2024). Pertemuan yang dihadiri sekitar 500 warga petani itu berlangsung di sebuah perkebunan. Pantauan media di lokasi, Ganjar dan rombongan tiba di lokasi pukul 13.00 WIB menggunakan mobil Innova berpelat nomor B 1573 DOE. Gubernur Jawa Tengah non-aktif itu mengenakan caping pemberian salah satu warga yang hadir di lokasi. Caping itu berwarna cokelat muda, bertulis \'Petani Sulang\' pada bagian atasnya. Saat tiba di lokasi, peserta yang didominasi oleh kalangan emak-emak itu pun menyambutnya dengan antusias. Ada di antaranya yang meneriaki \'Pak Ganjar Presiden\'. Usai menyapa para petani, Ganjar kemudian duduk bersama warga membahas seputar pertanian. Perama-tama Ganjar menanyakan kenapa orang tidak tertarik menjadi petani. Para petani ada yang menjawab takut hitam, kotor dan hasilnya kecil. Ganjar lalu mulai membuka diskusi dengan para petani. Secara spesifik, problematika pupuk bersubsidi dan harga produk hasil pertanian yang cenderung murah. \"Saya tadi di Blora juga persoalannya pupuk. (Di sini) Saya lihat keluhannya juga sama soal pupuk. Saya kemarin keliling Indonesia, sama-sama kekurangan pupuk bersubsidi, leres nggih? (benar ya),\" ujar Ganjar saat berdialog bareng para petani. Di hadapan ratusan petani di Desa Sulang Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Ganjar menyampaikan dua program unggulannya terkait pendidikan. Pertama soal program satu keluarga miskin satu sarjana, kedua adalah SMK Gratis Langsung Kerja khusus untuk keluarga miskin. \"Pokoknya pak Ganjar harus jadi presiden. Kalau jadi kan kami tenang, urusan anak sekolah sudah tidak perlu dipusingkan,\" ucap Nafi (40), salah satu warga. Nafi mengatakan, sekolah menjadi problem serius bagi masyarakat kecil khususnya petani. Banyak anak petani yang tak bisa sekolah karena kesulitan ekonomi. Saat hendak bergeser melanjutkan safari politiknya di Rembang, Ganjar diberikan minuman khas Sulang, yakni legen. Minuman tradisional yang tersebut dari nira pohon bogor. Sementara itu, informasi yang diterima wartawan kunjungan Capres Ganjar Pranowo di Rembang, selain menemui para petani juga menemui warga nelayan di Kecamatan Kragan. Setelah itu dijadwalkan sowan ke sesepuh Pondok Pesantren Al-Anwar di Kecamatan Sarang. (Sat).
Anies Disambut Ribuan Santri dan Warga Ciamis Dengan Teriakan “Presiden”
Jakarta, FNN - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, hari ini Kamis (4/1), berkampanye di Ciamis yang dikemas dalam kegiatan “Gerak Bersama, Menjangkau Semua, AM1N-keun Ciamis” di Gedung Islamic Center Ciamis. Kedatangan Anies disambut antusias oleh para santri dan warga yang sudah menunggu sejak pagi. Mereka menyambut Anies dengan teriakan \"Presiden.. Presiden... Presiden...\" Banyaknya massa yang hadir membuat Anies kesulitan memasuki gedung untuk menuju mimbar. Ribuan santri, ulama, dan massa dari partai politik pengusung memenuhi Gedung tersebut.Anies menyampaikan rasa bahagianya bisa kembali datang ke Ciamis setelah sebelumnya juga pernah dalam rangka menghadiri kegiatan jalan sehat HUT Partai Nasdem ke-11 di Alun-alun Ciamis.\"Pada waktu gerakan pertama perubahan di Ciamis, bergerak bersama untuk perubahan. Sekarang lebih luas lagi, dari Ciamis untuk seluruh Jawa Barat, dari Jawa Barat untuk seluruh Indonesia,\" ujar Anies dalam orasinya.Menyinggung soal baliho, spanduk, atau gambar pasangan AMIN yang minim di Ciamis, Anies mengatakan, \"Poster, baliho kami sedikit. Tapi gagasan banyak dan hati yang bekerja sama adalah hati orang yang ikhlas. Kalau tak punya baliho ya calonnya yang muter keliling,\" ungkap Anies.Cara Anies menghormati rakyat adalah dengan memberitahu masyarakat cara berpikir, mengambil keputusan, tahu rekam jejak, tahu rekam karya, dan tahu apa yang dikerjakan selama ini. Bukan hanya dengan memasang foto, karena apa artinya sebuah foto ketika nantinya orang itu akan dipilih untuk mengambil keputusan.(ida)
Pembelotan Tokoh-tokoh Masyarakat terhadap Pencitraan Jokowi Makin Terasa
Jakarta, FNN – Dunia maya kembali disuguhi video viral tentang peristiwa yang terjadi pada hari Selasa (2/1) ketika Presiden Jokowi bertemu dengan ribuan petani dan Kepala Desa se-Jawa Tengah, di Banyumas, Purwokerto. Dalam pertemuan tersebut, ada peristiwa menarik yaitu Jokowi diteriaki oleh petani ketika menjelaskan bahwa langka dan mahalnya pupuk terjadi karena dampak perang Ukraina dan Rusia. Video yang viral sekali itu juga menggambarkan para petani keluar meninggalkan arena pertemuan dengan menjebol pagar GOR karena semula tidak boleh keluar. Sepertinya ada semacam perlawanan banteng atau perlawanan petani di sini dan pembelotan dari tokoh-tokoh masyarakat terhadap pencitraan Jokowi yang makin terasa. Kalau sampai terjadi penolakan publik dan teriakan itu, sangat malukan. “Di sini kita melihat satu pola yaitu latar persaingan antara PDIP dan Jokowi di Banyumas. Tidak mungkin hal ini terjadi tanpa ada organisasi yang rapi atau diorganisir dengan khusus sehingga peserta pertemuan mundur atau pergi dari tempat di mana Joko biasanya dielu-elukan,” kata Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (4/1). Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa tahap mengelu-elukan sudah selesai, berganti dengan tahap mengolok-olok. “Itulah nasib Jokowi karena dia masih ingin terus seolah-olah dia andalkan dukungan pollster dan dukungan statistik bahwa dia masih tinggi elektabilitasnya atau acceptability-nya sehingga dia pergi ke Banyumas,” sambung Rocky. Dia tidak mengerti bahwa rakyat bawah sudah bisa membaca, membandingkan statistik, dengan apa yang dipamerkan Jokowi, lanjut Rocky. Rakyat bawah juga tahu bahwa harga pupuk mahal terjadi karena permainan kartel. Pengetahuan itu juga yang membuat rakyat mengolok-olok Jokowi. Ini sangat serius kalau Jokowi terus-menerus keliling, apalagi sekarang bergerilya di Jawa Tengah. Itu bagian dari kampanye yang dilakukan oleh Jokowi untuk mendukung Gibran. Sementara PDIP kelihatannya juga serius menjaga kandang bantengnya agar jangan jadi kebun mawar. “Itu artinya, kebun mawar itu sudah diacak-acak sama banteng, diinjak-injak banteng bahkan, karena tidak ada semacam sopan santun dari pihak Jokowi dengan mengancam bahwa kami akan ubah kandang banteng jadi kebun mawar,” ujar Rocky. “Jadi, publik merasa bahwa era Jokowi sudah selesai dan itu ditandai dengan olok-olok dari Banyumas,” ujar Rocky.(ida)
Jokowi Dalam Keadaan To Be or Not to Be sehingga Ambisinya Unstoppable
Jakarta, FNN – Berbicara tentang kecurangan-kecurangan Pemilu yang semakin nyata, kalau kita berharap agar Jokowi berhenti menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan Pilpres atas nama himbauan etik, sepertinya sudah tidak mungkin. Demikian juga kalau kita berharap pada lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu, sepertinya kita hanya berharap pada yang tidak mungkin. Oleh karena itu, kita harus melakukan aksi nyata. Jika di awal reformasi kita pernah membentuk KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu), kini bisa ulang lagi hal tersebut, untuk memberitahu bahwa kita tahu Anda curang. “Jadi, sekarang mata kamera dari smartphone bisa menimbulkan cerita narasi bahwa ada kecurangan. Oleh karena itu, mari kita himbau untuk perbanyak memotret kecurangan supaya ada gerakan sosial untuk menghentikan cawe-cawe Jokowi. Kita mesti sebutkan itu karena kalau ditanya siapa yang curang ya pasti Jokowi, karena Jokowi berpotensi mengendalikan kekuasaan,” kata Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Rabu (3/1). Bukan kita menuduh, lanjut Rocky, tapi dengan logika sederhana keinginan Jokowi untuk menjadikan Gibran penerusnya, akan berefek pada semua perencanaan dikendalikan oleh Jokowi, termasuk perencanaan kecurangan. Sejak awal, ketika Jokowi mengizinkan para pembantunya berlaga dalam pilpres 2024 dengan tidak harus mengundurkan diri, misalnya, kita sudah tahu bahwa ada desain yang lebih besar. Dengan cara itu, Jokowi sendiri juga tidak perlu mengambil jarak dan tidak perlu mengambil cuti karena dia bukan kandidat atau yang lain. Tetapi, kita tahu bahwa posisi Jokowi sebagai presiden yang anaknya ikut kontestasi langsung, satu hal yang tidak mungkin kalau dia tidak memanfaatkan posisinya. Apalagi sejak awal dia sudah menyatakan akan ikut cawe-cawe. “Kesempatan ini harus kita terangkan pada publik bahwa Jokowi ada dalam keadaan to be or not to be, dia ada atau lenyap sama sekali. Tentu dia tidak ingin lenyap. Oleh karena itu, semua perencanaan, termasuk di dalamnya taktik strategis, dia atur sendiri dan dia kendalikan,” ujar Rocky. Menurut Rocky, makin lama orang juga makin melihat bahwa ambisi Jokowi memang unstoppable. Tetapi, kita bisa menghentikannya dengan mengorganisir masyarakat sipil karena kalau kita hanya meminta pengawasan dari lembaga-lembaga formal, jawabannya hanya formal juga. Ini keadaan di mana orang tidak peduli lagi dengan aturan yang dibuat secara internal oleh Jokowi. Dan geng dia, termasuk KPU, membuat aturan sendiri. Sebetulnya, sejauh ini tekanan publik cukup berhasil, tetapi belum terkonsolidasi. Tetapi, masih ada waktu kurang lebih 42 hari lagi sehingga kita masih bisa berharap ada kejutan-kejutan mendekati hari H. _Percepatan pembusukan politik pun makin lama makin terlihat karena Jokowi makin sering blusukan ke daerah-daerah. Ini artinya, dia tidak percaya lagi institusi-institusi yang harus dia percaya. Dia mesti lihat sendiri. Akibatnya, dia menjadi institusi sendiri, yaitu Jokowi menjadi penyelenggara Pemilu untuk kepentingan dia sendiri.(ida)
Solo Terbelah, Masyarakat di Sekitar Pasar Klewer ternyata Pilih Anies-Muhaimin
Solo | FNN - Masyarakat Solo yang beraktivitas di seputaran Pasar Klewer Solo, ternyata banyak yang menyatakan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan - Muhaimin dalam Pilpres, 14 Februari 2024 kelak. Ada beberapa orang yang diwawancarai seperti tukang becak, tukang parkir dan pedagang minuman. Mereka antara lain Paidi, Paryono, Jumadi, Suyoto, dan Jalidin. Rata-rata Mereke menganggap Anies Baswedan merupakan sosok yang santun dan pintar. Paidi tukang parkir yang sudah puluhan tahun mangkal di pasar Klewer mengaku pada putaran pertama ia akan memilih Ganjar - Mahfud, akan tetapi pada putaran kedua, jika jagoannya tidak masuk, ia akan memilih pasangan AMIN. \"Saya lihat Pak Anies bagus. Orangnya kalem dan tampak taat beragama,\" katanya. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Gibran, ia tak tertarik sama sekali untuk memilih capres paling sepuh tersebut. \"Tidak tertarik pada dia (red-Prabowo), sudah tua,\" katanya. Sementara Paryono teman seprofesinya menyatakan dengan tegas akan memilih AMIN. \"Dari ketiga calon itu, yang paling sreg untuk saya hanya Anies Baswedan. Orangnya nriman (tidak neko-neko),\" kata warga, Telukan Grogol, Sukoharjo tesebut. Tak kalah heroik adalah Jumadi. Tukang becak di kawasan perbelanjaan pakaian terbesar di Solo itu mantap memilih Anies - Muhaimin. Pasalnya, Anies memiliki pasangan yang pas yakni tokoh Nahdlatul Ulama, Muhaimin Iskandar. \"Saya tertarik pada Cak Imin,\" kata Jumadi, warga Joyotakan itu. Suyoto, tukang es teh yang mangkal di depan Masjid Agung Surakarta - satu kawasan dengan pasar Klewer juga terpikat pada pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Ketertarikan ini disebabkan oleh seringnya ia menonton televisi dan media sosial serta diskusi dengan teman teman di lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai orang Solo ia merasa tidak ada kewajiban harus memilih jagoan Jokowi, yakni Prabowo - Gibran. \"Saya dulu memilih Pak Jokowi, tetapi sekarang saya akan memilih Anies,\" paparnya. Menurutnya Prabowo sudah terlalu tua dan masih emosional. \"Masih sering marah, orangnya,\" lanjutnya. Ada perubahan signifikan dari hasil survei Pilpres 2024. Jika sebelumnya diberitakan pasangan Prabowo -Gibran mencapai angka 50 persen, kini klaim itu terbantahkan dengan adanya hasil survei CSIS (Center for Stratagic Information Studies) akhir Desember 2023. Survei CSIS dilakukan pada 13-18 Desember 2023. Ada sekitar 1.300 orang responden dengan margin of error +/-2,7 persen. Prabowo-Gibran: 43,7 persen, Anies-Cak Imin: 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud: 19,4 persen. Sementara LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru pada Jumat, 29 Desember 2023. Hasilnya Prabowo-Gibran: 43,3 persen, Anies-Cak Imin: 25,3 persen, dan Ganjar-Mahfud: 22,9 persen. (*)
Alamak, Gibran Tak Punya Daya Tarik Bagi Anak Muda Kreatif
Klaten | FNN – Sosok Gibran Rakabuming Raka, cawapres yang pencalonannya dipaksakan itu, tak punya daya pikat bagi anak- anak muda yang kritis dan kreatif. Penilaian ini disampaikan oleh Sumarto, pedagang es yang mangkal di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. \"Saya pribadi tidak suka dengan gaya Gibran, niru-niru bapaknya,\" katanya saat diwawancara media, Rabu (3/1/2024). Sarjana ekonomi sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah itu melihat ada pemandangan yang tak layak dicontoh dari proses pencawapresan Gibran. \"Saya kok merasa negara ini keluar dari jalur budaya kejujuran, terbuka, dan etika. Semua yang baik-baik dan normal, sekarang dibuat tidak baik dan menyimpang. Lalu atas nama peraturan, hal yang buruk itu jadi kebiasaan dan dianggap benar,\" katanya beralasan. Sumarto yang baru setahun lulus itu, kini mengisi waktu dengan berjualan es. Ia meyakini orang-orang seperti dirinya banyak sekali jumlahnya, hanya saja tidak terungkap ke publik. \"Cek berapa jumlah pengangguran saat ini. Tapi kan hidup harus tetap jalan. Gak papa saya jualan, nasib orang beda-beda,\" katanya bersemangat. Namun kadang miris juga melihat \"nasib baik\" Gibran yang semuanya serba mulus. Sedangkan banyak masyarakat yang tersakiti dari cara berpolitik keluarga Jokowi. \"Alih alih mencintai, justru saya apatis terhadap kenyataan itu,\" paparnya. Hal senada dikemukakan oleh Marto Suwito, tukang parkir di seputar Candi Prambanan, Klaten Jawa Tengah. Gibran, katanya bukan contoh yang baik untuk perjuangan anak muda. Hal itu akan menular pada kasus kasus yang lain dimana, orang tua memberikan fasilitas istimewa kepada anaknya dengan cara paksaan. \"Buruk banget caranya,\" kata Suwito singkat. Efek buruk Gibran telah membuka mata bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam peristiwa baliho di Batam. Seperti diketahui ikon Kota Batam dikotori oleh pemasangan baliho jumbo pasangan Prabowo Gibran di tempat itu. Akibatnya banyak masyarakat yang malas datang ke tempat itu. Imbasnya fotografer yang biasanya panen order, justru sebaliknya, karena ada baliho pasangan capres yang bukan pada tempatnya. Menurut pengamat politik Rocky Gerung, sosok Gibran telah mendegradasi elektabilitas Prabowo yang sangat tajam. \"Mungkin kalau cuma foto Prabowo masih banyak yang memaklumi, tetapi begitu berdampingan dengan Gibran, orang langsung berubah psikologinya karena the chemistry doesn\'t mix,\" kata pengamat politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube nya, Senin (1/1/2024). Rocky menyinyalir tim Prabowo menganggap harus dipaksa terus-menerus, dengan harapan makin lama akan suka. \"Apa pun keadaannya, sudah menjadi semacam diktum bahwa yang menginginkan perubahan adalah mereka yang memungkinkan politik itu dihela lebih cepat ke depan. Sedangkan yang tidak menginginkan perubahan tentu menganggap ya sudah di sini saja,\" paparnya. Rocky prihatin pada para fotografer yang selalu menunggu momentum, namun terganggu adanya baliho Prabowo. Momentum akhir tahun yang mereka harapkan bisa mendapat pelanggan lebih banyak, akan tetapi rezeki mereka seret gara-gara ada foto Gibran. Ironis kata Rocky bahwa banyak orang malas berfoto di WTB (Welcome to Batam) karena di situ ada fotonya Gibran. Padahal, selama ini Gibran diharapkan bisa menggaet pemilih muda yang jumlahnya sangat besar, di atas 50 persen. Jumlah ini menjadi pasar perebutan yang besar. Jadi, pada pemilu kali bukan lagi pemilih warga di pedesaan yang diperebutkan, tapi justru pemilih muda. Tetapi, sepertinya Gibran tidak bisa masuk lagi di situ. “Kelihatannya sudah final, pemilih muda yang terdidik pasti lebih mendengar ketua BEM UI, ketua BEM UGM, atau ketua BEM UNS daripada mendengar kampanye yang ada kehadiran Gibran. Karena, akhirnya anak-anak muda ini tahu bahwa Gibran itu hanya ditempelkan. Bukan karena idenya ada, tapi karena keinginan Jokowi untuk menjamin kelangsungan rezimnya,” ujar Rocky. Sebaliknya, lanjut Rocky, diskusi-diskusi yang dilakukan oleh Anies jauh lebih menarik, seperti yang dikemas dalam Desak Anies. Dari acara tersebut otomatis orang ingin menguji Anies teguh atau tidak, konsisten atau tidak pada ide-idenya, yang itu tidak mungkin didapatkan dari Gibran. “Jadi, bagi anak-anak muda ini, kecenderungan untuk kembali pada politik yang basisnya akal sehat, basisnya perdebatan intelektual, basisnya pemeriksaan metodologi, itu tidak pada Gibran karena Gibran tidak terlatih untuk berpikir secara metodologis. Dia bisa ucapin sesuatu dalam 10 - 20 menit karena dia hafal. Jadi, lama-lama anak-anak muda ini tahu cara Gibran menerangkan idenya,” ujar Rocky. Akhirnya Bawaslu menurunkan baliho Prabowo – Gibran yang dipasang di landmark Batam. Akan tetapi, penurunan baliho dilakukan setelah tahun baru, sehingga fotografer keliling di area WTB (Welcome to Batam) sudah telanjur seret rezekinya, sebab ketika pada tahun baru banyak turis yang tidak mau difoto di tempat tersebut. Mereka tidak mau berfoto di area itu karena di belakang mereka ada baliho Prabowo dan Gibran. (*)